Uploaded by bektiarum89

Lembar Kegiatan 12.1.A antro-1

advertisement
Nama : Sifa'atur Rohma Agustina
Kelas : PGMI 4A
NIM
: 12205183158
Lembar Kegiatan 12.1.A
Langkah Kegiatan
1. Bacalah Uraian materi 12.2 tentang ruang lingkup antropologi.
2. Diskusikan peta konsep berikut dengan kelompok anda
Pengertian, Lingkup, dan Tujuan Antropologi
NO
Uraian
Obyek Antropologi
(1)
Material (1) :
Pengertian : dapat dinyatakan bahwa antropologi adalah sebuah bidang
ilmu yang mempelajari manusia dari segi keanekaragaman fisik serta
kebudayaan yang dihasilkannya hingga menimbulkan perbedaanperbedaan pada sekelompok manusia satu dengan lainnya.
Antropologi bukan satu-satunya ilmu yang mempelajari manusia, sebab
obyek material semua ilmu sosial adalah manusia. Ilmu pendidikan,
politik, ekonomi, fisiologi dan sebagainya menempatkan manusia sebagai
obyek materialnya. Bedanya, antropologi mempelajari manusia secara
menyeluruh, holistik, pada semua waktu dan tempat. Di antara pertanyaan
mendasar dalam antropologi adalah apa saja yang secara umum ada pada
semua manusia, apa saja perbedaan kelompok manusia satu dan lainnya
dan mengapa sekelompok manusia memiliki pola perilaku atau menganut
budaya tertentu. Ini memperlihatkan bahwa luasnya tinjauan antropologi
terhadap manusia dan kemanusiaannya terkait pula dengan konteks ruang
dan waktu yang luas.
(2)
Formal 2 :
Tujuan : Secara lebih luas, manfaat antropologi dijelaskan sebagai
berikut.
1. Pemahaman atau penjelasan yang diberikan antropologi terhadap
perkembangan manusia secara fisik dari masa lalu hingga masa kini
membantu memprediksi perkembangan fisik manusia pada masa
mendatang.
2. Kajian antropologi terhadap perkembangan dan keragaman ras fisik
manusia mampu memetakan potensi-potensi manusia pada ras satu dan
lainnya.
3. Penjelasan antropologi tentang asal mula dan perkembangan bahasa
bangsa-bangsa akan banyak menjembatani komunikasi yang lebih intes
antar bangsa satu dan lainnya.
4. Di antara manfaat dari bagian kajian antropologi yang mempelajari
perkembangan manusia pada masa prasejarah akan memberikan banyak
informasi mengenai penyebaran dan keterkaitan bangsa satu dan lainnya
5. Di antara manfaat yang dapat dipetik dari antropologi dengan
mempelajari asas-asas kebudayaan manusia adalah pemahaman mengenai
perubahan. Manusia dapat belajar dan memperkembangkan pola hidup
yang semakin inklusif dan saling bekerja sama, karena pada dasarnya
budaya bukan sesuatu yang statis.
Cabang-cabang
Antropologi
:
Antropologi
Fisik,
Arkeologi,
Antropologi Sosial-Budaya
(3)
Antropologi Fisik : Antropologi fisik adalah bidang kajian antropologi
yang menaruh perhatian khusus pada sisi fisik manusia. Bidang
antropologi ini mempelajari gen-gen yang menentukan struktur tubuh
manusia. Bidang tersebut mempelajari perkembangan manusia sejak
manusia itu mulai ada di bumi sampai sekarang. Bidang antropologi ini
pada umumnya banyak melakukan penelitian forensik terhadap fosil-fosil
manusia terdahulu. Temuan-temuan dalam bidang ini telah banyak
menyumbangkan penjelasan berkenaan dengan perkembangan struktur
dan bentuk fisik manusia. Saat ini, ahli-ahli antropologi masih selalu
diperkukan dalam menganalisis kasus-kasus yang membutuhkan analisis
forensik. Mereka bahkan tidak jarang hadir di pengadilan dalam rangka
memberikan keterangan forensik berkenaan dengan kasus-kasus kriminal
tertentu
(4)
Arkeologi : Arkeologi merupakan salah satu cabang antropologi yang
berusaha menjelaskan benda-benda dan fosil-fosil makhluk hidup,
termasuk manusia di masa lalu. Ahli arkeologi selalu terlibat dalam
kegiatan pencarian benda-benda bersejarah peninggalan manusia masa
lampau. Mereka banyak melakukan penggalian untuk menemukan sisasisa peralatan hidup atau senjata. Melalui fosil-fosil dan peninggalanpeninggal benda-benda bersejarah mereka dapat merekonstruksi bentubentuk, model-model, bahkan peristiwa dan pola hidup manusia masa lalu.
