Uploaded by arizallego

Week 2 Ketertiban dan Keamanan

advertisement
ARTIKEL
PERAN WARGA NEGARA DALAM MENCIPTAKAN KETERTIBAN DAN
KEAMANAN
Oleh:
ARIZAL WIBAWA
KP C6/130316343
FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA
UNIVERSITAS SURABAYA
GENAP 2017/2018
Peran Warga Negara dalam Menciptakan Kertertiban dan Keamanan
Oleh:
Arizal Wibawa (130316343/ KP: C6)
I.
PENDAHULUAN
Kehidupan yang diinginkan oleh semua warga negara adalah kehidupan memiliki
keamanan, kenyamanan, keadilan, kedamaian dan lain-lain; namun hal itu masih menjadi
pertanyaan untuk pemerintah dan kita sendiri pantas kah kita mendapatkan hal tersebut tanpa
memerjuangkan kehidupan yang hampir diinginkan oleh seluruh warga negara saya rasa tidak.
Warga negara adalah penduduk sebuah negara atau bangsa berdasarkan keturunan,
tempat kelahiran, dan lain-lain; yang mempunyai kewajiban dan hak sebagai seorang warga
negara yang menjadikan salah satu unsur terbentuk atau berdirinya negara tersebut.
Negara Indonesia memiliki simbol pemersatu rakyatnya yaitu pancasila sebagai simbol
yang memiliki unsur-unsur yang dianut dan dipercaya oleh warga negara Indonesia, terdapat sila
nomor 3 yang menunjukkan bahwa warga negara Indonesia patut untuk selalu bersatu menjadi
satu dalam memerjuangkan kehidupan yang layak dalam keamanan, ketertiban, keadilan, dan
lain-lain.
Setiap warga negara atau masyarakat memiliki peran dalam menciptakan ketertiban dan
keamanan di lingkungannya, hal ini sudah tercantum dalam batang tubuh UUD 1945 yaitu
kewajiban sebagai warga negara yang telah di atur pada Kedua Bab XII Pertahanan dan
Keamanan Negara Pasal 30.
Hal ini menunjukkan warga negara memiliki peran dalam menciptakan ketertiban dan
keamanan tidak hanya TNI (Tentara Negara Indonesia) dan Kepolisian Negara Republik
Indonesia yang bertugas mempertahankan, melindungi, memelihara dan kedaulatan negara;
warga negara mampu membentuk siskamling dan lain-lain.
II. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Warga Negara
Penduduk sebuah
negara atau bangsa berdasarkan keturunan, tempat
kelahiran,dan sebagainya yang mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai seorang
warga dari negara itu (KBBI, 2018).
2. Landasan Hukum
a.
Warga negara harus berperan dalam menciptakan ketertiban dan
keamanan, seperti yang diatur dalam UUD 1945 perubahan kedua Bab XII Pertahanan dan
Keamanan Pasal 30:
 Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.
 Untuk pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan
dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Negara Indonesia dan Kepolisian Negara
Republik Indoensia, sebagai kekuatan pendukung.
Kedisiplinan, kerjasama antar warga, pemahaman akan pentingnya ketertiban dan
keamanan dalam masyarakat perlu ditingkatkan dengan berbagai sosialisasi dan pelatihan yang
dirasa perlu untuk membentuk masyarakat yang mengetahui peran dan fungsinya dalam
menciptakan ketertiban dan keamanan (Suherman, 2015).
b.
Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 23 tahun
2007 tentang sistem keamanan lingkungan.
3. Menciptakan Ketertiban dan Keamanan
Masyarakat atau warga negara mampu menciptakan ketertiban dan keamanan
melalui membentuk siskamling, dan lain-lain; yang berguna mendukung kinerja TNI dan Polri
dalam menjaga, menertibkan, dan mengamankan lingkungan masyarakat. Hal ini untuk menjauhi
atau mencegah adanya tindakan kriminal atau pun tindakan warga negara yang menyelewengkan
nilai-nilai dan norma-norma dalam masyarakat.
Tindakan ini sebagai upaya juga untuk menegakkan nilai pancasila baik dari sila
pertama sampai sila kelima, namun pembentukan siskamling butuhnya kerja sama antar warga di
dalam kehidupan bermasyarakat hal ini merupakan dukungan yang baik agar menciptakan
ketertiban dan keamanan untuk sesama.
a. Pengertian Siskamling
Siskamling merupakan singkatan dari Sistem Keamanan Lingkungan merupakan
upaya masyarakat dalam meningkatkan sistem keamanan dan ketertiban lingkungannya, juga
sebagai cara untuk memberikan perlindungan dan pengamanan dengan mengutamakan
pencegahan dan menangkal bentuk-bentuk ancaman dan gangguan Kambtimas (Keamanan dan
Ketertiban Masyarakat). Siskamling adalah bentuk komitmen masyarakat untuk bersama-sama
merapatkan barisan menjaga lingkungannya (Abraham, 2017).
