Uploaded by User55125

MAKALAH

advertisement
MAKALAH
TEKNIK TEGANGAN TINGGI
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TENGAN TINGGI BOLAK-BALIK(AC)
Di susun oleh:
1. M. Faiz Abadi
(D400170113)
2. Yulianto Wahyu Utomo
(D400170114)
3. Faradilla Fika Sari
(D400170118)
4. Tri Wahyu Marginingsih
(D400170119)
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang.
Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
serta inayah-Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang
pembangkitan dan pengukuran tegangan tinggi bolak-balik(AC).
Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari
berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami
dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang pembangkitan dan
pengukuran tegangan tinggi bolak-balik(AC) ini bisa memberikan manfaat maupun
inspirasi untuk pembaca.
Surakarta,25 Maret 2020
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
BAB 1(PENDAHULUAN)
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB 2(PEMBAHASAN)
A. Trafo Uji
B. Trafo Tesla
C. Kumparan Tesla dengan Inverter Jenis Push-Pull
D. Pengukuran Tegangan Tinggi Bolak-Balik (AC)
BAB 3(KESIMPULAN)
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan sistem tenaga listrik yang pesat membutuhkan transmisi
tegagan tinggi. Tegangan tinggi merupakan tegangan yang dianggap cukup tinggi
oleh para teknisi listrik sehingga di perlukan pengujian dan pengukuran dengan
tegangan tinggi yang bersifat khusus berdasarkan aspek subjektif dan
objektif(Artono Arismunandar,1984). Pembangkitan tegangan tinggi terbagi
menjadi pembangkitan tegangan tinggi bolak-balik, pembangkitan tegangan
tinggi searah, dan pembangkitan tegangan tinggi impuls. Untuk menguji suatu
tegangan tembus dari udara, gas, minyak atau zat padat, dibutuhkan pembangkit
tegangan tinggi. Salah satu jenis tegangan tinggi yang biasa digunakan untuk
pengujian adalah tegangan tinggi AC. Dimana tegangan AC yang ada pada
umumnya memiliki frekuensi yang rendah (50hz). Untuk itu dibutuhkan alat
pembangkit tegangan tinggi AC berfekruensi tinggi yang memiliki dimansi tidak
terlalu besar mudah dioperasikan, serta tidak memakan biaya yang mahal.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara membangkitan tegangan tinggi AC
2. Bagaimana cara pengukuran tengangan tinggi AC
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Trafo uji
Sekarang ini saluran transmisi dan distribusi bekerja pada tegangan AC,
karena itu kebanyakan perlatan uji / test equipment berhubungan dengan
tegangan tinggi AC untuk membangkitkan tegangan tinggi AC untuk keperluan
pengujian dan percobaan digunakan transformator uji, meskipun peralatan
didalam suatu sistem umumnya memakai sistem 3-fasa,dalam hal pengujian
tegangan tinggi AC digunakan Trafo uji 1-fasa. Trafo uji sendiri merupakan
tempat ditemukannya tegangan tinggi bolak-balik, trafo uji merupakan trafo satu
fasa yang mempunyai perbandingan belitan yang jauh lebih besar dibandingkan
trado daya. Bagian utama trafo uji adalah isolasi, yang digunakan untuk
mengisolir
kumparan tegangan tinggi dengan inti, tangki, dan kumparan
tegangan rendah. Harga suatu trafo uji terutama ditentukan oleh harga isolasinya.
Isolasi ini dirancang agar mampu memikul tegangan maksimum yang
dibangkitkan. Saat trafo uji bekerja, terjadi terpaan elektrik pada isolasinya. Tebal
isolasi yang digunakan pada trafo uji sebanding dengan terpaan elektrik yang
dipikul isolasi tersebut. Jika terpaan elektrik yang dipikul suatu isolasi semakin
besar, maka isolasi harus semakin tebal sehingga volume isolasi semakin banyak.
Oleh karena itu, terpaan elektrik pada isolasi pada trafo uji harus diusahakan
sekecil mungkin agar isolasi yang digunakan juga sesedikit mungkin. Konstuksi
lilitan dan isolasinya harus dirancang sedemikian rupa sehingga dihasilkan
terpaaan elektrik merata.
Ciri-ciri dari trafo uji itu sendiri adalah sebagai berikut :
1. Perbandingan jumlah lilitannya lebih besar dari pada trafo daya, yang
kemudian
menyebabkan trafo yang terpasang pada laboratorium
tegangan yang diterapkan dengan tegangan input 127 volt sampai
220 volt namun mengasilkan output sampai beberapa ratus ribu volt.
