TUGAS INDIVIDU (KOMITMEN MUTU) Yulvi Hasrianti, S. Ft. IDENTIFIKASI MASALAH PELAYANAN PASIEN FISIOTERAPI YANG KURANG OPTIMAL DALAM HAL INI PEMAHAMAN MASYARAKAT TENTANG PROFESI FISIOTERAPI MASIH KURANG ISU RENDAHNYA PENGETAHUAN MASYARAKAT MENGENAI MANFAAT TINDAKAN FISIOTERAPI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAMBALE KABUPATEN BUTON UTARA JUDUL P E N I N G K A TA N P E N G E TA H UA N M A S Y A R A K A T M E N G E N A I M A N FA A T T I N DA K A N F I S I O T E R A P I M E L A L U I EDUKASI D I P U S K E S M A S L A M B A L E K A B U PA T E N B U T O N U TA R A L ATA R B E L A K A N G Mutu Pelayanan Kesehatan KMK. No. 80 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktik Fisioterapis UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN PP No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS Pemahaman pasien terhadap tindakan fisioterapi Sebelum diangkat menjadi PNS, para calon PNS (CPNS) wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses Diklat Terintegrasi (Latihan Dasar) Mencapai Tujuan Nasional Pembukaan UUD 1945 alinea keempat mengamanatkan negara untuk melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia. 5 T U J UA N diharapkan CPNS dapat terbentuk menjadi pelayan masyarakat yang mempunyai nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil Menjadikan nilai – nilai dasar tersebuat menjadi habituasi bagi CPNS bukan hanya dilakukan selama masa aktualisasi saja tetapi juga senantiasa selalu diterapkan dalam kehidupan sehari – hari. PENDAHULUAN M A N FA A T Diri pribadi penulis dapat memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN yang kelak akan menjadi sifat dasar yang dimiliki bukan hanya pada saat melakukan pelayanan tetapi juga dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. serta penulis mampu mengetahui kedudukan ASN dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia Unit kerja organisasi masyarakat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yaitu pelayanan fisioterapi demi terwujudnya kepuasan pasien dalam menerima pelayanan dan menjadikan kegiatan yang dilakukan menjadi sebuah kebiasaan; menguatkan visi, misi dan nilai-nilai organisasi sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik; menguatkan visi, misi dan nilai-nilai organisasi sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik; PENDAHULUAN PROFIL PUSKESMAS Secara geografis Puskesmas Lambale mempunyai letak pada lokasi yang strategis, yaitu berada di dekat jalan raya umum dengan akses jalan yang memadai. GAMBARAN UMUM ORGANISASI PROFIL PUSKESMAS Puskesmas Lambale merupakan Puskesmas induk dengan Non-Perawatan yang defenitif berdiri sejak tahun 1994 kemudian Agustus 2011 berubah status menjadi Puskesmas rawat inap. Puskesmas Lambale berdiri di atas lahan seluas 8,030 m2 Terletak di Desa Kasulatombi Kecamatan Kulisusu Barat Kabupaten Buton Utara, provinsi Sulawesi tenggara kode pos kabupaten adalah 93672 dan email [email protected] terbagi atas Ruang Rawat jalan, Ruang Rawat Inap, Ruang Gudang farmasi, Ruang Laboratorium, Rumah dinas dan ruang persalinan. GAMBARAN UMUM ORGANISASI PROFIL PUSKESMAS Wiayah kerja Puskesmas Lambale mencangkup 16 Desa, yaitu: Desa Kotawo, Desa Lambale, Desa Dampala Jaya, Desa Mekar Jaya, Desa Kasulatombi, Desa Lapandewa, Desa Labulanda, Desa Karya Bakti, Desa Karya Mulya, Desa Marga Karya, Desa Triwacu-Wacu, Desa Waculaea, Desa