Berdasar Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 23
tahun 2007, siskamling merupakan salah satu metode pengamanan swakarsa dalam membina
keamanan dan ketertiban nasional; yang berasaskan kepaguyuban dan gotong royong dalam
mewujudkan keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-masing.
Fungsi siskamling dijelaskan secara jelas dalam Peratuan Kepala Kepolisian
Negara Republik Indonesia yang ditetapkan di pasal 4 berupa :
 Sarana warga masyarakat dalam memenuhi kebutuhan rasa aman di
lingkungannya
 Menanggulangi ancaman dan gangguan terhadap lingkungannya dengan upaya:
i.
Pre-emptif, merupakan upaya-upaya penanggulangan terhadap fenomena
dan situasi yang dapat di kategorikan sebagai faktor korelatif kriminogen dengan cara
mencermati setiap gejala awal dan menemukan simpul penyebabnya yang bersifat laten
potensial pada sumbernya; dan
ii.
Pre-ventif, merupakan segala usaha guna mencegah/mengatasi secara
terbatas timbulnya ancaman/gangguan keamanan dan ketertiban khususnya di
lingkungan
masing-masing
melalui
kegiatan-kegiatan
pengaturan,
penjagaan,
pengawalan dan patroli atau perondaan, serta kegiatan lain yang disesuaikan dengan
kebutuhan sehingga tercipta suatu lingkungan yang aman, tertib, dan teratur.
III. KESIMPULAN DAN SARAN
Keberadaan siskamling saat berguna dalam kehidupan bermasyarakat untuk
menciptakan ketertiban dan keamanan, namun tetap saja perlu adanya musyawarah antar
sesama masyarakat agar perlu tidak nya siskamling di lingkungan sekitar; apabila tinggal
dalam Perumahan adanya siskamling cukup diragukan dikaarenakan umumnya
perumaham memiliki satpam atau keamanan yang telah disediakan untuk menjaga
komplek Perumahan tersebut.
Berbeda dengan kampung perlunya siskamling adalah kewajiban adanya di
lingkungan tersebut guna menghindari adanya gangguan yang melenceng dari nilai dan
norma-norma yang berlaku dalam masyarakat; siskamling terbentuk atas hasil
musyawarah antar masyarakat yang nanti nya akan dipimpin oleh ketua RT/RW dan
pelaksana siskamling adalah seluruh kepala rumah tangga dan warga laki-laki dewasa
berumur 17 tahun dalam lingkungan RT/RW setempat.
Hal ini butuhnya perhatian segala lapisan sosial di masyarakat dan pihak berwajib
untuk mendukung Siskamling ini sebagai berikut:
a. Bagi Masyarakat
Kegiatan siskamling perlu dilakukan secara khidmat untuk menunjukkan fungsi
siskamling yang nantinya akan menciptakan ketertiban dan keamanan dalam
lingkungan;
masyarakat
pun mendukung pelaksana siskamling
dalam
menangani apabila terjadi pelanggaran di masyarakat
b. Bagi Kepala RT/RW
Menjadi pemimpin teratas dalam siskamling mempunyai beban untuk selalu
mengawasi dan memberikan pembinaan terhadap anggota siskamling dalam
melaksanakan tugasnya dengan baik; serta memberikan fasilitas tempat untuk
tempat berkumpulnya pelaksana siskamling guna memudahkan masyarakat
dalam melaporkan apabila terjadi pelanggaran di lingkungan tersebut.
c. Bagi Kepolisian Negara Republik Indonesia
Menjaga selalu hubungan dengan masyarakat dalam Forum Kemitraan PolisiMasyarakat (FKPM) untuk memecahkan persoalan sosial yang dapat berakibat
menjadi gangguan kambtimas di wilayahnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abraham, Ridwan, 2017, “Siskamling, Metode Keamanan Jaminan Mutu”,
https://www.kompasiana.com/ridwanabra/587ed6f502b0bd7117be7a8a/siskamling-metodekemanan-jaminan-mutu, dikutip pada 21 Agustus 2018 pukul 10:16.
Asian Law Archives, 2018, “Bab XII Pertahanan dan Keamanan Negara”,
http://asialawreport.com/indonesia/perubahan-kedua-uud-1945/bab-xii-pertahanan-dankeamanan-negara/, dikutip pada 20 Agustus 2018 pukul 19:50.
Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia,
2018,
“Warga
https://kbbi.web.id/warga%20negara, dikutip pada 20 Agustus 2018 pukul 20:18.
Negara”,
Republik Indonesia, 2007, “Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik
Indonesia Nomor 23 Tahun 2007 Tentang Sistem Keamanan Lingkungan”, Lembaran Negara RI
Tahun 2007, No. 4168, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Jakarta
Suherman, Asep Marsel, 2015, “Peran Masyarakat Dalam Menciptakan
Ketertiban
dan
Keamanan
Lingkungan”,
https://www.kompasiana.com/asepmarsel/56076ab45a7b61a505e4e37a/peran-masyarakatdalam-menciptakan-ketertiban-dan-keamanan-lingkungan, dikutip pada 20 Agustus 2018 pukul
19:43.
Download