PROYEK TUGAS BESAR PERANCANGAN SKEMA RANGKAIAN ELEKTRONIKA Disusun sebagai syarat untuk memenuhi pelaksanaan mata kuliah Bengkel Elektronika Oleh: NIZAR PUGUH PANGESTU 6705191087 WANDI NURONI 6705194095 D3 TEKNOLOGI TELEKOMUNIKASI FAKULTAS ILMU TERAPAN UNIVERSITAS TELKOM 2020 LEMBAR PENGESAHAN Laporan Tugas besar dengan judul : PROYEK TUGAS BESAR PERANCANGAN SKEMA RANGKAIAN ELEKTRONIKA Oleh : NIZAR PUGUH PANGESTU 6705191087 WANDI NURONI 6705194095 Telah diperiksa dan disetujui sebagai salah satu syarat untuk mata kuliah Bengkel Elektronika pada Program Studi D3 Teknologi Telekomunikasi Universitas Telkom Bandung, 8 April 2020 Menyetujui, Asisten Praktikum Nabila Salsa Hasnida 6705184054 ii ABSTRAK Dalam membuat suatu sistem elektronika pasti diperlukan adanya perancangan skematik rangkaian elektronika terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk mempermudah seseorang dalam menentukan komponen elektronika yang dibutuhkan sehingga dapat memperkecil kesalahan pada rangkaian elektronika yang telah dibuat. Selain itu, perancangan skematik rangkaian elektronika juga dapat digunakan untuk mengetahui jenis dan spesifikasi komponen elektronika yang terkait serta memperkirakan biaya perancangan yang dibutuhkan. Pada perkembangannya perancangan skematik rangkaian elektronika telah mengalami kemajuan, diantaranya muncul Software EAGLE (Easily Applicable Graphical Layout Editor) yang sangat membantu perancangan jalur elektronika sebelum diimplentasikan pada PCB dengan cepat dan tepat. Sebelum mucul software seperti ini, seseorang membuat rangkaian/rancangan terlebih dahulu di atas kertas untuk kemudian disalin ke atas PCB (Papan Sirkuit) sehingga memerlukan banyak waktu dan tenaga. Kemajuan lainnya yaitu muculnya berbagai macam jenis solder yang bisa di pilih sesuai kecocokan rancangan yang dibuat diantaranya solder biasa, solder tembak, solder uap, solder dengan kontrol suhu, dan sebagainya sehingga hasil rancangan bagus. Aspek lain yang perlu diperhatikan dalam perancangan skematik rangkaian elektronika pengetahuan dan skill/kemampuan yang dimiliki oleh perancang. Hal ini juga mempengaruhi ketepatan dan hasil akhir dari rancangan skematik yang dibuat. Seseorang yang memiliki pengetahuan di bidang perancangan skematik rangkaian elektronika akan mengetahu teknik-teknik yang digunakan saat perancangan sehingga hasilnya juga bagus. Kata kunci : Perancangan, skematik, rangkaian elektronika, solder, komponen elektronika iii DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................................ii ABSTRAK ................................................................................................................................iii DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iv DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................ v DAFTAR TABEL .................................................................................................................... vi BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1 1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................... 2 1.3 Tujuan ............................................................................................................................. 2 1.4 Manfaat ........................................................................................................................... 2 1.5 Batasan Masalah ............................................................................................................. 2 1.6 Metodologi ....................................................................................................................... 2 BAB II DASAR TEORI ........................................................................................................... 4 2.1 Software EAGLE ............................................................................................................ 4 2.2 Solder ............................................................................................................................... 8 2.3 PCB (Printed Circuit Board) ....................................................................................... 11 2.4 Wemos D1 Mini ............................................................................................................ 13 BAB III MODEL SISTEM ATAU PERANCANGAN SISTEM ....................................... 16 3.1 Flow Chart .................................................................................................................... 16 3.2 Desain Skematik ........................................................................................................... 17 3.3 Desain PCB .................................................................................................................. 188 3.4 Anggaran Perancangan................................................................................................ 18 BAB IV BENTUK KELUARAN YANG DIHARAPKAN ................................................. 20 4.1 Hasil Perancangan ........................................................................................................ 20 4.2 Alur Pembuatan............................................................................................................ 21 4.3 Komponen Detail yang Digunakan ........................................................................... 