Uploaded by User52973

LAPORAN TUBES BENGKEL 2

advertisement
PROYEK TUGAS BESAR
PERANCANGAN SKEMA RANGKAIAN ELEKTRONIKA
Disusun sebagai syarat untuk memenuhi pelaksanaan mata kuliah
Bengkel Elektronika
Oleh:
NIZAR PUGUH PANGESTU
6705191087
WANDI NURONI
6705194095
D3 TEKNOLOGI TELEKOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU TERAPAN
UNIVERSITAS TELKOM
2020
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Tugas besar dengan judul :
PROYEK TUGAS BESAR
PERANCANGAN SKEMA RANGKAIAN ELEKTRONIKA
Oleh :
NIZAR PUGUH PANGESTU
6705191087
WANDI NURONI
6705194095
Telah diperiksa dan disetujui sebagai salah satu syarat untuk mata
kuliah Bengkel Elektronika pada
Program Studi D3 Teknologi Telekomunikasi Universitas Telkom
Bandung, 8 April 2020
Menyetujui,
Asisten Praktikum
Nabila Salsa Hasnida
6705184054
ii
ABSTRAK
Dalam membuat suatu sistem elektronika pasti diperlukan adanya perancangan
skematik rangkaian elektronika terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk mempermudah
seseorang dalam menentukan komponen elektronika yang dibutuhkan sehingga dapat
memperkecil kesalahan pada rangkaian elektronika yang telah dibuat. Selain itu, perancangan
skematik rangkaian elektronika juga dapat digunakan untuk mengetahui jenis dan spesifikasi
komponen elektronika yang terkait serta memperkirakan biaya perancangan yang dibutuhkan.
Pada perkembangannya perancangan skematik rangkaian elektronika telah mengalami
kemajuan, diantaranya muncul Software EAGLE (Easily Applicable Graphical Layout Editor)
yang sangat membantu perancangan jalur elektronika sebelum diimplentasikan pada PCB
dengan cepat dan tepat. Sebelum mucul software seperti ini, seseorang membuat
rangkaian/rancangan terlebih dahulu di atas kertas untuk kemudian disalin ke atas PCB
(Papan Sirkuit) sehingga memerlukan banyak waktu dan tenaga. Kemajuan lainnya yaitu
muculnya berbagai macam jenis solder yang bisa di pilih sesuai kecocokan rancangan yang
dibuat diantaranya solder biasa, solder tembak, solder uap, solder dengan kontrol suhu, dan
sebagainya sehingga hasil rancangan bagus.
Aspek lain yang perlu diperhatikan dalam perancangan skematik rangkaian
elektronika pengetahuan dan skill/kemampuan yang dimiliki oleh perancang. Hal ini juga
mempengaruhi ketepatan dan hasil akhir dari rancangan skematik yang dibuat. Seseorang
yang memiliki pengetahuan di bidang perancangan skematik rangkaian elektronika akan
mengetahu teknik-teknik yang digunakan saat perancangan sehingga hasilnya juga bagus.
Kata kunci : Perancangan, skematik, rangkaian elektronika, solder, komponen
elektronika
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................................ii
ABSTRAK ................................................................................................................................iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................ v
DAFTAR TABEL .................................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................................. 2
1.4 Manfaat ........................................................................................................................... 2
1.5 Batasan Masalah ............................................................................................................. 2
1.6 Metodologi ....................................................................................................................... 2
BAB II DASAR TEORI ........................................................................................................... 4
2.1 Software EAGLE ............................................................................................................ 4
2.2 Solder ............................................................................................................................... 8
2.3 PCB (Printed Circuit Board) ....................................................................................... 11
2.4 Wemos D1 Mini ............................................................................................................ 13
BAB III MODEL SISTEM ATAU PERANCANGAN SISTEM ....................................... 16
3.1 Flow Chart .................................................................................................................... 16
3.2 Desain Skematik ........................................................................................................... 17
3.3 Desain PCB .................................................................................................................. 188
3.4 Anggaran Perancangan................................................................................................ 18
BAB IV BENTUK KELUARAN YANG DIHARAPKAN ................................................. 20
4.1 Hasil Perancangan ........................................................................................................ 20
4.2 Alur Pembuatan............................................................................................................ 21
4.3 Komponen Detail yang Digunakan ........................................................................... 222
BAB V JADWAL PELAKSANAAN DAN ANGGARAN ............................................ 266
5.1 Jadwal Pelaksanaan dan jobdesk.............................................................................. 266
5.2 Kesimpulan ................................................................................................................. 288
5.3 Saran ............................................................................................................................ 288
LAMPIRAN ............................................................................................................................ 30
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 355
iv
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 1 logo software EAGLE.
2. Gambar 2 tampilan control panel EAGLE.
3. Gambar 3 tampilan skematik EAGLE.
4. Gambar 4 tampilan board EAGLE.
5. Gambar 5 tampilan libray EAGLE.
6. Gambar 6 solder biasa.
7. Gambar 7 solder tembak.
8. Gambar 8 solder dengan control suhu.
9. Gambar 9 solder blower.
10. Gambar 10 PCB.
11. Gambar 11 contoh lebar jalur pada PCB.
12. Gambar 12 wemos controller.
13. Gambar 13 pin wemos.
14. Gambar 14 Desain skematik.
15. Gambar 15 Desain PCB.
16. Gambar 16 Hasil perancangan skematik.
17. Gambar 17 Hasil perancangan PCB.
v
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1 komponen-komponen Wemos D1 Mini.
2. Tabel 2 Spesifikasi ESP8266.
3. Tabel 3 Jadwal Pelaksanaan dan jobdesk.
vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perancangan rangkaian elektronika merupakan tahap awal untuk membuat suatu
sistem elektronika sebelum diimplementasikan pada PCB Board. Pada proses perancangan
rangkaian tersebut diperlukan sebuah skematik yang terdiri dari komponen-komponen
elektronika beserta wiring/jalur elektronika. Pembuatan skematik ini dapat dilakukan
menggunakan software EAGLE dan menghasilkan rangkaian skematik dengan mudah dan
cepat. Selain itu hasil rangkaian skematik tersebut berupa file yang dapat dibuka kapan dan
dimana saja di komputer. File skematik tersebut juga memuat jenis dan spesifikasi komponen
elektronika yang digunakan, sehingga memudahkan perancang memahami rancangan dan
menentukan biaya yang diperlukan untuk menyusun rangkaian elektronika tersebut.
