Gambar 2 Kekebalan bawaan terhadap infeksi TB. Mycobacterium tuberculosis difagositosis oleh makrofag dan sel dendritik melalui reseptor yang terikat membran seperti complement receptor 3 (CR3), scavenger receptor, macrophage mannose receptor (MMR), toll-like receptors (TLR), NOD2 dan dendritic cell-specific intercellular-adhesionmolecule-3-grabbing non-integrin (DCSIGN). Mekanisme tersebut memicu aktivasi jalur pensinyalan makrofag (NF-kB) sehingga menyebabkan sekresi sitokin proinflamasi, kemokin, dan molekul antimikrobial, serta aktivasi vitamin D receptor (VDR) yang menginduksi ekspresi peptida antimicrobial seperti cathelicidin dan β-defensin. Selain itu, induksi autofagi memediasi aktivitas antimikrobial. Sel polymorphonuclear neutrophils (PMN) mengenali dan menyelubungi M. tuberculosis dan mengeluarkan peptida antimikrobial untuk membunuh bakteri. Sel natural killer (NK), sel T γẟ dan CD1-restricted T cells juga diaktifkan oleh ligan dan sitokin tertentu, melepaskan faktor sitotoksik dan mengeluarkan IFN-γ yang mengaktifkan makrofag. Gambar 3 Imunitas adaptif terhadap infeksi tuberkulosis. Makrofag dan sel dendritik yang terinfeksi mensekresi sitokin seperti IL-12, IL-23, IL-7, IL-15 dan TNF-α, dan mengkode antigen terhadap beberapa populasi sel-T termasuk sel T CD4 + (MHC kelas II), sel T CD8 + (MHC kelas I), CD1-restricted T cells (antigen glikolipid) dan sel T γẟ (fosfoligand). Sel-sel T ini menghasilkan efektor sitokin IFN-γ yang mengaktifkan makrofag bersama dengan TNF-α untuk memengaruhi eradikasi mikobakteri intraseluler melalui reaktif oksigen dan intermediet nitrogen. Selain itu, sel T sitotoksik CD8 + dapat membunuh mikobakteri intraseluler melalui jalur granulysin and perforin-mediated pathways. Namun, sel CD4 + Th2 menghasilkan sitokin imunosupresif seperti sel T regulator (Treg) IL-4, dan CD4 + CD25 + FoxP3 + dengan menghasilkan IL-10 dan TGF-β yang dapat menekan mekanisme efektor mikobakterisidal. Subset baru sel T helper sebagai sel Th17 yang diproduksi dengan adanya IL-23 dan ditandai oleh produksi IL-17 merupakan modulator penting dalam inflamasi dan respon memori. Sel Th17 dapat merekrut neutrofil dan monosit dan sel T CD4 + penghasil IFN- γ sehingga merangsang ekspresi kemokin. Namun, IFNγ pada mekanisme akhir dapat menekan sel-sel Th17 yang memproduksi IL-17. Dengan demikian, terdapat kecenderungan regulasi silang yang lebih kompleks dari respon sel Th1, Th2, Th17 dan Treg ditemukan memiliki peran dalam komponen tersebut namun mekanisme jelas pada respon individu dalam imunitas protektif hingga dewasa ini masih kontroversial.