222 BAB V JADWAL PELAKSANAAN DAN ANGGARAN ............................................ 266 5.1 Jadwal Pelaksanaan dan jobdesk.............................................................................. 266 5.2 Kesimpulan ................................................................................................................. 288 5.3 Saran ............................................................................................................................ 288 LAMPIRAN ............................................................................................................................ 30 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 355 iv DAFTAR GAMBAR 1. Gambar 1 logo software EAGLE. 2. Gambar 2 tampilan control panel EAGLE. 3. Gambar 3 tampilan skematik EAGLE. 4. Gambar 4 tampilan board EAGLE. 5. Gambar 5 tampilan libray EAGLE. 6. Gambar 6 solder biasa. 7. Gambar 7 solder tembak. 8. Gambar 8 solder dengan control suhu. 9. Gambar 9 solder blower. 10. Gambar 10 PCB. 11. Gambar 11 contoh lebar jalur pada PCB. 12. Gambar 12 wemos controller. 13. Gambar 13 pin wemos. 14. Gambar 14 Desain skematik. 15. Gambar 15 Desain PCB. 16. Gambar 16 Hasil perancangan skematik. 17. Gambar 17 Hasil perancangan PCB. v DAFTAR TABEL 1. Tabel 1 komponen-komponen Wemos D1 Mini. 2. Tabel 2 Spesifikasi ESP8266. 3. Tabel 3 Jadwal Pelaksanaan dan jobdesk. vi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perancangan rangkaian elektronika merupakan tahap awal untuk membuat suatu sistem elektronika sebelum diimplementasikan pada PCB Board. Pada proses perancangan rangkaian tersebut diperlukan sebuah skematik yang terdiri dari komponen-komponen elektronika beserta wiring/jalur elektronika. Pembuatan skematik ini dapat dilakukan menggunakan software EAGLE dan menghasilkan rangkaian skematik dengan mudah dan cepat. Selain itu hasil rangkaian skematik tersebut berupa file yang dapat dibuka kapan dan dimana saja di komputer. File skematik tersebut juga memuat jenis dan spesifikasi komponen elektronika yang digunakan, sehingga memudahkan perancang memahami rancangan dan menentukan biaya yang diperlukan untuk menyusun rangkaian elektronika tersebut. Pada perancangan rangkaian elektronika terdapat beberapa hal penting perlu diperhatikan diantaranya : 1. Memahami Karakteristik setiap komponen elektronika Sebuah rangkaian elektronika dibangun dari kumpulan berbagai komponen – komponen yang terintegrasi. Komponen – komponen tersebut memiliki karakteristik dan cara kerja yang berbeda satu sama lain sehingga diperlukan pemhahama karakteristiknya. 2. Memahami Hukum kelistrikan Setiap komponen elektronika memiliki batas daya dan kemampuan arus yang berbeda. Sehingga diperlukan analisa kelistrikan untuk menentukan komponen elektonika yang cocok. Selain itu pada komponen elektronika terdapat gerbang logika yang dapat dipahami dengan Prinsip Boolean. 3. Mengetahui cara kerja rangkaian yang akan dibuat Hal ini sangat penting untuk menentukan fungsi dari komponen elektronika yang sudah diidentifikasi saat dilakukan wiring antar kaki komponen pada skematik agar tidak ada kesalahan. 1 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana cara membuat desain rangkaian elektronika yang baik ? 2. Bagaimana cara menganalisa rangkaian elektronika dengan tepat ? 3. Bagaimana cara kerja dari rangkaian elektronika ? 1.3 Tujuan 1. Praktikan mampu membuat desain rangkaian elektronika. 2. Praktikan mampu menganalisa rangkaian elektronika. 3. Praktikan mampu mengetahui cara kerja rangkaian elektronika. 1.4 Manfaat 1. Untuk meningkatkan pengatahuan, wawasan, dan skill praktikan dalam pernacangan rangkaian elektronika. 2. Dapat digunakan sebagai sumber referensi bagi khalayak. 3. Dapat mengembangkan ilmu dari isi tugas besar yang bisa diterapkan di lingkungan Bengkel Elektronika Telkom University. 1.5 Batasan Masalah 1. Pelaksanaan dan penyusunan tugas besar tidak dilakukan bersama-sama secara langsung sehingga kurang maksimal. 2. Membahas tentang cara perancangan rangkaian elektronika. 3. Perancangan rangkaian elektronika hanya menggunakan software EAGLE. 1.6 Metodologi Pendekatan sistematis/metodologi yang digunakan dalam merealisasikan tujuan dan pemecahan masalah di atas dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Studi literatur Dilakukan studi literatur atau tinjauan pustaka yang diperoleh dari buku, jurnal dan beberapa sumber lainnya tentang perancangan rangkaian elektronika. 2 2. Praktikum Dilakukan praktikum menggunakan software EAGLE untuk membuat rancangan elektronika berupa skematik dan PCB. 3 BAB II DASAR TEORI 2.1 Software EAGLE Software EAGLE (Easily Applicable Graphical Layout Editor) adalah sebuah aplikasi yang fungsi utamanya untuk mempermudah dalam melakukan atau membuat rangkaian/rancangan jalur elektronika sebelum rancangan tersebut dimplementasikan dalam PCB. Biasanya seseorang yang akan membuat sebuah barang elektronika, mereka akan membuat sebuah rangkaian/rancangan terlebih dahulu di atas kertas untuk kemudian disalin ke atas PCB (Papan Sirkuit), Tapi dengan software ini semua pekerjaan itu dapat dilakukan dengan mudah. Karena didalam software ini sudah disediakan semua library icon perangkat elektronika dan beserta kegunaannya. Keuntungan menggunakan software Eagle adalah : 1. Dapat menghemat waktu dan biaya. 