46 Andika Kusuma Wijaya / Analisis Penentuan Koefisien Refleksi dan Transmisi pada Potensial Delta Ganda Antisimetri Analisis Penentuan Koefisien Refleksi dan Transmisi pada Potensial Delta Ganda Antisimetri Andika Kusuma Wijaya1*, Arief Hermanto2, M. Toifur3 1 Program Studi Pendidikan Fisika, STKIP Singkawang Program Studi Fisika, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta 3 Program Magister Pendidikan Fisika, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta *email: [email protected] 2 Abstrak – Penelitian ini bertujuan untuk menentukan parameter mekanika kuantum pada potensial delta ganda antisimetri dengan metode analitis dan komputasi. Software yang digunakan adalah Matlab 7.6. Parameter yang diteliti yaitu koefisien refleksi dan transmisi. Potensial delta terdiri bentuk sumur yang dipasang pada x = −a dan potensial tanggul yang berada pada x = a . Penentuan koefisien refleksi dan transmisi menggunakan fungsi gelombang energi positif (keadaan terhambur). Dalam menganalisis data secara komputasi digunakan parameter-parameter tetap massa elektron m = 9,1×10−31 kg , konstanta Planck h = 1, 054 × 10−34 J ⋅ s , kedalaman sumur dan ketinggian tanggul potensial V 0 = 1,5 eV , lebar sumur a = 0,5 nm . Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh dengan menggunakan Matlab 7.6, diperoleh koefisien transmisi dan refleksi potensial delta ganda. Kata kunci: mekanika kuantum, potensial delta ganda, koefisien refleksi dan transmisi Abstract – This paper aims to determine the parameters of quantum mechanics on a double delta antisymmetric potential with analytical and computational methods. Software used is Matlab 7.6. Parameters examined included reflection and transmission coefficients. Delta potential wells consisted shape mounted at x = −a and potential dike located at x = a . The determination of reflection and transmission coefficients using the positive energy wave function (scattered state). In analyzing the data used in computing the parameters were fixed mass of the electron m e = 9.1×10−31 kg , Planck's constant h = 1.054 × 10 −34 J ⋅ s , the depth of the potential well and embankment height V 0 = 1.5 eV , the width of the well a = 0.5 nm , and the parameters wave number k = 5.23 × 10 9 . Based on the analysis by using Matlab 7.6, we obtained wave functions, energy eigenvalues, reflection and transmission coefficients, as well as potential superpartner in supersymmetric quantum mechanics on a double delta potential. Keywords: quantum mechanics, double delta potential, reflection and transmission coefficients I. PENDAHULUAN Mekanika kuantum adalah cabang ilmu fisika yang menggantikan mekanika klasik pada tataran atom dan subatom. Ilmu ini memberikan kerangka matematika untuk berbagai cabang fisika dan kimia. Mekanika kuantum adalah bagian dari teori medan kuantum dan fisika kuantum pada umumnya, yang bersama relativitas umum merupakan salah satu pilar fisika modern. Dasar dari mekanika kuantum adalah bahwa spektrum energi itu tidak kontinu, tapi diskrit, berupa paket atau kuanta. Konsep ini cukup revolusioner, karena bertentangan dengan fisika klasik yang berasumsi bahwa spektrum energi itu berkesinambungan. Mekanika kuantum sangat berguna untuk menjelaskan perilaku atom dan partikel subatomik seperti proton, neutron dan elektron yang tidak mematuhi hukum-hukum fisika klasik. Mekanika