TUGAS AKHIR DASAR PROGAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A) KAMPUS PERTANIAN BERWAWASAN LINGKUNGAN HIDUP DI KABUPATEN SRAGEN Diajukan Sebagai Pelengkap dan Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh: NI’MA AJRUL JANNAH D 300 160 058 PROGAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2020 1 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. i BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1 1.1 Deskripsi Judul ............................................................................................................ 1 1.2 Latar Belakang ............................................................................................................. 2 1.3 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 4 1.4 Tujuan dan Sasaran ...................................................................................................... 5 1.4.1 Tujuan. ............................................................................................................. 5 1.4.2 Sasaran. ............................................................................................................ 5 1.5 Metode Pembahasan .................................................................................................... 5 1.5.1 Metode pencarian data ..................................................................................... 5 1.5.2 Analisa ............................................................................................................. 6 1.5.3 Sintesa .............................................................................................................. 6 1.6 Sistematik Laporan ...................................................................................................... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................................. 8 2.1 Kajian Objek ................................................................................................................ 8 2.1.1 Kampus. ........................................................................................................... 8 2.1.2 Pertanian .......................................................................................................... 8 2.1.3 Peternakan ........................................................................................................ 9 2.1.4 Lingkungan Hidup ........................................................................................... 9 2.2 Studi Komparasi ........................................................................................................ 11 2.2.1 IPB (Institut Pertanian Bogor). ...................................................................... 11 2.2.2 Universitas Sebelas Maret (UNS) .................................................................. 12 Referensi .................................................................................................................................. 14 i BAB I PENDAHULUAN 1.1 Deskripsi Judul 1.1.1 Kampus : Kampus berasal dari kata “Campus” memiliki makna tanah dan bangunan dari perguruan tinggi. (https://www.lexico.com/definition/campus, 2020). Perguruan tinggi memiliki makna Sebuah lembaga pendidikan tingkat tinggi di mana siswa belajar untuk gelar dan penelitian akademik dilakukan. (https://www.lexico.com/definition/university, 2020) 1.1.2 Pertanian : Kata “Pertanian” memiliki kata dasar “Tani”. “Tani” ialah mata pencaharian dalam bentuk bercocok tanam atau mata pencarian dalam bentuk mengusahakan tanah dengan tanam-menanam (https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/tani, 2020). “Pertanian” ialah perihal bertani (mengusahakan tanah dengan tanam-menanam) (https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Pertanian, 2020). 1.1.3 Berwawasan : Berwawasan berasal dari kata “wawasan”. Arti dari “wawasan” ialah hasil mewawas; tinjauan; pandangan; (https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/wawasan, 2020). 