See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/324330737 RANCANG BANGUN SISTEM PEMANTAU PENGGUNAAN LABORATORIUM JURUSAN TEKNIK MEKATRONIKA MENGGUNAKAN SENSOR SIDIK JARI BERBASIS PC DAN MIKROKONTROLER ARDUINO NANO Conference Paper · August 2016 CITATIONS READS 0 532 3 authors, including: Adhitya Sumardi Sunarya Siti Aminah Politeknik Manufaktur Bandung Politeknik Manufaktur Bandung 14 PUBLICATIONS 2 CITATIONS 5 PUBLICATIONS 0 CITATIONS SEE PROFILE SEE PROFILE Some of the authors of this publication are also working on these related projects: Environmental View project Pengaruh Penerapan Sirip Dalam (Internal Fin) untuk Menghasilkan Uap Superheat pada Pembangkit Uap View project All content following this page was uploaded by Adhitya Sumardi Sunarya on 09 April 2018. The user has requested enhancement of the downloaded file. STEMAN 2016 ISBN 978-979-17047-6-2 RANCANG BANGUN SISTEM PEMANTAU PENGGUNAAN LABORATORIUM JURUSAN TEKNIK MEKATRONIKA MENGGUNAKAN SENSOR SIDIK JARI BERBASIS PC DAN MIKROKONTROLER ARDUINO NANO Parahita Nur1, Adhitya Sumardi Sunarya2, Siti Aminah3 Jurusan Teknik Mesin dan Manufaktur Konsentrasi Teknik Elektromekanik Politeknik Manufaktur Negeri Bandung Jl. Kanayakan no. 21, Dago, Bandung 40135 Phone/Fax : 022. 250 0241 / 250 2649 Email : 1) [email protected] ABSTRAK Perkembangan teknologi dalam era globalisasi menjadikan otomasi sebagai sebuah kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam hal otomasi proteksi. Proteksi pada laboratorium yang menyimpan banyak dokumen penting dan peralatan praktikum sangatlah dibutuhkan. Penggunaan laboratorium yang tidak bertanggungjawab, dapat mengakibatkan kerusakan pada peralatan praktik dan menimbulkan ketidaknyamanan bagi penyelia lab selaku penanggungjawab dari laboratorium tersebut. Keamanan ruangan laboratorium menjadi hal yang utama. Pengguna yang dapat mengakses ruangan lab harus terdaftar dalam suatu basis data dan jadwal tertentu bagi mahasiswa agar tidak sembarang orang dapat masuk. Sensor sidik jari digunakan untuk mengidentifikasi orang yang akan menggunakan ruangan laboratorium. Setiap sidik jari yang di pindai oleh sensor sidik jari akan direkam pada visual basic berikut dengan waktu pemindaiannya (real time). Jika sidik jari yang dipindai sesuai dengan jadwal maka visual basic akan memberikan sinyal ke Arduino Nano untuk menggerakan motor servo yang berfungsi sebagai pengunci pintu. Namun jika tidak sesuai dengan jadwal pintu tidak akan terbuka. Sehingga dengan menggunakan sistem pemantauan penggunaan laboratorium ini penggunaan laboratorium dapat terpantau untuk menindak lanjuti pertanggung jawaban kondisi laboratorium paska penggunaan. Kinerja dari sistem ini efektif meningkatkan keamanan laboratorium sehingga meminimalisir kerugian yang mungkin terjadi. Kata Kunci: sistem pemantau, sidik jari, Arduino nano PENDAHULUAN Perkembangan teknologi dalam era globalisasi menjadikan otomasi sebagai sebuah kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam hal otomasi proteksi. Kerahasian dokumen maupun aset instansi sangatlah memerlukan keamanan yang ketat. Kerahasiaan suatu dokumen ini mengakibatkan terbatasnya orang-orang yang diijinkan mengakses ruangan tersebut. Laboratorium di Jurusan Teknik Mekatronika Polman Bandung merupakan salah satu ruangan yang menyimpan dokumen-dokumen penting dan peralatan praktik dengan harga yang mahal. Pengguna yang dapat mengakses ruangan lab harus terdaftar dalam suatu basis data dan jadwal tertentu bagi mahasiswa agar