Uploaded by common.user61064

Keselamatan Pasien Depok 200804

advertisement
Albert Maramis
4 & 5 Agustus 2020
Pengantar
Keselamatan Pasien
di Puskesmas
Albert Maramis
Dinas Kesehatan Kota Depok, 4 – 5 Agustus 2020
1
ORGANISASI
PELAYANAN
MUTU
KESELAMATAN
DIMENSI MUTU
 Akses/Access
 Kepatutan/Appropriateness
 Efektivitas/Effectiveness
 Efisiensi/Efficinecy
 Ketanggapan/responsiveness
 Keselamatan/Safety
 Kesinambungan/Continuity



• Mengurangi kesalahan medis
(medical errors)
• Tidak mencederai (do no harm)
RISIKO
INSIDEN
Kesesuaian dengan standar/persyaratan
Kepuasan pelanggan
Dampak/outcome yang baik
INDIKATOR
2
Pengantar Keselamatan Pasien di
Puskesmas
1
Albert Maramis
4 & 5 Agustus 2020
Tertanggal 5 Februari 2017
Lampiran: STANDAR KESELAMATAN
PASIEN FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN
3
Keselamatan Pasien
• Suatu sistem yang membuat asuhan pasien lebih aman
• Asesmen risiko,
• Identifikasi dan pengelolaan risiko pasien,
• Pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden
dan tindak lanjutnya, serta
• Implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan
mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan
akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil
tindakan yang seharusnya diambil.
4
Pengantar Keselamatan Pasien di
Puskesmas
2
Albert Maramis
4 & 5 Agustus 2020
Insiden Keselamatan Pasien
• Setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang
mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yang
dapat dicegah pada pasien
5
Keselamatan Pasien
Dilakukan melalui:
1. Standar Keselamatan Pasien;
2. Sasaran Keselamatan Pasien; dan
3. Tujuh langkah menuju Keselamatan Pasien
6
Pengantar Keselamatan Pasien di
Puskesmas
3
Albert Maramis
4 & 5 Agustus 2020
Standar Keselamatan Pasien
1.
2.
3.
4.
Hak pasien;
Pendidikan bagi pasien dan keluarga;
Keselamatan Pasien dalam kesinambungan pelayanan;
Penggunaan metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi
dan peningkatan Keselamatan Pasien;
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan Keselamatan Pasien;
6. Pendidikan bagi staf tentang Keselamatan Pasien; dan
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai
Keselamatan Pasien.
7
Mengidentifikasi pasien dengan benar;
Meningkatkan komunikasi yang efektif;
Sasaran
Keselamatan
Pasien
Meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus
diwaspadai;
Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur
yang benar, pembedahan pada pasien yang benar;
Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan;
dan
Mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh
8
Pengantar Keselamatan Pasien di
Puskesmas
4
Albert Maramis
4 & 5 Agustus 2020
Tujuh langkah menuju Keselamatan Pasien
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Membangun kesadaran akan nilai Keselamatan Pasien;
Memimpin dan mendukung staf;
Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko;
Mengembangkan sistem pelaporan;
Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien;
Belajar dan berbagi pengalaman tentang Keselamatan Pasien; dan
Mencegah cedera melalui implementasi sistem Keselamatan Pasien.
9
Sasaran Keselamatan Pasien
10
Pengantar Keselamatan Pasien di
Puskesmas
5
4 & 5 Agustus 2020
Sasaran Keselamatan
Pasien
Albert Maramis
1. Mengidentifikasi pasien dengan benar
2. Meningkatkan komunikasi yang efektif
3. Meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus
diwaspadai
4. Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur
yang benar, pembedahan pada pasien yang benar
5. Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan
6. Mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh
11
Sasaran Keselamatan Pasien
1. Mengidentifikasi pasien dengan benar
• Fasilitas pelayanan Kesehatan menyusun pendekatan untuk
memperbaiki ketepatan identifikasi pasien
• Tujuan
1. Dengan cara yang dapat dipercaya/reliable mengidentifikasi pasien sebagai
individu yang dimaksudkan untuk mendapatkan pelayanan atau pengobatan
2. Mencockkan pelayanan atau pengobatan terhadap individu tersebut
• Sedikitnya dua cara untuk mengidentifikasi seorang pasien:
1.
2.
3.
