Uploaded by User62730

docdownloader.com-pdf-ambulan-dd f415f9658ef11b5a59ca12598f04a8bf

advertisement
1
www.serpihanilmuku.blogspot.com
Manajemen Dan Standar Operasional Prosedur Ambulan Gawat Darurat
M.AMIN, dkk
AMBULAN
Manajemen Dan Standar Operasional Prosedur Ambulan Gawat Darurat
M.Amin • Abdurakhman • Nasrullah • Wahid H • Winda D.S.• Farida MM • Lilik Nurhidayati • Lilik Setyorini • Neneng S. R.• Oktifa K • Sri Winarsih
•
2
www.serpihanilmuku.blogspot.com
Perawat Muda
Mahasiswa Program Profesi Ners
Program Studi Ilmu Keperawatan SAP
Universitas Brawijaya Malang
Abdurrakhman S.Kep
Farida Maemunah S.Kep
Lilik Nurhidayati S.Kep
Lilik Setyorini S.Kep
Neneng Siti R. S.Kep
Oktifa Kuswari S.Kep
Sri Winarsih S.Kep
Wahid H. S.Kep
Winda Dwi S. S.Kep
Nasrullah
AMBULAN
Program Studi Ilmu Keperawatan B
Jurusan Keperawatan
Fakultas KedokteranBAB I
Universitas Brawijaya Malang
2012
Manajemen Dan Standar Operasional Prosedur Ambulan Gawat Darurat
Perawat Pendidik
Staf Pengajar Departemen Gawat Darurat
Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Brawijaya Malang
Praktisi Keperawatan
Kepala Ruang Instalassi Gawat Darurat
Rumah Sakit Umum Daerah Ngudi Waluyo
Wlingi-Blitar
3
www.serpihanilmuku.blogspot.com
AMBULAN
1.1 Definisi
Kata “ambulan” berasal dari bahasa latin ambulare yang berarti
untuk membawa atau memindahkan dimana pada zaman dahulu pasien
dipindahkan dengan diangkat. Kata ambulan pada zaman dahulu diartikan
sebagai rumah sakit yang berjalan yang selalu mengikuti ke mana suatu
pasukan perang pergi. Kata ambulan secara umum dihubungkan dengan
kendaraan motor emergency dengan peralatan emergency untuk pasien
dengan penyakit akut ataupun trauma, yang sekarang disebut sebagai
ambulan emergency.
Ambulan adalah alat transportasi untuk membawa orang yang sakit
ataupun terluka menuju rumah sakit. Kata ambulan digunakan untuk
mendiskripsikan alat trasnportasi yang memiliki peralatan medis untuk
pasien yang ada di luar rumah sakit atau untuk membawa pasien ke
rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut (www.essay.se,
2008). Jadi ambulan adalah alat transportasi yang digunakan untuk
memindahkan orang sakit trauma ataupun non trauma ke rumah sakit baik
dalam keadaan emergency ataupun non emergency yang di lengkapi
dengan peralatan medis yang memadai.
Ambulan yang lain yaitu ambulan yang dikhususkan untuk hanya
membawa pasien ke rumah sakit. Jenis ambulan ini tidak dilengkapi
dengan peralatan bantuan dasar hidup dan biasanya staf paramedic pada
ambulan jenis ini mempunyai kualifikasi lebih rendah jika dibandingkan
dengan staf paramedic pada ambulan emergency.
Emergency Ambulance (Ambulan Gawat Darurat) adalah unit
transportasi medis yang didesain khusus dan berbeda dengan model
transportasi lainnya. Ambulan gawat darurat didesain agar dapat
menangani pasien gawat darurat, memberikan pertolongan pertama dan
melakukan perawatan intensif selama dalam perjalanan menuju rumah
sakit rujukan. Untuk pembahasan selanjutnya akan di kupas tuntas di bab
selanjutnya.
AMBULAN
1
Manajemen Dan Standar Operasional Prosedur Ambulan Gawat Darurat
4
www.serpihanilmuku.blogspot.com
1.2 Sejarah Ambulan
Kata “ambulan” berasal dari bahasa latin ambulare yang berarti
untuk membawa atau memindahkan dimana pada zaman dahulu pasien
dipindahkan dengan diangkat. Kata ambulan pada zaman dahulu diartikan
sebagai rumah sakit yang
berjalan
yang
mengikuti
ke
selalu
manapun
selama terjadi perang sipil
di Amerika. Rumah sakit
sementara yang berada di
medan
Kereta Kuda Merupakan Model Ambulan Pertama Kali
perang
selama
terjadi franco-Prussian war
di tahun 1870 dan juga
pada perang serbo-Turkish tahun 1876 masih disebut ambulan sebelum
pada akhirnya istilah ambulan digunakan pada kendaraan yang digunakan
mengangkut prajurit perang yang terluka pada Crimean war tahun 1854.
Pada zaman anglo-Saxon telah digunakan kendaraan untuk trasportasi
penderita dengan kejiwaan dan lepra. (www.wikipedia.com, 2012).
Ambulan pertama kali digunakan untuk tujuan emergency dalam
sejarah tercatat pada zaman ratu Isabella dari spanyo pada tahun 1487
untuk merawat prajurit dalam perang, meskipun prajurit yang terluka tidak
dijemput ambulan sampai perang usai sehingga terdapat prajurit terluka
yang meninggal di medan perang. Perubahan yang besar terhadap fungsi
ambulan terjadi pada Dominique Jean Larrey (1766-1842). Sebagai
kepala dokter bagi Napoleon Bonaparte di mana saat itu ada pada perang
di Spires. Larrey memakai kereta kuda yang ditarki dua sampai empat
kuda untuk menjemput prajurit yang luka di medan perang setelah
sebelumnya diberikan perawatan medis di medan perang.
AMBULAN
Manajemen Dan Standar Operasional Prosedur Ambulan Gawat Darurat
5
www.serpihanilmuku.blogspot.com
Tahun
Tempat
Keterangan
1865
Ohio
Cincinnati General Hospital merupakan rumah
sakit pertama yang memiliki layanan ambulan
1867
London
Di London terdapat 6 kereta kuda yang
difungsikan sebagai ambulan. Di dalam kereta
kuda ini terdapat tempat tidur bagi pasien dan
1 tempat bagi keluarga yang menyertai
1869
New York
Edward Dalton seorang ahli bedah sebuah
rumah sakit, menggabungkan fungsi ambulan
sebagai
alat
transportasi
dan
perawatan
pasien dengan membawa peralatan seperti
bidai, pompa perut, morphin dan brandy
1982
London
Ambulan
pertama
kali
digunakan
untuk
kepentingan masyarakat umum (dipakai untuk
membawa penderita kolera ke rumah sakit)
1902
Jerman
Ambulan umum berupa R.V. pertama kali
diperkenalkan untuk menangani kecelakaan
lalu lintas, dilengkapi dengan kamar operasi, 8
stecher
dan
dokter
bedah
yang
siap
menangani kasus gawat darurat kapanpun
mendapat panggilan
1905
-
Palliser merupakan ambulan pertama yang
menggunakan
bahan
bakar
bensin
diperkenalkan
1909
New York
Produksi masal ambulan oleh automobile,
ambulan jenis ini diberi nama model 774
automobil ambulance. Ambulan jenis ini sudah
menggunakan empat silinder dan dilengkapi
dengan lampu elektrik
.
AMBULAN
Manajemen Dan Standar Operasional Prosedur Ambulan Gawat Darurat
6
www.serpihanilmuku.blogspot.com
Peralatan medis yang
mengalami perubahan cepat
sejalan
dengan
perubahan
terhadap model ambulan itu
sendiri,
bidai
traksi
diperkenalkan pada perang
dunia pertama dan diketahuai
Peralatan medis dalam ambulan semakin lengkap
mortalitas
dan
morbiditas
pasiean
berpengaruh
dengan
patah
terhadap
tulang
kaki.
Telekomunikasi radiao dua arah mulai ada pada akhir perang dunia satu.
Pada awal perang dunia kedua, mobil ambulan modern dengan peralatan
medis yang lebih lengkap disertai dengan seorang dokter. Sering dijumpai
mobil jenasah yang dimodifikasi menjadi ambulan karena mobil jenasah
satu-satunya jenis mobil yang bisa membawa penderita dalam keadaan
terlentang.
Pada perang dunia kedua kebutuhan terhadap ambulan dan tenaga