Pada perancangan rangkaian elektronika terdapat beberapa hal penting perlu
diperhatikan diantaranya :
1. Memahami Karakteristik setiap komponen elektronika
Sebuah rangkaian elektronika dibangun dari kumpulan berbagai komponen –
komponen yang terintegrasi. Komponen – komponen tersebut memiliki karakteristik dan cara
kerja yang berbeda satu sama lain sehingga diperlukan pemhahama karakteristiknya.
2. Memahami Hukum kelistrikan
Setiap komponen elektronika memiliki batas daya dan kemampuan arus yang berbeda.
Sehingga diperlukan analisa kelistrikan untuk menentukan komponen elektonika yang cocok.
Selain itu pada komponen elektronika terdapat gerbang logika yang dapat dipahami dengan
Prinsip Boolean.
3. Mengetahui cara kerja rangkaian yang akan dibuat
Hal ini sangat penting untuk menentukan fungsi dari komponen elektronika yang
sudah diidentifikasi saat dilakukan wiring antar kaki komponen pada skematik agar tidak ada
kesalahan.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara membuat desain rangkaian elektronika yang baik ?
2. Bagaimana cara menganalisa rangkaian elektronika dengan tepat ?
3. Bagaimana cara kerja dari rangkaian elektronika ?
1.3 Tujuan
1. Praktikan mampu membuat desain rangkaian elektronika.
2. Praktikan mampu menganalisa rangkaian elektronika.
3. Praktikan mampu mengetahui cara kerja rangkaian elektronika.
1.4 Manfaat
1. Untuk meningkatkan pengatahuan, wawasan, dan skill praktikan dalam
pernacangan rangkaian elektronika.
2. Dapat digunakan sebagai sumber referensi bagi khalayak.
3. Dapat mengembangkan ilmu dari isi tugas besar yang bisa diterapkan di lingkungan
Bengkel Elektronika Telkom University.
1.5 Batasan Masalah
1. Pelaksanaan dan penyusunan tugas besar tidak dilakukan bersama-sama secara
langsung sehingga kurang maksimal.
2. Membahas tentang cara perancangan rangkaian elektronika.
3. Perancangan rangkaian elektronika hanya menggunakan software EAGLE.
1.6 Metodologi
Pendekatan sistematis/metodologi yang digunakan dalam merealisasikan tujuan dan
pemecahan masalah di atas dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Studi literatur
Dilakukan studi literatur atau tinjauan pustaka yang diperoleh dari buku, jurnal dan
beberapa sumber lainnya tentang perancangan rangkaian elektronika.
2
2. Praktikum
Dilakukan praktikum menggunakan software EAGLE untuk membuat rancangan
elektronika berupa skematik dan PCB.
3
BAB II DASAR TEORI
2.1 Software EAGLE
Software EAGLE (Easily Applicable Graphical Layout Editor) adalah sebuah aplikasi
yang
fungsi
utamanya
untuk
mempermudah
dalam
melakukan
atau
membuat
rangkaian/rancangan jalur elektronika sebelum rancangan tersebut dimplementasikan dalam
PCB. Biasanya seseorang yang akan membuat sebuah barang elektronika, mereka akan
membuat sebuah rangkaian/rancangan terlebih dahulu di atas kertas untuk kemudian disalin
ke atas PCB (Papan Sirkuit), Tapi dengan software ini semua pekerjaan itu dapat dilakukan
dengan mudah. Karena didalam software ini sudah disediakan semua library icon perangkat
elektronika dan beserta kegunaannya. Keuntungan menggunakan software Eagle adalah :
1. Dapat menghemat waktu dan biaya.
2. Memperkecil kegagalan dalam pembuatan jalur schematic rangkaian listrik.
3. Tidak
diperlukan
kemampuan
analisis
yang
cukup
detail
,sehingga
dapat
memperhemat waktu pembuatan schematic lebih cepat (DTH1J2–Tim Bengkel Elektronika
Universitas Telkom, 2020).
Gambar 1 Logo Software EAGLE
Sejumlah aplikasi dengan peruntukan simulasi kebijakan, perkiraan kondisi, atau
keperluan khusus, seperti aplikasi EAGLE telah banyak beredar di pasaran. Aplikasi EAGLE
merupakan salah satu dari sembilan aplikasi untuk rancangan printed cicuit board (PCB)
paling top yang berkaitan dengan pembuatan diagram skematis rangkaian elektronika dengan
sasaran akhir berupa tata letak (layout) komponen-komponen elektronika (Aono, 2011).
4
Integrasi dalam perolehan diagram skematis rangkaian elektronika berbasis
sistem mikrokontroler
merupakan
sejumlah tahapan penting dan krusial dalam
pembuatan board untuk tata letak komponen sistem, penempatan dan pengawatan
antara
sensor
mikrokontroler
keberadaan
dan
sistem
untuk
seluruh
mikrokontroler,
sistem
komponen
keluaran.
penyusun
dan
Board
sebuah
penyambungan
berfungsi
sistem
pada
sistem
sebagai penghubung
mikrokontroler
atau
mikrokomputer (Goeritno, 2014).
Aplikasi EAGLE merupakan salah satu dari sekian banyak aplikasi untuk
rancangan
dalam pembuatan
keping papan tercetak
(printed cicuit
board, PCB)
berbantuan komputer (computer aided design, CAD), sehingga dikatakan sebagai editor tata
letak yang mudah digunakan bantuan rancangan papan rangkaian tercetak (PCB). Aplikasi
EAGLE terdiri atas empat view dasar, yaitu :
1. Control Panel (Panel Kontrol)
2. Schematic (Skematik)
3. Board (Papan)
4. Library (Kepustakaan)
Keempatnya dapat diakses dari EAGLE User Interface (UI) atau antarmuka
pengguna pada EAGLE, sehingga tidak perlu pengubahan netlists antara skema dan tata
letak. Fitur utama aplikasi dicakup juga anotasi maju dan mundur online, fungsi
bantuan sensitif untuk konteks, beberapa jendela untuk papan, skematik dan
kepustakaan, bahasa pengguna yang powerful, editor teks terpadu, dan tidak terdapat
perlindungan salinan perangkat keras (Clarke, 2008).
1. Control Panel
Control Panel merupakan jendela utama, untuk peluncuran segala sesuatu yang lain
dan saat penutupan, yaitu semua jendela bawahan ditutup. Untuk mulai sesuatu, klik kanan
pada 'EAGLE', dipilih 'New Project/ProyekBaru', dan disebut ’ex-Compaas’. Dilakukan
pengunduhan file 'Compass.sch' dan'Compass.pcb', dan disimpan di file dokumen:
\eagle\ex-Compass. Ditekan F5 atau klik View-Refresh di Control Panel untuk pembuat file
yang muncul di sana. Klik dua kali pada file Compass.sch dan file schematic dan PCB
keduanya harus termuat (CadSoft, 2010).