tidak sembarang orang dapat masuk. Sistem biometri kebanyakan dikembangkan untuk teknologi pengamanan. Teknologi biometri dikembangkan untuk keamanan karena dapat memenuhi dua fungsi yaitu identifikasi dan verifikasi, disamping itu biometri memiliki karakteristik seperti tidak dapat hilang, tidak dapat lupa dan tidak mudah dipalsukan karena keberadaanya melekat pada manusia, dimana satu dengan yang lain tidak akan sama, maka keunikannya akan lebih terjamin. Diantara sistem teknologi biometri sidik jari, geometri tangan, retina (mata), suara dan wajah sistem yang sudah banyak digunakan adalah sistem sidik jari yaitu dengan mengenali pola dari sidik jari. Dengan menggunakan sistem pola sidik jari ini tingkat keamanan tinggi dan juga sudah mudah dalam penggunaannya[1]. Sensor sidik jari dapat digunakan untuk mengidentifikasi orang yang akan menggunakan ruangan laboratorium. Dengan dibuatnya suatu basis data dari pengguna yang memungkinkan menggunakan ruangan tersebut, maka sensor sidik jari tersebut dapat berfungsi juga sebagai alat verifikasi. Basis data yang dibuat akan mengatur jadwal sedemikian rupa agar orang-orang yang akan menggunakan laboratorium tersebut sudah A-73 STEMAN 2016 terpatok oleh jadwal. Jadwal praktikum dan penggunaan laboratorium jurusan Teknik Mekatronika sudah dibuat untuk setiap satu semesternya. Dengan begitu para pengguna yang terdiri dari mahasiswa, mahasiswa PPI dan dosen atau PLP tidak dapat mengakses ruangan laboratorium sembarangan. Namun sebelumnya mereka harus sudah terdaftar dalam basis data sebagai pengguna agar dapat mempertanggungjawabkan kondisi terakhir laboratorium pasca digunakan. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka didapatkan beberapa permasalahan; bagaimana cara mengendalikan pengunci pintu laboratorium , bagaimana cara menyeleksi pengguna laboratorium berdasarkan jadwal penggunaan, bagaimana cara mengetahui riwayat pengakses laboratorium. STUDI PUSTAKA Penelitian terdahulu Penelitian mengenai sistem keamanan pintu telah banyak dilakukan sebelumnya. Ide dan gagasan untuk hal serupa telah banyak disajikan oleh beberapa peneliti dengan berbagai metoda dan pemilihan sensor. Sensor-sensor biometrik yang digunakan untuk pengaman pintu antara lain berbasis sidik jari, telapak tangan, kontur wajah, dan retina mata. Salah satunya penelitian yang dilakukan oleh Juli Dian Purbani ini berjudul Pembuatan Mesin Identifikasi Sidik Jari Sebagai Kunci Pengaman Pintu. Penelitian yang dilakukan pada tahun 2010 ini merancang sistem keamanan pintu suatu ruangan. Perangkat yang digunakan antara lain sensor sidik jari, laptop, mikrokontrol AT89S51, dan prototype pintu otomatis seperti yang ditunjukan pada Gambar 1. Pengolahan data sidik jari diproses pada perangkat lunak visual basic untuk memverifikasi apakah pengguna sudah terdaftar dalam basis data yang dibuat atau belum. Hasil dari penelitian ini, jika data yang diterima sensor sidik jari sesuai dengan basis data yang ada maka pintu akan terbuka, namun jika salah LCD akan menampilkan tulisan “sidik jari belum terdaftar” [1]. ISBN 978-979-17047-6-2 Gambar 1. Alat prototype sistem keamanan pintu oleh Juli Dian Purbani (2010) METODOLOGI SDLC (Systems Development Life Cycle) SDLC (Systems Development Life Cycle, Siklus Hidup Pengembangan Sistem) atau Systems Life Cycle (Siklus Hidup Sistem), dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak, adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan suatu sistem. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi. SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap – tahap : rencana (planning), analisis (analysis), desain (design), implementasi (implementation), dan pengelolaan (maintenance). Gambar 2 Pemodelan SDLC Tahapan - tahapan pada metodologi SDLC : 1. Perencanaan (Planning) a. Mengenali permasalahan Intensitas penggunaan Laboratorium di jurusan teknik Mekatronika sangat tinggi. Pengguna laboratorium terdiri dari mahasiswa, mahasiswa PPI, dan dosen atau PLP. Laboratorium belum didukung dengan sistem pemantauan pengaksesan. Sehingga riwayat A-74 STEMAN 2016 b. c. d. 2. a. b. c. 1. 2. 3. 3. a. 1. 2. pengaksesan laboratorium tidak terekam. Hal ini memungkinkan terjadinya kerusakan dan kehilangan pada inventaris laboratorium tanpa ada yang dapat mempertanggungjawabkan. Mendefinisikan permasalahan Berdasarkan permasalahan tersebut maka diperlukan sebuah sistem yang dapat menjaga keamanan ruangan dan merekam riwayat pengguna ruangan untuk selanjutnya mempertanggung jawabkan kondisi terakhir laboratorium. Set tujuan sistem Tujuan dari sistem tersebut yaitu untuk meningkatkan keamanan ruangan dengan menyeleksi pengguna ruangan dan merekam riwayat pengaksesan laboratorium. Mengidentifikasi batasan sistem Jadwal penggunaan laboratorium sudah ditetapkan. Laboratorium hanya digunakan oleh orang-orang yang berkepentingan pada waktu-waktu tertentu. Analisis (Analysis) Memberitahukan studi sistem Sistem yang ada pada saat ini yaitu pengunci pintu menggunakan kunci pintu konvensional. Siapapun yang memiliki kuncinya dapat mengakses ruangan kapanpun tanpa diketahui riwayat penggunaan laboratorium tersebut. Sehingga tidak ada yang dapat dikonfirmasi terkait kondisi terakhir laboratorium. Mendefinisikan kebutuhan informasi Penyeleksian pengguna ruangan menjadi hal utama. Pengguna laboratorium terdiri dari 3 kelompok yaitu mahasiswa praktikum, mahasiswa PPI, dan dosen atau PLP. Masingmasing kelompok memiliki jadwal pengaksesan yang berbeda sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan pada awal semester. Mendefinisikan kriteria performansi sistem Dapat menyeleksi pengguna laboratorium. Dapat mengendalikan pengunci pintu secara otomatis. Dapat merekam riwayat pengaksesan laboratorium. Desain/Perancangan (Design) Menyiapkan rancangan sistem secara detail Sensor sidik jari dipasang di setiap pintu laboratorium sebagai alat pendeteksi identitas pengguna. Arduino nano mengkonvesi sidik jari pengguna menjadi sebuah nilai id. Komunikasi antara sensor dan Arduino menggunakan komunikasi serial rx tx. ISBN 978-979-17047-6-2 3. Wemos mengirimkan data dari Arduino ke computer server. 4. Visual basic memproses id sidik jari pengguna untuk dibandingkan dengan database identitas pengguna dan database jadwal penggunaan laboratorium. Selanjutnya VB akan menentukan apakah pengguna diizinkan masuk ruangan atau tidak. Jika diizinkan VB akan mengirim sinyal ke mikrokontroler Arduino untuk menggerakan motor servo. 5. Motor servo berfungsi sebagai pengunci dari pintu laboratorium. 6. Pada sistem ini dirancang juga sistem jaringan menggunakan wireless agar sistem ini dapat digunakan tidak hanya oleh 1 ruangan laboratorium saja. 4. Implementasi a. Merencanakan implementasi Berdasarkan tahap analisis sistem yang sedang terjadi, maka dibuatlah sebuah pengembangan sistem dengan membuat prototype sistem. Prototype terdiri dari 2 ruang laboratorium yang masing masing dilengkapi dengan komponen-komponen seperti sensor sidik jari, motor servo, dan limit switch. Dibuat pula semacam motherboard untuk menempatkan Arduino nano dan modul wemos. 