Uploaded by User45913

Peran PKK terhadap motivasi wirausaha masyarakat Desa Jumoyo paska bencana erupsi Merapi 2010

advertisement
PERAN PKK TERHADAP MOTIVASI WIRAUSAHA MASYARAKAT
DESA JUMOYO PASCA BENCANA ERUPSI MERAPI 2010
TUGAS AKHIR SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta
untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
HARTI ASRI ENDANG WARASWATTI
NIM 13416241052
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019
i
PERAN PKK TERHADAP MOTIVASI WIRAUSAHA MASYARAKAT
DESA JUMOYO PASCA BENCANA ERUPSI MERAPI 2010
Oleh:
Harti Asri Endang Waraswatti
NIM. 13416241052
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) peran PKK dalam
meningkatkan motivasi wirausaha masyarakat Desa Jumoyo pasca erupsi Gunung
Merapi tahun 2010; 2) keberhasilan peran PKK dalam memberikan motivasi
wirausaha masyarakat Desa Jumoyo pasca erupsi Gunung Merapi 2010; 3) faktor
pendorong peran PKK dalam memotivasi masyarakat Desa Jumoyo untuk
berwirausaha; dan 4) faktor penghambat peran PKK dalam memotivasi
masyarakat Desa Jumoyo untuk berwirausaha.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan
pendekatan studi kasus. Penelitian ini dilakukan di lokasi Desa Jumoyo,
Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang. Subjek penelitian ini adalah masyarakat
Desa Jumoyo pada umumnya, dan pengurus PKK Desa Jumoyo pada khususnya.
Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Sumber informan dalam penelitian ini dipilih dengan metode snowball throwing.
Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif Miles & Huberman
yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Teknik validitas data menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Peran PKK dalam
meningkatkan motivasi wirausaha masyarakat Desa Jumoyo pasca erupsi Gunung
Merapi 2010 dilakukan melalui program pelatihan dan penyuluhan yang terfokus
pada peningkatan keterampilan dan pemanfaatan koperasi. 2) Keberhasilan peran
PKK dalam meningkatkan motivasi wirausaha masyarakat Desa Jumoyo pasca
erupsi Gunung Merapi 2010 ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah wirausaha
yang muncul setelah diadakannya program pelatihan dan koperasi yang beroperasi
dengan baik sehingga berimbas pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan
kesadaran pendidikan sesuai dengan misi dan tugas PKK. 3) Faktor pendorong
peran PKK dalam meningkatkan motivasi wirausaha masyarakat Desa Jumoyo
adalah adanya rasa kemanusiaan dan rasa tanggungjawab serta antusiasme
anggota dan warga yang tinggi. 4) Faktor penghambat peran PKK dalam
meningkatkan motivasi wirausaha masyarakat Desa Jumoyo adalah kurangnya
pemahaman masyarakat tentang manfaat yang diperoleh untuk diterapkan
dikemudian hari, serta masih ada sebagian warga yang pesimis dengan ahsil yang
diperoleh.
Kata Kunci: Peran PKK, dan Motivasi Wirausaha
ii
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
: Harti Asri Endang Waraswatti
NIM
: 13416241052
Program Studi
: Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas
: Fakultas Ilmu Sosial
Judul TAS
: Peran PKK terhadap Motivasi Wirausaha
Masyarakat Desa Jumoyo Pasca Bencana Erupsi
Merapi 2010
menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya peneliti sendiri. Sepanjang
pengetahuan peneliti tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis dan
diterbitkan oleh orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan tata
penulisan karya ilmiah yang lazim.
Yogyakarta, 13 Maret 2019
Harti Asri Endang W.
NIM. 13416241052
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
Tugas Akhir Skripsi dengan judul
PERAN PKK TERHADAP MOTIVASI WIRAUSAHA MASYARAKAT
DESA JUMOYO PASCA BENCANA ERUPSI MERAPI 2010
Disusun oleh:
Harti Asri Endang Waraswatti
NIM. 13416241052
Telah memenuhi syarat dan disetuji oleh Dosen Pembimbing untuk dilakukan
Ujian Akhir Tugas Skripsi bagi yang bersangkutan
Yogyakarta, 13 Maret 2019
Mengetahui,
Disetujui,
Ketua Program Studi
Dosen Pembimbing
Dr. Supardi, M.Pd.
Anik Widiastuti, M.Pd.
NIP. 19730315 200312 1 001
NIP. 19841118 200812 2 004
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Tugas Akhir Skripsi
PERAN PKK TERHADAP MOTIVASI WIRAUSAHA MASYARAKAT
DESA JUMOYO PASCA BENCANA ERUPSI MERAPI 2010
Disusun oleh:
Harti Asri Endang Waraswatti
13416241052
Telah dipertahankan didepan Tim Penguji Tugas Akhir Skripsi Program Studi
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Yogyakarta
Pada tanggal 1 April 2019
TIM PENGUJI
Nama/Jabatan
Tanda Tangan
Tanggal
Anik Widiastuti, M.Pd
Ketua Penguji/Pembimbing
............................
.........................
Agustina Tri Wijayanti, M.Pd
Sekretaris Penguji
.............................
.........................
Dr. Nasiwan, M.Si
Penguji Utama
.............................
.........................
Yogyakarta, April 2019
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta
Dekan,
Prof. Dr. Ajat Sudrajat, M.Ag
NIP. 19620321 198901 1 001
v
MOTTO
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia”.
(HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni dalam Shahihul Jami’ No. 3289)
“Women have the power to help the world get better”. (Peneliti)
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
limpahan rahmat dan karunia-Nya, shalawat serta salam semoga tercurah kepada
Nabi Muhammad SAW.
Kupersembahkan skripsi ini untuk:
1.
Kedua orang tuaku, Bapak Ngisomudin dan Ibu Soimah Rahayu, serta
kakekku Bapak Muh. Mursalim atas segala doa, motivasi, dukungan baik
moril maupun materiil, serta cinta dan kasih sayang untukku.
2.
Adik-adikku tersayang, Rizqi Wahyu Nugraeni dan A‟wan Jallu Maulana
yang selalu mendukung dan menghibur dikala suka ataupun duka.
3.
Almamaterku tercinta, Universitas Negeri Yogyakarta atas pengalaman
belajar yang berharga.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga peneliti mampu menyelesaikan
skripsi ini. Skripsi ini merupakan sebagian persyaratan guna memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan. Skripsi ini dapat terselesaikan tidak lepas dari peran berbagai
pihak yang telah membantu. Oleh karena itu peneliti menyampaikan ucapan
terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ajat Sudrajat, M.Ag., Dekan Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan izin penelitian.
2. Ibu Anik Widiastuti, M.Pd., selaku pembimbing Tugas Akhir Skripsi yang
telah ikhlas dan sabar dalam memberikan arahan, bimbingan, motivasi, serta
masukan sehingga peneliti dapat menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi ini.
3. Bapak Dr. Nasiwan, M.Si., Dosen Narasumber TAS sekaligus dosen
Pembimbing Akademik yang telah memberikan saran dan masukan yang
membangun dalam menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi ini.
4. Bapak Dr. Supardi, M.Pd., Kaprodi Pendidikan IPS FIS yang telah
memberikan bimbingan, motivasi, dan pengarahan dalam penyusunan Tugas
Akhir Skripsi ini.
5. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas
Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan bekal
ilmu selama kuliah sehingga peneliti dapat menyelesaikan Tugas Skripsi ini.
6. Petugas Administrasi Pendidikan IPS dan Fakultas Ilmu Sosial UNY yang
telah memberikan pelayanan kelengkapan administrasi Tugas Skripsi ini.
viii
7. Bapak H. Sungkono, Kepala Desa Jumoyo yang telah memberikan izin
kepada penulis untuk melakukan penelitian.
8. Pengurus, anggota PKK, serta masyarakat Desa Jumoyo yang telah
bekerjasama dan membantu penulis dalam kegiatan penelitian sebagai
informan penelitian.
9. Teman-teman mahasiswa Pendidikan IPS B 2013 khususnya Cintya Prima,
Friska Miranda, Ahmad Choirul Amin, Rakhmadani Akbar, Topan Arianto,
Alfina Yunitasari, dan Yola Hari Andhini atas motivasi dan kebersamaan
selama menempuh perkuliahan ini.
10. Muhammad Jordi Al Hafiidh yang telah memberikan semangat dan
dukungan moral dan material selama pengerjaan tugas akhir skripsi ini.
Penulis berharap agar bantuan yang diberikan menjadi amal baik dan
mendapat balasan dari Allah SWT. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat bagi penulis sendiri khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya.
Yogyakarta, 13 Maret 2019
Peneliti,
Harti Asri Endang W.
NIM. 13416241052
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
ABSTRAK .................................................................................................... ii
SURAT PENYATAAN ................................................................................ iii
LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... v
MOTTO ........................................................................................................ vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. vii
KATA PENGANTAR .................................................................................. viii
DAFTAR ISI ................................................................................................. x
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................... 8
C. Batasan Masalah ........................................................................... 9
D. Rumusan Masalah ........................................................................ 9
E. Tujuan Penelitian .......................................................................... 10
F. Manfaat Penelitian ........................................................................ 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA ....................................................................... 12
A. Kajian Teori ................................................................................... 12
1. Hakikat Peran ........................................................................... 12
2. Hakikat Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) ... 14
3. Motivasi Berwirausaha ............................................................ 29
B. Penelitian yang Relevan ................................................................ 38
C. Kerangka Berpikir ........................................................................ 42
D. Pertanyaan Penelitian ................................................................... 44
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 46
A. Jenis Penelitian ............................................................................. 46
B. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 46
C. Sumber Data ................................................................................. 47
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 48
E. Informan Penelitian ...................................................................... 51
F. Validitas Data ............................................................................... 52
G. Teknik Analisis Data .................................................................... 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 55
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian.............................................. 55
B. Deskripsi Informan ........................................................................ 70
C. Hasil Penelitian ............................................................................. 74
D. Pembahasan .................................................................................. 96
E. Keterbatasan Penelitian ................................................................ 106
x
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................
A. Kesimpulan ...................................................................................
B. Implikasi .......................................................................................
C. Saran .............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................
LAMPIRAN .................................................................................................
xi
106
106
107
108
109
113
DAFTAR TABEL
Tabel 1.
Tabel 2.
Tabel 3.
Tabel 4.
Tabel 5.
Tabel 6.
Tabel 7.
Tabel 8.
Tabel 9.
Tabel 10.
Tabel 11.
Tabel 12.
Halaman
Kisi-kisi Pedoman Observasi ...................................................... 48
Kisi-kisi Wawancara .................................................................... 49
Pedoman Dokumentasi ................................................................. 51
Kepala Desa dari Periode-ke periode ........................................... 55
Luas Wilayah ................................................................................ 57
Peruntukan Lahan ......................................................................... 58
Data Penduduk Desa Jumoyo ....................................................... 59
Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian ............................. 60
Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan .......................... 60
Data Perangkat Desa Jumoyo ....................................................... 63
Data Badan Permusyawaratan Desa ............................................. 63
Daftar Kepengurusan PKK Desa Jumoyo .................................... 68
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir .................................................................. 44
Gambar 2. Komponen Analisis Data menurut Miles dan Huberman ........... 54
Gambar 3. Peta Wilayah Desa Jumoyo ......................................................... 56
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Lampiran 2.
Lampiran 3.
Lampiran 4.
Lampiran 5.
Lampiran 6.
Lampiran 7.
Lampiran 8.
Lampiran 9.
Halaman
Pedoman Observasi ............................................................... 115
Pedoman Wawancara ............................................................ 117
Checklist Dokumentasi .......................................................... 119
Tabel Triangulasi ................................................................... 120
Lembar Observasi .................................................................. 131
Hasil Wawancara ................................................................... 139
Lembar Dokumentasi ............................................................ 174
Dokumentasi Penelitian ......................................................... 175
Tabel Reduksi Data dan Kesimpulan .................................... 178
xiv
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia sebagai negara kepulauan terdiri dari kurang lebih 3000 pulau
yang terbentang di suatu daerah ekuator sepanjang kurang lebih 3000 mil dari
timur ke barat dan lebih dari 1000 mil dari utara ke selatan. Letak geografis
Indonesia yang membujur dari 94o-141o BT dan 6o LU-11o LS merupakan negara
kepulauan dengan tingkat kegempaan tinggi karena terletak pada pertemuan tiga
lempeng tektonik yang bergerak satu sama lainnya. Daerah aktif gempa bumi di
Indonesia di sepanjang pertemuan lempeng tektonik Eurasia dengan IndiaAustralian yang membentuk busur dari Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara
sampai Maluku, tumbukan lempeng oseanik Pasifik dengan Lempeng kontinen
Australia di bagian utara Irian dan beberapa sesar lokal. Kondisi tersebut
menempatkan Indonesia sebagai negara dalam rawan bencana, baik bencana
gempa bumi, gunung meletus, tsunami, dan lain sebagainya (Sukirno, 2011: 2-4).
Definisi bencana alam menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007
tentang Penanggulangan Bencana menyebutkan bencana alam sebagai bencana
yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh
alam. Dampak dari bencana alam dapat dilihat dari skalanya, ketika skala dari
bencana tersebut cukup besar, biasanya menyebabkan banyak masyarakat
kehilangan tempat tinggal, anggota keluarga, harta benda serta pekerjaannya. Hal
tersebut tentu membawa dampak buruk bagi psikologis dan trauma sehingga
diperlukan adanya motivasi untuk bangkit kembali dari keterpurukan akibat
1
bencana alam dan memulai kembali kehidupan yang baik seperti semula dan
sejahtera.
Bencana memberikan perubahan pada kelompok yang tertimpa, perubahan
itu bisa perubahan fisik maupun non-fisik, sebagian menuntut perubahan ekstrim
yang bersifat cepat dan baik. Namun di sisi lain, juga terdapat dampak negatif,
khususnya ketika rekonstruksi pasca bencana melibatkan banyak agen, yang
sekaligus membawa sesuatu yang asing dan baru bagi masyarakat yang tertimpa
bencana yang sering kali menimbulkan masalah baru bagi korban dan merusak
struktur ataupun perilaku sosial. Pada proses rekonstruksi justru dapat menjadi
kondisi yang lebih membahayakan daripada bencana itu sendiri.
Tercatat pada tahun 2010 wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa
Tengah terkena dampak dari erupsi Gunung Merapi pada kurun waktu 3 bulan
dengan letusan terbesar pada tanggal 26 Oktober 2010 pada pukul 17.02 WIB
dengan letusan yang bersifat eksplosif disertai dengan awan panas dan dentuman.
Korban jiwa yang ditimbulkan akibat erupsi tersebut sebanyak 347 orang. Korban
terbanyak berada di Kabupaten Sleman, Magelang, Klaten, dan Kabupaten
Boyolali. Sedangkan pengungsi mencapai 410.388 orang (www.vsi.esdm.go.id).
Berdasarkan hasil evaluasi data pemantauan Gunung Merapi secara instrumental
dan visual, disimpulkan bahwa aktivitas gunung merapi menunjukkan penurunan
terhitung mulai tanggal 3 Desember 2010 status aktivitas Gunung Merapi
diturunkan dari tingkat “AWAS” menjadi “SIAGA”.
Terjadinya bencana erupsi Gunung Merapi menimbulkan dampak atau
pengaruh bagi kehidupan disekitarnya. Dampak tersebut terdiri dari dampak
2
positif dan dampak negatif. Dampak negatif dari erupsi Gunung Merapi adalah
kerusakan pada wilayah-wilayah yang dilalui awan panas dan aliran lava, bahkan
hal ini dapat menimbulkan korban jiwa. Gas beracun yang berada disekitar kawah
gunung membahayakan keselamatan manusia, sedangkan abu vulkaniknya dapat
menyebabkan gangguan kesehatan pernapasan, penglihatan, dan kulit bahkan
dapat mengganggu lalu lintas penerbangan.
Dampak negatif lainnya berasal dari lahar hujan produk erupsi Gunung
Merapi yang mencapai 150 juta m3. Lahar dingin akibat erupsi tersebut
menyebabkan banjir yang merusak lembah sungai dan wilayah disekitar sungai
yang dilalui aliran lahar dingin seperti lahan permukiman, persawahan, jalan dan
jembatan. Hal ini yang terjadi di daerah penelitian yaitu Kali Putih di Desa
Jumoyo, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Kali
Putih pada masa Orde Baru sempat sengaja diubah arah alirannya demi
kepentingan ekonomi untuk didirikan pasar tradisional di Desa Jumoyo pada saat
itu langsung kembali lagi ke jalur aslinya pasca lahar dingin. Puluhan rumah di
Desa Jumoyo hilang terseret banjir maupun rusak berat sehingga tidak dapat
dihuni lagi. Dampak yang lain dapat dilihat dari aktivitas masyarakatnya. Sebelum
terjadi bencana, perempuan warga Desa Jumoyo memiliki beberapa kegiatan
sosial kemasyarakatan dan keagamaan. Di dalam bidang agama, salah satu
organisasi yang aktif adalah organisasi Fatayat NU. Selain aktivitas rutin
pengajian keagamaan, masyarakat yang beragama Islam memiliki beberapa
kegiatan lain yaitu kenduri/slametan untuk kelahiran, pernikahan, dan kematian.
Dalam bidang sosial ekonomi, warga menyelanggarakan arisan bulanan. Kegiatan
3
menabung sekaligus menjadi wadah untuk berbagi informasi, cerita atau sekedar
berkumpul bersama. Selain itu, program Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga
(PKK), termasuk di dalamnya Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), yaitu kegiatan
bulanan yang diselenggarakan untuk meningkatkan gizi ibu hamil, ibu menyusui,
dan balita. Program tersebut sempat terhenti pada saat terjadinya bencana Erupsi
Merapi.
Sedangkan dampak positif dari erupsi Gunung Merapi adalah kesuburan
tanah di sekitar lereng gunung sehingga pertanian dan peternakan berkembang
dengan baik. Aktivitas Gunung Merapi juga bermanfaat untuk perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang kebencanaan khususnya bencana
kegunungapian. Dampak positif lainnya adalah material vulkanik yang dibawa
oleh banjir lahar dingin, yaitu material pasir dan batuan menjadi berkah bagi para
penambang pasir. Material tersebut memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan sangat
bagus untuk bahan
konstruksi. Adanya material vulkanik yang melimpah
menerjang daerah penelitian, selain menghilangkan sebagian besar mata
pencaharian masyarakat Desa Jumoyo yang umumnya bekerja pada sektor
pertanian dan buruh tani, juga menimbulkan keprihatinan dari berbagai pihak.
Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat turut andil dalam memberikan
Hunian Sementara (Huntara) dan suplai logistik bagi korban banjir lahar dingin,
tetapi belum memikirkan perbaikan kondisi ekonomi dan pekerjaan korban.
Kekosongan pekerjaan sebagian warga Desa Jumoyo tersebut menggerakkan
kepedulian kaum wanita yang tergabung dalam organisasi Pembinaan
4
Kesejahteraan Keluarga (PKK) untuk turut berpartisipasi dalam mengembalikan
motivasi bekerja masyarakat Desa Jumoyo.
Pembinaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) menurut Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007
tentang Pedoman Penataan Lembaga
Kemasyarakatan, merupakan lembaga kemasyarakatan sebagai mitra kerja
pemerintah dan organisasi kemasyarakatan lainnya, yang berfungsi sebagai
fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali dan penggerak pada masing-masing
jenjang pemerintahan untuk terlaksananya program PKK. Gerakan PKK
merupakan Gerakan Nasional dalam pembangunan masyarakat yang tumbuh dari
bawah yang pengelolaan dari, oleh, dan untuk masyarakat menuju terwujudnya
keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri, kesetaraan dan
keadilan gender serta kesadaran hukum dan lingkungan.