Bumi Lapero, Desa Rahmat Baru, Desa Soloi Agung. GAMBARAN UMUM ORGANISASI PROFIL PUSKESMAS Adapun Batas Wilayah kerja Puskesmas Lambale adalah sebagai berikut : Sebelah Utara Berbatasan dengan Kecamatan Wakorumba Utara Sebelah Selatan Berbatasan Teluk Kulisusu ( Ereke ) Sebelah Timur Berbatasan dengan Kecamatan Kulisusu Sebelah Barat Berbatasan dengan Desa Ronta ( Kecamatan Bonegunu) . GAMBARAN UMUM ORGANISASI VISI PUSKESMAS “Terwujudnya Pelayanan Kesehatan yang profesional dan berkualitas untukmencapai masyarakat kulisusu barat yang sehat, mandiri dan sejahtera.” GAMBARAN UMUM ORGANISASI MISI PUSKESMAS Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu, profesional, komunikatif serta terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan masyarakat secara paripurna, didukung oleh SDM yang profesional dan sarana prasarana yang memadai. Meningkatkan kemampuan, kualitas kinerja dan kesejahteraan staf. GAMBARAN UMUM ORGANISASI T U G A S P O K O K J A B A TA N F I S I O T E R A P I S A H L I P E R TA M A Adapun tugas seorang Fisioterapis Ahli Pertama berdasarkan Kepmenpan Nomor 4 tahun 2008 sebagai berikut: 1. Memelihara gerak dan fungsi pada ibu hamil (pre natal); 2. Memelihara gerak dan fungsi pada masa pertumbuhan dan perkembangan anak secara komprehensif; 3. Memberikan asistensi kepada klien untuk meningkatkan gerak dan fungsi dalam keterampilan olahraga; 4. Melakukan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi di tingkat muskuloskeletal kasus sedang; 5. Melakukan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi pada usia lanjut kasus ringan; 6. Melakukan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi di tingkat alat kognitif intra-inter personal kasus sedang; 7. Melatih mengembangkan potensi gerak dan fungsi untuk penggunaan ortose; 8. Melakukan pemeriksaan elektrodiagnosis selain SDC; 9. Memberikan asistensi kepada pasien dalam terapi kelompok kasus kardiopulmonal setiap 10 orang; 10. Melakukan uji coba peralatan fisioterapi; 11. Melakukan supervisi ruang fisioterapi pelayanan dasar tiap semester. GAMBARAN UMUM JABATAN URAIAN TUGAS S E S UA I D E N G A N S K J A B A TA N 1. Mempersiapkan pasien secara sederhana 8. Membuat laporan hasil pemeriksaan umum dan khusus 2. Melaksanakan Asesmen fisioterapi yang meliputi 9. enyimpan / merapikan alat setelah selesai melakukan pemeriksaan pemeriksaan dan evaluasi 10. 3. Merumuskan diagnostik fisioterapi berkala 4. Melakukan perencanaan pelayanan fisioterapi 5. Mempersiapkan peralatan fisioterapis 6. Menguji alat fisioterapis yang akan digunakan secara sederhana 7. Melakukan pencatatan hasil pemeriksaan pada kartu status pasien dan buku register pasien Melakukan pemeliharaan peralatan fisioterapi secara 11. Melakukan kalibrasi peralatan fisioterapi secara berkala 12. Melaksanakan advokasi fisioterapi 13. Melaksanakan konsultasi fisioterapi 14. Melaksanakan pelayanan kegawat daruratan fisioterapi 15. Membuat laporan rekam medis pasien harian, bulanan dan tahunan 8. Membuat laporan hasil pemeriksaan umum dan khusus URAIAN TUGAS ANALISIS MASALAH NO ISU KRITERIA U S G JML RKG 1 Belum adanya alat elektroterapi di Poli Fisioterapi Puskesmas Lambale Kabupaten Buton Utara 4 3 3 10 3 2 Terbatasnya sarana dan prasarana khususnya bagian terapi latihan di Puskesmas Lambale Kabupaten Buton Utara 3 3 2 8 5 3 Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai