HYDRAULIC SYSTEM Di buat oleh: Rean trismon PRINSIP DASAR HYDRAULIC SYSTEM Dasar Hydraulic Sifat – Sifat Dasar Zat Cair/Fluida 1. Sifat-sifat dasar zat cair/fluida antara lain adalah : Mudah menyesuaikan bentuk. Tidak dapat dimampatkan. Meneruskan tekanan ke semua arah. Mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah. Hukum Pascal banyak dipakai dalam suatu sistem hidrolik. Bunyi hukum Pascal adalah : “Zat cair dalam ruangan tertutup dan diam (tidak mengalir) mendapat tekanan, maka tekanan tersebut akan diteruskan ke segala arah dengan sama rata dan tegak lurus bidang permukaannya“. Rumus hukum Pascal : F = P x A (Kg) Dimana : F = Gaya (Force) (Kg). P = Tekanan (Pressure) (Kg/cm2). A = Luas penampang (Area) (cm2). 2.Gaya dan Tekanan Zat cair/fluida dapat meningkatkan gaya dan tekanan 3.Satuan Tekanan 4.Tekanan Gauge dan Tekanan Absolute Dalam melakukan pengukuran tekanan terdapat dua macam pembacaan, yaitu : • Tekanan gauge adalah tekanan yang mengabaikan besarnya tekanan udara luar (tekanan atmosfer), atau nilai yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk pada alat pengukur tekanan. • Tekanan absolute adalah tekanan yang dipengaruhi oleh besarnya tekanan udara luar. Tekanan Absolute = Tekanan Gauge + Tekanan Atmosfer Contoh : Sebuah pressure gauge menunjukkan tekanan sistem sebesar 10 kg/cm2, pada saat tekanan atmosfer 1,033 kg cm2, maka tekanan sistem yang sebenarnya adalah 11,033 kg/cm2. Jadi tekanan absolute system adalah 11,033 kg cm2. 5.Gaya dan Kecepatan Piston Jika sisi bottom hydraulic cylinder pada gambar di atas mendapat oil flow, maka akan timbul tekanan P1. Tekanan tersebut mengakibatkan gaya dorong F1 yang arahnya ke kanan dan besarnya adalah 1= P1×A. Oli yang ada di sisi head juga menghasilkan gaya dorong F2yang arahnya ke kiri dan besarnya adalah F2= P2×B. Dengan demikian yang menggerakkan piston ke arah yang sesungguhnya adalah selisih antara F1 dan F2. Sesuai dengan hukum Pascal, besar kecilnya gaya dorong F bergantung pada tinggi rendahnya tekanan P atau besar kecilnya luas penampang piston A. Kecepatan gerak piston ditentukan dengan rumus : V=Q/A Dimana : V = Kecepatan (Velocity) (cm/menit). Q = Kapasitas (Quantity) (cm3/menit). A = Luas penampang (Area) (cm2). 6.Loss of Pressure Zat cair/fluida yang mengalir mempunyai karakteristik yang berbeda dengan zat cair/fluida yang diam. Jika aliran ditutup sebagian oleh plat seperti ditunjukkan pada gambar di bawah, maka kecepatan aliran di sekitar plat akan naik. Perbedaan kecepatan aliran menyebabkan tekanan turun atau hilang (kerugian tekanan), yaitu karena viscositas zat cair/fluida itu sendiri yang menimbulkan tahanan gesek. Hal ini terjadi pada aliran zat cair/fluida yang mengalir dalam pipa yang panjang. Gesekan yang terjadi adalah persinggungan antara dinding pipa sebelah dalam dengan zat cair/fluida. Pengisian secara mendadak ke dalam saluran yang penampangnya persegi dan pembelokan arah aliran akan menaikan tahanan alir pada zat cair/fluida tersebut. Naiknya kecepatan aliran secara mendadak akan meningkatkan tahanan gesek yang diakibatkan oleh gelombang dan pusaran aliran zat cair/fluida. Peristiwa ini disebut turbulent flow. Loss of pressure dalam pipa atau saluran berbanding lurus dengan flow rate dan viscosity zat cair/fluida. Elemen kertas pada oil filter dan air cleaner memiliki lubang-lubang yang banyak jumlahnya agar oli atau udara dapat melewati filter. Jika elemen buntu, maka luasan yang dapat dilewati oli atau udara menjadi sempit, hal ini akan menyebabkan naiknya kecepatan aliran (velocity) oli atau udara, sehingga tekanan hilang semakin besar pula. Semua