Berdasarkan hasil rekonstruksi mereka berbagai benda dan poha hidup
manusia masa lalu dapat mereka gambarkan. Selain untuk mengisi
museum-museum, hasil kerja mereka banyak membantu sejarawan
merekonstruksi peristiwa-peristiwa bersejarah
(5)
Antropologi Sosial-Budaya : Antropologi sosial-budaya lebih sering
disebut dengan antropologi budaya. Bidang antropologi ini berhubungan
erat dengan etnologi. Bidang ilmu ini mempelajari tingkah laku manusia,
baik individu ataupun kelompok.Tingkah laku yang dipelajari bukan hanya
kegiatan yang bisa diamati dengan panca indera. Lebih dari itu, penelitian
antropologi budaya juga berusaha memahami sesuatu yang ada dalam
pikiran manusia
Sejarah Antropologi : Fase Pertama, Fase Kedua, Fase Ketiga, Fase
keempat
(6)
Fase Pertama : Fase Pertama (Sebelum Tahun 1800-an)
Fase pertama dimulai sekitar abad ke-15 dan 16, ketika bangsa-bangsa
Eropa mulai berlomba-lomba melakukan penjelajahan atau petualangan
(piracy) keberbagai wilayah dunia di luar Eropa. Mereka mengarungi tujuh
samudera dan bertemu dengan bangsa-bangsa lain di Afrika, Amerika,
Asia, hingga ke Australia. Penjelajahan tersebut mempertemukan mereka
dengan suku-suku bangsa, berbagai bahasa, tradisi dan kebiasaan berbeda
dari yang biasa mereka jumpai di Eropa. Fenomena-fenomena tersebut
mereka catat dalam buku-buku harian maupun buku kisah perjalanan.
Hampir semua hal yang berkenaan dengan suku bangsa selain Eropa
tersebut mereka catat, terutama berkaitan dengan ciri-ciri fisik (ras),
bahasa, kebudayaan, susunan masyarakat dan pola hidupnya. Catatancatatan tersebut selanjutnya dikenal dengan istilah etnografi atau deskripsi
tentang bangsa-bangsa. Catatan-catatan etnografi tersebut menarik
perhatian para pelajar Eropa, hingga meningkatkan perhatian mereka
terhadap suku-suku bangsa di luar Eropa. Hingga memasuki abad ke-19
perhatian tersebut kian meningkat dengan adanya usaha-usaha untuk
mengintegrasikan seluruh himpunan catatan-catatan etnografi untuk
dipelajari secara ilmiah.
(7)
Fase Kedua (Tahun 1800-an)
Pada fase ini, bahan-bahan etnografi telah lahir dalam bentuk karangankarangan yang disusun berdasarkan cara berpikir evolusi masyarakat pada
saat itu. Ada keyakinan umum bahwa masyarakat dan kebudayaan
berevolusi secara perlahan-lahan dan dalam jangka waktu yang lama,
ditandai dengan munculnya beragam stereo type terhadap berbagai bangsa
di luar Eropa, seperti dengan digunakannya istilah primitif, barbar,
tertinggal dan sebagainya. Mereka menganggap bangsa-bangsa selain
Eropa sebagai bangsa-bangsa primitif yang tertinggal, dan menganggap
Eropa sebagai bangsa yang tinggi kebudayaannya. Pada fase ini,
antopologi dbutirpatkan sebagai bidang ilmu pengetahuan yang ditujukan
dalam rangka mempelajari masyarakat dan kebudayaan primitif dengan
maksud untuk memperoleh pemahaman tentang tingkat-tingkat sejarah
penyebaran kebudayaan manusia.