manfaat tindakan fisioterapi di Puskesmas Lambale Kabupaten Buton Utara 5 4 4 13 1 Keterangan : U : Aspek keurgenannya dari unsur waktu yang sangat mendesak, perlu segera penangan (Time Concern) S : Aspek keseriusan melihat besar kecilnya akibat yang ditimbulkan oleh masalah tersebut G : Aspek kemungkinan meluasnya/ perkembangan masalah atau dampak, apabila tidak segera diatasi akan mengalami kesulitan yang berat. IDENTIFIKASI MASALAH Unit Kerja : Puskesmas Lambale Identifikasi Isu : 1. Belum adanya alat elektroterapi di Poli Fisioterapi Puskesmas Lambale Kabupaten Buton Utara 2. Terbatasnya sarana dan prasarana khususnya bagian terapi latihan di Puskesmas Lambale Kabupaten Buton Utara 3. Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai manfaat tindakan fisioterapi di Puskesmas Lambale Kabupaten Buton Utara Isu yang Diangkat : Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai manfaat tindakan fisioterapi di Puskesmas Lambale Kabupaten Buton Utara Gagasan Pemecahan Isu : Peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai manfaat tindakan fisioterapi di Puskesmas Lambale Kabupaten Buton Utara Dari hasil tabel diatas, maka dapat diangkat isu yakni “Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai manfaat tindakan fisioterapi di Puskesmas Lambale Kabupaten Buton Utara”. Jika tidak segera ditangani akan berdampak buruk terhadap Pelayanan Fisioterapi di Puskesmas. Dampak yang dapat ditimbulkan adalah: 1. Masyarakat tidak paham mengenai penting menjaga kesehatan gerak dan fungsi gerak tubuh. 2. Menurunnya kesadaran pasien untuk peduli terhadap kesehatannya 3. Tanpa adanya pengobatan pasien akan semakin memperberat kondisi penyakit dan resiko untuk terjadi komplikasi 4. kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan di Fisioterapi Gagasan pemecahan isu dalam rancangan aktualisasi ini yaitu “edukasi masyarakat mengenai manfaat tindakan fisioterapi di Puskesmas Lambale Kabupaten Buton Utara” KOMIT ME N MUT U Nilai – nilai dasar orientasi mutu dalam memberikan layanan prima sekurangkurangnya akan mecakup hal berikut: 1. Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan costumer/klien 2. Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara agar customer/klien tetap setia 3. Menghasilkan pekerjaan yang bekualitas tinggi tanpa cacat, tanpa kesalahan dan tanpa pemborosan 4. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan dengan pergeseran tunttan kebutuhan customer/klien maupun perkembangan teknologi 5. Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. 6. Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai cara, antara lain pendidikan, pelatihan, pengembangan ide kreatif, kolaborasi dan benchmark. STRATEGI KEGIATAN Adapun kegiatan-kegiatan yang direncanakan untuk memecahkan coreissue Pelayanan Fisioterapi Puskesmas Lambale, yaitu: 1. Konsultasi kepada mentor (atasan langsung) terkait program yang akan dilaksanakan 2. Menyiapkan bahan materi untuk edukasi lisan kepada masyarakat 3. Membuat media informasi dalam hal ini leaflet (edukasi tertulis) tentang manfaat tindakan atau intervensi fisioterapi. 4. Melakukan edukasi lisan dan tertulis (pemberian leaflet) tentang manfaat tindakan atau intervensi fisioterapi. 