2. Kapasitas KVA-nya lebih kecil dibandingkan trafo daya,karena
untuk keperluan lompatan api tidak perlu daya yang besar melainkan
tegangan yang besar.
3. Trafo yang dipakai biasanya 1 fasa, kecuali pada pengujian khusus
yang memerlukan tiga fasa
4. Satu ujung lilitannya biasanya ditanam ke tanah untuk keamanan dan
dan pengamanan terhadap manusia dan alat ujinya.
5. Perecanaan isolasi untuk trafo penguji hanya diperhitungan
isolasinya tahan terhadap tegangan maximum penguji, tidak
diharapkan menerima overvoltage
6. Kontruksi sedemikian rupa sehingga gradien tegangan (dV/dt)
seragam dan osilasi dapat diabaikan.
Tegangan tinggi AC ini dapat dibangkitkan dengan menggunakan trafo
tegangan tinggi. Trafo uji hanya digunakan untuk daya yang kecil tetapi dengan
nilai tegangan yang besar, trafo ini biasanya digunakan untuk pengujian jangka
pendek untuk peralatan tegangan tinggi. Tegangan tinggi AC umumnya
digunakan di laboratorium untuk pengujian dan percobaan dengan tegangan DC
dan tegangan impuls. Perbedaan transformator uji dengan transformator daya
adalah kapasitas dayanya rendah,akan tetapi ratio lilitannya tinggi.Transformator
tegangan tinggi terdiri dari : Kumparan sekunder, satu terminal pada level yang
rendah dekat potensial tanah dan terminal lainnya terisolasi dengan tanah sebagai
terminal tinggi. Serta kumparan primer yang dihubungkan dengan tegangan
rendah.
Kontruksi transformator penguji:
1. Pengoperasian singkat (tidak ada masalah pendingin trafo)
2. System isolasi minyak
3. Inti umumnya core type
4. Lilitan berbentuk(50-60 Kv)
Lilitan primer digulung ke inti, lilitan sekunder digulung keluar. Distribusi
tegangan tidak linier, jadi ditambahkan perisai statis.
Karakteristik Transformator Penguji
Lilitan banyak disebabkan perbandingan kumparan besar maka
kapasitansi tersebar besar. Arus pemuat besar maka hasilnua adalah arus leading
akibatnya tegangan menjadi naik/tinggi daripada tegangan yang ditentukan
lilitan. Cara mengatasinya yaitu dengan membuat sela udara did lam inti
danmembesarkan arus pembangkit. Berhubung dengan kapasitansi tersebar besar
dan adanya reaktansi yang besar maka timbulah resonansi yang frekuensinya
mempunyai beberatus hz. Jika bentuk gelombang tidak sempurna maka akan
timbulkan resonansi, hal ini berakibat bahwa tegangan yang dihasilkan tidak lagi
dapt diperkirakan dari perbandingan kumparan dan cara mengatasi dengan
pembangkit gelombang sinus dan meredam resonansi atau dengan filter.
Pembangkitan tegangan tinggi bolak-balik dapat mempergunakan trafo
dengan perbandingan belitan yang tinggi jenis dua belitan dan jenis tiga belitan
(untuk keperluan rangkaian kaskade). Trafo tegangan tinggi bolak-balik untuk
keperluan pengujian mampu menghasilkan tegangan yang sangat tinggi namun
menghasilkan daya yang kecil. Untuk keperluan pengujian peralatan tegangan
tinggi kapasitif seperti kabel tegangan tinggi, kondensator atau pengujian
peralatan berisolasi gas SF6 yang memiliki daya reaktif yang besar dilakukan
cara kompensasi disisi primer atau sekunder dengan menggunakan rangkaian
resonansi seri. Untuk membangkitkan tegangan tinggi AC dibutuhkan banyak
peralatan, antara lain sumber tegangan AC 220 V, Regulator tegangan, Trafo
Tegangan Tinggi, Resistor Tegangan Tinggi, Kapasitor, Konektor, Elektroda
Bola-Bola, Operating Terminal, Digital Measuring Instrument (DMI), dan
Jumper.
Tegangan suplai 220 V AC dihubungkan dengan regulator tegangan yang
berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan tegangan. Karena kinerja dari
regulator tegangan ini tidak dapat dioperasikan dengan tangan secara langsung,
maka kita dapat gunakan operating terminal, operating terminal ini dapat
menaikkan dan menurunkan tegangan input dan regulator sehingga tegangan
tersebut sesuai dengan yang kita inginkan. Setelah keluar dari regulator, tegangan
mulai menyupali trafo. Keluaran dari trafo ini adalah tegangan ac yang memiliki
tegangan dengan niai yang tinggi. Sekeluarnya dari trafo, akan melalui resistor.