5
`
Gambar 2 Tampilan Control Panel EAGLE
Berdasarkan Gaxmbar 2 dapat dijelaskan, bahwa berbagai kategori di control panel, yaitu:
• File Library (.lbr files) sebagai penyimpan bagian-bagian individu yang ditambahkan ke
papan;
• Design Rules (.dru) merupakan checker aturan rancangan;
• User Language Programs (.ulp) digunakan bahasa pengguna EAGLE (cukup banyak bahasa
scripting lanjutan) untuk hal-hal yang biasanya sulit, membosankan, atau tidak mungkin tanpa
keberadaannya;
• Script (.scr) pada dasarnya hanya sekelompok perintah-perintah, lebih simpel dan kurang
kuat dibanding .ulp;
• CAM Jobs (.cam) ekspor ke format lain;
• Proyek (.sch, .pcb, dan lain-lain) adalah tempat papan rangkaian, skema, dan apapun
lainnya.
2. Jendela schematic
Schematic untuk penggambaran skema untuk proyek, berupa pendefinisian
bagian-bagian yang dimiliki dalam proyek, dan pin mana pada bagianbagiannya harus
dihubungkan (CadSoft, 2010).
6
Gambar 3 Tampilan Skematik EAGLE
3. Board
Board untuk perletakan potongan-potongan proyek dan secara fisik sebagai
penghubung pin yang benar (CadSoft, 2010).
Gambar 4 Tampilan Board EAGLE
4. Pustaka (library)
Library adalah tempat penyimpanan data komponen-komponen elektronika yang ada
pada software Eagle CAD. Ketika akan melakukan perancangan rangkaian elektronika pasti
memperlukan komponen elektronika seperti resistor, kapasitor, relay, diode dan sebagainya.
Pada library inilah data konmponen- komponen itu tersimpan.
7
Pada Eagle CAD terdapat 2 fitur library yaitu Library project dan library menu.
Library project adalah suatu fitur yang berfungsi untuk membuat komponen library yang
belum tersedia pada software Eagle CAD. Komponen yang telah dibuat dapat ditambahkan
sebagai library software eagle CAD serta digunakan untuk kebutuhan perancangan rangkaian
elektronika.
Sedangkan library menu adalah fitur yang berfungsi untuk menambahkan serta
memperbaruhi komponen-komponen library Eagle CAD dengan library yang telah kita buat
sendiri atau dengan cara mengunduhnya dari internet. cepat (DTH1J2–Tim Lab. Bengkel
Elektronika Universitas Telkom, 2020).
Gambar 5 Tampilan Library EAGLE
2.2 Solder
Solder merupakan alat bantu dalam merakit atau membongkar rangkaian elektronika
pada rangakain yang terdapat pada papan PCB. Solder merupakan alat elektronika yang
mengubah energi listrik menjadi energy panas. Penyolderan adalah proses penyambungan dua
logam atau lebih dengan cara memanaskan benda tersebut tanpa melakukan peleburan dua
benda yang akan disambung. Solder juga digunakan untuk upaya alternatif jumper dengan
menghubungkan kabel kecil ada hubungan yang putus pada papan PCB agar yang retak atau
terputus dapat tersambung kembali. Secara umum solder dapat dikelompokkan menjadi 2
macam, yaitu :
1. Solder dengan pemanas gas
2. Solder listrik.
2.2.1 Jenis-Jenis Solder Listrik
1. Solder Biasa
8
Solder ini paling banyak digunakan karena harganya yang relatif murah, dan tipe ini
hanya mempunyai satu watt saja (25-40 watt). Solder jenis ini biasa digunakan untuk
keperluan merakit atau servis.
Gambar 6 Solder Biasa
2. Solder Tembak
Istiah solder ini biasa disebut dikalangan teknisi untuk membedakannya dari solder
biasa karena mirip dengan tipe solder biasa tetapi ini mempunyai semacam tombol
digagangnya (tembakan) yang bila ditekan sehingga soldernya akan cepat bertambah panas.
Gambar 7 Solder Tembak
3. . Solder dengan Kontrol Suhu
Solder jenis ini mempunyai pengatur suhu dan bisa dipilih suhunya sesuai kebutuhan.
Solder ini memiliki keterangan ESD Safe sehingga aman digunakan untuk solder perangkat
IC. Ciri-ciri solder ini adalah memiliki box kontrol terpisah dari solder tersebut. Kelebihan
solder ini adalah bila dinyalakan seberapa lamapun suhunya akan stabil atau konstan sehingga
tidak merusak solder itu sendiri begitu juga dengan tegangan yang naik turun tidak akan
mempengaruhi suhu solder.
9
Gambar 8 Solder dengan Kontrol Suhu
4. Solder Blower (Hot Air)
Gambar 9 Solder Blower
Solder jenis ini cara kerjanya adalah dengan cara mengalirkan udara panas yang
dihasilkan pemanas dengan menggunakan blower, sehingga pada solder blower ini memiliki
dua tombol pengatur, yaitu tombol pengatur suhu dan tombol pengatur kecepatan putaran
blower. Solder blower digunakan untuk penyolderan dan pelepasan komponen jenis SMD/
Surface Mount Devices (DTH1J2–Tim Lab. Bengkel Elektronika Universitas Telkom, 2020).
2.2.2 Proses Penyolderan :
• Bersihkan PCB dari kotoran atau minyak dengan menggunakan kain wol dan thinner atau
menggunakan alat pembersih yang lain. Hindarkan alat pembersih yang bisa menyebabkan
korosi pada PCB maupun jalur-jalur yang ada pada PCB
• Bersihkan komponen-komponen elektronika yang akan di solder, terutama bagian yang akan
di solder (kaki-kakinya) dengan menggunakan kain atau ampelas
• Panaskan solder sampai solder tersebut mampu mencairkan tinol
10
• Pasang komponen yang akan di solder pada PCB kemudian lakukan penyolderan. Jangan
memasang komponen sekaligus tetapi bertahap satu persatu (pasang satu komponen, terus
lakukan penyolderan kemudian dipotong kaki-kakinya, setelah selesai baru pasang lagi
komponen yang lainnya). Dahulukan menyolder komponen yang paling tahan terhadap
panas.. Untuk komponen seperti IC, usahakan jangan menyolder secara langsung ke PCB
karena panas akibat penyolderan bisa merusaknya, tetapi gunakan socket/dudukan untuk
memasangnya. Socket digunakan untuk menjaga supaya IC tidak terkena panas pada waktu
menyolder, selain itu juga untuk mempermudah penggantian bila IC-nya rusak karena IC
termasuk komponen yang paling sering mengalami kerusakan (Tim LABORATORIUM
DESAIN DAN PROTOTIPE TE FTUB, 2014).
