Uploaded by User55595

Tips Mengenali infeksi menular seksual dan pencegahannya Yang Tepat

advertisement
Tips Mengenali infeksi menular seksual dan pencegahannya Yang
Tepat - Ada sejumlah penyakit di dunia ini yang memiliki minim gejala,
salah satunya adalah chlamydia. Seseorang yang aktif melakukan
hubungan seks berisiko (risky sexual behavior) memiliki tingkat kerentanan
tinggi. Sebab, penularan penyakit chlamydia hanya bisa terjadi lewat
kontak seksual.
Layanan Via WhatsApp Otomatis [KLIK DISINI]
Munculnya penyakit klamidia sering tidak disadari, karena tanda-tandanya
tak langsung terlihat saat itu juga. Seperti apa sih penyakit chlamydia itu?
Apa saja gejala dan penyebabnya? Serta, apakah penyakit ini bisa
dicegah? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Apa itu penyakit chlamydia?
Chlamydia, atau yang juga disebut dengan klamidia, adalah penyakit
seksual berupa infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Infeksi tersebut bisa
terjadi di bagian-bagian tubuh yang terlibat dalam aktivitas seksual, seperti
mulut, anus, dan alat kelamin. Centers for Disease Control and Prevention
(CDC) memasukkan klamidia pada kategori penyakit menular seksual
(PMS) atau sexually transmitted disease (STD). Saking menularnya, bayi
yang dilahirkan oleh pengidap penyakit klamidia berisiko tinggi untuk
terpapar. Penyakit ini membutuhkan penanganan serius, sebagaimana
berbagai PMS pada umumnya. Jika tidak, berbagai komplikasi dan
gangguan kesehatan lain bisa terjadi.
Penyebab penyakit chlamydia
Penyakit klamidia disebabkan oleh bakteri dengan nama yang sama, yaitu
Chlamydia trachomatis. Bakteri ini bisa menyebar ke pria dan wanita
melalui hubungan seks oral, vaginal, maupun anal. Mengutip Medical News
Today, gejala penyakit chlamydia seringkali tak terdeteksi di awal. Dengan
kata lain, seseorang yang telah terinfeksi bisa saja menularkan ke orang
lain tanpa ia sadari.
Hampir sama seperti kebanyakan PMS, penyakit klamidia hanya bisa
ditularkan melalui hubungan seksual, dan tidak bisa menyebar
melalui:
-> Penggunaan toilet bersama
-> Berenang di kolam yang sama
-> Menyentuh permukaan benda yang telah dipegang pengidap
-> Berdiri di samping pengidap yang sedang bersin
-> Satu ruangan di kantor bersama pengidap
Gejala penyakit chlamydia
Seperti yang telah disebutkan di atas, penyakit ini memiliki gejala yang
sangat minim. Sehingga, banyak pengidapnya yang tak sadar menularkan
ke orang lain. Meski begitu, ada beberapa tanda yang masih bisa diamati
pada pria dan wanita pengidap penyakit klamidia.
Tanda-tanda ini umumnya baru muncul satu hingga tiga minggu
setelah penularan, yaitu:
1. Pembengkakan alat kelamin
Pengidap penyakit klamidia akan mengalami pembengkakan pada organ
vitalnya, yaitu kepala penis pada pria dan vulva atau bagian luar dari
vagina pada wanita. Pembengkakan ini disertai nyeri, gatal, dan bintik
merah.
Berbeda dengan bengkak akibat gigitan serangga, gejala dari penyakit
chlamydia ini umumnya terjadi pada jangka waktu yang lebih lama.
2. Pembengkakan testis
Selain pada kepala penis, testis juga rentan mengalami pembengkakan.
Hal ini disebabkan oleh bakteri C. trachomatis yang berjalan dari area
infeksi menuju skrotum melalui uretra. Sama seperti poin sebelumnya,
pembengkakan di testis bisa disertai rasa sakit atau nyeri tak tertahankan.
3. Sakit saat buang air kecil
Tanda dari penyakit klamidia berikutnya adalah munculnya rasa sakit saat
buang air kecil, baik pada pria maupun wanita. Kondisi ini disebut dengan
disuria, dipicu oleh uretritis atau radang uretra. Uretra yang merupakan
tabung penghubung kandung kemih dengan saluran kencing mengalami
penyempitan. Saat rongga pada uretra mengecil dan kandung kemih
memberi tekanan pada urine, maka rasa sakit dan nyeri akan terjadi saat
itu juga.