Sebagai wujud dari kesetaraan gender, pada abad ke-21 ini menuntut
perempuan untuk memiliki suatu sikap mandiri, disamping suatu kebebasan untuk
mengembangkan dirinya sebagai manusia sesuai dengan bakat yang dimilikinya.
Ketika pemerintah Indonesia mencanangkan Era Pembangunan bagi bangsa,
ketika itu pula hidup anak bangsa mulai dibebani oleh berbagai tuntutan sosial,
ekonomi, politik, dan budaya yang bertujuan untuk meningkatkan dukungan anak
bangsa ini terhadap pembangunan Indonesia. Kaum perempuan tidak terkecuali,
mereka pun dituntut untuk menyumbangkan melalui peran sosial, politik, dan
ekonomi guna menunjang keberhasilan pembangunan.
5
Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan peran
perempuan Indonesia dalam pembangunan, pemerintah membentuk berbagai
organisasi perempuan yang secara garis besar dikategorikan menjadi: 1) para istri
pegawai negeri dikelompokkan ke dalam Dharma Perempuan, 2) para istri
anggota ABRI dikelompokkan dalam Dharma Pertiwi, 3) para ibu rumah tangga
di daerah pedesaan dan di kota yang bukan istri pegawai negeri atau istri ABRI
dicitakan organisasi PKK yang secara eksplisit dinyatakan oleh GBHN 1983
sebagai salah satu organisasi perempuan untuk mendorong partisipasi perempuan
Indonesia dalam pembangunan (Loekman Soetrisno, 1997: 68).
Perempuan-perempuan memiliki cara bertahan namun sekaligus menjadi
kelompok yang lebih rentan daripada kaum laki-laki saat terjadi bencana. Pasca
bencana tidak banyak perempuan yang mendapatkan akses pada program
pemulihan, seperti akses pendidikan atau keterampilan, karena tidak banyak yang
dapat terlibat dalam bidang sosial politik maka seringkali kebijakan yang
dikeluarkan tidak berpihak pada kaum perempuan. Kerentanan gender dalam
bencana tidak hanya disebabkan oleh faktor relasi dalam rumah tangga atau
kemiskinan, tetapi faktor sejarah dan budaya ikut berpengaruh, termasuk gaya
hidup dan kepribadian.
Globalisasi ekonomi pun memberi kontribusi bagi komunitas dan populasi
gender yang secara spesifik mempengaruhi kaum perempuan sebagai konsumen,
pemerhati, pengguna layanan sosial, dan pelaku ekonomi (Yulianingsih Riswan
dan Diah Arifika, 2012: 170). Agar dapat memahami kerentanan perempuan
sebagai korban bencana, dibutuhkan pemahaman yang menyeluruh. Hal ini dapat
6
dilakukan melalui pemahaman ekonomi secara global. Beberapa hal yang dapat
dilakukan untuk memahami potensi korban perempuan melalui tiga bentuk
pendekatan yaitu komunitas, tempat kerja, dan keluarga atau wilayah domestik.
Dari segi komunitas, PKK merupakan organisasi yang dapat dijadikan salah satu
tolok ukur pemahaman potensi korban perempuan, termasuk potensi untuk
berperan dalam pemulihan kondisi pasca bencana.
Pada situasi pasca bencana yang terjadi di daerah penelitian, PKK Desa
Jumoyo tergerak untuk berpartisipasi dalam memfasilitasi masyarakat Desa
Jumoyo untuk mendapatkan pelatihan dan penyuluhan sebagai bagian dari
pemulihan pasca bencana yang bekerjasama dengan Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) dengan harapan terciptanya motivasi masyarakat Desa
Jumoyo untuk bangkit dan kembali memiliki semangat untuk meningkatkan taraf
perekonomian rumah tangganya. Salah satu peluang yang dapat dikembangkan
untuk masyarakat Desa Jumoyo adalah sektor kewirausahaan.
Kewirausahaan memiliki dampak positif bagi suatu perekonomian dan
masyarakat. Salah satu penjelasannya adalah konsep creative destruction-nya
Schumpeter. Dia menjelaskan bahwa wirausahawan mengembangkan produk baru
dan teknologi baru (Wijatno, 2009: 8). Wirausahawan merupakan istilah yang
diterjemahkan dari kata entrepreneur yang berarti mereka yang selalu bekerja
keras dan kreatif untuk mencari peluang bisnis, mendayagunakan peluang yang
diperoleh, dan kemudian merekayasa penciptaan alternatif sebagai peluang bisnis
baru dengan faktor keunggulan. Seorang wirausahawan dalam mewujudkannya
diperlukan adanya motivasi agar dapat menjadikan Indonesia negara yang mampu
7
menjadikan masyarakatnya sejahtera secara fisik, mental maupun finansial. Hal
ini selaras dengan tujuan dibentuknya suatu lembaga kemasyarakatan yaitu PKK.
Melihat latar belakang masalah seperti di atas, peneliti ingin mengetahui peran
PKK terhadap motivasi wirausaha masyarakat Desa Jumoyo pasca bencana erupsi
Gunung Merapi tahun 2010.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi
masalah sebagai berikut:
1. Bencana erupsi Gunung Merapi pada tahun 2010 menimbulkan korban jiwa.
2. Bencana erupsi Gunung Merapi pada tahun 2010 menimbulkan kerugian harta
benda.
3. Bencana erupsi Gunung Merapi pada tahun 2010 menghilangkan sebagian
besar mata pencaharian masyarakat.
4. Banjir lahar dingin menyebabkan pengikisan bibir sungai yang menyebabkan
pelebaran dan pendangkalan sungai.
5. Banjir lahar dingin merusak daerah di sekitar sungai yang dialirinya,
diantaranya permukiman, persawahan, jalan dan jembatan.
6. Masyarakat Desa Jumoyo kurang memiliki motivasi untuk bangkit kembali ke
kondisi ekonomi semula setelah terjadinya bencana erupsi Gunung Merapi
tahun 2010.
7. PKK Desa Jumoyo sebelum tahun 2010 sebagai lembaga pembinaan
kesejahteraan keluarga, belum memiliki program dengan sasaran yang
8
menyeluruh sesuai dengan tujuan didirikannya PKK yaitu kesejahteraan
seluruh anggota keluarga, dan masih terbatas pada program untuk wanita.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, masalah yang dibatasi dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Masyarakat Desa Jumoyo kurang memiliki motivasi untuk bangkit kembali ke
kondisi ekonomi semula setelah terjadinya bencana erupsi Gunung Merapi
tahun 2010.
2. PKK Desa Jumoyo sebelum tahun 2010 sebagai lembaga pembinaan
kesejahteraan keluarga, belum memiliki program dengan sasaran yang
menyeluruh sesuai dengan tujuan didirikannya PKK yaitu kesejahteraan
seluruh anggota keluarga, dan masih terbatas pada program untuk wanita.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana peran PKK dalam meningkatkan motivasi wirausaha masyarakat
Desa Jumoyo pasca erupsi Gunung Merapi 2010?
2. Bagaimana keberhasilan peran PKK dalam memberikan motivasi wirausaha
masyarakat Desa Jumoyo pasca erupsi Gunung Merapi 2010?
3. Apa saja faktor pendorong peran PKK dalam memotivasi masyarakat Desa
Jumoyo untuk berwirausaha?
4. Apa saja faktor penghambat peran PKK dalam memotivasi masyarakat Desa
Jumoyo untuk berwirausaha?
9
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan diadakan penelitian ini
antara lain sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui peran PKK dalam meningkatkan motivasi wirausaha
masyarakat Desa Jumoyo pasca erupsi Gunung Merapi tahun 2010.
2. Untuk mengetahui keberhasilan peran PKK dalam memberikan motivasi
wirausaha masyarakat Desa Jumoyo pasca erupsi Gunung Merapi 2010.
3. Untuk mengetahui faktor pendorong peran PKK dalam memotivasi masyarakat
Desa Jumoyo untuk berwirausaha.
4. Untuk mengetahui faktor penghambat peran PKK dalam memotivasi
masyarakat Desa Jumoyo untuk berwirausaha.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian diharapkan dapat menambah kajian ilmu pengetahuan,
terutama mengenai pemberdayaan perempuan dan kewirausahaan.
2. Manfaat Praktis
a) Bagi Penulis
Sebagai sarana bagi penulis dalam menambah pengetahuan tentang
peran PKK terhadap motivasi berwirausaha masyarakat Desa Jumoyo pasca
bencana erupsi Gunung Merapi tahun 2010.
b) Bagi Pemerintah Desa Jumoyo
Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai informasi tambahan bagi
Pemerintah Desa Jumoyo terkait dengan peran yang diberikan PKK
10
terhadap motivasi berwirusaha masyarakat Desa Jumoyo setelah terjadinya
bencana alam erupsi Gunung Merapi tahun 2010.
c) Bagi Pemerintah Kabupaten Magelang
Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai salah satu referensi dalam
pelaksanaan visi-misi PKK di Kabupaten Magelang yang sebagian
wilayahnya terletak di zona siaga bencana alam erupsi Gunung Merapi.
d) Bagi PKK Desa Jumoyo
Hasil penelitian dapat dijadikan evaluasi dan motivasi bagi PKK
Desa Jumoyo untuk meningkatkan peran dan kinerja anggota dan
pengurusnya di dalam mendorong dan memfasilitasi kesejahteraan
masyarakat melalui peran keluarga.
e) Bagi Jurusan Pendidikan IPS FIS UNY
Hasil penelitian dapat dijadikan referensi bagi mahasiswa dan acuan
bagi penelitian selanjutnya terkait peran PKK dan tentang kewirausahaan.
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Hakikat Peran
Dalam teori sosial Parson, peran didefinisikan sebagai harapan-harapan
yang di organisasi terkait dengan konteks interaksi tertentu yang membentuk
orientasi motivasional individu terhadap yang lain. Melalui pola-pola kultural,
cetak biru, atau contoh perilaku ini orang belajar siapa mereka di depan orang
lain dan bagaimana mereka harus bertindak terhadap orang lain (Scott, 2011:
228). Peran adalah kelengkapan dari hubungan-hubungan berdasarkan peran yang
dimiliki oleh orang karena menduduki status-status sosial khusus Merton dalam
Raho (2006: 67). Ditambahkan Soekanto (2002: 243), peran adalah aspek dinamis
dari kedudukan (status). Dapat disimpulkan bahwa setiap orang yang menduduki
suatu posisi atau tempat dalam masyarakat serta menjalankan suatu peranan
(Soekanto, 1986: 221).
Teori peran memberikan dua harapan dan saling berhubungan untuk
mendapatkan reward atau imbalan, pertama harapan masyarakat terhadap peran
dan yang kedua harapan-harapan yang dimiliki oleh pemegang peran terhadap
orang lain yang mempunyai relasi dengannya dalan menjalankan perannya (Berry,
1981: 41). Peran merupakan segala aktivitas atau kegiatan yang dilakukan oleh
suatu pihak didalam oposisi sosialnya yang terorganisir didalam suatu kelompok
dan juga melaksanakan fungsinya dalam kehidupan organisasi atau masyarakat
12
(Kadma, 2017: 972). Bisa dikatakan apabila seseorang melaksanakan hak dan
kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka dia menjalankan suatu peran.
Peranan mencakup tiga hal yaitu:
a. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau
tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan
rangkaian
peraturan-peraturan
yang
membimbing
seseorang
dalam
kehidupan kemasyarakat.
b. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh
individu dalam masyarakat sebagai organisasi.
c. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi
struktur sosial masyarakat.
Selanjutnya secara sederhana makna peran dapat dikemukakan seperti
berikut (Vitalaya,2010:80-81) :
1. Peran adalah aspek dinamis dari status yang sudah terpola dan
berada di sekitar hak dan kewajiban tertentu.
2. Peran berhubungan dengan status seseorang pada kelompok tertentu
atau situasi sosial tertentu yang dipengaruhi oleh seperangkat harapan
orang lain terhadap perilaku yang seharusnya ditampilkan oleh orang
yang bersangkutan.
3. Pelaksanaan suatu peran dipengaruhi oleh citra (image) yang ingin
dikembangkan oleh seseorang. Dengan demikian, peran adalah
keseluruhan pola budaya yang dihubungkan dengan status individu
yang bersangkutan.
4. Penilaian terhadap terhadap keragaan suatu peran sudah menyangkut
nilai baik dan buruk, tinggi dan rendah atau banyak dan sedikit. Peran
gender yang dibebankan pada seseorang atau sekelompok orang di
dalam suatu masyarakat yang ditentukan oleh keadaan mereka sebagai
perempuan dan atau lelaki yang sudah mencakup aspek penilaian.
Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa PKK mempunyai peran
sesuai dengan nilai-nilai dan tanggung jawab yang disematkan oleh masyarakat
13
kepada-nya sebagai konsep dalam masyarakat sebagai organisasi. Dalam
pelaksanaan perannya, PKK mempresentasikan peran yang diharapkan membantu
program pemerintah dalam proses pembangunan nasional melalui pemberdayaan
dan kesejahteraan keluarga.
2. Hakikat Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
a. Pengertian Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
Gerakan PKK pada hakekatnya merupakan gerakan masyarakat yang
tumbuh dari bawah, dengan prinsip kerja partisipatif. Melalui Gerakan PKK ini
pula peran serta aktif segenap lapisan masyarakat dalam pembangunan ikut
digalang dan ditingkatkan, sehingga diharapkan dapat lebih merata dan
berkualitas dalam memikul beban dan tanggung jawab (TPP PKK, 2015: 5).
Sejak terbentuknya PKK telah mengalami perkembangan diantaranya
beberapa pembaharuan yang didasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor:
1 Tahun 2013 tentang Pemberdayaan Masyarakat melalui Gerakan PKK;
Keputusan RAKERNAS VII PKK Nomor: 02/Kep/Rakernas VIII PKK/VII/2010,
tanggal 30 Juli 2010 tentang Pedoman Kelembagaan PKK; Surat Keputusan
Ketua Umum Tim Penggerak PKK Nomor: 07/KEP/PKK.Pst/IX/2015 tanggal 14
September 2015 Tentang Penyelenggaraan dan Pembentukan Panitia Rapat Kerja
Nasional VIII Tim Penggerak PKK Tahun 2015.
Pengertian PKK dijelaskan sebagai berikut (TPP PKK, 2015: 9-10):
1) Pemberdayaan Keluarga adalah segala upaya bimbingan dan pembinaan
kepada keluarga dalam upaya meningkatkan kemampuan keluarga untuk hidup
sehat sejahtera lahir dan batin.
14
2) Kesejahteraan Keluarga adalah kondisi tentang terpenuhinya kebutuhan dasar
manusia dari setiap anggota keluarga secara material, sosial, mental dan
spiritual sehingga dapat hidup layak sebagai manusia yang bermanfaat.
3) Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri atas suami istri,
atau suami istri dan anaknya atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya.
Sedangkan keluarga menurut Imam dalam Gepse (2014: 13) adalah kesatuan
masyarakat yang terkecil yang didalamnya terjadi hubungan yang erat antara
manusia-manusia didalam keluarga itu sendiri yang terdiri dari ayah, ibu, dan
anak.
4) Keluarga Sejahtera adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan
yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material yang
layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang
serasi, selaras dan seimbang antar anggota, antar keluarga dan masyarakat serta
lingkungannya. S. Purwodarminto menyebutkan, bahwa kesejahteraan berasal
dari sejahtera yang artinya aman sentosa, makmur atau selamat.
Kelembagan dan pengelolaan gerakan PKK disebut Tim penggerak PKK
(TP PKK) adalah mitra kerja pemerintahan dan organisasi kemasyarakatan, yang
berfungsi sebagai fasilitator perencana, pelaksana, pengendali dan penggerak pada
masing-masing jenjang untuk terlaksananya program PKK. TP PKK ini meliputi
pusat, provinsi, kabupaten, kota, kecamatan, desa/kelurahan.
Hubungan kerja antara TP PKK pusat dengan TP PKK provinsi,
kabupaten/kota kecamatan dan desa/kelurahan adalah bersifat konsultatif,
koordinatif dan hirarkis serta mendekatkan jangkauan pembinaan keluarga-
15
keluarga dibentuk kelompok PKK dusun/lingkungan, RW, RT dan kelompok
Dasawisma.
b. Visi dan Misi PKK
1) Visi
Terwujudnya keluarga beriman yang bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak muliadan berbudi luhur, sehat, sejahtera, maju,
mandiri berkesetaraan dan berkeadilan gender serta berkesadaran hukum
dan lingkungan.
2) Misi
a) Meningkatnya pembentukan karakter keluarga melalui penghayatan,
pengamalan pancasila, kegotong royongan serta kesetaraan dan keadilan
gender.
b) Meningkatkan pendidikan dan ekonomi keluarga melalui berbagai upaya
keterampilan dan pengembangan koperasi.
c) Meningkatkan Ketahanan Keluarga melalui pemenuhan pangan, sandang
dan perumahan sehat dan layak huni.
d) Meningkatkan derajat kesehatan keluarga, kelestarian lingkungan hidup
serta perencanaan sehat.
e) Meningkatkan
pengelolaan
Gerakan
PKK
meliputi
kegiatan
pengorganisasian dan peningkatan Sumberdaya Manusia.
c. Tujuan Gerakan PKK
Gerakan PKK bertujuan memberdayakan keluarga untuk meningkatkan
kesejahteraan menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa
16
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat
sejahtera lahir dan batin.
d. Sasaran Gerakan PKK
Sasaran gerakan PKK adalah keluarga, baik dipedesaan maupun
perkotaan yang perlu ditingkatkan dan dikembangkan kepribadiannya dalam
bidang:
1) Mental spiritual meliputi sikap dan perilaku sebagai insan hamba Tuhan,
anggota masyarakat dan warga negara yang dinamis serta bermanfaat,
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
2) Fisik material meliputi pangan, sandang, papan, kesehatan dan kesempatan
kerja yang layak serta hidup yang sehat dan lestari melalui peningkatan
pendidikan, pengetahuan dan keterampilan.
e. Program Kerja Gerakan PKK
Kegiatan adalah aktivitas yang mendorong kaum perempuan untuk
melaksanakan suatu usaha kearah pengembangan minat, bakat dan ketrampilan
sehingga timbul gagasan baru untuk mengembangkan dirinya atau pribadinya
yang terampil, terdidik dan bertanggung jawab secara terarah dan terus menerus.
Pemberdayaan
Kesejahteraan
Keluarga
(PKK)
merupakan
lembaga
kemasyarakatan sebagai mitra kerja pemerintah dan organisasi kemasyarakatan
lainnya, yang berfungsi sebagai fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali dan
penggerak pada masing-masing jenjang pemerintahan untuk terlaksananya
program PKK sesuai dengan cakupan bidang material mental, sosial dan spiritual
(Barnadib, 1985: 11).
17
Program PKK adalah 10 Program Pokok PKK yaitu: Penghayatan dan
Pengamalan Pancasila, Gotong Royong, Pangan, Sandang, Perumahan dan Tata
Laksana Rumah Tangga, Pendidikan dan Ketrampilan, Kesehatan, Pengembangan
Kehidupan Berkoperasi, Kelestarian Lingkungan Hidup, Perencanaan Sehat.
Kelompok kerja (POKJA) sebagai pelaksana program dan kegiatan PKK secara
terpadu dilaksanakan oleh pokja-pokja dengan berpedoman pada 10 program
pokok PKK.