Hasil soldering yang baik merupakan salah satu aspek terpenting dalam realisasi suatu
rangkaian elektronika. Soldering digunakan untuk menghubungkan antara kaki-kaki
komponen – komponen elektronika dengan suatu sirkuit pada PCB (Printed Circuit Board).
Sehingga dapat dikatakan bahwa soldering adalah proses penyambungan antara komponen
elektronika dengan cirkuit. Baik – buruknya koneksi antar komponen dalam cirkuit (sistem)
sangat dipengaruhi dari baik-buruknya soldering yang dilakukan (Rugianto, 2013).
2.3 PCB (Printed Circuit Board)
Printed Circuit Board (PCB) adalah sebuah papan yang penuh dengan sirkuit dari
logam yang menghubungkan komponen elektronik yang berbeda jenis maupun sama satu
sama lain tanpa kabel. Papan sirkuit ini sudah diproduksi secara massal dengan cara
pencetakan untuk keperluan elektronika dan yang ada hubungannya dengan kelistrikan.
PCB pertama kali ditemukan oleh Paul yaitu seorang ilmuwan yang berasal dari
Austria yang memasukkan penggunaan PCB ke dalam sebuah perangkat radio. Penggunaan
PCB secara massal baru terjadi ketika Perang Dunia ke-2 pada tahun 1943 oleh Amerika
Serikat yang menggunakan PCB pada radio militer mereka. Selanjutnya PCB baru diproduksi
unukt tujuan komersialisasi pada tahun 1948 oleh Amerika Serikat dan setelah tahun 1950
PCB telah dikenal dan dipakai secara umum dalam dunia industri elektronika. PCB ada yang
terbuat dari bahan fiber atau sejenisnya pada bagian yang non konduktif.
Ketebalan tembaga pada PCB bermacam macam, ada yang 35 micrometer ada juga
yang 17-18 micrometer. Namun ada juga PCB yang tebuat dari bahan paper phenolic atau
pertinax, biasanya berwarna coklat, bahan jenis ini lebih populer karena harganya yang lebih
11
murah. Untuk PCB yang di pakai untuk Through hole plating, biasanya memakai yang
berbahan fiberglass, karena jamur tidak suka akan bahan ini, dan materialnya lebih kuat dan
tidak mudah bengkok di bandingkan yang berbahan pertinax.
Gambar 10 PCB
Papan Rangkaian Tercetak (PRT) atau sering juga disebut PCB merupakan papan
pemasangan komponen elektronika yang jalur hubungannya menggunakan papan berlapis
tembaga. Pembentukan jalur PCB dilakukan dengan cara etching (pelarutan), dimana
sebagian tembaga dilepaskan secara kimia dari suatu papan lapis tembaga kosong (blangko).
Tembaga yang tersisa beserta alasnya itulah yang akan membentuk jalur pengawatan PCB.
Perlu diperhatikan bahwa dalam perancangan atau pembuatan PCB ukuran sebuah
rangkaian perlu diperhatikan sehingga dalam pembuatan PCB tidak memakan ukuran yang
terlalu besar, padahal rangkaian tersebut memiliki komponen yang tergolong sedikit. Ukuran
papan PCB yang terlalu besar tidak diperbolehkan karena berakibat pemborosan dan tidak
efesien. PCB yang telah selesai dibuat akan dirangkai pada alat elektronika supaya tidak
memakan tempat yang terlalu besar maka ukurannya perlu di efesienkan. Menggambar jalur
pada PCB secara manual ataupun dengan berbantuan komputer tidak boleh terlalu tipis
supaya pada saat pelarutan tidak terlalu cepat terkikis oleh FeCl3, minimal tingkat ketipisan
jalur yaitu 2 mm. Sedangkan untuk tebalnya tidak ada pembatasan sama sekali karena
semakin tebal suatu jalur maka semakin kecil pula kemungkinan terputus atau terkikis.
Dalam penerapannya ada juga beberapa perusahaan besar menggambar layout PCB
dengan ketebalan 0,5 mm, ini disebabkan supaya dalam pembuatan PCB tidak menelan biaya
yang terlalu banyak, karena semakin tebal jalur maka ukuran PCB semakin besar (Munir,
2012).
12
Gambar 11 Contoh Lebar Jalur Pada PCB
2.4 Wemos D1 Mini
Wemos merupakan salah satu modul board yang dapat berfungsi dengan arduino
khususnya untuk project yang mengusung konsep IOT. Wemos dapat running standalone
tanpa perlu dihubungkan dengan mikrokontroler, berbeda dengan modul wifi lain yang masih
membutuhkan mikrokontroler sebagai pengrontrol atau otak dari rangkaian tersebut, wemos
dapat running stand-alone karena didalammnya sudah terdapat CPU yang dapat memprogram
melalui serial port atau via OTA serta transfer program secara wireless (Putri,2017)
Wemos D1 mini merupakan board wifi mini berbasis ESP266 yang dikenal ekonomis
dan handal. ESP8266 ini yang bisa menghubungkan perangkat microcontroller seperti arduino
dengan internet via wifi. Wemos D1 mini ini dapat membuat project mini tanpa menggunakan
arduino sebagai mikrokontrolernya, karena modul Wemos D1 mini dapat bekerja sendiri atau
stand-alone untuk memproses setiap bit code atau coding yang masuk (Putri, 2017)
Gambar 12 Wemos Microcontroller
13
2.4.1 Chipset
Wemos memiliki 2 buah chipset yang digunakan sebagai otak kerja antara lain.
a. Chipset ESP8266
ESP8266 merupakan sebuah chip yang memiliki fitur Wifi dan mendukung stack
TCP/IP. Modul kecil ini memungkinkan sebuah mikrokontroler terhubung kedalam jaringan
Wifi dan membuat koneksi TCP/IP hanya dengan menggunakan command yang sederhana.
