Manfaat Carica papaya L. di Filipina sebagai Antelmintik

advertisement
Manfaat Carica papaya L. di Filipina
sebagai Antelmintik
Tugas : Etnofarmakologi
OLEH :
ARNITA YEYEN
1106027586
Depok, 8 Mei 2012
1
Pengobatan tradisional Filipina sebagian
besar masih menggunakan herbal yang diolah
secara tradisional. Ada ribuan tanaman herbal
yang dikaitkan dalam cerita rakyat yang
bermanfaat sebagai obat. Namun hanya beberapa
yang memiliki klaim dan validitas secara ilmiah.
Untuk sebagian besar, pemeliharaan
kesehatan di pedesaan berada dalam prioritas
terendah, pencegahan dan perawatan kesehatan
scr kontinyu tidak terjangkau atau tidak ada.
2
Masyarakat pedesaan di Filipina, terdapat hirarki
ahli penyembuh dan spesialis dalam obat, dikenal istilah
antara lain :
Albularyo dapat disebut sebagai "dokter umum" yang
berpengetahuan di sebagian besar masyarakat, biasanya
berpengalaman terutama dalam penggunaan tanaman
obat.
The Hilot dikenal sebagai Manghihilot dan
Magpapaanak.
Manghihilot merupakan spesialisasi dalam teknik &
perawatan seperti untuk keseleo, patah tulang dan
kondisi muskuloskeletal.
Magpapaanak, selain perawatan selama kehamilan/
prenatal dan kelahiran bayi, sering melakukan ritual
suob.
3
Beberapa penyembuh membatasi praktek mereka
terapi di pedesaan untuk keperluan lebih khusus.
Mangluluop spesialisasi dalam teknik diagnostik,
biasanya merujuk pasien setelah diagnosis dengan
albularyo, mediko, atau manghihilot untuk
perawatan definitif.
Para mediko adalah spesialisasi lebih lanjut,
penggabungan pengetahuan kuno engan bahan
kedokteran barat - 'resep' obat-obatan,
akupunktur, dan lain-lain.
4
Perkembangan OT
Pada tahun 1992, saat Juan Flavier sebagai
Menteri Kesehatan, terdapat penerbitan dan
produksi komersial brosur dari 10 tanaman obat
(akapulko, ampalaya, bawang, bayabas, lagundi,
niyog-niyogan, pansit-pansitan, sambong, tsaanggubat, yerba buena) umum untuk digunakan pada
masalah kesehatan.
Pada tahun 1997, TAMA (Traditional and
Alternative Medicine Act) disahkan sehingga
memberikan dorongan untuk melegitimasi
gerakan pengobatan alternatif di Filipina.
5
Perkembangan OT
Pada tahun 2004, dirilis Farmakope Filipina
berisi daftar 30 obat tanaman bahan baku yang
telah diteliti memiliki manfaat potensial
Contohnya : kulit kayu Dita, herbal Sinta,
daun kintsay, bunga Sampaguita, biji Ipil-ipil,
herba Makahiya, buah Apatot, kulit Malunggay,
daun Ikmo, Paminta, daun Oregano, daun
Mayana, kulit Granada, daun Romero, daun
Akasya, kulit Duhat, daging buah Sampalok,
batang Makabuhay, Jahe dan Banaba.
6
Antelmintik
Antelmintik atau obat cacing adalah obat
yang digunakan untuk memberantas atau
mengurangi cacing dalam lumen usus atau
jaringan tubuh. Kebanyakan obat cacing
diberikan secara oral, pada saat makan atau
sesudah makan.
Obat-obat yangg umumnya digunakan
antara lain Mebendazol, Pirantel Pamoat,
Levamisol, Albendazol, Tiabendazol,
Ivermektin, Dietilkarbamazin, dan Prazikuantel.
7
Efek antelmintik yang ditimbulkan
bervariasi sebagai contoh Pirantel
pamoat.
Terutama digunakan untuk
memberantas cacing gelang, kremi,
dan tambang.
Pirantel pamoat dan analognya
menimbulkan depolarisasi pada
otot cacing &meningkatkan
frekuensi impuls, sehingga cacing mati dalam
keadaan spastis. Selain itu juga berefek
menghambat enzim kolinesterase, terbukti
pada askaris meningkatkan kontraksi
8
9
10
Pepaya adalah buah lezat yang telah diterima
dan diakui dimana saja. Luas pertanian pepaya
yang ditanam di Filipina hanya 8.720 hektar atau
0,1 persen dari lahan pertanian yang ada. Namun
tidak ada yang bisa menyangkal rasanya yang lezat
sebagai makanan penutup atau sebagai hidangan
sayuran yang sangat diperlukan dari berbagai
resep.