kuantum juga menghasilkan kuantitas yang teramati seperti peluang (kemungkinan) dalam mengamati dan memastikan dalam masalah atomik, misalnya jari-jari orbit elektron dalam keadaan dasar atom selalu tepat sama dengan 0,53 Å, maka mekanika kuantum dapat memberikan jari-jari dengan peluang terbesar. [1]. Pada tahun 1926 Erwin Schrödinger membuat suatu persamaan yang dikenalkan sebagai Persamaan Schrödinger, yang mengaplikasikan persamaan dalam mekanika klasik dan dihubungkan dengan fungsi gelombang partikel [2]. Persamaan Schrödinger merupakan pilar penting dalam sistem mekanika kuantum. Persamaan Schrödinger hanya dapat dipecahkan secara eksak untuk beberapa potensial sederhana tertentu [3]. Yang paling sederhana adalah potensial konstan dan potensial osilator harmonik. Berbagai kasus sederhana tersebut cukup bermanfaat dalam memberikan gambaran tentang teknik umum pemecahan persamaan Schrödinger [4]. Adapun potensial yang banyak dibahas dalam mekanika kuantum adalah potensial sumur fungsi delta dan potensial tangga (barrier). Penelitian yang telah dilakukan diantaranya oleh Pedram [5] yang dalam makalahnya yang berjudul Exact Solutions of a Particle in a Box with a Delta Function Potential: The Factorization Method yang menjelaskan metode faktorisasi dapat menentukan secara eksak eigen energi dan eigen fungsi pada sebuah partikel dalam kotak dengan potensial fungsi delta. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengembangkan potensial fungsi delta tunggal yang dimodifikasi menjadi dua fungsi delta berbentuk sumur (well) dan tanggul (barrier) sehingga disebut potensial delta ganda Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014 ISSN : 0853-0823 Andika Kusuma Wijaya / Analisis Penentuan Koefisien Refleksi dan Transmisi pada Potensial Delta Ganda Antisimetri antisimetri. Perbedaan antara potensial delta tunggal dan delta ganda terletak pada perilaku partikel, fungsi gelombang, dan spektrum energinya, maka diteliti parameter mekanika kuantum yang meliputi koefisien refleksi dan koefisien transmisi. II. LANDASAN TEORI (JIKA DIPERLUKAN) Dalam menganalisis kasus mekanika kuantum pada potensial delta ganda, kasus itu dapat diilustrasikan dengan membuat model seperti pada Gambar 1. T = IV X=-a I II JT , JI (5) sehingga V x III ε Gambar 1. Ilustrasi potensial delta ganda antisimetri. Potensial sumur delta ganda antisimetri diilustrasikan pada Gambar 1 dengan kedalaman V0 dinyatakan dalam bentuk persamaan (1). − h2 V =− V0 δ ( x + a ) 2m − h2 V =− V0 δ ( x − a ) 2m menerobos dinding sumur potensial sedangkan refleksi merupakan efek pantulannya. Dalam mekanika klasik, sebuah partikel yang menumbuk dinding tegar tidak berpeluang menembusnya. Hal yang sama juga berlaku pada mekanika kuantum jika sebuah partikel berenergi kinetik berhingga tidak dapat memasuki daerah yang energi potensialnya [6], maka besarnya koefisien refleksi adalah J (4) R = R , JI dan transmisi ε V 47 (6) R + T = 1. Dimana JT merupakan fluks berkas gelombang yang diteruskan (transmisi), JR merupakan fluks berkas gelombang yang dipantulkan (refleksi), dan JI merupakan fluks berkas gelombang yang datang. Untuk koefisien transmisi dan refleksi pada potensial delta ganda dengan memasukan syarat batas (boundary condition) pada fungsi gelombang pada persamaan (3). Selanjutnya dengan menggunakan prinsip kontinuitas dan diskontinuitas