5. Membuat dokumentasi testimoni pasien setelah mengikuti program edukasi 6. Evaluasi kegiatan edukasi fisioterapi K O N S U L T A S I K E PA D A M E N T O R ( A T A S A N L A N G S U N G ) T E R K A I T P R O G R A M YA N G A K A N DILAKSANAKAN Dampak Positif 1. Mendapat masukan dan arahan yang berhubungan dengan aktualisasi yang akan dilakukan 2. Mendapat ijin dari atasan untuk memulai aktualisasi. 3. Mendapat gambaran yang lebih jelas mengenai aktualisasi yang akan dilakukan. Dampak Negatif Jika konsultasi ini tidak dilaksanakan, maka program edukasi ini tidak bisa dilaksanakan secara maksimal karena kegiatan ini membutuhkan dukungan, saran dan masukan dalam pelaksanaannya. Kegiatan ini juga sebagai upaya mematangkan rencana kegiatan beserta tahapan yang menyertainya. Atasan sebagai penanggung jawab pelayanan perlu mengetahui setiap kegiatan yang akan dilaksanakan di unit kerjanya. ANALISIS DAMPAK MENYIAPKAN BAHAN MATERI UNTUK EDUKASI L I S A N K E PA D A M A S YA R A K A T Dampak Positif Dampak Negatif 1. Dengan tersusunnya materi edukasi yang 1. Apabila kegiatan ini tidak baik dengan terlebih dahulu konsultasi dilaksanakan maka dengan kepala ruangan serta mengambil penyusunan materi edukasi materi dari berbagai macam referensi akan tidak akan berjalan optimal menghasilkan susunan materi yang sehingga materi yang terstruktur dan sesuai dengan kebutuhan dihasilkan tidak tersusun masyarakat. dengan baik. 2. Dengan pemilihan materi yang tepat akan 2. Akan muncul ketidakpuasan membuat masyarakat lebih mudah mengerti masyarakat terhadap kegiatan dan proses edukasinya dapat diterima edukasi dan pelayanan yang dengan baik sehingga akan meningkatkan diberikan serta membatasi hak pengetahuan masyarakat terhadap masyarakat untuk menerima pelayanan fisioterapi.. informasi terkait kesehatannya ANALISIS DAMPAK M E M B UA T M E D I A I N F O R M A S I DA L A M H A L I N I L E A F L E T ( E D U K A S I T E R T U L I S ) T E N TA N G M A N FA AT T I N DA K A N ATAU I N T E RV E N S I F I S I O T E R A P I . Dampak Positif 1. Dengan adanya leaflet maka masyarakat yang lebih tertarik atau lebih mudah mengerti dengan visual akan sangat membantu, dan penjelasan atau edukasi yang diberikan secara lisan akan lebih mudah masyarakat ingat kembali dengan membaca kembli isi leaflet tersebut. 2. Dengan adanya leaflet merupakan unsur inovasi yang bisa dilakukan dalam pemberian edukasi kepada masyarakat sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan fisioterapi. 3. Dengan adanya pemberian edukasi tertulis (pemberian leaflet) akan membuat masyarakat lebih memahami tujuan dan manfaat intervensi yang diberikan oleh fisioterapi, tentunya hal ini akan meningkatkan tingkat kepuasan pasien dan kualitas pelayanan Puskesmas Lambale pada khususnya semakin meningkat.. ANALISIS DAMPAK M E M B UA T M E D I A I N F O R M A S I DA L A M H A L I N I L E A F L E T ( E D U K A S I T E R T U L I S ) T E N TA N G M A N FA AT T I N DA K A N ATAU I N T E RV E N S I F I S I O T E R A P I . Dampak Negatif Jika pembuatan leaflet tidak dilakukan maka masyarakat akan lebih mudah lupa dengan tujuan dan manfaat intervensi atau pelayanan fisioterapi yang diberikan secara lisan, dan tidak adanya unsur inovasi dalam pemberian edukasi. ANALISIS DAMPAK M E L A K U K A N E D U K A S I L I S A N DA N T E RT U L I S ( P E M B E R I A N L E A F L E T ) T E N T A N G M A N FA A T T I N DA K A N ATAU I N T E RV E N S I F I S I O T E R A P I Dampak Positif 1. Dampak yang ditimbulkan dari kegiatan ini adalah masyarakat lebih memahami