(8)
Fase Ketiga (Awal Abad 20-an)
Fase ini ditandai dengan kecenderungan negara-negara Eropa berlombalomba membangun koloni di benua lain seperti Asia, Amerika, Australia
dan Afrika. Dalam rangka membangun koloni-koloni tersebut, muncul
berbagai kendala seperti serangan dari bangsa asli, pemberontakanpemberontakan, cuaca yang kurang cocok bagi bangsa Eropa serta
hambatan-hambatan lain. Untuk mengatasinya, pemerintahan-pemerintah
kolonial (Eropa) berupaya keras menemukan berbagai kelemahan sukusuku bangsa asli agar mudah ditklukan. Untuk itulah mereka mulai
mempelajari bahan-bahan etnografi tentang suku-suku bangsa di luar
Eropa, mempelajari kebudayaan dan kebiasaannya, yang seluruhnya
ditujukan untuk mendukung kepentingan kolonial.
(9)
Fase Keempat (Setelah Tahun 1930-an)
Fase ini ditandai dengan mulai hilangnya kekhasan budaya berbagai suku
bangsa akibat pengaruh budaya Eropa pada daerah-daerah jajahan. Banyak
bangsa di dunia yang terbawa arus perubahan sosial, politik dan pemikiran
yang terjadi di Eropa akibat meluasnya paham-paham politik. Banyak
bangsa semakin tercerabut dari budaya aslinya, karena mengikuti
perkembangan paham, budaya dan sistem politik Eropa. Banyak
komunitas suku bangsa terpecah-belah ke dalam kelompok-kelompok
penganut aliran politik, seperti liberalisme, fasisme, marxisme dan
sebagainya.
Konsep Antropologi Kebudayaan
(10) Proses Belajar :
Kebudayaan diperoleh dari hasil belajar :
Kebudayaan manusia tidak diturunkan secara bilogis atau pewarisan
secara genetis, melainkan ada dan berkembang karena proses belajar,
meski mereka juga memiliki insting Tingkah laku manusia yang
digerakkan oleh insting adalah ketika mereka baru dilahirkan. Sikap dan
kemampuan menyusu pada ibunya, menangis, biang air dan gerakangerakan tubuhnya digerakkan olen insting dan nalurinya sebagai anak
manusia. Insting atau naluri ini tidak termasuk dalam kebudayaan, meski
tak dapat dipungkiri bahwa keberadaannya turut mempengaruhi
kebudayaan. Sebagai misal adalah kebutuhan manusia akan lawan jenis.
Kebutuhan atas lawan jenis merupakan kebutuhan dasar yang tidak
termasuk dalam kategori kebudayaan. Secara instingtif, setiap orang
normal tentu membutuhkan lawan jenis sebagai pasangan hidupnya. Hal
ini berlaku pada manusia di belahan bumi manapun, tanpa memandang
suku, bangsa bahkan jenis kebudayaannya
(11) Berpola :
Kebudayaan Sebagai Pola :
Pola budaya berarti suatu bentuk pola pikir dan perilaku yang diakui,
diikuti dan dilakukan semua anggota masyarakat, yang sifatnya relatif
tetap, dan pada sebagian masyarakat menjadi bagian dari kwajiban
hidup.Setiap masyarakat dengan budaya yang dimiliki tentu memiliki
sejumlah budaya yang pola-polanya dapat direkonstruski sebagai kekhasan
yang membedakan atau memberi batasan budayanya dari budaya
masyarakat lain. Anggota masyarakat pemilik budaya mengembangkan
sejumlah pola-pola budaya yang cenderung diperkuat dengan batasanbatasan. Pola-pola kebudayaan yang ideal itu memuat hal-hal yang oleh
sebagian besar dari masyarakat diakui sebagai kewajiban yang harus
dilakukan dalam keadaan-keadaan tertentu. Pola-pola tersebut biasa
disebut
norma.