maka persamaan gelombang pada (3) dapat dibagi menjadi empat bagian, yaitu a. Kontinu di titik x= –a Dari persamaan (3) diperoleh hubungan Ae − ika + Be ika = Ce − ika + De ika (8) Setiap ruas kiri dan kanan pada persamaan (8) dibagi dengan e untuk x = − a ika menjadi βA + B = βC + D (9) dengan β = e . b. Diskontinu di titik x= –a Karena diskontinu maka diperoleh −2ika untuk x = a (1) dan V = 0 untuk nilai x yang lain atau berada pada daerah I, III, dan V) dan persamaan Schrödingernya adalah persamaan (2) berikut. h 2 d 2ψ − +V ψ (x ) = E ψ (x ), (1) 2m dx 2 Jika energi partikel positif ( E > 0 ), dengan menggunakan persamaan (2), maka solusi fungsi gelombang pada daerah I, III, dan V adalah ⎧Ae ikx + Be − ikx untuk (x < −a ) ⎫ ⎪ − ikx ⎪ − ikx untuk (−a < x < a ) ⎬ , (2) ψ (x ) = ⎨Ce + De ⎪ ikx ⎪ untuk (x > a ) ⎩Fe ⎭ sedangkan untuk daerah II dan IV, solusinya adalah ψ 1 (−a ) =ψ 3 (−a ), ψ 3 (a ) =ψ 5 (a ). (3) Untuk daerah II dan IV syarat kontinuitas hanya berlaku untuk fungsi gelombangnya saja tetapi tidak berlaku untuk turunannya. Transmisi merupakan efek terobosan yang terjadi akibat sebuah partikel yang tidak memiliki energi yang cukup ( ) 2mV d(Ceikx + De−ikx) d Aeikx + Be−ikx − = − 2 o Ae−ika + Beika dx dx h ( ) Dengan mensubtitusikan x= –a maka diperoleh {(Ce −ika ) ( )} − Deika − Ae−ika − Beika = ( 2imVo −ika Ae + Beika 2 hk ) (10) Jika γ= 2imVo dan kedua ruas persamaan (10) dibagi h2k e ika diperoleh β C − D = β A(γ + 1) + B (γ − 1) (11) c. Kontinu di titik x=a Dari persamaan (3) diperoleh hubungan Fe ika = Ce ika + De − ika . (12) Dengan menggunakan cara pemecahan yang sama pada butir (a), didapat F = C + Dβ (13) d. Diskontinu di titik x=a Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014 ISSN : 0853-0823 48 Andika Kusuma Wijaya / Analisis Penentuan Koefisien Refleksi dan Transmisi pada Potensial Delta Ganda Antisimetri Karena diskontinu maka diperoleh {(Fe ) −(Ce ika ika )} − Deika = Untuk penyebut pada persamaan (24) dikuadratkan menjadi ( ) 2imVo ika Fe h2k (14) (4g 2 +1− eiφ )2 = 16g 4 + 8g 2 +1+ e2iφ − 2eiφ (4g 2 +1) maka koefisien transmisinya adalah Dengan mensubtitusikan x=a maka diperoleh 2 F (1 + γ ) = C − Dβ (15) Dari hasil yang diperoleh dari butir (a,b,c,d) di atas maka untuk memperoleh koefisien transmisi dan refleksi yang terjadi pada potensial delta ganda yaitu dengan 1) Menjumlahkan dan mengurangkan persamaan (9) dan (11) • Untuk hasil penjumlahan diperoleh ⎛γ ⎞ 2 C = ( γ + 2 ) A + ⎜⎜ ⎟⎟ B ⎝β ⎠ F 16g 4 T= = A (16g 4 + 8g 2 + 1) − (4g 2 +1)2eiφ + e2iφ Karena R + T = 1 , koefisien refleksinya adalah R = 1− T = (26) dengan g ≡ i / γ = 2 D = − βγ A + B ( 2 − γ ) (17) 2) Jumlah dan kurangkan persamaan (13) dan (15) • Untuk hasil penjumlahan 2C = F (2 + γ ) (18) • Untuk hasil pengurangan 2 D ⎛ γ = − F ⎜⎜ ⎝ β ⎞ ⎟⎟ ⎠ (19) 3) Subtitusi persamaan (16) ke persamaan (18) dan persamaan (17) ke persamaan (19) maka diperoleh ⎛γ F (2 + γ ) = (γ + 2) A + ⎜⎜ ⎝β ⎞ ⎟⎟ B ⎠ (20) ⎛γ ⎞ − F ⎜⎜ ⎟⎟ = − βγA + B(2 − γ ) ⎝β ⎠ Dengan mengalikan persamaan (20) dengan dan persamaan (21) dengan γ maka ⎛γ − F ⎜⎜ ⎝β (21) β (2 − γ ) , F (4 − γ 2 ) β = β (4 − γ 2 ) A + γ (2 − γ )B 2 (22) ⎞ ⎟⎟ = −βγ 2 A + γ (2 − γ ) B ⎠ (23) Kemudian persamaan (22) dikurangi dengan (23), diperoleh γ2 F (4 β − βγ + ) = 4 Aβ β 2 sehingga diperoleh F = A 4 . 