kesehatan meningkat sangat drastis. Di Inggris pada perang Britain,
kebutuhan ambulan begitu besar sehingga mobil van yang ada digunakan
sebagai ambulan terkadang mengangkut beberapa pasien sekaligus
(www.wikipedia.com, 2012)
Pada perang Korea angkatan udara Amerika Serikat menciptakan
ambulan udara dengan helicopter untuk mengevakuasi korban dengan
cepat. Helicopter tipe H-13 mampu mengangkut 18 korban sekaligus.
Evakuasi masal ini dianggap berhasil dan kembali diterapkan pada perang
Vietnam.
Ambulan kemudian dirancang untuk menjadi rumah sakit berjalan
daripada hanya menjadi transportasi pasien. CPR dianggap sebagai
standard
terhadap
penanganan
cardiac
arrest,
defibrilasi
dimana
berdasarkan pengetahuan ini ambulan dirancang untuk mempunyai
peralatan yang lebih lengkap dan tenaga kesehatan yang memadai untuk
penanganan kasus gawat darurat.
AMBULAN
Manajemen Dan Standar Operasional Prosedur Ambulan Gawat Darurat
7
www.serpihanilmuku.blogspot.com
1.3 Macam-macam Tipe Fungsional Ambulan
Ambulan
dapat
dikelompokkan
menjadi
berbagai
macam
tergantung fungsi yang dijalankan. Pada beberapa kondisi, ambulan
mungkin
dapat
melakukan
lebih
dari
satu
fungsi
(misalnya
menggabungkan fungsi antara ambulan emergency dengan ambulan yang
hanya membawa pasien ke rumah sakit)
-
Ambulan emergency
Jenis ambulan yang banyak didapat, dimana ambulan ini menyediakan
peralatan medis terhadap pasien dengan penyakit akut maupun
trauma. Jenis ambulan ini bisa berupa mobil, van, kapal boat, ambulan
udara.
-
Ambulan transport pasien
Jenis ambulan ini mempunyai fungsi hanya membawa pasiean ke
rumah sakit ataupun ke pusat-pusat pelayanan medis missal: pusat
dialisis. Jenis ambulan ini bisa berupa mobil van, bis, ataupun alat
transportasi lain.
-
Respon unit
Adalah alat transportasi yang bertujuan untuk bisa mencapai tempat
dimana pasien dengan penyakit akut secara cepat dan memberikan
perawatan medis sementara namun kurang dilengkapi dengan fasilitas
untuk transportasi pasien untuk ke rumah sakit. Pada umumnya respon
unit akan disertai dengan ambulan emergency yang memiliki fasilitas
untuk memindahkan pasien ke rumah sakit. Namun pada kasus yang
tidak memerlukan perawatan di rumah sakit maka respon unit akan
memberikan perawatan pada tempat kejadian tanpa meminta bantuan
ambulan emergency untuk transportasi pasien. Jenis kendaraan yang
digunakan bisa berupa mobil, van yang telah dimodifikasi, sepeda
motor, sepeda ataupun kuda. First responder adalah orang awam
dilatih khusus pertolongan pertama tingkat lanjut (kemampuan hampir
menyamai paramedic ambulan) bisa siapa saja polisi, mahasiswa, tim
SAR, relawan palang merah dan lain-lain.
AMBULAN
Manajemen Dan Standar Operasional Prosedur Ambulan Gawat Darurat
8
www.serpihanilmuku.blogspot.com
-
Charity Ambulance
Tipe ambulan khusus untuk transportasi pasien dengan tujuan
membawa anak kecil maupun orang dewasa yang dengan perawatan
jangka panjang untuk melakukan perjalan di luar rumah sakit untuk
rekreasi. Di inggris proyek ini dinamakan “Jumbulance”. Kendaraan
yang digunakan adalah bus (www.wikipedia.com, 2012)
1.4 Macam-macam kendaraan yang di gunakan sebagai ambulan
Macam-macam kendaran yang digunakan sebagi ambulan baik
dalam keadaan emergency maupun pada saat penanganan bencana :
a. VAN
Pada umumnya mempunyai berat antara 3,5-7,5 ton. Di amerika utara,
kendaraan dengan tipe box besar disebut “mods” (modular) dan tipe
van yang lebih kecil di sebut “high-top”.
b. SUV
Digunakan untuk respon cepat pada kondisi emergency karena jenis
kendaraan ini mampu bergerak di lalu lintas yang padat jauh lebih
cepat di bandingkan dangan mobil ataupun van.
c. Sepeda Motor
Umunya digunakan sebagai response unit atau untuk pasien yang bisa
duduk. Jika dibutuhkan untuk membawa pasien dengan kondisi
terlentang maka dibutuhkan untuk memindahkan kursi depan.
Terkadang juga digunakan sebagai mobil jenazah dalam kondisi
khusus.
d. Sepeda
Digunakan pada daerah perdesaan dimana akses jalan untuk
kendaraan besar sangat sulit.
e. Golf Cart
Untuk respon cepat dan digunakan pada suatu acara even tertentu.
AMBULAN
Manajemen Dan Standar Operasional Prosedur Ambulan Gawat Darurat
9
www.serpihanilmuku.blogspot.com
f. Fixed-wing aircraft
Untuk keadaan emergency pada area terpencil yang susah di jangkau.
Staf yang ada termasuk “flying doctor”. Juga bisa digunakan untuk
transportasi pasien jarak jauh.
g. Kapal boat
Digunakan pada daerah kepulauan dimana akses darat masih sulit
dijangkau.
h. Kapal laut
Bisa digunakan sebagai rumah sakit diatas air pada umumnya
mempunyai tujuan pelayanan medis terhadap militer, juga untuk
keadaan bencana maupun perang.
1.5 Model dan Bentuk Ambulan
Model dan bentuk ambulan harus disesuaikan dengan kondisi yang
dibutuhkan, kondisi jalan yang baik akan ikut berpengaruh terhadap
kemampuan ambulan untuk sampai pada tempat yang dituju secepat
mungkin.
1.5.1 Keamanan (safety)
Ambulan sebgai alat transportasi gawat darurat mempunyai
kemungkinan untuk mengalami kecelakaan lalu lintas lebih besar
dibandingkan kendaraan umum. Berdasarkan penelitian, angka
kejadian kecelakaan oleh mobil ambulan lebih besar dibandingkan
dengan mobil pemadam kebakaran maupun mobil patroli polisi.
Jika dibandingkan dengan kejadian kecelakaan oleh mobil pribadi
dengan jenis mobil yang sama, kecelakaan lalu lintas oleh ambulan
lebih melibatkan banyak korban yang luka trauma yang lebih parah.
Dan pelatian lain menyebutkan bahwa meskipun kecelakaan lalu
lintas oleh mobil ambulan terjadi dalam keadaan memenuhi
panggilan gawat darurat namun sebagian besar kecelakaan
tersebut terjadi pada kondisi jalan yang baik, lurus, kering, dan
dalam cuaca yang cerah. Oleh karena itu peralatan keselamatan di
AMBULAN
Manajemen Dan Standar Operasional Prosedur Ambulan Gawat Darurat
10
www.serpihanilmuku.blogspot.com
mobil ambulan harus di utamakan. Alat keselamatan di perjalanan
ini meliputi : sabuk pengaman.
1.5.2 Peralatan
Meliputi :
-
Two way radio
Berfungsi untuk komunikasi antara kru ambulan yang satu
dengan kru ambulan yang lain maupun untuk memberikan
informasi kejadian kepada rumah sakit sebelum pasien sampai
kerumah sakit.
-
Mobil data terminal
Beberapa ambulan dilengkapi dengan fasilitas mobile data
terminal (MDT) yang terhubung ke computer sentral di pusat
control. Berfungsi untuk informasi dua arah mengenai kejadian,
tugas yang harus dilaksanakan, maupun merekam waktu
kapanm ambulan datang dan meninggalkan lokasi kejadian.
-
CCTV
Beberapa ambulan kini dilengkapi dengan video kamera untuk
merekam aktivitas baik di dalam maupun di luar kendaraan.
Juga mungkin dilengkapi dengan alat perekam suara. Berfungsi
sebagai pembuktian terhadap kasus diman kru ambulanm
dituduh melakukan malpraktek.
-
Ramp (jalan lereng)
Berfungsi untuk mengangkut beban berat kedalam ambulan