Meski
tidak
semua
orang
dalam
lingkungan
kebudayaannya selalu berbuat seperti batasan-batasan atau ketentuan-
ketentuan yang berlaku dalam budaya masyarakatnya, namun keberadaan
norma-norma tersebut diakui sebagai batasan ideal yang harus diikuti.
Adanya perilaku yang dikategorikan melanggar atau menyimpang dari
norma ideal tersebut menjadikan batasan-batasan budaya tersebut ada.
(12) Dinamis dan Adaptif :
Kebudayaan Bersifat Dinamis dan Adaptif
Kebudayaan dikatakan bersifat adaptif apabila suatu kebudayaan
melengkapi diri dengan cara-cara penyesuaian diri dengan kebutuhankebutuhan fisiologis badan mereka, penyesuaian diri dengan lingkungan
yang bersifat fisik-geografis serta dengan lingkungan sosialnya alam
konteks tertentu suatu kelompok masyarakat kadang menilai janggal sikap
dan perilaku kelompok masyarakat yang lain. Hal tersebut baru akan dapat
dipahami bilamana konteks tersebut dipandang dari hubungan masyarakat
tersebut dengan lingkungannya. Dalam masyarakat jama dahulu ada
pantangan-pantangan tertentu misalnya dilarang makan di depan pintu,
karena bila dilanggar dapat membuat mulut pelakunya menjadi sebesar
pintu. Contoh lainnya, bayi biasanya dilarang untuk di bawah keluar rumah
pada waktu senja, karena dapat mengakibatkannya diganggu oleh candik
kala (sejenis makhluk halus yang keluar pada waktu senja).
Lembar kegiatan 12.1. B
1. Bacalah di kasus yang diberikan di bawah ini!
2. Analisis lah dua kasus tersebut berdasarkan konsep budaya!
KASUS 1
Faktor yang menyebabkan terjadinya fenomena tersebut adalah karena pada zaman
penjajahan dahulu, hanya kaum laki-laki yang dianggap pantas untuk mengenyam
pendidikan dikarenakan nantinya merekalah yang akan menjadi kepala keluarga dan
dianggap lebih berguna daripada perempuan. Selain itu memang sebuah keluarga merasa
lebih bangga apabila memiliki anak laki-laki dikarenakan pada kala itu perempuan
dianggap hanya bias menyusahkan. Lalu ada pula yang beranggapan bahwa perempuan
tidak perlu memiliki pendidikan yang tinggi karena nantinya tugas seorang perempuan
adalah menjadi ibu rumah tangga.
Faktor yang yang mempengaruhi perubahan pandangan tersebut adalah yang paling utama
karena R.A.Kartini mencetuskan emansipasi wanita, yang berarti adanya kesamaan hak
antara laki-laki dan wanita. Selain itu menurut saya karena sekarang populasi wanita
bahkan bisa jadi lebih banyak daripada populasi laki-laki, apa jadinya jika tenaga kerja
hanya diisi oleh laki-laki. Dan ada beberapa pekerjaan yang mungkin lebih cocok dilakukan
oleh perempuan daripada laki-laki contohnya guru SD/MI. Apa jadinya seorang guru jika
tanpa pendidikan? Maka dari itu sangat penting pendidikan bagi segala kalangan. Dan pada
zaman sekarang terbukti bahwa perempuan juga bisa melaksanakan pekerjaan kantoran
maupun pekerjaan lainnya dengan baik dan benar.
