PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL (PLTD) Makalah ini disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembangkit Tenaga Listrik Disusun oleh Kelompok 6 Kelas LT-2B : Adi Kurniawan 3.31.18.1.01 Mohammad Rohan 3.31.18.1.15 Nabila Fauzia 3.31.18.1.18 PROGRAM STUDI D3 - TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2020 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semarang, Januari 2020 Penyusun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era modern seperti sekarang, listrik merupakan salah satu kebutuhanyang pokok bagi kehidupan. Banyak daerah-daerah terpencil di Indonesia yang belum mendapat pasokan energi listrik yang cukup untuk kebutuhan seharihari.Keterbatasan pasokan listrik ini disebabkan penggunaan listrik yang berlebihandalam kehidupan sehari-hari baik itu di rumah tangga, perusahaan maupunindustri.Untuk menanggulangi keterbatasan pasokan listrik ini, maka banyak didirikan pembangkit-pembangkit listrik di Indonesia, salah satunya adalahPembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Pembangkit listrik ini (PLTD) biasanya menggunakan bahan bakar minyak bumi. Sistem penggerak yangdi gunakan tanpa generator. Listrik yang dihasilkan dari pembangkit inimengalami proses siklus energi, yaitu dari bahan bakar (minyak bumi) menjadienergi magnet, kemudian baru menghasilkan energi listrik. Energi arus panasyang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar (minyak bumi), diubah menjadienergi mekanikal yang dapat menggerakan atau memutar generator.Ada beberapa faktor yang dapat di jadikan pertimbangan dalam suatusiklus energi, seperti halnya jenis sumber energi yang akan dipakai dalam proses pembakaran, dan juga jenis mesin yang akan digunakan pada proses ini, apaka hitu boiler uap atau motor diesel. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang akan didapat dari latar belakang tersebutantara lain 1. Apa yang dimaksud dengan PLTD? 2. Apa saja komponen atau perlengkapan dan fungsinya? 3. Bagaimana cara kerja dari PLTD? 4. Apa kelebihan dan kekurangan dari PLTD? 1.3 Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Mahasiswa mengerti apa yang dimaksud dengan PLTD 2. Mahasiswa mengerti apa saja komponen atau perlengkapan dan fungsinya 3. Mahasiswa mengerti bagaimana cara kerja dari PLTD 4. Mahasiswa mengerti kelebihan dan kekurangan dari PLTD BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ialah Pembangkit listrik yang menggunakan mesin diesel sebagai penggerak mula (prime mover). Prime mover merupakan peralatan yang mempunyai fungsi menghasilkan energi mekanis yang diperlukan untuk memutar rotor generator. Mesin diesel sebagai penggerak mula PLTD berfungsi menghasilkan tenaga mekanis yang dipergunakan untuk memutar rotor generator. Motor diesel dinamai juga motor penyalaan kompresi (compression ignition engine) oleh karena cara penyalaan bahan bakarnya dilakukan dengan menyemprotkan bahan baker kedalam udara bertekanan dan temperature tinggi, sebagai akibat dari proses didalam ruang baker kepala silinder. Selain motor diesel dikenal juga jenis motor baker lainnya yaitu motor bensin yang biasanya dinamai motor penyalaan bunga api (spark ignition engine) oleh karena cara penyalaan bahan bakarnya dengan pertolongan bunga api (listrik). Jika dibandingkan dengan motor bensin, gas buang motor diesel tidak banyak mengandung komponen beracun yang dapat mencemari udara. Selain dari pada itu pemakaian bahan baker motor diesel lebih rendah (-/+ 25 %) dari pada motor bensin, sedangkan harganyapun lebih murah sehingga penggunaan motor diesel umumnya lebih hemat dari pada motor bensin sebagai penggerak mesin industri. Ditinjau dari sisi investasi harga, motor diesel umumnya lebih mahal dari motor bensin karena untuk kapasitas mesin yang sama motor diesel harus dibuat dengan konstruksi dan berat yang lebih besar. 