4.
nama pasien, dengan dua nama pasien,
nomor identifikasi menggunakan nomor rekam medis,
tanggal lahir,
gelang (‐identitas pasien) dengan bar‐code, atau cara lain.
12
Pengantar Keselamatan Pasien di
Puskesmas
6
Albert Maramis
4 & 5 Agustus 2020
Sasaran Keselamatan Pasien
1. Mengidentifikasi pasien dengan benar
Kegiatan
1. Pasien diidentifikasi menggunakan dua identitas pasien, tidak boleh
menggunakan nomor kamar atau lokasi pasien.
2. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian obat, darah, atau produk
darah.
3. Pasien diidentifikasi sebelum mengambil darah dan spesimen lain
untuk pemeriksaan klinis Pasien diidentifikasi sebelum pemberian
pengobatan dan tindakan / prosedur.
4. Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan identifikasi yang
konsisten pada semua situasi dan lokasi.
13
Identifikasi Pasien
• Pasien diidentifikasi :
1. Sebelum pemberian obat
2. Sebelum pemberian diet/makan pasien
3. Sebelum transfusi darah atau produk darah lainnya
4. Sebelum mengambil darah dan spesimen lain untuk keperluan pemeriksaan
5. Sebelum memberikan perawatan/tindakan/operasi
6. Tindakan diagnosis
• Cara identifikasi: dengan pertanyaan terbuka
• menanyakan Dua Identitas Pasien (nama lengkap dan tanggal lahir) [dan
mencocokkan dengan gelang identitas pasien]
14
Pengantar Keselamatan Pasien di
Puskesmas
7
Albert Maramis
4 & 5 Agustus 2020
Identifikasi Pasien
Memastikan identitas pasien ada pada:
• setiap formulir di rekam medis
• hasil EKG
• hasil pemeriksaan penunjang
• lembar permintaan darah
15
Sasaran Keselamatan Pasien
2. Meningkatkan komunikasi yang efektif
• Fasilitas pelayanan kesehatan menyusun pendekatan agar komunikasi
di antara para petugas pemberi perawatan semakin efektif
• Komunikasi efektif, yang tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan yang
dipahami oleh resipien/penerima  mengurangi kesalahan 
peningkatan keselamatan pasien
• Komunikasi yang paling mudah mengalami kesalahan adalah:
1. Perintah diberikan secara lisan dan yang diberikan melalui telpon
2. Pelaporan kembali hasil pemeriksaan kritis, misalnya laboratorium klinis
menelpon unit pelayanan pasien untuk melaporkan hasil pemeriksaan
segera /cito.
16
Pengantar Keselamatan Pasien di
Puskesmas
8
Albert Maramis
4 & 5 Agustus 2020
Sasaran Keselamatan Pasien
2. Meningkatkan komunikasi yang efektif
Kegiatan
1. Perintah lisan dan yang melalui telepon ataupun hasil pemeriksaan
dituliskan secara lengkap oleh penerima perintah atau hasil pemeriksaan
tersebut.
2. Perintah lisan dan melalui telpon atau hasil pemeriksaan secara lengkap
dibacakan kembali oleh penerima perintah atau hasil pemeriksaan
tersebut.
3. Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi oleh individu yang memberi
perintah atau hasil pemeriksaan tersebut
4. Kebijakan dan prosedur mendukung praktek yang konsisten dalam
melakukan verifikasi terhadap akurasi dari komunikasi lisan melalui
telepon.
17
Meningkatkan Komunikasi yang Efektif
1. Teknik komunikasi:
• SBAR (Situation ‐ Background – Assessment – Recommendation)
• TBaK  Tulis Baca Konfirmasi
2. SBAR digunakan untuk melaporkan:
• Pasien dengan kondisi kritis.
• Pasien yang memiliki hasil nilai kritis pemeriksaan penunjang.
• Pasien dalam pengobatan yang memerlukan pengawasan khusus,
• Kondisi yang memerlukan monitoring ketat.
3. Ketika petugas kesehatan menerima pesan verbal/per telepon menerapkan
TBaK
18
18
Pengantar Keselamatan Pasien di
Puskesmas
9
Albert Maramis
4 & 5 Agustus 2020
Menyampaikan Laporan Lewat Telepon
S
Situation/situasi
Saya menelpon tentang (nama pasien, tanggal lahir dan lokasi)
Masalah yang ingin disampaikan adalah: …………………………….