KASUS 2
Faktor yang menyebabkan terjadinya fenomena tersebut adalah karena pada lingkungan
sekitar yang ada di nganjuk sebagian besar adalah pesantren, jadi masyarakat disana lebih
mengutamakan pendidikan di pesantren daripada di sekolah formal. Sebaliknya di
Surabaya lebih banyak terdapat sekolah formal daripada pesantren maka mereka lebih
mengutamakan untuk pendidikan formal.
Faktor yang mempengaruhi perbedaan pandangan masyarakat adalah kondisi lingkungan
yang mereka tinggali. Nganjuk adalah sebuah kota yang sudah kental segi agamanya dan
sebagian besar populasi masyarakatnya adalah muslim, jadi untuk mencari pekerjaan di
daerah tersebut kemungkinan lebih mudah apabila seseorang memperdalam ilmu
agamanya. Lalu Surabaya adalah kota besar yang tidak semua masyarakatnya muslim, jadi
lapangan pekerjaan yang ada disana terbuka untuk semua kalangan, dan untuk menguji
kemampuan apakah orang tersebut layak mendapatkan pekerjaan itu adalah dengan test
umum, bukan fokus pada test keagamaan, jadi msyarakat yang ada di Surabaya lebih
mementingkan pendidikan formal daripada pendidikan pesantren.
3. Buatlah sebuah contoh kasus perubahan dan perbedaan budaya yang dapat dianalisis
berdasarkan konsep-konsep antropologi budaya!
Lembar Kegiatan12.1 B
3. Buatlah contoh kasus perubahan dan perbedaan buadayam yang dapat dianalisis
berdasarkan konsep-konsep antrologi budaya!
Contoh Kasus di Indonesia
Ciri utama pembangunan pendesaan Indonesia pada era Orde Baru
adalah pilihan atas modernisasi yang digunakan untuk mengentaskan
“Kemiskinan”. Manifes pembangunan yang dilakukan adalah melalui
berbagai bentuk pembangunan mulai dari pola produksi, rumah tangga
sampai hubungan desa kota. Soemardjan dan Breazeale (1993) mencatat
tujuh bentuk pendekatan yang dilakukan oleh pemerintah untuk
memodernisasi desa yaitu : listrik masuk desa, pemberantasan buta huruf,
penyebaran informasi pembangunan melalui kelompok informasi, keluarga
berencana, pemberdayaan perempuan melalui PKK, revolusi hijau melalui
paket-paket kebijakan seperti BIMAS/INMAS, dan pembentukan koperasi
(KUD). Ketujuh bentuk pendekatan tersebut dilakukan secara intensif untuk
mendorong perubahan dalam kebudayaan masyarakat pedesaan menjadi
lebih modern.
Melalui berbagai media, masyarakat desa diintrodusir sebuah
pengetahuan dan orientasi baru yang lebih dianggap lebih produktif dengan
memasukkan nilai-nilai masyarakat ke desa-desa, sekalipun tidak semua
kebudayaan kota relevan dengan kehidupan masyarakat desa. Kita dapat
mengambil contoh-contoh bagaimana model pembangunan pedesaan yang
telah menyebabkan perubahan kebudayaan pada masyarakat pedesaan.
Revolusi hijau misalnya telah menghancurkan ikatan tradisional antar
keluarga yang digantikan dengan relasi yang lebih rasional dan memaksa
sebagian anggota keluarga untuk keluar mencari penghidupan diluar sektor
pertanian. Teknologi yang dicurahkan kedalam satuan usaha tani telah
menyebabkan efisiensi usaha dengan memangkas penggunaan tenaga kerja,
khususnya tenaga kerja perempuan. Dipergunakannya teknologi baru dalam
persawahan memang mengakibatkan kenaikan produksi perhektar dan
memungkinkan lebih banyak panen pertahun. Tetapi bersamaan dengan itu
terjadi pembalikan dalam proses involusioner di bidang padat karya.
