Uploaded by nurotulluluilm

BAB IV jgdi

advertisement
Naskah Publikasi
HUBUNGAN ANTARA KEANEKARAGAMAN MAKANAN DENGAN
STATUS GIZI PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) PRANIKAH DI
KABUPATEN BANTUL
Disusun Guna Memenuhi Sebagian Syarat dalam Mencapai Gelar Sarjana Gizi di
Program Studi Pendidikan Gizi Universitas Alma Ata Yogyakarta
Oleh:
Nurotul Lu’luil Mafrudoh
140400078
PROGRAM STUDI S1 GIZI
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALMA ATA YOGYAKARTA
TAHUN 2019/2020
BAB IV
NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN ANTARA KEANEKARAGAMAN MAKANAN DENGAN
STATUS GIZI WANITA USIA SUBUR (WUS) PRANIKAH DI
KABUPATEN BANTUL
Nurotul Luluil Mafrudoh1. Herni Dwi Herawati2, Arini Hardianti3
ABSTRAK
A. Latar Belakang
Wanita pranikah dapat disebut juga sebagai wanita prakonsepsi.
Sedangkan
prakonsepsi
sendiri
merupakan
masa
dimana
wanita
mempersiapkan diri sebelum masa kehamilan yang membutuhkan rentan
waktu tiga bulan hingga satu tahun sebelum kehamilan (1). Dalam
Riskesdas 2010 (3) disebutkan jika tidak semua pasangan telah siap dalam
menghadapi kehamilan dan memiliki anak, salah satu alasannya adalah
ketidak tepatan waktu dalam proses kehamilan sehingga akan berdampak
pada tidak kesiapan ibu untuk kehamilan yang akan berujung pada
pengguguran yang tidak aman (unsafe abortion) yang dekat dengan
kesakitan dan kematian pada ibu (4). Karena dari itu perencanaan kehamilan
sangatlah penting untuk mendukung terciptanya kehamilan yang sehat.
Pada masa perencanaan kehamilan, calon ibu juga dianjurkan untuk
menjaga status gizi agar tetap normal. Status gizi normal pada calon ibu
akan memungkinkan kesehatan yang baik pada ibu dan bayi selama proses
kehamilan dan melahirkan. Begitupun sebaliknya, calon ibu yang memiliki
status gizi yang tidak normal akan berakibat buruk pada ibu dan anak seperti
berat badan lahir rendah (BBLR), kecacatan, keguguran pendarahan, infeksi
bahkan kematian (5). Maka dari itu menjaga status gizi baik pada wanita
sangatlah harus diperhatikan. Ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Indrawati dkk, yang di Wilayah Kerja Puskesmas Minggir, Kabupaten
Sleman yang menyatakan jika ada hubungan yang signifikan antara status
gizi ibu hamil dengan kelahiran bayi BBLR (6).
Menurut data World Health Organization (WHO) lebih dari 1,9 miliar
orang yang telah berusia 18 tahun keatas mengalami kelebihan berat badan.
Data prevalensi tahun 2014 (7) menyebutkan jika wanita yang berusia 18
tahun ke atas memiliki kelebihan berat badan (BMI >25 kg/m2) sebanyak
40%, sedangkan untuk berat badan obesitas (>30 kg/m2) itu sebanyak 15%.
Keanekaragaman makanan merupakan keragaman jenis bahan
makanan yang dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan gizi mikro dan gizi
makro. Kurangnya dalam mengkonsumsi keragaman makanan akan
mengakibatkan ketidak seimbangan antara asupan makanan dan kebutuhan
zat gizi untuk hidup sehat dan produktif. Pada prinsip keanekaragaman
makanan
minimal
seseorang
dapat
mengkonsumsi
paling
tidak
mengkonsumsi makanan pokok, lauk dan sayur. Sedangkan untuk idealnya
paling tidak seseorang dapat mengkonsumsi makanan pokok, sayur, lauk
dan buah (10).
B. Tujuan
Berdasarkan uraian diatas peneliti ingin mengetahui apakah ada hubungan
antara keanekaragaman makanan dengan status gizi WUS di Kabupaten
Bantul.
C. Metode
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan crosssectional study (potong lintang) dengan tujuan untuk mengetahui hubungan
antara keanekaragaman makanan dengan status gizi WUS di Kabupaten
Bantul. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari penelitian
sebelumnya yang berjudul “Kesiapan Menghadapi Pernikahan dan
Kehamilan pada Wanita Prakonsepsi/Pranikah: Perspektif Gizi dan
Kesehatan” tahun 2018.
Populasi dalam penelitian ini adalah WUS usia 15-49 tahun pranikah di
Kabupaten Bantul. Untuk sampel Peneliti menggunakan seluruh data
sekunder berupa 190 sampel WUS usia 15-49 tahun Pranikah di Kabupaten
Bantu yang menjadi responden penelitian sebelumnya yang berjudul
“Kesiapan Menghadapi Pernikahan dan Kehamilan pada Wanita
Prakonsepsi/Pranikah: Perspektif Gizi dan Kesehatan” tahun 2018.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner Minimum
Dietary Diversity-Women (MDD-W). uji validitas yang digunakan untuk
instrumen kuesioner MDD-W adalah dengan cara expert judgement, yaitu
meminta pendapat para ahli mengenai instrumen yang telah disusun.