2.2 Penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Pembangkit Listrik Tenaga Diesel biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam jumlah beban kecil, terutama untuk daerah baru yang terpencil atau untuk listrik pedesaan dan untuk memasok kebutuhan listrik suatu pabrik. 2.3 Bentuk dan Bagian-bagian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Perhatikan gambar Dibawah ini : Gambar 2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Dari gambar di atas dapat kita lihat bagian-bagian dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel, yaitu : 1. Tangki penyimpanan bahan bakar berfungsi menampung sementara bahan bakar 2. Penyaring bahan bakar berfungsi menyaring kotoran dan air yang terdapat pada bahan bakar agar nantinya tidak menyumbat aliran bahan bakar yang dapat menimbulkan berbagai masalah. 3. Tangki penyimpanan bahan bakar sementara (bahan bakar yang disaring). 4. Pengabut (nozel) berfungsi untuk mengabutkan bahan bakar agar mudah bercampur dengan oksigen sehingga mudah terbakar dalam silinder 5. Mesin diesel merupakan alat yang menghasilkan energi mekanik melaui proses pembakaran bahan bakar 6. Turbo charger berfungsi Untuk meningkatkan performa dari mesin diesel 7. Penyaring gas pembuangan berfungsi menyaring gas kotor yang dapat mengganggu kesehatan sebelum dilepas keudara bebas 8. Tempat pembuangan gas (bahan bakar yang disaring). 9. Generator berfungsi sebagai pengubah energi mekanik menjadi energy listrik. 10. Trafo berfungsi menaikkan atau menurunkan tegangan arus listrik 11. Saluran transmisi merupakan media yang digunakan untuk mentransmisikan tenaga listrik dari Generator Station/ Pembangkit Listrik sampai distribution station. 2.3 Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Bahan bakar di dalam tangki penyimpanan bahan bakar dipompakan ke dalam penyimpanan sementara namun sebelumnya disaring terlebih dahulu. Kemudian disimpan di dalam tangki penyimpanan sementara (daily tank). Jika bahan bakar adalah bahan bakar minyak (BBM) maka bahan bakar dari daily tank dipompakan ke Pengabut (nozzel), di sini bahan bakar dinaikan temperaturnya hingga manjadi kabut. Sedangkan jika bahan bakar adalah bahan bakar gas (BBG) maka dari daily tank dipompakan ke convertion kit (pengatur tekanan gas) untuk diatur tekanannya. Gambar 2.2 Tangki Penyimpanan bahan bakar Menggunakan kompresor udara bersih dimasukan ke dalam tangki udara start melalui saluran masuk (intake manifold) kemudian dialirkan ke turbocharger. Di dalam turbocharger tekanan dan temperatur udara dinaikan terlebih dahulu. Udara yang dialirkan pada umumnya sebesar 500 psi dengan suhu mencapai ±600°C. Gambar 2.3 TurboCharger Udara yang bertekanan dan bertemperatur tinggi dimasukan ke dalam ruang bakar (combustion chamber). Gambar 2.4 Ruang Bakar Bahan bakar dari convertion kit (untuk BBG) atau nozzel (untuk BBM) kemudian diinjeksikan ke dalam ruang bakar (combustion chamber). Gambar 2.5 Bahan bakar diinjeksikan ke dalam Ruang Bakar Di dalam mesin diesel terjadi penyalaan sendiri, karena proses kerjanya berdasarkan udara murni yang dimanfaatkan di dalam silinder pada tekanan yang tinggi (35 - 50 atm), sehingga temperatur di dalam silinder naik. Dan pada saat itu bahan bakar disemprotkan dalam silinder yang bertemperatur dan bertekanan tinggi melebihi titik nyala bahan bakar sehingga akan menyala secara otomatis yang menimbulkan ledakan bahan bakar. Gambar 2.6 Penyalaan terjadi didalam ruang bakar Ledakan pada ruang bakar tersebut menggerak torak/piston yang kemudian pada poros engkol dirubah menjadi energi mekanis. Tekanan gas hasil pembakaran bahan bakar dan udara akan mendorong torak yang dihubungkan dengan poros engkol menggunakan batang torak, sehingga torak dapat bergerak bolak-balik (reciprocating). Gerak bolak-balik torak akan diubah menjadi gerak rotasi oleh poros engkol (crank shaft). Dan sebaliknya gerak rotasi poros engkol juga diubah menjadi gerak bolak-balik torak pada langkah kompresi. Gambar 2.7 Crank Shaft Poros engkol mesin diesel digunakan untuk menggerakan poros rotor generator. Pada generator energi mekanis ini dirubah menjadi energi listrik sehingga terjadi gaya gerak listrik (ggl). Ggl terbentuk berdasarkan hukum faraday. “Hukum faraday menyatakan bahwa jika suatu penghantar berada dalam suatu medan magnet yang berubah-ubah dan penghantar tersebut memotong gaisgaris gaya magnet yang dihasilkan maka pada penghantar tersebut akan diinduksikan gaya gerak listrik.” Tegangan yang dihasilkan generator dinaikan tegangannya menggunakan trafo step up agar energi listrik yang dihasilkan sampai ke beban. Prinsip kerja trafo berdasarkan hukum ampere dan hukum faraday yaitu arus listrik dapat menimbulkan medan magnet dan medan magnet dapat menimbulkan arus listrik. Jika pada salah satu sisi kumparan pada trafo dialiri arus bolak-balik maka timbul garis gaya magnet berubah-ubah pada kumparan terjadi induksi. Kumparan sekunder satu inti dengan kumparan primer akan menerima garis gaya magnet dari primer yang besarnya berubah-ubah pula, maka di sisi sekunder juga timbul induksi, akibatnya antara dua ujung kumparan terdapat beda tegangan. Gambar 2.8 Trafo Menggunakan saluran transmisi energi listrik dihasilkan/dikirim ke beban. Di sisi beban tegangan listrik diturunkan kembali menggunakan trafo step down (jumlah lilitan sisi primer lebih banyak dari jumlah lilitan sisi sekunder). Gambar 2.9 Distribusi kerumah-rumah Pembangkit Listrik tenaga diesel adalah pembangkit tenaga listrik dengan penggerak utama (prime mover) mesin diesel, untuk memutar generator. Apabila saluran transmisi menyalurkan tenaga listrik bertegangan tinggi ke pusat-pusat beban dalam jumlah besar, maka saluran distribusi berfungsi membagikan tenaga listrik tersebut kepada pihak pemakai melalui saluran tegangan rendah.Generator sinkron di pusat pembangkit biasanya menghasilkan tenaga listrik dengan tegangan antara 6-20 kV yang kemudian, dengan bantuan transformator tegangan tersebut dinaikkan menjadi 150-500 kV. Saluran tegangan Tinggi (STT) menyalurkan tegangan listrik menuju pusat penerima, disini tegangan siturunkan menjadi tegangan subtransmisi 70 kV. Pada gardu induk (GI), tenaga listrik yang diterima kemudian dilepaskan menuju trafo distribusi (TD) dalam bentuk tegangan menengah 20 kV. Melalui trafo distribusi yang tersebar diberbagai pusat-pusat beban, tegangan distribusi primer ini diturunkan menjadi tegangan rendah 220/380 V yang akhirnya diterima pihak pemakai. 