Uploaded by User60296

PEDOMAN ORGANISASI RUANG INTENSIVE CARE UNIT RSJD DR. RM. SOEDJARWADI PROVINSI JAWA TENGAH

advertisement
PEDOMAN ORGANISASI
RUANG INTENSIVE CARE UNIT
RSJD DR. RM. SOEDJARWADI
PROVINSI JAWA TENGAH
RUMAH SAKIT JIWA DAERAH DR.RM. SOEDJARWADI
PROVINSI JAWATENGAH
Jalan Ki Pandanaran Km. 2 Klaten 57461Telp.(0272)321435 Fax.(0272)32141
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI …….……………………………………………………………… 2
BAB I
PENDAHULUAN…….……………………………………………….. 3
BAB II PROFIL RUANG INTENSIVE CARE UNIT …………………………. 4
BAB III STRUKTUR ORGANISASI INTENSIVE CARE UNIT ……….…….. 6
BAB IV URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB ……
8
BAB V KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL………………….. 17
BAB VI ALUR PELAYANAN
BAB VII PELAPORAN
…………………………………………….. 19
……………………………………………………… 20
BAB VIII PENUTUP …………………………………………………………. 22
BAB I
2
PENDAHULUAN
Intensive Care Unit (ICU) adalah suatu bagian dari rumah sakit, dengan staf
khusus yang ditujukan untuk observasi, perawatan dan terapi pasien yang menderita
penyakit, cedera atau penyulit – penyulit yang mengancam jiwa atau potensial
mengancam jiwa. ICU menyediakan kemampuan, sarana dan prasarana serta peralatan
khusus untuk menunjang fungsi – fungsi vital dengan menggunakan ketrampilan staf
medis, perawat dan staf lain yang berpengalaman dalam pengelolaan keadaan – keadaan
tersebut.
Keadaan yang sedemikian akan tercapai bila pelaksanaan keperawatan di ICU
dilakukan dengan baik dan dilaksanakan oleh tenaga – tenaga ICU yang terampil dan
profesional serta bermutu. Ruang lingkup pelayanan meliputi pemberian dukungan
fungsi organ – organ vital seperti pernapasan, kardiosirkulasi, susunan syaraf pusat,
renal dan lain-lainnya.
Mengingat diperlukannya tenaga – tanaga khusus dan terbatasnya sarana serta
mahalnya peralatan, maka ruang ICU perlu dikonsentrasikan pada suatu lokasi di
Rumah Sakit yang mempunyai akses yang mudah ke IGD, Laborat, dan Radiologi.
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan
zaman,tuntutan pasien dan masyarakat akan peningkatan mutu pelayanan kesehatan
juga semakin meningkat. Hal ini mengharuskan pelayanan kesehatan senantiasa
meningkatkan kualitas SDM dan mutu pelayanan dalam rangka memberikan pelayanan
prima.
Untuk menjamin tercapainya pelayanan prima, maka perlu disusun suatu
Pedoman Organisasi ruang ICU RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah.
3
BAB II
PROFIL
RUANG PERAWATAN INTENSIVE CARE UNIT
A. GAMBARAN UMUM
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa Intensive Care Unit (ICU) merupakan
ruang perawatan dengan tingkat resiko kematian pasien yang tinggi. Tindakan
keperawatan yang cepat dan tepat sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan pasien.
Pengambilan keputusan yang cepat ditunjang data yang merupakan hasil observasi
dan monitoring yang kontinu oleh perawat. Tingkat kesibukan dan standar
perawatan yang tinggi membutuhkan manajemen ICU dan peralatan teknologi tinggi
yang menunjang.
B. FASILITAS
Fasilitas ruang intensive care unit terdiri dari ruang perawatan pasien, nurse
station, ruang ganti pengunjung pasien, , satu kamar mandi untuk perawat , satu
wastafel. Saat ini kapasitas terdiri dari 3 tempat tidur.