1.1.4 Lingkungan Hidup : Lingkungan hidup ialah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, 1 termasuk manusia dan perilakunya yang memengaruhi peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain (UndangUndang No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup ) 1.1.5 Sragen : Sragen ialah salah satu kota yang berada di Provinsi Jawa Tengahm dengan produsen unggulannya di bidang pertanian berupa beras organik. (http://marketing.sragenkab.go.id/marketings.html ,2020). Jadi maksud dari judul “Kampus Pertanian Berwawasan Lingkungan Hidup di Kabupaten Sragen” ialah lembaga pendidikan perguruan tinggi yang berlokasi di Kabupaten Sragen dengan pendidikan unggulannya bidang pertanian dengan harapan mahasiswa/i yang melaksankan studi di kampus tersebut memiliki cara pandang pertanian yang memperhatikan lingkungan dari dampak kegiatan pertanian. 1.2 Latar Belakang Indonesia sebagai negara tropis dilimpahi karunia dimudahkannya tiap benih tanaman untuk tumbuh. Letak Indonesia cukup strategis berada di jalur khatulistiwa mendapatkan cahaya matahari dan curah hujan yang cukup mendukung segala jenis tanaman dapat tumbuh dengan subur. Pertanian di tiap daerah di Indonesia memiliki produk unggulannya masing-masing . Pulau Sumatra dengan produk kelapa sawit dan karetnya. Kalimantan dengan hasil produksinya yaitu akasia, bambu, jati, mahoni, karet, kelapa, dan kelapa sawit. Nusa Tenggara Barat memproduksi tembakau dan Nusa Tenggara Timur memproduksi cendana. Pulau Jawa hampir mewakili seluruh komoditas pangan tapi dibalik itu juga semakin terkikisnya lahan pertanian. 2 Walaupun masyarakat Indonesia hampir 1/3 penduduknya berprofesi sebagai petani, hasil produksi pertanian masih defisit dalam menjaga ketahanan pangan (Potensi Pertanian Indonesia , 2020). Berdasarkan Indeks Kelaparan Global (IKG) 2013 Indonesia termasuk negara dengan tingkat kelaparan cukup serius dengan tiga variable utama: persentase kematian anak kurang dari usia lima tahun, berat badan anak yang kurang dari proporsi dan penyakit kurang gizi. (Potensi Pertanian Indonesia , 2020) Tahun 2016-2018 jumlah petani di Indonesia mengalami penyusutan, yaitu sebanyak empat juta petani. Kini jumlah petani di Indonesia berkisar 33,4 juta. Dari jumlah tersebut, jumlah petani muda berjumlah 2,7 juta dan petani usia tua berjumlah 30,4 juta. (https://m.mediaindonesia.com/read/detail/296561-regenerasi-petanidorong-lahirnya-petani-milenial, 2020). Profesi petani yang kurang menguntungkan mempengaruhi presepsi orang tua berprofesi petani tidak menghendaki anaknya menjadi petani. Pendapatan petani yang rendah disebabkan karena modal untuk usahatani rendah. Pendapatan rendah mereka kurang untuk memenuhi asupan-asupan usaha tani mereka. Pendapatan yang rendah mengakibatkan tingkat Pendidikan dan gizi generasi muda petani menjadi rendah. Pendidikan petani yang rendah mengakibatkan penerimaan pengetahuan dan pembelajaran terhadap teknologi kurang berjalan dengan baik (Iskandar, 2006). Sragen yang terletak di provinsi Jawa Tengah terkenal sebagai pemasok makanan pokok utama berupa beras organik di negeri ini dengan lahan pertanian persawahan sebesar 42,52% (40.037,93 Ha) dan lahan kering sebesar 57,47% (54,117 Ha). Selain beras organik, Sragen juga memproduksi hasil perkebunan seperti manga, semangka, melon, Jeruk besar, buah naga dan cabe (http://marketing.sragenkab.go.id/marketings.html, 2020). Sragen dengan hasil produksi beras organik merupakan prestasi yang patut untuk 3 dikembangkan supaya selalu mendapat kualitas dan hasil yang terbaik. Sragen. Hasil pencapaian Sragen sebagai produsen beras tidak berbanding lurus dengan fakta berkurangnya jumlah petani. Dikhawatirkan hal tesebut menjadi penyebab lambatnya perkembangan ilmu pengetahuan seputar bidang pertanian dan jumlah petani mengalami defisit semakin parah. Oleh karena itu, Perlu adanya pusat pengembangan teknik dan skill demi meningkatkan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM) petani. Disamping