Uploaded by User58940

OBAT ANTI HIPERTENSI

advertisement
DR. RAHMAWATI RIDWAN, APT, MS
DEPARTEMEN BIOKIMIA DAN BIOLOGI MOLEKULER FKUI



Hipertensi merupakan penyakit
kardiofaskular yang paling umum
Peningkatan tekanan arteri  perubahan
patologis sistem sirkulasi  hipertrofi
ventrikel kiri.
Hipertensi menjadi penyebab utama stroke,
penyakit arteri koroner disertai infark
miokardial, dan kematian jantung mendadak,
serta insufisiensi ginjal.

HIPERTENSI
bila terjadi peningkatan tekanan darah (TD) diastolik
dan/atau sistolik yang persisten atau kronik.

Diagnosis: (berdasarkan pengukuran pada 2 kali kunjungan)
Bila nilai rata-rata 2 kali pengukuran TD diastolik pada
sedikitnya 2 kunjungan berturut-turut selalu 90 mmHg
atau
lebih, atau bila nilai rata-rata dari beberapa kali
pengukuran TD sistolik pada sedikitnya 2
kunjungan
berturut-turut selalu lebih dari 140mmHg.

TD normal: Diastolik <90mmHg,
Sistolik <140 mmHg

TD normal: Diastolik <90mmHg,
Sistolik <140 mmHg

TD darah ≥ 140/90 mmHg  definisi
hipertensi.

Pada pasien lanjut usia: TD sistolik
memprediksikan hipertensi lebih tepat





Masalah kesehatan utama di dunia
WHO (2013): sekitar 1 milyar penduduk dunia
menderita hipertensi
Afrika: prevalensi peningkatan 46%
Negara maju: 35%
USA : Prevalensi Hipertensi 31%
 LK:
Ditentukan oleh 2 faktor utama:
1. Curah jantung: hasil kali denyut jantung
dan isi sekuncup. Besarnya isi sekuncup
ditentukan oleh kekuatan kontraksi miokard
dan volume darah yang kembali ke jantung.
2. Resistensi perifer: gabungan resitensi pada
pembuluh darah (arteri dan arteriol) dan
resitensi akibat darahnya sendiri ( viskositas
darah)
Berdasarkan:
DIASTOLIK
SISTOLIK
- tingginya TD
- derajad kerusakan organ
- etiologi
•
•
•
•
<90
: normal
90-104 : Hipertensi ringan
105-114: Hipertensi sedang
≥ 115 : Hipertensi berat
• <140
: normal
• 140-159 : Hipertensi sistolik
perbatasan
• ≥ 160 : Hipertensi sistolik

HIPERTENSI LABIL: Bila TDnya tidak selalu
berada dalam kisaran hipertensif

HIPERTENSI AKSELERASI: Bila peningkatan TD
terjadi progresif dan cepat, disertai kerusakan
vaskuler yang terlihat pada funduskopi sebagai
perdarahan retina tetapi tanpa papiludem

HIPERTENSI MALIGNA: Bila hipertensi
akselerasi disertai papiludem.
- TD seringkali > 200/140mmHg
I.
HIPERTENSI ESENSIAL/PRIMER/IDIOPATIK
II.
HIPERTENSI SEKUNDER
I. HIPERTENSI ESENSIAL/PRIMER/IDIOPATIK
Adalah hipertensi yang tidak jelas etiologinya
(> 90% kasus)
 Penyebab multifaktorial: genetik, dan
lingkungan
- Lingkungan: Masukan garam, obesitas,
pekerjaan/jabatan, ukuran
keluarga,dan kepadatan
penduduk
PERUBAHAN PATOFISIOLOGI:
1. Peningkatan aktivitas simpatis
Kadar Renin/Angiotensin dan/atau
Aldosteron
Semua Ini menimbulkan berbagai perubahan
hemodinamik berupa peningkatan denyut
jantung, curah jantung, isi sekuncup dan
resistensi perifer
1.
II. HIPERTENSI SEKUNDER
Adalah hipertensi yang disebabkan oleh penyakit ginjal
(hipertensi renal), penyakit endokrin (hipertensi endokrin),
obat, dll. (6-8% kasus)
II.1. HIPERTENSI RENAL:
1. Akibat stenosis arteri renal
- Hipertensi pada preeklamsia dan eklamsia
2.
Akibat penyakit parenkhim ginjal (inflamasi/fibrosis)
- Glomerulonefritis
- Pielonefritis, dll