1. Program POKJA I
Pokja I melaksanakan Pembinaan Karakter dalam kehidupan keluarga
penuh cinta dan kasih sayang dengan menanamkan sikap prilaku berbudaya dan
berkepribadian Indonesia melalui keteladanan orang tua dan orang yang dituakan,
melalui pengembangan anak sejak usia dini secara holistik integratif dengan
menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sosial dan semangat gotong
royong. Kegiatan ini merupakan penjabaran dari 10 Program Pokok PKK, yaitu
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila, dan Gotong Royong.
a) Tugas
1) Mengoptimalkan peran orang tua/yang mengasuh dalam menerapkan
Pola Asuh Anak dan Remaja dalam keluarga dengan penuh cinta dan
kasih sayang serta memberikan perlindungan terhadap anak.
2) Peningkatan
pengetahuan
dan
pemahaman
serta
menumbuhkan
kesadaran dalam keluarga akan pentingnya pembentukan sikap, perilaku,
budi pekerti, dan sopan santun dalam keluarga dan lingkungan melalui
keteladanan dan pendidikan sejak dini secara holistik.
18
3) Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman serta menumbuhkan
kesadaran dalam keluarga tentang pentingnya pendidikan anak sejak
dalam kandungan sampai dengan usia dini (0- 6tahun agar anak tumbuh
dan berkembang secara optimal.
4) Meningkatkan pemahaman tentang peraturan perundang-undangan yang
berkaitan dengan lingkup program atau kegiatan Pokja I.
5) Meningkatkan ketahanan keluarga dalam rangka mewujudkan kesadaran
setiap warga tentang Penghayatan dan Pengamalan Pancasila melalui
Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN)
6) Memantapkan kerukunan dan toleransi antar umat beragama, saling
menghormati dan menghargai sesama umat dalam wadah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
7) Membina Lansia agar memiliki kegiatan yang bermanfaat sesuai dengan
potensi yang dimiliki dan menjadi teladan dalam keluarga dan
lingkungannya.
8) Meningkatkan kesadaran hidup bergotong royong, kesetiakawanan
sosial, keamanan lingkungan.
b) Prioritas Program
1) Penghayatan
dan
Pengamalan
Pancasila
dengan
menumbuhkan
ketahanan keluarga melalui kesadaran bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara perlu dilaksanakan pemahaman secara terpadu.
19
2) Gotong Royong dilaksanakan dengan membangun kerjasama yang baik
antar sesama: keluarga, warga dan kelompok untuk mewujudkan
semangat persatuan dan kesatuan.
2. Program POKJA II
Pokja II Berperanserta dalam upaya peningkatan Pendidikan untuk
mewujudkan Sumberdaya Manusia (SDM) yang berkualitas dalam usaha
memenuhi kebutuhan pendidikan dasar melalui wajib belajar 12 Tahun, dan
pemberian keterampilan keluarga dalam upaya peningkatan dan pemberdayaan
ekonomi keluarga melalui pengembangan ekonomi kreatif dan Usaha Mikro
Kecil, serta pengembangan kehidupan berkoperasi. Kegiatan ini merupakan
penjabaran dari 10 Program Pokok PKK, yaitu Pendidikan dan Keterampilan, dan
Pengembangan Kehidupan Berkoperasi.
a) Tugas
1) Meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui pelatihan keterampilan
usaha ekonomi produktif, ekonomi kreatif, dan Usaha Mikro Kecil.
2) Mengembangkan kehidupan berkoperasi melalui peningkatan kelompok
dan kualitas Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) PKK
3) Identifikasi kebutuhan pelatihan: Latihan Penyuluh dan Pengelola
Program PKK (LP3PKK), Tim Penggerak dan Ketua- Ketua Kelompok
PKK (TPK3PKK), Pemberdayaan Masyarakat PKK (DAMAS PKK)
dengan penyempurnaan modulmodul PKK, dan pelatihan keterampilan
dalam peningkatan ekonomi keluarga.
20
4) Mendorong terbentuknya koperasi dan memotivasi keluarga tentang
manfaat koperasi sebagai salah satu upaya pembinaan dan peningkatan
ekonomi keluarga.
5) Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pendidikan
untuk semua.
6) Memantapkan Kelompok Belajar (Kejar) Paket A, B dan C
7) Membantu program Keaksaraan Fungsional (KF) dalam rangka
meningkatkan pendidikan keluarga.
8) Meningkatkan pengetahuan Tim Penggerak PKK dan kelompokkelompok PKK dan Dasawisma melalui penyuluhan, orientasi dan
pelatihan.
9) Meningkatkan pendidikan dan keterampilan dalam keluarga untuk
peningkatan ekonomi keluarga.
b) Prioritas Program
1) Pendidikan dan Keterampilan dengan meningkatkan kualitas pengelolaan
kegiatan pemberdayaan ekonomi keluarga yang meliputi keterampilan di
bidang ekonomi produktif, dan ekonomi kreatif. Meningkatkan
keterampilan kecakapan hidup (Life Skill) dan pendidikan keluarga
formal dan informal bekerjasama dengan instansi dan lembaga terkait.
Meningkatkan dan menyuluh keluarga tentang Wajib Belajar Dua Belas
Tahun (Wajar 12 tahun). Meningkatkan kapasitas Tutor kejar Paket A, B,
dan C
melalui
pelatihan bekerjasama dengan instansi
terkait.
Meningkatkan mutu dan jumlah pelatih PKK dengan mengadakan
21
pelatihan Pelatih/Training of Trainer (TOT). Menyempurnakan modulmodul pelatihan-pelatihan keterampilan keluarga, TPK3PKK, LP3PKK,
dan DAMAS PKK sesuai dengan perkembangan kelembagaan yang ada
2) Meningkatkan pengetahuan, kemampuan baca tulis, dan membudayakan
minat bacamasyarakat melalui Taman Bacaan Masyarakat (TBM).
3) Pengembangan
pengembangan
Kehidupan
Berkoperasi
Kelompok-kelompok
dengan
UP2K-PKK
Penguatan/
Meningkatkan
Sumberdaya Manusia/Pengelola program UP2K-PKK dalam upaya
pengembangan program UP2K-PKK. Pengembangan pemasaran hasil
produksi
UP2K-PKK
melalui
Pameran
dan
kemitraan
dengan
Kementerian dan lembaga serta instansi terkait. Mengembangkan
kreatifitas Usaha Mikro Kecil dalam upaya peningkatan produktifitas dan
ekonomi Keluarga. Mendorong Poksus UP2K-PKK agar membentuk
koperasi yang berbadan hukum. Memotivasi keluarga agar tahu, mau,
dan mampu menjadi anggota koperasi untuk meningkatkan ekonomi
keluarga.
3. Program POKJA III
Pokja III Mengembangkan dan memanfaatkan potensi dan sumberdaya
keluarga dalam rangka pemenuhan kebutuhan keluarga dan diversifikasi pangan
lokal, pemanfaatan sumberdaya alam, melalui teknologi tepat guna dengan
pemanfaatan
lahan
pekarangan.
Cinta
dan
bangga
menggunakan
dan
memanfaatkan produk dalam negeri, serta mewujudkan rumah sehat dan layak
22
huni. Kegiatan ini merupakan penjabaran dari 10 Program Pokok PKK, yaitu
Pangan, Sandang, dan Perumahan dan Tatalaksana Rumah Tangga.
a) Tugas
1) Memantapkan Gerakan Halaman, Asri, Teratur, Indah dan Nyaman
(HATINYA PKK) dalam pemenuhan kebutuhan pangan keluarga.
2) Meningkatkan
kuantitas
dan
kualitas
pangan
keluarga
melalui
penganekaragaman tanaman dan pangan.
3) Menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi makanan
yang Beragam, Bergizi, Seimbang dam Aman (B2SA), berbasis sumber
daya lokal.
4) Sosialisasi dalam upaya memanfaatkan sumberdaya energi dan
Teknologi Tepat Guna (TTG) dalam upaya efektifitas dan efisiensi kerja.
5) Pengembangan dan Sosialisasi rumah sehat dan layak huni sebagai upaya
terwujudnya kualitas hidup keluarga.
6) Meningkatkan produktifitas dan penggunaan bahan sandang dalam negeri
dalam upaya menumbuhkan rasa bangga dan cinta produk dalam negeri.
7) Berperan serta dalam kegiatan Penyediaan Makanan Tambahan Anak
Sekolah (PMT-AS) berkoordinasi dengan dinas/instansi terkait.
b) Prioritas Program
1) Pangan melalui Sosialisasi Gerakan Halaman, Asri, Teratur, Indah dan
Nyaman (HATINYA PKK) dalam pemenuhan kebutuhan pangan
keluarga dengan mengoptimalkan lahan pekarangan dengan Tanaman
Pangan dan Tanaman Produktif yang bernilai ekonomi bagi keluarga.
23
Mendukung tercapainya gerakan percepatan keanekaragaman konsumsi
pangan.
Mendorong
tumbuhnya
kesadaran
masyarakat
untuk
mengkonsumsi makanan yang Beragam, Bergizi, Seimbang dam Aman
(B2SA), mengkonsumsi sumber protein (Gemar ikan) berbasis sumber
daya lokal masyarakat dan potensi daerah. Mendukung/berperan serta
dalam kegiatan Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS) berkoordinasi dengan dinas/instansi terkait.
2) Sandang
Membudayakan perilaku berbusana sesuai dengan moral budaya
Indonesia dan meningkatkan kesadaran masyarakat dan mencintai produk
dalam negeri (aku cinta produk Indonesia) Pengembangkan Pola
Pendampingan kepada Usaha Kecil Mikro (UKM) dalam mengakses
sumber pendanaan dan pemasaran bekerjasama dengan instirtusi terkait
dan dunia usaha. c) Memasyarakatkan pakaian adat di kalangan remaja
pada acara tertentu.
3) Perumahan dan Tata Laksana Rumahtangga melalui Memasyarakatkan
pemanfaatan sumberdaya energi dan Teknologi Tepat Guna (TTG) dalam
mendukung kebutuhan dan sarana dan prasarana dalam rumah tangga.
Sosialisasi rumah sehat layak huni kepada masyarakat melalui
pembinaan keluarga sehat. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
tentang Tatalaksana Rumah Tangga dalam harmonisasi kehidupan
keluarga (termasuk penghuni rumah susun). Mendukung pelaksanaan
24
program bedah rumah dalam upaya rumah sehat layak huni bagi keluarga
pra sejahtera.
4. Program POKJA IV
Pokja IV mengelola Meningkatkan derajat kesehatan keluarga dan
lingkungan
dengan
menerapkan
Hidup
Bersih
Sehat,
mencegah
dan
menanggulangi penyakit menular dan tidak menular, berperanserta dalam upaya
penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka
Kematian
Balita
(AKBa),
berpartisipasi
dalam
pencapaian
Sustainable
Development Goals (SDGs), melestarikan lingkungan hidup, Keluarga Berencana,
dan perencanaan sehat. Kegiatan ini merupakan penjabaran dari 10 Program
Pokok PKK, yaitu Kesehatan, Kelestarian Lingkungan Hidup, dan Perencanaan
Sehat.
a) Tugas
1) Melaksanakan Program Keluarga Sadar Sehat dan Kesehatan Masyarakat
melalui Pola Hidup Sehat dalam keluarga dengan mencegah dan
menanggulangi penyakit menular dan tidak menular.
2) Meningkatkan pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
dalam rumah tangga serta mewujudkan keluarga kecil, bahagia, sejahtera
dalam mewujudkan generasi yang sehat, cerdas dan tangguh serta
Meningkatkan asuhan mandiri dalam keluarga melalui pemanfaatan
pengelolaan hasil Taman Obat Keluarga (TOGA) dan akupresur.
3) Membina pelaksanaan kegiatan Posyandu dengan meningkatkan kualitas
dan kuantitas Kader Posyandu.
25
4) Mendukung promotif dan preventif kesehatan berbasis keluarga antara
lain melalui Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
seperti Posyandu, Posbindu, dan Polindes.
5) Meningkatkan
kesadaran
keluarga
tentang
manfaat
kelestarian
lingkunganhidup.
6) Berperan aktif dalam pencapaian tujuan pembangunan program
Sustainable Development Goal’s (SDGs)
b) Prioritas Program
1) Kesehatan melalui Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
dalam rumah tangga sebagai gaya hidup seharihari untuk mewujudkan
keluarga kecil, bahagia, sejahtera dalam mewujudkan generasi yang
sehat. Pembinaan peran serta masyarakat dalam upaya penurunan Angka
Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian
Balita (AKBAL) melalui: (1) Pembinaan Program Perencanaan
Persalinan
dan
Pencegahan
Komplikasi
(P4K).
(2)
Pembinaan
Pelaksanaan Imunisasi Dasar Lengkap dan Imunisasi Rutin. (3)
Pembinaan pelaksanakan pencatatan Ibu hamil, kelahiran, kematian bayi,
kematian balita, dan kematian ibu hamil, melahirkan dan nifas.
Melaksanakan program di bidang kesehatan dengan sosialisasi upaya
peningkatan kemauan dan kemampuan keluarga dalammewujudkan
“Keluarga Sadar Sehat” dengan mendorong keluarga untuk memahami
Pola Hidup sehat dalam keluarga dengan mencegah dan menanggulangi
penyakit menular (seperti diare, TBC, infeksi paru lainnya, malaria,
26
HIV/AIDS) dan tidak menular (seperti Kanker, Diabetes, Hypertensi).
Mendukung program pencegahan dan deteksi dini Kanker pada
perempuan (Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim). Advokasi,
Komunikasi, dan Mobilisasi sasaran dalam pelaksanaan Imunisasi Dasar
Lengkap serta peningkatan kesadaran dan kemauan masyarakat untuk
pencegahan penyakit menular dan tidak menular serta Sosialisasi Asuhan
Mandiri dalam keluarga melalui pemanfaatan pengelolaan Hasil Taman
Obat Keluarga dan akupresur. Mendukung dan berperan aktif dalam
mewujudkan Keluarga Sadar Gizi (KADARZI). Optimalisasi kegiatan
posyandu yang terintegrasi dengan layanan dasar masyarakat dalam
upaya pencapaian program Desa Siaga serta peningkatan Kualitas
KaderPosyandu melalui Sosialisasi modul pelatihan kader Posyandu
berkejasama dengan institusi terkait.
2) Kelestarian Lingkungan Hidup dengan meningkatkan kesadaran tentang
kebersihan dalam rumah dan pengelelolaan Saluran Pembuangan Air
Limbah (SPAL). Sosialisasi dan menanamkan kebiasaan memilah
sampah dan daur ulang limbah rumah tangga (sampah organik dan non
organik) serta Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Meningkatan
pengetahuan dan kemampuan masyarakat untuk menggunakan air bersih,
jamban sehat, dan memelihara kesehatan lingkungan melalui Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat (STBM).
27
3) Perencanaan Sehat dengan meningkatkan kegiatan dalam program
perencanaan
sehat
dengan:
Meningkatkan
penyuluhan
tentang
pentingnya pemahaman dan kesertaan dalam program Keluarga
Berencana menuju keluarga yang berkualitas. Meningkatkan kemampuan
perencanaan kehidupan keluarga sehari-hari dengan cara membiasakan
menabung, untuk keseimbangan pemasukan dan pengeluaran keuangan
keluarga. Mendukung kegiatan Kesatuan Gerak PKK KB-KES dalam
upaya meningkatkan cakupan hasil pelayanan KB-KES.
Dengan mengkaji definisi peran dan definisi PKK, maka dapat
disimpulkan bahwa peran Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
merupakan bantuan dari sekelompok orang yang melakukan suatu tindakan dan
ditujukan kepada orang atau masyarakat melalui serangkaian materi pembinaan
dengan tujuan dapat mengembangkan kemampuan, dengan perempuan sebagai
motor penggeraknya menuju terwujudnya keluarga bahagia, sejahtera, maju, dan
mandiri dilihat dari aspek material, mental, sosial, dan spiritual. Peran PKK dalam
hal ini terkait pada suatu tanggung jawab dari PKK sebagai bukti partisipasi
kaum perempuan dalam memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
perubahan suatu masyarakat.
Berdasarkan kedua pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan
PKK merupakan aktivitas kaum perempuan sebagai lembaga kemasyarakatan
mitra kerja pemerintah dan organisasi kemasyarakatan lainnya, yang berfungsi
sebagai fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali dan penggerak untuk
melaksanakan suatu usaha pengembangan minat, bakat dan ketrampilan sehingga
28
timbul gagasan baru yang berorientasi pada kesejahteraan keluarga, dengan
capaian terlaksananya program PKK sesuai dengan cakupan bidang material
mental, sosial dan spiritual.
3. Motivasi Berwirausaha
1) Pengertian Motivasi
Secara etimologis, motif atau dalam bahasa inggrisnya motive, berasal dari
kata motion, yang berarti “gerakan” atau “sesuatu yang bergerak”. Jadi, istilah
“motif” erat berkaitan dengan “gerak”, yakni gerakan yang dilakukan oleh
manusia, atau disebut juga perbuatan atau tingkah laku. Motif dalam psikologi
berarti rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga bagi terjadinya suatu
tingkah laku. (Sobur, 2013: 268). Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan yang
dapat mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu yang terdapat dalam diri
sesuai dengan keinginannya, yang menyebabkan individu tersebut bertindak
sesuatu (Sardiman, 2009: 72). Laura, (2010: 64) mendefinisikan motivasi sebagai
kekuatan yang menggerakkan seseorang untuk berperilaku, berfikir, dan merasa
seperti yang mereka lakukan. Mc. Donald (Hamalik, 2003: 173) mengatakan
bahwa, “motivation is energi change within the person characterize by affective
arousal and anticipation goal reaction”.
Motivasi merupakan keterampilan yang sangat berguna untuk meraih
kesuksesan di dunia kerja/usaha, motivasi merupakan keinginan atau kebutuhan
dalam diri seseorang yang menggerakkannya untuk melakukan sesuatu untuk
memenuhi keinginan tersebut dan motivasi terkait dengan bagaimana seseorang
mengelola semangatnya untuk mencapai sukses (Sucipta, 2009: 62).
29
Selanjutnya, perilaku individu sebenarnya merupakan cerminan yang
paling sederhana dari motivasi dasar. Studi tentang motivasi pada hakekatnya
studi mengenai tindakan manusia, mengapa manusia berbuat sesuatu dan apa
motif yang ada pada diri manusia tersebut untuk melakukan suatu tindakan
(Yunus, 1992: 171). Menurut Hamalik (2003: 173) motivasi menunjukkan kepada
semua gejala yang terkandung dalam stimulasi tindakan kearah tertentu yang
sebelumnya tidak ada tindakan kearah tujuan tersebut. Dikemukakan pula oleh
Syah (2002: 136) bahwa motivasi adalah keadaan internal organisme baik
manusia maupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Fudyartanto
(2002: 258) menyatakan bahwa motivasi adalah usaha untuk meningkatkan
kegiatan dalam mencapai suatu tujuan. Sedangkan menurut Gunarsa (2008: 47)
motivasi dapat diartikan sebagai sebagai suatu kekuatan atau tenaga pendorong
untuk melaksanakan suatu hal atau menampilkan sesuatu perilaku tertentu.
Keberanian seseorang untuk mendirikan usaha sendiri (berwirausaha)
seringkali terdorong oleh motivasi dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
bersama pihak luar yang praktis dan menarik, sehingga dapat membangkitkan
minat masyarakat untuk mulai mencoba berwirausaha. Tidak jarang juga setelah
seseorang memperoleh kursus atau pendidikan, bahkan setelah mendengarkan
cerita sukses pengalaman bisnis yang dimiliki orang-orang di sekitar kita,
meskipun bisnis kecil-kecilan, dapat menjadi pemicu, potensi dan motivsi utama
untuk menjadi wirausahawan yang berhasil. Motivasi untuk menjadi seorang
wirausaha biasanya muncul dengan sendirinya, setelah memiliki bekal cukup
untuk mengelola usaha dan siap mental secara total.
