Uploaded by artatatik41

latbel KTI

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Stroke adalah penyakit pada otak berupa gangguan fungsi saraf
lokal atau global, munculnya mendadak, progresif, dan cepat (WHO, 2016).
Stroke dapat disebabkan karena perdarahan atau bekuan. Stroke karena
perdaharan atau stroke hemoragik (SH) terjadi apabila lesi vascular
intrasereberum mengalami ruptur sehingga terjadi perdarahan ke dalam
ruang subaraknoid atau langsung ke dalam jaringan otak. Stroke non
hemoragik (SNH) terjadi akibat adanya obstruksi atau bekuan di satu atau
lebih arteri besar pada sirkulasi sereberum (Price dan Wilson, 2012).
Stroke merupakan salah satu penyakit yang paling menakutkan
karena dapat berakibat fatal baik kematian atau disabilitas jangka panjang.
Berdasarkan data World Health Association (WHO, 2013), stroke
menduduki urutan kedua penyebab kematian di dunia setelah penyakit
jantung iskemik. Terdapat sekitar 15 juta orang menderita stroke setiap
tahun, 5 juta diantaranya menyebabkan kematian dan 5 juta orang lainnya
mengalami kecacatan yang permanen.
Di Indonesia penyakit stroke menduduki posisi ketiga setelah
jantung dan kanker. Sebanyak 28,5% penderita meninggal dunia dan
sisanya menderita kelumpuhan sebagian atau total. Hanya 15 % yang
dapat sembuh total dari serangan stroke dan kecacatan. Jumlah penderita
stroke di Indonesia terus meningkat (Lloyd-Jones et al., 2009). Pada Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 jumlah penderita stroke usia 44-54
sekitar 14,2 permil, sedangkan pada usia 55-64 tahun sebanyak 32,4
permil. Jumlah pasien stroke di Jawa Timur sebesar 14,5%, dimana Jawa
Timur merupakan daerah tertinggi ke empat di Indonesia.
Tingginya angka kejadian stroke di Indonesia lebih disebabkan
karena gaya dan pola hidup masyarakat yang tidak sehat, seperti malas
bergerak, makan makanan berlemak dan kolesterol tinggi, sehingga
banyak diantara mereka mengidap penyakit yang menjadi pemicu
timbulnya serangan stroke, saat ini serangan stroke di Indonesia lebih
banyak dipicu oleh adanya hipertensi sebagai silent killer, diabetes melitus,
obesitas, dan berbagai gangguan kesehatan yang terkait dengan penyakit
degeneratif (Waspadji, 2007). Penelitian yang dilakukan oleh Yuli dan
Marlina (2010) menyatakan bahwa dari 217 pasien strok iskemik di RSUP
H. Adam Malik Medan terdapat 161 (72,2%) memiliki riwayat hipertensi.
Hal ini sesuai dengan
Stroke Association (2012) bahwa Hipertensi
merupakan salah satu faktor utama penyebab Stroke. Hipertensi
menyumbang 54% penyebab Stroke.
Malnutrisi pada pasien stroke disebabkan karena pasien susah
menelan atau disfagia, penurun kesadaran dan depresi. Pencegahan untuk
mengurangi terjadinya malnutisi pada pasien stroke yaitu menjaga asupan
energi, protein, lemak, karbohidrat dan natrium. Asupan natrium yang
rendah pada pasien stroke dapat membantu mengirim impuls saraf dari
otak keseluruh tubuh, mengontrol tekanan darah, dan menjaga kadar
cairan dalam tubuh. Hasil penelitian Ramadhani dan Andriani (2015)
menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara asupan natrium
dengan kejadian stroke pada responden pasien rawat jalan berusia lebih
dari 45 tahun di Poli Syaraf Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya
pada tahun 2015.
Merujuk hasil pengamatan dan survei awal melalui wawancara
dengan salah satu ahli gizi di Rumah Sakit Islam Malang Unisma, jumlah
penderita stroke di Rumah Sakit Islam Malang Unisma tercatat sebanyak
16 orang pada Juli ,18 orang pada Agustus, dan pada September
meningkat hingga mencapai 25 orang. Berdasarkan latar belakang
tersebut penulis tertarik ingin mengadakan penelitian Asuhan Gizi Pada
Pasien Stroke dengan Hipertensi di Rumah Sakit Islam Malang Unisma.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Asuhan Gizi Pada Pasien Stroke dengan Hipertensi di
Rumah Sakit Islam Malang Unisma?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui Asuhan Gizi pada pasien stroke dengan hipertensi di
Rumah Sakit Islam Malang Unisma.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi karakteristik pasien Stroke dengan Hipertensi
meliputi nama, usia, jenis kelamin, umur, dan diagnosis penyakit.
b. Mengetahui assessment yaitu data antropometri, biokimia, fisik
klinis, dan riwayat gizi pada pasien Stroke dengan Hipertensi.
c. Mengetahui diagnosa Gizi pada pasien Stroke dengan Hipertensi.
d. Mengetahui intervensi Gizi pada pasien Stroke dengan Hipertensi.
e. Mengetahui monitoring dan evaluasi gizi pada pasien Stroke
dengan Hipertensi.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
sumber informasi dan pengetahuan mengenai pelaksanaan asuhan
gizi pada pasien Stroke dengan Hipertensi di Rumah Sakit Islam
Malang Unisma.
2.
Manfaat Praktis
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi informasi bagi
masyarakat tentang pelaksanaan asuhan gizi pada pasien Stroke
dengan Hipertensi di Rumah Sakit Islam Malang Unisma.
Download