2. Memperkecil kegagalan dalam pembuatan jalur schematic rangkaian listrik. 3. Tidak diperlukan kemampuan analisis yang cukup detail ,sehingga dapat memperhemat waktu pembuatan schematic lebih cepat (DTH1J2–Tim Bengkel Elektronika Universitas Telkom, 2020). Gambar 1 Logo Software EAGLE Sejumlah aplikasi dengan peruntukan simulasi kebijakan, perkiraan kondisi, atau keperluan khusus, seperti aplikasi EAGLE telah banyak beredar di pasaran. Aplikasi EAGLE merupakan salah satu dari sembilan aplikasi untuk rancangan printed cicuit board (PCB) paling top yang berkaitan dengan pembuatan diagram skematis rangkaian elektronika dengan sasaran akhir berupa tata letak (layout) komponen-komponen elektronika (Aono, 2011). 4 Integrasi dalam perolehan diagram skematis rangkaian elektronika berbasis sistem mikrokontroler merupakan sejumlah tahapan penting dan krusial dalam pembuatan board untuk tata letak komponen sistem, penempatan dan pengawatan antara sensor mikrokontroler keberadaan dan sistem untuk seluruh mikrokontroler, sistem komponen keluaran. penyusun dan Board sebuah penyambungan berfungsi sistem pada sistem sebagai penghubung mikrokontroler atau mikrokomputer (Goeritno, 2014). Aplikasi EAGLE merupakan salah satu dari sekian banyak aplikasi untuk rancangan dalam pembuatan keping papan tercetak (printed cicuit board, PCB) berbantuan komputer (computer aided design, CAD), sehingga dikatakan sebagai editor tata letak yang mudah digunakan bantuan rancangan papan rangkaian tercetak (PCB). Aplikasi EAGLE terdiri atas empat view dasar, yaitu : 1. Control Panel (Panel Kontrol) 2. Schematic (Skematik) 3. Board (Papan) 4. Library (Kepustakaan) Keempatnya dapat diakses dari EAGLE User Interface (UI) atau antarmuka pengguna pada EAGLE, sehingga tidak perlu pengubahan netlists antara skema dan tata letak. Fitur utama aplikasi dicakup juga anotasi maju dan mundur online, fungsi bantuan sensitif untuk konteks, beberapa jendela untuk papan, skematik dan kepustakaan, bahasa pengguna yang powerful, editor teks terpadu, dan tidak terdapat perlindungan salinan perangkat keras (Clarke, 2008). 1. Control Panel Control Panel merupakan jendela utama, untuk peluncuran segala sesuatu yang lain dan saat penutupan, yaitu semua jendela bawahan ditutup. Untuk mulai sesuatu, klik kanan pada 'EAGLE', dipilih 'New Project/ProyekBaru', dan disebut ’ex-Compaas’. Dilakukan pengunduhan file 'Compass.sch' dan'Compass.pcb', dan disimpan di file dokumen: \eagle\ex-Compass. Ditekan F5 atau klik View-Refresh di Control Panel untuk pembuat file yang muncul di sana. Klik dua kali pada file Compass.sch dan file schematic dan PCB keduanya harus termuat (CadSoft, 2010). 5 ` Gambar 2 Tampilan Control Panel EAGLE Berdasarkan Gaxmbar 2 dapat dijelaskan, bahwa berbagai kategori di control panel, yaitu: • File Library (.lbr files) sebagai penyimpan bagian-bagian individu yang ditambahkan ke papan; • Design Rules (.dru) merupakan checker aturan rancangan; • User Language Programs (.ulp) digunakan bahasa pengguna EAGLE (cukup banyak bahasa scripting lanjutan) untuk hal-hal yang biasanya sulit, membosankan, atau tidak mungkin tanpa keberadaannya; • Script (.scr) pada dasarnya hanya sekelompok perintah-perintah, lebih simpel dan kurang kuat dibanding .ulp; • CAM Jobs (.cam) ekspor ke format lain; • Proyek (.sch, .pcb, dan lain-lain) adalah tempat papan rangkaian, skema, dan apapun lainnya. 2. Jendela schematic Schematic untuk penggambaran skema untuk proyek, berupa pendefinisian bagian-bagian yang dimiliki dalam proyek, dan pin mana pada bagianbagiannya harus dihubungkan (CadSoft, 2010). 6 Gambar 3 Tampilan Skematik EAGLE 3. Board Board untuk perletakan potongan-potongan proyek dan secara fisik sebagai penghubung pin yang benar (CadSoft, 2010). Gambar 4 Tampilan Board EAGLE 4. Pustaka (library) Library adalah tempat penyimpanan data komponen-komponen elektronika yang ada pada software Eagle CAD. Ketika akan melakukan perancangan rangkaian elektronika pasti memperlukan komponen elektronika seperti resistor, kapasitor, relay, diode dan sebagainya. Pada library inilah data konmponen- komponen itu tersimpan. 7 Pada Eagle CAD terdapat 2 fitur library yaitu Library project dan library menu. Library project adalah suatu fitur yang berfungsi untuk membuat komponen library yang belum tersedia pada software Eagle CAD. Komponen yang telah dibuat dapat ditambahkan sebagai library software eagle CAD serta digunakan untuk kebutuhan perancangan rangkaian elektronika. Sedangkan library menu adalah fitur yang berfungsi untuk menambahkan serta memperbaruhi komponen-komponen library Eagle CAD dengan library yang telah kita buat sendiri atau dengan cara mengunduhnya dari internet. cepat (DTH1J2–Tim Lab. Bengkel Elektronika Universitas Telkom, 2020). Gambar 5 Tampilan Library EAGLE 2.2 Solder Solder merupakan alat bantu dalam merakit atau membongkar rangkaian elektronika pada rangakain yang terdapat pada papan PCB. Solder merupakan alat elektronika yang mengubah energi listrik menjadi energy panas. Penyolderan adalah proses penyambungan dua logam atau lebih dengan cara memanaskan benda tersebut tanpa melakukan peleburan dua benda yang akan disambung. Solder juga digunakan untuk upaya alternatif jumper dengan menghubungkan kabel kecil ada hubungan yang putus pada papan PCB agar yang retak atau terputus dapat tersambung kembali. Secara umum solder dapat dikelompokkan menjadi 2 macam, yaitu : 1. Solder dengan pemanas gas 2. Solder listrik. 