Adapun peralatan yang ada di ruang intensive care unit Rumah Sakit Jiwa
Daerah Dr RM Soedjarwadi adalah sebagai berikut :
1. Tempat tidur khusus 3 buah dan standart infuse 10 buah.
2. Bedside monitor 10 buah.
3. Alat Pengukur suhu tubuh pasien 3 buah.
4. Alat penghisap (suction) sentral 5 buah dan tidak sentral 4 buah.
5. Ventilator 2 buah.
6. Oksigen sentral 5 buah
7. Troley emergency yang berisi alat dan obat – obat untuk emergency 1 buah.
8. Infus pump dan syringe pump masing-masing 10 buah
9. Nebulizer 1 buah.
10. Sterilisator UV 1 buah.
4
11. Stestoskop 3 buah.
12. Tensi meter air raksa 4 buah.
13. Timbangan berat badan injak 2 buah.
C. PERAWATAN INTENSIVE CARE UNIT
Pasien yang masuk di Ruang Intensive Care Unit Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr
RM Soedjarwadi bisa berasal dari IGD atau ruang rawat inap yang ada di Rumah
Sakit Jiwa Daerah Dr RM Soedjarwadi .
Kriteria pasien yang dirawat di Ruang Intensive Care Unit yaitu pasien dalam
keadaan terbatas, pasien yang memerlukan terapi intensif (prioritas 1) lebih
didahulukan dibandingkan dengan pasien yang hanya memerlukan pemantauan
intensif (prioritas 3) penilaian objektif atas berat dan prognosis penyakit hendaknya
digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam menentukan prioritas masuk ICU.
1. Golongan pasien prioritas 1 (satu)
Kelompok ini merupakan pasien kritis, tidak stabil yang memerlukan terapi intensif dan
tertitrasi, seperti : dukungan / bantuan ventilasi, alat penunjang fungsi organ / system
yang lain, infuse obat vasoaktif / inotropik, obat anti artimia, serta pengobatan lain
secara kontinyu dan tertitrasi. Sebagai contoh antara lain : sepsis berat, gangguan
keseimbangan asam basa dan elektrolit yang mengancam nyawa, hipoksemia, infark
miokard akut. Terapi pada golongan prioritas 1 umumnya tidak mempunyai batas.
2. Golongan pasien prioritas 2 (dua) Golongan pasien ini memerlukan pelayanan
pemantauan canggih di ICU, sebab sangat beresiko bila tidak mendapatkan
terapi intensif segera. Contoh pasien yang menderita penyakit dasar jantung paru,
gagal ginjal akut dan berat. Terapi pada golongan pasien prioritas 2 tidak
mempunyai batas, karena kondisi mediknya senantiasa berubah.
3. Golongan pasien prioritas 3 (tiga) Pasien golongan ini adalah pasien sakit kritis, yang
tidak stabil status kesehatan sebelumnya, yang disebabkan oleh penyakit yang
mendasarinya, atau penyakit akutnya secara sendirian atau kombinasi. Kemungkinan
sembuh dan atau manfaat terapi di ICU pada golongan ini sangat kecil. Contoh
sumbatan jalan nafas, atau pasien penyakit jantung, penyakit paru terminal disertai
komplikasi penyakit akut berat. Pengelolaan pada pasien golongan ini hanya untuk
mengatasi kegawatan akutnya saja, dan usaha terapi mungkin tidak sampai melakukan
intubasi atau resusitasi jantung.
5
BAB III
STRUKTUR ORGANISASI INTENSIVE CARE UNIT
Direktur
Ka Sub Bag
Tata Usaha
Ka Sie
Pelayanan
Ka Sie
Penunjang Medik
Ka Sie
Keperawatan
Ka Instalasi
Rawat Inap
Kepala
ICU
Koordinator
ICU
Perawatan Intensive Care Unit RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa
Tengah merupakan ruang perawatan dibawah Kepala Instalasi Rawat Inap. Untuk bisa
menjalankan fungsi keperawatan secara optimal dibantu oleh Kepala ruang, Sena, S.
Kep. Perawatan Intensive Care Unit RSJD Dr. RM. Soedjarwadi menggunakan metode
perawatan tim. Metode perawatan tim merupakan pemberian askep seorang perawat
6
profesional yang memimpin sekelompok tenaga keperawatan dalam memberikan askep
pada sekelompok pasien melalui upaya kooperatif dan kolaboratif.
