blok 3.1 : depresif -suicide

advertisement
BLOK 3.1 : NEUROPSIKIATRI
GANGGUAN AFEKTIF
DEPRESIF –SUICIDE
YASLINDA YAUNIN SYAFWAN
Senin/ 10 September 2012
DEPRESIF ? ? ?
SUICIDE . . . . .
Menang/
Berhasil
* Daya tahan tubuh meningkat
* Badan jadi kuat / sehat
* Imunisasi
STRES
FISIK
Kalah/
Gagal
* Daya tahan tubuh menurun
* Badan lemah / sakit
Menang - Semangat hidup meningkat
- Makin matang
STRES
PSIKIS
- G E M B I RA
Kalah . . . “ DISTRESS“… ….Sedih
GANGGUAN JIWA
EMOSI, AFEK, MOOD
Emosi : suatu gambaran alam
perasaan yang kompleks
berhubungan dg komponen
psikis,somatis dan perilaku
....manifestasi luar emosi
adl : Afek
AFEK = gambaran emosi yg
berhubungan dg pengalaman2
subjektif dan segera . . . . dg
fikiran /mental saat tsb
Gambaran luar emosi yg bisa dilihat
pemeriksa
Appropriate ( serasi )
In apropriate ( tidak serasi )
Tumpul
Mendatar
Labil
“Mood” : a pervassive and sustained emotion,
subjectively experienced and reported by the patient
and observed by others
Mood : gambaran alam perasaan yg cukup
luas,bertahan lama serta mendalam dan
pada keadaan ekstrem bisa mempengaruhi
perilaku dan pandangan sso terhadap dunia
sekitarnya.
MOOD :
Euthyme(N)
Disforik
Irritable
Labil
Euforia
Depresif
Anhedonia
Duka Cita( Grief or. Mourning) . .nyata
Alexithymia
Mood - congruent delusion
Mood - congruent hallucination
Mood – incongruent delusion
Mood - incongruent hallucination
Ggn Suasana Perasaan(Afektif/ mood )
adalah : Sekelompok gambaran klinis yg
ditandai dgn berkurang/
hilangnya kontrol emosi &
pengendalian diri serta
pengalaman subjektif.
Pasien dgn Alam Perasaan Merendah
( Depresi ) :
Hilangnya energi & minat
kegembiraan
Rasa bersalah, tak berguna-pesimis
Susah konsentrasi, harga diri, tidur
Hilangnya nafsu makan-mudah lelah
Idea-idea ā pikiran tentang kematian
Gejala/ Tanda lainnya adalah adanya
perubahan dlm hal :
Aktifitas sehari
Kemampuan kognitif
Pembicaraan
Vegetatif
Fs Vegetatif
tgg
( tidur,n.makan,seks,dll)
hendaya/hambatan:
fs. Interpersonal
fs. sosial
dan fs. Pekerjaan
Etiologi :
1. F. Biologis
Penurunan kdr serotonin didlm celah sinap SSP
Disregulasi sistem norepinepherin
Ggn. Pada hm. Adrenal, thyroid, pertumbuhan
2. F. Genetik
Pada Keluarga tk I : 8 – 18 x
lbh sering
Saudara kembar monozigot : 33 – 90 %
dizigot
: 5 – 25 %
3.F. Psikososial
Stress dalam kehidupan / lingkungan
F.Kepribadian sebelum sakit : oral-dependent,
obsesive kompulsive, hysterikal
Psikoanlitik & Psikodinamik
kehilangan
objek yg Dicintai
Rasa putus asa - kekecewaan
Pesimism - hopelessness
EPISODE
DEPRESIF
F. 32 :
•RINGAN
•SEDANG
•BERAT
EPISODE DEPRESIF F. 32
- F. 32.0 ED. Ringan * Tanpa Gejala Somatik
* Dengan Gejala Somatik
- F. 32.1 ED. Sedang * Tanpa Gejala Somatik
* Dengan Gejala Somatik
- F. 32.2ED. Berat Tanpa Gejala Psikotik
- F. 32.3 ED. Berat Dengan Gejala Psikotik
- F. 32.8 Episode Depresif Lainnya
- F. 32.3 Episode depresif YTT
Gambaran Klinik Episode Depresif
Suasana perasaan depresif
Hilangnya minat & kegembiraan
Berkurangnya energi
mudah lelah
aktifitas menurun
Konsentasi & perhatian berkurang
( Pseudo Demensia )
Harga diri merendah
. . . . . . . Rasa bersalah – tidak berguna
G.K/ Episode Depresif ( samb.)
Pesimistis
 Fikiran-fikiran mati
suicide
 Tidur terganggu
 Nafsu makan berkurang
Waktu minimal 2 minggu
( lebih pendek
bila gejala berat &
berlangsung cepat)