2.4 Skema Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Berikut ini adalah skema dasar dalam pembangkit listrik tenaga diesel. Gambar 2.10 Skema Pembangkitan Listrik Tenaga Diesel Secara umum, skema di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: a) Untuk melakukan pembakaran opmtimal pada diesel engine, maka diperlukan Oksigen dari udara di sekitar. Disinilah peran air filter yang fungsinya untuk menyaring udara yang masuk ke turbocharger dan enginer. b) Di dalam diesel engine, solar yang dipakai sebagai bahan bakar, menghasilkan energi untuk memutar generator yang kemudian menghasilkan listrik yang dihubungkan ke trafo dan gardu listrik. c) Pada proses PLTD satu hal yang sangat perlu diperhatikan adalah sistem pendingin pada minyak pelumasan mesin (sistem yang sama dipakai pada kendaraan bermotor). Sistem pendingin yang dipakai biasanya adalah sistem heat exchanger dan sistem radiator atau kedua sistem ini digabungkan. d) Heat exchanger adalah sistem pendingin minyak pelumas, dimana air digunakan sebagai sarana pendingin. Proses heat exchanger ini memiliki konsep yaitu, air pendingin dialirkan terus dari sumber air terdekat seperti danau, sungai ataupun kolam buatan. Air terus dialirkan secara konstan melalui pipa-pipa yang kemudian dihubungkan dengan pipa minyak pelumas. Pada aplikasi tertentu, pipa air pendingin ini akan ‘menyelimuti’ pipa minyak pelumas, sehingga terjadi perpindahan suhu tinggi dari minyak ke suhu rendah (heat exchanging) dari air, yang menyebabkan suhu minyak menjadi berkurang. Sedangkan air yang memiliki suhu yang lebih tinggi akan dialirkan kembali menuju sumber air. Berikut seterusnya sistem ini bekerja. e) Sedangkan untuk sistem pendingin radiator (aplikasi yang sama pada kendaraan bermotor), minyak pelumas didinginkan dengan menggunakan kipas radiator. Dimana pada sistem ini mengaplikasikan konsep perpindahan suhu melalui radiasi, kipas radiator yang terus berputar akan menghasilkan angin untuk mendinginkan minyak pelumas. 2.5 Keuntungan PLTD PLTD memiliki beberapa keuntungan dankerugian dalam pemakaiannya, yaitu: PLTD memiliki keunggulan-keunggulan sebagai berikut : Plan lay out sederhana. Sistem bahan bakar sederhana. Bisa ditempatkan dekat dengan pusat beban. Bisa distart dengan mudah dan cepat dan dibebani dalam waktu singkat. Tidak ada stand-by losses. Tidak memerlukan air pendingin yang banyak. Dimensi PLTD lebih kecil dibanding PLTU untuk kapasitas yang sama. Cara pengoprasian mudah dan memerlukan operator yang sedikit. Effisiensi termal PLTD lebih besar dibanding PLTU untuk kapasitas yang sama. Selain keunggulan, PLTD pun memilik kelemahan atau kekeurangan, yang diantaranya sebagai berikut : Harga solar mahal ( solar sebagai bahan bakar utama PLTD ). Biaya pelumas tinggi. Tidak bisa dibebani overload pada waktu yang panjang. Kapasitas PLTD kecil. 2.6 Komponen-komponen Penting Mesin PLTD 1. Mesin / motor Merupakan komponen dasar dari mesin yang memperkuat daya. Mesin tersebut dirangkai dikopel langsung dengan generator. 2. Sistem Bahan Bakar (Fuel System) Termasuk tangki bahan bakar, pompa pemindah bahan bakar, saringan alat pemanas dan sambungan pipa kerja. Pompa pemindah bahn bakar membutuhkan pemindahan bahan bakar dari ujung perantara ke tangki penyimpan dan dari tangki penyimpan ke mesin. Saringan membutuhkan jaminan kebersihan bahan bakar. Alat pemanas untuk minyak diperlukan untuk lokasi yang mempunyai temperature yang dingin yang menganggu aliran fluida. 3. Sistem Udara Masuk Termasuk saringan udara, saluran pompa kompresor (bagian integral dari mesin). Kegunaan saringan udara adalah untuk membersihkan debu dari udara yang disuplai ke mesin, juga semua ini dapat menimbulkan kenaikan daya keluaran. 