kerugian tekanan akan berubah menjadi panas (kalor) Orifice Orifice adalah lubang kecil yang terdapat dalam pipa/saluran untuk mempersempit aliran zat cair/fluida. Kecepatan aliran setelah melewati orifice akan meningkat jika flow-nya tetap. Naiknya kecepatan aliran akan menyebabkan turunnya tekanan yang berbanding lurus dengan flow dan berat jenis zat cair/fluida serta berbanding terbalik dengan diameter orifice. Sifat-sifat orifice : •Tekanan hilang akan tinggi jika aliran dihambat. •Tekanan hilang akan semakin tinggi jika orifice semakin panjang. •Tekanan hilang akan semakin tinggi jika jumlah aliran dan nilai berat jenis zat cair/fluida semakin besar. •Tekanan hilang akan semakin tinggi jika orificesemakin sempit. •Energi yang hilang akan dirubah menjadi panas (kalor). Sirkuit dasar system hydrolic Komponen-komponen utama sistem hidrolik diantaranya adalah : Tangki hidrolik (hydraulic tank), berfungsi sebagai tempat penampungan oli dan pendingin oli yang kembali dari sistem. Pompa hidrolik (hydraulic pump), berfungsi sebagai pemindah oli dari tangki ke dalam sistem dan bersama komponen lain menimbulkan tenaga hidrolik(hydraulic pressur). Control valve, berfungsi untuk mengatur tekanan, jumlah dan arah aliran oli yang masuk ke sistem. Actuator(hydraulic cylinder), berfungsi merubah tenaga hidrolik menjadi tenaga mekanik. Main relief valve, berfungsi untuk membatasi tekanan di dalam hydraulic system untuk menghindari kerusakan hydraulic system akibat over pressure. Filter, berfungsi untuk menyaring kotoran–kotoran agar tidak ikut bersirkulasi ke dalam sistem. Hubungan antar komponen–komponen sistem hidrolik di atas terbagi menjadi dua jenis, yaitu open center systemdan close center system. Open Center System Pada open center system, jika control valve dalam keadaan netral, aliran oli yang di-supply oleh pompa langsung dikembalikan ke tangki hidrolik. Pada saat itu, flow-nya maksimum sedangkan pressure-nya nol. Close Center System Pada close center system, jika control valve dalam keadaan netral, saluran dari pompa akan tertutup. Sehingga tekanan sistem akan meningkat dan jika sudah mencapai batas yang sudah ditentukan, supply pompa dikurangi atau dihentikan sama sekali untuk menjaga tekanan dalam sistem agar tetap pada tekanan maksimum sistem. Fungsi Oli Fungsi oli (pelumas) diantaranya adalah : 1.Membentuk lapisan film. 2.Media pendingin. 3.Penyekat. 4.Pembersih. 5.Anti karat. 6.Media pemindah tenaga. Engine oil memiliki kekentalan yang dinyatakan dalam SAE (ociety Automotive Engineering), dimana semakin besar angkanya berarti engine oil tersebut semakin kental. Contoh : SAE 10, SAE 20, SAE 30 dst. Selain diklasifikasikan menurut kekentalannya, engine oil juga diklasifikasikan menurut penggunaan dan mutunya. Klasifik asi ini dinyatakan dalam API ( American Petroleom Institute), dimana urutannya menggunakan abjad, semakin mendekati A berarti engine oil tersebut semakin baik. Contoh : CA, CB, CC, CD, CF (diesel engine) atau SA, SB, SC, SD, SE, SF (gasoline engne). Hydraulic oil mempunyai kekentalan dan klasifikasi seperti halnya engine oil . Kerusakan Oli Terjadinya kerusakan pada oli antara lain disebabkan oleh : 1.Kontaminasi adalah kerusakan oli karena ada pengaruh dari luar oli tersebut. Bahan-bahan kontaminasi dapat berupa zat padat, cair maupun gas, misal butiran/serpihan logam, potongan karet dan gasket, fiber, cat, debu, pasir, air, asam, oksigen dsb 2.Deteriorasi, kerusakan karena pengaruh dari dalam oli itu sendiri. Selama oli bersirkulasi di dalam sistem, endapan dan asam-asam akan terbentuk sebagai akibat dari panas, oksidasi dan tekanan. Endapan