perlunya meningkatkan kualitas pertanian, perlu memperhatikan dampaknya bagi lingkungan. Penggunaan sumber daya Alam yang tidak terkendali mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan hidup. Maka dari itu diharapkan masyarakat dapat mengelola lingkungan juga mempertimbangkan kesehatan lingkungan. (Crystovel, 2017). Lingkungan hidup bagi pertanian diterapkan berdasarkan undang-undang yang ditetapkan oleh pemerintah dan dari hasil penelitian mengenai lingkungan. Solusi untuk meningkatkan minat dan mengembangkan ilmu pengetahuan tentang pertanian diwujudkan dalam Kampus Pertanian Berwawasan Lingkungan di Kabupaten Sragen. Sampai saat ini di Kabupaten Sragen belum tersedia lembaga pendidikan dengan bidang studi utama pertanian. Melalui Kampus Pertanian Sragen diharapakan dapat menyerap lebih banyak jumlah petani muda yang berkualitas dan memberikan solusi untuk dampak pertanian terhadap lingkungan. Sragen yang mempunyai lahan yang luas patut menjadi pusat pendidikan pertanian dengan harapan hasil kajian ilmiah dari kampus mudah diterapkan di masyarakat. 1.3 Rumusan Masalah Bagaimana merancang kampus dengan pendidikan unggulan bidang pertanian yang berwawasan lingkungan hidup di Kabupaten Sragen? 4 1.4 Tujuan dan Sasaran 1.4.1 Tujuan. Merancanag Kampus dengan Pendidikan unggulan bidang pertanian yang berwawasan lingkungan hidup di Kabupaten Sragen untuk mendukung potensi pertanian di Sragen. 1.4.2 Sasaran. Pengadaan bangunan sebagai wadah untuk menampung kegiatan belajar mengajar jenjang perguruan tinggi dalam bidang pertanian berwawasan lingkungan hidup di Kabupaten Sragen 1.5 Metode Pembahasan 1.5.1 Metode pencarian data a. Observasi. Observasi didefinisikan sebagai suatu proses melihat, mengamati, dan mencermati serta “merekam” perilaku secara sistematis untuk suatu tujuan tertentu. Observasi ialah suatu kegiatan mencari data yang dapat digunakan untuk memberikan suatu kesimpulan atau diagnosis. (Herdiansyah, 2013) b. Literatur. Metode ini melakukan pengambilan data yang bersumber dari beberapa peraturan, jurnal, buku, dan website antara lain: 1. Standar Undang-undang tentang pertanian. 2. Standar Undang-undang tentang Kampus. 3. Standar Persyaratan pendidikan . 4. Contoh kampus yang memiliki bidang studi pertanian 5. Data masyarakat berprofesi sebagai petani (untuk mengetahui persentase jumlah petani) 6. Hasil Pertanian beserta lokasi kecamatan produsen. 7. Data RTRW 8. Lahan dibangun Kampus Pertanian Sragen 5 1.5.2 Analisa Analisa dilakukan dari data-data yang diperoleh dari kajian literatur dan data sekunder. Dari data-data tersebut di ambil informasi yang diperlukan untuk mendukung rancangan Kampus Pertanian Berwawasan Lingkungan di Kabupaten Sragen. 1.5.3 Sintesa Dari hasil Analisa data kemudian ditarik sebuah kesimpulan. Kesimpulan yang diperoleh merupakan data-data yang diperlukan untuk mendukung perancangan Kampus Pertanian Berwawasan Lingkungan Hidup di Kabupaten Sragen. 1.6 Sistematik Laporan BAB I. PENDAHULUAN Berisikan tentang Deskripsi Judul, Latar belakang, Permasalahan, Sasaran dan Tujuan, Lingkup Pembahasan, Metode Pembahasan dan Sistematika Laporan. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisikan tentang dasar teori atau literatur yang diambil dari berbagai sumber seperti Undang-undang, buku, jurnal atau artikel lain. BAB III. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN GAGASAN PERANCANGAN KAMPUS PERTANIAN SRAGEN Pebahasan bab ini berisikan beberapa hal terdiri dari lokasi/ Data fisik dan data sekunder (data 5 tahun terakhir dari Kantor Dinas Pertanian, Dinas Kependudukan, dan Dinas Penanggulangan Kemiskinanseputar data-data Masyarakat dan Pertanian di Sragen) BAB IV. ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANAN Bab ini berisikan tentang Analisa Konsep Makro (Analisa dan konsep kawasan) Analisa Konsep Mikro (analisa dan konsep ruang, analisa dan konsep massa) 6 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Objek 2.1.1 Kampus. Kampus adalah daerah lingkungan bangunan utama perguruan tinggi (universitas, akademi) tempat semua kegiatan belajar-mengajar dan administrasi berlangsung (https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/kampus, 2020). Pengertian dari universitas sendiri adalah perguruan tinggi yang terdiri atas sejumlah fakultas yang menyelenggarakan pendidikan ilmiah dan/atau profesional dalam sejumlah disiplin ilmu tertentu (https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/universitas, 2020). 2.1.2 Pertanian Kata pertanian berasal dari kata tani. Istilah “tani” ialah mata pencaharian dalam bentuk bercocok tanam; mata pencarian dalam bentuk mengusahakan tanah dengan tanam-menanam (https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/tani, 2020) Pertanian merupakan suatu macam produksi khusus yang didasarkan atas proses pertumbuhan tanaman dan ternak. Pertanian berproduksi secara langsung dari alam. Hasil pertanian primer berupa tanaman dan pertanian sekunder berupa ternak (Tejoyuwono, 2006). Salah satu pilar ketahanan pangan ialah tersedianya pangan yang cukup secara berkelanjutan, hal ini secara langsung dipengaruhi oleh produksi tanaman pangan. Dengan demikian, sector pertanian menjadi penopang ketahanan pangan Indonesia (Rustaman, 2014). 8 2.1.3 Peternakan Kegiatan Pertanian tidak lepas dari kegiatan peternakan. Ternak ialah hewan-piara yang segala hidup dan perkembangbiakan diatur dan diawasi oleh manusia dipelihara secara khusus untuk diambil bahan-bahan dan jasa-jasa yang berguna untuk kepentingan manusia. Peternak adalah orang atau badan hukum yang mata pencahariannya bersumber dari peternakan. Peternakan ialah usahaha ternak. Peternakan adalah hasil sekunder dari usaha tani, sembari menanam tanaman sebagai hasil tani juga menghasilkan tanaman untuk pakan ternak. 2.1.4 Lingkungan Hidup Lingkungan hidup ialah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang memengaruhi peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain (https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/lingkungan%20hidup, 2020). Kegiatan Pertanian selain memberikan konstribusi terhadap penyediaan pangan juga memberikan dampak terhadap lingkungan. Penting dalam menyelenggarakan lahan pertanian yang berwawasan lingkungan hidup untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan. Berikut ini beberapa kegiatan pertanian yang berkaitan dengan lingkungan : Salah satunya intensitas penggunaan pupuk dan pestisida untuk pertanian. Penggunaan pupuk dan pestisida menjadi salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil tani. Konstribusi pupuk terhadap peningkatan produksi pertanian antara 10-30 %, serta meningkatkan mutu hasil (Syafrizal, 2016). Penggunaan pupuk dan pestisida berdampak terhadap kondisi tanah. 9 Penggunaan Pupuk pada lahan pertanian dapat mengkontaminasi tanah, lahan sawah CH4 dan N2O. Klasifikasi Pestisida menjadi 4 kelas yaitu: 1. Kelas Ia : pestisida sangat berbahaya sekali. 2. Kelas Ib : pestisida sangat berbahaya. 3. Kelas II : Pestisida yang berbahaya 4. Kelas III : Pestisida cukup berbahaya. (Peratuan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no. 258/MENKES/PER/III/1992 tentang Persyaratan Kesehatan Pengelolaan Pestisida, 1992). 10 2.2 Studi Komparasi Berikut ini beberapa data kampus pertanian atau kampus yang memiliki jurusan pertanian 2.2.1 IPB (Institut Pertanian Bogor). Pada mulanya IPB adalah salah satu fakultas pertanian di UI (Universitas Indonesia) yang kemudian oleh Soekarno melepaskan Fakultas pertanian menjadi universitas mandiri Institut Pertanian Bogor (IPB). IPB memiliki visi “Menjadi terdepan dalam memperkokoh martabat bangsa melalui pendidikan tinggi unggul pada tingkat global di bidang pertanian, kelautan, dan biosains tropika” (Statuta IPB, 2013). Sesuai Statuta IPB tahun 2013, misi IPB adalah: 1. Menyiapkan insan terdidik yang unggul, profesional, dan berkarakter kewirausahaan di bidang pertanian, kelautan, dan biosains