Peralihan ke usaha tani yang rasional telah berjalan bersamaan dengan
terjadinya ketidakmerataan dalam penghasilan karena sebagian besar hasil
kenaikan produksi jatuh ke petani pemilik tanah dan modal. Penghematan
biaya upah kerja telah menyebabkan hubungan produkdi yang lebih bersifat
rasional dengan ditandai oleh akumulasi tanah dan penggunaan sistem
upahan dalam pengolahan tanah. Mereka akan menjadi buruh upahan dan
tidak dapat menikmati perkembagan kebudayaan karena jatuh dalam
lingkaran kemiskinan.
Selanjutnya bagi mereka yang tidak dapat bertahan dalam sistem
ekonomi yang demikian akan terlempar keluar dengan bekerja sebagai
buruh dan sektor informal lainnya di kota. Revolusi hijau telah
menyebabkan berbagai persoalan dikalangan rakyat tani antara lain
akumulasi kepemilikan tanah pada segelintir petani kaya. Semakin besarnya
buruh upahan di pedesaan, peminggiran kaum perempuan dari usaha tani
ketergantungan teknologi, sampai dengan kerusakan ekologi. Masuknya
listrik telah mendorong tingkat konsumsi yang lebih tinggi dengan
penggunaan teknologi baru seperti radio, tv dan lain sebagainya. Dengan
penggunaan teknologi informasi yang lebih baru tersebut juga mendorong
berubahan konsumsi masyarakat desa. Teknologi telah mendorong
perubahan besar-besaran yang kebudayaan masyarakat desa.
Pemberantasan buta huruf juga mendorong masuknya kebudayaan
baru yang ditandai dengan etos dan konsumsi baru oleh masyarakat
pedesaan. Melek huruf telah mendorong tingkat konsumsi menjadi lebih
tinggi sekaligus memaju etos produktifitas melalui penggunaan teknologi
yang lebih fleksibel. KB juga mendorong perencanaan yang kelahiran yang
berpengaruh pada relasi keluarga, dimana anggota keluarga tidak lagi
dianggap sebagai aset khususnya dalam menyediakan tenaga kerja untuk
usaha tani. Berbagai model pendekatan pembangunan tersebut telah
menyebabkan perubahan secara mendasar dalam kebudayaan masyarakat
desa yang bertumpu pada memudarnya komunalisme yang digantikan
dengan etos modernisme.
Psikologi sosial
Lembar kegiatan 14.1.A
1. Bacalah secara cermat uraian materi 14.2 tentang pengertian, ruang
lingkup dan tujuan psikologi sosial (uraian materi difotokopi sebelum
perkuliahan)
2. Buatlah ringkasan tentang pengertian, ruang lingkup dan tujuan
psikologi sosial!
Jawaban
Psikologi merupakan kata yang diambil dari bahasa Belanda “psycologie”
atau dari bahasa Inggris “psychology”. Sedangkan jika ditinjau dari sudut
asal kata, kata psycologie” dan “psychology” berasal dari Yunani yang
terdiri dari dua kata yaitu psyche dan logos yang berarti jiwa dan ilmu.
Berdasarkan hal tersebut, maka psikologi memiliki pengertian yaitu
sebagai ilmu pengetahuan tentang jiwa atau sering disebut dngan ilmu
jiwa.
Berikut ini merupakan beberapa pendapat para tokoh mengenai
pengertian psikologi sosial, yaitu :
a. Hubert Bonner dalam bukunya “Social Psychology“ menyatakan
“Psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
tingkah laku manusia.
b. Kamus Paedagogik menyatakan bahwa : “Psikologi sosial ialah
ilmu jiwa yang mempelajari gejala-gejala psikis pada massa, bangsa,
golongan
c. Secord dan Backman (1974) menyatakan bahwa : “Psikologi sosial
adalah ilmu yang mempelajari individu dalam konteks sosial.“
Dari berbagai pendapat para tokoh diatas, dapat disimpulkan bahwa
psikologi sosial adalah studi ilmiah tentang pengalaman dan tingkah laku
individu-individu dalam hubungannya dengan situasi sosial.“ Dengan
demikian psikologi sosial tidak dapat dilepaskan dari pembicaraan
individu yang berhubungan dengan situasi-situasi sosial.