2 (4 − γ ) − γ 2 β γ = i / g dan β 2 = e −iφ Jika dapat ditulis sebagai F 4g 2 = A 4 g 2 + 1 − e iφ 8g 2 + 1 − (4g 2 + 1)e2iφ − 2eiφ (16g 4 + 8g 2 +1) − (4g 2 +1)2eiφ + e2iφ (16) • Untuk hasil pengurangan (24) 2 , maka persamaan (24) (25) 2 h k ; φ ≡ 4ka 2mVo III. METODE PENELITIAN/EKSPERIMEN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian teoritis dan komputasi yaitu pada koefisien refleksi dan koefisien transmisi, yang ditinjau dalam mekanika kuantum khususnya pada potensial delta ganda. metode komputasional dengan menggunakan software Matlab (matrix laboratory) 7.6. Peralatan yang diperlukan adalah komputer. Program-program yang disusun dapat dijalankan dengan komputer pribadi PC (personal computer) berupa netbook yang berisi software Matlab 7.6. Penggunaan Matlab dapat digunakan secara khusus dalam menyampaikan konsep kepada pembaca (siswa atau mahasiswa) karena merupakan pondasi yang tepat dan dapat digunakan untuk memanipulasi matriks pada masalah pengantar fisika kuantum [7]. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Transmisi terjadi ketika energi partikel yang lebih besar dari kedalaman dan ketinggian potensial melewati sumur dan tanggul (barrier) potensial delta ganda antisimetri yang diteliti. Sesuai dengan persamaan (3) dapat dilihat bahwa partikel akan terhambur, sehingga besarnya koefisien transmisi dan refleksi akibat hamburan partikel tersebut dapat dilihat pada persamaan (25) dan (26). Dari hasil yang diperoleh ternyata dapat mengilustrasikan bahwa ada perbedaan antara mekanika klasik dan mekanika kuantum, bahwa menurut mekanika kuantum partikel teridentifikasi melewati dua buah potensial tersebut, sedangkan menurut mekanika klasik tidak mungkin partikel melewati potensial yang lebih tinggi daripada energinya. Koefisien transmisi pada potensial delta ganda antisimetri ini dapat ditentukan dengan menggunakan software Matlab 7.6 dengan memasukkan parameter yang digunakan antara lain jika partikel yang digunakan adalah elektron dengan massa m= 6,67×10-31 kg dan energi elektron E divariasi dari 0 sampai 1,4 eV, sementara h =1,054×10 , V0 = 1,5eV , maka diperoleh koefisien ditampilkan pada Gambar 2. transmisi Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014 ISSN : 0853-0823 sebagaimana Andika Ku usuma Wijaya / Analisis Penentuan Koefisien Refleksi R dan Tran nsmisi pada Poteensial Delta Gan nda Antisimetri 49 [4] R Eisberrg, , Fundameental University Physics, John J Gambar 2. 2 Koefisien trransmisi potennsial delta gannda antisimetri.. Untuk desain d sumur dan barrier pada potensiaal delta ganda, dibbuat sumur daan barrier benntuk kotak lebbar 0,5 nm, dan kedalaman k pottensial 1,5 eV. Koefisien traansmisi T minimuum terjadi ketiika energi masih di bawah 0,2 eV, sedangkann koefisien trransmisi T maksimum (hampir ( sama denggan satu) terjaadi ketika enerrgi mendekatii 0,4 eV dan lebih besar dari 1,,2 eV. Hal inni dapat dilihat pada Gambar 2. Koefisiien transmiisi yang didapat menunjukkkan bahwa terjadi pennjalaran geloombang melalui potensial p deltta ganda. Trransmisi ini terjadi karena ressonansi gelom mbang akibat efek terobosaan pada saat energginya sama denngan nol [8]. Efek terobosaan pada saat energgi nol terjadi jika dua funggsi delta indeependen terhadap waktu sumuur dan tanggga potensiall yang antisimetrri [9]. MPULAN V. KESIM Adapunn kesimpulan dalam d penelitiian ini adalah fungsi gelombangg pada potennsial delta ganda g berupa