Tanda-tanda vital:
TD: …/…, Nadi: …, Pernapasan: …, dan Suhu: …
Saya khawatir tentang:
B
Background/Latar Belakang
Status mental pasien:
Kulit/Ekstremitas:
Pasien memakai/tidak memakai oksigen
A
Assessment/Penilaian
Masalah yang saya pikirkan adalah: (katakan apa masalah yang anda pikirkan)
Masalahnya tampaknya adalah: jantung, infeksi, neurologis, respirasi, …………………
Saya tidak yakin apa masalahnya tapi pasien memburuk.
Pasien tampaknya tidak stabil dan cenderung memburuk. Kita harus melakukan sesuatu, Dok.
R
Recommendation/Rekomendasi
Apakah … (katakan apa yang ingin disarankan)
Apakah diperlukan pemeriksaan tambahan: …
Jika ada perubahan tata laksana, tanyakan.
19
Menerima Perintah Lisan/Lewat Telepon
• Write back
• Read Back/spelling
• Reconfirm
• Tulis
• Bacakan
• Konfirmasi
20
Pengantar Keselamatan Pasien di
Puskesmas
10
Albert Maramis
4 & 5 Agustus 2020
Sasaran Keselamatan Pasien
3. Meningkatkan keamanan obat‐obatan yang harus
diwaspadai
• Fasilitas pelayanan Kesehatan mengembangkan pendekatan untuk memperbaiki
keamanan obat‐obatan yang harus diwaspadai.
• Obat‐obatan yang perlu diwaspadai (high‐alert medications) adalah:
1.
2.
3.
Obat yang persentasinya tinggi dalam menyebabkan terjadi kesalahan/error dan/atau kejadian
sentinel (sentinel event),
Obat yang berisiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan (adverse outcome)
Obat‐obat yang tampak mirip/ucapan mirip (Nama Obat, Rupa dan Ucapan Mirip/NORUM, atau
Look‐Alike Sound‐Alike/ LASA).
• Pemberian elektrolit konsentrat secara tidak sengaja:
•
•
•
•
Kalium/potasium klorida [sama dengan 2 mEq/ml atau yang lebih pekat)],
Kalium/potasium fosfat [(sama dengan atau lebih besar dari 3 mmol/ml)],
Natrium/sodium klorida [lebih pekat dari 0.9%], dan
Magnesium sulfat [sama dengan 50% atau lebih pekat]
21
Sasaran Keselamatan Pasien
3. Meningkatkan keamanan obat‐obatan yang harus
diwaspadai
Kegiatan
1. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan agar memuat proses
identifikasi, lokasi, pemberian label, dan penyimpanan obat‐obat yang
perlu diwaspadai
2. Kebijakan dan prosedur diimplementasikan
3. Elektrolit konsentrat tidak berada di unit pelayanan pasien kecuali jika
dibutuhkan secara klinis dan tindakan diambil untuk mencegah
pemberian yang tidak sengaja di area tersebut, bila diperkenankan
kebijakan.
4. Elektrolit konsentrat yang disimpan di unit pelayanan pasien harus diberi
label yang jelas, dan disimpan pada area yang dibatasi ketat (restricted).
22
Pengantar Keselamatan Pasien di
Puskesmas
11
Albert Maramis
4 & 5 Agustus 2020
Obat‐Obat LASA
• LASA atau NORuM
• LASA = Look Alike, Sound Alike
• NORuM = Nama Obat dan Rupa Mirip
• Buat datar LASA  berubah manakala ada suplai baru
• Penempatan obat LASA di Rak/Lemari Obat
• Urut abjad  Tidak boleh diletakkan bersebelahan
• Diselingi obat lain
Amlodipin
Amoksisilin
250 mg
Amoksisilin
500 mg
Antasid
DOEN
Amlodipin
Amoksisilin
250 mg
Antasid
DOEN
Amoksisilin
500 mg
23
Sasaran Keselamatan Pasien
4. Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur
yang benar, pembedahan pada pasien yang benar
• Fasilitas pelayanan Kesehatan mengembangkan suatu pendekatan
untuk memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien
operasi.