30
Teori motivasi menurut (Husdarta, 2010: 35), sebagai berikut:
1) Teori Hedonisme. Teori yang beranjak dari pandangan klasik bahwa
hakikatnya manusia akan memilih aktivitas yang menyebabkan merasa
gembira dan senang. Begitu pula halnya dalam memilih aktivitas
olahraga.
2) Teori Naluri. Teori yang menghubungkan perilaku manusia dengan
berbagai naluri. Misalnya naluri untuk mempertahankan diri, dll. Semua
aktivitas dan perilakunya digerakkan oleh naluri tersebut.
3) Teori Kebudayaan. Teori yang menghubungkan tingkah laku manusia
berdasarkan pola-pola kebudayaan tempat ia berada.
4) Teori Kebutuhan. Teori yang menggagas bahwa tingkah laku manusia
pada hakikatnya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan.
Teori motivasi pertama kali dikemukakan oleh Maslow (1934), menurutnya
kebutuhan itu bertingkat sesuai dengan tingkat pemuasannya, yaitu kebutuhan
phisiologis, kebutuhan akan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan harga diri
dan kebutuhan akan aktualisasi diri (Suryana, 2001: 27). Teori kebutuhan sangat
berkaitan dengan penelitian ini. Seperti dijelaskan Gunarsa (2008: 96) yakni,
hubungan antara kebutuhan, dorongan dan tujuan merupakan lingkaran motivasi.
Kebutuhan fisiologis, psikologis seseorang menimbulkan dorongan intrinsik dan
esktrinsik untuk bertingkah laku dalam mencapai tujuan tersebut. Kuatnya
dorongan ini ditentukan kadar kebutuhan yang melekat pada seseorang. Begitu
juga dengan hubungan penelitian ini dengan teori Hedonisme dimana seseorang
akan termotivasi untuk melakukan sesuatu aktivitas apabila aktivitas itu
menyenangkan dan menggembirakan.
Berdasarkan uraian pendapat para ahli diatas, peneliti dapat disimpulkan
bahwa yang dimaksud dengan motivasi adalah dorongan, penggerak atau alasan
orang untuk berperilaku, bertindak, dan berkelakuan yang merupakan kekuatan
yang bersumber pada keinginan individu (intrinsik) dan luar individu (ekstrinsik)
31
dalam mencapai kebutuhan atau tujuan-tujuan hidupnya. Timbulnya motivasi,
maka individu akan mempunyai semangat untuk melaksanakan segala aktivitas
dalam mencapai kebutuhannya baik motivasi itu dari diri sendiri maupun dari
luar.
2) Pengertian Wirausaha
Menurut Astamoen (2008: 49) wirausaha diambil dari terjemahan
entrepreneur yang dapat diartikan bekerja pada bidang usaha tertentu seperti
pertanian, industri, jasa, pertambangan, perikanan, perdagangan, pariwisata, dan
lain-lain. Menurut Encyclopedia of America (1984), entrepreneur adalah
pengusaha yang memiliki keberanian untuk mengambil resiko dengan
menciptakan produksi, termasuk modal, tenaga dan bahan, dan dari usaha bisnis
mendapat profit atau laba (Astamoen, 2008: 51).
Menurut Schumpeter yang dikutip oleh Alma (2013: 24) entrepreneur atau
wirausaha adalah orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan
memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk
organisasi baru atau mengolah bahan baku baru. Dalam definisi ini ditekankan
bahwa seorang wirausaha adalah orang yang melihat adanya peluang kemudian
menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut. Menurut
Savari yang dikutip oleh Alma (2013: 25) yang dimaksud dengan entrepreneur
adalah orang yang membeli barang dengan harga pasti, meskipun orang itu belum
tahu dengan harga berapa barang tersebut akan dijual kemudian.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat dapat disimpulkan bahwa
wirausaha/ entrepreneur merupakan orang yang melihat adanya peluang dan
32
memiliki keberanian untuk mengambil resiko dengan menciptakan produksi,
termasuk modal, tenaga dan bahan, dan dari usaha bisnis mendapat profit atau
laba. Jadi dengan penyuluhan dan pelatihan yang diadakan oleh PKK, diharapkan
muncul wirausaha-wirausaha yang dapat mengolah material dari erupsi Gunung
Merapi sehingga dapat meningkatkan perekonomian di Desa Jumoyo. Pada
kesimpulan ini, peneliti lebih merujuk pendapat Astamoen karena pendapat ahli
tersebut menjelaskan definisi yang lebih relevan dengan penelitian yang peneliti
lakukan, karena aspek yang dijelaskan tersebut menggambarkan ciri-ciri
wirausaha secara umum yang ada di Indonesia.
Menurut Astuti (2009: 4), motivasi wirausaha merupakan segala sesuatu
yang mendorong individu untuk berorientasi kepada tindakan, dan memiliki
motivasi tinggi, yang beresiko dalam mengejar tujuannya. Ada enam karakteristik
seseorang memiliki motivasi wirausaha yakni dapat ditinjau dari:
a) Kepercayaan diri
b) Berorientasi pada tugas dan hasil
c) Berani mengambil resiko
d) Kepemimpinan
e) Keorisinilan
f) Berorientasi ke masa depan
Motivasi wirausaha merupakan hadiah dan bagi sebagian orang lainnya
perlu perjuangan untuk menumbuhkan. Seorang wirausawan adalah individuindividu yang berorientasi kepada tindakan, dan memiliki motivasi tinggi, yang
beresiko dalam mengejar tujuannya. Untuk dapat mencapai tujuan-tujuannya,
33
maka diperlukan sikap dan perilaku yang mendukung pada diri seorang
wirausahawan. Sikap dan perilaku sangat dipengaruhi oleh sifat dan watak yang
dimiliki oleh seseorang. Sifat dan watak yang baik, berorientasi pada kemajuan
dan positif merupakan sifat dan watak yang dibutuhkan oleh seorang
wirausahawan agar wirausahawan tersebut dapat maju dan sukses. Untuk itu
motivasi wirausaha perlu dipupuk. Akan tetapi upaya menumbuhkan semangat
wirausaha ternyata tidak mudah. Oleh karena itu, pengenalan motif kewirausahaan
mungkin dapat menjadi salah satu titik awal untuk membangkitkan motivasi
wirausaha.
Dengan demikian, motivasi wirausaha dapat didefinisikan sebagai keinginan
atau kebutuhan dalam diri yang dijadikan kekuatan untuk menggerakkan
seseorang yang memiliki keberanian mengambil resiko dengan menciptakan
produksi, termasuk modal, tenaga dan bahan, dan dari usaha bisnis mendapat
profit atau laba sebagai pemuas kebutuhan harga diri dan kebutuhan akan
aktualisasi diri untuk berperilaku, berfikir,dan berani untuk mendirikan usaha
sendiri (berwirausaha).
3) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Wirausaha
Menurut Knight yang dikutip oleh Lupiyoadi (2007: 20-21) menyimpulkan
faktor-faktor motivasi berwirausaha sebagai berikut:
a. The foreign refugee. Peluang-peluang ekonomi di negara lain yang lebih
menguntungkan sering kali mendorong orang untuk meninggalkan
negaranya yang tidak stabil secara politis untuk berwirausaha disana.
34
b. The corporate refugee. Pekerja-pekerja yang tidak puas dengan lingkungan
perusahaannya merasa bahwa kepuasan kerjanya akan meningkat dengan
memulai dan menjalankan bisnis sendiri.
c. The parental (paternal) refugee. Banyak individu yang memperoleh
pendidikan dan pengalaman dari bisnis yang dibangun oleh keluarganya
sejak ia masih anak-anak. Mereka biasanya kemudian akan berusaha untuk
mencoba bisnis lain daripada yang selama ini dikerjakan oleh keluarga.
d. The feminist refugee. Para wanita yang merasa telah mendapatkan perlakuan
diskriminatif dibandingkan kaum laki-laki, baik dalam sistem pendidikan,
lingkungan perusahaan, maupun dalam masyarakat, akan berusaha
membuktikan bahwa dirinya cakap dan mampu. Caranya dengan
mendirikan sendiri perusahaan atau berwirausaha.
e. The housewife refugee. Para ibu rumah tangga yang pada awalnya sibuk
mengurus anak dan rumah tangganya akan mencoba membantu suaminya
dalam hal keuangan karena kebutuhan-kebutuhan anak-anak yang makin
dewasa makin besar. Mereka biasanya akan mencoba bisnis keci-kecilan
dengan dibantu oleh anggota keluarga lainnya.
f. The society refugee. Anggota masyarakat yang tidak setuju dengan kondisi
lingkungannya biasanya akan mencoba menjalankan usaha yang tidak
terikat dengan lingkungan yang ada.
g. The educational refugee. Banyak orang yang gagal dalam studinya atau
mereka yang tidak cocok dengan sistem pendidikan yang ada, menjadi
terpacu untuk berwirausaha.
35
Menurut Lupiyoadi (2007: 21) motivasi berwirausaha seorang muslim,
didorong oleh niat yang mulia. Segala usaha seorang muslim merupakan bagian
dari pengabdian diri kepada Allah SWT (QS. Al-Dzariat: 56) sang sumber rejeki.
Menjadi wirausaha juga menjadi bagian upaya untuk mengubah keadaan dirinya
menjadi lebih baik, karena Allah SWT tidak merubah nasib seseorang kalau dia
tidak berusaha merubah dirinya sendiri (QS. ArRad: 11). Dengan menjadi
wirausaha ia memberikan lapangan pekerjaan kepada orang lain. Jadi motivasi
berwirausaha dalam pandangan Islam tampak tidak hanya berdimensi/berorientasi
kesejahteraan di dunia, tetapi lebih dari itu dalam kerangka kebahagian hakiki di
masa depan, di akhirat kelak.
Menurut Saiman (2009: 26) motivasi seseorang untuk menjadi wirausaha
antara lain:
a. Laba
Dapat menentukan berapa laba yang dikehendaki, keuntungan yang
diterima, dan berapa yang akan dibayarkan kepada pihak lain atau
pegawainya.
b. Kebebasan
Bebas mengatur waktu, bebas dari supervisi, bebas dari aturan main
yang menekan/ intervensi, bebas dari aturan budaya organisasi/perusahaan.
c. Impian personal
Bebas mencapai standar hidup yang diharapkan, lepas dari rutinitas
kerja yang membosankan, karena harus mengikuti visi, misi, impian orang
lain. Imbalan untuk menentukan nasib/visi, misi dan impiannya sendiri.
36
d. Kemandirian
Memiliki rasa bangga, karena dapat mandiri dalam segala hal, seperti
permodalan,
mandiri
dalam
mengelola/manajemen,
mandiri
dalam
pengawasan, serta menjadi manajer terhadap dirinya sendiri.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi motivasi wirausaha dapat ditinjau dari motif seseorang
tersebut dalam menunjukkan orientasinya terhadap bidang kewirausahaan.
Beberapa pendapat diatas pada dasarnya memiliki orientasi yang sama, akan tetapi
dalam penelitian ini, peneliti lebih merujuk pada pendapat dari Russell M. Knight
karena
pendapat
ahli
tersebut
mengklasifikasikan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi motivasi wirausaha seseorang dari sudut pandang golongan yang
lebih spesifik, dengan orientasi yang sama yaitu munculnya motivasi wirausaha
didorong oleh keadaan internal seseorang untuk mencapai suatu keadaan yang
lebih baik, baik secara mental maupun secara material, diantaranya: a) karena
peluang ekonomi di negara lain yang lebih menguntungkan; b) pekerja yang tidak
puas dengan lingkungan perusahaannya; c) individu yang memperoleh pendidikan
dan pengalaman dari bisnis yang dibangun oleh keluarganya sejak ia masih anakanak biasanya kemudian akan berusaha untuk mencoba bisnis lain; d) para wanita
yang merasa telah mendapatkan perlakuan diskriminatif dibandingkan kaum lakilaki, akan berusaha membuktikan bahwa dirinya cakap dan mampu; e) para ibu
rumah tangga yang pada awalnya sibuk mengurus anak dan rumah tangganya
akan mencoba membantu suaminya dalam hal keuangan karena kebutuhankebutuhan anak-anak yang makin dewasa makin besar; f) anggota masyarakat
37
yang tidak setuju dengan kondisi lingkungannya biasanya akan mencoba
menjalankan usaha yang tidak terikat dengan lingkungan yang ada; dan g) orang
yang gagal dalam studinya atau mereka yang tidak cocok dengan sistem
pendidikan yang ada.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian ini menganalisis tentang terdapat atau tidaknya hubungan antara
peran PKK dengan motivasi berwirausaha masyarakat Desa Jumoyo pasca erupsi
Gunung Merapi tahun 2010. Berdasarkan eksplorasi peneliti, ditemukan beberapa
tulisan yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu:
1. Penelitian Radika Wahyu Setyoaji, mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah, UNY
yang berjudul “Dampak Program Kelompok Pembinaan Kesejahteraan
Keluarga (PKK) Terhadap peningkatan pemberdayaan ekonomi perempuan di
Dusun Sosoran Desa Candimulyo Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung”.
Dari hasil analisis dalam penelitian tersebut menunjukkan bahwa: 1) dampak
program kelompok PKK terhadap peningkatan kegiatan ekonomi menunjukkan
dampak yaitu masyarakat dapat meningkatkan kegiatan ekonomi keluarga
dengan dengan mengikuti pelatihan keterampilan seperti pembuatan kerupuk,
molen pisang, membuka warung dan pembuatan mie basah yang diterapkan
dikehidupan sehari-hari untuk meningkatkan pendapatan, 2) dampak program
kelompok PKK terhadap peningkatan pendapatan ekonomi yaitu kenaikan
tingkat penghasilan dari responden yang telah diwawancarai sebesar 4,77%, 3)
faktor pendukung dari program kelompok PKK adalah peran serta atau
partisipasi dan minat dari anggota PKK yang cukup tinggi, motivasi dari
38
pengurus kepada anggota PKK, 4) faktor penghambat dari program kelompok
adalah tingkat pendidikan anggota yang rata-rata masih rendah, sarana
transportasi kurang memadahi dan perilaku anggota PKK yang kurang
mengetahui apa itu organisasi PKK.
Dari hasil penelitian di atas, terdapat persamaan dan perbedaan dengan
penelitian penulis. Persamaannya adalah keduanya memiliki variabel yang
relevan dengan peneliitian penulis, dimana pada penelitian tersebut terdapat
variabel (X) dampak program kelompok PKK. Selain itu terdapat persamaan
jenis penelitian penulis dengan peneliti diatas yaitu keduanya menggunakan
jenis penelitian kualitatif. Sedangkan perbedaan dari penelitian tersebut dengan
penelitian penulis yaitu yang terletak pada variabel (Y). Yang kedua, subjek
dari kedua penelitian sangat berbeda, pada penelitian saudara Radika, subjek
penelitiannya yaitu perempuan di Dusun Sosoran, Desa Candimulyo,
Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, sedangkan yang penulis jadikan
subjek penelitian adalah masyarakat Desa Jumoyo, Kecamatan Salam,
Kabupaten Magelang.
2. Penelitian Desi Arisandi, mahasiswa Ilmu Pemerintahan, Universitas
Mulawarman yang berjudul “Peran PKK di Dalam Pemberdayaan Perempuan
di Desa Muara Bengkal Ilir Kecamatan Muara Bengkal Kabupaten Kutai
Timur”. Dari hasil analisis dalam penelitian tersebut menunjukkan bahwa PKK
Desa Muara Bengkal Ilir harus mampu memberikan kebutuhan yang
diperlukan oleh ibu-ibu masyarakat Desa Muara Bengkal Ilir, yaitu didalam
memberikan motivasi bagi anggota ibu-ibu masyarakat Desa Muara Bengkal
39
Ilir diharapkan bagi ketua PKK agar bisa memberikan dorongan atau
rangsangan yang lebih banyak lagi, dan dalam memberikan fasilitas harus
dapat lebih memfasilitasi dalam hal sarana dan pra sarana, maupun hal materi,
dan didalam hal pembinaan (pendidikan dan pelatihan) PKK harus bisa lebih
memberikan pembinaan yang memang sangat dibutuhkan dan PKK Desa
Muara Bengkal Ilir
saat ini didalam hal pemberian motivator, fasilitator,
pembinaan (pendidikan dan pelatihan) sudah bisa dikatakan baik.
Penelitian di atas memiliki persamaan dengan penelitian yang
dilakukan peneliti dilihat dari variabel (X) nya yaitu peran PKK dan jenis
penelitiannya merupakan penelitian deskritif atau kualitatif. Namun lokasi dan
subjek penelitian berbeda dengan penelitian peneliti, jika pada penelitian
tersebut subjeknya adalah PKK Desa yang berlokasi Muara Bengkal Ilir
Kabupaten Kutai Timur, penelitian yang dilakukan peneliti dilakukan pada
masyarakat Desa Jumoyo, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Provinsi
Jawa Tengah.
3. Penelitian Tiyas Rupiasih, mahasiswa program studi Administrasi Perkantoran,
UNY yang berjudul “Peran Pembelajaran Kewirausahaan dalam Meningkatkan
Minat Berwirausaha Siswa Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran
SMK Negeri 1 Yogyakarta”. Dari hasil analisis dalam penelitian tersebut
menunjukkan bahwa peran pembelajaran kewirausahaan dalam meningkatkan
minat berwirausaha siswa kelas XI kompetensi kahlian administrasi
perkantoran SMK Negeri 1 Yogyakarta termasuk dalam kategori berperan
dengan persentase sebesar 78,1% atau 50 siswa. Hasil perhitungan masing-
40
masing indikator yaitu: tujuan pembelajaran dikategorikan berperan dengan
persentase 71,9%, sumber belajar dikategorikan berperan dengan persentase
56,3%, strategi pembelajaran dikategorikan berperan dengan persentase 51,6%,
keterlibatan siswa dikategorikan berperan dengan persentase 84,4%, perasaan
senang dan tertarik dikategorikan berperan dengan persentase 70,3%,
keinginan mempelajari dikategorikan berperan dengan persentase 85,9%, dan
membuktikan rasa ketertarikan dikategorikan berperan dengan persentase
76,6%. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran kewirausahaan
berperan dalam meningkatkan minat berwirausaha siswa kelas XI kompetensi
keahlian Administrasi Perkantoraan SMK Negeri 1 Yogyakarta.
Dari hasil penelitian di atas, terdapat persamaan dan perbedaan dengan
penelitian penulis. Persamaannya adalah keduanya memiliki variabel yang
relevan dengan peneliitian penulis, dimana pada penelitian tersebut terdapat
variabel (Y) minat berwirausaha. Selain itu terdapat persamaan jenis penelitian
penulis dengan peneliti diatas yaitu keduanya menggunakan jenis penelitian
kualitatif. Sedangkan perbedaan dari penelitian tersebut dengan penelitian
penulis yaitu yang terletak pada variabel (X). Yang kedua, subjek dari kedua
penelitian sangat berbeda, pada penelitian sadari Tiyas, subjek penelitiannya
yaitu siswa kelas XI kompetensi keahlian Administrasi Perkantoraan SMK
Negeri 1 Yogyakarta, sedangkan yang peneliti jadikan subjek penelitian adalah
masyarakat Desa Jumoyo, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang.