II.2. HIPERTENSI ENDOKRIN
- Akibat kelainan korteks adrenal (sindrom
Cushing)
- Akibat tumor di medula adrenal
- Akromegali
- Hiperparatiroidisme

II.3. Beberapa Obat
- Kontraseptis hormonal
- Hormon Adrenokortikotropik
- Kortikosteroid
- Penghambat MAO
- Antidepresan trisiklik





Mencegah terjadinya morbiditas dan
mortalitas akibat TD tinggi.
TD harus diturunkan  normal
Tidak mengganggu fungsi ginjal, otak
maupun jantung.
Makin rendah TD Diastolik/Sistolik, makin
baik prognosisnya.
Tapi pada penderita penyakit jantung
iskemik, prognosis kembali memburuk bila
TD diturunkan sampai < 85 mmHg
Menurunkan TD
 Menurunkan terjadinya berbagai komplikasi
- stroke
- gagal jantung kongestif
- gagal ginjal
- aneurisma

Bermanfaat pada :
- hipertensi sedang dan berat
- Usia 50 th keatas
- dan/terdapat faktor-faktor yang memperberat hipertensi seperti
komplikasi organ, penderita pria, hiperkolesterolemia, merokok,
DM, obesitas, dan faktor keturunan.

Pada pasien hipertensi ringan, penurunan
berat badan yang sesuai, mengurangi
konsumsi alkohol dan garam mungkin cukup.
Mekanisme Kerja :
1. Penghambat ACE
Penghambat ACE mengurangi pembentukan AII sehingga
terjadi vasodilatasi dan penurunan sekresi aldosteron.
2. Diuretik
Meningkatkan ekskresi natrium, klorida dan air sehingga
mengurangi volume plasma dan cairan ekstra sel
3. Vasodilator
Melepaskan nitrogen oksida yang mengaktifkan guanilat
siklase dengan hasil akhir defosforilasi berbagai protein,
termasuk protein kontraktil, dalam sel otot polos.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
DIURETIK
PENGHAMBAT SIMPATETIK
BETABLOKER
VASODILATOR
ACE INHIBITOR (ACEI)
PENGHAMBAT RESEPTOR ANGIOTENSIN II
ANTAGONIS KALSIUM

Bekerja meningkatkan ekskresi natrium, klorida
dan air sehingga mengurangi volume plasma
dan cairan ekstra sel sehingga volume cairan
tubuh berkurang 
kerja jantung lebih ringan
Contoh: Diuretik tiazid
- Hidroklorotiazid
- Indapamid

Merupakan obat lini pertama pada terapi
hipertensi
Mekanisme penurunan resistensi vaskular karena
pengurangan Natrium dalam tubuh.
 Mengurang vol. cairan instisial, turunnya konsentrasi Na di
otot polos menurunkan kadar Ca intra sel, sehingga sel
lebih resisten terhadap stimulus kontraktil.
 Paling banyak digunakan.

Efek samping:
Perubahan Biokimiawi Hipokalemia, Hiperkolesterolemia,
Hipertrigliseridemia dan intoleransi glukosa
- Dapat menyebabkan aritmia dan kematian
- Resiko penyebab penyakit jantung koroner meningkat

Bekerja menghambat aktivitas syaraf
simpatis

- Metildopa
- Reserpin

1. Antagonis Adrenoreseptor β (Blocker β)
- Propranolol (β1/β2)
- Selektif β1 : Atenolol dan Metoprolol
2. Diuretik tiazid
- Bendroflumetiazid
- Indapamid
Merupakan obat lini pertama pada terapi
hipertensi
Cara kerjanya tidak diketahui dengan jelas
Obat vasodilator
1. Inhibitor Enzim pengubah (Converting Enzyme
Inhibitor) = Inhibitor ACE
- Kaptopril
2. Antagonis Angiotensin
- Losartan
3. Antagonis Kalsium
- Nifedipin
4. Bloker kanal Kalsium (antagonis kalsium)
- Nifedipin
5. Aktivasi kanal K+
- Minoksidil
6. Mekanisme tdk diketahui : Hidralazin
Obat yang bekerja sentral
- Metildopa
Akhir-akhir ini jarang dipakai karena efek
samping.
Menyebabkan rasa kantuk (20% pasien)
Tes antiglobulin +
Anemia hemolitik (jarang)
Hipertensi ringan dan sedang dapat
dikendalikan dengan pengobatan tunggal
(biasanya Tiazid dan bloker β), tetapi
semakin jelas terlihat bahwa banyak pasien
memerlukan kombinasi dua atau tiga macam
obat untuk bisa mengendalikan tekanan
darah.





