PERANCANGAN KURSI DAN MEJA EVISERASI Studi Kasus di Rumah Potong Ayam Tradisional Dika Arenda Yogyakarta DESIGN CHAI R AND DESK EVI SERASI Case Study on Traditional Chicken Slaughterhouse Dika Arenda Yogyakarta Agustina Hotma Uli T. Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada [email protected]. Teguh Siswatoro, Chandra Dewi Pengajar Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Industri Universitas Atma Jaya Kampus III Gedung Bonaventura, Jalan Babarsari 43, Yogyakarta Telp: 0274-487711 ext 3146, Fax: 0274-485223 Abstrak Rumah Potong Ayam Tradisional Dika Arenda Yogyakarta adalah salah satu jasa pemotongan ayam di Yogyakarta. Ada beberapa bagian dalam proses produksinya, salah satunya adalah bagian processing yang memuat kegiatan eviserasi. Eviserasi adalah kegiatan mengeluarkan dan membersihkan isi rongga perut dan dada ayam. Hasil penelitian didapatkan bahwa 40% pekerja menyatakan bahwa mereka mengalami sakit pada bagian punggung dan 60% mengalami sakit pada bagian kaki (betis kaki) mereka akibat dari kursi dan meja kerja yang ada tidak nyaman dan aman bila digunakan. Dalam merancang kursi dan meja eviserasi ini, penelitian menggunakan metode rasional dan program yang digunakan SPSS 10.0 for Windows. Penelitian menghasilkan rancangan kursi dan meja eviserasi yang nyaman dan aman. Untuk rancangan kursi eviserasi dapat digunakan dengan dua posisi yaitu posisi duduk dan berdiri sedangkan meja eviserasi dilengkapi dengan wastafel dan bak penampung limbah. Adapun biaya total pembuatan kursi dan meja eviserasi adalah Rp 840.000,00. Kata Kunci: processing , eviserasi, metode rasional, anthropometri, wastafel. Abstract Traditional Chicken Slaughterhouse Dika Arenda Yogyakarta is one of the chicken slaughtering services in Yogyakarta. There are some parts of the production process, one of which is the part that contains the processing eviserasi activities. Eviserasi is issuing activity and the contents of the abdominal cavity and clean the chicken breast. The results of this study indicated that 40% of workers said that they experienced pain in the back and 60% had pain in the leg (calf of the leg) they result from a chair and desk that there was no comfortable and safe when used. For this reason eviserasi designed chairs and tables are comfortable and safe for workers. In designing this chair and table eviserasi, research using the rational and the program used is SPSS 10.0 for Windows. Research produces chairs and tables eviserasi design a comfortable and secure. To design eviserasi seat can be used in two positions are sitting and standing positions while eviserasi table is equipped with a sink and a waste tank. The total cost of the manufacture of chairs and tables eviserasi is $ 840,000.00. Keywords: processing, eviserasi, rational method, anthropometric, sink. A. PENGANTAR Rumah Potong Ayam Tradisional Dika Arenda merupakan salah satu industri rumah tangga yang bergerak di bidang jasa pemotongan ayam di Yogyakarta. Perusahaan jasa ini memiliki beberapa bagian dalam menjalankan proses produksinya diantaranya adalah bagian processing. Bagian processing ini yang memiliki beberapa kegiatan di dalamnya yaitu menyembelih ayam, mencabut bulu, memotong kepala, memotong kaki (ceker), mengeluarkan dan membersihkan isi perut dan dada (eviserasi) dan memotong daging ayam sesuai dengan pesanan konsumen. Pada bagian processing dalam kegiatan eviserasi memerlukan ruang kerja yang efektif, efesien, sehat, aman dan nyaman agar dapat melaksanakan tugasnya dengan mudah, aman, nyaman dan cepat. Untuk itu diperlukan fasilitas kursi dan meja kerja yang ergonomis sehingga dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Berdasarkan wawancara dan kuesioner kepada para pekerja di bagian processing ini, kursi dan meja eviserasi yang sudah digunakan selama ini masih menimbulkan ketidaknyamanan ketika digunakan dalam jangka waktu yang relatif lama. Ketidaknyamanan itu disebabkan karena 40% pekerja menyatakan bahwa punggung mereka terasa sakit karena pekerja harus membungkuk terlalu lama dan 60% pekerja menyatakan bahwa kaki (betis kaki) mereka kesemutan karena ketinggian kursi yang rendah. Dengan demikian jelas bagi kita bahwa faktor perancangan yang ergonomis menjadi bagian yang sangat penting, baik jika ditinjau dari segi keselamatan dan kesehatan pekerja. Oleh karena itu penulis meneliti perancangan kursi dan meja eviserasi yang ergonomis sehingga akan memberikan alternatif bagi perusahaan untuk memperbaiki atau merubah fasilitas kerja yang digunakan. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan permasalahan yang ada adalah bagaimana rancangan kursi dan meja eviserasi di Rumah Potong Ayam Tradisional Dika Arenda Yogyakarta yang nyaman dan aman. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan membuat usulan perancangan kursi dan meja eviserasi yang nyaman dan aman untuk para pekerja di Rumah Potong Ayam Tradisional Dika Arenda Yogyakarta. Tinjauam Pustaka B. Landasan Teori Ergonomi Ergonomi sebenarnya berasal dari kata Yunani yaitu Ergo yaitu berarti kerja dan Nomos yang berarti hukum. Dengan demikian ergonomi dimaksudkan sebagai disiplin keilmuan yang mempelajari manusia dalam kaitannya dengan pekerjaannya. Secara sederhana ergonomi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada sistem itu dengan baik, yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan itu, dengan efektif, aman dan nyaman (Sutalaksana, 1979). Peran ergonomi secara praktis dapat dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu: 1. peran ergonomi dalam desain produk. 2. peran ergonomi dalam upaya meningkatkan keselamatan dan higienis kerja. 3. peran ergonomi dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja. Anthropometri Istilah anthropometri berasal dari Anthro yang berarti manusia dan Metri yang berarti ukuran. Secara definitif Anthropometri dapat dinyatakan sebagai suatu studi yang berhubungan dengan pengukuran dimensi-dimensi linear tubuh manusia. Data anthropometri yang berhasil yang diperoleh akan diaplikasikan secara luas (Wignjosoebroto, 1995) antara lain dalam hal: 1. Perancangan areal kerja (work station, interior mobil dan lain-lain). 2. Perancangan peralatan kerja seperti mesin, peralatan, perkakas (tools) dan sebagainya. 3. Perancangan produk– roduk konsumtif seperti pakaian, kursi, meja komputer dan lain– plain. 4. Perancangan lingkungan kerja fisik. Aplikasi Data Anthropometri dalam Perancangan Prinsip-prinsip dalam aplikasi data anthropometri tersebut harus ditetapkan terlebih dahulu seperti diuraikan berikut ini: 1. Prinsip perancangan fasilitas bagi individu dengan ukuran yang ekstrim 2. Prinsip perancangan fasilitas yang dapat disesuaikan 3. Prinsip perancangan fasilitas dengan ukuran rata-rata Perancangan Proses perancangan menyediakan deskripsi mengenai apa yang akan dibuat. Hasil proses perancangan berisi dimensi, jenis material, warna dan sebagainya. Ketika klien meminta seorang perancang untuk sebuah rancangan maka meminta deskripsinya, fokus dari semua aktivitas perancangan adalah pada titik ini (Cross, 1994). Di bawah ini terdapat beberapa usaha untuk menyusun peta atau model suatu proses perancangan. Beberapa dari model sederhana menjelaskan urutan aktivitas secara khusus yang terdapat dalam perancangan, model lain berusaha untuk menentukan pola aktivitas yang lebih baik atau lebih tepat. Gambar 3.1. Dimensi badan posisi duduk Dimensi dalam posisi No. Simbol berdiri 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Tinggi tubuh Tinggi siku, berdiri Tinggi pergelangan tangan Tebal dada Jangkauan tangan Tinggi jangkauan tangan Tinggi mata, berdiri Tinggi bahu Tinggi pinggang Tinggi selangkang Tinggi tulang kering Lebar bahu Lebar dada Lebar pinggul, berdiri Tbb Tsb Tgt Tdd Jkt Tjt Tmb Tbh Tpg Tsk Ltk Lbh Ldd Lpd Gambar 3.2. Dimensi badan posisi berdiri Gambar 3.3. Dimensi Kaki dan Tangan Metode Perancangan Metode perancangan adalah prosedur, teknik-teknik, bantuan-bantuan, atau peralatan untuk merancang. Metode perancangan menggambarkan jumlah macam-macam aktivitas yang jelas memungkinkan