41
C. Kerangka Berpikir
Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) adalah
gerakan nasional yang tumbuh dari, oleh dan untuk masyarakat dengan
perempuan sebagai motor penggeraknya menuju terwujudnya keluarga bahagia,
sejahtera, maju, dan mandiri. Kesejahteraan keluarga adalah kondisi tentang
terpenuhinya kebutuhan dasar manusia dari setiap anggota keluarga secara
material, sosial, mental, dan spiritual hingga dapat hidup layak sebagai manusia
yang bermanfaat. Peran dari Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
melalui Tim Penggerak PKK adalah untuk memfasilitasi, menggerakkan dan
memberikan wadah untuk masyarakat melalui keluarga dalam mencapai tujuan
kesejahteraan secara material, mental, sosial dan spiritual. PKK wajib bergerak
aktif dalam membantu masyarakat untuk mencapai kesejahterannya melalui
keluarga, dan tidak jarang mendapatkan beberapa pelatihan, seminar, dan
penyuluhan untuk mencapai tujuan kesejahteraan tersebut. Salah satu pelatihan
yang didapatkan oleh PKK di desa penelitian adalah pelatihan tanggap darurat
yang diadakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melihat
lokasi Desa Jumoyo terletak dekat dengan Gunung Merapi, sehingga ketika terjadi
bencana kegunungapian, masyarakat di daerah penelitian sudah memiliki bekal
pengetahuan tentang mitigasi bencana alam, yang disosialisasikan oleh BPBD
melalui PKK.
Terjadinya bencana erupsi Gunung Merapi memberikan banyak dampak
terhadap beberapa wilayah, salah satunya wilayah desa jumoyo, sejak terjadinya
erupsi pada akhir tahun 2010, banyak hasil erupsi berupa material seperti abu dan
42
kerikil turut memenuhi halaman masyarakat, bahkan yang terparah ketika terjadi
banjir lahar dingin mengalir ke Kali Putih, mengakibatkan Dusun Gempol Desa
Jumoyo terkubur lahar dingin hingga warga kehilangan tempat tinggal dan harta
bendanya. Banyak masyarakat Desa Jumoyo yang kehilangan mata pencaharian
dan menetap di barak pengungsian yang disebut Huntara (Hunian Sementara).
Mereka menerima banyak bantuan dari masyarakat Indonesia yang bersimpati
maupun dari pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Dalam keadaan tersebut,
PKK terjun sebagai bentuk empati untuk mengelola suplai logistik dari para
korban di pengungsian. PKK menangani kebutuhan sandang dan pangan
pengungsi yang didapatkan dari donatur.
Perubahan keadaan ekonomi yang diakibatkan oleh bencana erupsi
Gunung Merapi tahun 2010 memancing kepedulian Tim Penggerak PKK untuk
berperan
membangkitkan
kembali
masyarakat
Desa
Jumoyo
kembali
mendapatkan kesejahteraannya sebagai organisasi yang telah disematkan oleh
masyarakat dalam peranannya. Melalui program penyuluhan yang bekerjasama
dengan beberapa relawan, Tim Penggerak PKK berharap dapat memberikan bekal
ketrampilan baru agar masyarakat Desa Jumoyo dapat memperoleh pendapatan
alternatif dari sektor selain pertanian.
43
Berdasarkan uraian diatas maka kerangka berfikir tentang penelitian ini
adalah sebagai berikut.
Korban Jiwa
Bencana erupsi
Gunung Merapi
tahun 2010
Kerugian harta
& benda
Kehilangan
pekerjaan
Keluarga
Sejahtera
Motivasi
Wirausaha
Pelatihan &
Penyuluhan
Perubahan kondisi
sosial & ekonomi
masyarakat
Membutuhkan motivasi
untuk kembali menata
kondisi perekonomian
PKK Desa
Jumoyo
Peran PKK Terhadap Motivasi
Wirausaha Masyarakat Desa
Jumoyo Pasca Bencana Erupsi
Gunung Merapi tahun 2010
Gambar 1.
Bagan Kerangka Pikir Peran PKK Terhadap Motivasi Wirausaha Masyarakat
Desa Jumoyo Pasca Bencana Erupsi Merapi 2010.
44
D. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan teori di atas maka dapat disusun pertanyaan penelitian sebagai
berikut:
5. Bagaimana peran PKK dalam meningkatkan motivasi wirausaha masyarakat
Desa Jumoyo pasca erupsi Gunung Merapi 2010?
6. Bagaimana keberhasilan peran PKK dalam memberikan motivasi wirausaha
masyarakat Desa Jumoyo pasca erupsi Gunung Merapi 2010?
7. Apakah terdapat faktor pendorong peran PKK dalam memotivasi masyarakat
Desa Jumoyo untuk berwirausaha?
8. Apakah terdapat faktor penghambat peran PKK dalam memotivasi masyarakat
Desa Jumoyo untuk berwirausaha?
45
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian
yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadiankejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah
tertentu. Dalam penelitian ini cenderung tidak perlu mencari atau menerangkan
saling hubungan dan menguji hipotesis (Nurul Zuriah, 2007: 47). Penelitian ini
bertujuan untuk mengkaji peran PKK sebagai organisasi pemberdayaan
perempuan dalam keluarga dan upayanya untuk meningkatkan motivasi wirausaha
masyarakat Desa Jumoyo pasca bencana erupsi Gunung Merapi tahun 2010.
B. Tempat dan Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam waktu 6 bulan yaitu dari persiapan
penelitian, bulan April 2018 sampai dengan penyusunan laporan penelitian
bulan Oktober 2018.
2. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Desa Jumoyo, Kecamatan Salam, Kabupaten
Magelang, Provinsi Jawa Tengah.
46
C. Sumber Data
Menurut Iofland sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah katakata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lainlain (Moleong, 2008: 157). Sumber data yang peneliti gunakan untuk memperoleh
informasi yang valid dan relevan dalam penelitian ini adalah sumber data primer
dan sumber data sekunder.
1. Sumber data primer
Data primer diperoleh secara langsung oleh peneliti tanpa adanya
perantara, yaitu data yang diperoleh melalui pengamatan langsung di lapangan
dan melalui wawancara. Data atau informasi juga diperoleh melalui pertanyaan
tertulis dengan menggunakan kuesioner lisan dengan menggunakan wawancara
(Moleong, 2008: 175). Sumber primer dari penelitian ini adalah observasi tentang
kondisi sosial dan ekonomi masyarakat Desa Jumoyo serta program atau kegiatan
PKK Desa Jumoyo yang masih berjalan hingga saat ini. Selain observasi, sumber
data primer lain pada penelitian ini adalah hasil wawancara dengan pengurus PKK
Desa Jumoyo yang aktif sejak tahun 2010.
2. Sumber data sekunder
Sumber data sekunder merupakan sumber tidak langsung yang mampu
memberikan tambahan serta penguatan terhadap data penelitian. Sumber data
sekunder diperoleh melalui dokumentasi studi kepustakaan dengan bantuan media
cetak dan media elektronik. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sumber
dari pemberitaan media massa, website desa penelitian, dan arsip dokumentasi
kegiatan yang ada di kantor Kepala Desa Jumoyo tentang terjadinya banjir lahar
47
dingin pada tahun 2010, jumlah korban, kerugian harta benda, serta bagaimana
keadaan yang terjadi pada tahun 2010 tersebut.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Dalam memperoleh data yang valid, pengamatan ini dilakukan selama
kunjungan ke Desa Jumoyo dan tidak hanya satu kali, tetapi dilakukan selama
pengumpulan data berlangsung. Sependapat dengan Nasution dalam Sugiyono
(2015: 64) observasi adalah dasar semua pengetahuan. Peneliti hanya dapat
bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh
melalui observasi. Pengamatan ini juga dilakukan untuk mengamati berbagai hal
yang ditemui pada saat wawancara.
Tabel 1. Kisi-kisi pedoman observasi
Aspek
No
1.
Keadaan Desa Jumoyo
2.
Kegiatan PKK Desa Jumoyo
3.
4.
5.
6.
Deskripsi
Kondisi perekonomian warga sebelum terjadi
bencana erupsi Gunung Merapi 2010
Kondisi warga saat terjadi bencana erupsi
Gunung Merapi tahun 2010
Peran PKK Desa Jumoyo setelah terjadinya
bencana erupsi Gunung Merapi tahun 2010
Peran PKK terhadap motivasi wirausaha
masyarakat Desa Jumoyo
2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan
oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan
48
yang diwawancarai memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2008:
186). Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan teknik wawancara semi
terstruktur. Wawancara jenis ini bersifat lentur dan terbuka, tidak terstruktur
secara ketat, tidak dalam suasana formal, dan bisa dilakukan berulang pada
informan yang sama sehingga informasi yang diperoleh akan lebih terbuka dan
dapat di saring berdasarkan informasi yang didapatkan berulang-ulang. Berikut
pedoman wawancara guna mendapatkan data yang diinginkan.
Tabel 2. Kisi-kisi Wawancara
No
Aspek
1.
Keadaan Desa Jumoyo
2.
Kegiatan PKK Desa Jumoyo
Indikator
a.
b.
a.
b.
c.
3.
4.
Kondisi perekonomian warga
sebelum terjadi bencana
erupsi Gunung Merapi 2010
a.
Kondisi warga saat terjadi
bencana erupsi Gunung
Merapi tahun 2010
a.
b.
b.
c.
d.
e.
f.
5.
Peran PKK Desa Jumoyo
setelah terjadinya bencana
erupsi Gunung Merapi tahun
a.
b.
49
Profil Desa Jumoyo
Profil PKK Desa Jumoyo
Kegiatan apa saja yang biasanya
diadakan PKK
Bagaimana sistematika proses
dari tahap perencanaan hingga
tahap pelaksanaan kegiatan
selesai
Sasaran kegiatan/program
Pekerjaan yang ditekuni sebelum
terjadinya bencana
Kondisi ekonomi dalam
keluarga sebelum tahun 2010
Apa yang terjadi pada warga
saat terjadi bencana
Apa sajakah kerugian yang
diderita warga akibat bencana
tersebut
Bagaimana kondisi ekonomi
keluarga warga setelah
terjadinya bencana
Perubahan sosial warga setelah
terjadinya bencana
Masalah yang dialami setelah
terjadinya bencana
Bagaimana cara warga
mengatasi permasalahan
tersebut
Respon PKK terhadap bencana
alam yang terjadi
Kegiatan/program apa saja yang
Nomor
Butir
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13, 14
15
2010
c.
d.
e.
f.
g.
dilakukan PKK Desa Jumoyo
untuk masyarakat yang terkena
dampak bencana
Faktor pendorong PKK Desa
Jumoyo dalam mengadakan
program tersebut
Faktor penghambat PKK Desa
Jumoyo dalam melaksanakan
program tersebut
Tanggapan masyarakat dengan
dilaksanakan program tersebut
Pengaruh apa saja yang terjadi
setelah terlaksananya program
tersebut terhadap masyarakat
Desa Jumoyo
Tingkat keberhasilan program
PKK Desa Jumoyo
16
17
18
19
20
6.
Peran PKK terhadap motivasi
wirausaha masyarakat Desa
Jumoyo
a.
b.
Program PKK yang berfokus
pada bidang wirausaha
Pengaruh kegiatan yang
dilakukan PKK Desa Jumoyo
terhadap keinginan masyarakat
dalam berwirausaha
21, 22
23, 24
3. Dokumentasi
Teknik ini dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari
dokumen dan arsip yang terdapat disekolah. Sumber yang berupa dokumen dan
arsip memiliki posisi penting dalam penelitian (Sutopo, 2006: 62). Peneliti
menggunakan sumber dokumen arsip agar hasil penelitian lebih kredibel apabila
didukung dengan sumber dokumen arsip. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan sumber dari data pencatatan yang ada di kantor Kepala Desa,
pengurus PKK, dan dokumen pemberitaan dari media massa maupun portal berita
online tentang terjadinya banjir lahar dingin pada tahun 2010, jumlah korban,
kerugian harta benda, serta bagaimana keadaan yang terjadi pada tahun 2010
tersebut.
50
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Tabel 3. Pedoman dokumentasi
Kondisi
Aspek
Ada Tidak Ada
Dekripsi
Keadaan Desa Jumoyo
Kegiatan PKK Desa
Jumoyo
Kondisi perekonomian
warga sebelum terjadi
bencana erupsi Gunung
Merapi 2010
Kondisi warga saat
terjadi bencana erupsi
Gunung Merapi tahun
2010
Peran
PKK
Desa
Jumoyo
setelah
terjadinya
bencana
erupsi Gunung Merapi
tahun 2010
Peran PKK terhadap
motivasi
wirausaha
masyarakat
Desa
Jumoyo
E. Informan Penelitian
Informan dalam penelitian adalah orang atau pelaku yang benar-benar tahu
dan menguasai masalah, serta terlibat langsung dengan masalah penelitian.
Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, maka peneliti sangat erat
kaitannya dengan faktor-faktor kontekstual, jadi dalam hal ini sampling dijaring
sebanyak mungkin informasi yang menjadi dasar rancangan teori yang dibangun.
Pemilihan informan sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah
berdasarkan pada asas subyek yang menguasai permasalahan, memiliki data, dan
bersedia memberikan informasi lengkap dan akurat. Informan yang bertindak
51
sebagai sumber data dan informasi harus memenuhi syarat. Pihak yang akan
menjadi informan narasumber (key informan) dalam penelitian ini ditentukan
dengan teknik sampling yaitu teknik purposive sampling. Menurut Sugiyono
(2009: 300) purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan
pertimbangan tertentu. Ciri-ciri khusus dari purposive sampling menurut Lincold
dan Guba dalam Sugiyono (2015: 54) yaitu, 1) Emergent sampling
designi/Sementara; 2) Serial selection of sample units/Menggelinding seperti bola
salju (snow ball); 3) Continuous adjustment or focusing of the sample/disesuaikan
dengan kebutuhan; 4) Selection to the point of redundancy/dipilih sampai jenuh.
Sampel yang dimaksud adalah informan dengan metode pemilihan
peneliti yang merujuk pada snowball sampling caranya yaitu, peneliti memilih
informan tertentu yang dipertimbangkan akan memberi data yang diperlukan,
selanjutnya berdasarkan data atau informasi yang diperoleh dari informan
sebelumnya itu, peneliti dapat menetapkan sampel lainnya yang dipertimbangkan
akan memberikan data lebih lengkap. Informan kunci dalam penelitian ini adalah
ketua PKK Desa Jumoyo.
F. Validitas Data
Teknik pengujian yang digunakan untuk validitas data dalam penelitian ini
adalah menggunakan triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain (Moleong, 2009: 330).
Triangulasi juga dapat diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat
menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang
telah ada (Sugiyono, 2015: 83). Denzin dan Moleong (2009: 330) membedakan
52
empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan
penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori.
Triangulasi yang digunakan peneliti dalam peneliian ini adalah triangulasi
sumber. Triangulasi sumber menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara
mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber (Sugiyono, 2015:
373). Peneliti membandingkan data informan satu dengan yang lain menggunakan
teknik pengumpulan data yang sama. Hasil data dari teknik pengumpulan data
wawancara berupa pernyataan pengurus PKK dibandingkan dengan anggotanya.
G. Teknik Analisis Data
Setelah peneliti melakukan penelitian di lapangan dan mengumpulkan
data-data, langkah selanjutnya yang dilakukan adalah melakukan analisis data.
Analisis data menurut Patton dalam Iqbal Hasan (2010: 29), adalah proses
mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori dan
satuan uraian dasar.
Teknik analisis data yang digunakan peneliti dalam
penelitian ini adalah analisis interaktif. Menurut Miles dan Huberman (1992: 16)
aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung
secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh. Dalam analisis ini,
peneliti menggunakan analisis interaktif model Miles dan Hubberman. Proses
analisis interaktif model ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Reduksi Data (Data Reduction)
Reduksi data adalah merangkum dan memilih hal-hal pokok yang
memfokuskan pada hal yang penting dan membuang yang tidak perlu dari data
yang telah diperoleh di lapangan. Data yang sudah direduksi akan memberikan
53
gambaran yang jelas sehingga dapat ditarik kesimpulan atau verifikasi dari data
yang telah dikumpulkan.
2. Penyajian Data (Data Display)
Setelah mereduksi data langkah selanjutnya ialah menyajikan data.
Pada langkah ini peneliti menyusun data yang relevan sehingga menjadi
informasi yang dapat disimpulkan dan memiliki makna. Penyajian data
kualitatif menggunakan teks naratif dengan bentuk kata-kata yang berisi
informasi dari hasil penelitian yang telah dilakukan.
3. Penarikan Simpulan atau Verifikasi (Conclusion/Verifying)
Langkah terakhir dari analisis data kualitatif menurut Miles dan
Hubberman (1992: 18) adalah penarikan simpulan atau verifikasi. Kesimpulan
diperoleh dari data-data dengan bukti yang valid dan konsisten agar
kesimpulan yang diperoleh sesuai dengan rumusan masalah dan lebih
terstruktur.
Pengumpulan
data
Penyajian data
Reduksi data
Kesimpulankesimpulan:
Gambaran/Verifikasi
Gambar 2. Komponen Dalam Analisis Data (Miles dan Huberman,
1992:18)
54
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Deskripsi Desa Jumoyo
a. Sejarah Desa
Desa Jumoyo awalnya merupakan daerah yang sangat subur pada Tahun
1400 Masehi Desa Jumoyo Kedatangan Pedagang dari Persia yang bernama
Sayid Hamdan Wafa Al Jumaya dan beliau meninggal di Desa Jumoyo Pada
Tahun 1423 Masehi di makamkan di Dusun Jumoyo Kidul. Adapun Kepala
Desa yang pernah menjabat dari periode-ke periode:
Tabel 4. Kepala Desa dari Periode-ke periode
Kepala Desa Ke
Kepala Desa I
Kepala Desa II Kepala
Desa III Kepala Desa
IV Kepala Desa V
Kepala Desa VI Kepala
Desa VII Kepala Desa
VIII Kepala Desa IX
Kepala Desa X Kepala
Desa XI Kepala Desa
XII
Nama Kepala Desa
: R. Hadi Admodjo
: R. Prawiro Sardjono
: R. Soewondo
: H. Djalal
: Tambeng
: Saroni
: H. Ismail
: R. Tedjo
: Suparjo. BA
: Siswadi SH
: H. Sungkono
: H. Sungkono
Periode
.......-1928
1928-1940
1940-1944
1944-1954
1954-1957
1957-1959
1959-1967
1967-1989
1989-1997
1999-2007
2007-2013
2013-sekarang
Sumber: Kelurahan Desa Jumoyo
Berdasarkan tabel 4 di atas dapat diketahui kepala desa yang memimpin
Desa Jumoyo, sebanyak sebelas kali pergantian kepala desa sampai sekarang.
Kepala Desa yang menjabat pertama kali adalah R. Hadi Admodjo dan yang
terakhir atau masih menjabat sampai sekarang adalah H. Sungkono.
55
Sumber: RPJMD Desa Jumoyo tahun 2010-2014
Gambar 3. Peta Wilayah Desa Jumoyo
b. Profil Wilayah
56
1) Batas Desa
Desa Jumoyo merupakan salah satu desa di Jawa Tengah yang
terletak di wilayah Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, dengan
batas desa:
a) Sebelah Barat: Desa Gulon, Kec. Salam, Kab. Magelang
b) Sebelah Utara: Desa Kradenan, Desa Srumbung Kec. Srumbung, Kab.
Magelang
c) Sebelah Timur: Desa Sucen, Kec. Salam, Kab. Magelang
d) Sebelah Selatan: Desa Tirto, Desa Somoketro Kec. Salam, Kab.
Magelang.
2) Luas Wilayah
Luas wilayah Desa Jumoyo terbagi dilihat dari dusun, RW dan
RT dapat dilihat dalam tabel 5 sebagai berikut:
Tabel 5. Luas Wilayah
No
Dusun
1
Jumoyo Lor
2
Jumoyo Kidul
3
Seloiring
4
Tegalsari
5
Pendem
6
Gempol/Kadirogo
7
Kemburan
8
Dowakan
9
Kemiren/Karanggawang
10
Wironayan/Larangan
11
Babadan
12
Pulosari
13
Remame
Sumber: Kelurahan Desa Jumoyo
57
RW
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
X
XI
XII
XIII
RT
7
4
5
4
2
4
5
3
7
4
5
6
3
Keterangan
2 Dusun
2 Dusun
2 Dusun
Berdasarkan tabel 5, dapat diketahui bahwa Desa Jumoyo
memiliki luas wilayah Desa 380.076 Ha, yang terbagi menjadi 16
padukuhan dengan jumlah RW sebanyak 13 dan RT sebanyak 59.