• Faktor terjadinya kesalahan:
•
•
•
•
•
•
•
Komunikasi yang tidak efektif atau tidak adekuat antara anggota tim bedah,
Kurang/ tidak melibatkan pasien di dalam penandaan lokasi (site marking),
Tidak ada prosedur untuk memverifikasi lokasi operasi
Asesmen pasien yang tidak adekuat,
Penelaahan ulang catatan medis tidak adekuat,
Budaya yang tidak mendukung komunikasi terbuka antar anggota tim bedah,
Resep yang tidak terbaca (illegible handwriting) dan pemakaian singkatan
24
Pengantar Keselamatan Pasien di
Puskesmas
12
Albert Maramis
4 & 5 Agustus 2020
Sasaran Keselamatan Pasien
4. Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur
yang benar, pembedahan pada pasien yang benar
• Penandaan lokasi operasi melibatkan pasien dan dilakukan dengan
tanda yang segera dapat dikenali.
• Tanda itu harus digunakan secara konsisten di seluruh fasilitas pelayanan
kesehatan; dan
• Harus dibuat oleh orang yang akan melakukan tindakan;
• Harus dibuat saat pasien terjaga dan sadar; jika memungkinkan, dan
• Harus terlihat sampai pasien disiapkan dan diselimuti.
• Lokasi operasi ditandai pada semua kasus termasuk sisi (laterality),
struktur multipel (jari tangan, jari kaki, lesi), atau multiple level
(tulang belakang).
25
Sasaran Keselamatan Pasien
4. Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur
yang benar, pembedahan pada pasien yang benar
• Maksud dari proses verifikasi praoperatif adalah untuk :
• memverifikasi lokasi, prosedur, dan pasien yang benar;
• memastikan bahwa semua dokumen, foto (images), dan hasil pemeriksaan
yang relevan tersedia, diberi label dengan baik, dan dipampang;
• Memverifikasi keberadaan peralatan khusus dan/atau implant‐implant yang
dibutuhkan.
• Tahap “Sebelum insisi”/Time out memungkinkan setiap pertanyaan
yang belum terjawab atau kesimpang‐siuran dibereskan.
• Time out dilakukan di tempat tindakan akan dilakukan, tepat sebelum
dilakukan tindakan.
26
Pengantar Keselamatan Pasien di
Puskesmas
13
Albert Maramis
4 & 5 Agustus 2020
Sasaran Keselamatan Pasien
4. Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur
yang benar, pembedahan pada pasien yang benar
Kegiatan
1. Fasilitas pelayanan kesehatan menggunakan suatu checklist atau proses lain
untuk memverifikasi saat preoperasi tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat
pasien dan semua dokumen serta peralatan yang diperlukan tersedia, tepat,
dan fungsional.
2. Tim operasi yang lengkap menerapkan dan mencatat prosedur “sebelum
insisi/time‐out” tepat sebelum dimulainya suatu prosedur/tindakan
pembedahan.
3. Kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk mendukung keseragaman proses
untuk memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien, termasuk
prosedur medis dan tindakan pengobatan gigi/dental yang dilaksanakan di luar
kamar operasi.
27
Sasaran Keselamatan Pasien
5. Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan
• Fasilitas pelayanan Kesehatan mengembangkan suatu pendekatan
untuk mengurangi risiko infeksi yang terkait pelayanan kesehatan.
• Pokok dari eliminasi infeksi ini maupun infeksi lain adalah cuci tangan
(hand hygiene) yang tepat.
28
Pengantar Keselamatan Pasien di
Puskesmas
14
Albert Maramis
4 & 5 Agustus 2020
Sasaran Keselamatan Pasien
5. Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan
Kegiatan
1. Fasilitas pelayanan Kesehatan mengadopsi atau mengadaptasi
pedoman hand hygiene terbaru yang diterbitkan dan sudah
diterima secara umum (al.dari WHO Patient Safety).
2. Fasilitas pelayanan Kesehatan menerapkan program hand hygiene
yang efektif.
3. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk mengarahkan
pengurangan secara berkelanjutan risiko infeksi yang terkait
pelayanan kesehatan
29
Sasaran Keselamatan Pasien
6. Mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh
• Fasilitas pelayanan kesehatan mengembangkan suatu pendekatan
untuk mengurangi risiko pasien dari cedera karena jatuh.
• Fasilitas pelayanan kesehatan perlu mengevaluasi risiko pasien jatuh
dan mengambil tindakan untuk mengurangi risiko cedera bila sampai
jatuh.