tropika; 2. Memelopori perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang unggul di bidang pertanian, kelautan, dan biosains tropika; 3. Mentransformasikan ilmu pengetahuan, teknologi, serta seni dan budaya unggul IPB untuk pencerahan, kemaslahatan, peningkatan kualitas kehidupan secara berkelanjutan. Sebagai perguruan tinggi yang berkomitmen terhadap peningkatan mutu dalam seluruh aspek penyelenggaraan program akademik dan non-akademik, IPB memiliki pernyataan mutu (quality statement) yaitu: ”dengan komitmen yang tinggi terhadap mutu, IPB secara efisien dan akuntabel menghasilkan lulusan yang kompeten dalam bidang pertanian, kelautan, dan biosains tropika 11 untuk kemajuan bangsa”(https://ipb.ac.id/page/about/vision- mission/, 2020). IPB memiliki beberapa fakultas : 1. Fakultas Pertanian (FAPERTA) 2. Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) 3. Fakultas Perikanan dan Ilmu Perlautan (FPIK) 4. Fakultas Peternakan (FAPET) 5. Fakultas Kehutanan (FAHUTAN) 6. Fakultas Teknologi Pertanian (FATETA) 7. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) 8. Fakultas Ekonomi Manajemen (FEM) 9. Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) (https://beasiswa-id.net/jurusan-di-ipb/, 2020) 2.2.2 Universitas Sebelas Maret (UNS) Fakultas Pertanian merupakan salah satu fakultas di UNS memiliki visi penyelenggara pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pertanian terpadu berkelanjutan yang unggul di tingkat internasional. Adapun misimisi Fakultas Pertanian UNS: 1. Menyelenggarakan pendidikan pertanian terpadu berkelanjutan untuk menghasilkan lulusan yang bertaqwa dan kompeten di bidang pertanian terpadu berkelanjutan yang berwawasan global. 2. Menyelenggarakan penelitian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berguna bagi pembangunan pertanian terpadu berkelanjutan. 3. Menyelenggarakan pengabdian dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pertanian terpadu berkelanjutan. 12 Progam Studi Fakultas Pertanian UNS antara lain: 1. S1 Ilmu Tanah 2. S1 Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian 3. S1 Peternakan 4. S1 Agroteknologi 5. S1 Teknologi Pangan (https://paktanidigital.com/artikel/fakultas-pertanian-unssurakarta/#.XtGmlsD0XIU, 2020) 13 Referensi Crystovel, J. (2017). Konsep Pengelolaan Lingkungan dan Pertanian yang Berkelanjutan di Indonesia. Jurnal Progam Pasca Sarjana Agronomi Fakultas Pertanian, Universitas Padjajaran , 4. Iskandar, J. (2006). Metodologi Memahami Pertanian dan Petani. Jurnal analisis sosial , 205. Peratuan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no. 258/MENKES/PER/III/1992 tentang Persyaratan Kesehatan Pengelolaan Pestisida. (1992). Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Rustaman. (2014). Potensi Pertanian Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik. Syafrizal. (2016). Peran Penyidilk Pegawai Negeri Sipil dalam Pengawasan Pupuk dan Pestisida. Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT , (p. 2). Bogor. Tejoyuwono. (2006). Pertanian dan Lingkungan . Repro: Ilmu Tanah Universitas Gadjah Mada. https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/kampusdi akses pada tanggal 24/05/2020 pukul 17.54 WIB https://www.lexico.com/definition/universitydiakses pada tanggal 24/05/2020 pukul 17.50 WIB https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/lingkungan%20hidup diakses pada tanggal 24/05/2020 pukul 18.03 WIB https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/tani, diakses pada tanggal 30/05/2020 pukul 07.14 WIB https://beasiswa-id.net/jurusan-di-ipb/ diakses pada tanggal 30/05/2020 pukul 07.51 WIB 14 https://paktanidigital.com/artikel/fakultas-pertanian-unssurakarta/#.XtGmlsD0XIU, diakses pada tanggal 30/05/2020 pukul 07.53 WIB https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/tani diakses pada tanggal 02/06/2020 pukul 09.38 WIB (https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Pertanian diakses pada tanggal 02/06/2020 pukul 09.39 WIB 15