Dengan clock 80 MHz, chip ini dibekali dengan 4MB eksternal RAM serta mendukung
format IEEE 802.11 b/g/n sehingga tidak menyebabkan gangguan bagi yang lain.
b. Chipset CH340
CH340 adalah chipset yang mengubah USB serial menjadi serial interface, contohnya
adalah aplikasi converter to IrDA atau aplikasi USB converter to Printer. Dalam mode serial
interface, CH340 mengirimkan sinyal penghubung yang umum digunakan pada modem.
CH340 digunakan untuk mengubah perangkat serial interface umum untuk berhubungan
dengan bus USB secara langsung.
2.4.2 PIN Wemos
Dalam modul wemos terdapat pin digital dan analog:
a. Pin Digital
Salah satu I/O port pada modul wemos dikenal dengan pin Digital. Pin ini dapat
dikonfigurasikan baik sebagai input ataupun output.
b. Pin Analog
Pin analog pada modul wemos ini memiliki 10 bit resolusi dengan nilai maksimal 3.2
Volt. Pin analog ini dapat digunakan persis dengan cara yang sama dengan pin digital (Putri,
2017).
14
Gambar 13 Pin Wemos
15
BAB III MODEL SISTEM ATAU PERANCANGAN SISTEM
3.1 Flow Chart
Proses pengerjaan tugas besar D1 Wemos Mini mengikuti flowchart berikut ini :
Memahami rincian tugas
besar D1 Wemos Mini
Melihat contoh Skematik
Wemos D1 Mini
Memilih komponen
Wemos D1 Mini
Merancang Skematik
Wemos D1 Mini
Merangkai diagram
skematik D1 Wemos
Mini
Pengumpulan Laporan
Tugas Besar 1
Memeriksa hasil
rancangan skematik
Wemos D1 Mini
Membuat PCB Wemos
D1 Mini
Routing PCB Wemos D1
Mini
Pengumpulan Laporan
Tugas Besar 2
Pencetakan PCB Wemos
D1 Mini
16
3.2 Desain Skematik
Hasil rancangan diagram skematik Wemos D1 Mini menggunakan software EAGLE
Schematic:
Gambar 14 Desain Skematik
17
3.3 Desain PCB
Hasil rancangan PCB Wemos D1 Mini menggunakan software EAGLE Board :
Gambar 15 Desain PCB
3.4 Anggaran Perancangan
Berikut ini merupakan tabel perkiraan biaya yang diperlukan dalam pembuatan PCB
Wemos D1 Mini sesuai rangkaian yang telah dibuat pada software EAGLE.
No.
Nama Komponen
Harga satuan
Jumlah
Biaya
kebutuhan
1
ESP12E/ESPN 8266
Rp. 23.700,-
1
Rp. 23.700,-
2
Kapasitor C-EU 100 nF
Rp. 300,-
3
Rp. 900,-
3
Kapasitor C-EU 10 uF
Rp. 400,-
2
Rp. 800,-
4
Kapasitor C-EU 1 uF
Rp. 1.000,-
2
Rp. 1000,-
5
Resistor R-US0603 470 Ὠ
Rp. 400,-
2
Rp. 800,-
6
Resistor R-US0603 1 KὨ
Rp. 600,-
2
Rp. 1.200,-
7
Resistor R-US0603 10 KὨ
Rp. 400,-
7
Rp. 2.800,-
8
Resistor R-US0603 100 KὨ
Rp. 600,-
2
Rp. 1.200,-
9
Resistor R-US0603 220 KὨ
Rp. 500,-
1
Rp. 500,18
10
Connector Micro USB 2.0 Type B
Rp. 6.800,-
1
Rp. 6.800,-
RCP 5 SMD
11
Relay ZF112
Rp.7.500,-
1
Rp.7.500,-
12
Dioda Schottky 20 V
Rp.1.500,-
1
Rp. 1.500,-
13
Dioda 1N4004
Rp. 300,-
1
Rp. 300,-
14
IC USB to Serial Chip CH340G
Rp. 10.000,-
1
Rp. 10.000,-
15
Regulator 500mA Low Noise
Rp.1.200,-
1
Rp. 1.200,-
SPX3819M5-L-3-3
16
Switch-tact DTSM-3
Rp. 4.300,-
1
Rp. 4.300,-
17
Pin Header 1x8 Box SMD
Rp.1.500,-
2
Rp. 3.000,-
18
Pin Header 1x3 Female Pin
Rp. 600,-
1
Rp. 600,-
19
Transistor SMD NPN 25V-500MW
Rp. 550,-
2
Rp. 1.100,-
20
LED SMD0603
Rp. 500
1
Rp. 500,-
21
Monolithic Crystal Filters
Rp.7.700,-
1
Rp. 7.700,-
22
Optoisolator Transistor Output
Rp. 8.300,-
1
Rp. 8.300,-
Rp. 2.990,-
1
Rp. 2.990,-
5000Vrms 1 Channel 4-DIP
23
Transistor NPN BC847
Tabel 1 Komponen-komponen Wemos D1 MIni
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa untuk membuat PCB Wemos D1
Mini diperlukan biaya sebesar Rp. 84.690,-. Hal ini sudah termasuk dari harga total dari
keseluruhan jumlah komponen yang diperlukan. Karena proses pencetakan PCB dibatalkan
maka biaya untuk keperluan alat seperti solder, timah, pinset, dan sebagainya tidak ada.
19
BAB IV BENTUK KELUARAN YANG DIHARAPKAN
4.1 Hasil Perancangan
4.1.1 Hasil Perancangan Skematik
Gambar 16 Hasil Perancangan Skematik
20
4.1.2 Hasil Perancangan PCB
Gambar 17 Hasil Perancangan PCB
4.2 Alur Pembuatan
Proses pembuatan modul rangkaian Wemos D1 Mini melalui beberapa tahap
diantaranya :
1. Membaca dan memahami rincian dan aturan pengerjaan tugas besar yang dibagikan oleh
asisten praktikum dan disetujui oleh dosen pengampu.
2. Mulai merancang diagram skematik rangkaian Wemos D1 Mini dengan melihat digram
skematik yang telah dibagikan.
3. Memilih komponen rangkaian Wemos D1 Mini yang diperlukan dengan file library yang
telah dibagikan oleh asisten praktikum melalui Google drive.
4. Merangkai diagram skematik rangkaian Wemos D1 Mini menggunakan software EAGLE
dengan mengikuti video yang telah dibagikan.
5. Memeriksa hasil rancangan skematik rangkaian Wemos D1 Mini menggunakan fitur ERC
software EAGLE untuk mengetahui letak kesalahan dan meralat kesalahan yang ada.