• Evaluasi bisa meliputi riwayat jatuh, obat dan telaah terhadap obat
dan konsumsi alkohol, penelitian terhadap gaya/cara jalan dan
keseimbangan, serta alat bantu berjalan yang digunakan oleh pasien.
30
Pengantar Keselamatan Pasien di
Puskesmas
15
Albert Maramis
4 & 5 Agustus 2020
Sasaran Keselamatan Pasien
6. Mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh
Kegiatan
• 1. Fasilitas pelayanan kesehatan menerapkan proses asesmen awal
risiko pasien jatuh dan melakukan asesmen ulang terhadap pasien
bila diindikasikan terjadi perubahan kondisi atau pengobatan.
• 2. Langkah‐langkah diterapkan untuk mengurangi risiko jatuh bagi
mereka yang pada hasil asesmen dianggap berisiko
31
Modifikasi Get Up & Go Test:
Pasien Poliklinik dan IGD
KOMPONEN PENILAIAN
A
Perhatikan cara berjalan pasien. Apakah pasien
tampak tidak seimbang (sempoyongan / limbung)?
B
Apakah pasien memegang pinggiran kursi atau meja
atau benda lain sebagai penopang saat akan duduk?
Ya
Tidak
Tidak berisiko : Tidak ditemukan a dan b
Berisiko rendah : ditemukan a atau b
Berisiko tinggi : ditemukan a dan b
32
Pengantar Keselamatan Pasien di
Puskesmas
16
Albert Maramis
4 & 5 Agustus 2020
Risiko Jatuh Pasien Rawat Inap
• Pasien Anak  Skala Humpty‐Dumpty
• Pasien Dewasa  Skala Morse
• Pasien Lansia  Skala Lansia
33
Skala Humpty Dumpty
34
Pengantar Keselamatan Pasien di
Puskesmas
17
Albert Maramis
4 & 5 Agustus 2020
Skala Humpty Dumpty
PARAMETER
UMUR
JENIS KELAMIN
DIAGNOSA
GANGGUAN KOGNITIF
FAKTOR LINGKUNGAN
RESPON TERHADAP OPERASI / OBAT
PENENANG / EFEK ANESTESI
PENGGUNAAN OBAT
KRITERIA
Di bawah 3 tahun
3 - 7 tahun
7 - 13 tahun
> 13 tahun
Laki-laki
Perempuan
Kelainan Neurologi
Perubahan dalam oksigenasi (Masalah Saluran Nafas. Dehidrasi, Anemia, Anoreksia, Sinkop /sakit kepala,
dll.)
Kelainan Psikis/ Perilaku
Diagnosis Lain
Tidak sadar terhadap keterbatasan (Gangguan kesadaran, retardasi mental)
Lupa keterbatasan (Anak-anak yang hiperaktif)
Mengetahui kemampuan diri
Riwayat jatuh dari tempat tidur saat bayi-anak
Pasien menggunakan alat bantu atau box atau mebel.
Pasien berada di tempat tidur
Di luar ruang rawat (pasien yang dapat mobilisasi sendiri)
Dalam waktu 24 jam
Dalam waktu 48 jam
> 48 jam
Bermacam-macam obat yang digunakan: obat sedatif (kecuali pasien ICU yang menggunakan sedasi dan
paralisis) ,Hipnotik, Barbiturat, Fenotiazin,
Antidepresan, Laksans/ Diuretika,Narkotik
Salah satu dari pengobatan di atas
Pengobatan lain
TOTAL SKOR
SKOR
4
3
2
1
2
1
4
3
2
1
3
2
1
4
3
2
1
3
2
1
3
2
1
35
Skala Morse
36
Pengantar Keselamatan Pasien di
Puskesmas
18
Albert Maramis
4 & 5 Agustus 2020
Skala Morse
No
1
Riwayat jatuh, yang baru atau dalam 3 bulan terakhir
2
Diagnosis Medis Sekunder > 1
3
Alat bantu jalan:
4
5
6
Skala
Risiko
Menggunakan Infus
Cara berjalan/ berpindah
Status Mental:
Tidak
0
Ya
25
Tidak
0
Ya
15
Bed rest/ dibantu perawat
0
Penopang/ tongkat/ walker
15
Furnitur
30
Tidak
0
Ya
25
Normal/ bed rest/ imobilisasi
0
Lemah
15
Terganggu
30
Orientasi sesuai kemampuan diri
0
Lupa keterbatasan diri
15
37
MENYUSUN REGISTER
RISIKO
38
