Design Rumah Bertingkat dengan Penangkal Petir Konvensional 3 komponen utama dari alat penangkal petir : 1. Air Terminal (head) Air Terminal atau Head ini terletak paling atas serta berfungsi menjadi sasaran sambaran petir. Air Terminal sendiri ada beberapa macam, namun cara kerjanya di bedakan menjadi dua macam yaitu, pasif (konvensional) dan aktif (modern). Sementara pada komponen penangkal petir konvensional yang cenderung bersifat pasif, bagian ujungnya berbentuk menyerupai tombak, dan bagian head terminalnya tidak aktif memberikan umpan (ion) kepada petir Sedangkan pada penangkal petir yang aktif, bagian ujungnya biasanya berbentuk bulat menyerupai payung. Penangkal petir elektrostatis yang bersifat aktif pada bagian ujungnya bisa mengeluarkan ion untuk memancing sambaran petir, baik secara terus menerus maupun dalam keadaan tertentu ketika ada potensi petir saja. 2. Konduktor Konduktor adalah komponen yang berupa kabel down sebagai penghubung atara air terminal head menuju ke tempat pembumian atau Grounding. Kawat penangkal petir sendiri ada beberapa macamnya. Sementara untuk pemasangannya sendiri, konduktor ini harus di buat sedemikian rupa supaya ketika di aliri arus listrik, tidak akan terjadi lompatan listrik yang berpotensi membuat bangunan menjadi konduktor. Sedagkan pada sistem penangkal petir biasa, umumnya hanya memiliki satu jalur kabel down konduktor saja, tetapi untuk mendapatkan keamanan yang lebih maksimal supaya cakupan area perlindungan sebatang penangkal petir pada suatu gedung yang luas, bisa juga di buat beberapa jalur down konduktor, seperti yang terdapat pada jenis penangkal petir yang menggunakan metode sangkar faraday. 3. Pembumian atau Grounding Dan ini merupakan komponen yang berada di bawah. Sementara untuk pembuatan grounding ini sendiri, tidak boleh terlalu dekat dengan bangunan. Dimana cara pembuatan grounding yaitu dengan menyesuaikan dengan keadaan tanah di lokasi pembumian. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan nilai hambatan tanah yang rendah sehingga komponen penangkal petir dapat bekerja secara maksimal. Dan untuk menyambungkan ketiga komponen di atas tadi, maka harus di buat sambungan yang benar-benar kuat sehingga tidak bisa leppas ketika di lalui ileh arus yang cukup besar. Sedangkan jika dengan cara di las saja tidak cukup maka cara lain yaitu dengan di cor. Selain itu, perawatan komponen penangkal petir dari karat juga sangat penting, maka dari itu sebaiknya dilakukan pemeriksaan secara berkala dan jika ditemukan kerusakan maka segera lakukan perbaikan. Prinsip Kerja Penangkal Petir Petir merupakan fenomena alam yang muncul dengan menghantarkan energi bertenaga sangat besar ke bumi tanpa adanya kendali, sehingga dapat mengakibatkan kerugian harta benda dan bahkan terkadang nyawa manusia sekalipun. Merasa terancam dengan adanya fenomena tersebut, maka terciptalah alat Penangkal Petir. Penangkal petir adalah perangkat yang digunakan untuk menyalurkan listrik dari petir menuju bawah tanah. Penangkal petir sendiri diperlukan agar aliran listrik dari petir tidak membahayakan struktur atau mahluk hidup yang terdapat disekitar tempat petir menyambar. Alat penangkal petir ini disebut pula sebagai konduktor petir atau batang Franklin. Penangkal petir secara luas digunakan di seluruh dunia sebagai sistem perlindungan petir. Alat ini umumnya terbuat dari logam, idealnya logam yang sangat konduktif seperti tembaga. Dan ketika petir menyambar logam tersebut, listrik akan disalurkan melalui kawat menuju ke tanah (grounding). Penangkal petir bekerja dengan mengalihkan listrik dari struktur bangunan yang rentan. Itu sebab, alat ini lazim dipasang di atap bangunan. Cara kerja penangkal petir adalah saat muatan listrik negatif di bagian bawah awan sudah tercukupi, maka muatan listrik positif di tanah akan segera tertarik. Muatan listrik kemudian segera merambat naik melalui kabel konduktor, menuju titik ujung batang penangkal petir. Ketika muatan listrik negatif berada cukup dekat di atas atap, daya tarik menarik antara kedua muatan semakin kuat, muatan positif di ujung- ujung penangkal petir tertarik ke arah muatan negatif. Pertemuan kedua muatan menghasilkan aliran listrik, aliran listrik itu akan mengalir ke dalam tanah, melalui kabel konduktor, dengan demikian sambaran petir tidak mengenai bangunan tetapi dinetralisirkan ke dalam tanah. Penangkal petir harus dihubungkan dengan kawat atau kabel yang akan langsung menyalurkan energi listrik ke tanah, alih- alih merambat melalui kabel telepon atau listrik yang bisa memicu kebakaran. Benjamin Franklin merupakan orang yang diakui sebagai penemu penangkal petir.