6. Membuat PCB rangkaian Wemos D1 Mini menggunakan fitur Board software EAGLE.
21
7. Routing PCB Wemos D1 Mini dengan menggunkan fitur Autoroute software EAGLE dan
memastikan tidak ada kesalahan dalam hasil routing.
4.3 Komponen Detail yang Digunakan
1. ESP12E/ESP8266
ESP8266 merupakan sebuah modul WiFi yang bersifat SoC (System on Chip),
sehingga kita bisa melakukan programming langsung ke ESP8266 tanpa memerlukan
mikrokontroller tambahan. ESP12E merupakan tipe dari modul pengembangan ESP83266
dengan vendor pembuat yaitu LoLin. Berikut ini adalah spesifikasinya :
No. Spesifikasi
Keterangan
1
Vendor Pembuat
LoLin
2
USB port
Micro USB
3
GPIO Pin
13
4
ADC
1 pin (10 bit)
5
Usb to Serial Converter
Usb to Serial Converter
6
Power Input
5 VDC
7
Ukuran Module
57 x 30 mm
Tabel 2 Spesifikasi ESP12E
2. Kapasitor C-EU
Kapasitor merupakan komponen elektronika yang berfungsi menyimpan energi dalam
bentuk medan listrik untuk sementara waktu. Pada rangkaian skematik Wemos D1 Mini
menggunakan kapasitor C-EU yang merupakan kapasitor horizontal dengan simbol eropa,
grid 5 mm, dan outline 7.5 x 7.5 mm serta nilai Kapasitor yang digunakan yaitu 100 nF, 10
uF, dan 1 uF.
3.Resistor R-US_R0603
Resistor merupakan komponen elektronika yang berfungsi mengatur dan membatasi
arus listrik pada rangkaian elektonika. Pada rangkaian skematik Wemos D1 Mini
mengggunakan Resistor R-US_R0603 yang merupakan resistor dengan nilai tetap yaitu 470
Ὠ, 1K Ὠ, 10KὨ, 100K Ὠ, dan 220KὨ.
22
4. Connector Micro USB 2.0 Type B RCP 5 SMD
Konektor Micro USB merupakan komponen elektronika yang digunakan untuk
menghubungkan suatu komponen elektronika dengan komponen lainnya. Spesifikasi yang
dimiliki oleh Connector Micro USB 2.0 Type B RCP 5 SMD berupa memiliki bentuk seperti
trapesium sehinnga dikategorikan Tipe B, USB 2.0 artinya memiliki kecepatan transfer data
hinnga 480 Mbps, dan output daya maksimal sebesar 5V dan 1.5A.
5. Relay ZF112
Relay merupakam saklar yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen
Elektromekanikal yang terdiri dari 2 bagian utama yaitu Elektromagnet berupa Coil dan
Mekanikal berupa seperangkat Kontak Saklar. Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik
untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil dapat
menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi.
6. Dioda Schottky 20 V
Dioda Schottky merupakan jenis dioda dengan tegangan jatuh yang rendah jika
dibandingkan dengan dioda normal lainnya. Karakteristik utama Schottky Diode yaitu bisa
dinyalakan dan dimatikan lebih cepat serta tidak menghasilkan noise yang berlebihan.
7. Dioda 1N4004
Dioda 1N4004 merupakan diode silikon yang biasa digunakan untuk penyearah arus
1A /tegangan dan memiliki pemblokiran tegangan DC sebesar 400 V.
8. IC USB to Serial Chip CH340G
IC USB to Serial Chip CH340G merupakan chip yang digunakan untuk menkonversi
ke serial interface, IrDA (Infrared Data Association) yaitu komunikasi data inframerah
memainkan peran penting dalam komunikasi data nirkabel, dan printer interface.
9. Regulator 500mA Low Noise SPX3819M5-L-3-3
Regulator merupakan komponen elektronika yang berfungsi mengatur secara
regulasi/otomatis tegangan output dari catu daya / power supply untuk mempertahankan atau
memastikan Tegangan pada level tertentu. Pada rangkaian skematik Wemos D1 Mini
mengggunakan Regulator 500mA Low Noise SPX3819M5-L-3-3 yang memiliki 5 pin,
23
memiliki tegangan dropout rendah, noise rendah, dan arus ground sangat rendah sebesar 800
µA pada 100mA output.
10. Switch-tact DTSM-3
Switch-tact DTSM-3 merupakan saklar berukuran kecil 3.5mm x 6mm, dapat
beroperasi pada arus 50 mA dan tegangan 12 VDC.
11. Pin Header
Pin Header merupakan konektor dengan banyak pin digunakan untuk merapikan
penghubungan antar kabel sehinnga kabel tersebut dinamakan kabel pita. Pada rangkaian
skematik Wemos D1 Mini mengggunakan Pin Header 1x8 Box SMD dan Pin Header 1x3
Female Pin.
12. Transistor
Transistor merupakan komponen semikonduktor yang berfungsi sebagai penguat,
switching, stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal. Pada rangkaian skematik Wemos D1
Mini mengggunakan transistor Transistor SMD NPN 25V-500MW dan Transistor NPN
BC847 jenis silikon dan bipolar NPN. Spesifikasi Transistor NPN BC847 sebagai berikut :
a) Collector-base voltage : 50v,
b) Collector-emitter voltage : 45v
c) Emitter-base voltage : 6v
d) Collector current : 100mA
e) Peak collector current : 200mA
13. LED SMD0603
LED SMD0603 merupakan dioda SMD berukuran 1.6 x 0.8mm yang dapat bekerja
pada arus 20mA dan tegangan 3.0 – 3.2V.
14. Monolithic Crystal Filters
Monolithic Crystal Filters merupakan komponen elektronika yang berfungsi sebagai
resonator dengan bahan kristal yang sering digunakan sebagai pembangkit frekuensi tinggi
dan lebih stabil.
15. Optoisolator Transistor Output 5000Vrms 1 Channel 4-DIP
24
Optocoupler adalah sebuah komponen semi konduktor atau alat yang terdiri dari LED
dan Komponen yang sensitif terhadapat cahaya. Biasanya digunakan untuk isolasi rangkaian
satu ke rangkaian yang lainnya. Pada rangkaian skematik Wemos D1 Mini optocoupler tediri
dari 4 pin dan memiliki tegangan isolasasi 5000Vrms. Output yang dihasilkan yaitu Arus
Collector 50 mA, Tegangan Collector-Emitter 35V, dan Tegangan Emitter-Collector 6V.