4. Sistem Pembuangan Gas Termasuk peredam dan penyambungan saluran. Temperatur pembuangan gas panasnya cukup tinggi, gas ini merupakan pemanas minyak atau persediaan udara pada mesin. Peredam mengurangi kegaduhan suara. 5. Sistem Pendinginan (Cooler System) Termasuk pompa-pompa pendingin, menara pendingin, perawatan air atau mesin penyaring dan sambungan pipa kerja. Kegunaan system pendinginan adalah untuk meningkatkan panas dari mesin silinder yang menyimpan temperature sislinder dalam tempat yang aman. Pompa mengedarkan air melewati silinder dan kepala selubung mengangkut panas. Sistem pendinginan membutuhkan sumber air, sebuah pompa dan tempat untuk pembuangan air panas, penyebaran air oleh mesin pendingin ini seperti dalam alat radiator, pendingin uap, menara pendingin, penyemprot dan sebagainya. 6. Sistem Pelumasan (lube oil system) Termasuk pompa minyak pelumas, tangki minyak, penyaring, pendingin, alat pembersih dan sambungan pipa kerja. Fungsi sistem pelumasan yaitu untuk mengurangi pergeseran dari bagian yang bergerak dan mengurangi pemakaian dan sobekan bagian-bagian mesin. 7. Sistem Penggerak Mula Termasuk aki, tangki hampa udara, starter sendiri dan sebagainya. Fungsi sistem penggerak mula adalah menjalankan mesin. Sistem ini memungkinkan mesin pada awalnya berputar dan berjalan sampai terjadi pembakaran dan unit meninggalkannya untuk memperoleh daya. 2.7 SISTEM PENYALURAN TENAGA LISTRIK Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk Power Source) sampai ke konsumen.Jadi fungsi distribusi listrik: 1) pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat (pelanggan 2) merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan pelanggan, karena catu daya pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani langsung melalui jaringan distribusi. Tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik besar dengan tegangan dari 11 kV sampai 24 kV dinaikan tegangannya oleh gardu induk dengan transformator penaik tegangan menjadi 70 kV ,154kV, 220kV atau 500kV kemudian disalurkan melalui saluran transmisi. Tujuan menaikkan tegangan ialah untuk memperkecil kerugian daya listrik pada saluran transmisi, dimana dalam hal ini kerugian daya adalah sebanding dengan kuadrat arus yang mengalir (I kwadrat R). Dengan daya yang sama bila nilai tegangannya diperbesar, maka arus yang mengalir semakin kecil sehingga kerugian daya juga akan kecil pula dari transmisi ini langsung di salurkan pada industri.Dari saluran transmisi, tegangan diturunkan lagi menjadi 20 kV dengan transformator penurun kemudian disalurkan ketempat bisnis atau perkantoran. tegangan pada gardu induk distribusi, kemudian dengan sistem tegangan tersebut penyaluran tenaga listrik dilakukan oleh saluran distribusi primer. Dari saluran distribusi primer inilah gardu-gardu distribusi mengambil tegangan untuk diturunkan tegangannya dengan trafo distribusi menjadi sistem tegangan rendah, yaitu 220/380 Volt. Selanjutnya disalurkan oleh saluran distribusi sekunder ke konsumen-konsumen. BAB 3 PENUTUP 3.1 Kesimpulan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) adalah pembangkit listrik yang menggunakan mesin diesel sebagai penggerak pemula (Primer Mover). Primer mover merupakan alat yang mempunyai fungsi menghasilkan energy mekanis yang diperlukan untuk memotor rotor generator. Pada mesin diesel, energi bahan bakar diubah menjadi energy mekanik dengan proses pembakaran di dalam mesin itu sendiri. Bagian-bagian