mngenai manfaat intervensi atau pelayanan yang diberikan oleh fisioterapi dan lebih memahami mengenai kondisi kesehatannya, dan 2. Dengan adanya program edukasi ini dapat meningkatkan tingkat pengetahuan masyarakat sehingga mutu pelayanan fisioterapi pun meningkat. Dampak Negatif 1. Apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan maka pengetahuan masyarakat terhadap kegiatan dan pelayanan yang diberikan oleh fisioterapi akan kurang sehingga masyrakat tidak dapat memperolah pelayanan akibat ketidaktahuannya 2. Membatasi hak pasien untuk menerima informasi terkait kesehatannya. ANALISIS DAMPAK M E M B UA T D O K U M E N T A S I T E S T I M O N I PA S I E N SETELAH MENGIKUTI PROGRAM EDUKASI Dampak positif Memberikan gambaran kepada petugas dan penanggungjawab pelayanan fisioterapi mengenai tanggapan dan harapan dari masyarakat terhadap pelayanan di Puskesmas Lambale. Dampak negatif Jika kegiatan ini tidak dilaksanakan maka kita tidak dapat mengetahui seperti apa penyampaian materi yang diterima pasien, kualitas pelayanan dan apa yang diharapkan masyarakat terhadap fisioterapi di Puskesmas Lambale ANALISIS DAMPAK E VA L UA S I K E G I A T A N E D U K A S I F I S I O T E R A P I Dampak Positif 1. Dengan adanya kegiatan evaluasi ini maka kita sebagai fisioterapi bisa mengetahui apakah progam edukasi yang dilakukan berhasil membuat pasien mengerti dengan tindakan yang diberikan atau tidak. 2. Dengan adanya evaluasi ini bisa menjadi tolak ukur bagi fisioterapi untuk melakukan proses perbaikan selanjutnya.. Dampak Negatif Apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan maka kita tidak bsia mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat terhadap kegiatan edukasi dan pelayanan fisioterapi di Puskesma Lambale Sehingga nantinya dengan evaluasi ini bisa menjadi umpan balik dari fisioterapis dan unit fisioterapi dalam memperbaiki kualitas layanan fisioterapi di masa yang akan datang. ANALISIS DAMPAK KESIMPULAN Berdasarkan rancangan aktualisasi “Edukasi masyarakat mengenai manfaat tindakan fisioterapi di wilayah kerjs Puskesmas Lambale maka dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Melalui 6 (enam) rancangan kegiatan aktualisasi, peserta Latsar dapat memahami lebih dalam Nilai-nilai Dasar Profesi ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) sehingga mampu menerapkannya dalam kegiatan dan pekerjaan di tempat tugas masing-masing guna mewujudkan PNS yang profesional dan lebih baik dalam melayani masyarakat. 2. Dengan mengimplementasikan Nilai-nilai Dasar ANEKA, terdapat perubahan sikap, perilaku, dan budaya ASN di tempat tugas. 3. Dengan menerapkan Nilai-nilai Dasar ASN dalam setiap kegiatan, mampu menghasilkan PNS yang memiliki integritas tinggi terhadap tugas dan pekerjaannya khususnya guru sebagai tenaga pendidik. PENUTUP SARAN Untuk Organisasi Dalam hal ini Puskesmas Lambale semoga semakin mampu bekerjasama dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas sebagai tenaga kesehatan serta mampu mengimplementasikan Nilai-nilai Dasar Profesi ASN dalam pekerjaan dan kehidupan sehari-hari. Untuk Peserta Latsar Untuk peserta Latsar, semoga tetap semangat dalam menjalankan tugas dan mampu mengaktualisasikan ilmu yang diperoleh khususnya penerapan Nilai-nilai Dasar Profesi ASN sehingga menjadi PNS yang profesional dan lebih baik dalam melayani masyarakat. PENUTUP TERIMA KASIH