tersebut membentuk semacam perekat sehingga dapat melekatkan bagianbagian yang semestinya saling bergeseran, menutup lubang-lubang kecil dan dapat mengikat partikel-partikel logam yang akan mempercepat proses pengikisan (keausan). Terjadinya kerusakan pada oli akan menurunkan kualitas oli dan menyebabkan kerusakan pada komponen serta gangguan pada sistem. Gambar -gambar di samping menunjukkan contoh kerusakan karena terjadinya penurunan kualitas oli. Hydraulic Tank Fungsi Hydraulic Tank adalah : • Tempat panampungan/penyediaan oli. • Pendinginan oli yang kembali dari sistem. 1.Blade 2.Tilt Cylinder 3.Right Lift Cylinder 4.Left Lift Cylinder 5.Hydraulic Pump {}80SAL(3) 6.Oil Filter 7.Main Control Valve 8.Hydraulic Tank 9.PPC Charge Valve 10.Brace 11.Oil Cooler 12.Suction Valve Jenis Hydraulic Tank Hydraulic tank dibedakan menjadi : •Tidak berhubungan dengan udara luar (pressurized). Dibatasi (limited) Contoh : Excavator. Hydraulic tankPC200-7 1.Sight Gauge 2.Hydraulic Tank 3.Oil Filler Cap 4.Filter Element 5.Strainer 6.Bypass Valve 7.Suction Strainer Tidak dibatasi (unlimited) Contoh : Bulldozer. Hydraulic tank D155A-1 : 1.Ripper safety valve 2.Ripper suction valve 3.Tilt control valve 4.Ripper control valve 5.Lift control valve 6.Main relief valve 7.Blade suction valve 8.Filter Berhubungan dengan udara luar (unpressurized). Contoh : Forklift. Tangki hidrolik ada juga yang berfungsi sebagai tempat kedudukan control valve . Contoh pada bulldozer dan dozer shovel, sedangkan pada wheel loader, motor grader dan hydraulic excavator, control valve terletak di luar tangki hidrolik. Klasifikasi Pompa Pada dasarnya pompa hidrolik terbagi menjadi menjadi non positive displacement pump dan positif displacement pump . •Non Positive Displacement Pump Pompa jenis non positive displacement memiliki karakteristik sebagai berikut : Internal leakage besar. Perubahan tekanan mempunyai pengaruh yang besar terhadap kapasitasnya. Perubahan temperatur mempunyai pengaruh yang besar terhadap kapasitasnya. Contoh pompa jenis ini adalah pompa impeller, pompa propeller. dan pompa sentrifugal . • Positive Displacement Pump Pompa jenis positive displacement memiliki karakteristik sebagai berikut : Internal leakagekecil (dibuat sealatau presisi). Perubahan tekanan berpengaruh kecil terhadap kapasitasnya (dengan dibuat presisi atau sealakan melawan kebocoran pada saat tekanan naik). Perubahan temperatur berpengaruh kecil terhadap kapasitasnya. Contoh : Pompa jenis ini adalah pompa gear, pompa pistondan pompa vane . Secara umum pompa jenis positive displacement dibagi menjadi dua tipe, yaitu : Fixed Displacement Pump Setiap putaran pompa menghasilkan volume oli yang sama dan tidak dapat dirubah-rubah. Variable Displacement Pump Setiap putaran pompa menghasilkan volume oli yang tidak sama (bervariasi) Gear Pump Pompa gear pump (roda gigi) banyak sekali dipergunakan pada system hidrolik karena pompa ini sangat sederhana dan ekonomis. Gear pump terbagi menjadi dua, yaitu internal gear pump dan external gear pump . • Internal Gear Pump Konstruksi internal gear pump atau trochoid pumpditunjukkan pada gamba di samping External Gear Pump Sistem hidrolik pada unit-unitKomatsu banyak menggunakan external gear pump Konstruksi external gear pump ditunjukkan pada gambar di bawah. Gear pump yang dipergunakan pada unit-unit Komatsu berbeda-beda jenisnya disesuaikan dengan fungsinya. External gear pump diklasifikasikan kedalam lima (5) jenis, yaitu : 1•FAL/R dengan tekanan 30 Kg/cm 2GAL/R dengan tekanan 125 Kg/cm 3PAL/R dengan tekanan 140 Kg/cm 4KAL/R dengan tekanan 175 Kg/cm 5SAL/R dengan tekanan 210 Kg/cm