2.2.1 Jenis-Jenis Solder Listrik 1. Solder Biasa 8 Solder ini paling banyak digunakan karena harganya yang relatif murah, dan tipe ini hanya mempunyai satu watt saja (25-40 watt). Solder jenis ini biasa digunakan untuk keperluan merakit atau servis. Gambar 6 Solder Biasa 2. Solder Tembak Istiah solder ini biasa disebut dikalangan teknisi untuk membedakannya dari solder biasa karena mirip dengan tipe solder biasa tetapi ini mempunyai semacam tombol digagangnya (tembakan) yang bila ditekan sehingga soldernya akan cepat bertambah panas. Gambar 7 Solder Tembak 3. . Solder dengan Kontrol Suhu Solder jenis ini mempunyai pengatur suhu dan bisa dipilih suhunya sesuai kebutuhan. Solder ini memiliki keterangan ESD Safe sehingga aman digunakan untuk solder perangkat IC. Ciri-ciri solder ini adalah memiliki box kontrol terpisah dari solder tersebut. Kelebihan solder ini adalah bila dinyalakan seberapa lamapun suhunya akan stabil atau konstan sehingga tidak merusak solder itu sendiri begitu juga dengan tegangan yang naik turun tidak akan mempengaruhi suhu solder. 9 Gambar 8 Solder dengan Kontrol Suhu 4. Solder Blower (Hot Air) Gambar 9 Solder Blower Solder jenis ini cara kerjanya adalah dengan cara mengalirkan udara panas yang dihasilkan pemanas dengan menggunakan blower, sehingga pada solder blower ini memiliki dua tombol pengatur, yaitu tombol pengatur suhu dan tombol pengatur kecepatan putaran blower. Solder blower digunakan untuk penyolderan dan pelepasan komponen jenis SMD/ Surface Mount Devices (DTH1J2–Tim Lab. Bengkel Elektronika Universitas Telkom, 2020). 2.2.2 Proses Penyolderan : • Bersihkan PCB dari kotoran atau minyak dengan menggunakan kain wol dan thinner atau menggunakan alat pembersih yang lain. Hindarkan alat pembersih yang bisa menyebabkan korosi pada PCB maupun jalur-jalur yang ada pada PCB • Bersihkan komponen-komponen elektronika yang akan di solder, terutama bagian yang akan di solder (kaki-kakinya) dengan menggunakan kain atau ampelas • Panaskan solder sampai solder tersebut mampu mencairkan tinol 10 • Pasang komponen yang akan di solder pada PCB kemudian lakukan penyolderan. Jangan memasang komponen sekaligus tetapi bertahap satu persatu (pasang satu komponen, terus lakukan penyolderan kemudian dipotong kaki-kakinya, setelah selesai baru pasang lagi komponen yang lainnya). Dahulukan menyolder komponen yang paling tahan terhadap panas.. Untuk komponen seperti IC, usahakan jangan menyolder secara langsung ke PCB karena panas akibat penyolderan bisa merusaknya, tetapi gunakan socket/dudukan untuk memasangnya. Socket digunakan untuk menjaga supaya IC tidak terkena panas pada waktu menyolder, selain itu juga untuk mempermudah penggantian bila IC-nya rusak karena IC termasuk komponen yang paling sering mengalami kerusakan (Tim LABORATORIUM DESAIN DAN PROTOTIPE TE FTUB, 2014). Hasil soldering yang baik merupakan salah satu aspek terpenting dalam realisasi suatu rangkaian elektronika. Soldering digunakan untuk menghubungkan antara kaki-kaki komponen – komponen elektronika dengan suatu sirkuit pada PCB (Printed Circuit Board). Sehingga dapat dikatakan bahwa soldering adalah proses penyambungan antara komponen elektronika dengan cirkuit. Baik – buruknya koneksi antar komponen dalam cirkuit (sistem) sangat dipengaruhi dari baik-buruknya soldering yang dilakukan (Rugianto, 2013). 2.3 PCB (Printed Circuit Board) Printed Circuit Board (PCB) adalah sebuah papan yang penuh dengan sirkuit dari logam yang menghubungkan komponen elektronik yang berbeda jenis maupun sama satu sama lain tanpa kabel. Papan sirkuit ini sudah diproduksi secara massal dengan cara pencetakan untuk keperluan elektronika dan yang ada hubungannya dengan kelistrikan. PCB pertama kali ditemukan oleh Paul yaitu seorang ilmuwan yang berasal dari Austria yang memasukkan penggunaan PCB ke dalam sebuah perangkat radio. Penggunaan PCB secara massal baru terjadi ketika Perang Dunia ke-2 pada tahun 1943 oleh Amerika Serikat yang menggunakan PCB pada radio militer mereka. Selanjutnya PCB baru diproduksi unukt tujuan komersialisasi pada tahun 1948 oleh Amerika Serikat dan setelah tahun 1950 PCB telah dikenal dan dipakai secara umum dalam dunia industri elektronika. PCB ada yang terbuat dari bahan fiber atau sejenisnya pada bagian yang non konduktif. Ketebalan tembaga pada PCB bermacam macam, ada yang 35 micrometer ada juga yang 17-18 micrometer. Namun ada juga PCB yang tebuat dari bahan paper phenolic atau pertinax, biasanya berwarna coklat, bahan jenis ini lebih populer karena harganya yang lebih 11 murah. Untuk PCB yang di pakai untuk Through hole plating, biasanya memakai yang berbahan fiberglass, karena jamur tidak suka akan bahan ini, dan materialnya lebih kuat dan tidak mudah bengkok di bandingkan yang berbahan pertinax. Gambar 10 PCB Papan Rangkaian Tercetak (PRT) atau sering juga disebut PCB merupakan papan pemasangan komponen elektronika yang jalur hubungannya menggunakan papan berlapis tembaga. Pembentukan jalur PCB dilakukan dengan cara etching (pelarutan), dimana sebagian tembaga dilepaskan secara kimia dari suatu papan lapis tembaga kosong (blangko). Tembaga yang tersisa beserta alasnya itulah yang akan membentuk jalur pengawatan PCB. Perlu diperhatikan