CAIRAN RESOMAL DAN FORMULA WHO Cairan resomal adalah Cairan yang diberikan kepada anak gizi buruk yang menderita diare dan atau dehidrasi. Formula WHO (F 75 dan F 100) adalah Formula yang diberikan pada anak penderita gizi buruk. Komposisi Tiap kemasan mengandung zat aktif sebagai berikut : No. Zat Gizi Kadar Satuan 1 KCL 1,792 Gram 2 Tripotasium Citrat 0,648 Gram 3 MgCl2.6H2O 0,608 Gram 4 Zn asetat 2H2O 0,0656 Gram 5 CuSO4.5H2O 0,0112 Gram Tiap kemasan dimaksudkan untuk membuat 20 ml larutan. Pengelolaannya diberikan cairan Resomal (Rehydration Solution for Malnutrition) 70-100 ml/kgBB dalam 12 jam atau mulai dengan 5 ml/kgBB setiap 30 menit secara oral dalam 2 jam pertama. Selanjutnya 5-10 ml/kgBB untuk 4-10 jam berikutnya, jumlahnya disesuaikan seberapa banyak anak mau, feses yang keluar dan muntah. Penggantian jumlah Resomal pada jam 4,6,8,10 dengan F75 jika rehidrasi masih dilanjutkan pada saat itu. Monitoring tanda vital, diuresis, frekuensi berak dan muntah, pemberian cairan dievaluasi jika RR dan nadi menjadi cepat, tekanan vena jugularis meningkat, jika anak dengan edem, oedemnya bertambah. Dalam pengaturan diet untuk penatalaksanaan Nutrisi dan Gizi Buruk yaitu pada Fase Stabilisasi. Pada fase ini, peningkatan jumlah formula diberikan secara bertahap dengan tujuan memberikan makanan awal supaya anak dalam kondisi stabil. Formula hendaknya hipoosmolar rendah laktosa, porsi kecil dan sering. Setiap 100 ml mengandung 75 kal dan protein 0,9 gram. Diberikan makanan formula 75 (F 75). Resomal dapat diberikan apabila anak diare/muntah / dehidrasi, 2 jam pertama setiap . jam, selanjutnua 10 jam berikutnya diselang seling dengan F75. Tabel 1. Kebutuhan zat gizi fase stabilisasi Pemberiannya dicampur dengan F75, F100 dan F135 Sedangkan pada Fase Transisi, fase ini anak mulai stabil dan memperbaiki jaringan tubuh yang rusak (cathup). Diberikan F100, setiap 100 ml F100 mengandung 100 kal dan protein 2,9 gram. Dalam Tindak Lanjut Pemulihan Status Gizi, dilakukan untuk menindaklanjuti balita gizi buruk pasca perawatan, di rumah tangga dengan sasaran seluruh balita gizi buruk paska perawatan, balita 2T dan atau BGM. Dilakukan setelah kembali ke rumah. Dilaksanakan oleh orangtua / pengasuh balita didampingi petugas kesehatan dan kader. Tindak lanjut pemulihan status gizi diberikan kepada anak BGM dan 2T yang tidak perlu dirawat, anak gizi buruk pasca perawatan dan yang tidak mau dirawat, dengan ketentuan anak 2T dan atau BGM tanpa perawatan, diberi MP-ASI/PMT sesuai umur selama 90 hari, bubur diberikan kepada bayi usia 6 – 11 bulan, MP-ASI biskuit diberikan kepada anak umur 12 -24 bulan, anak umur 25 -59 bulan diberikan PMT. Pemberian MP-ASI/PMT bertujuan agar anak tidak jatuh pada kondisi gizi buruk. Anak gizi buruk pasca perawatan dan yang tidak mau dirawat, anak gizi buruk yang telah pulang dari Puskesmas Perawatan atau Rumah Sakit, baik yang sembuh maupun pulang paksa akan mendapat pendampingan dan pemberian makanan formula 100 (F 100) / Formula modifikasi selama 30 hari, kemudian dilanjutkan dengan PMT/MP-ASI selama 90 hari. Pendampingan pasca perawatan dilakukan untuk meningkatkan status gizi dan mencegah anak jatuh kembali pada kondisi gizi buruk kepada keluarga dengan balita gizi buruk pasca perawatan setelah kembali ke rumah oleh pelaksana pendampingan adalah kader PKK/Posyandu dan atau petugas kesehatan, kepala desa/lurah dan TPPKK desa/kelurahan pemberian asupan gizi yang seimbang secara bertahap sesuai dengan kebutuhan pada tahap tersebut. Formula yang dipilih dapat disesuaikan dengan tahap dan tujuan dari pemberian tambahan nutrisi.