5. Penggunaan & Pemeliharaan (Maintenance) a. Penggunaan sistem Sistem ini digunakan di setiap laboratorium jurusan teknik Mekatronika. Komputer yang digunakan sebagai server ditempatkan di ruangan admin jurusan. Sehingga jika diperlukan daftar pengakses ruangan yang sudah direkam dapat dilihat kembali oleh pihak yang bersangkutan dan ditindak lanjuti sebagaimana mestinya. b. Pemeliharaan sistem Sistem ini terintegrasi dengan database jadwal praktikum di jurusan teknik mekatronika. Database praktikum ini berlaku selama 1 semester. Jika pergantian semester maka database harus selalu diperbaharui data-datanya sesuai dengan ketentuan jurusan. A-75 STEMAN 2016 Arsitektur Sistem ISBN 978-979-17047-6-2 dibandingkan dengan database jadwal. Hasil dari perbandingan menentukan apakah pengguna diizinkan menggunakan laboratorium atau tidak. Jika diizinkan maka visual basic memberikan perintah pada Arduino untuk menggerakkan motor servo dan pengunci pintu pun akan terbuka. Motor servo akan tetap pada posisi terbuka hingga pintu ditutup dan mengenai limit switch sebagai indicator bahwa pintu sudah pada posisi tertutup. Selain itu sistem keamanan ini juga dapat memantau dan merekam riwayat pengaksesan ruangan selama 1 minggu. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian motor servo Pada sistem ini motor servo berfungsi sebagai pengunci pintu laboratorium. Motor dikendalikan oleh program VB. Setelah verifikasi jadwal penggunaan dan pengguna diizinkan masuk, VB mengirimkan character ‘5’ ke Arduino. Arduino membaca karakter tersebut dan menjalankan fungsi program servo. Motor servo bergerak dari kondisi 180 derajat menuju 0 derajat. Seperti terlihat pada gambar 4 dan gambar 5. Gambar 3. Arsitektur sistem Sistem ini terdiri dari sensor sidik jari, komputer, APN, wemos mini, Arduino nano, motor servo, dan limit switch. Sensor sidik jari berfungsi untuk mendeteksi sidik jari pengguna yang akan menggunakan laboratorium. Komputer berfungsi sebagai server,interface dan penyeleksi data. Access Point Network berfungsi menyambungkan perangkat wireless. Wemos D1 mini merupakan perangkat wireless yang menghubungkan komponen - komponen yang berada di setiap ruangan dengan komputer server. Arduino nano sebagai pengolah data yang dihasilkan oleh sensor sidik jari menjadi berupa sebuah id. Motor servo digunakan sebagai pengunci pintu laboratorium. Limit switch ini berfungsi untuk memberitahukan kondisi pintu sedang tertutup atau terbuka. Pada sistem ini pertama-tama pengguna memindai sidik jarinya pada sensor. Jika sidik jari yang dipindai sudah terdaftar maka Arduino akan mengirimkan data berupa id dari sidik jari tersebut melalui wemos ke komputer server. Apabila belum terdaftar sistem tidak akan melakukan apapun. Pada software Visual basic id yang telah diterima akan diproses. Id dan tanggal selanjutnya Gambar 4 sudut servo 180 derajat Gambar 4 menunjukan motor servo pada sudut 180 derajat artinya kunci sedang aktif sehingga pintu tidak dapat dibuka. Gambar 5 sudut servo 90 derajat Gambar 5 menunjukan servo pada sudut 0 derajat dan pintu dapat dibuka. Servo akan A-76 STEMAN 2016 mempertahankan posisinya hingga pintu tertutup kembali dan mengaktifkan limit switch. Setelah limit switch aktif servo akan mengunci pintu kembali dan Arduino mengirimkan sinyal ke VB bahwa pintu sudah tertutup dan sistem akan mulai bekerja seperti awal. Penyeleksian pengguna Pada sistem ini pertama-tama pengguna