bahwa dalam perancangan atau pembuatan PCB ukuran sebuah rangkaian perlu diperhatikan sehingga dalam pembuatan PCB tidak memakan ukuran yang terlalu besar, padahal rangkaian tersebut memiliki komponen yang tergolong sedikit. Ukuran papan PCB yang terlalu besar tidak diperbolehkan karena berakibat pemborosan dan tidak efesien. PCB yang telah selesai dibuat akan dirangkai pada alat elektronika supaya tidak memakan tempat yang terlalu besar maka ukurannya perlu di efesienkan. Menggambar jalur pada PCB secara manual ataupun dengan berbantuan komputer tidak boleh terlalu tipis supaya pada saat pelarutan tidak terlalu cepat terkikis oleh FeCl3, minimal tingkat ketipisan jalur yaitu 2 mm. Sedangkan untuk tebalnya tidak ada pembatasan sama sekali karena semakin tebal suatu jalur maka semakin kecil pula kemungkinan terputus atau terkikis. Dalam penerapannya ada juga beberapa perusahaan besar menggambar layout PCB dengan ketebalan 0,5 mm, ini disebabkan supaya dalam pembuatan PCB tidak menelan biaya yang terlalu banyak, karena semakin tebal jalur maka ukuran PCB semakin besar (Munir, 2012). 12 Gambar 11 Contoh Lebar Jalur Pada PCB 2.4 Wemos D1 Mini Wemos merupakan salah satu modul board yang dapat berfungsi dengan arduino khususnya untuk project yang mengusung konsep IOT. Wemos dapat running standalone tanpa perlu dihubungkan dengan mikrokontroler, berbeda dengan modul wifi lain yang masih membutuhkan mikrokontroler sebagai pengrontrol atau otak dari rangkaian tersebut, wemos dapat running stand-alone karena didalammnya sudah terdapat CPU yang dapat memprogram melalui serial port atau via OTA serta transfer program secara wireless (Putri,2017) Wemos D1 mini merupakan board wifi mini berbasis ESP266 yang dikenal ekonomis dan handal. ESP8266 ini yang bisa menghubungkan perangkat microcontroller seperti arduino dengan internet via wifi. Wemos D1 mini ini dapat membuat project mini tanpa menggunakan arduino sebagai mikrokontrolernya, karena modul Wemos D1 mini dapat bekerja sendiri atau stand-alone untuk memproses setiap bit code atau coding yang masuk (Putri, 2017) Gambar 12 Wemos Microcontroller 13 2.4.1 Chipset Wemos memiliki 2 buah chipset yang digunakan sebagai otak kerja antara lain. a. Chipset ESP8266 ESP8266 merupakan sebuah chip yang memiliki fitur Wifi dan mendukung stack TCP/IP. Modul kecil ini memungkinkan sebuah mikrokontroler terhubung kedalam jaringan Wifi dan membuat koneksi TCP/IP hanya dengan menggunakan command yang sederhana. Dengan clock 80 MHz, chip ini dibekali dengan 4MB eksternal RAM serta mendukung format IEEE 802.11 b/g/n sehingga tidak menyebabkan gangguan bagi yang lain. b. Chipset CH340 CH340 adalah chipset yang mengubah USB serial menjadi serial interface, contohnya adalah aplikasi converter to IrDA atau aplikasi USB converter to Printer. Dalam mode serial interface, CH340 mengirimkan sinyal penghubung yang umum digunakan pada modem. CH340 digunakan untuk mengubah perangkat serial interface umum untuk berhubungan dengan bus USB secara langsung. 2.4.2 PIN Wemos Dalam modul wemos terdapat pin digital dan analog: a. Pin Digital Salah satu I/O port pada modul wemos dikenal dengan pin Digital. Pin ini dapat dikonfigurasikan baik sebagai input ataupun output. b. Pin Analog Pin analog pada modul wemos ini memiliki 10 bit resolusi dengan nilai maksimal 3.2 Volt. Pin analog ini dapat digunakan persis dengan cara yang sama dengan pin digital (Putri, 2017). 14 Gambar 13 Pin Wemos 15 BAB III MODEL SISTEM ATAU PERANCANGAN SISTEM 3.1 Flow Chart Proses pengerjaan tugas besar D1 Wemos Mini mengikuti flowchart berikut ini : Memahami rincian tugas besar D1 Wemos Mini Melihat contoh Skematik Wemos D1 Mini Memilih komponen Wemos D1 Mini Merancang Skematik Wemos D1 Mini Merangkai diagram skematik D1 Wemos Mini Pengumpulan Laporan Tugas Besar 1 Memeriksa hasil rancangan skematik Wemos D1 Mini Membuat PCB Wemos D1 Mini Routing PCB Wemos D1 Mini Pengumpulan Laporan Tugas Besar 2 Pencetakan PCB Wemos D1 Mini 16 3.2 Desain Skematik Hasil rancangan diagram skematik Wemos D1 Mini menggunakan software EAGLE Schematic: Gambar 14 Desain Skematik 17 3.3 Desain PCB Hasil rancangan PCB Wemos D1 Mini menggunakan software EAGLE Board : Gambar 15 Desain PCB 3.4 Anggaran Perancangan Berikut ini merupakan tabel perkiraan biaya yang diperlukan dalam pembuatan PCB Wemos D1 Mini sesuai rangkaian yang telah dibuat pada software EAGLE. No. Nama Komponen Harga satuan Jumlah Biaya kebutuhan 1 ESP12E/ESPN 8266 Rp. 23.700,- 1 Rp. 23.700,- 2 Kapasitor C-EU 100 nF Rp. 300,- 3 Rp. 900,- 3 Kapasitor C-EU 10 uF Rp. 400,- 2 Rp. 800,- 4 Kapasitor C-EU 1 uF Rp. 1.000,- 2 Rp. 1000,- 5 Resistor R-US0603 470 Ὠ Rp. 400,- 2 Rp. 800,- 6 Resistor R-US0603 1 KὨ Rp. 600,- 2 Rp. 1.200,- 7 Resistor R-US0603 10 KὨ Rp. 400,- 7 Rp. 2.800,- 8 Resistor R-US0603 100 KὨ Rp. 600,- 2 Rp. 1.200,- 9 Resistor R-US0603 220 KὨ Rp. 500,- 1 Rp. 500,18 10 Connector Micro USB 2.0 Type B Rp. 6.800,- 1 Rp. 6.800,- RCP 5 SMD 11 Relay ZF112 Rp.7.500,- 1 Rp.7.500,- 12 Dioda Schottky 20 V Rp.1.500,- 1 Rp. 1.500,- 13 Dioda 1N4004 Rp. 300,- 1 Rp. 300,- 14 IC USB to Serial Chip CH340G Rp. 10.000,- 1 Rp. 10.000,- 15 Regulator 500mA Low Noise Rp.1.200,- 1 Rp. 1.200,- SPX3819M5-L-3-3 16 Switch-tact DTSM-3 Rp. 4.300,- 1 Rp. 4.300,- 17 Pin Header 1x8 Box SMD Rp.1.500,- 2 Rp. 3.000,- 18 Pin Header 1x3 Female Pin Rp. 600,- 