tanpa perlu mengangkat. Peralatan ini penting khususnya dalam
kasus dimana pasien harus dibawa kerumah sakit mengalami
obesitas.
-
Trauma lighting
Merupakan “special lighting” dimana digunakan bila pasien
mengalami fotosenssitif. Umumnya berwarna biru merah.
-
Air conditioning
Pada ambulan AC berfungsi untuk menjaga temperature
didalam mobil ambulan untuk pasien yang dirawat. Juga
AMBULAN
Manajemen Dan Standar Operasional Prosedur Ambulan Gawat Darurat
11
www.serpihanilmuku.blogspot.com
berfungsi untuk memfilter bakteri pathogen yang ada di udara
(www.wikipedia.com, 2008)
1.6. Penyedia Jasa Ambulan
Dalam praktiknya ambulan masuk dalam sebuah organisasi yang
memanajemen segala operasional ambulan, sehingga ambulan dapat
digunakan sebagaimana mestinya. Banyak sekali organisasi-organisai
yang menyediakan jasa ambulan mulai dari organisasi milik pemerintah
hingga organisasi swasta. Berbagai macam penyedia jasa ambulan
meliputi :
-
Government Ambulance Service
Beroperasi secara terpisah dan selaras dengan kepolisian dan
pemadam kebakaran, ambulan jenis ini didanai oleh pemerintah
daerah ataupun pemerintah pusat. Pada beberapa Negara, ambulan
dengna sistem ini hanya ditemui di kota-kota besar seperti di Inggris,
semua ambulan emergensi adalah bagian dari sistem kesehatan
nasional.
-
Fire or Polece Linked Service
Pada beberapa Negara seperti pada Amerika Serikat dan Prancis,
ambulan dapat dioperasikan oleh kepolisian setempat ataupun
pemadam kebakaran. Sistem ini lebih umum digunakan pada daerah
yang lebih pelosok dimana pengaturan ambulan, kepolisian dan
pemadam
kebakaran
secara
terpisah
tidak
efektif
dalam
hal
pendanaan.
-
Volunteer Ambulance Service
Beberapa perusahaan non-profit atau perusahaan amal mengadakan
pelayanan jasa ambulan secara gratis baik ambulan emergensi
ataupun ambulan transport. Pelayanan ambulan gratis ini hanya
memberikan pelayanan pada area wilayah tertentu. Dimana kru
ambulan
merupakan
kru
tanpa
bayaran
(suka
rela)
ataupun
perusahaan amal akan menggaji kru ambulan untuk menjalankan
fungsi ambulan atau keduanya bisa berjalan bersamaan, misalkan
AMBULAN
Manajemen Dan Standar Operasional Prosedur Ambulan Gawat Darurat
12
www.serpihanilmuku.blogspot.com
disamping kru yang dibayar secara penuh terdapat kru lain yang suka
rela dan tanpa dibayar
-
Private Ambulance Service
Perusahaan swasta penyedia jasa ambulan dengan kru ambulan yang
digaji, pada umumnya mengadakan kerja sama dengan pemerintah.
Perusahaan ini bisa hanya menyedia jasa ambulan transport atau
untuk kasus-kasus non-emergensi saja. Namun pada beberapa daerah
kerjasama yang terjalin dengan pemerintah juga meliputi penyediaan
jasa ambulan emergensi terutama bila semua kru ambulan emergensi
terpakai semua. Sehingga dapat diartikan bahwa ambulan milik
pemerintah akan melakukan sebagian besar dari tugas ambulan
terutama yang memerlukan penanganan secara cepat (ambulan
emergensi) sedangkan ambulan perusahaan swasta akan melakukan
fungsi yang lebih kecil dengan keadaan yang non-emergensi. Dengan
sistem ini akan menjamin keberadaan dari kru ambulan setiap saat jka
dibutuhkan.
-
Combine Emergency Service
Ini merupakan agen penyedia jasa emergensi secara keseluruhan
dimana meliputi ambulan, pemadam kebakaran dan sekuriti. Pada
umumnya ditemukan di bandara, universitas, kota kecil dimana tidak
ada cukup dana untuk menyediakan jasa ambulan, pemadam
kebakaran dan kepolisian secara terpisah.
-
Hospital Based Service
Rumah Sakit biasanya menyediakan jasa ambulan sendiri untuk
melayani masyarakat. Pelayanan yang diberikan akan terkait langsung
dengan rumah sakit yang menyediakan jasa ambulan
-
Charity Ambulance
Ambulan jenis ini didanai oleh perusahaan amal yang mempunyai
fungsi untuk membawa anak-anak yang sakit atau orang dewasa
dengan perawatan jangka panjang untuk berkeliling atau berlibur
keluar dari rumah sakit. Di Inggris hal seperti ini disebut dengan proyek
Jumbulance.
AMBULAN
Manajemen Dan Standar Operasional Prosedur Ambulan Gawat Darurat
13
www.serpihanilmuku.blogspot.com
-
Company Ambulance
Banyak perusahaan besar dan sentral industry, ambulan tersedia
untuk mengantisipasi kecelakaan kerja yang mungkin terjadi. Ambulan
yang tersedia andalah jenis respon unit untuk mengantisipasi kejadian
seperti kebakaran atau ledakan.
(www.wikipedia.com, 2012)
1.7. Pendanaan
Pendanaan pada pelayanan ambulan dapapt berasal dari
berbagai
macam
menyediakan
jasa
sumber,
hal
ambulan
ini
dan
bergantung
kepada
pada
siapa
siapa
jasa
yang
ambulan
diperuntukkan.
-
Government funded service
Pendanaan ambulan seluruhnya dilakukan oleh pemerintah daerah
maupun pemerintah pusat tanpa pemungutan biaya seperti yang ada
di Inggris dimana pendanaan ambulan ditanggung oleh pemertintah
untuk melayani kepentingan masyarakat yang membutuhkan tanpa
dipungut biaya. Biaya diambil dari pajak pertahun sebagai bagian dari
sistem kesehatan nasional.
-
Privately funded service
Jasa ambulan dibayar oleh pasien sendiri atau melalui perusahaan
asuransi kesehatan pasien. Biasanya memerlukan pembayaran atau
persetujuan yang dibuat sebelum pelayanan atau persetuajuan yang
dibuat sebelum pelayanan ataupun transport dilakukan
-
Combined system
Ambulan yang tidak memungut biaya bagi masyarakat yang
membutuhkan
-
Charity funded service
Rumah sakit mungkin menyediakan ambulan gratis, jika pasien
menggunakan jasa pelayanan rumah sakit tersebut (dimana mereka
harus membayar pelayanan rumah sakit)
(www.wikipedia.com, 2008)
AMBULAN
Manajemen Dan Standar Operasional Prosedur Ambulan Gawat Darurat
14
www.serpihanilmuku.blogspot.com
BAB II
AMBULAN GAWAT DARURAT
2.1 Definisi Ambulan Gawat Darurat
Ambulan adalah alat transportasi untuk membawa orang yang sakit
ataupun terluka menuju rumah sakit. Kata ambulan digunakan untuk
mendiskripsikan alat trasnportasi yang memiliki peralatan medis untuk
pasien yang ada di luar rumah sakit atau untuk membawa pasien ke
rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut (www.essay.se,
2008)
Kata ambulan secara umum dihubungkan dengan kendaraan motor
emergency dengan peralatan emergency untuk pasien dengan penyakit
akut
ataupun
trauma,
yang
sekarang
disebut
sebagai
ambulan
emergency.
Jenis ambulan yang lain yaitu ambulan yang dikhususkan untuk
hanya membawa pasien ke rumah sakit. Jenis ambulan ini tidak dilengkapi
dengan peralatan bantuan dasar hidup dan biasanya staf paramedic pada
ambulan jenis ini mempunyai kualifikasi lebih rendah jika dibandingkan
dengan staf paramedic pada ambulan emergency.
3.1 Persyaratan Ambulan Gawat Darurat
Syarat ambulan gawat darurat antara lain :
 Idealnya sampai di tempat pasien dalam waktu 6-8 menit agar dapat
mencegah kematian karena sumbatan jalan nafas, henti nafas, henti
jantung atau perdarahan masif (“to save life and limb”)