Buah pepaya merupakan sumber yang baik
vitamin A, B dan C, juga merupakan pelunak
daging, untuk fermentasi minuman keras, pramenyusut kualitas wol dan sebagai sabun untuk
mencuci pakaian, serta bermanfaat sebagai obat.
11
oPepaya dapat dengan mudah tumbuh di
kebun rumah halaman. Ini juga bisa menjadi
usaha yang menguntungkan.
oDalam kondisi pertanian umumnya, jumlah
biaya produksi hanya P2,700 per hektar untuk
tahun pertama dan P1,500 per hektar untuk
tahun kedua.
oLaba bersih pada tahun pertama mungkin
kurang dari P400 per hektar, tetapi pada tahun
kedua kembali dapat mencapai setinggi P4,000
per hektar.
12
Ada beberapa kultivar/ varitas pepaya yang
dapat dipilih baik untuk halaman belakang
ataupun untuk penanaman komersial :
1. "Cavite Special" adalah jenis semi-dwarf
populer yang mekar 6 sampai 8 bulan setelah
tanam. Berat buahnya masing-masing dari 3
sampai 5 kilogram dan terutama dimakan
segar.
2. "Sunrise Solo" adalah baru ditingkatkan
kualitas seleksi tinggi dengan daging oranye
kemerahan, masing-masing buah beratnya
setengah kilo.
13
3. "Waimanalo" adalah kualitas tinggi dengan
berbagai daging kuning oranye, masing-masing
buah beratnya dari satu-setengah sampai satu
kilo.
4. "Sinta" adalah Filipina Philippine-bred hybrid
pertama, semi-dwarf, profil, manis dan daging
dan berat 1,2-2,0 kg per buah.
14
Sejarah penyebaran pepaya
Pepaya diyakini adalah tanaman asli dari Amerika
tropis, mungkin di selatan Meksiko dan di sekitar
Amerika Tengah.
Tercatat bahwa benih tersebut dibawa ke Panama
dan kemudian ke Republik Dominika sebelum tahun
1525 dan budidaya menyebar untuk menghangatkan
ketinggian di seluruh Amerika Selatan dan Tengah,
Meksiko selatan, Hindia Barat dan Bahama, dan
Bermuda pada tahun 1616.
Orang Spanyol membawa benih ke Filipina sekitar
tahun 1550 dan pepaya menempuh perjalanan dari
sana ke Malaka dan India.
15
Biji dikirim dari India ke Naples pada tahun
1626. Sekarang pepaya yang akrab di hampir
seluruh wilayah tropis ‘Old World” dan Kepulauan
Pasifik dan telah menjadi tanaman ada secara
alami di beberapa daerah. Benih itu mungkin
dibawa ke Florida dari Bahama.
Pada sekitar tahun 1959, umumnya pepaya ini
ditanam di Florida selatan dan di tengah kebun
rumah dalam skala kecil komersial.
Setelah itu, musuh serius mengurangi
penanaman, ada penurunan serupa di Puerto Rico
sekitar 10 tahun sebelum kemunduran industri di
Florida.
16
Klasifikasi tanaman
Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom
: Tracheobionta (Tumbuhan
berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Subdivisi : Angiospermae
Kelas
: Magnoliopsida
(berkeping dua / dikotil)
SubKelas
: Dilleniidae
Ordo
: Violales
Famili
: Caricaceae
Genus
: Carica
Spesies
: Carica papaya L.[1]
17
Sinonim
C. hermaphrodita Blanco, C. vulgaris D.C., C. mamaja Vellero,
C.peltata Hook & Am.[2]
Nama Daerah
Sumatera : Kabaelo, peute, pertek, pastelo, ralempaya, betik,
embetik, botik, bala, si kailo, kates, kepaya, kustela, papaya,
pepaya, sangsile, batiek, kalikih, pancene, pisang, katuka, pisang
patuka, pesang pelo, gedang, punti kayu.
Jawa : Gedang, gedhang (Sunda), katela gantung, kates (Jawa).
Kalimantan : Bua medung, pisang malaka, buah dong, majan,
pisang mantela, gadang, bandas.
Nusatenggara : Gedang, kates, kampaja, kalujawa, padu, kaut,
panja, kalailu, paja, kapala, hango, muu jawa, muku jawa, kasi.
18
Sulawesi : Kapalay, papaya, pepaya, kaliki, sumoyori,
unti jawa, tangan-tangan nikanre, kaliki nikanre, kaliki
rianre
Maluku : Tele, palaki, papae, papaino, papau, papaen,
papai, papaya, sempain, tapaya, kapaya.