4. Keluar lendir dari alat kelamin
Pada pengidap penyakit chlamydia, alat kelamin akan sering
mengeluarkan lendir bening yang terkadang kental atau encer. Banyak
wanita tak menyadari gejala ini, karena tanda-tanda tersebut mirip dengan
keputihan. Bedanya, lendir dari penyakit klamidia cenderung berwarna
kekuningan.
5. Nyeri saat berhubungan seksual
Pada wanita, salah satu tanda yang paling kentara dari penyakit klamidia
adalah timbulnya rasa nyeri saat berhubungan seks. Serviks atau mulut
rahim yang terhubung dengan vagina adalah area infeksi paling umum dari
penyakit ini. Saat penis melakukan penetrasi, rasa sakit tak biasa bisa
muncul secara tiba-tiba. Kondisi ini bisa diperparah jika tuba fallopi juga
mengalami peradangan.
6. Sakit tenggorokan
Gejala dari penyakit klamidia yang jarang terjadi adalah sakit pada
tenggorokan. Kondisi ini bisa muncul karena ada penularan bakteri melalui
seks oral. Sakit ini biasanya berupa radang, disertai nyeri dan sulit
menelan makanan. Pada tahapan yang parah, bakteri tersebut bisa
memunculkan nanah pada faring.
Penyakit chlamydia di mata
Selain alat kelamin, infeksi klamidia juga bisa terjadi di mata. Infeksi ini
disebabkan oleh sentuhan tangan yang belum dicuci setelah berhubungan
seks.
Tangan bisa menjadi medium penularan yang efektif. Bagian telapak
adalah tempat berkumpul dan berkembangnya banyak bakteri, tidak hanya
C. trachomatis. Infeksi klamidia di mata bisa menimbulkan gejala
seperti:
-> Mata merah
-> Mata bengkak
-> Mata menjadi lebih sensitif terhadap cahaya
-> Gangguan penglihatan
Infeksi klamidia di mata perlu mendapat penanganan yang tepat. Jika tidak,
berbagai masalah lain bisa terjadi, yang terparah adalah kebutaan.
Penanganan penyakit chlamydia
Penanganan penyakit klamidia meliputi dua hal, yaitu pemeriksaan dan
pengobatan. Pemeriksaan dilakukan untuk mendeteksi adanya bakteri
pemicu. Sedangkan pengobatan, digunakan untuk meredakan infeksi dan
atau membunuh bakteri tersebut.
1. Pemeriksaan penyakit chlamydia
Chlamydia merupakan penyakit menular seksual yang gejalanya jarang
disadari. Tak jarang pengidapnya yang mengalami berbagai komplikasi
serius akibat penanganan yang terlambat.
Sayangnya, kamu tidak bisa melakukan deteksi secara mandiri di rumah,
melainkan hanya di rumah sakit. Pemeriksaan itu meliputi:
-> Pemeriksaan urine
-> Tes swab uretra pada pria
-> Tes swab vagina pada wanita
-> Tes swab endoserviks pada wanita
-> Tes swab mulut
-> Tes swab rektum atau anus
Pemeriksaan urine lebih jarang dilakukan pada wanita, karena dokter
cenderung menggunakan swab endoserviks yang hasilnya dinilai lebih
akurat.
2. Pengobatan penyakit chlamydia
Yang perlu diingat, klamidia adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri,
bukan virus. Sehingga, pengobatannya juga relatif lebih mudah dibanding
infeksi virus. Antibiotik adalah jenis obat yang umum digunakan untuk
membunuh bakteri patogen. Pada penyakit klamidia, antibiotik yang
diberikan biasanya berupa dosis besar yang diminum dua kali dalam sehari
pada rentang satu hingga dua minggu.
Antibiotik sendiri adalah obat yang harus dihabiskan, meski penyakit yang
diderita telah sembuh. Konsumsi antibiotik sampai habis bertujuan
mencegah kambuhnya gangguan kesehatan yang sama. Selama masa
pengobatan, dokter mungkin akan melarangmu untuk berhubungan seks.