 Berkomunikasi dengan pusat komunikasi, rumah sakit dan ambulan
lainnya
 Melakukan pertolongan pada persalinan
 Melakukan transportasi pasien dari tempat kejadian ke RS atau dari RS
ke RS
 Menjadi rumah sakit lapangan dalam penanggulangan bencana.
AMBULAN
Manajemen Dan Standar Operasional Prosedur Ambulan Gawat Darurat
15
www.serpihanilmuku.blogspot.com
 Mampu menanggulangi gangguan A (airway), B (breathing), C
(circulation) dalam batas-batas Bantuan Hidup Dasar.
 Juga dilengkapi dengan alat-alat ekstrikasi, fiksasi, stabilisasi dan
transportasi
 Dilengkapi dengan semua alat/obat untuk semua jenis kegawatdaruratan medic
3.2 Teknis Kendaraan
a. Kendaraan roda empat atau lebih dengan suspensi lunak
b. Warna kendaraan : kuning muda
c. Tanda pengenal kendaraan : di depan - gawat darurat/ emergency,
disamping kanan dan kiri tertulis : Ambulan dan logo : Star of Life,
bintang enam biru dan ular tongkat.
d. Menggunakan pengatur udara AC dengan pengendali di ruang
pengemudi.
e. Pintu belakang dapat dibuka ke arah atas.
f. Ruang penderita tidak dipisahkan dari ruang pengemudi
g. Tempat duduk petugas di ruang penderita dapat diatur/ dilipat
h. Dilengkapi sabuk pengaman bagi pengemudi dan pasien
i.
Ruang penderita cukup luas untuk sekurangnya dua tandu. Tandu
dapat dilipat.
j.
Ruang penderita cukup tinggi sehingga petugas dapat berdiri tegak
untuk melakukan tindakan
AMBULAN
Manajemen Dan Standar Operasional Prosedur Ambulan Gawat Darurat
16
www.serpihanilmuku.blogspot.com
k. Gantungan infus terletak sekurang-kurangnya 90 cm di atas tempat
penderita
l.
Stop kontak khusus 12 V DC di ruang penderita
m. Lampu ruangan secukupnya/ bukan neon dan lampu sorot yang
dapat digerakan
n. Meja yang dapat dilipat
o. Lemari obat dan peralatan
p. Tersedia peta wilayah dan detailnya
q. Penyimpan air bersih 20 liter, wastafel dan penampungan air limbah
r. Sirine dua nada
s. Lampu rotator warna merah dan biru
t. Radio komunikasi dan telepon genggam di ruang kemudi
u. Buku petunjuk pemeliharaan semua alat berbahasa Indonesia
3.3 Tata Tertib Kendaraan
a. Saat menuju ke tempat penderita boleh menghidupkan sirine dan
lampu rotator. Selama mengangkut penderita hanya lampu rotator
yang dihidupkan
b. Mematuhi peraturan lalu lintas yang berlaku
c. Kecepatan kendaraan kurang dari 40 km di jalan biasa, 80 km di
jalan bebas hambatan.
d. Petugas membuat/ mengisi laporan selama perjalanan yang disebut
dengan lembar catatan penderita yang mencakup identitas, waktu
dan keadaan penderita setiap 15 menit.
e. Petugas memakai seragam ambulan dengan identitas yang jelas.
3.4
Standart Peralatan Gawat Darurat Ambulan
1. Airway Equipmen
a. Laringoscope
b. Oropharyngeal Airway
c. Nasopharyngeal Airway
d. Endotracheal Tube
AMBULAN
Manajemen Dan Standar Operasional Prosedur Ambulan Gawat Darurat
17
www.serpihanilmuku.blogspot.com
e. Mouth Gage
f. Magil Forcep
g. Tounge Spatel
h. Suction Manual
i.
Suction Electric
j.
Suction Canule
k. Xylochatain Jelly
2. Breathing equipment
a. Bag Valve Mask
b. Nasal Canule
c. Simple Mask
d. Rebreathing Mask
e. Non Rebreathing Mask
f. Pocket Mask
g. Oxygen Tube
h. Portable Oxygen Tube
3. Circulation equipment
a. Veno Catheter / IV Catheter
b. Infuse Set
c. Infusion Fluid
d. Spuit
e. Tensimeter
f. Stetoscope
g. Foley Catheter
h. Urine Bag
i.
Steril Gauge
j.
Roll Bandage
k. Trauma Bandage
l.
Triangular Bandage
m. Elastic Bandage
4. Extraction & stabilization equipment
a. Rigid Splint
AMBULAN
Manajemen Dan Standar Operasional Prosedur Ambulan Gawat Darurat
18
www.serpihanilmuku.blogspot.com
b. Scoope Strecher
c. long Spine Board
d. Safety Belt
e. Head Immobilizer
f. Neck Collar
g. Extrication Device
5. Advance equipment
a. Ventilator
b. Pulse Oxymeter
c. Defibrilator
d. Patient Monitor
e. ECG Monitor (3 Lead)
6. Emergency Drugs
a. Adrenalin / Ephyneprin
b. Sulfas Atrophyn
c. Kalmethason
d. Buscopan
e. Dextrose 40 %
f. Lasix
g. Aminophylin
h. Cylocard 100 mg
i.
Neurobion 5000
j.
Lidocain 2 %
k. Diazepam
l.
valium 10 mg
m. Nitrogliserin SL
7. Other equipment
a. Bandage Scissor
b. Anatomy Pincet
c. Cirurgy Pincet
d. Artery Clamp
e. Plester
AMBULAN
Manajemen Dan Standar Operasional Prosedur Ambulan Gawat Darurat
19
www.serpihanilmuku.blogspot.com
f. Pen light
g. ECG Electrode
h. Thermometre
i.
Gastrictube
j.
Neirbeken
k. Urinal / Pispot
l.
handscoon
m. Masker
n. ETC
3.5 Ambulance equipment level
Basic Life
RLEMS Advanced Life
Support
Support Ambulance
Ambulance
· Oxygen
· Oxygen
· Nasal Cannulas
· Nasal Cannulas & Oxygen
& Oxygen masks
· Bag Valve Mask
masks
· Bag Valve Mask
· Pulse Oximeter
· Laryngoscopes for
Intubation (Tube down
Airway
Equipment
throat)
· Cricothyrotomy (Surgical
hole in trachea/windpipe)
· CPAP masks (for CHF
patients, forces fluid out of
lungs)
· Chest Decompression Kits
(placing hole in chest to
relieve collapsed lung)
· Numerous Medications
AMBULAN
Manajemen Dan Standar Operasional Prosedur Ambulan Gawat Darurat
20
www.serpihanilmuku.blogspot.com
(Albuterol, Alupent,
Atrovent, Hurricane Spray,
Terbutaline, Versed)
· Splints &
Bandages
· Cervical collars
and backboards
· Burn Sheets
Trauma
· Splints & Bandages
· Cervical collars and
backboards
· Burn Sheets
· MAST pants
· Intravenous (IV) fluids to
Equipment
treat shock (Lactated
Ringers and Sodium
Chloride 0.9%)
· Medication –
Dexamethasone (head
injuries)
· AED
· 12 Lead EKG Monitor
(defibrillation
(identify heart attacks and
only)
transmit to hospital)
· Synchronized Cardioversion
(slow rapid heart rates)
· Pacemaker (speeds up
heart rates)
Cardiac
Care
Equipment
· Manual Defibrillator (restart
heart)
· Numerous Medications
(Adenosine, Amiodarone,
Aspirin, Atropine, Calcium
Chloride, Dopamine,
Epinephrine, Lasix,
Lidocaine, Magnesium
Sulfate, Morphine, Nitropaste, Nitroglycerine,
AMBULAN
Manajemen Dan Standar Operasional Prosedur Ambulan Gawat Darurat
21
www.serpihanilmuku.blogspot.com
Sodium Bicarbonate,
Verapamil, Zofran)
· Oral Glucose
(conscious
Diabetic
· Glucometer
· Oral Glucose (conscious
patients only)
patients)
· Intravenous (IV) fluids
Treatment
· Medications - Dextrose 50%
(for unconscious patients) &
Glucagon
Seizure
Treatment
· Supportive care
only
Reactions
· Medications - Ativan and
Valium (To stop seizures)
· Epi pen
Allergic
· Intravenous (IV) fluids
(Intramuscular
injection)
·
Intravenous (IV) fluids
· Epinephrine (subcutaneous
or IV for severe reactions)
· Benadryl (Given in IV to
slow reaction)
· OB Kits
· OB Kits
· Intraosseous drills-ability to
drill into Bone marrow to
adminster medication
Specialty
· Children's Tylenol
Equipment
· Narcan (for narcotic
overdoses)
· Pain medications
(Morphine, Dilaudid, Valium,
Versed)
AMBULAN
Manajemen Dan Standar Operasional Prosedur Ambulan Gawat Darurat
22
www.serpihanilmuku.blogspot.com
3.6 Petugas Ambulan
a. Petugas Secara umum