perancangan menggunakan dan mengkombinasikan proses perancangan secara keseluruhan. Tujuan utama metode ini merupakan usaha untuk membawa prosedur rasional (masuk akal) di dalam proses perancangan. Metode perancangan dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok besar, yaitu metode kreatif dan metode rasional (Cross, 1994). a. Metode Kreatif Pada umumnya mereka bekerja dengan usaha untuk menambah mengalirnya ide-ide dengan menghilangkan batas mental cara yang menghalangi kreativitas atau oleh melebarnya area penelitian untuk penyelesaian yang dibuat. b. Metode Rasional Metode ini dapat mendorong terjadinya pendekatan sitematis dalam proses perancangan. Metode ini dapat terlihat sebagai penyelamat (life-jacket ) yang dapat membawa perancangan untuk tetap berpikir (afloat ). Adapun tahapan-tahapan dari metode ini adalah sebagai berikut: 1) Clarifying Objectives Tahap penting pertama dalam perancangan adalah bagaimana mencoba untuk menjelaskan sasaran perancangan. 2) Establishing Functions Metode analisis fungsional menawarkan alat pertimbangan fungsi-fungsi dasar dan tujuan tingkat masalahnya. 3) Setting Requirements Metode spesifikasi pelaksanaan ( Performance Specification) adalah sesuatu yang diharapkan untuk membantu menjelaskan masalah perancangan. 4) Determining Characteristics Sebuah metode umum karakteristik rekayasa ( Engineering Characteristics) untuk mencocokkan keinginan konsumen oleh Metode Quality Function Deployment (QFD). 5) Generating Alternative Tujuan utama metode ini adalah perluasan pencarian kemungkinan penyelesaian baru. 6) Evaluating Alternative Metode pembobotan objektif (Weighted Objectives) menyediakan peralatan untuk memperkirakan dan membandingkan alternatif perancangan menggunakan perbedaan pembobotan objektif. Total biaya produksi untuk perancangan kursi dan meja eviserasi adalah Rp 860.000,00. Gambar hasil rancangan kursi dan meja eviserasi dapat dilihat pada lampiran. 6.2. Saran a. Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai tempat pembuangan limbah padat dan cair sehingga memenuhi standar kesehatan untuk jasa pemotongan ayam dan tidak menimbulkan dampak negatif terutama bagi kesehatan pekerja. b. Penggunaan bahan lain atau kombinasi dengan bahan lain, sehingga alternatif desain dapat lebih luas dan lebih murah dengan tetap mempertahankan kualitas. F. DAFTAR PUSTAKA [1.] Cross, N., 1994, Engineering Design Methods: Strategies for Product Design 2nd ed, John Wiley and Sons, Chicchester. [2.] Indrasari, C., 2000, Usulan Perancangan Meja dan Kursi Belajar untuk Anak-Anak Berusia 3 sampai dengan 6 Tahun (Kelompok Bermain sampai dengan Taman Kanak-Kanak), Skripsi pada Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Atma Jaya Yogyakarta. [3.] Mettasari, 1998, Usulan Perancangan Meja dan Kursi Belajar untuk Siswa-Siswi Sekolah Dasar, Skripsi pada Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Atma Jaya Yogyakarta. [4.] Nurmianto, E., 1996, Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya, PT. Guna Widya, Surabaya. [5.] Panero, Julius dan Zelnik, Martin, 1979, Dimensi Manusia dan Ruang Interior, Erlangga, Jakarta. [6] Priyatno, M.A., 1996, Mendirikan Usaha Pemotongan Ayam, Penebar Swadaya, Bogor. [7.] Pullat, B. M., 1992, Fundamental of Industrial Ergonomics, Prentice Hall International Series in Industrial and System Engineering, Englewood Cliffs, New Jersey. [8.] Supranto, J., 2001, Statistik Teori Dasar dan Aplikasi, Penerbit Erlangga, Jakarta. [9.] Sutalaksana, I.Z., Anggawisastra, R., dan Tjakraatmadja, J.H., 1979, Teknik Tata Cara Kerja, Departemen Teknik Industri ITB, Bandung. [10.] Swanro, P., 2005, Perancangan Angkringan, Skripsi pada Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Atma Jaya Yogyakarta. [11.] Wignjosoebroto, S., 1995, Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu, Teknik Analisis untuk Peningkatan Produktivitas Kerja, Penerbit Guna Widya, Surabaya. [12.] Willey, J. and Sons, 1986, Kodak’s Ergonomics Design for People at Work Second Edition, Hoboken, New Jersey.