Irian : Sampain, asawa, menam, siberiani, tapaya.[3]
Nama Asing
Inggris
Melayu
Vietnam
Thailand
Pilipina
Cina
: Melon tree, paw paw, Papaya
: Betik, ketelah, kepaya
: Du du
: Mala kaw
: Kapaya, lapaya
: fan mu gua
19
Kandungan Kimia
Kandungan kimia pada tanaman ini adalah papain,
karpain, pseudokarpain, nikotin, kontinin, miosmin,
glikosida karposida, kriptoksantin 6,7-epoksilinalol,
sitrat, malat, á-glutarat, tartarat, asam askorbat dan
asam
galakturonat,
bensilglukosinolat,
bensil
isotiosianat, fenilasetonitril, avenasterol, asam 5dehidro-kafeat, karoten, sikloartenol.
Papain, kimopapain A dan B, proteinase A dan B,
peptidase A, lisozim, khitotransferase, glikosidase
kalase, pektinesterase, lipase, fosfatase, sikloligase,
karpain, pseudokarpain, prunasin (glikosida sianogenat),
saponin, fisin.
Daun mengandung alkaloid poliketida; karpain,
pseudokarpain, glukosinolat, prunasin, saponin, fisin;
Akarnya dilaporkan mengandung kimopapain, papain,
fitokinase, asam malat, kalsium maleat dan karpain
serta glikosida sianogenik.[2]
20
Penggunaan secara empirik
- Di Filipina, daun pepaya digunakan sebagai tapal untuk
rematik.
- Rebusan bagian pusat dari akar digunakan sebagai tonik
pencernaan dan, dan digunakan untuk mengobati dispepsia.
- Rebusan daun digunakan untuk asma.
- Daun digunakan sebagai tonik jantung dan obat penurun panas
- Debridement (pengangkatan eksudat purulen dan gumpalan
darah dari luka dan ulkus): Tempatan lateks buah mentah atau
batang pada luka atau ulkus.
- Buah yang matang dimakan untuk efek pencahar. Makan buah
matang secara bebas.
- Buah yang mentah/ hijau juga digunakan sebagai pencahar &
diuretik.
- Buah yang matang berguna untuk perdarahan dan dispepsia.
21
Penggunaan secara empirik
- Untuk jerawat, campur 3 sendok makan pepaya matang
tumbuk dengan satu sendok makan jus kalamansi;
aplikasikan campuran tersebut ke wajah selama 30 menit,
lalu bersihkan wajah dengan air hangat.
- Teh rebusan daun kering untuk berbagai masalah perut.
- Rebusan bunga direbus atau bubuk biji dapat digunakan saat
menstruasi.
- Infus dari bunga jantan (insert kiri) dengan madu digunakan
untuk batuk, suara serak, radang tenggorokan bronkitis, dan
tracheitis : sesendok setiap jam.
- Untuk infestasi cacing, 1 cangkir biji kering, ditumbuk dan
dicampur dengan 1 cangkir susu atau air, 1 sendok teh 2 jam
setelah makan malam.
22
Penggunaan secara empirik
•Di daerah Sumatera Utara, bahan obat untuk cacingan
yang digunakan adalah beberapa biji pepaya yang
langsung diberikan kepada penderita untuk dimakan.
•Di daerah Sumatera Barat, pepaya/kalikih getahnya
digunakan sebagai obat cacingan, obat sakit kulit dan
obat luka bakar.
•Di daerah Bengkulu, akar pepaya digunakan sebagai
obat cacingan (cacing pita, cacing kremi, dan lain-lain.
Cara meramu obat dan penggunaannya :
•bersihkan potongan akar pepaya sebanyak 3 jengkal,
lalu direbus dengan air sebanyak 3 gelas hingga
mendidih. Setelah mendidih berikan satu gelas (200 cc)
air rebusan pada orang dewasa dan setengah gelas
untuk anak-anak selama 3 hari berturut-turut.
23
Khasiat pepaya sbg antelmintik yg didukung penelitian
Telah dilakukan penelitian mengenai uji daya
anthelmintik infusa daun pepaya muda (Carica papaya L)
terhadap Ascaridia galli Schrank. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui besarnya aktivitas infusa daun pepaya
muda terhadap Ascaridia galli Schrank, berdasarkan
dugaan kandungan senyawa flavonoid, alkaloid, dan
saponin yang mempunyai efek anthelmintik. Penelitian ini
juga bertujuan untuk mengetahui golongan senyawa yang
terkandung dalam infusa daun pepaya muda melalui profil
Kromatografi Lapis Tipis.