harus sudah mendaftarkan sidik jarinya ke dalam bentuk id. Cara mendaftarkan sidik jari harus dilakukan oleh pihak tertentu dalam hal ini admin menjadi operator sistem ini. Admin memilih ‘Add User’ pada form utama (gambar 6). Selanjutnya admin harus memasukan password karena tidak sembarang orang dapat mendaftarkan sidik jarinya (gambar 7). Jika sudah masuk klik tombol ‘Connect’ sensor sidik jari aktif dan mulai memindai sidik jari yang didaftarkan. Terdapat listbox untuk menyatakan prosedur pendafataran. Serperti terlihat pada gambar 8. Jika jari tidak ditempatkan sesuai dengan pindaian pertama maka sistem akan terus meminta pendaftar untuk melakukannya lagi atau klik ‘Refresh’ untuk memulai pindaian baru (gambar 9). Namun jika sesuai data akan dimasukan ke dalam database pengguna setelah tombol save di klik (gambar 8). ISBN 978-979-17047-6-2 Gambar 9. Contoh pendaftaran gagal Pada sistem pematauan pengguna laboratorium ini dilengkapi dengan simulasi dari aktivitas sistem. Seperti pada gambar 10 ditunjukan kotak hitam untuk setiap laboratorium. Kotak hitam berfungsi sebagai indikator pengaksesa ruangan. Jika pengguna diizinkan masuk maka kunci akan terbuka dan kotak hitam akan berubah warna menjadi hijau yang artinya pintu terbuka ditunujkan pada gambar 11. Gambar 10. Tampilan monitoring lab Gambar 6. Pilihan menambah pengguna Gambar 7. Form Login admin Gambar 11. Pengaksesan ruangan Riwayat pengaksesan laboratorium Berikut ini merupakan hasil pengujian sistem pemantauan pengaksesan laboratorium. Pada pengujian ini didapatkan 3 data identitas pemilik id yang mengakses ruangan laboratorium pada waktu yang tertera. Misalnya pemilik id 003 yaitu Derry Aditia Hilmy grup 4A1 telah mengakses ruangan SKD untuk marakuliah SKD pada pukul 06.55 AM. 4A1 merupakan kode pengelompokan mahasiswa dari kelas 4AEA grup 1 (absen 1 s.d 12). Gambar 8. Contoh pendaftaran berhasil A-77 STEMAN 2016 Gambar 12. Riwayat Pengakses Lab Kesimpulan 1. Motor servo sebagai pengunci pintu dapat dikendalikan dengan baik melalui penentuan keputusan yang diproses oleh VB. 2. Pengguna laboratorium sudah dapat diseleksi berdasarkan jadwal dan waktu pengaksesan. 3. Rekaman riwayat pengakses ruangan berhasil ditambahkan ke dalam sebuah database history berikut waktu pemindaian sidik jari pada sensor. DAFTAR PUSTAKA [1] Purbani, Juli Dian. 2010. Pembuatan Mesin Identifikasi Sidik Jari Sebagai Kunci Pengaman Pintu. Surakarta. [2]Total Security. 2010. http://www.totalsecurity.co.id/news/read/ 9-pengertian-keamanan-fisik-biologic- ISBN 978-979-17047-6-2 safety.html. (diakses pada 16 November 2015) [3] Tobing, Sandro Lumban. 2012. Rancang Bangun Pengaman Pintu Menggunakan Sidik Jari (Fingerprint) dan Smartphone Android berbasis Mikrokontroler. Pontianak. [4]Fingerspot Center. 2012. http://absensidikjarikita.blogspot.co.id/20 12/10/aplikasi-teknologi-biometrikdalam.html. (diakses pada 15 November 2015) [5] Primashadi, Rizky. 2011. http://rizkyprimashadi.blogspot.co.id/201 1/05/sistem-keamanan-biometrik.html. (diakses pada 16 November 2015) [6]Chemut, Ambara. 2012. https://am8ara.wordpress.com/2012/08/0 2/ilmu-sidik-jari/. (diakses pada 16 November 2015) [7]Wikipedia. https://id.wikipedia.org/wiki/Pemindai_b iometrik. (diakses pada 15 november 2015) [8] Fatony, Rahmat. 2012. Perancangan Sistem Keamanan Warehouse. Bandung. [9]Utopikomputers. https://www.utopikomputers.com/perbed aan-jaringan-komputer-peer-to-peer-danclient-server/ ( diakses 10 Desember 2015) A-78 View publication stats