F.33. GGN. DEPRESIF BERULANG
- F. 33.0 GDB. EPISODE KINI Ringan
* Tanpa Gejala Somatik
* Dengan Gejala Somatik
- F.33.1 GDB. Episode Kini Sedang
* Tanpa Gejala Somatik
* Dengan Gejala Somatik
- F. 33.2 GDB. Episode Kini Berat Tanpa Gejala
Psikotik
- F. 33.3 GDB. Episode Kini berat Dgn. Gejala
Psikotik
- F. 33.4 GDB. Kini Dalam Remisi
- F. 33.4 GDB Lainnya
- F. 33.4 GDB YTT
Gambaran klinik Ggn Episode
Depresif Berulang
Episode Berulang dari Depresif
( Ringan
Berat )
Masing - masing episode : 3 – 12 bulan
Ada pemulihan sempurna diantara episode
Sering ada stresor.
PENATALAKSANAAN
1. Hospitalisasi
sesuai indikasi
2. Psikoterapi :
- Terapi kognitif ( Coginitive Therapy )
- Terapi interpersonal (Interpersonal Terapy)
- Terapi Perilaku (Behavioral Therapy )
- Terapi berorientasi Psikoanalisa
- Terapi Keluarga
3.Farmakoterapi:
- Anti depressant
- Mood Stabilisator
- Antipsikotik
4. E C T (Electro Convulsive Therapy)
= Terapi Kejang Listrik
Indikasi : * Pasien tidak mau makan
* Ada ide suicide
* Ada ide homicide
* Sangat gelisah
* Tidak Respon/Lambat dgn Farmakoterapi
Kontra indikasi ECT

Mutlak
- Peninggian Tekanan Intra Kranial
- Hipertensi

Relatif
- Penyakit Jantung
- Hamil
BUNUH DIRI
(SUICIDE)

Bunuh Diri adl : perbuatan yg disengaja yg
menyebabkan kematian diri sendiri

Edwin Schneidman :. . . Perbuatan yg disadari dgn
tujuan membinasakan diri sendiri (Aktif- Pasif)

Idea suicide. . . . . Attempt suicide. . . . .
. . .Success suicide.
SUICIDE/HOMICIDE





Suicide atau homicide adl Pasien yg
membahayakan dirinya atau orang lain
Ide bunuh diri adl keluhan yg plg umum
datang ke IGD psikiatrik
Semua sikap, ancaman dan pikiran bunuh
diri perlu ditanggapi secara serius dan
pasien diobservasi ketat
Pasien yg bersikap galak seringkali salah
persepsi thd pertolongan petugas
Harus selalu ditelusuri apakah ada
kecenderungan Suicide atau homicide
RIWAYAT, GEJALA DAN TANDA RISIKO
BUNUH DIRI (BD)







Fantasi atau usaha BD sebelumnya
Anxietas, depresi, kelelahan
Ketersediaan alat untuk BD
Mengkuatirkan efek BD pd anggota keluarga
Mengalami krisis dlm kehidupan
Riwayat BD dlm keluarga
Putus asa atau pesimisme yg mendalam
Penatalaksanaan :

Perhatikan resiko-resiko bunuh diri

Awasi pasien & hindari benda-benda yg membahayakan

Ada / tidak penyesalan,rasa bersalah . .

Tentukan status mental

Bila dalam keadaan “krisis” awasi “vital sign”
(TD,Nadi,Penafasan,Suhu…)

Psikoterapi . . . . . . . .
Psikofarmaka. . . . . . bila perlu
perawatan RS
Stresor psikososial
Pencegahan :

Deteksi dini adanya fikiran ttg kematian &
bunuh diri

Pengobatan gangguan psikiatriknya

Psikoterapi . . . . Individual & Keluarga
Download