Infusa yang telah dipekatkan hingga konsentrasi 100%,
diencerkan dengan variasi kadar 0,5% b/v, 1% b/v, 5% b/v,
10% b/v, 15% b/v, 20% b/v dengan 5 kali replikasi. Larutan
glukosa salin sebagai kontrol negatif, dan larutan piperazin
sitrat 0,11% b/v sebagai kontrol positif. Ternyata data yang
diperoleh merupakan data yang non parametrik,
1)
24
sehingga analisis data dilakukan dengan uji Kruskal
Walis yang dilanjutkan dengan uji Mann Whitney untuk
mengetahui perbedaan antar perlakuan, serta dihitung
harga LC50 dengan metode probit.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada jam ke12, konsentrasi infusa 0,5% b/v tidak mempunyai daya
anthelmintik, 1% b/v mempunyai daya anthelmintik
namun lebih rendah dari larutan piperazin sitrat, 0,11%
b/v. Konsentrasi 5% b/v, 10% b/v, 15% b/v mempunyai
daya anthelmintik yang sama dengan piperazin sitrat
0,11% b/v. Sedangkan konsentrasi 20% b/v mempunyai
daya anthelmintik lebih besar dari piperazin sitrat 0,11%
b/v. Dari analisis probit, diketahui LC50 sebesar 3,31%
b/v. Sedangkan dari hasil Kromatografi Lapis Tipis
diketahui bahwa dalam infusa daun pepaya muda
terkandung senyawa flavonoid, alkaloid, dan
saponin.[Sugeng Mahendra, 2007]
25
2) Peran vermisidal herbal serbuk biji pepaya
matang terhadap cacing ditunjukkan dengan
penurunan jumlah cacing A. suum. Penurunan
jumlah cacing dapat diketahui dengan
menghitung Fecal Egg Count Reduction (FECR)
dan atau efikasi (efficacy).
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan yaitu
kontrol, pemberian herbal serbuk biji pepaya
matang dosis 1 g/kg, 3 g/kg bobot badan dan
zoodalben 12% dosis 0,04 ml/kg berat badan
pada babi Lanrace bobot badan 10-15 kg umur
8-12 minggu penderita askariasis.
26
Sebanyak 24 ekor babi digunakan dalam penelitian
ini, masing-masing enam ekor untuk setiap perlakuan.
Hasil penelitian menunjukkan pemberian herbal serbuk
biji pepaya matang pada babi landrace penderita
askariasis menunjukkan bahwa terjadi peningkatan
efikasi dan FECR terhadap cacing A. suum secara sangat
nyata (P<0,01) yaitu 78,6% (efikasi) dan 92,4% (FECR)
untuk pemberian dosis 1 g/kg bobot badan selama tiga
hari berturut-turut dibandingkan kontrol.
Untuk pemberian dosis 3 g/kg bobot, hasilnya
sama dengan pemberian zoodalben 12% (albendasol)
yaitu 100% baik efikasi maupun FECR. Dapat
disimpulkan bahwa pemberian herbal serbuk biji
pepaya matang dosis 3 g/kg bobot badan selama tiga
hari berturut-turut pada babi asakariasis dapat
menurunkan jumlah cacing A. suum secara bermakna.
27
3) Vermizym, yg diproduksi di Germany, (terbuat dari
papain) pada manusia telah memberikan efek berarti
thd infeksi pinworm (Enterobius vermicularis) dan round
worm (Ascaris lumbricoides) dlm sebuah penelitian dg
60 subyek yg hasilnya terbebas dr cacing tsb.
4) Jonxis & Bekins, di Holland, menggunakan preparat
Velardon, jg berbahan dsr papain, untuk mengobat anak
berusia sampai 8 thn thd infeksi Ascaris. Stransky &
Reyes, bekerja di Philippines, menguji Vermizyn, dengan
tiga dosis pada sekitar satu interval setengah jam,
masing-masing dengan satu sendok teh Vermizyn.
Mereka melaporkan keberhasilan yang sangat tinggi
tercermin dalam penurunan jumlah telur pada feses
setelah perawatan dan penghambatan pertumbuhan
Ascaris.
28
Kontraindikasi [2]
Tidak boleh diberikan pada wanita hamil. Secara
eksperimen pemberian raw papain memberikan
efek embriotoksik dan teratogenik serta
menyebabkan keguguran.
Peringatan
Dikarenakan akar pepaya mengandung glikosida
sianogenik, maka ada risiko keracunan sianin,
terutama jika menggunakan akar pepaya segar.
Karena akar pepaya mengandung juga lateks, dan
lateks pepaya diketahui bersifat embriolitik, maka
jangan digunakan oleh wanita hamil. Bila tidak ada
perbaikan gejala, segera hubungi dokter.
29
Efek yang Tidak Diinginkan
Reaksi alergi, termasuk serangan asma, paralisis,
hipotensi, bradikardi, nyeri lambung.
Interaksi Obat
Meningkatkan INR (International normalized ratio)
pada penggunaan dengan warfarin.
Toksisitas
Praktis tidak toksik. LD50 ekstrak etanol 75% akar
pepaya yang diberikan secara oral pada tikus
adalah lebih besar dari 15 g/kgBB.
30
Download