Pengantar Keselamatan Pasien di
Puskesmas
19
Albert Maramis
4 & 5 Agustus 2020
Proses manajemen risiko
Menetapkan lingkup
Manajemen risiko
Kajian risiko (risk assessment)
Identifikasi risiko
Komunikasi
dan
Konsultasi
pd
stakeholders
Analisis risiko
Evaluasi risiko
Monitoring,
audit
dan
Tinjauan
(review)
Dukungan
internal
tdk
ya
Tindakan/treatment
terhadap
risiko
39
RISIKO YANG MUNGKIN TERJADI AKIBAT
PENYELENGGARAAN PELAYANAN OLEH FKTP
• CONTOH DI PUSKESMAS:
• RISIKO AKIBAT
PENYELENGGARAAN
PELAYANAN KLINIS
• RISIKO AKIBAT
PENYELENGGARAAN
KEGIATAN UKM
• RISIKO YANG TERKAIT
DENGAN KONDISI
SARANA, PRASARANA,
DAN PERALATAN YANG
ADA DI PUSKEMAS
40
Pengantar Keselamatan Pasien di
Puskesmas
20
Albert Maramis
4 & 5 Agustus 2020
REGISTER RISIKO
• A tool for documenting risks, and actions to manage each risk.
• The Risk Register is essential to the successful management of risk.
• As risks are identified they are logged on the register and actions are
taken to respond to the risk.
• Source: Risk Register Definition | How to use a Risk Register with
sample Template https://www.stakeholdermap.com/risk/risk‐
register.html
41
ISI REGISTER RISIKO
• Unit kerja/kegiatan pelayanan
• Risiko‐risiko yang mungkin terjadi
• Tingkat risiko (dihitung dengan memperhatikan dampak risiko dan
kemungkinan terjadinya)
• Evaluasi risiko
• Untuk risiko yang akan dimitigasi:
•
•
•
•
•
Penyebab terjadinya
Akibat jika terpapar
Pencegahan
Upaya penanganan jika terpapar
Penanggung jawab
• Evaluasi
• Pelaporan
42
Pengantar Keselamatan Pasien di
Puskesmas
21
Albert Maramis
4 & 5 Agustus 2020
Kategori Risiko
• Ada berbagai macam model kategori risiko
• Yang paling sederhana:
• Risiko terhadap pasien
• Risiko terhadap staf
• Risiko terhadap lingkungan
• SNARS (KARS 2018) mencantumkan 5 kategori risiko:
•
•
•
•
•
Strategi
Operasional
Finansial
Kepatuhan
Reputasi
43
44
Pengantar Keselamatan Pasien di
Puskesmas
22
Albert Maramis
4 & 5 Agustus 2020
Cara menentukan Tingkat Risiko
Cara perhitungan:
• Dampak x Probabilitas
Skala
• Skala 5
Penggolongan tingkat risiko
• Ringan, Sedang, Berat, Ekstrem
45
Dampak risiko (Severity)
Kategori
Deskripsi
Skor
Minimal/tidak
signifikan
Tidak ada cedera
1
Minor
• Cedera ringan, misalnya luka lecet
• Dapat diatasi dengan P3K
2
Moderat
• Cedera sedang, misalnya luka robek
• Berkurangnya fungsi motorik/sensorik/psikologis atau
intelektual (reversible). Tidak berhubungan dengan penyakit
• Setiap kasus yang memperpanjang perawatan
3
Mayor
• Cedera luas/berat, misalnya cacat, lumpuh
• Kehilangan fungsi motorik/sensorik/ psikologis atau
intelektual (ireversibel), tidak berhubungan dengan penyakit
4
Kematian yg tidak berhubungan dengan perjalanan penyakit
5
Ekstrem/
katastropik
46
t
46
Pengantar Keselamatan Pasien di
Puskesmas
23
Albert Maramis
4 & 5 Agustus 2020
Probabilitas
Kategori
Deskripsi
Skor
Frequent
Sangat sering
terjadi
Tiap minggu/bulan
5
Probable
Sering terjadi
Beberapa kali/tahun
4
Possible
Mungkin terjadi
1 ‐ 2 tahun/kali
3
Unlikely
Jarang terjadi
> 2 ‐ < 5 tahun/kali
2
Rare
Sangat jarang
terjadi
> 5 thn/Kali