3) Peruntukan Lahan
Wilayah Desa Jumoyo terbagi menjadi beberapa kategori,
diantaranya sebagai berikut:
Tabel 6. Peruntukan Lahan
No
Penggunaan Lahan
1
Sawah / pertanian
2
Ladang / tegalan
3
Industri
4
Perkebunan
5
Permukiman
6
Perdagangan & jasa
7
Hutan
8
Lain-lain
Sumber: Kelurahan Desa Jumoyo
Jumlah Luas (Ha)
200.455
15.321
7
9.472
132.434
5
13.858
8.524
Berdasarkan tebel 6, diketahui bahwa wilayah Desa Jumoyo
diperuntukan untuk sawah/pertanian sebesar 200.455 Ha, Ladang/tegalan
sebesar 15.321 Ha, Industri sebesar 7 Ha, Perkebunan 9.472 Ha,
Pemukiman sebesar 132.434 Ha, Perdagangan dan jasa sebesar 5 Ha,
hutan sebesar 13.858 Ha dan lain-lain sebesar 8.524 Ha.
c. Profil Masyarakat
Peningkatan standar kesejahteraan serta kondisi perekonomian suatu
pedesaaan dipengaruhi salah satunya adalah profil masyarakat yang ada di
desa tersebut. Berikut profil masyarakat didasarkan pada jumlah penduduk,
mata pencaharian atau pekerjaan masyarakat, dan tingkat pendidikan warga
58
masyarakat. Berikut profil masyarakat Desa Jumoyo ditampilkan pada tabel
7, 8, dan 9 sebagai berikut:
a) Jumlah Penduduk Keseluruhan
Profil jumlah penduduk di Desa Jumoyo mempunyai komposisi
perbandingan yang hampir sama antara warga yang berjenis kelamin
laki-laki dan perempuan. Komposisi tersebut ditampilkan pada tabel
berikut ini:
Tabel 7. Data Penduduk Desa Jumoyo
Jumlah Penduduk
No
Nama Dusun
Total
L (Jiwa) P (Jiwa)
(Jiwa)
1 Jumoyo Lor
407
398
805
2 Jumoyo Kidul
264
258
522
3 Seloiring
432
428
860
4 Tegalsari
288
217
505
5 Pendem
174
177
351
6 Gempol/Kadirogo
330
285
615
7 Kemburan
330
336
666
8 Dowakan
168
169
337
9 Kemiren/Karanggawang
446
509
955
10 Wironayan/Larangan
248
250
498
11 Babadan
308
309
617
12 Pulosari
457
456
913
13 Remame
299
298
597
Jumlah
4.151
4.090
8.241
Sumber: Kelurahan Desa Jumoyo
KK
225
150
242
140
109
195
227
109
256
152
208
268
170
2.451
Berdasarkan tabel 7, diketahui bahwa jumlah penduduk di Desa
Jumoyo adalah berjumlah 8.241 jiwa yang terdiri dari 4.151 warga
berjenis kelamin laki-laki dan 4.090 warga berjenis kelamin perempuan
dan terbagi dalam 2.451 KK yang tersebar di 13 padukuhan.
59
b) Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian
Profil masyarakat Desa Jumoyo berdasarkan jenis pekerjaan
terbagi dalam beberapa kategori pekerjaan sebagai berikut:
Tabel 8. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian
No
Mata Pencaharian
Jumlah
1 PNS
110
2 ABRI/POLRI
18
3 Pensiunan
123
4 Petani
300
5 Swasta
282
6 Pedagang
226
7 Buruh tani
640
8 Tukang
79
9 Dll
1295
Sumber: Kelurahan Desa Jumoyo
Keterangan
Berdasarkan tabel 8, diketahui bahwa pekerjaan warga di Desa
Jumoyo terbagi menjadi PNS sebanyak 110 orang, ABRI/POLRI
sebanyak 18 orang, Pensiunan sebanyak 123 orang, Petani sebanyak 300
orang, Swasta sebanyak 282 orang, Pedagang sebanyak 226 orang, Buruh
Tani 640 orang, Tukang 79 orang dan lain-lain sebanyak 79 orang.
Berdasarkan data tersebut rata-rata mata pencaharian warga Desa
Jumoyo sebagai petani dan pedagang.
60
c) Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Tabel 9. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Kelompok
Jumlah
N
%
Laki-laki
N
%
Perempuan
N
%
Belum Tamat
3227 37.01% 1562 17.91% 1665 19.10%
SD/Sederajat
SLTA/ Sederajat
1829 20.98% 1009 11.57% 820 9.40%
Tamat SD/ Sederajat
1640 18.81% 776 8.90% 864 9.91%
SLTP/Sederajat
1620 18.58% 840 9.63% 780 8.95%
Diploma IV/ Strata I
214
2.45% 118 1.35%
96
1.10%
Akademi/ D III/ S.
122
1.40%
56
0.64%
66
0.76%
Muda
Diploma I / II
51
0.58%
27
0.31%
24
0.28%
Strata II
16
0.18%
11
0.13%
5
0.06%
Tidak / Belum
0
0.00%
0
0.00%
0
0.00%
Sekolah
Strata III
0
0.00%
0
0.00%
0
0.00%
Belum Mengisi
0
0.00%
0
0.00%
0
0.00%
Total
8719 100% 4399 50.45% 4320 49.55%
Sumber: Kelurahan Desa Jumoyo
Berdasarkan tabel 9, diketahui bahwa persentase tingkat
pendidikan warga masyarakat di Desa Jumoyo terbagi dalam jenjang
sebagai berikut: Belum Tamat SD/Sederajat sebesar 37.01%, Tamat
SD/Sederajat sebesar 18.81%, SLTP/Sederajat sebesar 18.58%, SLTA /
Sederajat sebesar 20.98%, Diploma I/II sebesar 0.58%, Akademi/
Diploma III/S. Muda sebesar 1.40%, Diploma IV/ Strata I sebesar 2.45%,
Strata II sebesar 0.18%.
Berdasarkan data tingkat pendidikan di atas dapat disimpulkan
bahwa masyarakat perempuan di Desa Jumoyo lebih dari setengah warga
perempuannya atau sebesar 61.46% menempuh pendidikan. Hal itu
menunjukkan bahwa kesadaran kaum perempuan di Desa Jumoyo untuk
61
mengenyam pendidikan sudah cukup baik dan perlu mendapat dukungan
baik dari pihak keluarga maupun lingkungan masyarakat.
d. Pemerintahan Desa
1) Visi dan Misi
a) Visi
“Terwujudnya masyarakat Desa Jumoyo yang aman tertib, damai,
sejahtera lahir dan batin yang didukung oleh semua elemen
masyarakat dan swadaya masyarakat dan menciptakan masyarakat
Desa Jumoyo yang agamis, sejahtera dan mandiri”
b) Misi
1.
Meningkatkan
keamanan
dan
ketertiban
di
lingkungan
masyarakat Desa Jumoyo.
2.
Meningkatkan
pelayanan
lembaga–lembaga
desa
kepada
masyarakat agar kebutuhannya terpenuhi.
3.
Meningkatkan kesehatan lingkungan masyarakat Desa Jumoyo.
4.
Mengupayakan peningkatan kualitas SDM masyarakat Desa
Jumoyo yang bertumpu pada iptek dan imtaq (ilmu pengetahuan
teknologi serta beriman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa).
5.
Meningkatkan kemampuan dan peranan wanita dalam semua
aspek kehidupan.
6.
Mengupayakan terciptanya lapangan kerja dan peningkatan
ekonomi rakyat.
62
7.
Meningkatkan sarana dan prasarana dasar pemukiman.
8.
Meningkatkan produksi pertanian.
9.
Melestarikan adat istiadat dan budaya asli desa.
10. Mengoptimalkan/
meningkatkan
kesadaran
masyarakat
berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan desa.
11. Meningkatkan pemahaman keagamaan serta aktualisasinya.
12. Membangkitkan semangat gotong royong untuk membangun
Desa Jumoyo.
13. Memaksimalkan Sumbar Daya Alam dan Sumber Daya Alam
yang ada untuk kesejahteraan warga Desa Jumoyo
2) Data Perangkat Desa
Tabel 10. Data Perangkat Desa Jumoyo
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Nama
Sungkono
Djoko Hasthono
Agus Rinanto
Ismadi
Muhajir
Acmad Nurfuat
Sumarni, Amd
Achmad Muthohir
Sarto
Muh Jaelani
Slamet Riyadi
Sumarni, Amd
Sudiyanto
Mugiyanto
Ngatijo
Ahmad Hisam
Mukhamad Tahmid
Muh Zunus
Ahmad Jumaedi
Titi Etmiersi
Jabatan
KADES
SEKDES
KASI PEMERINTAHAN
KASI PEMBANGUNAN
KASI KESRA
KAUR KEUANGAN
KAUR UMUM
KADUS
KADUS
KADUS
KADUS
PJ KADUS
KADUS
PJ KADUS
KADUS
KADUS
KADUS
KADUS
KADUS
PJ KADUS
Sumber: Kelurahan Desa Jumoyo
63
Alamat
Jumoyo Lor
Tegalsari
Seloiring
Seloiring
Babadan
Jumoyo Kidul
Pendem
Jumoyo Lor
Jumoyo Kidul
Seloiring
Tegalsari
Pendem
Gempol
Kemburan
Dowakan
Kemiren
Wironayan
Babadan
Pulosari
Remame
Berdasarkan tabel 10, diketahui bahwa terdapat 20 orang yang
menduduki posisi dalam pemerintahan Desa Jumoyo, diantaranya Kades,
Sekdes, Kasi Pemerintahan, Kasi Pembangunan, Kasi Kesra, Kaur
Keuangan, Kaur Umum, 8 orang Kadus dan 3 Penanggung Jawab Kadus.
3) Badan Permusyawarahan Desa
Tabel 11. Data Badan Permusyawaratan Desa
No
Nama
1 M.Darmawan Purwanto,SE
2 Much alwadi Suwito
3 Joko Siswanto
4 Paeran SH
5 Much Zaeni
6 M Hariyanto
7 Purwanti Nugraheni, S.Ag
8 Ahmad Marzani
9 Ngatiyah
10 Joko Irwanto
Sumber: Kelurahan Desa Jumoyo
Jabatan
Ketua
Wakil Ketua
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Badan Permusyawaratan Desa merupakan sebuah organisasi yang
dibentuk oleh pemerintah desa atas dasar pilihan masyarakat, yang
tugasnya mengawasi dan memonitor kegiatan Desa Jumoyo secara
menyeluruh, termasuk anggaran, perencanaan program, pelaksanaan,
hingga
pertanggungjawaban
serta
mengawasi
arus
keuangan
pemerintahan di Desa Jumoyo. Berdasarkan tabel 11, diketahui bahwa
Badan Permusyawaratan Desa terdiri dari 11 orang dengan rincian ketua,
wakil ketua, sekretaris dan 8 anggota.
e. Potensi Desa
Desa Jumoyo merupakan sebuah desa yang terletak diantara Jalur
Jalan Propinsi Jawa Tengah, diantara Propinsi DIY dan Kota Muntilan yang
64
merupakan jalur Lalu Lintas lintasan regional. Hal tersebut menjadikan
Desa Jumoyo sebagai kawasan yang strategis untuk mendukung
perkembangan perekonomian masyarakat. Mobilitas masyarakat Desa
Jumoyo juga dipermudah dengan lokasi wilayahnya yang dilalui Jalan
Propinsi ditengahnya.
Pada beberapa dusun yang ada di Desa Jumoyo, merupakan daerah
aliran sungai yang bernama Kali Putih. Kali Putih adalah salah satu sungai
yang ketika terjadi erupsi Gunung Merapi selalu menjadi sungai yang
mengalirkan lahar dingin hasil erupsi. Pada tahun 2010, Gunung Merapi
mengalami erupsi dahsyat yang menyebabkan limpahan material lava
mengalir dan menjadi lahar dingin. Pada hari Senin 3 Januari 2011, terjadi
banjir lahar dingin yang sangat besar dan menenggelamkan Dusun Gempol,
Desa Jumoyo serta menyebabkan Jalan Magelang-Jogja ditutup untuk
sementara waktu. Hal tersebut menyebabkan puluhan rumah di Dusun
Gempol dan Seloiring hilang maupun rusak berat, sehingga tidak layak huni
lagi. Namun demikian di lain hal kawasan Desa Jumoyo menjadi kaya
dengan potensi pasir dan batu. Potensi lain yang ada di Desa Jumoyo
adalah, tanah liat sebagai bahan dasar pembuatan batu bata dan sumber air
sebagai potensi untuk lahan pertanian dan perikanan.
Produksi bakpia merupakan salah satu produk dari Desa Jumoyo
yang
di mulai pada bulan 24 November 2013 dengan awal jumlah
karyawan 2 orang. Hingga saat ini sudah memiliki karyawan 18 orang dan
telah memproduksi 1600 bungkus per harinya, Bakpia Pandan Mas pun
65
telah di pasarkan selain di Pasar Muntilan dan toko serta warung warung di
sekitar Desa Jumoyo juga telah di pasarkan sampai ke daerah Muntilan,
Srumbung dan Ngluwar. Bakpia Pandan Mas diproses secara higienis dan
tanpa bahan pengawet. Hal itu juga yang menyebabkan bakpia Pandan Mas
tidak mampu bertahan lebih dari satu minggu.
2. Deskripsi Program Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
a. Sejarah Berdirinya Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
Desa Jumoyo, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang
PKK sebagai gerakan pembinaan masyarakat dimulai dari seminar Home
Economic di Bogor tahun 1957 dan disusun mata-mata pelajaran Pendidikan
Kesejahteraan Keluarga (PKK) tahun 1961 serta menghasilkan 10 segi kehidupan
keluarga yaitu family relation (hubungan inter dan antara keluarga), child care
(membimbing dan mengasuh anak), food (makanan), clothing (makanan), housing
(perumahan), health (kesehatan), family income (keuangan keluarga), home
management (tatalaksana rumah tangga), security (keamanan lahir dan batin),
sound planing (perencanaan sehat).
Pada tahun 1967 oleh istri Gubernur Jawa Tengah (Ibu Istriati Moenadi)
dilakukan pengembangan materi menjadi 10 Segi Pokok PKK yang dilaksanakan
secara intensif di Jawa Tengah. 10 Segi Pokok tersebut meliputi pengahayatan dan
pengamalan pancasila, gotong royong, pangan, sandang, perumahan, tata laksana
rumah tangga, pendidikan dan keterampilan, kesehatan, pengembangan kehidupan
beroperasi, kelestarian lingkungan hidup, perencanaa sehat sesuai dengan buku
kerja Tim Penggerak PKK Kabupaten Magelang.
66
Sejak pertama kali dibentuk, PKK telah mengalami perubahan dan
perkembangan. Perubahan tersebut diantaranya beberapa pembaharuan yang
didasarkan pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor: 1 Tahun 2013 tentang
Pemberdayaan Masyarakat melalui Gerakan PKK; Keputusan RAKERNAS VII
PKK Nomor: 02/Kep/Rakernas VIII PKK/VII/2010, tanggal 30 Juli 2010 tentang
Pedoman Kelembagaan PKK; Surat Keputusan Ketua Umum Tim Penggerak
PKK Nomor: 07/KEP/PKK.Pst/IX/2015 tanggal 14 September 2015 Tentang
Penyelenggaraan dan Pembentukan Panitia Rapat Kerja Nasional VIII Tim
Penggerak PKK Tahun 2015.
Kelembagaan dan pengelolaan gerakan PKK disebut Tim penggerak PKK
(TP PKK) adalah mitra kerja pemerintahan dan organisasi kemasyarakatan, yang
berfungsi sebagai fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali dan penggerak
pada masing-masing jenjang untuk terlaksananya program PKK. TP PKK ini
meliputi pusat, provinsi, kabupaten, kota, kecamatan, serta desa/kelurahan.
PKK di Desa Jumoyo mulai dibentuk pada tahun 1967 atas dasar inisiatif
dari Isteri Gubernur Jawa Tengah Ibu Isriati Moenadi karena pada saat itu
tersentuh melihat kehidupan sebagian masyarakat Jawa Tengah yang sangat
menyedihkan dan memprihatinkan terutama daerah Dieng Kabupaten Wonosobo
diantara mereka banyak yang menderita Honger Odeem (HO) atau busung lapar,
sehingga dibentuklah PKK di Jawa Tengah dari tingkat Provinsi sampai Desa dan
Kelurahan untuk melaksanakan 10 Segi Pokok PKK secara intensif.
PKK menjadi lembaga resmi setelah Menteri Dalam Negeri Bapak Amir
Machmud mengirim Surat Kawat Nomor : SUS 3/6/12 pada tanggal 27 Desember
67
1972. Untuk wilayah Kabupaten Magelang pembentukan kelompok PKK
dilakukan pada setiap desa dan Desa Jumoyo yang memiliki 13 dusun. Berikut
adalah rincian nama dusun yang ada di Desa Jumoyo: a) Dusun Jumoyo Lor; b)
Jumoyo Kidul; c) Dusun Seloiring; d) Dusun Tegalsari; e) Dusun Pendem; f)
Dusun Gempol/Kadirogo; g) Dusun Kemburan; h) Dusun Dowakan; i) Dusun
Kemiren/Karanggawang; j) Dusun Wironayan/ Larangan; k) Babadan; l) Pulosari;
m) Remame, Kelompok PKK yang ada di masing-masing dusun bergabung di
tingkat pedesaan menjadi TP PKK Desa Jumoyo.
b. Susunan Kepengurusan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga
(PKK) Desa Jumoyo, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang
PKK Desa Jumoyo memiliki pengurus inti yang berjumlah 31 orang dan
mempunyai 80 anggota yang aktif dalam setiap program kegiatan. Pengurus
tersebut berasal dari 13 padukuhan/dusun yang ada di Desa Jumoyo, dengan
rincian setiap dusun terdiri dari 4 hingga 5 orang. Rata-rata pengurus PKK Desa
Jumoyo berpendidikan SMA, dalam pelaksanan suatu kegiatan terdapat
penanggung jawab dalam setiap Pokja program yang sudah ditentukan tugas dan
kewajibannya. Koordinasi yang baik menjadi elemen utama dalam pencapaian
tujuan PKK. Pengurus PKK Desa Jumoyo terdiri dari ibu-ibu yang mempunyai
pekerjaan diluar kepengurusan PKK, namun mereka mempunyai komitmen untuk
menjalankan tugas dan perannya sebagai pengurus PKK. Berikut susunan tim
Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Desa Jumoyo Masa Bhakti
Tahun 2014 -2019:
68
Tabel 13. Daftar Kepengurusan PKK Desa Jumoyo
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Jabatan dalam Kepengurusan
Asal Dusun
Ketua
Jumoyo Lor
Wakil Ketua I
Tegalsari
Wakil Ketua II
Jumoyo Lor
Sekretaris I
Jumoyo Lor
Sekretaris II
Pulosari
Bendahara I
Seloiring
Bendahara II
Larangan
Ketua Pokja I
Pulosari
Sekretaris Pokja I
Tegalsari
Bendahara Pokja I
Pendem
Anggota Pokja I
Wironayan
Anggota Pokja I
Karanggawang
Anggota Pokja I
Babadan
Ketua Pokja II
Kemburan
Sekretaris Pokja II
Dowakan
Bendahara Pokja II
Pulosari
Anggota Pokja II
Jumoyo Lor
Anggota Pokja II
Jumoyo Kidul
Anggota Pokja II
Seloiring
Ketua Pokja III
Remame
Sekretaris Pokja III
Kemburan
Bendahara Pokja III
Seloiring
Anggota Pokja III
Kemburan
Anggota Pokja III
Gempol
Anggota Pokja III
Jumoyo Lor
Ketua Pokja IV
Jumoyo Kidul
Sekretaris Pokja IV
Jumoyo Kidul
Bendahara Pokja IV
Dowakan
Anggota Pokja IV
Babadan
Anggota Pokja IV
Kemiren
Anggota Pokja IV
Remame
Sumber: Kelurahan Desa Jumoyo
69
c. Anggota Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa
Jumoyo, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang
Anggota PKK di Desa Jumoyo bersal dari 13 Dusun, jumlah anggota
mengalami fluktuaktif yang artinya selalu berubah karena masuknya anggota baru
maupun anggota lama yang keluar atau tidak aktif lagi. Anggota yang baru akan
mendapatkan bimbingan dan secara bertahap supaya mengikuti anggota lain yang
telah lama bergabung sehingga mendapat pengetahuan yang luas tentang sistem
dalam PKK.
d. Tugas
a. Menyusun rencana kerja PKK Desa/Kelurahan, sesuai dengan hasil Rakerda
Kabupaten/Kota;
b. Melaksanakan kegiatan sesuai jadwal yang disepakati;
c. Menyuluh
dan
menggerakkan
kelompok-kelompok
PKK
Dusun/
Lingkungan, RW, RT dan dasa wisma agar dapat mewujudkan kegiatankegiatan yang telah disusun dan disepakati;
d. Menggali,
menggerakan
dan
mengembangkan
potensi
masyarakat,
khususnya keluarga untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga sesuai
dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan;
e. Melaksanakan kegiatan penyuluhan kepada keluarga-keluarga yang
mencakup kegiatan bimbingan dan motivasi dalam upaya mencapai
keluarga sejahtera;.
f. Mengadakan pembinaan dan bimbingan mengenai pelaksanaan program
kerja;
70
g. Berpartisipasi dalam pelaksanaan program instansi yang berkaitan dengan
kesejahteraan keluarga di desa/kelurahan;
h. Membuat laporan basil kegiatan kepada Tim Penggerak PKK Kecamatan
dengan tembusan kepada Ketua Dewan Penyantun Tim Penggerak PKK
setempat;
i. Melaksanakan tertib administrasi; dan
j. Mengadakan konsultasi dengan Ketua Dewan Penyantun Tim Penggerak
PKK setempat.;
e. Fungsi
a. Penyuluh, motivator dan penggerak masyarakat agar mau dan mampu
melaksanakan program PKK; dan
b. Fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali, pembina dan pembimbing
Gerakan PKK.