Petugas ambulans dapat berasal dari beberapa profesi, antara lain:
1. First Responder
Seseorang yang datang pertama kali di lokasi kejadian,tugas
utamnya yaitu memberikan tindakan penyelamatan nyawa seperti
CPR (Cardio-Pulmonary Resuscitation) dan AED ( Automated
External Defibrillator ). Mereka bisa diberangkatkan oeh pelayanan
ambulans, atau kepolisian dan dinas pemadam kebakaran.
2. Ambulance Driver
Beberapa pusat layanan ambulans mempekerjakanpetugas yang
tidak mempunyai kualifikasi medis sama sekali. (atauhanya
sertifikat
pertolongan
pertama)
yang
tentu
saja
hanya
mempunyai job mengemudi secara sederhana untuk mengantar
pasien.
3. Ambulance Care Assistant
Mempunyai tingkat pelatihan yang bervariasi, tetapi petugas ini
khusus untuk transport pasien yangmenggunakan kursi roda
maupun stretcher ambulans, namun bukan untuk transport pasien
kritis. Tergantung pada penyedia layanan, mereka juga dilatih first
aid dan penggunaan AED, terapi oksigen, atau teknik paliatif.
Mereka bisa memberikan tindakan jika unit lain belum datang, atau
jika ada pendampingan dari teknisi yang berkualifikasi atau
seorangparamedik.
4. Emergency Medical Technician
Dikenal
juga
memberikan
sebagai
layanan
Teknisi
gawat
ambulans.Mereka
adrurat
yang
lebih
mampu
luasseperti
defibrilasi, penanganan trauma spinal, dan terapi oksigen.Beberapa
Negara memilahnya kedalam beberapa tingkat (Amerikamenganut
EMT-Basic dan EMT-Intermediate)
AMBULAN
Manajemen Dan Standar Operasional Prosedur Ambulan Gawat Darurat
23
www.serpihanilmuku.blogspot.com
5. Paramedik
Ini merupakan level atas dari pelatihan medis dan biasanya
mencakup ketrampilan utama yang tidak diperuntukkan bagi teknisi
seperti
pemasangan
infuse
(dengan
kemampuan
untuk
memberikan obatseperti morfin), intubasi, dan skill lain seperti
krikotirotomi. Tergantungpada hokum yang ada, paramedik merupakan
jabatan yang dilindungi,penyalahgunaan profesi paramedik dapat
diancam hukuman.
6. Emergency Care Practitioner
Jabatan ini terkadang disebut SuperParamedik, didesain utnuk
menjembatani antara pelayanan ambulans danpelayanan dokter
praktek umum. ECPsudah berkualifikasi sama denganparamedik
yang sudah menjalani pelatihan lanjut. Ia juga meresepkanobatobat yang sudah ditentukan.
7. Registered Nurse (RN)
Para perawat bisa dilibatkan dalam pelayananambulans, dengan
seorang dokter, biasanya mereka ditugaskan padaambulans udara
dan transport pasien kritis. Sering bekerja juga dengan EMT dan
paramedik.
8. Dokter
Para dokter juga ikut dalam pelayanan ambulans, biasanya
ambulans udara. Mereka mempunyai skill yang lebih dan tentu saja
bias menuliskan resep.Kita harus mengingat bahwa semua kasus
yang
diderita
pasien
akan
potensial
menimbulkan
kegawatdaruratan, pasien bayi baru lahir, anak, dewasa, dan
orangtua, semuanya jika mengalami kegawatdaruratan pasti akan
mengerucut pada masalah kegawatdaruratan Airway, Breathing,
Circulation, Disability, dan Exposure.
b. Petugas secara khusus (Gawat Darurat)
Menurut Kemenkes No. 0152/YanMed/RSKS/1987, tentang
Standarisasi Kendaraan Pelayanan Medik serta Kemenkes No
AMBULAN
Manajemen Dan Standar Operasional Prosedur Ambulan Gawat Darurat
24
www.serpihanilmuku.blogspot.com
143/Menkeskesos/SK/II/2001
tentang
Standarisasi
Kendaraan
Pelayanan Medik. Dikatakan bahwa petugas di ambulan gawat
darurat terdiri dari:
 1 (satu) pengemudi berkemampuan PPGD dan berkomunikasi
 1 (satu) perawat berkemampuan PPGD
 1 (satu) dokter berkemampuan PPGD atau ATLS/ACLS
3.7 Persyaratan Pengemudi Ambulan
Untuk menjadi seorang pengemudi ambulan yang aman:
1.
Sehat secara fisik. Pengemudi tidak boleh memiliki kelainan yang
dapat menghambat dalam mengoperasikan ambulan, tidak juga
kondisi medis yang mengganggu saat mengemudi.
2.
Sehat secara mental, emosi terkontrol. Mengemudikan ambulan
bukanlah perkerjaan bagi seseorang yang gemar memainkan lampu
dan sirine.
3.
Bisa mengemudi di bawah tekanan
4.
Memiliki keyakinan positif atas kemampuan diri sebagai seorang
pengemudi tapi jangan terlalu percaya diri dengan menantang
resiko.
5.
Bersikap toleran dengan pengemudi lain. Selalu ingat bahwa orang
akan bereaksi berbeda ketika melihat kendaraan emergensi. Terima
dan toleransi kebiasaan buruk pengemudi lain tanpa harus marah.
6.
Tidak dalam pengaruh obat-obat yang berbahaya. Alkohol, obatobatan terlarang seperti marijuana dan kokain, obat-obatan seperti
antihistamin dan obat penenang lainnya.
7.
Mempunyai Surat Izin Mengemudi yang masih berlaku.
8.
Pakai selalu kaca mata atau lensa kontak jika dibutuhkan saat
menyetir.
9.
Evaluasi kemampuan diri dalam menyetir berdasarkan respon diri
Anda terhadap tekanan perorangan, penyakit, kelelahan, dan
mengantuk.
AMBULAN
Manajemen Dan Standar Operasional Prosedur Ambulan Gawat Darurat
25
www.serpihanilmuku.blogspot.com
3.8 Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh pengemudi ambulan
a. Jangan mengemudi tanpa kacamata korektif jika memiliki pengliihatan
yang kurang sempurna
b. Jangan mengemudi ketika minum obat yang menyebabkan kantuk
c. Jangan mengemudi jika sedang minum obat penenang
d. Jangan mengemudi jika sedang minum obat keras
e. Semakin cepat mengendarai, semakin besar kemungkinan terjadi
kecelakaan
f. Pada kecepatan tinggi akan sulit menghentikan kendaraan mendadak
bila ada situasi yang berbahaya.
AMBULAN
Manajemen Dan Standar Operasional Prosedur Ambulan Gawat Darurat
26
www.serpihanilmuku.blogspot.com
BAB III
TATALAKSANA AMBULAN
3.1 Aturan Ambulan Gawat Darurat Di Jalan Raya
Berikut
adalah
beberapa
hal
yang
mencakup
peraturan
pengoperasian ambulan:
1. Pengemudi ambulan harus memiliki lisensi mengemudi yang sah dan
harus menyelesaikan program pelatihannya.
2. Hak-hak khusus memperbolehkan pengemudi ambulan untuk tidak
mematuhi peraturan
ketika
ambulan
digunakan
untuk
respon
emergency atau untuk transportasi pasien darurat. Ketika ambulan tidak
dalam respon emergency, maka peraturan yang berlaku bagi setiap
pengemudi kendaraan non-darurat, juga berlaku untuk ambulan.
3. Walaupun memiliki hak istimewa dalam keadaan darurat, hal tersebut
tidak
menjadikan pengemudi
ambulan
kebal
terhadap
peraturan
terutama jika mengemudikan ambulan dengan ceroboh atau tidak
memperdulikan keselamatan orang lain.
4. Hak istimewa selama situasi darurat hanya berlaku jika pengemudi
menggunakan alat- alat peringatan (warning devices) dengan tata cara
yang diatur oleh peraturan.
5. Sebagian
besar
undang-undang
memperbolehkan
pengemudi
kendaraan emergensi untuk:
o Memarkir kendaraannya di manapun, selama tidak merusak hak milik
atau membahayakan nyawa orang lain.
o Melewati lampu merah dan tanda berhenti. Beberapa negara
mengharuskan pengemudi ambulan untuk berhenti terlebih dahulu
saat lampu merah, lalu melintas dengan hati-hati. Negara lain hanya
menginstruksikan pengemudi untuk memperlambat laju kendaraan