Menurunkan TD  melalui penurunan curah
jantung
Hanya efektif pada pasien dengan kadar
renin normal/rendah
Terapi awal (usia <50 thn)
Penderita dengan penyakit jantung koroner
atau aritmia
Dosis rendah-sedang  memperkecil efek
samping



Efek samping diperkecil dengan memperkecil
dosis pemberian
Dosis : 12,5 – 25 mg/hari
Mengatur diet :
- mengurangi garam
- rendah kolesterol dan rendah lemak jenuh
Nama Obat
Makanan
Hasil Interaksi
Enalapril
Captopril
Calan-SR
Capoten
Inderal
Lopressor
Vasotec
Imidapril
Spironolacton
Sejenis gula-gula yang dibuat
dari Succus liquiritae
Makanan yang banyak
mengandung garam
Komponen yang
terdapat dalam akar
licorice alami
menyebabkan retensi
garam dan air yang
dapat meningkatkan
tekanan darah.
 Inhibitor monoamin oksidase menghambat
penguraian noradrenalin endogen meningkatkan
kadar noradrenalin di sistem saraf pusat dan di
perifer.
 MAOI menghambat penguraian tiramin
(Simpatomimetika tak langsung seperti tiramin
membebaskan juga noradrenalin)  konsentrasi
noradrenalin meningkat.
Obat MAO inhibitor
Isocarboxazid (Marplan®)
Tranylcypromine sulfate
(Parnate®)
Phenelzine sulfate (Nardil®)
Makanan tinggi tiramin
Hasil interaksi
Keju (cheddar)
Makanan
yang
Hati ayam
mengandung tiramin jika
Minuman cola
dikombinasi dengan obat
Makanan kaleng (daun/sayuran)
MAO inhibitor dapat
Pisang
menyebabkan sakit kepala
Bir
yang hebat, palpitasi,
Buncis
mual,
muntah,
dan
Kafein
peningkatan
tekanan
Ekstrak ragi
darah.
Berpotensi
Daging
mengakibatkan
stroke
Coklat
mematikan dan serangan
Ikan kecil, Ikan asin/yg diawetkan
jantung.
Alpukat
Jamur
Kismis
Sosis (peperoni)
Sour cream
INTERAKSI OBATSaus kedelai
Wine: Chianti
MAKANAN
Minuman anggur







Menurunkan berat badan (2-3 mmHg/kg BB)
Membatasi makan garam (2-5 gr Na/hari 
menurunkan tekanan Diastolik 7 mmHg
Mengurangi minum alkohol
Mengurangi konsumsi lemak jenuh dan
kolesterol
Melakukan latihan fisik teratur
Tidak merokok
Hidup lebih santai




Obesitas berkaitan erat dengan hipertensi
Tingkat obesitas berkorelasi positif dengan
insiden hipertensi
Pasien obesitas dapat menurunkan tekanan
darahnya dengan menurunkan BB
Peningkatan sekresi insulin pada obesitas,
dapat menaikkan reabsorbsi Na2+ di tubulus
ginjal yang diperantarai oleh insulin dan ekspansi
volume ekstra sel.
 Latihan fisik aerobik dan konseling diet makanan




Konsumsi alkohol dapat menaikkan tekanan
darah
Konsumsi alkohol berat dapat menyebabkan
cedera cerebrovaskular.
Mekanisme blm diketahui, tetapi mungkin
melibatkan peningkatan transpor Kalsium
(Ca) ke dalam sel otot polos vaskular.
Batasan konsumsi alkohol 30 mL/hari



Peningkatan aktivitas fisik menurunkan
angka penyakit kardiovaskularnpada pria
Kurangnya latihan fisik dikaitkan dengan
tingginya inside hipertensi
Latihan fisik rutin dapat menurunkan tekanan
darah sistolik dan diastolik sekitar 10 mm Hg
WHO : cara bertahap (Stepped care = SC)
Tahap 1: Terapi dengan 1 obat (diuretik tiazid dan
β-bloker dosis kecil  disesuaikan
Tahap 2 : Terapi dengan 2 obat dengan menambah
diuretik tiazid dan β/α-bloker
Tahap 3 : Terapi dengan 3 obat, + vasodilator
Penghambat ACE atau antagonis kalsium dapat
digunakan sebagai pengganti
Tahap 4 : terapi dengan 4 obat, + guanetidin ( atau
penghambat ACE)

Download