Uploaded by User58846

21. Traumatologi (Luka Bakar dan Luka Listrik) (dr. Gunawan Arsyadi, Sp.PA(K), DFM, Sp.F)

advertisement
Luka Bakar / Listrik
Dr. Gunawan Arsyadi, SpPF, SpPA
Trauma Thermis
Adalah: Luka oleh persentuhan tubuh bagian luar/
dalam dengan bahan panas/ dingin/ bahan kimia/
aliran listrik
Pembagian:
1. Thermal Burn
a. Cold
b. Heat
:
* Scald (moist heat)
* Burn (dry heat)
2. Chemical Burn
3. Electrical Burn
Cold Trauma
Reaksi Umum:
• Kulit pucat oleh karena vasokonstriksi
pembuluh darah  menjadi kemerahan
oleh vasodilatasi pemb. darah  kongesti
organ dalam  koma
• Otopsi:
* Jantung berisi darah merah cerah
* Kongesti alat dalam
* Lebam mayat merah cerah dengan
bercak- bercak darah merah gelap
Cold Trauma
Cara Kematian:
* Kecelakaan
* Bunuh Bayi
Scald, Moist Heat
- Luka bakar oleh cairan panas/ uap panas
- 3 tingkat :
* Eryhema
* Blister
* Koagulasi/ Nekrosi
Burn (Dry Heat)
- Ada 4 tingkatan:
1. Erythema
2. Blister
3. Nekrosis
4. Pengarangan
Chemical Burn
- Asam Pekat
 kulit/ jaringan - Kering
- Kasar
- Coklat kehitaman
-Basa Kuat
Kulit : - Lunak
- Putih
- Perabaan seperti sabun
Cara Kematian:
- Umumnya kecelakaan
- Bisa pembunuhan
Reaksi Umum Pada Heat
1. Heat Exhaution
- Suhu tubuh meningkat
- Nadi ireguler
- Kolaps  meninggal
- Darah dijantung warna gelap
2. Heat Stroke
 Paralyse centrum panas di medulla
Nadi cepat  circulatory collaps 
meninggal
Reaksi Umum Pada Heat
Otopsi:
- Kongesti organ
- Darah warna gelap dalam jantung
- Oedema otak
Terjadi karena suhu meningkat dan
kelembaban udara meningkat
3. Heat Oramps
Suhu meningkat  banyak keringat 
pengeluaran ion CL meningkat  kejang
otot
Tanda intravital luka bakar
- Lebam mayat merah terang (cherry red)
 COHb
- Blister (gelembung kulit)
- Jelaga dalam saluran napas
- Infiltrasi radang pada jaringan tempat luka
bakar
Tanda – tanda intravital pd kasus terbakar
- Bullae luka bakar
- Jelaga disalurkan napas
- Kadar COHb diatas 10 %
Sebab Kematian:
a. Cepat : - Intoksikasi CO } Asfiksia
- Oedema laring
- Neurogenic shock
b. Sedang : - Dehidrasi
c. Lambat :
- Gagal ginjal  acute tubular nekrosis
- CÜRLING ulcer
- Sepsis
- Auto intoksikasi
Cara Kematian:
• Pembunhan
• Kecelakaan
• Bunuh diri
Pseudoepidural Epidural
Hematom
Hematom
Warna Bekuan
Kecoklatan
Kehitaman
Konsistensi
Rapuh
Kenyal
Bentuk otak
Mengkerut
seluruhnya
Cekungan
sesuai dengan
bekuan
Garis patah pd
tengkorak
Tak tertentu
Melalui jalan
arteri meningia
media
Electrical Burn
Faktor yang mempengaruhi efek listrik
1. Tegangan (Voltage)
V = 60 Volt membahayakan
2. Kuat arus
> 65 mA membahayakan
3. Tahanan/ resistensi
Kulit hangus  takaran meningkat
4. Waktu
Electrical Burn
5. Keadaan korban
- Sadar atau tidak
- Pekerjaan dari korban
- Sehat / sakit
Sebab Kematian :
 Paralyse centrum medulla
 Fibrilasi ventrikel
 Paralyse otot pernapasan
Pada otopsi:
1.Pemeriksaan luar
- Electrical marks (current marks)
* Telapak tangan/ kaki
* Dorsal tangan, dll
Kulit bisa hangus/ pakaian, rambut bisa
terbakar
Pada otopsi:
2. Pemeriksaan dalam
–
–
–
–
–
–
Jantung penuh berisis darah
Kongesti organ dalam
Paru oedema
Perdarahan conguntiva, pericand
Otot bisa putus
Pearl like body pd tulang. Tulang bisa patah
Petir
Muatan listrik statis dalam awan dengan
voltage sampai 1 juta volt dan kuat arus Sp
100 ribu amper yang dalam waktu 1/1000 – 1
detik dilepas ke bumi
Kelainan pd tubuh tergantung:
1.Faktor arus listrik
* Tanda – tanda seperti pd listrik
* Arborescent marking akibat vasodilatasi
pembuluh darah
* Magnetisasi
Petir
2. Faktor suhu tinggi (tenaga listrik)
W = V x A  panas
Panas:
* Luka Bakar
* Metalisasi
3. Faktor perpindahan udara/ ledakan 
trauma tumpul
Download