Uploaded by anayoh.fake

Mekanisme siklus jantung

advertisement
Mekanisme Siklus Jantung
oleh Ade Yohana, 1506689894
Pemahaman dasar akan patofisiologi organ jantung dapat dipahami secara
jelas dan sistematis dengan mekanisme siklus jantung. Mekanisme siklus jantung
manusia perlu dipahami oleh perawat profesional guna membantu dalam
pengenalan akan pola-pola siklus yang normal dan abnormal pada banyak kasus
pasien di rumah sakit serta pelaksanaan proses keperawatan yang tepat. Dalam
Lembar Tugas Mandiri ini akan dijelaskan mengenai mekanisme siklus jantung
manusia.
Mekanisme siklus jantung melibatkan tiga proses yang terjadi, yaitu
kontraksi, relaksasi, dan peredaran aliran darah melalui jantung (Sherwood, 2010).
Ketiga proses tersebut dihasilkan akibat dari adanya perubahan ritmik aktivitas
listrik di jantung (Smeltzer, Bare, Hinkle, & Cheever, 2010). Ketiga proses ini juga
mengakibatkan munculnya aktivitas jantung yang terjadi secara bergantian dan
membentuk suatu siklus jantung.
Siklus jantung adalah aktivitas yang menyebabkan jantung berdetak atau
berdenyut serta melibatkan proses kontraksi-relaksasi secara bersiklus (Smeltzer,
Bare, Hinkle, & Cheever, 2010; Silverthorn, 2010). Selama proses terjadinya, siklus
jantung terbagi dalam dua periode, yaitu periode sistol dan diastol yang mana
dilakukan oleh atrium dan ventrikel secara terpisah. Periode sistol adalah periode
saat jantung mengalami kontraksi dan pengosongan darah, sedangkan diastol
adalah periode saat jantung mengalami relaksasi dan pengisian ventrikel dengan
darah untuk memulai kembali siklus jantung (Silverthorn, 2010; Porth & Grossman,
2014; Martini, Timmons, & Tallitsch, 2015; Sherwood, 2010; Tortora &
Derrickson, 2012; White, Duncan, & Baumle, 2013).
Siklus jantung terbagi atas lima fase (Martini, Timmons, & Tallitsch, 2015;
Silverthorn, 2010; Tortora & Derrickson, 2012) . Fase pertama adalah fase jantung
beristirahat atau dengan kata lain atrium dan ventrikel sedang berada pada periode
diastol (Silverthorn, 2010; Sherwood, 2010). Akibat relaksasi ini, tekanan di atrium
menurun, sementara tekanan di pembuluh darah vena cava semakin membesar.
1
Lalu, terjadilah pengaliran darah menuju atrium. Pada saat ventrikel berelaksasi,
terjadi penurunan tekanan ventrikel yang lebih kecil dari tekanan atrium. Pengaruh
gravitasi akan menarik darah secara pasif dari atrium masuk ke ventrikel melalui
katup AV, katup di antara atrium dan ventrikel, yang terbuka (Silverthorn, 2010;
Porth & Grossman, 2014; Martini, Timmons, & Tallitsch, 2015; Sherwood, 2010;
Tortora & Derrickson, 2012; White, Duncan, & Baumle, 2013).
Sumber: Silverthorn. (2010). Human
Physiology: an Integrated
Approach (5th ed.). San
Francisco: Pearson Education
Fase kedua terjadi ketika atrium mulai berkontraksi dan mendorong darah
menuju ventrikel. Hal ini terjadi akibat nodus sinuatrialis (SA), nodus pacemaker
yang berisi sel jantung dengan respon potensial aksi yang cepat, telah mencapai
ambang melepas muatan dan menyebar ke seluruh atrium melalui jalur antaratrium
untuk merangsang kontraksitivitas sel kontraktil, sehingga terjadi depolarisasi
atrium yang menyebabkan atrium berkontraksi dan terbentuklah gelombang P pada
EKG (Silverthorn, 2010; Martini, Timmons, & Tallitsch, 2015; Smeltzer, Bare,
Hinkle, & Cheever, 2010). Pada fase dimana atrium berkontraksi, maka fase diastol
(pengisian volume darah mencapai maksimal yang dikenal dengan volume diastol
akhir) pada ventrikel akan berhenti (Silverthorn, 2010; Porth & Grossman, 2014;
Martini, Timmons, & Tallitsch, 2015; Sherwood, 2010; Tortora & Derrickson,
2012; White, Duncan, & Baumle, 2013).