Resistor disinu berfungsi untuk menghindari arus balik yang besar menuju sumber
ketika terjadi short circuit sehingga tidak terjadi kerusakan pada trafo. Setelah itu,
tegangan sumber akan menyuplai kapasitor pembangkitan sehingga kapasitor
tersebut akan terisi. Tegangan pada kapasitor pembangkitan ini akan dicuplik
dengan menggunakan jumper yang terdapat pada kapasitor ujinya, sehingga
tegangan dapat terukur melalui Digital Measuring Instrument (DMI), Tegangan
AC maksimal dan tegangan AC efektir dapat diukur.
Untuk lebih mengamankan trafo agar tidak terjadi kerusakan ketika ada
tegangan lebih, maka digunakanlah elektroda bola-bola yang disetting memiliki
celah yang besar. Sehingga ketika terjadi kelebihan tegangan yang berpotensi
merusak trafo, dapat diatasi dengan flash yang terjadi antar elektroda bola-bola.
Untuk menghubungkan elektroda bola-bola dengan kapasitor, dapat digunakan
konektor.
Masing-masing sisi ground dari komponen-komponen tersebut dapat dijadikan
satu dengan menggunakan jumper kemudian disambungkan langsung dengan
grounding yang tertancap di dalam tanah. Pastikan sebelum memulai
menggunakan peralatan-peralatan yang ada untuk digrounding terlebih dahulu.
Hal ini dikarenakan tegangan kerja dari peralatan yang tinggi, sehingga
memungkinkan arus sisa dari komponen tinggi. Sehingga berbahaya jika kita
menyentuh peralatan-peralatan tersebut secara langsung.
Selain itu, sebelum menggunakan peralatan, pastikan tahanan pentanahan
grounding yang tertancap di tanah bernilai rendah. Jika setelah diukur dengan
menggunakan
earth tester
tahanan
pentanahannya
tinggi, maka
dapat
diturunkandengan menyiram grounding tersebut dengan menggunakan air atau
lebih baik lagi dengan menggunakan air garam. Namun perlu diingat, air garam
dapat menimbulkan korosi pada elektrode grounding. Sehingga justru akan
bersifat merugikan.
B. Trafo Tesla
Merupakan pembangkit tegangan tinggi bolak-balik dengan frekuensi
tinggi yang digunakan untuk melihat ada tidaknya keretakkan dan kantong udara
pada isolator.
Gulungan tesla biasanya dipasang dalam sebuah tabung porselen. Dengan
demikian tidak terdapat bahaya karena tegangan tinggi. Sela udaranya diadakan
oleh dua buah bola yang berputar untuk menghindarkan keausan pada titik
tertentu. Pada pnel pengatur saklar utama, saklar untuk penyediaan tenaga,
voltmeter, amperemeter, lampu yang menunjukkan bekerja atau tidaknya alat
tersebut, dan terminal tnah untuk pengaman
.
C. Kumparan Tesla dengan Inverter Jenis Push-Pull
Trafo tegangan ini akan memuati kapasitor primer(CP) melalui kumparan
sekunder(LP). LP terdiri dari beberapa lilitan kawat tebal dengan hambatan
rendah. Ketika CP telah termuati maka beda potensial diantara elektroda celah
udara cukup tinggisehingga terjadi aliran arus dan mengakibatkan breakdown
udara. Saat celah udara terhubung, CP dan LP membentuk rangkaian resonansi
dengan frekuensi resonansi yang besarnya ditentukan oleh nilai CP dan LP.
Medan electromagnet dihasilkan LP yang sebagian menginduksikan ke
kumparan sekunder(LS). LS terdiri dari kawat tipis dengan julah lilitan tertentu.
Ujung LS dihubungkan dengan tiroid yang mempunyai kapasitas tertentu,
sedangkan ujung bawah terhubung tanah. LS dan tiroid membentuk rangkaian
resonansi. Jika frkuensi resonansi LS dan tiroid cukup dekat dengan frekuensi
rangkaian primer maka pada toroid akan membangkitkan tegangan cukup untuk
membuat breakdown udara dan hal ini ditandai dengan adanya flashover yang
keluar dari permukaan toroid ke udara sekitarnya. Dan ketika terjadi discharge
pada kapasitor sekunder(toroid), celah udara akan terbuka dan proses sama akan
terulang kembali.