Ruang lingkup dari pembahasan psikologi sosial terletak pada ruang
antara psikologi dan sosiologi yang membahas mengenai segala tingkah
laku hidup kejiwaan manusia yang berkaitan dengan hubungan-hubungan
sosial, baik antar individu maupun kelompok sosial lainnya. Sehingga hasil
studinya dapat digunakan sebagai pedoman untuk merubah perilaku
manusia menjadi lebih baik seperti yang diinginkan.
Tujuan psikologi antara lain sebagai berikut :
Membekali
peserta
didik
dengan
pengetahuan,
kemampuan
mengidentifikasi, menganalisa dan memecahkan masalah, kemampuan
berkomunikasi dan keterampilan terhadap lingkungan hidup dengan
kesadaran dan sikap mental yang positif sesuai dengan perkembangan
kehidupan, perkembangan masyarakan, perkembangan ilmu dan
teknologi.
3. Carilah keterkaitan atau hubungan antara pengertian, ruang lingkup, dantujuan
psikologi sosial!
Pada tahun 1930, di Amerika Serikat telah dikembangkan psikologi yang secara
khusus mempekajarti hubungan antar manusia. Akhirnya muncullah cabang ilmu baru
dari ilmu jiwa ini yang kemudian dikenal dengan istilah psikologi sosial. Masalah-masalah
yang menjadi fokus bahasannya adalah kegiatan-kegiatan manusia dalam hubungannya
dengan kontek sosialnya. Diantara kegiatan-kegiatan tersebut adalah kelompok
organisasi, kepemimpinan nya, anggota atau pengikut nya, prilaku moral nya, kekuasaan
nya, komunikasinya, dan kebudayaannya.
Dalam kehidupan sehari-hari, hubungan diantara manusia tersebut ternyata tidak
selamanya berjalan lancar.Psikologi sosial adalah suatu studi ilmiah tentang pengalaman
dan tingkah laku individu-individu dalam hubungannya dengan situasi sosial. Dengan
demikian membicarakan psikologi sosial tidak dapat dilepaskan dari pembicaraan individu
yang berhubungan dengan situasi-situasi sosial. Ruang lingkup pembahasan Psikologi
Sosial berada pada ruang antaraa psikologi dan sosiologi.
Titik persinggungan inilah yang dalam sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan
memunculkan ilmu baru dalam lapangan psikologi, yakni Psikologi Sosial. Psikologi Sosial
merupakan bagian dari psikologi yang secara khusus mempelajari tingkah laku manusia
atau kegiatan-kegiatan manuisa dalam hubungannya dengan situasi-situasi sosialnya.
Tujuan psikologi sosial yaitu membekali peserta didik dengan pengetahuan Psikologi
Sosial sehingga tidak terpengaruh, tersugesti, atau terpengaruh oleh situasi sosial yang
selamanya tidak bernilai baik, dengan kemampuan mengidentifikasi, mengnalisa dan
menyusun alternatif pemecahan masalah-masalah sosial secara tetap dan sisitematis
mengenai
proses
kejiwaan
yang
berhubungan
dengan
kehidupan
bersama,
berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat sehingga memudahkan dalam
melakukan pendekatan untuk mewujudkan perubahan dan pengarahan kepada tujuan
dengan sebaik-baiknya, kesadaran terhadap lingkungan sosial sehingga mampu merubah
sifat dan sikap sosialnya, mengembangkan pengetahuan dan keimuan psikologi sosial
sesuai dengan perkembangan kehidupan, perkembanagn masyarakat, perkembanagn
ilmu, dan perkembangan teknologi.
Psikologi sosial
Lembar kegiatan 14.1.B
2. Tulislah keterkaitan atau hubungan antara konsep dasar psikologi sosial dan
implementasinya !