1 Rp. 600,- 19 Transistor SMD NPN 25V-500MW Rp. 550,- 2 Rp. 1.100,- 20 LED SMD0603 Rp. 500 1 Rp. 500,- 21 Monolithic Crystal Filters Rp.7.700,- 1 Rp. 7.700,- 22 Optoisolator Transistor Output Rp. 8.300,- 1 Rp. 8.300,- Rp. 2.990,- 1 Rp. 2.990,- 5000Vrms 1 Channel 4-DIP 23 Transistor NPN BC847 Tabel 1 Komponen-komponen Wemos D1 MIni Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa untuk membuat PCB Wemos D1 Mini diperlukan biaya sebesar Rp. 84.690,-. Hal ini sudah termasuk dari harga total dari keseluruhan jumlah komponen yang diperlukan. Karena proses pencetakan PCB dibatalkan maka biaya untuk keperluan alat seperti solder, timah, pinset, dan sebagainya tidak ada. 19 BAB IV BENTUK KELUARAN YANG DIHARAPKAN 4.1 Hasil Perancangan 4.1.1 Hasil Perancangan Skematik Gambar 16 Hasil Perancangan Skematik 20 4.1.2 Hasil Perancangan PCB Gambar 17 Hasil Perancangan PCB 4.2 Alur Pembuatan Proses pembuatan modul rangkaian Wemos D1 Mini melalui beberapa tahap diantaranya : 1. Membaca dan memahami rincian dan aturan pengerjaan tugas besar yang dibagikan oleh asisten praktikum dan disetujui oleh dosen pengampu. 2. Mulai merancang diagram skematik rangkaian Wemos D1 Mini dengan melihat digram skematik yang telah dibagikan. 3. Memilih komponen rangkaian Wemos D1 Mini yang diperlukan dengan file library yang telah dibagikan oleh asisten praktikum melalui Google drive. 4. Merangkai diagram skematik rangkaian Wemos D1 Mini menggunakan software EAGLE dengan mengikuti video yang telah dibagikan. 5. Memeriksa hasil rancangan skematik rangkaian Wemos D1 Mini menggunakan fitur ERC software EAGLE untuk mengetahui letak kesalahan dan meralat kesalahan yang ada. 6. Membuat PCB rangkaian Wemos D1 Mini menggunakan fitur Board software EAGLE. 21 7. Routing PCB Wemos D1 Mini dengan menggunkan fitur Autoroute software EAGLE dan memastikan tidak ada kesalahan dalam hasil routing. 4.3 Komponen Detail yang Digunakan 1. ESP12E/ESP8266 ESP8266 merupakan sebuah modul WiFi yang bersifat SoC (System on Chip), sehingga kita bisa melakukan programming langsung ke ESP8266 tanpa memerlukan mikrokontroller tambahan. ESP12E merupakan tipe dari modul pengembangan ESP83266 dengan vendor pembuat yaitu LoLin. Berikut ini adalah spesifikasinya : No. Spesifikasi Keterangan 1 Vendor Pembuat LoLin 2 USB port Micro USB 3 GPIO Pin 13 4 ADC 1 pin (10 bit) 5 Usb to Serial Converter Usb to Serial Converter 6 Power Input 5 VDC 7 Ukuran Module 57 x 30 mm Tabel 2 Spesifikasi ESP12E 2. Kapasitor C-EU Kapasitor merupakan komponen elektronika yang berfungsi menyimpan energi dalam bentuk medan listrik untuk sementara waktu. Pada rangkaian skematik Wemos D1 Mini menggunakan kapasitor C-EU yang merupakan kapasitor horizontal dengan simbol eropa, grid 5 mm, dan outline 7.5 x 7.5 mm serta nilai Kapasitor yang digunakan yaitu 100 nF, 10 uF, dan 1 uF. 3.Resistor R-US_R0603 Resistor merupakan komponen elektronika yang berfungsi mengatur dan membatasi arus listrik pada rangkaian elektonika. Pada rangkaian skematik Wemos D1 Mini mengggunakan Resistor R-US_R0603 yang merupakan resistor dengan nilai tetap yaitu 470 Ὠ, 1K Ὠ, 10KὨ, 100K Ὠ, dan 220KὨ. 22 4. Connector Micro USB 2.0 Type B RCP 5 SMD Konektor Micro USB merupakan komponen elektronika yang digunakan untuk menghubungkan suatu komponen elektronika dengan komponen lainnya. Spesifikasi yang dimiliki oleh Connector Micro USB 2.0 Type B RCP 5 SMD berupa memiliki bentuk seperti trapesium sehinnga dikategorikan Tipe B, USB 2.0 artinya memiliki kecepatan transfer data hinnga 480 Mbps, dan output daya maksimal sebesar 5V dan 1.5A. 5. Relay ZF112 Relay merupakam saklar yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Elektromekanikal yang terdiri dari 2 bagian utama yaitu Elektromagnet berupa Coil dan Mekanikal berupa seperangkat Kontak Saklar. Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. 6. Dioda Schottky 20 V Dioda Schottky merupakan jenis dioda dengan tegangan jatuh yang rendah jika dibandingkan dengan dioda normal lainnya. Karakteristik utama Schottky Diode yaitu bisa dinyalakan dan dimatikan lebih cepat serta tidak menghasilkan noise yang berlebihan. 7. Dioda 1N4004 Dioda 1N4004 merupakan diode silikon yang biasa digunakan untuk penyearah arus 1A /tegangan dan memiliki pemblokiran tegangan DC sebesar 400 V. 8. IC USB to Serial Chip CH340G IC USB to Serial Chip CH340G merupakan chip yang digunakan untuk menkonversi ke serial interface, IrDA (Infrared Data Association) yaitu komunikasi data inframerah memainkan peran penting dalam komunikasi data nirkabel, dan printer interface. 9. Regulator 500mA Low Noise SPX3819M5-L-3-3 Regulator merupakan komponen elektronika yang berfungsi mengatur secara regulasi/otomatis tegangan output dari catu daya / power supply untuk mempertahankan atau memastikan Tegangan pada level tertentu. Pada rangkaian skematik Wemos D1 Mini mengggunakan Regulator 500mA Low Noise SPX3819M5-L-3-3 yang memiliki 5 pin, 23 memiliki tegangan dropout rendah, noise rendah, dan arus ground sangat rendah sebesar 800 µA pada 100mA output. 