Batas waktu penyimpanan obat Dalam sediaan obat biasanya ditambahkan zat pengawet. Namun, bila telah dibuka zat pengawet tidak dapat menghindarkan kerusakan obat secara keseluruhan - Bila wadah kemasan belum dibuka, maka tanggal kadaluarsa merupakan batas waktu penyimpanan obat Bila wadah sudah dibuka dan obat sudah digunakan, tanggal kadaluarsa tidak berlaku. Obat tetes mulut, obat tetes telinga, obat tetes hidung, sirup atau salep yang mengandung air tidak boleh disimpan lebih dari 3 bulan. Obat tetes mata jangan digunakan lagi bila sudah lebih dari satu bulan setalah obat digunakan. Demikian juga sirup kering berisi antibiotik jangan digunakan lagi bila sudah 1 minggu dari waktu pemakaian. Serta obat racikan dokter seperti puyer atau kapsul sebaiknya jangan disimpan bila ada sisa sebaiknya dibuat. Hal tersebut dikarenakan obat tersebut akan terurai dan khasiatnya akan berkurang akibat pengaruh udara,cahaya, dan suhu. Tanda-tanda kerusakan obat dapat dilihat langsung seperti - Larutan yang asalnya bening menjadi keruh Suatu warna obat berubah warna atau terlihat ada jamur Selain itu juga ada perubahan yang kasat mata seperti kadar zat aktif yang berkurang bahkan dapat terurai menjadi zat beracun yang dapat dilihat dari analisis di laboratorium. Menurut aturan internasional kadar zat aktif hanya diperbolehkan menurun maksimal 10% selebih dari itu obat tidak boleh digunakan kembali Ciri-ciri obat yang tidak boleh dikonsumsi lagi - Obat berubah warna,rasa, bau, dan konsistensi lengket atau lembek, Terdapat gumpalan Perubahan kekentalan Wadah rusak