dan melintas dengan hati-hati.
o Melewati batas kecepatan maksimum yang diperbolehkkan selama
tidak membahayakan nyawa dan hak milik orang lain.
AMBULAN
Manajemen Dan Standar Operasional Prosedur Ambulan Gawat Darurat
27
www.serpihanilmuku.blogspot.com
o Mendahului kendaraan lain di daerah larangan mendahului setelah
memberi
sinyal yang
tepat,
memastikan
jalurnya
aman,
dan
menghindari hal-hal yang membahayakan nyawa dan harta benda.
o Mengabaikan peraturan yang mengatur arah jalur dan aturan
berbelok
ke arah tertentu, setelah memberi sinyal dan peringatan yang tepat.
3.2 Tugas seorang EMD (Emergency Medical Dispathcer/Pengirim Pesan
Medis Emergensi):
1. Menanyakan informasi secara lengkap dari penelepon dan menilai
tingkat prioritas panggilan emergensi tersebut.
2. Memberikan instruksi medis kepada penelepon sebelum ambulan
datang dan menyampaikan informasi adanya panggilan emergensi
kepada kru ambulan.
3. Mengirimkan kabar dan melakukan koordinasi petugas pelayanan
kesehatan (termasuk ambulan gawat darurat)
4. Berkoordinasi dengan agen keselamatan masyarakat lainnya.
Saat menerima panggilan emergensi, seorang EMD harus mampu
memperoleh informasi sebanyak mungkin mengenai situasi dan kondisi
kejadian untuk membantu menentukan tingkat prioritas panggilan.
Pertanyaan yang harus diajukan oleh EMD adalah :
1. Di mana lokasi tepat pasien? Seorang EMD harus menanyakan
nomor rumah atau bangunan. Sangat penting untuk menanyakan
nama jalan dengan penunjuk arah mata angin yang jelas (misalnya
utara, selatan), persimpangan jalan terdekat, dan lokasi tepat
kejadian. Apabila terjadi kecelakaan lalu lintas perlu ditanyakan
mengenai arus lalu lintas, dan jalur yang dapat dilewati , kemacetan
dll. Jika EMD menemukan bahwa semua jalur menuju lokasi
tabrakan terhambat, maka EMD akan memberitahu pengemudi
ambulan untuk memilih jalur alternatif. EMD akan berkoordinasi
dengan unit ambulan service dan akan menghubungi ambulan yang
AMBULAN
Manajemen Dan Standar Operasional Prosedur Ambulan Gawat Darurat
28
www.serpihanilmuku.blogspot.com
terdekat dengan lokasi pasien, sehingga ambulan akan cepat
sampai lokasi kejadian.
2. Nomor telepon yang dapat dihubungi untuk melakukan panggilan
balik? Minta penelepon untuk tetap menjaga sambungan telepon.
Jangan
ditutup
kecuali
atas pemberitahuan
EMD.
Untuk
situasi/kasus yang mengancam jiwa, EMD akan memberikan
instruksi
medis
kepada
penelepon
sesaat
setelah
ambulan
dikirim. Penelepon atau orang lain yang ada di lokasi kejadian harus
mengikuti instruksi ini hingga ambulan datang. Hal penting lain yang
perlu diperhatikan oleh penelepon adalah agar tetap terhubung
dengan EMD untuk menjelaskan lokasi tepat kejadian seandainya
ambulan
yang
telah
dikirim
tidak menemukan
lokasi
yang
diinformasikan sebelumnya.
3. Apa masalahnya? Tanyakan keluhan utama yang dihadapi pasien.
Ini akan membantu EMD untuk memutuskan panggilan emergensi
mana yang akan ditanggapi (jika panggilan lebih dari satu) dan
membantu menentukan tingkat prioritas pasien dalam pengiriman
ambulan.
4. Berapa usia pasien? Ada beberapa jenis ambulan yang dirancang
khusus untuk penanganan kasus emergensi anak-anak daripada
dewasa, sehingga akan lebih dipilih untuk dikirim. Selain itu, usia
juga sangat penting untuk membedakan antara bayi, anak-anak,
dan dewasa terutama jika EMD memberikan instruksi kepada
penelepon untuk melakukan RJP sebelum ambulan datang.
5. Apakah pasien sadar? Pasien yang tidak sadar memiliki tingkat
kegawatan/prioritas yang lebih tinggi untuk dilakukan pertolongan.
6. Apakah pasien bisa bernafas? Jika pasien sadar dan bisa bernafas,
EMD akan mengajukan pertanyaan tambahan mengenai keluhan
utama untuk menentukan tingkat tanggap darurat yang tepat, hal ini
menentukan apakah jenis panggilan termasuk dalam kategori
emergency atau non emergency sehingga menentukan apakah
akan dikirim ambulan respon non emergency dengan kecepatan
AMBULAN
Manajemen Dan Standar Operasional Prosedur Ambulan Gawat Darurat
29
www.serpihanilmuku.blogspot.com
kendaraan normal atau
ambulan respon emergency (keadaan
darurat, lampu dan sirine dinyalakan). Jika pasien tidak bernafas
atau penelepon tidak yakin, EMD akan mengirimkan ambulan
tanggap darurat maksimum dan akan memberikan instruksi medis
sebelum ambulan datang termasuk instruksi RJP via telepon jika
didapatkan denyut nadi pasien tidak teraba. Jika panggilan darurat
adalah untuk kecelakaan lalu lintas, serangkaian pertanyaan kunci
harus diajukan untuk membantu menentukan prioritas dan besarnya
tanggapan. Melalui interogasi yang baik dengan penelepon, EMD
bisa saja mengirimkan sekaligus satu atau lebih unit ambulan
respon emergency dan beberapa unit ambulan pembantu respon
untuk penanganan korban.
7. Berapa banyak dan apa sajakah jenis kendaraan yang terlibat?
EMD harus mampu menetukan, berapa banyak kendaraan yang
terlibat dalam kecelakaan dan apakah kecelakaan melibatkan mobil,
truk, atau bis. Cedera apapun yang diakibatkan dari tabrakan yang
melibatkan sepeda, motor, atau pejalan kaki dengan mobil
harus memperoleh prioritas tanggap darurat yang lebih tinggi. Jika
EMD menemukan bahwa kecelakaan tersebut melibatkan truk, EMD
harus mencoba menentukan kemungkinan apakah kendaraan
tersebut membawa bahan muatan yang berbahaya.
8. Berapa
banyak
kemungkinan
korban
cedera?
Ketika
EMD
memperoleh informasi dari penelepon bahwa ada lima orang yang
cedera, maka EMD akan mengirimkan dua atau tiga ambulan dalam
saat
yang
bersamaan.
Waktu
dan
mungkin
nyawa,
dapat
diselamatkan dengan mengetahui jumlah korban cedera pada
kecelakaan/tabrakan.
9. Apakah korban terjebak? Jika korban terjebak, maka dibutuhkan
pula pengiriman unit penyelamat.
AMBULAN
Manajemen Dan Standar Operasional Prosedur Ambulan Gawat Darurat
30
www.serpihanilmuku.blogspot.com
3.8 Pelaksanaan Operasional Ambulan
Ketenagaan pada ambulan sebaiknya sudah terlatih ambulan crew.
Pada dasarnya tugas di ambulan adalah lingkaran tugas yang terdiri atas
persiapan – respons - kontrol TKP - akses - penilaian awal keadaan
penderita dan resusitasi – ekstrikasi - evakuasi - transportasi ke rumah
sakit yang sesuai, lalu kembali ke persiapan. Hal-hal tersebut yaitu:
o Persiapan
Fase persiapan dimulai saat mulai bertugas atau kembali ke
markas
setelah
menolong
penderita.
Pemeliharaan
ambulan
merupakan salah satu komponen penting dalam menjaga kualitas
pelayanan armada ambulan. Ambulan merupakan kendaraan yang
harus siap pakai sewaktu-waktu saat dibutuhkan sehingga waktu
pelayanan dapat dipersingkat terutama untuk jenis ambulan emergensi
yang kecepatan dan ketepatan merupakan prioritas pelayanan.
Berikut ini merupakan beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam pemeliharaan ambulan :
-
Cek kilometer awal sebelum kendaraan ambulan dipakai
-