10. Switch-tact DTSM-3 Switch-tact DTSM-3 merupakan saklar berukuran kecil 3.5mm x 6mm, dapat beroperasi pada arus 50 mA dan tegangan 12 VDC. 11. Pin Header Pin Header merupakan konektor dengan banyak pin digunakan untuk merapikan penghubungan antar kabel sehinnga kabel tersebut dinamakan kabel pita. Pada rangkaian skematik Wemos D1 Mini mengggunakan Pin Header 1x8 Box SMD dan Pin Header 1x3 Female Pin. 12. Transistor Transistor merupakan komponen semikonduktor yang berfungsi sebagai penguat, switching, stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal. Pada rangkaian skematik Wemos D1 Mini mengggunakan transistor Transistor SMD NPN 25V-500MW dan Transistor NPN BC847 jenis silikon dan bipolar NPN. Spesifikasi Transistor NPN BC847 sebagai berikut : a) Collector-base voltage : 50v, b) Collector-emitter voltage : 45v c) Emitter-base voltage : 6v d) Collector current : 100mA e) Peak collector current : 200mA 13. LED SMD0603 LED SMD0603 merupakan dioda SMD berukuran 1.6 x 0.8mm yang dapat bekerja pada arus 20mA dan tegangan 3.0 – 3.2V. 14. Monolithic Crystal Filters Monolithic Crystal Filters merupakan komponen elektronika yang berfungsi sebagai resonator dengan bahan kristal yang sering digunakan sebagai pembangkit frekuensi tinggi dan lebih stabil. 15. Optoisolator Transistor Output 5000Vrms 1 Channel 4-DIP 24 Optocoupler adalah sebuah komponen semi konduktor atau alat yang terdiri dari LED dan Komponen yang sensitif terhadapat cahaya. Biasanya digunakan untuk isolasi rangkaian satu ke rangkaian yang lainnya. Pada rangkaian skematik Wemos D1 Mini optocoupler tediri dari 4 pin dan memiliki tegangan isolasasi 5000Vrms. Output yang dihasilkan yaitu Arus Collector 50 mA, Tegangan Collector-Emitter 35V, dan Tegangan Emitter-Collector 6V. 25 BAB V JADWAL PELAKSANAAN DAN ANGGARAN 5.1 Jadwal Pelaksanaan dan jobdesk Jadwal Pelaksana Pembuatan PCB Wemos D1 Mini ESP 12-E kelompok BE-06 : No. 1. Hari/Tanggal Progres Pembuatan Skematik Wemos Penugasan TUBES dari asisten D1 Mini ESP-12E praktikum, pengumpulan soal- menggunakan software soal TUBES BE. Keterangan Terlaksana EAGLE CAD : Selasa, 7 April 2020 2. Rabu, 8 April 2020 Pengerjaan laporan TUBES BE Terlaksana ( mencari sumber-sumber Referensi) 3. Kamis, 9 April 2020 Pengerjaan Skematik Wemos D1 Terlaksana Mini menggunakan software EAGLE CAD dan merecordnya. 4. Jumat, 10April 2020 Pengetikan laporan dari cover Terlaksana sampai BAB II Dasar Teori beserta melampirkan gambargambar dan daftar pustaka, pengerjaan jurnal tugas modul 9. 5. Sabtu, 11 April 2020 Menyatukan laporan dari cover Terlaksana sampai BAB II Dasar Teori dan Daftar Pustaka dan gambar, penyelesaian laporan , pengumpulan TUBES dalam 26 satu folder, penguplodan TUBES dan pengiriman link Google Drive ke Asisten. 6. Pembuatan PCB Board Penugasan TUBES BE dari Wemos D1 Mini ESP-12E asisten, pengumpulan bahan- menggunakan software bahan materi PCB Board Wemos EAGLE CAD : D1 Mini ESP-12E Terlaksana Selasa, 14 April 2020 7. Rabu, 15 April 2020 Melanjutkan pengerjaan laporan Terlaksana PCB Board. 8. Kamis, 16 April 2020 Pengerjaan PCB Board Terlaksana menggunakan software EAGLE CAD sekaligus pembuatan video recordnya. 9. Jumat, 17 April 2020 Pengumpulan dan penggabungan Terlaksana bahan-bahan materi laporan PCB Board, pengerjaan jurnal tugas modul 10. 10. Sabtu, 18 April 2020 Menyatukan laporan dari cover Terlaksana sampai BAB V dan daftar pustaka, gambar, penyelesaian laporan , pengumpulan TUBES dan jurnal tugas dalam satu folder, penguplodan TUBES dan pengiriman link Google Drive. 27 Tabel 3 Jadwal Pelaksanaan dan jobdesk Dalam pengerjaan TUBES membuat Wemos D1 Mini dimulai dari skematik sampai perancangan PCB Board membutuhkan waktu 10 hari. Jobdesk pembuatan laporan dan Wemos D1 Mini ini dilakuakn dengan cara online atau daring, sehingga untuk pembagian jobdesk dibagi dua, karena kelompok BE-06 ada dua orang maka pengerjaan laporan juga dibagi-bagi. Dalam jobdesk kelompok kami kesulitan dalam mencari harga komponen serta anggaran dalam perancangan PCB board asli Wemos D1 Mini, sebab di internet juga masih sedikit informasinya. 5.2 Kesimpulan Wemos D1 Mini merupakan board wifi mini berbasis ESP266 yang dikenal ekonomis dan handal. ESP8266 ini yang bisa menghubungkan perangkat microcontroller seperti arduino dengan internet via wifi. Wemos D1 mini ini dapat membuat project mini tanpa menggunakan arduino sebagai mikrokontrolernya, karena modul Wemos D1 mini dapat bekerja sendiri atau stand-alone untuk memproses setiap bit code atau coding yang masuk. Pada proses perancangan skematik dibutuhkan 23 jenis komponen elektronika dan jumlah keseluruhan komponen elektronika yang dibutuhkan sebanyak 38 buah dengan perkiraan biaya sebesar Rp. 84.690,- 5.3 Saran 5.3.1 Asisten Praktikum Pemberian arah pengerjaan tugas besar Modul 9 dan Modul 10 baik, aturan pengerjaan bisa diterima oleh semua pihak. Namun terkadang terdapat penyampaian materi secara daring kurang memuaskan, seperti faktor sinyal jelek, kurangnya ruang dan waktu untuk bertanya dengan leluasa, dan kurangnya praktikan memahami dan literasi dengan yang disampaikan asisten praktikum sehinnga muncul pertanyaan yang sudah disampaikan sebelumnya. Saran dari kami harap dimaafkan, tetap sabar dan semngat selalu dalam menghadapi faktor-faktor tersebut. 