utama PLTD adalah Kepala silinder (cylinder head ), Blok mesin (engine block),Karter (carter/oil pan), dan generator. Mesin diesel berfungsimenghasilkan tenaga mekanis yang dipergunakan untuk memutar rotor generator. Adapun peralatan tambahan pada instalasi mesin diesel adalahCamshaft , Pompa injeksi,Turbocharger ,Governor, Saringan (filter). Komponen-komponen penting mesin yang ada di PLTD diantaranyaadalah mesin motor, sistem bahan bakar, sistem udara masuk, sistem pembuangangas, sistem pendingin, sistem pelumasan, sistem penggerak mula. Ketujuhkomponen ini harus selalu ada dan tidak boleh kurang satupun pada PembangkitListrik Tenaga Diesel (PLTD). Secara umum proses kerja dari PLTD adalah pertama pada saat mesin distarter, dinamo starter akan menyalakan mesin. Solar mengalir ke mesin. Mesin juga menghisap oksigen untuk melakukan pembakaran. Solar dan oksigen masuk ke engine block. Di dalam engine block terdapat piston atau silinder. piston ini berada didalam engine block dan terdapat sebuah ruangan berbenttuk tabung di dalamengine block sebagai tempat piston ini bekerja. Di dalam ruangan ini terdapat 2valve atau katup untuk membuka dan menutup. Cara kerja mesin diesel initerdapat 4 tahap yaitu intake, pencampuran, peledakan, dan exhaust. Pada saat salah satu katup membuka, mesin mengisap udara, lalu masuk tahap pencampuran antara udara dan solar dan akhirnya menghasilkan energiyang membuat piston naik. setelah itu katup satunya membuka dan masuk ketahap pembuangan atau exhaust. Kejadian ini terjadi berulang kali secara cepat.semakin cepat kerjanya maka semakin besar energi yaang dihasilkan. Prinsipnyasama seperti cara kerja mesin mobil. Di bawah piston dipasang pipa panjang yang disebut crankshaft. Jika piston bergerakmaka crankshaft juga bergerak. Kemudian crankshaft ini disambungkan ke generator. Di dalam generator tedapat magnet. Disekeliling magnet terdapat kumparan. Pada saat pipa ini bergerak, magnet ikutberputar dan bergesekan dengan kumparan. Gesekan antara magnet dan kumparan membuat terjadinya energi listrik. Listrik ini kemudian disambung ke trafo trafountuk penyaluran energi ke rumah-rumah. PLTD sendiri mempunyai kelebihan dan kekurangan seperti halnya pada pembangkitpembangkit lain. Kelebihannya antara lain Dapat beroperasi sepanjang waktu selama masih tersediannya bahan bakar, dalam operasinyatidak bergantung pada alam seperti halnya PLTA, investasi awal pemb angunan PLTD relatif murah dibanding pembangkit listrik lain. Sedangkan kekurangannya adalah Ongkos bahan bakarnya tergolong mahal dan bergantung dengan perubahan harga minyak dunia yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun, menimbulkan polusi udara yang ditimbulkan dari pembakaran bahan bak ar konvensional yang kadang kurang sempurna, memerlukan pemeliharaan rutin, sistem operasi tidak efisien bahkan tergolong boros pada kondisi beban rendah. 3.2 Saran Pada penggunaan PLTD alangkah baiknya menggunakan bahan bakar dari gas atau menggunakan biogas karena ramah lingkungan dan darisegi pembakarannya lebih sempurna. Di sisi lain karena pasokan BBM dari ta hun ketahun semakin berkurang. DAFTAR PUSTAKA https://id.scribd.com/doc/137515905/Makalah-PLTD http://ahmadelc.blogspot.com/2014/01/pembangkit-listrik-tenaga-dieselpltd_18.html http://armiyudha.blogspot.co.id/2012/05/keuntungan-pltd.html http://www.satuenergi.com/2015/08/kelebihan-dan-kekuranganpembangkit.html https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_pembangkit_listrik_di_Indonesia