25
BAB V JADWAL PELAKSANAAN DAN ANGGARAN
5.1 Jadwal Pelaksanaan dan jobdesk
Jadwal Pelaksana Pembuatan PCB Wemos D1 Mini ESP 12-E kelompok BE-06 :
No.
1.
Hari/Tanggal
Progres
Pembuatan Skematik Wemos
Penugasan TUBES dari asisten
D1 Mini ESP-12E
praktikum, pengumpulan soal-
menggunakan software
soal TUBES BE.
Keterangan
Terlaksana
EAGLE CAD :
Selasa, 7 April 2020
2.
Rabu, 8 April 2020
Pengerjaan laporan TUBES BE
Terlaksana
( mencari sumber-sumber
Referensi)
3.
Kamis, 9 April 2020
Pengerjaan Skematik Wemos D1
Terlaksana
Mini menggunakan software
EAGLE CAD dan merecordnya.
4.
Jumat, 10April 2020
Pengetikan laporan dari cover
Terlaksana
sampai BAB II Dasar Teori
beserta melampirkan gambargambar dan daftar pustaka,
pengerjaan jurnal tugas modul 9.
5.
Sabtu, 11 April 2020
Menyatukan laporan dari cover
Terlaksana
sampai BAB II Dasar Teori dan
Daftar Pustaka dan gambar,
penyelesaian laporan ,
pengumpulan TUBES dalam
26
satu folder, penguplodan TUBES
dan pengiriman link Google
Drive ke Asisten.
6.
Pembuatan PCB Board
Penugasan TUBES BE dari
Wemos D1 Mini ESP-12E
asisten, pengumpulan bahan-
menggunakan software
bahan materi PCB Board Wemos
EAGLE CAD :
D1 Mini ESP-12E
Terlaksana
Selasa, 14 April 2020
7.
Rabu, 15 April 2020
Melanjutkan pengerjaan laporan
Terlaksana
PCB Board.
8.
Kamis, 16 April 2020
Pengerjaan PCB Board
Terlaksana
menggunakan software EAGLE
CAD sekaligus pembuatan video
recordnya.
9.
Jumat, 17 April 2020
Pengumpulan dan penggabungan
Terlaksana
bahan-bahan materi laporan PCB
Board, pengerjaan jurnal tugas
modul 10.
10.
Sabtu, 18 April 2020
Menyatukan laporan dari cover
Terlaksana
sampai BAB V dan daftar
pustaka, gambar, penyelesaian
laporan , pengumpulan TUBES
dan jurnal tugas dalam satu
folder, penguplodan TUBES dan
pengiriman link Google Drive.
27
Tabel 3 Jadwal Pelaksanaan dan jobdesk
Dalam pengerjaan TUBES membuat Wemos D1 Mini dimulai dari skematik sampai
perancangan PCB Board membutuhkan waktu 10 hari. Jobdesk pembuatan laporan dan
Wemos D1 Mini ini dilakuakn dengan cara online atau daring, sehingga untuk pembagian
jobdesk dibagi dua, karena kelompok BE-06 ada dua orang maka pengerjaan laporan juga
dibagi-bagi. Dalam jobdesk kelompok kami kesulitan dalam mencari harga komponen serta
anggaran dalam perancangan PCB board asli Wemos D1 Mini, sebab di internet juga masih
sedikit informasinya.
5.2 Kesimpulan
Wemos D1 Mini merupakan board wifi mini berbasis ESP266 yang dikenal ekonomis
dan handal. ESP8266 ini yang bisa menghubungkan perangkat microcontroller seperti arduino
dengan internet via wifi. Wemos D1 mini ini dapat membuat project mini tanpa menggunakan
arduino sebagai mikrokontrolernya, karena modul Wemos D1 mini dapat bekerja sendiri atau
stand-alone untuk memproses setiap bit code atau coding yang masuk.
Pada proses perancangan skematik dibutuhkan 23 jenis komponen elektronika dan
jumlah keseluruhan komponen elektronika yang dibutuhkan sebanyak 38 buah dengan
perkiraan biaya sebesar Rp. 84.690,-
5.3 Saran
5.3.1 Asisten Praktikum
Pemberian arah pengerjaan tugas besar Modul 9 dan Modul 10 baik, aturan
pengerjaan bisa diterima oleh semua pihak. Namun terkadang terdapat penyampaian
materi secara daring kurang memuaskan, seperti faktor sinyal jelek, kurangnya ruang
dan waktu untuk bertanya dengan leluasa, dan kurangnya praktikan memahami dan
literasi dengan yang disampaikan asisten praktikum sehinnga muncul pertanyaan yang
sudah disampaikan sebelumnya. Saran dari kami harap dimaafkan, tetap sabar dan
semngat selalu dalam menghadapi faktor-faktor tersebut.
28
5.3.2 Praktikum
Dalam mengikuti praktikum dan pengerjaan tugas besar bagi kelompok kami
tidak
ada masalah. Untuk lebih mengenal dari pengerjaan TUBES ini perlu adanya
evaluasi terkait dengan lebih menekankan bobot tugas pada kelompok dan waktu
pengerjaan diperpanjang sehingga lebih tercipta suatu penyelesaian dalam pengerjaan
TUBES ini. Kemungkinan selama penyelesaian tubes adanya suatu ketergantungan
terhadap suatu pengerjaan tubes, yang seharusnya mampu dikerjakan dengan koperaif,
sehingga menumbulkan konsekuensi logis terhadap pemerataan kemampuan
penguasaan dan memahami terhadap proses pengerjaan tubes ini.
29
LAMPIRAN
1. Gambar
Gambar 2 Schematic
Gambar 1 EAGLE
`
Gambar 3 Control Panel
Gambar 5 Library
Gambar 7 Solder Tembak
Gambar 9 Solder Blower
Gambar 4 Board
Gambar 6 Solder biasa
Gambar 8 Solder kontrol suhu
Gambar 10 Wemos
30
2. Tabel
a. Tabel komponen-komponen Wemos D1 Mini
No.
