Uploaded by intan144

Variabel dimensi dan indikator

advertisement
Nama : Ita Purnamasari AM.
NIM : 1212041028
Kelas : Pendidikan Fisika (A)
Variabel : “Atmosfer Belajar”
Sasaran : Peserta Didik
A. Pengertian Belajar
Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku individu yang diperoleh dari
pengalaman, melalui proses stimulus respon, melalui pembiasaan, melalui peniruan,
melalui pemahaman dan penghayatan, melalui aktivitas individu meraih sesuatu yang
dikehendakinya. Belajar adalah upaya untuk menguasai sesuatu yang baru
(Prayitno,2009: 203). Definisi belajar menurut Prayitno tersebut memiliki dua hal yaitu
usaha untuk menguasai dan sesuatu yang baru. Usaha menguasai merupakan aktivitas
dari belajar itu sendiri, sedangkan sesuatu yang baru merupakan hasil yang diperoleh dari
proses belajar.
Menurut teori konstruktivisme, belajar adalah kegiatan yang aktif dimana si subjek
belajar membangun sendiri pengetahuannya. subjek belajar juga mencari sendiri makna
dari sesuatu yang mereka pelajari (Sardiman A.M., 2009:38). Paul Suparno memaparkan
arti belajar yang ditulis kembali oleh Sardiman A.M. (2009:38) bahwa “belajar berarti
mencari makna, makna diciptakan oleh siswa dari apa yang mereka lihat, dengar, rasakan
dan alami”.
Definisi belajar di atas dapat dinyatakan bahwa belajar membentuk perkembangan
manusia yang meliputi karakteristik afektif, kognitif dan perilaku psikologis.
Perkembangan tersebut dipengaruhi lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat.
Menurut Sardiman A.M. (2009:26-28) dalam bukunya yang berjudul interaksi dan
motivasi belajar mengajar, menyatakan bahwa tinjauan umum dari tujuan belajar adalah
berikut ini.
a. Siswa mampu mendapatkan pengetahuan. Kemampuan berpikir siswa tidak dapat
dikembangkan ketika tidak memiliki bahan pengetahuan. Kemampuan berpikir akan
bertambah dengan adanya pengetahuan.
b. Siswa dapat menanaman konsep dan pengetahuan. Penanaman konsep atau rumusan
konsep memerlukan suatu keterampilan.
c. Siswa dapat membentuk sikap. Pembentukan sikap mental dan perilaku tidak lepas
dari penanaman nilai - nilai transfer of value. guru tidak sekedar mengajar, tetapi juga
mendidik dimana bertujuan untuk memindahkan nilai - nilai kepada siswa.
B. Atmosfer Belajar
Secara umum, atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet. Pada
paradigm pendidikan dikenal dengan atmosfer belajar. Dimana atmosfer belajar
merupakan kondisi yang melingkupi proses kegiatan pembelajaran untuk mencapai hasil
belajar yang maksimal. Defenisi atmosfer belajar disini tidak lain merupakan lingkungan
belajar yang mempengaruhi proses pembelajaran peserta didik.
“ Lingkungan belajar adalah kondisi dan segala fasilitas yang digunakan untuk
kegiatan belajar sehari - hari” (Bambang Budi Wiyono, 2003:29). Lingkungan belajar
yang kondusif menurut Mohammad Ali (2007:143) memiliki prinsip yaitu dapat
menumbuhkan dan mengembangkan motif untuk belajar dengan baik dan produktif.
Lingkungan belajar yang kondusif meliputi lingkungan lingkungan fisik, lingkungan
sosial maupun lingkungan psikologis.
Lingkungan belajar terbentuk melalui faktor lingkungan. Lingkungan yang
membentuk suatu lingkungan belajar disebut dengan lingkungan pembelajaran.
Lingkungan pembelajaran merupakan sumber materi dan alat bantu pembelajaran.
Lingkungan pembelajaran menjadi salah satu faktor terhadap proses pembelajaran.
Menurut Prayitno (2009: 362) dalam bukunya yang berjudul dasar teori dan praktis
pendidikan menyebutkan bahwa lingkungan kehidupan pembelajaran terdiri atas
lingkungan fisik, hubungan sosio-emosional, lingkungan teman sebaya dan tetangga,
lingkungan kehidupan dinamik masyarakat pada umumnya, dan pengaruh lingkungan
asing.
Lingkungan belajar adalah lingkungan dimana proses belajar mengajar berlangsung
(Eric Jensen, 2010: 12). Lingkungan belajar adalah lingkungan yang diinginkan /
diharapkan agar hasil belajar yang diraih seseorang maksimal (Slamet Priyanto, 2010: 1).
Lingkungan belajar berperan dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
Lingkungan dapat meningkatkan keaktifan siswa dan efektivitas belajar. Oleh sebab itu
lingkungan belajar perlu di tata. Menata lingkungan belajar erat kaitannya dengan iklim
kelas, dinamika kelas, lingkungan fisik kelas ( suhu, cahaya, kebersihan, sirkulasi udara,
pengaturan ruangan, dan lain sebagainya), serta organisasi kelas.
Lingkungan belajar mencakup beberapa faktor yang mempengaruhinya diantaranya
lingkungan fisik, lingkungan biologis, lingkungan sosial, lingkungan kimiawi,
lingkungan psikologis, lingkungan budaya dan lingkungan keluarga. Akan tetapi karena
beberapa pertimbangan terdapat beberapa lingkungan seperti lingkungan biologis,
lingkungan kimiawi, lingkungan budaya, dan lingkungan keluarga yang sulit untuk
dijangkau dan dilihat pengaruhnya terhadap kinerja belajar siswa, dan yang cenderung
akan dilihat pengaruhnya terhadap siswa adalah pengaruh lingkungan di sekolah sehingga
yang akan dibahas lebih rinci diantaranya lingkungan fisik, lingkungan sosial, dan
lingkungan psikologis.
Lingkungan fisik mencakup beberapa indikator, diantaranya ukuran ruang kelas, tata
letak kelas, kebersihan sekolah, fasilitas sekolah, suasana ruang kelas, kondisi lingkungan
sekolah. Sementara lingkungan sosial mencakup indikator diantaranya sikap dan
penampilan guru, sikap dan perilaku siswa, hubungan antar masyarakat sekolah.
Kemudian lingkungan psikologis terdiri dari indikator dorongan ingin tahu, sifat positif
dan kreatif untuk maju, dukungan untuk berprestasi, kebutuhan akan ilmu dan
pengetahuan. Dimana yang apabila disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut.
Variabel
Dimensi
Indikator
1. Ukuran ruang kelas
2. Tata letak kelas
Lingkungan Fisik
3. Kebersihan sekolah
4. Fasilitas sekolah
5. Suasana ruang kelas
6. kondisi lingkungan sekolah
1. Sikap dan penampilan guru
Atmosfer Belajar
Lingkungan Sosial
2. Sikap dan perilaku siswa
3. Hubungan antar masyarakat
sekolah
1. Dorongan ingin tahu
2. sifat positif dan kreatif untuk maju
Lingkungan Psikologis
3. Dukungan untuk berprestasi
4. Kebutuhan akan ilmu dan
pengetahuan
Download