Analisa yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji
statistik chi-square menggunakan software SPSS 20 .
D. Hasil
1. Karakteristik subjek penelitian
Responden pada penelitian ini merupakan seluruh data sekunder
WUS dari penelitian yang berjudul “Kesiapan Menghadapi Pernikahan
dan Kehamilan pada Wanita Prakonsepsi/Pranikah: Perspektif Gizi dan
Kesehatan” pada tahun 2018 yang diambil di Kabupaten Bantul. Total
sampel dalam penelitian ini sebanyak 190 sampel WUS pranikah
dengan rentan usia 15-49 tahun yang terdiri dari 9 Wus dengan usia 1519 tahun, 174 WUS dengan usia 20-35 tahun, dan 7 WUS dengan usia
36-49 tahun. Sampel pada penelitian ini sudah memiliki ukur berat dan
tinggi badan serta telah memiliki data konsumsi makan dengan
menggunakan form food recall 24 jam.
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik WUS di Kabupaten Bantul
Tahun 2018.
Usia
Frekuensi
Persentase (%)
15-19 tahun
9
4.7 %
20-35 tahun
174
91.6 %
36-49 tahun
7
3.7 %
190
100 %
Total
Pada tabel 5.1 menggambarkan karakteristik WUS di Kabupaten
Bantul. Proporsi usia pada WUS antara lain WUS dengan usia 15-19
tahun ada sebanyak 4,7%, untuk WUS dengan usia 20-35 tahun
sebanyak 91,6%, dan untuk WUS dengan suai 36-49 tahun ada sebanyak
3,7%.
2. Analisis Univariat
Analisis univariat pada penelitian ini menggabarkan distribusi frekuensi
keragaman makanan yang dihitung menggunakan kuesioner MDD-W
dan distribusi frekuensi status gizi yang dihitung menggunakan IMT.
a. Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Keragaman Makanan WUS di
Kabupaten Bantul Tahun 2018.
Asupan keragaman makanan merupakan hasil analisis dari
food recall 24 jam yang sebelumnya merupakan data sekunder
dari penelitian yang berjudul “Kesiapan Menghadapi Pernikahan
dan Kehamilan pada Wanita Prakonsepsi/Pranikah: Perspektif
Gizi dan Kesehatan” pada tahun 2018. Gambaran dari
keanekaragaman makanan pada WUS sebagai berikut:
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Keragaman Makanan WUS di
Kabupaten Bantul Tahun 2018.
Keragaman Makanan Frekuensi
Persentase (%)
Kurang
92
48.4%
Baik
98
51.6%
Total
190
100.0%
Pada tabel 5.2 digambarkan jika WUS yang kurang dalam
keragaman makanan ada sebanyak 48,4% (92), sedangkan untuk
WUS yang baik dalam keragaman makanan ada sebanyak 51,6%
(98).
b. Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Status Gizi WUS di Kabupaten
Bantul Tahun 2018.
Status Gizi
Frekuensi
Persentase (%)
Normal
136
71.6 %
Tidak Normal
54
28.4%
Total
190
100.0%
Pada tabel 5.2 menggambarkan status gizi WUS sebagai
berikut: WUS dengan status gizi normal ada sebanyak 71,6%
(136) dan untuk WUS dengan status gizi tidak normal ada
sebanyak 28,4% (54).
3. Analisis Bivariat
Analisis bivariat pada penelitian ini menghubungkan antara variabel
bebas yaitu keanekaragaman makanan dengan variabel terikat yaitu
status gizi. Hubungan antara keanekaragaman makanan dan status gizi
sebagai berikut:
Tabel 5.4 Hubungan antara keanekaragaman makanan dengan status
gizi pada WUS
Status Gizi
OR
Total
Karakteristik
Normal
Tidak normal
(95%
P
subjek penelitian
n
%
n
%
n
%
Kurang
63
68,5% 29
31,5% 92
48,4%
Baik
73
74,5% 25
25,5% 98
51,6%
Cl)
Keanekaragaman
makanan
0,744
0,359
Dari tabel 5.4 diketahui hasil korelasi chi-square menyebutkan jika
tidak ada hubungan yang signifikan antara keanekaragaman makanan
dengan status gizi (Pvalue >0,05).
E. Kesimpulan:
F. Ucapan Terima Kasih
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu saya dalam penyelesaian tugas akhir yang berjudul “Hubungan
Antara Keanekaragaman Makanan Dengan Status Gizi Pada Wanita Usia
Subur (WUS) Pranikah Di Kabupaten Bantul”, terutama pada ibu
pembimbing saya ibu Herni selaku pembimbing 1 dan ibu Arini selaku
pembimbing 2 saya , sehingga tugas ini bisa saya uraikan dan saya tuangkan
melalui tulisan yang semoga nantinya dapat dijadikan buku bacaan Prodi
Gizi angkatan selanjutnya.
G. Daftar Pustaka
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Download