Untuk menunjang pelayanan yang prima Perawatan Intensive Care Unit RSJD
Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah mempunyai dokter ruangan dengan
kategori dokter umum yang menangani masalah fisik pasien. Tindakan kolaboratif
lainnya kaitannya dengan psikologi dibantu seorang psikolog dan untuk kebutuhan
nutrisi pasien dibantu seorang Nutrisionis.
7
BAB IV
URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB
URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG
JAWAB KEPALA INSTALASI PERAWATAN ICU
Tugas Pokok dan Fungsi
1. Tugas Pokok
Melaksanakan koordinasi kegiatan medis rawat inap di ruang ICU/Instalasi
Anestesi dan Reanimasi
2. Fungsi
a.
Bertanggung jawab atas semua kegiatan di ICU/Instalasi Anesthesi dan
Reanimasi.
b.
Perencanaan kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana kegiatan di
ICU/Instalasi Anesthesi dan Reanimasi
c.
Pengkoordinasian kegiatan, pembinaan dan upaya pengembangan SDM.
d.
Pemantauan, pengawasan dan evaluasi penggunaan fasilitas serta
pelaksanaan kegiatan di ICU/Instalasi Anesthesi dan Reanimasi
Uraian Tugas
a. Menyusun program kerja instalasi sebagai salah saut bahan masukan untuk
menyusun program kerja Rumah Sakit
b. Membuat usulan kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana, pemeliharaan sarana
dan prasarana untuk menunjang kegiatan pelaksanaan tugas dan pengembangan
di Instalasi Anestesiologi dan Reanimasi
c. Menyusun usulan rencana peningkatan kemampuan tenaga medis dan para
medis
d. Menyusun rencana pemenuhan jumlah tenaga medis, para medis maupun non
medis sesuai dengan kebutuhan di Instalasi Anestesiologi dan Reanimasi
e. Membagi tugas kepada bawahan agar kegiatan di Instalasi Anestesiologi dan
Reanimasi dapat berjalan lancer dan terbagi habis.
f. Memimpin, mengarahkan dan menggerakkan sumber daya manusia di Instalasi
Anestesiologi dan Reanimasi
8
g. Membina bawahan agar kegitan sesuai dengan petunjuk dan peraturan yang
berlaku.
h. Memberi motivasi, semangat dan dorongan kepada bawahan guna meningkatkan
dedikasi, loyalitas dan disiplin kerja bawahan
i. Mengadakan koordinasi dan kerjasama serta memelihara hubungan kerja yang
harmonis dengan bidang dan semua Instalasi untuk menunjang tercapainya tugas
dan fungsi dari Instalasi Anestesiologi dan Reanimasi
j. Memberikan usulan dan saran-saran baik diminta maupun tidak kepada atasan
sebagai bahan masukan ke pimpinan Rumah Sakit
k. Melaksanakan kegiatan atau tugas lain yang diberikan sesuai dengan petunjuk
atau pengarahan atasan
l. Membantu atasan untuk menjabarkan kebijakan pimpinan yang berhubungan
dengan penyelenggaraan pelayanan medis untuk diketahui dan dilaksanakan di
Instansi
m. Member peringatan kepada bawahan bila melakukan pelanggaran peraturan dan
ketentuan yang berlaku
n. Membuat protap tertulis yang dapat dipakai sebagai pedoman kerja
o. Melaksanakan pemantauan kelancaran penggunaan peralatan medis agar
pelayanan kepada penderita menjadi lancar
p. Menerima tugas / perintah dari Kepala Bidang Pelayanan atau Direktur
Wewenang
a. Meneliti, menganalisa dan mengevaluasi data yang masuk
b. Menyusun prioritas usulan kebutuhan Instalasi Anestesiologi dan Reanimasi
sebagai masukan guna penyusunan anggaran
c. Membimbing dan member pengarahan kepada bawahan
d. Member saran untuk bahan pertimbangan atasan
e. Menandatangani DP-3 staf
f.
Menyampaikan usulan kepada atasan
Tanggung Jawab
a. Secara Administratif bertanggung jawab kepada Ka. Bidang
b. Secara Struktural berkoordinasi dengan Ka. Bidang Perawatan
c. Tercukupinya jenis data kebutuhan yang diperlukan
d. Tersedianya data yang benar, akurat, relevan dan mutakhir
e. Terpeliharanya hubungan kerja yang harmonis
9
Kesigapan dan langkah cepat dalam antipasti masalah
g. Ketepatan waktu penyelesaian tugas
f.
URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG
JAWAB KEPALA RUANG ICU
Tugas pokok dan fungsi
1.
Tugas pokok
Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan perawatan yangberada
dibawah tanggung jawabnya.
2.
Fungsi
1. Bertanggung jawab kepada kepala instalasi atas semua kegiatan diruang ICU
2. Pengkoordinasian kegiatan pelayanan perawatan diruang ICU
3. Perencanaan pelaksanaan program pengendakian dan penilaian seluruh
kegiatan pelayanan
4. Pemberian dorongan, bantuan serta bimbingan pada pelaksanaan perawatan
dan tenaga lainnya
Uraian tugas :
a. Mendukung terwujudnya Visi dan Misi Rumah Sakit.Membagi staf keperawatan
kedalam tim sesuai dengan kemampuan dan beban kerja
b. Merencanakan, menyusun jumlah , jenis, mutu tenaga perawatan dan tenaga
lainnya sesuai kebutuhan
c. Merencanakan jumlah dan jenis perawatan, obat-obatan serta usaha lain sesuai
kebutuhan, menentukan jenis kegiatan serta usaha peningkatan pengetahuan dan
h.
ketrampilan bagi tenaga perawat
Mengatur, mengkoodinasikan seluruh kegiatan pelayanan perawatan di unit ICU
Menyusun daftar dinas, daftar cuti dan lainnya
Mengembangkan kerjasama dan hubungan baik dengan unit lain serta penderita
dan keluarganya
Melaksanakan program, pengendalian dan penilaian seluruh kegiatan pelayanan
Menyelenggarakan administrasi barang dan inventarisasi di unit
i.
Memberi dorongan, bantuan serta bimbingan kepada pelaksana perawatan dan
d.
e.
f.
g.
tenaga lainnya
10
Menerima usulan-usulan, keluhan yang timbul dari pelasana perawatan dan
tenaga lainnya serta memecahkan masalah yang timbul bersama kepala bidang
pelayanan perawatan
k. Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana perawatan dan tenaga lainnya
di unit ICU
l. Malakukan supervise kegiatan perawatan di unit ICU
m. Memeriksa, memantau dan verifikasi absensi di unit ICU
n. Melaksanakan perawatan dan pengobatan, memelihara kebersihan serta
j.
o.
p.
q.
r.
s.
t.
menyelenggarakan pencatatan dan pelaporan
Membantu menilai kinerja bagi tenaga pelaksana perawatan dan tenaga lainnya
bersama dengan kepala seksi keperawatan
Membimbing siswa/mahasiswa yang praktek di unit ICU
Melaksanakan tugas sebagai pengawas keperawatan
Penanggung jawab laporan bulanan
Membuat laporan kejadian penting
Melaksanakan tugas tambahan yang diberikan oleh atasan
Wewenang
a. Memberikan masukan kepada kepala instalasi dalam hal pelaksanaan kegiatan dibawah
tanggung jawabnya
b. Mengadakan hubungan kerja yang baik dan harmonis antar teman sejawat
c. Merencanakan dan menentukan pertemuan rutin ruangan
d. Memberikan penilaian mutu tenaga perawatan dan tenaga lainnya dibawah
tanggung jawabnya
e. Mengatur dan mengevaluasi kegiatan kerja di unit ICU
f. Memberi bimbingan kepada tenaga yang ada di unit dalam melaksanakan
tugasnya
g. Melakukan koordinasi dengan kepala instalasi dan kepala bidang perawatan
dengan unit ICU
h. Meminta usulan kebutuhan untuk menunjang kegiatan unit kepada kepala
instalasi
i. Meminta penyelesaian pembuatan protap pelayanan kepada kepala instalasi
j.
Mensosialisasikan protap atau informasi yang diperlukan dalam
penyelenggaraan pelayanan dibawah tanggung jawabnya
Tanggung jawab
11
a. Secara administrasi bertanggung jawab kepada kepala Instalasi Anestesi dan
Reanimasi
b. Secara fungsional perawatan bertanggung jawab
kepada kepala bidang
pelayanan keperawatan
c. Secara teknis medis bertanggung jawab kepada kepala SMF
URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG
JAWAB WAKIL KEPALA RUANG ICU
Tugas Pokok dan Fungsi
1.