28 5.3.2 Praktikum Dalam mengikuti praktikum dan pengerjaan tugas besar bagi kelompok kami tidak ada masalah. Untuk lebih mengenal dari pengerjaan TUBES ini perlu adanya evaluasi terkait dengan lebih menekankan bobot tugas pada kelompok dan waktu pengerjaan diperpanjang sehingga lebih tercipta suatu penyelesaian dalam pengerjaan TUBES ini. Kemungkinan selama penyelesaian tubes adanya suatu ketergantungan terhadap suatu pengerjaan tubes, yang seharusnya mampu dikerjakan dengan koperaif, sehingga menumbulkan konsekuensi logis terhadap pemerataan kemampuan penguasaan dan memahami terhadap proses pengerjaan tubes ini. 29 LAMPIRAN 1. Gambar Gambar 2 Schematic Gambar 1 EAGLE ` Gambar 3 Control Panel Gambar 5 Library Gambar 7 Solder Tembak Gambar 9 Solder Blower Gambar 4 Board Gambar 6 Solder biasa Gambar 8 Solder kontrol suhu Gambar 10 Wemos 30 2. Tabel a. Tabel komponen-komponen Wemos D1 Mini No. Nama Komponen Harga satuan Jumlah Biaya kebutuhan 1 ESP12E/ESPN 8266 Rp. 23.700,- 1 Rp. 23.700,- 2 Kapasitor C-EU 100 nF Rp. 300,- 3 Rp. 900,- 3 Kapasitor C-EU 10 uF Rp. 400,- 2 Rp. 800,- 4 Kapasitor C-EU 1 uF Rp. 1.000,- 2 Rp. 1000,- 5 Resistor R-US0603 470 Ὠ Rp. 400,- 2 Rp. 800,- 6 Resistor R-US0603 1 KὨ Rp. 600,- 2 Rp. 1.200,- 7 Resistor R-US0603 10 KὨ Rp. 400,- 7 Rp. 2.800,- 8 Resistor R-US0603 100 KὨ Rp. 600,- 2 Rp. 1.200,- 9 Resistor R-US0603 220 KὨ Rp. 500,- 1 Rp. 500,- 10 Connector Micro USB 2.0 Type B Rp. 6.800,- 1 Rp. 6.800,- RCP 5 SMD 11 Relay ZF112 Rp.7.500,- 1 Rp.7.500,- 12 Dioda Schottky 20 V Rp.1.500,- 1 Rp. 1.500,- 13 Dioda 1N4004 Rp. 300,- 1 Rp. 300,- 14 IC USB to Serial Chip CH340G Rp. 10.000,- 1 Rp. 10.000,- 15 Regulator 500mA Low Noise Rp.1.200,- 1 Rp. 1.200,- SPX3819M5-L-3-3 16 Switch-tact DTSM-3 Rp. 4.300,- 1 Rp. 4.300,- 17 Pin Header 1x8 Box SMD Rp.1.500,- 2 Rp. 3.000,- 18 Pin Header 1x3 Female Pin Rp. 600,- 1 Rp. 600,- 19 Transistor SMD NPN 25V-500MW Rp. 550,- 2 Rp. 1.100,- 20 LED SML0603 Rp. 500 1 Rp. 500,- 21 Monolithic Crystal Filters Rp.7.700,- 1 Rp. 7.700,- 22 Optoisolator Transistor Output Rp. 8.300,- 1 Rp. 8.300,- Rp. 2.990,- 1 Rp. 2.990,- 5000Vrms 1 Channel 4-DIP 23 Transistor NPN BC847 31 b. Tabel Spesifikasi ESP8266 No. Spesifikasi Keterangan 1 Vendor Pembuat LoLin 2 USB port Micro USB 3 GPIO Pin 13 4 ADC 1 pin (10 bit) 5 Usb to Serial Converter Usb to Serial Converter 6 Power Input 5 VDC 7 Ukuran Module 57 x 30 mm c. Tabel Jadwal Pelaksanaan dan jobdesk No. 1. Hari/Tanggal Progres Pembuatan Skematik Wemos Penugasan TUBES dari asisten D1 Mini ESP-12E praktikum, pengumpulan soal- menggunakan software soal TUBES BE. Keterangan Terlaksana EAGLE CAD : Selasa, 7 April 2020 2. Rabu, 8 April 2020 Pengerjaan laporan TUBES BE Terlaksana ( mencari sumber-sumber Referensi) 3. Kamis, 9 April 2020 Pengerjaan Skematik Wemos D1 Terlaksana Mini menggunakan software EAGLE CAD dan merecordnya. 4. Jumat, 10April 2020 Pengetikan laporan dari cover Terlaksana sampai BAB II Dasar Teori beserta melampirkan gambar- 32 gambar dan daftar pustaka, pengerjaan jurnal tugas modul 9. 5. Sabtu, 11 April 2020 Menyatukan laporan dari cover Terlaksana sampai BAB II Dasar Teori dan Daftar Pustaka dan gambar, penyelesaian laporan , pengumpulan TUBES dalam satu folder, penguplodan TUBES dan pengiriman link Google Drive ke Asisten. 6. Pembuatan PCB Board Penugasan TUBES BE dari Wemos D1 Mini ESP-12E asisten, pengumpulan bahan- menggunakan software bahan materi PCB Board Wemos EAGLE CAD : D1 Mini ESP-12E Terlaksana Selasa, 14 April 2020 7. Rabu, 15 April 2020 Melanjutkan pengerjaan laporan Terlaksana PCB Board. 8. Kamis, 16 April 2020 Pengerjaan PCB Board Terlaksana menggunakan software EAGLE CAD sekaligus pembuatan video recordnya. 9. Jumat, 17 April 2020 Pengumpulan dan penggabungan Terlaksana bahan-bahan materi laporan PCB Board, pengerjaan jurnal tugas modul 10. 33 10. Sabtu, 18 April 2020 Menyatukan laporan dari cover Terlaksana sampai BAB V dan daftar pustaka, gambar, penyelesaian laporan , pengumpulan TUBES dan jurnal tugas dalam satu folder, penguplodan TUBES dan pengiriman link Google Drive. 34 DAFTAR PUSTAKA A. Goeritno, D.J. Nugroho, R. Yatim. (2014, Nov. 14). “Implementasi Sensor SHT11 Untuk Pengkondisian Suhu dan Kelembaban Relatif Berbantuan Mikrokontroler,” di Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi (Semnastek) 2014 Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta. CadSoft. 2010. Eagle Easily Applicable Graphical Layout Editor Manual Version 5. Palm Beach, FL: CadSoft Computer Inc., pp. 37-80. DTH1J2–Tim Lab. Bengkel Elektronika Universitas Telkom. 2020. Modul Praktek Bengkel ELektronika 2020. Bandung : Universitas Telkom K. Aono. 2011. “Application Note: PCB Design with EAGLE,” in ECE480 Design Team 5, Department of Electrical & Computer Engineering. Michigan, MI: Michigan State University, pp. 1-33. Munir, Muhammad. 2012. MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) DALAM DESAIN PRINTED CIRCUIT BOARD (PCB) BAGI MAHASISWA PRODI T. ELEKTRONIKA (D3) DAN P.T. ELEKTRONIKA (S1) FT UNY. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Volume 21, Nomor 1. Yogyakarta : UNY Putri, Dian Mustika. 2017. MENGENAL WEMOS D1 MINI DALAM DUNIA IOT. Tangerang :SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER STMIK RAHARJA. T. Clarke. 2008. “The EAGLE Schematic & PCB Layout Editor - A Guide,” in Course Material,Department of Electrical & Electronic Engineering. London: Imperial Collage London, pp. 1-17. Tim Lab. DESAIN DAN PROTOTIPE TE FTUB. 2014. INSTRUKSI KERJA : Penyolderan Listrik. Malang : Universitas Brawijaya. Rugianto. 2013. “Soldering PCB”.www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/ Banyuwangi. dan diakses pada 8 Desoldering April 2020 di 35