Uploaded by User47322

METODOLOGI PERANCANGAN PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI PENJUALAN

advertisement
METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN
PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI PENERIMAAN KAS
Prosedur audit untuk pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi
penerimaan kas menggunakan kerangka kerja yang sama dengan transaksi penjualan.
Berdasarkan tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi, auditor mengikuti proses
berikut:
• Menentukan pengendalian internal kunci untuk setiap tujuan audit.
• Merancang pengujian pengendalian bagi setiap pengendalian yang digunakan untuk
emendukung pengurangan resiko pengendalian.
• Merancang pengujian substantif atas transaksi untuk menguji salah saji moneter bagi
setiap tujuan.
PENGENDALIAN INTERN, PENGUJIAN PENGENDALIAN, & PENGUJIAN
SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI PENERIMAAN KAS
Prosedur audit yang paling mungkin menyebabkan salah pengertian :
Menentukan apakah kas yang diterima telah dicatat.
Defalkasi kas yang paling sulit dideteksi : yang terjadi sebelum kas dicatat pada jurnal
penerimaan kas atau catatan kas yg lain.
Pencegahan : pengendalian yang tergantung pada bisnis masing-masing.
Menyiapkan Pembuktian atas Penerimaan Kas.
Digunakan jika IC lemah. Pengujian dilakukan dengan menjumlah penerimaan
kas yang dicatat dijurnal penerimaan kas pada periode tertentu dan direkonsiliasi
dengan setoran aktual yang dilakukan ke bank untuk periode yang sama. Prosedur ini
digunakan untuk membongkar :

penerimaan kas yang belum disetor – pinjaman tidak dicatat

setoran yang tidak dicatat – pinjaman bank yg langsung disetor ke R/K
Pengujian untuk menemukan lapping piutang
Lapping , merupakan fraud yang umum yaitu menangguhkan pencatatan
penerimaan piutang untuk menyembunyikan adanya kekurangan kas dan dicegah
melalui pemisahan fungsi.
Dideteksi dengan membandingkan nama, jumlah, tanggal dalam nota
pembayaran dengan jurnal penerimaan kas dan deposit slip.
METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN
PENGUJIAN SUBSTANSIF ATAS TRANSAKSI PENERIMAAN
Auditor
menggunakan
metodologi
yang
sama
untuk
merancang
pengujian
pengendalian dan pengujian substansif atas transaksi penerimaan kas seperti yang
digunakan untuk penjualan. Prosedur audit untuk pengujian pengendalian , pengujian
substansif atas transaksi penerimaan kas dikembangkan dengan kerangka kerja yang
sama seperti yang digunakan untuk penjualan, tetapi tujuan khususnya diterapkan bagi
penerimaan kas.
Berdasarkan tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi, auditor mengikuti proses
berikut ini :

Menentukan pengendalian internal kunci untuk setiap tujuan audit

Merancang pengujian pengendalian bagi setiap pengendalian yang digunakan
untuk mendukung pengurangan resiko pengendalian