Sebab, risiko penularan terhadap orang lain menjadi lebih tinggi. Lagi pula,
ini juga akan melindungimu dari penularan infeksi baru.
Komplikasi pada penyakit lain
Klamidia merupakan penyakit serius yang tidak boleh dianggap remeh.
Pengobatan dan penanganan yang terlambat bisa memperbesar risiko
terjadinya komplikasi, seperti:
Epididimitis, yaitu infeksi atau peradangan pada epididimis di sekitar
testis, tempat penyimpanan sperma pada pria. Infeksi ini bisa menimbulkan
rasa nyeri pada skrotum, pembengkakan, dan demam.
Radang panggul, yaitu infeksi pada saluran tuba dan rahim yang bisa
memicu rasa nyeri tak tertahankan. Infeksi ini dapat merusak ovarium,
uterus, dan tuba fallopi.
Prostatitis, yaitu peradangan pada kelenjar prostat, disebabkan oleh C.
trachomatis yang menyebar ke bagian tubuh tersebut. Kondisi ini bisa
memunculkan rasa sakit saat melakukan hubungan seks, nyeri punggung,
menggigil, dan sakit saat buang air kecil.
Kehamilan ektopik, yaitu keadaan mengandung janin di luar rahim,
disebabkan sel telur yang dibuahi dan berkembang di luar uterus. Dalam
beberapa kasus, pengangkatan jaringan ektopik perlu dilakukan demi
mencegah komplikasi lain.
Kemandulan. Bakteri yang ada pada penyakit chlamydia membuat sel
telur sulit untuk dibuahi.
Infeksi pada bayi baru lahir, disebabkan oleh paparan bakteri pemicu
penyakit klamidia melalui vagina, bisa membuat bayi mengalami infeksi
mata serius dan pneumonia.
Artritis reaktif, yaitu peradangan yang terjadi pada sendi, umumnya
diakibatkan oleh infeksi.
Faktor risiko penyakit chlamydia
Seseorang dapat tertular penyakit klamidia jika melakukan aktivitas seksual
yang memiliki risiko tinggi, seperti:
-> Aktif berhubungan seksual sebelum usia 25 tahun
-> Tidak menggunakan alat pengaman seperti kondom secara konsisten
-> Memiliki partner seks lebih dari satu
-> Hubungan seks sesama jenis, terutama pria dengan pria
-> Penyakit klamidia juga sangat rentan menyerang remaja. Menurut data
Centers for -> Disease Control and Prevention (CDC), angka infeksi
tertinggi ada pada rentang usia 15 hingga 24 tahun. Sebagian besarnya
adalah wanita.
Hubungan penyakit chlamydia dan gonore
Klamidia dan gonore adalah dua infeksi yang hampir mirip, ditularkan
bakteri melalui hubungan seksual vaginal, oral, maupun anal. Keduanya
juga sama-sama memiliki gejala yang jarang disadari pengidapnya.
Jika tanda-tanda klamidia umumnya muncul pada satu hingga tiga minggu
setelah penularan, gejala gonore bisa terdeteksi lebih lama lagi.
Persamaan ini yang membuat tidak sedikit orang mengira bahwa kedua
penyakit ini adalah serupa. Padahal, ada tiga perbedaan yang perlu kamu
ketahui, yaitu:
-> Gonore dan klamidia disebabkan oleh bakteri yang berbeda, yaitu C.
trachomatis dan Neisseria gonorrhoeae.
-> Meski sama-sama menggunakan antibiotik dalam penanganannya, jenis
obat yang digunakan relatif berbeda. Klamidia menggunakan doksisiklin
dan azitromisin, sedangkan gonore memakai seftriakson, sefiksim, dan
eritromisin.
-> Gejala penyakit klamidia akan terasa lebih menyakitkan pada wanita.
Sedangkan gonore, berlaku sebaliknya.
Pencegahan penyakit chlamydia
Klamidia bukan penyakit sembarangan. Pencegahannya juga berbeda
dengan penyakit nonseksual. Kamu bisa menghindari penyakit atau infeksi
ini dengan melakukan sejumlah pencegahan, di antaranya:
1. Gunakan kondom saat berhubungan seks
Menggunakan kondom saat berhubungan seksual mampu meminimalkan
risiko penularan PMS. Bukan hanya pria, saat ini, kondom untuk wanita
sudah umum dijumpai. Penggunaan kondom yang tepat bisa
menghindarkan kontak langsung antara penis dengan vagina. Dengan
begitu, infeksi yang ada pada salah satu atau keduanya tidak mudah untuk
ditularkan. Cara ini hanya meminimalkan, bukan menghilangkan penularan.