Nama Komponen
Harga satuan
Jumlah
Biaya
kebutuhan
1
ESP12E/ESPN 8266
Rp. 23.700,-
1
Rp. 23.700,-
2
Kapasitor C-EU 100 nF
Rp. 300,-
3
Rp. 900,-
3
Kapasitor C-EU 10 uF
Rp. 400,-
2
Rp. 800,-
4
Kapasitor C-EU 1 uF
Rp. 1.000,-
2
Rp. 1000,-
5
Resistor R-US0603 470 Ὠ
Rp. 400,-
2
Rp. 800,-
6
Resistor R-US0603 1 KὨ
Rp. 600,-
2
Rp. 1.200,-
7
Resistor R-US0603 10 KὨ
Rp. 400,-
7
Rp. 2.800,-
8
Resistor R-US0603 100 KὨ
Rp. 600,-
2
Rp. 1.200,-
9
Resistor R-US0603 220 KὨ
Rp. 500,-
1
Rp. 500,-
10
Connector Micro USB 2.0 Type B
Rp. 6.800,-
1
Rp. 6.800,-
RCP 5 SMD
11
Relay ZF112
Rp.7.500,-
1
Rp.7.500,-
12
Dioda Schottky 20 V
Rp.1.500,-
1
Rp. 1.500,-
13
Dioda 1N4004
Rp. 300,-
1
Rp. 300,-
14
IC USB to Serial Chip CH340G
Rp. 10.000,-
1
Rp. 10.000,-
15
Regulator 500mA Low Noise
Rp.1.200,-
1
Rp. 1.200,-
SPX3819M5-L-3-3
16
Switch-tact DTSM-3
Rp. 4.300,-
1
Rp. 4.300,-
17
Pin Header 1x8 Box SMD
Rp.1.500,-
2
Rp. 3.000,-
18
Pin Header 1x3 Female Pin
Rp. 600,-
1
Rp. 600,-
19
Transistor SMD NPN 25V-500MW
Rp. 550,-
2
Rp. 1.100,-
20
LED SML0603
Rp. 500
1
Rp. 500,-
21
Monolithic Crystal Filters
Rp.7.700,-
1
Rp. 7.700,-
22
Optoisolator Transistor Output
Rp. 8.300,-
1
Rp. 8.300,-
Rp. 2.990,-
1
Rp. 2.990,-
5000Vrms 1 Channel 4-DIP
23
Transistor NPN BC847
31
b. Tabel Spesifikasi ESP8266
No. Spesifikasi
Keterangan
1
Vendor Pembuat
LoLin
2
USB port
Micro USB
3
GPIO Pin
13
4
ADC
1 pin (10 bit)
5
Usb to Serial Converter
Usb to Serial Converter
6
Power Input
5 VDC
7
Ukuran Module
57 x 30 mm
c. Tabel Jadwal Pelaksanaan dan jobdesk
No.
1.
Hari/Tanggal
Progres
Pembuatan Skematik Wemos
Penugasan TUBES dari asisten
D1 Mini ESP-12E
praktikum, pengumpulan soal-
menggunakan software
soal TUBES BE.
Keterangan
Terlaksana
EAGLE CAD :
Selasa, 7 April 2020
2.
Rabu, 8 April 2020
Pengerjaan laporan TUBES BE
Terlaksana
( mencari sumber-sumber
Referensi)
3.
Kamis, 9 April 2020
Pengerjaan Skematik Wemos D1
Terlaksana
Mini menggunakan software
EAGLE CAD dan merecordnya.
4.
Jumat, 10April 2020
Pengetikan laporan dari cover
Terlaksana
sampai BAB II Dasar Teori
beserta melampirkan gambar-
32
gambar dan daftar pustaka,
pengerjaan jurnal tugas modul 9.
5.
Sabtu, 11 April 2020
Menyatukan laporan dari cover
Terlaksana
sampai BAB II Dasar Teori dan
Daftar Pustaka dan gambar,
penyelesaian laporan ,
pengumpulan TUBES dalam
satu folder, penguplodan TUBES
dan pengiriman link Google
Drive ke Asisten.
6.
Pembuatan PCB Board
Penugasan TUBES BE dari
Wemos D1 Mini ESP-12E
asisten, pengumpulan bahan-
menggunakan software
bahan materi PCB Board Wemos
EAGLE CAD :
D1 Mini ESP-12E
Terlaksana
Selasa, 14 April 2020
7.
Rabu, 15 April 2020
Melanjutkan pengerjaan laporan
Terlaksana
PCB Board.
8.
Kamis, 16 April 2020
Pengerjaan PCB Board
Terlaksana
menggunakan software EAGLE
CAD sekaligus pembuatan video
recordnya.
9.
Jumat, 17 April 2020
Pengumpulan dan penggabungan
Terlaksana
bahan-bahan materi laporan PCB
Board, pengerjaan jurnal tugas
modul 10.
33
10.
Sabtu, 18 April 2020
Menyatukan laporan dari cover
Terlaksana
sampai BAB V dan daftar
pustaka, gambar, penyelesaian
laporan , pengumpulan TUBES
dan jurnal tugas dalam satu
folder, penguplodan TUBES dan
pengiriman link Google Drive.
34
DAFTAR PUSTAKA
A. Goeritno, D.J. Nugroho, R. Yatim. (2014, Nov. 14). “Implementasi Sensor SHT11 Untuk
Pengkondisian Suhu dan Kelembaban Relatif Berbantuan Mikrokontroler,” di
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi (Semnastek) 2014 Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Jakarta.
CadSoft. 2010. Eagle Easily Applicable Graphical Layout Editor Manual Version 5. Palm
Beach, FL: CadSoft Computer Inc., pp. 37-80.
DTH1J2–Tim Lab. Bengkel Elektronika Universitas Telkom. 2020. Modul Praktek Bengkel
ELektronika 2020. Bandung : Universitas Telkom
K. Aono. 2011. “Application Note: PCB Design with EAGLE,” in ECE480 Design Team 5,
Department of Electrical & Computer Engineering. Michigan, MI: Michigan State
University, pp. 1-33.
Munir, Muhammad. 2012. MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INTRODUCTION
(PBI) DALAM DESAIN PRINTED CIRCUIT BOARD (PCB) BAGI MAHASISWA
PRODI T. ELEKTRONIKA (D3) DAN P.T. ELEKTRONIKA (S1) FT UNY. Jurnal
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Volume 21, Nomor 1. Yogyakarta : UNY
Putri, Dian Mustika. 2017. MENGENAL WEMOS D1 MINI DALAM DUNIA IOT. Tangerang
:SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER STMIK
RAHARJA.
T. Clarke. 2008. “The EAGLE Schematic & PCB Layout Editor - A Guide,” in Course
Material,Department of Electrical & Electronic Engineering. London: Imperial
Collage London, pp. 1-17.
Tim Lab. DESAIN DAN PROTOTIPE TE FTUB. 2014. INSTRUKSI KERJA : Penyolderan
Listrik. Malang : Universitas Brawijaya.
Rugianto.
2013.
“Soldering
PCB”.www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/
Banyuwangi.
dan
diakses pada
8
Desoldering
April 2020 di
35
Download