Pada awal shift, cek bahan bakar (bensin/solar), oli, air accu, air
radiator, air wiper, lampu mobil, sirene, pengeras suara, tekanan
udara pada ban, AC, klakson, rem
-
Jumlah oksigen yang tersisa dalam tabung
-
Peralatan perawatan pasien
-
Tandu dan semua peralatan berada pada tempatnya. Lakukan
sapuan dengan menggunakan kain basah dan detergen secara
menyeluruh di seluruh permukaan tandu
-
Periksa sambungan radio komunikasi untuk mempermudah alur
komunikasi
-
Cek secara berkala oli, filter, ban accu dan busi
-
Pada awal dan akhir shift bagian luar ambulan harus dibersihkan,
hal ini untuk menghilangkan kotoran yang menempel pada body
mobil sehingga tidak mengganggu tanda-tanda pasif ambulan
AMBULAN
Manajemen Dan Standar Operasional Prosedur Ambulan Gawat Darurat
31
www.serpihanilmuku.blogspot.com
(lambang, tulisan, gambar dll) yang terpampang pada badan
ambulan.
-
Untuk kontrol infeksi, bagian dalam ambulan harus dijaga
kebersihannya
-
Semua
permukaan
harus
dipersihkan
secara
menyeluruh
seminggu sekali termasuk dalam lemari
-
Bagian dalam dibersihkan sesuai yang diperlukan di antara masa
pengangkutan pasien
o
Ganti sarung bantal setiap pengangkutan
Respons
Pengemudi harus dapat mengemudi dalam berbagai cuaca. Cara
mengemudi harus dengan cara defensif (defensive driving). Rotator
selalu
dinyalakan,
sirene
hanya
dalam
keadaan
terpaksa.
Mengemudi tanpa mengikuti protokol, akan mengakibatkan cedera
lebih lanjut, baik pada diri sendiri, lingkungan maupun penderita.
-
Peraturan lalu lintas HARUS dipatuhi.
-
Keselamatan diri sendiri dan orang lain
mutlak menjadi
pertimbangan menuju lokasi kejadian.
-
Kecepatan ambulan 40-80 km/jam.
-
Jika panggilan bukan panggilan gawat darurat mencancam jiwa
maka hanya lampu rotator yang dinyalakan.
-
Jika panggilan merupakan panggilan gawat darurat mengancam
jiwa maka dibolehkan menyembunyikan sirine pada saat-saat
tertentu untuk memperoleh kesempatan mendahului kendaraan
didepannya.
o
Kontrol TKP
Diperlukan pengetahuan mengenai daerah bahaya, harus diketahui
cara parkir, serta kontrol lingkungan. Parkir kendaraan pada tempat
yang aman dan tidak mengganggu kendaraan lain. Mintalah
seseorang berada di belakang ambulans untuk bertindak sebagai
pemandu bila polisi belum tiba.
AMBULAN
Manajemen Dan Standar Operasional Prosedur Ambulan Gawat Darurat
32
www.serpihanilmuku.blogspot.com
o
Akses ke penderita
Masuk ke dalam rumah atau ke dalam mobil yang hancur, tetap
harus memakai prosedur yang baku.
o
Penilaian keadaan penderita dan pertolongan darurat
a. Pasien dirumah
-
Analisa keadaan pendarita secara tepat (respon, pernapasan,
jantung dan sirkulasi).
-
Lakukan penanganan penderita sesuai dengan kasus.
-
Informasi kepada fasilitas kesehatan terdekat dengan lokasi
kejadian, bahwa tim ambulan akan merujuk penderita
ketempat tersebut (kasus yang terjadi, keadaan korban,
jumlah penderita, penanganan yang telah diberikan)
b. Penyalamatan dilokasi kecelakaan lalu-lintas
1. Penilaian lokasi
-
Pantau setiap informasi terbaru
-
Perhatikan arus lalu lintas, mungkin perlu menutup jalur.
-
Perhatikan asap disekitar lokasi kejadian dan catat warna
asap yang terlihat, bila mencurigakan hentikan gerak
ambulan.
-
Perhatikan bau yang ada disekitar penderita, bila ada yang
berbau tidak wajar segera waspadai bahan beracun.
-
Perhatikan tiang listrik atau telepon yang patah atau kabel
yang terjurai terputus.
-
Perhatikan penderita dijalan dan sekitarnya.
-
Waspadalah terhdap orang disekitar tmepat kecelakaan,
terutama malam hari.
-
Perhatikanlah
tanda-tanda
dari
polisi
atau
personil
pelayanan darurat yang lain, mungkin ada informasi
mengenai bahaya atau penderita.
-
Jika melihat kendaraan yang terbakar atau dicurigai bahan
bahaya tumpah, perhatikan arah atau gerak angin dengan
melihat asap atau bendera.
AMBULAN
Manajemen Dan Standar Operasional Prosedur Ambulan Gawat Darurat
33
www.serpihanilmuku.blogspot.com
-
Perhatiakan daerah lapangan untuk evakuasi darurat jika
ada kemungkinan terjadi ledakan.
-
Jika ada bahan atau cairan bahaya tumpah dari tangki
yang
bocor,
anda
perlu
parker
agak
jauh
dan
membelakangi arah angin.
2. Pertolongan penderita
-
Bila penderita lebih dari satu, lakukan triage.
-
Lakukan penilaian cepat (respon, pernapasan, jantung dan
sirkulasi)
-
Lepaskan segala benda yang menghambat pemberian
pertolongan pertama.
-
Berhatilah-hatilah bila terpaksa mengangkat penderita
-
Bila penderita terjepit, jangan sekali-kali menarik badan
anggota
badannya
tanpa
lebih
dahulu
melepaskan
jepitannya.
-
Angkatlah korban dalam keadaan terbaring.
-
Korban dibaringkan di tempat yang teduh dan bila perlu
disemlimuti. Penyelimutan penderita mambantu menjaga
suhu tubuh, mencegah paparan cahaya dan menjaga
privasi.
o
Lakukan penanganan penderita sesuai kasus
Ekstrikasi
Pada keadaan lokasi
yang berbahaya atau penderita yang
memerlukan prioritas tinggi maka pemindahan penderita harus
didahulukan dansecepatnya dilakukan pemeriksaan penanganan
gawat darurat.
Pemindahan penderita ke ambulans dilakukan dalam 4 tahap yaitu :
1. Pemilihan alat yang digunakan untuk mengusung pasien
2. Stabilisasi pasien untuk dipindahkan
3. Memindahkan pasien keambulan
4. Memasukkan pasien kedalam ambulans
AMBULAN
Manajemen Dan Standar Operasional Prosedur Ambulan Gawat Darurat
34
www.serpihanilmuku.blogspot.com
Pada prinsipnya dalam kondisi apapun seseorang penderita
dikategorikan dalam perioritas tinggi maka harus segera dirujuk
kerumah sakit. Alat angkut penderita harus memiliki tiga tali pengikat
untuk menjaga posisi penderita tetap aman. Yang pertama diletakkan
setinggi dada, yang kedua setinggi pinggang atau panggul dan yang
ketiga setinggi tungkai.
o
Evakuasi dan transportasi penderita
Transportasi bukanlah sekedar mengantar pasien kerumah sakit.
Serangkain tugas harus dilakukan sejak penderta dimasukkan kedalam
ambulans hingga diambil alih oleh pihak RS. Tindakan-tindakan yang
harus di perhatikan dalam mempersiapkan penderita yang akan
diangkut :
-
Lakukan pemeriksaan menyeluruh
-
Amankan posisi tandu didalam ambulan
-
Posisikan dan amankan penderita
-
Pastikan penderita terikat dengan baik dengan tandu
-
Persiapkan jika timbul komplikasi pernapasan dan jantung
-
Longgarkan pakaian yang ketat
-
Periksa perbannya
-
Periksa bidainya
-
Naikkan keluarga atau teman dekat yang harus menemani
penderita
-
Tenangkan penderita
-
Naikkan barang-barang pribadi penderita
-
Ucapkan beberapa patah kata dan tenangkan penderita dengan
cara yang simapatik
-
Ketika anda merasa bahwa penderita dan ambulan siap
diberangkatkan, beri tanda kepada pengemudi untuk memulai
perjalanan kerumah sakit.
AMBULAN
Manajemen Dan Standar Operasional Prosedur Ambulan Gawat Darurat
35
www.serpihanilmuku.blogspot.com
3.3 SOP pelayanan medis / paramedis di ambulan
a. Persiapan Pelayanan

