Tugas : Virologi Dosen Virus Polio Kelompok II • Asmiah (PO.71.3.203.19.3.006) • Bahauddin (PO.71.3.203.19.3.007) • Dortje Siahaya (PO.71.3.203.19.3.008) • Elvira Razak (PO.71.3.203.19.3.009) • Gym Ponis (PO.71.3.203.19.3.010) : Rafika, S.Si, M.Ke Poliomielitis merupakan suatu penyakit kelumpuhan saraf yang bersifat akut yang disebabkan oleh Poliovirus (PV). Penyakit ini dapat menyerang semua usia, namun sebagian besar (50-70%) menyerang pada anak-anak di bawah usia tiga tahun, pernah dilaporkan adanya kejadian pada masa neonatal. Pada awal abad ke-19 dilaporkan kejadian luar biasa polio di Eropa dan pertama kali dilaporkan di Amerika Serikat pada tahun 1843. Virus penyebab polio pertama kali ditemukan di tahun 1909 oleh Karl Landsteiner dan Erwin Popper, dua orang dokter dari Austria. Virus polio berhasil dibiakkan pada tahun 1949 Pada tahun 1952 di Amerika, terdapat >20.000 kasus polio per tahun. Di tahun 1955 mulai diperkenalkan vaksin polio suntikan dan tahun 1963 mulai digunakan vaksin polio oral trivalent yang mengandung 3 tipe virus polio yang dilemahkan. Penyakit ini sempat menghilang dari Indonesia sejak tahun 2000, namun kembali ditemukan lagi pada tahun 2005. Virus polio termasuk ke dalam famili Picornaviridae dan genus Enterovirus. Merupakan virus kecil dengan diameter 20-32 nm, berbentuk sferis dengan single-stranded 30% terdiri dari virion, protein mayor (VP1 sampai 4) dan satu protein minor (VPg). Tahan pada pH 3-10, sehingga dapat tahan terhadap asam lambung dan empedu. Virus tidak rusak beberapa hari dalam suhu 2-8oC, tahan terhadap gliserol, eter, fenol dan bermacam-macam detergen, tetapi mati pada suhu 50-55oC selama 30 menit, bahan oksidator, formalin, klorin dan sinar ultraviolet. Secara serologis terdiri atas tiga strain, yaitu strain 1 (brunhilde), strain 2 (lanzig), dan strain 3 (leon). Strain 1 paling paralitogenik atau paling ganas dan sering menyebabkan kejadian luar biasa (wabah), sedangkan strain 2 paling jinak. Penularan dapat terjadi secara langsung melalui droplet dan orofaring serta feses penderita yang menyebar melalui jaringan yang terkontaminasi pada peralatan makan, makanan dan minuman. Sedangkan penularan tidak langsung dapat melalui sumber air dengan sanitasi yang rendah. 1 Diawali dengan ikatan virus polio dengan reseptor mirip imunoglobulin, CD155 (juga dikenal sepagai reseptor virus polio pada permukaan sel.esentation Pelepasan RNA virus dimediasi oleh destabilisasi dari kapsid virus. Pembelahan protein virus VPg dilakukan oleh fosfodiesterase seluler dan terjemahan RNA virus diperantari oleh mekanisme internal ribosome entry site (IRES) 3 Poliprotein dibelah, menghasilkan protein virus dewasa. RNA positif berfungsi sebagai template untuk sintesis untai negatif komplementer, menghasilkan bentuk replikasi untai ganda. 5 6 Atau dapat ditutup dalam kapsid. Pada akhirnya dihasilkan lebih banyak virus baru. 9 4 Semakin banyak salinan RNA untai positif dihasilkan dari untai negatif tunggal. Molekul RNA positif yang baru disintesis dapat berfungsi sebagai template untuk penerjemahan lebih banyak protein virus. 7 2 8 Lisis sel yang terinfeksi menghasilkan pelepasan virion progeni yang infeksius. You can simply impress your audience and add a unique zing and appeal to your Presentations. Easy to change colors, photos and Text. Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed. You can simply impress your audience and add a unique zing and appeal to your Presentations. Easy to change colors, photos and Text. Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed. Replikasi virus polio dalam neuron motorik anterior horn dan batang otak menghasilkan kerusakan sel dan menyebabkan manifestasi khas poliomyelitis. Satu minggu setelahnya, jumlah virus di tenggorokan berkurang, tetapi virus terus diekskresikan dalam tinja selama beberapa minggu. 1 3 4 2 Virus masuk melalui mulut dan memperbanyak diri di tempat implantasi dalam faring dan saluran pencernaan. 5 Virus menyerang jaringan limfoid lokal, memasuki aliran darah dan kemudian menginfeksi sel-sel sistem saraf pusat. Kelumpuhan menimbulkan deformitas yang menetap atau bahkan menjadi lebih berat. Sebagian besar menyerang otot tungkai dan lengan yang berjalan bertahap selama 2 hari s/d 2 bulan. 01 02 03 Pemeriksaan darah tepi tidak menunjukkan kelainan yang spesifik atau terjadi leukositosis dengan predominan sel PMN pada fase akut. Pemeriksaan cairan serebrospinal menunjukkan peningkatan jumlah sel bervariasi 20-300 sel/l, pada umumnya dalam 72 jam pertama terjadi dominasi PMN, selanjutnya dominasi limfosit, penurunan kadar gula dan peninggian kadar protein. Diagnosis pasti poliomeilitis ditegakkan berdasarkan isolasi virus dari feses, faring, urin, ataupun cairan serebrospinal. Terima Kasih