Uploaded by mei_juuhachi

Follow UP

advertisement
FOLLOW UP
Tanggal
Subjektif
18-12-2018
Mual (+) masih ada, nafsu makan KU: tampak sakit sedang
TB
mulai ada, demam (-). mata masih Vital Sign :
pengobatan + Drug
kuning, batuk (-)
Objektif
Assessment
paru
TD : 100/70 mmHg, HR :82x/i, RR :20x/i, T Induced
:36,0˚C
Injury
Pem.Fisik Organ :

Kepala : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera
ikterik (+/+), mata cekung, mukosa mulut
basah.

Leher : Pembesaran KGB (-)

Thorax :
Paru : Simetris saat stasis dan dinamis,
suara nafas bronkovesikuler, ronkhi basah
halus diapeks paru, wheezing (-/-)

Cor : BJ I/II murni reguler,murmur (-),
gallop (-)

Abd : Peristaltik (+)
kesan normal ; hepar teraba 2 jari
dibawah arcus costa

Ext : akral hangat, ikterik (-), edema (-/-)
Penatalaksanaan
dalam
Liver
 Stop OAT FDC
 IVFD
RL:Dextrose
5%1;1 12 jam/kolf
 Inj.Ranitidin 2x50 mg
 Hp pro 3x1
19-12-2018
Mual (+) masih ada, nafsu makan
KU: tampak sakit sedang
TB paru dalam
 Stop OAT FDC
bertambah, demam (-).
Vital Sign :
pengobatan + Drug
 IVFD
TD : 110/70 mmHg, HR :80x/i, RR :20x/i, T Induced Liver
:36,2˚C
Injury
5%1;1 12 jam/kolf
 Inj.Ranitidin 2x50 mg
 Hp pro 3x1
Pem.Fisik Organ :

RL:Dextrose
 Cek
Kepala : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera
SGOT,
ikterik (+/+), mata cekung, mukosa mulut
Bil.total,
basah.
Bil.Indirect

Leher : Pembesaran KGB (-)
2018)

Thorax :
SGPT,
Bil.direct,
(20-12-
Paru : Simetris saat stasis dan dinamis,
suara nafas bronkovesikuler, ronkhi basah
halus diapeks paru, wheezing (-/-)

Cor : BJ I/II murni reguler,murmur (-),
gallop (-)

Abd : Peristaltik (+)
kesan normal ; hepar teraba 2 jari
dibawah arcus costa

20-12-2018
Mual (+) masih ada, nafsu makan
bertambah, demam (-).
Ext : akral hangat, ikterik (-), edema (-/-)
KU: tampak sakit sedang
TB paru dalam
 Stop OAT FDC
pengobatan + Drug
 Ranitidin 2x150 mg
Induced Liver
 Hp pro 3x1
Vital Sign :
Injury
 Pasien
boleh
pulang,
TD : 110/70 mmHg, HR :81x/i, RR :22x/i, T
dengan kontrol 3 hari
:36,4˚C
kemudian di poli Paru.
Pem.Fisik Organ :

Kepala : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera
ikterik (+/+), mata cekung, mukosa mulut
basah.

Leher : Pembesaran KGB (-)

Thorax :
Paru : Simetris saat stasis dan dinamis,
suara nafas bronkovesikuler, ronkhi basah
halus diapeks paru, wheezing (-/-)

Cor : BJ I/II murni reguler,murmur (-),
gallop (-)

Abd : Peristaltik (+)
kesan normal ; hepar teraba 2 jari
dibawah arcus costa

Ext : akral hangat, ikterik (-), edema (-/-)
SGOT : 62,7 U/L
SGPT : 132,4 U/L
Bil.total : 0,72 mg/dl
Bil.direct : 0,41 mg/dl
Bil.indirect :0,31 mg/dl
Tanggal 23-12-2018, pasien datang lagi kontrol ke Poli Paru, dan diperiksa faal hepar, yang didapatkan hasil yaitu SGOT : 45U/L, SGPT : 85
U/LBil.total : 0,58 mg/dl dimulai terapi desensitisasi dengan Rifampisin 1x 150 mg selama 2 hari kemudian jika tidak ada keluhan mual,
muntah dan kuning dinaikkan jadi 300 mg selama 2 hari dan dianjutkan 1x450 mg sampai kontrol berikutnya.Setelah dosis penuh rifampisin
maka dilakukan pemeriksaan ulang faal hepar yang hasilnya yaitu SGOT : 34,7 U/L, SGPT : 40,3 U/LBil.total : 0,44 mg/dl .
Dari hasil faar hepar tidak didapatkan kenaikan maka desensitisasi INH pun dimulai dari dosis 100 mg, 200 mg, 300 mg seperti halnya
rifampisin.
Download