B. Deskripsi Informan
Informan penelitian merupakan sumber utama peneliti dalam menggali
informasi yang dibutuhkan peneliti dalam melakukan penelitian ini secara
mendalam. Informan dalam penelitian yang berjudul “Peran PKK Terhadap
Motivasi Wirausaha Masyarakat Desa Jumoyo Pasca Bencana Erupsi Merapi
2010” adalah pengurus PKK Desa Jumoyo, korban terdampak banjir lahar dingin
yang saat ini memiliki usaha dalam beberapa bidang, dan relawan dari PMI yang
saat itu mengabdi di pengungsian. Alasan peneliti memilih beberapa informan
tersebut dikarenakan peneliti menggunakan metode “Snowball Throwing” dengan
Ketua PKK Desa Jumoyo sebagai informan kuncinya. Selanjutnya informan kunci
71
akan memberikan informasi terkait siapa yang dapat dijadikan informan
selanjutnya, yaitu dengan kriteria informan tersebut benar-benar dapat
memberikan informasi dan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
Dalam penelitian ini peneliti mengambil 7 informan yang terdiri dari SK,
informan kunci yaitu ketua PKK Desa Jumoyo, SR, dan RHY yang mewakili
pengurus PKK, TA mewakili pengurus PKK yang terkena dampak banjir lahar
dingin dan kini menjadi wirausaha, DS dan IBN mewakili korban banjir lahar
dingin yang saat ini menjadi wirausaha, serta BY yaitu seorang relawan PMI yang
pada tahun 2010 menjalankan pengabdian di pengungsian dan dapur umum Desa
Jumoyo setelah diterjang banjir lahar dingin material erupsi Gunung Merapi.
Berikut ini deskripsi dari masing-masing informan:
1.
SK
SK merupakan informan kunci dalam penelitian ini dikarenakan beliau yang
paling mengerti informasi yang dibutuhkan peneliti dalam penelitian ini. SK
merupakan ketua PKK Desa Jumoyo sekaligus istri dari Kepala Desa Jumoyo.
Usia beliau saat ini adalah 41 tahun beralamat di Dusun Jumoyo Lor. Keseharian
beliau selain menjadi Ketua PKK adalah seorang ibu rumah tangga yang memiliki
usaha industri rumah tangga berupa bakpia yang diberi merek “Pandan Mas”.
Usaha bakpia tersebut beliau rintis setelah terjadinya banjir lahar dingin yang
menimpa Desa Jumoyo pada tahun 2010. Ilmu yang beliau dapatkan dalam
membuat bakpia berasal dari pelatihan pengolahan makanan yang dulu beliau
selenggarakan bersama LSM. Hingga tahun 2018, dalam sehari industri rumahan
72
beliau mampu memproduksi 1600 bungkus bakpia dan dititipkan di toserba, toko
makanan dan toko oleh-oleh yang ada di Kabupaten Magelang.
2.
SR
SR merupakan warga Dusun Seloiring yang berusia 56 tahun. Di dalam PKK
Desa Jumoyo, beliau mengemban jabatan sebagai bendahara. Beliau merupakan
ibu rumah tangga yang memiliki berbagai usaha kecil dirumahnya antara lain
berjualan ban dalam truk, membuat bros, dan memanfaatkan kantong plastik
bekas kemudian menganyamnya hingga menjadi keset. Beliau merupakan sosok
yang ulet dan kreatif serta mengedepankan kejujuran dalam menjalankan
amanahnya sebagai bendahara yang mengharuskan beliau mengatur arus
keuangan organisasi.
3.
TA
TA adalah seorang pemilik warung makan yang dibuka pada tahun 2011,
sebelumnya beliau merupakan penjual lontong dan suami beliau merupakan
seorang petani. Kemudian ketika terjadi banjir lahar dingin pada tahun 2010
beliau
kehilangan
lahan
pertraniannya
dan
suaminya
pun
kehilangan
pekerjaannya, namun kini beliau berhasil membalikkan keadaan ekonomi dan
meningkatkannya menjadi sebuah usaha yang berhasil. TA berusia 46 tahun dan
beralamat di Dusun Seloiring. Dalam PKK Desa Jumoyo, beliau menjabat sebagai
anggota Pokja IV.
4.
RHY
RHY merupakan sekretaris di PKK Desa Jumoyo yang berusia 45 tahun.
Beliau bekerja sebagai staff gizi di klinik kesehatan swasta yang ada di Desa
73
Jumoyo. Selain bekerja, beliau juga memiliki usaha sampingan dengan berjualan
bawang merah goreng, bawang putih goreng, dan sambal tabur. Sebelum terjadi
bencana erupsi merapi dan banjir lahar dingin beliau berprofesi sebagai penjual
bubur, pada saat bencana terjadi keadaan berubah drastis dan beliau sibuk
membantu di pengungsian, beliau berhenti berjualan namun akhirnya kini beliau
dan suami yang beramat di Dusun Jumoyo Lor tersebut sama-sama bekerja dan
mengembangkan usaha sehingga mampu menyekolahkan anaknya hingga
perguruan tinggi.
5.
DS
DS merupakan warga Dusun Gempol yang tempat tinggalnya turut hanyut
diterjang banjir lahar dingin pada tahun 2010. Pada saat bencana tersebut terjadi,
DS masih duduk di bangku SMP. Karena saat itu dia menjadi korban bencana,
sekolah menawarkan bantuan kepadanya hingga pada saat SMA mendapatkan
beasiswa. Ketika tinggal di pengungsian, DS kerap mengikuti ibunya datang ke
posko pelatihan dan melihat ibunya dilatih menjahit dan menjadi bendahara
koperasi. Sejak saat itu DS menjadi gemar mencari uang, dari jual pulsa hingga
kini memiliki usaha berjualan casing HP dan topi secara online dan menjadi guru
setelah lolos tes CPNS di Palangkaraya.
6.
IBN
IBN adalah warga Dusun Gempol yang tempat tinggal dan lahan
pertaniannya hilang tergenangi material banjir lahar dingin. Pada awalnya beliau
berpikir untuk memanfaatkan material yang melimpah tersebut dan penjadi
penambang pasir, namun ketika PKK bersama Pemerintah Desa memberikan
74
pelatihan pembuatan paving dan batako, beliau antusias dan mengikuti proses
pelatihannya hingga selesai. Tidak sampai disitu, bapak berusia 38 tahun tersebut
juga diberikan fasilitas modal berupa alat cetakan batako, sehingga beliau
bersemangat untuk memulai usaha produksi batako dengan bahan dasar pasir dari
banjir lahar dingin. Jika sebelumnya kehidupan perekonomian IBN masuk dalam
kategori dibawah sejahtera, kini beliau mampu meningkatkan taraf ekonomi
keluarganya, membangun rumahnya kembali dan memiliki beberapa kendaraan
pribadi serta truk yang beliau gunakan sebagai sarana mobilitas usahanya.
7.
BY
BY adalah seorang petugas PMI yang pada saat bencana terjadi beliau
menjadi relawan dan tinggal di pengungsian selama 10 bulan. Beliau merupakan
perwakilan dari PMI Jawa Tengah. Selain menjadi relawan di pengungsian, pada
saat itu beliau masih mahasiswa di sebuah universitas di Jerman. Beliau
menempuh perkuliahan dengan sistem online. Setelah lulus pada tahun 2013,
beliau kemudian bekerja di salah satu perusahaan tambang di Kalimantan. Kini
beliau berusia 33 tahun, memiliki seorang putra dan beralamat di Kabupaten
Temanggung, Jawa Tengah.
C. Hasil Penelitian
Setelah proses penelitian melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi
yang telah dilaksanakan di Desa Jumoyo, terungkap berbagai macam fakta yang
terlihat di lapangan. Fokus dalam penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana
peran PKK dalam memotivasi wirausaha masyarakat Desa Jumoyo pasca erupsi
Gunung Merapi tahun 2010.
75
Gerakan PKK merupakan sebuah organisasi yang bertujuan untuk
memberdayakan keluarga dalam upaya meningkatkan kesejahteraan menuju
terwujudnya keluarga beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa,
berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri serta
kesetaraan dan keadilan gender serta kesadaran hukum dan lingkungan. Sebagai
gerakan yang sektor utama penggeraknya merupakan kaum perempuan, PKK
memegang peran yang penting dalam mengemban tugas mulia untuk turut serta
mewujudkan kesejahteraan keluarga. Untuk mencapai tujuan, perlu peran yang
nyata dari PKK, yaitu meliputi usaha-usaha yang dilakukan oleh PKK agar secara
aktif dapat berkontribusi dalam memajukan kualitas hidup masyarakat.
Desa Jumoyo merupakan desa yang berada di pinggir aliran Kali Putih
dan sebagian wilayahnya terkena dampak baik secara materiil maupun imateriil
pada saat terjadinya erupsi Gunung Merapi tahun 2010 akibat banjir lahar dingin.
Terjadinya erupsi juga menyebabkan Desa Jumoyo digunakan sebagai lokasi
pengungsi dari desa-desa di sepanjang aliran Kali Putih. Dampak dari banjir lahar
dingin tersebut membawa perubahan yang signifikan bagi masyarakat di Desa
Jumoyo secara umum. Dampak tersebut meliputi hilangnya harta, benda,
pekerjaan, lahan pertanian dan juga kerugian secara psikologis yang dialami
masyarakat dan menyebabkan trauma serta menurunnya semangat dalam
mengembalikan perekonomian keluarga. Untuk itu peran serta PKK dalam usaha
meningkatkan kesejahteraan warga masyarakat agar kembali seperti semula
terutama melalui kaum perempuan menjadi salah satu solusi dalam menghadapi
dampak negatif dari erupsi Gunung Merapi tahun 2010.
76
Beberapa kegiatan PKK di Desa Jumoyo sebagai usaha pencapaian visi
PKK diantaranya melalui; trauma healing, penyuluhan dan pelatihan boga,
pelatihan pembuatan kue, makanan ringan, keripik, pernak-pernik, pemanfaatan
kain perca, program keamanan dan ketahanan pangan, pola pengolahan makanan
sehat, mitigasi bencana terutama lahar dingin, pembinanan lansia, POSYANDU.
1. Peran PKK dalam meningkatkan motivasi wirausaha masyarakat Desa
Jumoyo pasca erupsi gunung Merapi
Berdasakan hasil penelitian yang telah dilaksanakan menunjukan bahwa
Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Desa Jumoyo pasca erupsi
merapi mengalami perubahan dan peningkatan program. Jika biasanya PKK
cenderung statis pada program pemberdayaan perempuan dan kegiatan pertemuan
rutin, terjadinya erupsi Gunung Merapi mengharuskan PKK Desa Jumoyo untuk
melakukan gebrakan baru dalam programnya, terutama yang bertujuan untuk
mengembalikan dan meningkatkan keadaan ekonomi masyarakat salah satunya
dengan cara berwirausaha.
Terjadinya bencana erupsi Gunung Merapi 2010 yang membawa arus
banjir lahar dingin ke Kali Putih yang ada di Desa Jumoyo telah menjadi hal yang
tidak pernah disangka akan terjadi dan mengakibatkan warga mengalami
kepanikan dan kebingungan. Seperti pernyataan yang disampaikan oleh SR (56)
selaku pengurus PKK Desa Jumoyo, yaitu:
“.....otomatis bingung karena terjadinya lahar dingin baru sekali itu, saya
sendiri juga baru mengalami sekali itu jadi ya jelas pontang-panting ya
terus yang di desa sendiri itu lagi ngopeni pengungsi erupsi, eh kita sendiri
juga disuruh mengungsi, sehingga kita takut” (wawancara 12/09/2018).
77
Ditengah kepanikan karena bencana yang belum pernah dialami
sebelumnya, masyarakat sudah dihimbau untuk evakuasi dan pada saat bencana
berlangsung, warga sudah terkondisi. Hal tersebut diungkapkan oleh TA (46)
“Semula panik, tapi kemudian bisa terkondisikan” (wawancara 13/09/2018),
sesuai juga dengan pernyataan dari RHY (45) yaitu:
“.....mungkin dari masyarakat kebanyakan baru pertama kali mengalami
terutama ya kacau, bingung itu yang terjadi mbak, sementara belum
terkondisi, tapi kan terus dari PKK itu berusaha mengkondisikan. Pas
terjadinya banjir itu warganya udah terkondisi di tempat evakuasi akhir”
(wawancara 15/09/2018).
Hal yang sama juga disampaikan DS (23) selaku warga yang mengalami
langsung peristiwa tersebut, yaitu:
“.....saat itu kan gunung merapi meletus, pemerintah memberi peringatan
kan, kita kan belum pernah mengalami seperti itu, setelah itu
diinformasikan untuk segera evakuasi, ibuk saya nyuruh untuk
mengumpulkan barang-barang yang berharga, terus abis itu ke titik
kumpul itu di pinggir jalan di gapura udah disediakan truk, lalu pada saat
itu kami bersama para lansia dan para wanita itu terus mengungsi ke balai
desa jumoyo, kalau tidak salah jam 3 sore, banjirnya itu maghrib”
(wawancara 22/09/2018).
Bencana erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada tahun 2010
mengakibatkan berbagai macam kerugian yang melanda masyarakat Desa
Jumoyo, kerugian ini bersifat materiil dan imateriil. Kerugian materiil meliputih
hilangnya tempat tinggal, lahan pertanian, ladang, dan fasilitas umum seperti
jembatan penyeberangan dan mushola, sedangkan kerugian imateriil meliputi
trauma psikis dan hilangnya mata pencaharian. DS (23) merupakan warga Dusun
Gempol
yang terkena
dampak langsung
mengungkapkan:
78
bencana banjir lahar
dingin
“.....kerugian yang paling utama itu matinya mata pencaharian para kepala
keluarga ya, jadi yang pasti mereka tidak bisa bekerja otomatis tidak ada
pemasukan itu kerugian yang pertama, yang kedua ada juga yang
mengalami kerusakan rumah hingga hilangnya rumah dan barang
berharga. Jadi ada juga yang udah tau mau banjir tapi namanya orang desa
malah menyimpan uangnya dibawah bantal dirumahnya, yaudah hanyut
uangnya. Ada juga kerugian psikis, yang trauma gitu orang tua itu udah
dibilang jangan disitu malah masih di lokasi jadi mereka lari-lari gitu lho
mbak” (wawancara 22/09/2018).
Hal yang sama juga disampaikan oleh IBN (38) yang mengatakan “Ya
yang pasti satu kehilangan rumah beserta perabot dan harta benda yang lain, dua
kayak saya gini jadi nggak punya lahan garapan lagi karena terendam pasir dan
batu” (wawancara 26/09/2018). SK (41) sebagai ketua PKK Desa Jumoyo juga
sependapat dan mengatakan “Banyak, kerugian material immaterial. Material itu
bangsane rumah, sawah, lahan pertanian. Yang immaterial itu psikis, berlamalama di pengungsian kan juga jadi stress” (wawancara 08/09/2018). Hal senada
juga disampaikan oleh TA (46) yaitu “kerugiannya sawah dan ladang yang hilang,
tempat tinggal juga banyak yang hilang, tempat atau lahan mencari nafkah juga
banyak yang hilang” (wawancara 13/09/2018).
Bencana yang terjadi menimpa sebagian wilayah Desa Jumoyo dan tidak
pernah disangka akan menjadi kejadian yang luar biasa. Masyarakat Desa Jumoyo
yang mengungsi mendapatkan perhatian serius dari pemerintah, tak terkecuali dari
PKK. Pada saat terjadi kepanikan di lapangan, PKK Desa Jumoyo secara tanggap
turut serta dalam membantu masyarakat. BY (33) seorang relawan Palang Merah
Indonesia (PMI) yang saat itu diterjunkan untuk membantu di posko pengungsian
mengungkapkan “PKK itu yang mengatur semua arus logistik pengungsian,
79
mengelola keuangan dan ngadain berbagai kegiatan, waktu itu banyak LSM
ngajak kerjasama untuk turun membantu, jadi difasilitasi oleh PKK” (wawancara
01/10/2018). Pernyataan yang senada juga disampaikan oleh SK (41) “Iya, salah
satu sek paling getol turun lapangan selain pemerintah desa ya PKK, karena meh
siapa lagi yang membantu ngurusi pengungsi yang segitu banyak nek bukan kita”
(wawancara 08/09/2018) dan juga pernyataan SR (56) yaitu “Lha iya to dik, PKK
kan kudu siap siaga kalau ada kegiatan apapun kita harus turun lapangan
membantu pemerintah desa” (wawancara 12/09/2018).
PKK Desa Jumoyo sebagai bagian dari pemerintahan desa berperan aktif
dalam menfasilitasi berbagai macam kegiatan seperti penyediaan dan memasak
logistik di dapur umum, dan trauma healing sebagai salah satu usaha dalam
mengembalikan lagi semangat secara psikologi yang sempat turun akibat bencana
banjir lahar dingin akibat erupsi Gunung Merapi. Seperti yang diungkapkan SK
(41) yaitu “melayani di dapur umum, pendampingan, trauma healing bersama
dengan pemerintah daerah dan LSM” (wawancara 08/09/2018). Hal senada juga
disampaikan RHY (45) yang mengungkapkan bahwa “kegiatan yang diberikan ya
trauma healing tadi, mitigasi juga” (wawancara 15/09/2018), serta SR (56) juga
mengatakan “yang jelas menyediakan logistik di pengungsian ya, terus ada
pendampingan dari LSM untuk mengurangi trauma warga yang terdampak gitu
dik, ya ada PMI juga relawan-relawan gitu membantu” (wawancara 12/09/2018).