Merancang pengujian substansif atas transaksi untuk menguji salah moneter
bagi setiap tujuan.
Bagian penting dari tanggung jawab auditor ketika mengaudit penerimaan kas adalah
mengidentifikasi defisiensi pengendalian internal yang meningkatkan kemungkinan
terjadinya kecurangan. Jenis penggelapan kas yang paling sulit dideteksi oleh auditor
adalah ketika hal tersebut terjadi sebelum kas dicatat di jurnal penerimaan kas atau
listing kas lainnya. Prosedur audit yang bermanfaat untuk menguji apakah semua
penerimaan kas yang dicatat telah disetorkan dalam akun atau rekening bank adalah
bukti penerimaan kas(proof of cash receipts). Lapping piutang usaha (lapping of
account receivable) adalah penundaan ayat jurnal penagihan piutang usaha untuk
menutupi kekurangan kas yang ada. Hal ini bisa dicegah dengan cara pemisahan tugas
dan kebijakan cuti wajib bagi karyawan yang menangani kas sekaligus memasukkan
penerimaan kas ke dalam sistem.
1. Penyiapan Bukti Penerimaan Kas
Prosedur audit yang bermanfaat untuk menguji apakah semua penerimaan kas yang
dicatat telah disetorkan dalam akun atau rekening bank adalah bukti penerimaan kas (
proof of cash receipts ). Dalam pengujian ini, total penerimaan kas yang dicatat dalam
jumlah penerimaan kas selama suatu periode tertentu, seperti bulan, akan direkonsiliasi
dengan deposito atau setoran actual yang dilakukan ke bank selama periode yang
sama. Perbedaan diantara keduanya mungkin diakibatkan oleh setoran dalam
perjalanan dan pos – pos lainnya, tetapi jumlahnya dapat direkonsiliasi dan
dibandingkan.
2. Pengujian untuk mengungkapkan lapping piutang usaha
Lapping piutang usaha yaitu penundaan ayat jurnal penagihan piutang usaha untuk
menutupi kekurangan kas yang ada. Penggelapan dilakukan seseorang yang
menangani penerimaan kas dan kemudian memasukkannya kedalam system computer.
Penggelapan ini sebenarnya dapat dicegah dengan mudah melalui pemisahan tugas
dan kebijakan cuti wajib bagi karyawan yang menangani kas sekaligus memasukkan
penerimaan
kas
kedalam
system.
Penggelapan
ini
dapat
dideteksi
dengan
membandingkan nama, jumlah, dan tanggalyang ditunjukkan pada remmitance advice
dengan ayat jurnal penerimaan kas dan salinan slip setoran terkait.
E. Metodologi Mendesain Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif
Transaksi Untuk Penerimaan Kas
Pengujian pengendalian penerimaan kas dan prosedur audit pengujian substantif
transaksi dikembangkan dengan kerangka kerja yang sama dengan penjualan tetapi
tentu saja tujuan spesifik ditetapkan untuk penerimaan kas. Bagian penting dari
tanggung jawab auditor dalam mengaudit penerimaan kas adalah untuk menentukan
kelemahan pengendalian internal yang meningkatkan potensi fraud. Tipe penggelapan
kas yang sangat sulit bagi auditor deteksi adalah apakah itu terjadi sebelum kas dicatat
dalam jurnal penerimaan kas atau pencatatan kas lainnya, khususnya jika penjualan
dan penerimaan kas dicatat secara serempak.
PENGENDALIAN INTERN, PENGUJIAN PENGENDALIAN, & PENGUJIAN
SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI PENERIMAAN KAS
Prosedur audit yang paling mungkin menyebabkan salah pengertian :
1.
Menentukan apakah kas yang diterima telah dicatat.
Defalkasi kas yang paling sulit dideteksi : yang terjadi sebelum kas dicatat pada jurnal
penerimaan kas atau catatan kas yg lain. Pencegahan : pengendalian yang tergantung
pada bisnis masing-masing.
2.
Menyiapkan Pembuktian atas Penerimaan Kas.
Digunakan jika IC lemah. Pengujian dilakukan dengan menjumlah penerimaan kas yang
dicatat dijurnal penerimaan kas pada periode tertentu dan direkonsiliasi dengan setoran
aktual yang dilakukan ke bank untuk periode yang sama. Prosedur ini digunakan untuk
membongkar :
- penerimaan kas yang belum disetor - pinjaman tidak dicatat
- setoran yang tidak dicatat - pinjaman bank yg langsung disetor ke R/K
3.

Pengujian untuk menemukan lapping piutang.
Lapping , merupakan fraud yang umum yaitu menangguhkan pencatatan
penerimaan piutang untuk menyembunyikan adanya kekurangan kas dan dicegah
melalui pemisahan fungsi.

Dideteksi dengan membandingkan nama, jumlah, tanggal dalam nota
pembayaran dengan jurnal penerimaan kas dan deposit slip.
Download