fungsi positif gelombangg penyelessaian padaa energi menyebabbkan partikel terhambur seehingga terjadi efek terobosan berupa transm misi dan refleeksi. Dari hassil yang diperoleh bahwa koefisien transm misi potensiaal delta ganda menndekati satu. N TERIMA KASIH K UCAPAN Penulis mengucapkann terima kasihh kepada bapak Drs. A.,M.Si selaaku ketua STKIP Andi Mursidi, MPA Singkawanng yang telahh mendukungg penulis baikk secara materiil dan d moril. Tidak lupa juuga penulis ucapkan u terima kassih kepada baapak Dr. Arieef Hermanto, M. Sc (UGM) daan bapak Dr. M. Toifur, M.Si M (UAD) sebagai pembimbiing tesis yang telahh membantuu dan membimbbing penulis dalam d menyelesaikan tugaas akhir tesis sehinngga tesis teersebut dapatt digunakan sebagai makalah dalam d seminarr nasional HFII ini. PUSTAK KA [1] A.. Beiser, B Konsepp Fisika Modeern (penerjem mah The Houw w Liong). Jakaarta: Erlanggaa, 1987. [2] R.R Siregar, , Fisika Kuantum:Teor K ri dan Aplikkasinya. Banddung: Widya, Padjajaran, P 20010. [3] K Krrane., Fisika Modern, M UI Prress, Jakarta, 1992. 1 Wiley annd Sons. USA A, 1963. [5] N Zettilii,. 2009. Quanntum Mechan nics Concept And A Applicattion Second E Edition, Wileey, Jacksonville, USA. [6] P Pedram m, Exact Solutions of a Particle P In a Box B With a Delta Functioon Potential: The T Factorizattion Method””. Am. J. Physs.78(8), Augusst 2010, pp…… … [7] R Garciia., A Zozullya., J Stick kney., MATL LAB Codes for f Teachingg Quantum Physics: P partt 1. arXiv:07704.1622v1[phhysics.ed-ph] 12 Apr 20007, pp. [8] C.D.E Oliveira., O Jr. J Vaz ., Tunnelling in Fractioonal Quantum m Mechanics. arXiv:1011.1948v2[maathph] 15 mar m 2011, pp. [9] K. W. Andika, A Analisis Param meter Mekannika Kuantum m pada Potennsial Delta Gaanda Antisimeetri, Tesis S-22, Universitass Ahmad Dah hlan, Yogyakaarta, 2014. TANYA T JAW WAB Juliasih J Partini, UGM,? Telah dipeeroleh grafikk koefisien trransmisi denngan menggunakan m n matlab, bagaaimana dengaan nilai koefissien refleksinya? r Andika A Kusu uma, STKIP S Singkawang @ Nilai refleksi dengan menggunakan n matlab sanngat kecil k dan mem miliki garis – garis putus setelah dieksekkusi dengan d mengggunakan matlaab. Tjipto T Prastoowo, UNESA ? Apakah moodel potensiall kotak gandaa asimetri suudah pernah p dicobaa? Andika A Kusu uma, STKIP S Singkawang @ Potensiall kotak suddah diteliti didalam jurrnal internasional, i tetapi untuk ppeneliti belum m. Pramudita P A BATAN A, ? Apa antifisiis atau contohh keadaan fissis yang diwaakili oleh o potensiall delta ganda aantisimetri. Andika A Kusu uma, STKIP S Singkawang @ Pada dasaarnya potensial delta gan nda (diral) tiidak karena k luas dan d bentuk deelta diral san ngat kecil karrena area a atau luas dari delta diraal sama dengaan 1. Dewi D Aysiah,, UNS ? Dari visualiisasi yang telaah dilakukan koefisien k refleeksi hampir h tidak terlihat. Baggaimana hal ini dapat terjaadi? Sedangkan S baagaimana denggan potensial tanggulnya? t Andika A Kusu uma, STKIP S Singkawang @ Karena geelombang yanng terpantulk kan nilainya atau a intensitasnya i sangat keccil karena probabilitas p a atau memungkinka m an fungsi ggelombang un ntuk menem mbus partikel p telah ditransmisi ddimana energii potensial sum mur lebih l kecil darri pada energii partikel. Prosiding Perrtemuan Ilmiah XXVIII X HFI Jatteng & DIY, Yoggyakarta, 26 Aprril 2014 ISSN : 0853 3-0823