Sumber: Silverthorn. (2010). Human
Physiology: an Integrated Approach
(5th ed.). San Francisco: Pearson
Education
2
Fase ketiga terjadi saat ventrikel berkontraksi dan diindikasikan dengan
terbentuknya komplek QRS pada EKG (Silverthorn, 2010). Hal ini terjadi akibat
dari rambatan impuls potensial aksi dari nodus SA sampai kepada nodus
atrioventrikularis (AV) melalui jalur antarnodus, lalu menyusuri berkas
atrioventrikular (His), jalur dari nodus AV menuju septum interventrikulorum
(sekat pemisah kedua ventrikel menjadi kiri dan kanan), dan berakhir di serat
terminal (serat Purkinje) yang terhubung dengan seluruh miokardium ventrikel kiri
dan kanan (Silverthorn, 2010; Martini, Timmons, & Tallitsch, 2015; White,
Duncan, & Baumle, 2013). Di saat yang bersamaan dengan kontraksi ventrikel,
terjadi peningkatan tekanan ventrikel yang melebihi atrium yang menyebabkan
katup AV menutup sehingga darah tidak dapat kembali ke atrium. Bunyi katup AV
yang tertutup inilah yang dikenal sebagai denyut jantung pertama (Silverthorn,
2010). Tekanan dari kontraksi yang terjadi tidak cukup untuk membuka katup
semilunar karena tekanan ventrikel lebih kecil dari tekanan aorta, sehingga darah
terkunci di ventrikel dengan volume yang tetap atau disebut juga dengan periode
kontraksi ventrikel isovolumetrik (Silverthorn, 2010; Porth & Grossman, 2014;
Martini, Timmons, & Tallitsch, 2015; Sherwood, 2010; Tortora & Derrickson,
2012; White, Duncan, & Baumle, 2013).
Sumber: Silverthorn. (2010). Human Physiology:
an Integrated Approach (5th ed.). San
Francisco: Pearson Education
Fase keempat terjadi pada saat ejeksi ventrikel (Sherwood, 2010;
Silverthorn, 2010). Hal ini terjadi akibat volume yang konstan menyebabkan
tekanan ventrikel semakin meningkat melebihi tekanan aorta dan mendesak
terbukanya katup semilunar untuk mengalirkan darah ke aorta, lalu terjadilah ejeksi.
Selama fase ini, hanya sebagian volume yang terpompa dan sebagian lainnya
3
tertinggal. Volume yang tetap tinggal disebut dengan volume sistolik akhir
(Sherwood, 2010)
Sumber: Silverthorn. (2010). Human
Physiology: an Integrated Approach
(5th ed.). San Francisco: Pearson
Education
Fase terakhir terjadi pada saat ventrikel berelaksasi atau mengalami
repolarisasi ventrikel yang ditandai dengan terbentuknya gelombang T pada EKG
(Sherwood, 2010; Silverthorn, 2010; Martini, Timmond, & Tallitsch, 2015). Di
akhir ejeksi, ventrikel berelaksasi dan mengeluarkan volume darah ke arteri melalui
katup semilunar, sehingga tekanan ventrikel pun menurun membawahi tekanan
aorta. Akibatnya, katup semilunar tertutup dan menghasilkan bunyi jantung kedua.
Fase penutupan katup semilunar tidak diiringi dengan pembukaan katup AV karena
tekanan ventrikel masih melebih tekanan atrium yang mengakibatkan semua katup
tertutup dan darah terkunci di ventrikel, disebut sebagai periode relaksasi ventrikel
isovolumetrik. Peredaran darah di arteri menuju tubuh terus berlanjut
mengakibatkan tekanan ventrikel menurun di bawah tekanan atrium. Perbedaan
tekanan ini memulai kembali siklus yang berawal dari terbukanya katup AV dan
kontraksi atrium (Silverthorn, 2010; Porth & Grossman, 2014; Martini, Timmons,
& Tallitsch, 2015; Sherwood, 2010; Tortora & Derrickson, 2012; White, Duncan,
& Baumle, 2013).
Sumber: Silverthorn. (2010). Human
Physiology: an Integrated Approach
(5th ed.). San Francisco: Pearson
Education
4
Mekanisme siklus jantung ialah mekanisme terjadinya detak jantung karena
melibatkan berkontraksi-relaksasi (periode sistol-diastol), depolarisasi-repolarisasi,
dan alur peredaran darah di dalam ruang jantung yang membentuk suatu siklus.
Siklus jantung yang akan terbentuk terdiri atas lima fase, yaitu fase jantung
beristirahat, fase sistol atrium, fase kontraksi ventrikel isovolumetrik, fase ejeksi
ventrikel, dan fase relaksasi ventrikel isovolumetrik.
Daftar Pustaka
Martini, F. H., Timmons, M. J., & Tallitsch, R. B. (2015). Human Anatomy (8th
ed.). New York: Pearson.
Porth, C. M., & Grossman, S. (2014). Proth's Pathophysiologi: Concepts of
Altered Health States (9th ed.). Philadelphia: Wolters Kluwer Health
Lippincot Williams & Wilkins.
Sherwood, :. (2010). Human Physiology: From Cells to Systems (7th ed.).
Belmont: Cengange Learning.
Silverthorn, D. U. (2010). Human Physiology: an Integrated Approach (5th ed.).
San Francisco: Pearson Education.
Smeltzer, S. C., Bare, B. G., Hinkle, J. L., & Cheever, K. H. (2010). Brunner &
Suddarth’s Textbook of Medical-Surgical Nursing (12th ed.). Philadelphia:
Wolters Kluwer Health / Lippincott Williams & Wilkins.
Tortora, G. J., & Derrickson, B. (2012). Principles of Anatomy & Physiology
(13th ed.). River Street: John Wilet & Sons, Inc.
White, L., Duncan, G., & Baumle, W. (2013). Medical-Surgical Nursing: An
Integrated Approach (3rd ed.). New York: Cengage Learning.
5
6
(Martini,
Timmons,
&
silber
7
Tallitsch,
2015)
Download