Tugas pokok
Bersama kepala ruang mengawasi dan mengendalikan kegiatan
pelayanan perawatan yang menjadi tanggung jawabnya
2. Fungsi
a. Bertanggung jawab kepada kepala ruang
b. Pelaksanaan tugas kepala ryang bila berhalangan hadir
Uraian tugas
a. Merencanakan jumlah, jenis obat-obatan dan bahan laian sesuai kebutuhan,
menenukan jenis kegiatan serta usaha peningkatan unit, menyusun jadwal dinas,
jadwal cuti dan lain-lain
b. Mengembangkan kerjasama, memelihara hubungan baik dengan unit lain serta
penderita dan keluarga
c. Menyelenggarakan administrasi barang dan inventaris di unit
d. Memberi dorongan, bantuan serta bimbingan kepada pelaksana perawatan
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
dan tenaga lainnya
Menerima usulan-usulan yang timbul dari pelasana perawatan dan tenaga
lainnya serta memecahkan masalah bersama kepala ruang
Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana perawatan dan tenaga lainnya
di unit ICU
Membimbing siswa/mahasiswa yang praktek di unit ICU
Observasi asuhan keperawatan
Koordinasi dengan dokter spesialis untuk penyegaran setiap bulan
Memantau dan mengingatkan stap dalam mengerjakan tugas tambahan
Membuat jadwal dinas
12
l.
m.
n.
o.
p.
q.
r.
Kebersihan dan keindahan instalasi Anestesiologi dan Reanimasi
Merencanakan dan memusnahkan alat/barang yang sudah tidak terpakai
Merencanakan dilkat yang akan diikuti stap instalasi Anestesiologi
dan Reanimasi
Menggantikan tugas kepala aruang bila berhalangan ( cuti )
Melaksanakan tugas sebagai pengawas keperawatan
Membimbing dan mengawasi mahasisiwa PKL ( CI )
Menerima tugas dari kepala ruang
Wewenang
a. Bersama kepala ruang untuk member masukan kepada kepala instalasi dalam hal
pelaksanaan kegiatan dibawah tanggung jawabnya
b. Bersama kepala ruang menciptakan hubungan kerja yang baik dan harmonis
antar teman sejawat
c. Bersama kepala ruang untuk merencanakan dan menentukan pertemuan rutin
ruangan
d. Bersama kepala ruang untuk mensosialisasikan protap atau informasi yang
e.
f.
g.
h.
i.
diperlukan dalam penyelenggaraan pelayanan dibawah tanggung jawabnya
Membantu kepala ruang memberikan penilaian mutu tenaga perawatan dan
tenaga lainnya dibawah tanggung jawabnya
Mengatur jadwal dinas petugas
Memberi bimbingan kepada mahasisiwa PKL
Meminta usulan kebutuhan untuk menunjang kegiatan perawatan
Meminta usulan pelatihan/diklat
Tanggung jawab
a. Secara administrasi fungsional perawatan bertanggung jawab kepada kepala
ruang
b. Secara tehnis medis operasional bertanggung jawab kepada dokter yang
merawat pasien
URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG
JAWAB PELAKSANA PERAWATAN ICU
Tugas Pokok dan Fungsi
13
1.
Tugas Pokok
Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien di ruang ICU
2.
Fungsi
a.
Pelaksana asuhan keperawatan secara langsung sesuai dengan
proses keperawatan
b.
Sebagai penilai hasil kegiatan pelaksana sesuai dengan rencana yang
ditentukan
c.
Pelaksana tugas selama 24 jam
Bertanggung jawab atas pelaksanaan asuhan keperawatan
d.