Penggunaan Bahasa
Penggunaan bahasa merupakan salah satu bentuk penerapan dari psikologi
sosial, bahasa menjadi sebuah media untuk saling berinteraksi pada saat
individu satu berkomunikasi dengan lainnya. Ini bisa diamati lebih
mendalam lagi dalam psikologi sosial sehingga menjadikannya bagian dari
penerapan yang sering kita jumpai dalam sehari-hari.
Etika
Lahirnya sikap yang pantas dan tidak pantas dalam suatu masyarakat juga
merupakan bentuk dari penerapan psikologi sosial. Etika menjadi dua hal
yang saling berkaitan erat, dimana di dalamnya akan mengatur bagaimana
seyogyanya individu dalam bertindak. Tanpa adanya psikologi sosial, etika
mungkin tidak pernah ada.
Tiga dimensi waktu
Psikologi sosial juga akan memberikan pemahaman mengenai tiga dimensi
waktu yang akan dihadapi oleh seseorang ia akan hidup dalam masa
sekarang, masa lalu, dan masa depan. Ketiga dimensi ini kemudian akan
mempengaruhi cara dalam ia bertindak di lingkungan. Sebagai contoh, masa
lalu seseorang mungkin akan sangat erat kaitannya dengan trauma tentang
tujuan yang ia akan capai di masa mendatang untuk saat ini.
Keseimbangan aspek jasmani dan rohani
Kegagalan antara aspek jasmani dan rohani akan berdampak pada psikologi
sosial seseorang. Ini adalah implementasi konsep dasar psikologi sosial
seseorang. Ini adalah implementasi konsep dasar psikologi sosial dalam
kehidupan bermasyarakat paling terlihat terutama ketika seseorang
mengalami suatu permasalahan. Individu bisa diamati bagaimana
perilakunya dalam menghadapi permasalahan tersebut.
Pembuatan norma dan peraturan
Norma dan peraturan juga lahir karena adanya psikologi sosial. Di poin
sebelumnya telah dijelaskan bahwa etika merupakan produk dari psikologi
sosial. Ini kemudian akan berkembang menjadi norma dan peraturan
tersendiri dalam kehidupan bermasyarakat. Psikologi sosial akan banyak
memberikan pengetahuan tentang mana yang wajar dan tidak wajar pada
seseorang dalam berperilaku. Ini kemudian dijadikan sebagai norma dan
aturan tertentu yang berlaku di lingkungan tersebut.
3. Buatlah satu rancangan drama pendek yang menggambarkan tentang peristiwa
psikologi sosial !
Judul Drama : Anak-anak dalam Kegelapan
Karya.
: Ratna Sarumpi
Tokoh lain. : Zuraida, Aini dan Rachman
Perwatakan dalam naskah drama tersebut digambarkan melalui dimensi fisiologis,
dimensi sosiologis, dan dimensi psikologis. Zuraida merupakan sarjana yang
bersifat kritis yang berusaha membuktikan keluarganya bukan keturunan pembantai
manusia. Zuraida menjadi pemarah karena bayangan masa lalu keluarganya itu. Ibu
Haryati merupakan Ibu yang bekerja di pemerintahan. Dia seorang yang sangat
tinggi hati. Rachman bekerja sebagai pengedar obat terlarang, sedangkan Aini
bekerja menjadi PSK demi memenuhi tuntutan Ibunya. Penggambaran dimensi
tokoh tersebut menggunakan teknik analitik dan ekspositori untuk menggambarkan
tokoh daam cerita. (2) Psikologi sosial yang dikaji dalam penelitian ini yaitu
pengaruh masalah sosial seperti konflik, stereotip, prasangka, dan diskriminasi
terhadap psikologi tokoh Ibu Haryati, Zuraida, Aini, dan Rachman. Masalah sosial
tersebut
memunculkan
kemarahan,
kesedihan,
penyesalan,
kecemasan,
ketidaknyamanan, dan penderitaan yang dirasakan oleh tokoh-tokoh tersebut.
Download