Cara mengatur tegangan uji:
1. Tegangan harus dapat diatur kontinyu dari nol sampai tegangan nominal
2. Pengaturan tegangan dengan cara:
-
Digunakan induction voltage regulator
-
Tahanan atau reactor variabel
-
Pembagi tegangan
-
Pembangkit gelombang sinus
D. Pengukuran Tegangan Tinggi Bolak-Balik (AC)
Pengukuran tegangan AC dapat diakibatkan oleh perbedaan arti. Tiga
kelas dari pengukuran dapat dibedakan atas :
- Peralatan yang menunjukkan nilai rms.
- Peralatan yang menunjukkan nilai puncak.
- Peralatan pengukuran kombinasi tegangan divider.
Pengukuran yang digunakan ;
1. Pembagian Kapasitor
-
Memasang pembagi kapasitor dan menggunakan voltmeter atau ammeter
-
V = I(2𝜋fC) dengan ammeter
-
V = v(C+ C𝑠)/C dengan voltmeter
Cs = capasitas dari voltmeter
V = tegangan yang diukur oleh (static) volmeter
-
V = v(C+Cs+Co)/C
2. Pembagi Tahanan
-
Konstruksi : seperti pembagi kapasitor
-
Kelemahan :
a) Punya batas kemampuan membawa arus
b) Mempunyai kapasitansi sasar(stray cap)
c) Mempunyai induktansi sasar (stray ind)
Perlu dipertimbangkan pada frekuensi tertentu
-
V = V[R1/(R1+R2)]
3. Voltmeter Elektrostatik
a
a) Dengan pengukuran electrode(hueter)
b) Dengan pengukuran segmen electrode(starke dan schroder)
b
1. Segmen electrode yang dapat bergerak
2. Sumbu rotasi
3. Cermin
4. Sumber daya
5. Skala
BAB 3
KESIMPULAN
Dari isi makalah ini dijelaskan teknik tegangan tingggi bolak-balik(AC), maka dapat
disimpulkan sebagai berikut;
1. Tegangan tinggi merupakan tegangan yang dianggap cukup tinggi oleh para
teknisi listrik sehingga di perlukan pengujian dan pengukuran dengan tegangan
tinggi yang bersifat khusus berdasarkan aspek subjektif dan objektif. (Artono
Arismunandar,1984)
2. Pembangkitan tegangan tinggi terbagi menjadi pembangkitan tegangan tinggi
bolak-balik, pembangkitan tegangan tinggi searah, dan pembangkitan tegangan
tinggi impuls.
3. Tempat ditemukannya teganagn bolak-balik disebut trafo uji, yaitu trafo satu fasa
yang mempunyai perbandingan belitan jauh lebih besar dibandingkan trafo daya
yang memiliki bagian utama isolasi yang digunakan untuk mengisolir
4. Ciri-ciri dari trafo uji ;
-
Perbandingan jumlah lilitannya lebih besar dari pada trafo daya.
-
Kapasitas KVA-nya lebih kecil dibandingkan trafo daya.
-
Trafo yang dipakai biasanya 1 fasa(kecuali pada pengujian khusus yang
memerlukan tiga fasa )
-
Satu ujung lilitannya biasanya ditanam ke tanah untuk keamanan dan dan
pengamanan terhadap manusia dan alat ujinya.
-
Perecanaan isolasi untuk trafo penguji hanya diperhitungan isolasinya
tahan terhadap tegangan maximum penguji. (tidak diharapkan menerima
overvoltage)
-
Kontruksi sedemikian rupa sehingga gradien tegangan (dV/dt) seragam
dan osilasi dapat diabaikan.
5. Pembangkitan tegangan tinggi bolak-balik(AC)
-
Trafo uji
-
Trafo tesla
-
Kumparan tesla dengan inverter jenis push-pull
6. Cara mengatur tegangan uji:
-
Tegangan harus dapat diatur kontinyu dari nol sampai tegangan nominal
-
Pengaturan tegangan dengan cara:
a) Digunakan induction voltage regulator
b) Tahanan atau reactor variable
c) Pembagi tegangan
d) Pembangkit gelombang sinus
7. Pengukuran tegangan tinggi bolak-balik(AC)
-
Pembagi kapasitor
-
Pembagi tahanan
-
Voltmeter elektrostatik
DAFTAR PUSTAKA
Hendrawan.2012.”Pembangkitan Teknik Tegangan Tinggi”
Aziz Putri,Nabila.2015.”Pembangkitan Tegangan Tinggi AC dan DC”
Wijayanti,Teti.Rodo Torang,Niko.dkk.2017”Dasar Pembangkitan dan Pengukuran”
Saini,Makmur.2015.”Pembangkitan dan Pengukuran Tegangan Tinggi Bolak-Balik”
Download