Uraian Tugas
a. Mengikuti pelatihan dan seminar
b. Membimbing siswa /mahasiswa PKL
c. Memberikan tugas lain yang diberikan oleh atasan
d. Melakukan pertolongan pertama kepada pasien dalam keadaan gawat darurat
secara tepat dan cepat
e. Memberikan asuhan keperawata yang telah dilakukan
Menerima pasien baru sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta melaksanakan
orientasi kepada pasien dan menirim penderita ke instalasi lain
g. Menciptakan dan memelihara hubungan kerja yang baik dengan anggota tim
h. Melakukan absensi setiap akan melakukan tugas
i. Melakukan tugas jaga sore, malam hari, hari libur secara bergiliran sesuai jadwal
dinas
j. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan yang tepat dan
benar
k. Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan maupun
f.
tertulis aadministrasinya
l. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya
m. Menciptakan dan memlihara suasana kerja yang baik antara pasien, keluarga
pasien serta perawat dengan perawat dan perawat dengan dokter
n. Memesan diet pasien
o. Melaksanakan delegasi medis ( infuse, oksigenasi, dll )
Wewenang
a. Memberikan masukan kepada kepala ruang
14
b. Sebagai koordinasi pelaksana kegiatan perawatan dibawah tanggung jawabnya
Tanggung Jawab
a. Secara administrasi fungsional bertanggung jawab kepada kepala shif jaga
b. Bertugas melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien di Unitnya
Klaten, Mei 2013
Direktur
RSJD Dr.RM.Soedjarwadi
Provinsi Jawa Tengah
Dr. Tri Kuncoro. M.MR
Pembina
NIP 19650526197030006
15
BAB V
KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
A. JUMLAH KETENAGAAN KEPERAWATAN
Jumlah ketenagaan keperawatan sampai April 2015
1. Pendidikan S1
2. Pendidikan DIII
= 3 orang
= 5 orang
B. STATUS KEPEGAWAIAN
1. PNS
2. Pegawai BLUD Non PNS
= 2 orang
= 6 orang
C. KEBUTUHAN SDM (SUMBER DAYA MANUSIA)
Tenaga yang terlibat di Ruang Intensive Care Unit Dr. RM. Soedjarwadi
Provinsi Jawa Tengah yang menyelnggarakan ICU sesuai kompetensi dan
kewenenangan yang diatur oleh Rumah Sakit sesuai klasifikasi pelayanan ICU
yang dimiliki yaitu Intensive Care Unit Primer , mengacu pada buku Pedoman
Penyelenggaraan
Pelayanan
Intensive
Care
Unit
Kemenkes
No
1778/MenKes/SK/XII/ 2010 yaitu :
1. Kepala ICU.
a. Dokter Spesialis Anesthesiologi
b. Dokter Spesialis lain yang telah mengikuti pelatihan ICU ( jika belum ada spesialis
anesthesiology )
2. Tim Medis.
a. Dokter spesialis sebagai konsultan ( yang dapat dihunbungi setiap diperlukan )
b. Dokter jaga 24 jam dengan kemampuan resusitasi jantung paru yang bersertifikat
bantuan hidup dasar dan bantuan hidup lanjut
16
3. Perawat : perawat terlatih yang bersertifikat bantuan hidup dasar dan bantuan hidup
lanjut
4. Tenaga non medis
a. Tenaga administrasi di ICU harus mempunyai kemampuan mengoperasikan
computer yang berhubungan dengan administrasi.
b. Tenaga pekarya
c. Tenaga kebersihan
Daftar Kebutuhan SDM di Intensive Care Unit Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa
Tengah tahun 2015
No
JENIS SDM
KEBUTUHAN
ADA
1
0
1
0
1
1
1
13
1
1
3
0
0
8
0
0
0
1
1
5
1
1
3
1. Dokter Spesialis
Anesthesiologi
2. Dokter Spesialis lain
3. Dokter spesialis sebagai
konsultan
4. Dokter jaga 24 jam
5. Perawat
6. Tenaga administrasi
7. Tenaga pekarya
8. Tenaga kebersihan
KURANG KET 1
PENGEMBANGAN DIKLAT TENAGA KEPERAWATAN
NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
JENIS
PELATIHAN
BLS
Managemen
Karu
BCLS
Pelatihan EKG
Magang ICU
Pemadam
Kebakaran
Keselamatan
Pasien
Pelayanan
prima
Komunikasi
Efektif
Pelatihan ICU
KEBUTUHAN
PERAWAT YANG
PERLU PELATIHAN
2015
2016
8
YANG SUDAH
ADA
1
1
8
8
8
2
1
-
6
7
8
8
3
5
8
2
6
8
4
4
8
4
4
8
4
4
8
17
BAB VI
ALUR PELAYANAN RUANG PERAWATAN INTENSIVE CARE UNIT
Pasien yang memerlukan pelayanan ICU dapat berasal dari :