1
47
Minimal/Tak
Signifikan
1
Minor
Moderat
Mayor
2
3
4
Ekstrem/
Katastropik
5
Moderat
Moderat
Tinggi
Ekstrem
Ekstrem
Sering terjadi
(beberapa kali/tahun)
4
Moderat
Moderat
Tinggi
Ekstrem
Ekstrem
Mungkin terjadi
(1 ‐ < 2 tahun/kali)
Rendah
Moderat
Tinggi
Ekstrem
Ekstrem
Rendah
Rendah
Moderat
Tinggi
Ekstrem
Rendah
Rendah
Moderat
Tinggi
Ekstrem
Dampak
Probabilitas
Sangat sering terjadi
(Tiap minggu/bulan)
5
3
Jarang terjadi
(> 2 ‐ < 5 tahun/kali)
2
Sangat jarang terjadi
( > 5 tahun/Kali)
1
48
dr Luwi - PMKP 7 Okt
48
Pengantar Keselamatan Pasien di
Puskesmas
24
Albert Maramis
4 & 5 Agustus 2020
Evaluasi Risiko
Sikap kita terhadap risiko
• Mitigate Risk : Berusaha untuk menurunkan risiko
• Transfer Risk : Memindahkan tanggung jawab manajemen risiko pada
pihak lain.
• Accept Risk : Menerima Risiko
• Avoid Risk : Menghindari Risiko
Ada risiko yang membutuhkan lebih dari 1 strategi.
49
Mitigasi risiko
Mengurangi peluang terjadinya risiko atau dampak kerugian
• Mengurangi probabilitas terjadinya pemicu risiko terkait 
peningkatan kontrol melalui pelatihan, prosedur kendali mutu,
dll.
• Mengurangi dampak yang timbul, bila risiko tersebut memang
terjadi  antisipasi atau menyediakan cadangan/ sumber daya
lebih untuk bagian‐bagian yang terkena dampak risiko.
50
Pengantar Keselamatan Pasien di
Puskesmas
25
Albert Maramis
4 & 5 Agustus 2020
Transfer risiko
• Memindahkan proyek ke pihak ketiga yang dapat melakukannya sebagian atau
keseluruhan dengan segala risikonya.
• Paling baik digunakan pada situasi yang akan menimbulkan lebih banyak kerusakan
daripada reduksi nilai‐nilai yang paling diharapkan.
Contoh:
• Melakukan subkontrak atau outsource keseluruhan proses yang terkait dengan risiko
tersebut.
• Melakukan kerjasama dengan pihak ketiga dalam pelaksanaan proses bisnis terkait.
• Tetap melaksanakan proses bisnis terkait, tetapi mengalihkan risiko yang terjadi ke
pihak lain (asuransi, garansi keuangan, atau kontrak)
51
Menerima risiko
• Memilih dengan sadar untuk menerima risiko yang ada karena
dampaknya jauh lebih kecil dibandingkan dengan manfaatnya dan
juga dampak risiko tersebut masih dalam kemampuan untuk
mengambil risiko.
52
Pengantar Keselamatan Pasien di
Puskesmas
26
Albert Maramis
4 & 5 Agustus 2020
Menghindari risiko
• Dilaksanakan melalui eliminasi bisnis terkait, atau
melakukan alternatif lain yang tidak terkait dengan risiko
tersebut. Alasan melakukan hal ini: dampak risiko bila
terjadi jauh melampaui kemampuan organisasi untuk
menanggungnya dan biaya untuk menanggulangi risiko
terkait jauh lebih besar daripada manfaat yang diperoleh.
53
Untuk tiap risiko yang akan dimitigasi
• Tentukan akar masalah
• Apa alternatif solusi yang akan diambil untuk tiap akar masalah
• Kapan harus selesai dikerjakan
• Siapa yang bertanggung jawab untuk melaksanakan
• Lakukan evaluasi setelah selesai program mitigasi
• Laporkan
54
Pengantar Keselamatan Pasien di
Puskesmas
27
Albert Maramis
4 & 5 Agustus 2020
Albert Maramis
[email protected]
08158959009
55
Pengantar Keselamatan Pasien di
Puskesmas
28
Download