Artinya, risiko itu masih tetap ada.
2. Jangan miliki banyak pasangan
Poin penting selanjutnya untuk mencegah penularan penyakit klamidia
adalah dengan membatasi jumlah pasangan. Semakin banyak orang yang
berhubungan seks denganmu, semakin besar pula risiko penularan
penyakit chlamydia. Ini juga berlaku jika kamu memiliki pasangan baru.
Ada baiknya, lakukan tes sebelum melakukan hubungan seks untuk
mengetahui apakah terdapat infeksi seksual menular pada pasangan atau
tidak.
3. Pemeriksaan rutin
Saat memutuskan untuk melakukan aktivitas seks, itu artinya kamu
memiliki risiko untuk tertular penyakit klamidia. Sebab, klamidia sendiri
hanya bisa ditularkan lewat hubungan badan. Hal yang perlu kamu lakukan
adalah rutin memeriksakan diri untuk mengatahui kemungkinan adanya
penularan.
4. Jangan sering douching
Memiliki vagina yang bersih mungkin terdengar menyehatkan. Tapi, terlalu
sering douching atau mencucinya menggunakan cairan atau larutan yang
mengandung bahan khusus, bisa menghilangkan bakteri baik
padanya. Menjaga tingkat keasaman vagina sangat penting, karena bakteri
baik seperti lactobacillus dan corynebacterium hanya bisa hidup di pH
dengan kondisi ini. Jika bakteri tersebut hilang, vagina akan rentan
mengalami infeksi.
Kini Hadir Produk untuk Bantu Atasi PENYAKIT KELAMIN SIPILIS
DAN GONORE, telah Berizin BPOM dan terbuat dari Bahan Alami
"GANGJIE & GHOSIAH"
Layanan Via WhatsApp Otomatis [KLIK DISINI]
INFORMASI PRODUK GANGJIE DAN GHOSIAH
Produk Herbal Gang Jie dan Gho Siah merupakan produk eksklusif
dari De Nature.
- Gang Jie POM TR 173 300 491
- Gho Siah POM TR 173 305 881
KOMPOSISI:
Gang Jie :
- Orthosiphon stamineus folium 1250mg
- Imperatae cylindrica rhozoma 625mg
- Andrographis paniculata folium 625mg
Gho Siah :
- Lumbricus rubellus ekstrak 500mg
BERKHASIAT UNTUK :
- Mengobati Sipilis/Rajasinga/Gonore/Kencing Nanah/ISK
- Sebagai Antivirus
- Memperbaiki jaringan sel pada bagian uretric
- Memulihkan stamina
- Menjaga kesehatan
- Mengobati Saluran Kencing
ATURAN MINUM :
/Botol isi 50 kapsul
Gang Jie : 2 kapsul sekali minum (3x sehari)
Gho Siah : 2 kapsul sekali minum (3x sehari)
*Diminum 1 jam sebelum makan
(Lengkap ada di kemasan/label obat)
Sekedar informasi untuk kenyamanan Konsumen, bahwa Produk dari
perusahaan kami ini sudah memiliki:
- Sertifikat ISO 9001:2015
- Ijin Resmi Perusahaan dari Kementerian Kesehatan
- Ijin BPOM, yang artinya sudah lulus uji stabilitas Produk
- Sertifikat Halal MUI, sehingga kehalalannya bisa dipertanggungjawabkan
- Apoteker Yang berpengalaman
- Sudah melewati Proses Sortir Bahan Baku, Guna Menjaga Mutu Produk
- Proses Produksi Sesuai Alur CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional
Yang Baik Dan Benar)
CUKUP DENGAN BANTUAN ALAMI SAJA Yakni dengan
Mengkonsumsi GANGJIE DAN GHOSIAH. Sudah Dibuktikan oleh
konsumen kami, dan KHASIATNYA LANGSUNG TERASA PAS
PERTAMA KALI ANDA KONSUMSI
Download