1. Dari IGD.
2. Pasien dari bangsal ( Ruang Rawat Inap )
Gambar alur pelayanan Ruang Intensive Care Unit
Pasien gawat
Tidak
Ya
Poliklinik
Instalasi
Gawat Darurat
ICU
Bangsa
18
BAB VII
PELAPORAN
Catatan ICU diverifikasi dan ditandatangani oleh dokter yang melakukan pelayanan di
ICU dan dokter tersebut harus bertaggung jawab atas semua yang di catat dan dikerjakan.
Pencatatan menggunakan status khusus ICU yang meliputi diagnose lengkap yang
menyebabkan dirawat di ICU, data tanda vital, pemantauan fungsi organ khusus
( jangtung, paru, ginjal, dan sebagainya ) secara berkala, jenis dan jumlah asupan nutrisi
dan cairan, catatan pemberian obat, serta jumlah cairan tubuh yang keluar dari pasien.
Penctatan nilai – nilai pencatatan tanda – tanda vital secara berkala dilakukan oleh
perawat ICU minimal 1 jam sekali dengan interval sesuai dengan kondisi pasien.
Pemantauan secara umum dan khusus setiap pagi hari oleh dokter jaga dan perawat
ICU dan dikoordinasikan oleh dokter intensivist.
Pemantauan umum meliputi :
a. Pemeriksaan tanda – tanda vital, yang meliputi tekanan darah, suhu, nadi,
respirasi dan saturasi Oksigen.
b. Pemeriksaan fisik meliputi system syaraf, system kardiovaskuler, system
respirasi, system gastrointestinal, sister tractus urinarius dan lokomotif.
c. Balance cairan dilakukan setiap 3 – 6 jam sekali. Diperhitungkan dengan intake
dan out put cairan.
d. Evaluasi CVP (Central Venous Pressure), dengan melakukan Fluid Challenge
Test (FCT)
e. Pemeriksaan Laboratorium meliputi :
1) Analisa Gas Darah
2) Gula Darah
19
3) Darah Rutin
4) Elektrolit
5) Ureum, Kreatinin
6) Keton Darah Sesuai Indikasi
7) Keton Urine Secara Indikasi
8) Hemostase lengkap sesuai Indikasi
9) SGOT / SGPT Sesuai Indikasi
10) Pemeriksaan lain jika diperlukan
Pelaporan pelayanan ICU terdirin dari jenis indikasi pasien masuk serta jumlahnya,
system skor prognosis, penggunaan alat bantu ( ventilasi mekanis, hemodialisis dan
sebagainya ), lama rawat dan keluaran ( hidup atau meninggal ) dari ICU.
Kinerja Mutu Ruangan
Kinerja mutu ruangan meliputi :
1. Kelengkapan Askep < 24 jam
2. Angka APS
3. Insiden Keselamatan Pasien
a. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)
1) Jatuh dan menyebabkan cacat
2) Cacat dan Meninggal bukan karena perjalanan penyakitnya
b. Kejadian Nyaris Cedera (KNC)
1) Salah ambil obat
2) Pemberian obat tertunda
c. Kejadian Tidak Cedera (KTD)
d. Kejadian Potensial Cedera (KPC)
20
BAB VIII
PENUTUP
Pedoman pengorganisasian uang perawatan Intensive Care Unit di Rumah Sakit
Jiwa Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah hendaknya dijadikan acuan bagi
rumah sakit dalam pengelolaan dan pengembangan ketenagaan..
Dibutuhkan dukungan dari semua pihak terutama pimpinan rumah sakit agar
mutu pelayanan dan keselamatan pasien dapat senantiasa ditingkatkan dan
dipertahankan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kepala Instalasi Rawat Inap
Klaten,
Mei 2015
Kepala Ruang
Dr. Primasari Pitaningsih, Sp.KJ.M.Kes
NIP. 196509012010011002
Sena, SKep
NIP. 1964091019603 1 004
Direktur RSJD Dr. RM. Soejarwadi
Provinsi Jawa Tengah
Dr. Tri Kuncoro, M.M.R.
NIP. 196505261997031006
21
22
Download