Memastikan tempat tersedia dengan menghubungi di rumah
sakit yang dituju dengan cara menelpon.

Memastikan kondisi ambulan telah siap untuk pelayanan. ( lihat
SOP Ambulan dan sopir ).

Memastikan alat-alat medis dan non medis di ambulan dalam
keadaan rapi dan siap pakai. ( Lihat SOP Sterilisasi Alkes ) dan
melaksanakan checklist daftar peralatan medis dan non medis
di ambulan.

Mencatat nama petugas yang berangkat (pada daftar petugas)
pada buku register rujukan.

Petugas mencuci tangan ( lihat SOP Mencuci Tangan ).

Petugas memakai alat pelindung diri ( lihat SOP Alat Pelindung
Diri / APD ).
b. Melakukan serah terima pasien dengan petugas di tempat
pelayanan / lokasi awal

Petugas mendatangi lokasi, menemui petugas di lokasi
pelayanan awal.

Memberi salam, menyapa dan memperkenalkan diri sebagai
petugas ambulan.

Menanyakan/konfirmasi identitas pasien yang akan diangkut
dengan ambulan, meliputi nama, umur, jenis kelamin, alamat,
pekerjaan, diagnosis sementara.

Mencatat
instruksi
dokter
tentang
hal-hal
yang
harus
diperhatikan/ diberikan kepada pasien selama perjalanan.

Mencatat jenis dan dosis obat serta alat yang diperlukan pasien
selama perjalanan, antara lain :

Mencatat
keadaan
pasien
sebelum
berangkat,
meliputi
diagnosis, tanda vital ( kesadaran, tensi, nadi, suhu, kecepatan
respirasi ) dan problem yang sedang dihadapi ( mencakup
problem airway, breathing, circulation ).
AMBULAN
Manajemen Dan Standar Operasional Prosedur Ambulan Gawat Darurat
36
www.serpihanilmuku.blogspot.com

Meminta surat rujukan ( bila ada ).

Menanyakan kondisi umum pasien apakah pasien telah siap
dipindahkan ke ambulan, antara lain :
” Apakah pasien sudah bisa dipindahkan ke ambulan ? ”
c. Memidahkan pasien ke ambulan

Memastikan
kondisi
pasien
dalam
keadaan
siap
untuk
dipindahkan ke ambulan dengan cara melakukan pemeriksaan
A B C ( Lihat SOP Pemeriksaan ABC ).

Mengambil brancart dari ambulan dan dibawa ke lokasi pasien
berada.

Memindahkan pasien ke brancart ( lihat SOP Memindahkan
Pasien ).

Memasukkan brancart berisi pasien ke dalam ambulan.

Mengatur posisi pasien senyaman mungkin di dalam ambulan.

Petugas mengambil posisi sesuai dengan tugasnya.

Sopir duduk di kursi pengemudi ( lihat SOP Sopir Ambulan).

Memposisikan
pasien
senyaman
mungkin sesuai
dengan
kondisinya.

1 orang paramedis operator alat medis di sebelah kiri pasien (
menyesuaikan kondisi pasien ).

Petugas memberi komando kepada sopir agar ambulan segera
berjalan,
lampu
rotator
dinyalakan,
sirene
dibunyikan
menyesuaikan kondisi jalan.

Mempertahankan keadaan ABC pasien agar tetap stabil selama
perjalanan
dan
melakukan
tindakan
jika
terjadi
kegawatdaruratan (lihat SOP Mempertahankan Kondisi ABC).

Mencatat semua perubahan yang meliputi kesadaran , vital sign
( nadi, pernafasan, tekanan darah ) pasien / obat
d. Serah terima penderita dirumah sakit

Dampingi staf IGD bila dibutuhkan dan berikan laporan lisan
atas kondisi penderita.
AMBULAN
Manajemen Dan Standar Operasional Prosedur Ambulan Gawat Darurat
37
www.serpihanilmuku.blogspot.com

Setalah tidak lagi menangani penderita siapkan laporan
perawatan pra rumah sakit

Serahkan barang-barang pribadi penderita ke pihak rumah sakit.
sangat disarankan untuk meminta tanda terima tertulis dari
pihak
IGD
sebagai
perlindungan
barang
penderita
dari
pencurian.

Minta diri untuk meninggalkan RS
e. Pencatatan dan Pelaporan
1. Mencatat nama petugas yang berangkat.
2. Mencatat identitas pasien dan informasi dasar ( diagnosis
sementara, tanda vital, problem pasien ) berdasarkan informasi
dari lokasi awal.
3. Mencatat perkembangan kondisi pasien selama perjalanan.
4. Mencatat tindakan yang dilakukan dan obat yang diberikan
kepada pasien selama perjalanan.
5. Menyerahkan catatan rekam medis kepada petugas IRD.
f. Kegiatan Pasca Pelayanan
1. Kembali ke posko ambulan
Aktivitas-aktivitas berikut yang harus dilkukan saat kembali ke
posko ambulan :
-
Kabarkan lewat radio bahwa ambulan dalam perjalanan
kembali ke posko
-
Pehatikan indicator bahan bakar dan isi ulang bahan bakar
jika indicator menunjukkan batas tertentu.
2. Setelah tiba di posko ambulan
Aktivitas-aktivitas berikut yang harus dilakukan oleh kru
ambulan setelah menunjukkan batas tertentu :
-
Pisahkan alat-alat yang terkontaminasi dengan alat-alat yang
tidak terkontaminasi
-
Bersihkan segala perlengkapan yang disentuh penderita
-
Bersihkan dan desinfeksi perlengkapan bantuan pernapasan
yang tidak sekali pakai namun sudah terpakai
AMBULAN
Manajemen Dan Standar Operasional Prosedur Ambulan Gawat Darurat
38
www.serpihanilmuku.blogspot.com
-
Bersihkan ruang penderita
-
Ganti perlengkapan dalam ambulan yang telah digunakan
dengan barang-barang serupa yang di ambil dari ruang
logistic di posko ambulan
-
Ganti atau isi ulang tabung oksigen
-
Ganti perlengkapan perawatan penderita
-
Lakukan
prosedur
pemeliharaan
kendaraan
pasca
pemakaian apabila diperkukan
-
Bersihkan kendaraan
-
Lengkapi formulir laporan yang belum selesai sesegera
mungkin
-
Laporkan
kesiapan
unit
ambulan
untuk
memberikan
pelayanan berikutnya.
KUNJUNGI
www.serpihanilmuku.blogspot.com
Dapatkan Dokumen-Dokumen Keperawatan Yang Lebih
Lengkap
“G R A T I S”
AMBULAN
Manajemen Dan Standar Operasional Prosedur Ambulan Gawat Darurat
39
www.serpihanilmuku.blogspot.com
Nasrullah
Pasuruan, 21 Januari 1988
Potekkes Depkes Malang 2006
PSIK Universitas Brawijaya 2010
RS. Wava Husada 2009-2010
Neneng S. R
Jember, 16 Mei 1984
D3 Kep. Lumajang
PSIK Universitas Brawijaya 2010
Lilik Setyorini
Mojokerto, 20 April 1968
SPK Kepanjen
D3 Kep. UMM
PSIK Universitas Brawijaya 2010
RSUD Kanjuruhan-Kepanjen
Oktiva Kuswari
Nganjuk, 23 Oktober 1978
SPK Pemda Pasuruan 1997
Potekkes Depkes Malang 2001
PSIK Universitas Brawijaya 2010
Internis RSUD Pasuruan
AMBULAN
Abdurrakhman
Sumbawa Besar, 05 Mei 1980
D3 Kep. Yarsi Mataram-NTB 2003
PSIK Universitas Brawijaya 2010
RSUD Sumbawa
Sri Winarsih
Madiun, 24 Desember 1967
SPK Magetan 1987
Stikes Bina Sehat PPNI 2007
PSIK Universitas Brawijaya 2010
Puskesmas Purwosari
Lilik Nurhidayati
Kediri, 23 Februari 1976
D3 Kep. Karya Husada 1998
PSIK Universitas Brawijaya 2010
RSUD Pare Kabupaten Kediri
Winda Dwi S
Tulung Agung, 01 Agustus 1986
D3 Kep. Tulung Agung 2007
PSIK Universitas Brawijaya 2010
Moh. Amin
Sampang, 04 November 1987
D3 Kep. Kab. Pamekasan 2006
PSIK Universitas Brawijaya 2010
UGD Puskesmas Jrengik
Wahid Hasyim
Malang, 14 November 1986
D3 Kep. Kab. Malang
PSIK Universitas Brawijaya 2010
Farida MM
Lotim, 17 Maret 1972
SPK Fillial-Mataram 1990-1991
Poltekkes Mataram 2008
PSIK Universitas Brawijaya 2010
Manajemen Dan Standar Operasional Prosedur Ambulan Gawat Darurat
Download