Selain itu juga dilakukan sosialisai mitigasi bencana dari BPBD bersama PKK,
sesuai pernyataan dari DS (23) yang mengungkapkan bahwa “yang saya ingat
waktu itu ya ada sosialisasi mitigasi bencana” (wawancara 22/09/2018).
80
Tidak hanya itu pada kesempatan tersebut PKK bekerjasama dengan LSM
juga menggunggah masyarakat untuk bangkit dan kembali menata perekonomian
keluarga,
salah
satunya
dengan kegiatan
kewirausahaan.
Seperti
yang
dikemukakan oleh TA (46) selaku pengurus PKK, yaitu:
“Trauma healing, terus ketrampilan untuk meningkatkan kewirausahaan,
keterampilan peningkatan SDM. Bekerjasama dengan lembaga lain, LSM
gitu. Membuat kue-kue, terus makanan ringan, makanan kering kaya
keripik, slondok, ceriping gethuk” (wawancara 13/09/2018).
Hal senada juga disampaikan oleh DS (23) selaku korban banjir lahar
dingin yang saat ini menjadi wirausaha muda, yaitu:
“.....yang saya ingat waktu itu ya ada sosialisasi mitigasi bencana,ada juga
pelatihan keterampilan mengolah makanan, bikin paving sama batako juga
buat bapak-bapak gitu, terus ada juga penyuluhan dan pembinaan koperasi,
pelatihan menjahit, seinget saya itu sih mbak” (wawancara 22/09/2018).
Hal senada juga disampaikan oleh BY (33) selaku relawan PMI yang
membantu Desa Jumoyo, yaitu:
“Banyak dik, kalau saya sih ingetnya waktu itu ada Bu Linda Agum
Gumelar dan ketua PKK Jawa Tengah sampai datang berkunjung
memantau ibu-ibu pengungsi workshop bikin jilbab yang dikasih manikmanik gitu, sama latihan tata boga juga, ada mahasiswa yang pengabdian
masyarakat di Jumoyo kok, jadi PKK banyak yang bantuin” (wawancara
01/09/2018).
Besar harapan warga untuk dapat mengatasi trauma atas bencana yang
dialami. Berdasarkan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa dampak dari
erupsi merapi memang sangat membebani warga, harta beserta mata pencaharian
mereka hilang dengan seketika. Namun, kerugian tidak hanya dari sisi materiil
81
saja, sisi psikis warga juga terganggu, timbulnya rasa takut membuat warga terus
mengalami trauma.
Kelompok Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Desa
Jumoyo kemudian memberikan program penanggulangan bencana melalui trauma
healing kepada warga terdampak, agar ketakutan-ketakutan warga atas bencana
erupsi merapi sedikit demi sedikit dapat teratasi. Pada waktu yang sama,
diberikan juga motivasi untuk membangkitkan semangat warga dalam
memperbaiki ekonomi dan memberikan alternatif berwirausaha sehingga warga
dapat kembali menaikkan taraf hidupnya.
Tidak hanya melakukan penanggulangan bencana dengan trauma healing
saja, PKK Desa Jumoyo bekerja dengan LSM menggelar banyak pelatihan dan
penyuluhan, tujuannya untuk kembali meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Desa Jumoyo. Program pelatihan peningkatan keterampilan berwirausaha seperti
yang diungkapkan oleh RHY (45) yaitu:
“Waktu itu ada pelatihan membatik, ada pelatihan bikin makanan itu,
terus yang sampai sekarang masih berjalan itu ya pelatihan
kewirausahaan yang kerjasama dengan paluma, sekarang masih berjalan
dan sampai saat ini bisa menjadi koperasi simpan pinjam. Ada juga usaha
pembuatan batako, paving dan sebagainya” (wawancara 16/09/2018).
Hal senada juga disampaikan oleh SR (56) selaku pengurus PKK Desa
Jumoyo, yaitu:
“.....ada banyak sih dik, pelatihan boga ada, jahit-menjahit ada,
keterampilan bikin batako ada, keripik, kue, pernik-pernik ada, bikin
batik juga ada. Ya dari LSM dari luar. Buat bros, gitu-gitu kan bisa
82
dijual. Ini juga ini pemanfaatan barang bekas dari plastik jadi keset kayak
gini” (wawancara 12/09/2018).
Hal senada juga disampaikan oleh DS (23) yaitu “membuat paving dan
batako, itu kan memanfaatkan material pasir dari lahar dingin itu, terus ada juga
pelatihan membentuk koperasi, terus bikin keripik-keripik gitu lho mbak. Ada
juga membatik sama menjahit kalo buat ibu-ibu” (wawancara 22/09/2018) serta
IBN (38) yang juga senada dan mengungkapkan “sebenarnya ada banyak sih istri
saya itu belajar merajut, menjahit dan bikin payet jilbab gitu lho mbak, tapi kalau
yang saya ikuti ya bikin batako itu, kan memanfaatkan material yang ada yang
waktu itu melimpah” (wawancara 26/09/2018).
Berdasarkan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa peran program
kelompok Pemberdayaan dan kesejahteraan Keluarga (PKK) di Desa Jumoyo
tidak hanya meningkatkan motivasi melalui penyuluhan saja, akan tetapi juga
menfasilitasi warga untuk ikut serta dalam program pelatihan keterampilan.
Kemudian dari program pelatihan tersebut harapannya dapat memotivasi warga
untuk bangkit dan mendorong warga terdampak untuk membuka home industry
sebagai solusi peningkatan kesejahteraan keluarga pasca bencana.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan, dapat dilihat bahwa program
pelatihan dari kelompok Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di
Desa Jumoyo berperan besar dalam meningkatkan kondisi ekonomi warga.
Mereka yang awalnya mereka bekerja sebagai penambang dan buruh harian tani
kemudian termotivasi berwirausaha membuka home industry dari pengembangan
program pelatihan yang diberikan selama kegiatan Pemberdayaan dan
83
Kesejahteraan Keluarga (PKK) seperti membuat kue, snack, menjahit, membatik,
pelatihan boga, dan pernik-pernik dari kain perca contohnya gantungan kunci, tas,
keset, dan lain sebagainya. Meskipun masih dalam skala kecil, home industry
tersebut tebukti dapat membantu warga dalam meningkatkan pemasukan dan
pendapatan keluarga.
Program kelompok PKK yang melibatkan masyarakat khususnya
perempuan memberikan dampak yang signifikan baik secara langsung maupun
tidak langsung. Secara langsung warga sudah mendapat pelatihan keterampilan,
secara tidak langsung warga kemudian dapat mengembangkan summber daya
baik alam maupun manusianya. Hal itu dapat dilihat dari banyaknya masyarakat
yang termotivasi untuk hidup lebih bersih dimulai dari diri sendiri, lingkungan
keluarga, lingkungan sekitar dan berdampak untuk kehidupan bersama
masyarakat sesuai dengan program PKK.
2. Keberhasilan peran PKK dalam meningkatkan motivasi wirausaha
masyarakat Desa Jumoyo pasca erupsi gunung Merapi
Dari data hasil penelitian menunjukan bahwa motivasi yang dilakukan
melalui program kelompok Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di
Desa Jumoyo menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan. Dengan
pemberian keterampilan dan motivasi berwirausaha melalui pelatihan dan
penyuluhan membantu anggota PKK untuk mensejahterakan tingkat ekonominya.
Keberhasilan peran PKK dalam meningkatkan motivasi wirausaha
masyarakat Desa Jumoyo juga dapat dilihat dari tanggapan warga dengan
diadakannya program dari PKK Desa Jumoyo. Menurut penuturan SK (41) bahwa
84
masyarakat
“bersyukur,
antusias,
yang
mengikuti
banyak”
(wawancara
08/09/2018), dan juga diperkuat dari penuturan SR (56) yaitu “alhamdulillah
kalau warga Desa Jumoyo tuh ada apa aja diterima, bersyukur, dikasih pelatihan
apa gitu yang mau ikut, nyenengke dik orang-orangnya. Walaupun ada segelintir
yang merasa “kok cuma begini”, tapi kebanyakan pada seneng dan mengapresiasi
usaha kami buat membantu mereka” (wawancara 12/09/2018).
Penjelasan serupa juga disampaikan BY (33) yang saat itu membantu PKK
Desa Jumoyo dalam melaksanakan beberapa tugasnya bahwa “masyarakat yang
mengungsi pada saat itu sih berterimakasih dik, mereka juga kalo ada penyuluhan
apa ikut, ada pelatihan apa ikut, jadi PKK dan kami juga semangat walaupun harihari kita semua waktu itu sangat berat” (wawancara 01/09/2018), serta diperkuat
juga dengan penuturan IBN (38) yang merupakan salah satu peserta kegiatan yang
diadakan PKK menyatakan “saya waktu itu ya sangat-sangat berterimakasih mbak
beliau-beliau ini mau mengorbankan waktu tenaganya buat ngurusin kami.
Apalagi mereka juga yang dulu membantu saya hingga saya bisa bangkit dari
keterpurukan ekonomi malahan sampai jauh lebih baik dari sebelum rumah saya
tenggelam mbak” (wawancara 26/09/2018).
Tingkat keberhasilan dari adanya kegiatan yang diselenggarakan PKK
Desa Jumoyo dalam meningkatkan motivasi wirausaha masyarakat juga dapat
dilihat dari bagaimana pengaruh dan perubahan yang terjadi setelah selesai
mengikuti penyuluhan atau pelatihan yang diselenggarakan. SR (56) menuturkan
bahwa:
“Tentu saja sedikit banyak ya berpengaruh dong dik, dulu kan istilahe
belum punya keterampilan yang itu terus dikasih pelatihan, pada beberapa
85
pelatihan ada pihak LSM yang bersedia memberi modal atau memberi alat,
itu kan mereka jadi dipermudah kalo mau memulai usaha ya jadinya
beberapa ada yang merintis sejak itu” (wawancara 12/09/2018).
Hal senada juga disampaikan oleh SK (41) selaku ketua PKK Desa
Jumoyo, yaitu “menambah keterampilan terus mereka jadi pengen njajal bikinbikin dan ngetrapke ilmunya terus njajal usaha. Apalagi ada program dari paluma
yang memberikan pinjaman modal usaha jadi warga nggak sulit buat mencoba
buka usaha” (wawancara 08/09/2018). Menguatkan pernyataan tersebut, IBN (38)
menuturkan bahwa:
“Berpengaruh sekali buat saya, karena saya menyadari kalau ketrampilan
itu ilmu yang sangat berharga dan bisa digunakan terus sampai kita sukses,
dan kalo mau mengandalkan tambang itu kan memang dapatnya banyak
tapi tenaga kita terkuras setiap harinya, sedangkan kalo bikin usaha kan
kita bisa mencari orang untuk membantu kita, ya pas mengawali memang
berat tapi melihat pasar kan banyak orang yang membutuhkan batako
untuk mbangun-mbangun, jadi ya lama-kelamaan jalan. Jadi ya membuat
saya bersemangat menjalankan usaha mbak” (wawancara 26/09/2018).
Upaya yang dilakukan PKK Desa Jumoyo dalam meningkatkan motivasi
masyarakat dalam berwirausaha juga dapat diketahui melalui terselenggaranya
penyuluhan dan pelatihan tersebut dan bagaimana program-program yang
diadakan tersebut dapat meningkatkan kesadaran masyarakat pentingnya memiliki
keterampilan dan berwirausaha untuk meningkatkan kondisi perekonomian
keluarganya. Seperti pernyataan DS (23) bahwa “menurutku ya karena program
dari PKK gitu, aku jadi tau bahwa kita perlu memiliki keterampilan dan itu tu
penting buat kita memandirikan diri kita sendiri, jadi ya termotivasi mbak untuk
memulai cari uang sendiri” (wawancara 22/09/2018), dan didukung pernyataan
dari IBN (38) yaitu “kalo bikin usaha kan kita bisa mencari orang untuk
86
membantu kita, ya pas mengawali memang berat tapi melihat pasar kan banyak
orang yang membutuhkan batako untuk mbangun-mbangun, jadi ya lamakelamaan jalan. Jadi ya membuat saya bersemangat menjalankan usaha mbak”
(wawancara 26/09/2018).
Keberhasilan PKK dalam menjalankan perannya juga dapat dilihat dari
hasil nyata setelah terselenggaranya penyuluhan dan pelatihan yang ada. Dapat
diketahui adanya peningkatan wirausaha setelah pelatihan-pelatihan yang
diadakan PKK Desa Jumoyo terselenggara, sesuai penuturan TA (46) yaitu
“contohnya yang kemaren tidak mempunyai pekerjaan sekarang jadi mempunyai
pekerjaan dengan membuat kue, membuat ceriping, semacam itu, yang tadinya
nggak menjahit sekarang jadi menjahit” (wawancara 13/009/2018). SK (41) juga
mengutarakan penyataan senada yaitu “kita bisa melihat hasil kan dari output
yang dihasilkan dari program-program yang ada tadi. Misale sekarang jumlah
wirausaha disini jadi bertambah, ada yang jualan bakpia, pernak pernik, makanan,
batako, masih berjalan sekarang dan kayake pada berhasil-berhasil” (wawancara
08/09/2018).
IBN (38) juga menuturkan keberhasilannya memulai usaha setelah adanya
pelatihan yang diselenggarakan PKK, yaitu:
“.....saya sempat terpuruk, dengan diajarin bikin batako saya bisa berhasil,
istilahnya bencana membawa berkah lah mbak, coba kalau dulu saya
nggak tertimpa musibah, mungkin hidup saya masih gitu-gitu aja, tapi
sekarang saya seperti ini, saya sadar kalau usaha keras itu bisa
menghasilkan sukses, jadi sejak diajari bikin batako itu saya bertekad
untuk jualan batako hasilnya saya bisa survive usaha sampai sekarang”
(wawancara 26/09/2018).
87
Dengan adanya peran dari program kelompok Pemberdayaan dan
kesejahteraan Keluarga (PKK) di Desa Jumoyo dibidang peningkatan motivasi
masyarakat untuk berwirausaha semakin meningkat walaupun tidak semua sukses
namun persentasenya sudah bisa dikatakan berhasil berwirausaha seperti yang
diungkapkan oleh SK (41) yaitu:
“.....ya alhamdulillah, dulu masyarakat disini dikatakan kurang sejahtera
tingkat ekonominya, sekarang dengan adanya pelatihan dan penyuluhan
yang ada dari tingkat desa ke dusun-dusun sekarang berbekal
keterampilan, sekarang banyak yang membuka usaha ada warung makanan
yang sasarannya para penambang dan sopir, ada yang membuka home
industry, ada yang buka konveksi, dan ada juga yang membuat pernakpernik. Ya keberhasilane kira-kira 60 persen lah. Yang dulunya nggak
punya rumah bagus sekarang jadi punya rumah bagus, yang dulu nggak
punya sepeda motor sekarang punya sepeda motor. Yang pada bias bikin
makanan ya terus bikin, kayak roti, terus paluma juga masih berjalan”
(wawancara 08/09/2018).
Hal senada juga disampaikan oleh IBN (38) selaku anggota PKK Desa
Jumoyo, yaitu:
„‟.....alhamdulillah berhasil, lha wong dulu waktu rumah hanyut itu saya
jadi nggak punya apa-apa, kendaraan nggak punya, kerjaan nggak punya.
Sekarang ya alhamdulillah sekali dulu dikasih modal alat cetak batako
yang sampai sekarang saya musiumkan karena kenang-kenangan awal
saya memulai usaha ini mbak, sekarang cetakannya saya sudah beli sendiri
dan punya banyak, usaha saya alhamdulillah pengiriman batako sudah
sampai luar kota dan bisa mencukupi keluarga terus bisa membantu orang
lain juga yang jadi karyawan saya itu udah ada 22 orang, menurut saya
berhasil sekali” (wawancara 26/09/2018).
88
Hal senada juga disampaikan oleh TA (46) selaku anggota PKK Desa
Jumoyo, yaitu:
„‟.....saya sekarang membuka warung dan masih ikut juga dengan ibu-ibu
yang lain membuat pernak-pernik mbak, ini semua berkat ibu-ibu
pengurus PKK desa ini yang aktif selalu memotivasi dan membimbing
warga. Alhamdulillah ya itu tadi saya bisa menyekolahkan anak saya
sampai ke perguruan tinggi. Padahal dulu saya hanya berniat
menyekolahkannya sampai SMA, sangat bersyukur pokonya mbak”
(wawancara 13/09/2018).
RHY (45) juga menambahkan bahwa “misalkan kita memberikan
pelatihan untuk pengolahan makanan, nah dia antusias untuk mengikutinya, jadi
mereka bisa produksi sendiri, dititipkan di warung-warung. Sampai sekarang
masih berjalan dan untuk paluma sudah berkembang menjadi simpan pinjam”
(wawancara 15/09/2018). Hal senada juga disampaikan DS (23) yaitu:
“Kalau dari diri saya sendiri mbak dulu tu saya waktu masih ngungsi itu
jualan pulsa, pas masih di huntara, terus jualan baju pernah, bisnis casing
hp, bisnis topi. Kalau dari omset berhasil sih. Jadi kayak seneng aja gitu
lho kita bisa mengubah uang yang tadinya sedikit menjadi banyak”
(wawancara 22/09/2018).
Motivasi yang didapatkan dari program yang diselenggarakan PKK Desa
Jumoyo tentu tidak dapat digeneralisasikan berhasil seketika, namun ada manfaat
jangka panjang yang didapatkan masyarakat dengan mengikuti program tersebut,
seperti penuturan BY (33) “bisa dikatakan tidak ada sesuatu yang berlalu dengan
sia-sia, setiap bantuan yang diberikan pasti ada manfaatnya. Maksud saya begini,
mungkin orang itu tidak langsung bergerak tepat setelah mendapatkan pelatihan,
penyuluhan dan sebagainya, tapi tentu saja akan ada sesuatu yang didapat saat itu
89
dan pasti akan berguna entah langsung setelah itu juga ataupun beberapa tahun
setelahnya” (wawancara 01/10/2018).
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa
keberhasilan kelompok Pemberdayaan dan kesejahteraan Keluarga (PKK) di Desa
Jumoyo dalam menjalankan peranannya dalam memotivasi anggota PKK dan
warga pasca erupsi gunung Merapi pada tahun 2010 bisa dikatakan sudah sesuai
dengan peran dan tanggungjawab yang disematkan kepada mereka. Dengan
meningkatnya keadaan ekonomi warga pada saat itu berimbas juga kepada
hubungan warga yang semakin kompak dalam melakukan usaha yang kemudian
berpengaruh juga bagi perkembangan pendidikan warga di Desa Jumoyo.
Peningkatan jumlah wirausaha yang ada di Desa Jumoyo juga dapat dilihat
dari wirausaha yang muncul setelah terselenggaranya program yang diprakarsai
oleh PKK. Beberapa diantaranya adalah bapak IBN, yang ketika tinggal di hunian
sementara diberikan pelatihan pembuatan batako dan paving, serta diberikan
modal berupa alat cetakan batako, sehingga dengan motivasi yang beliau miliki,
kini beliau sudah sukses dalam berjualan batako. Selain bapak IBN, ditemukan
juga fakta ketika pengamatan di lapangan bahwa warga korban banjir lahar dingin
yang dahulunya mendapatkan pelatihan pengolahan boga dari PKK dan relawan
serta bantuan pinjaman modal dari paluma,sebagian besar diantaranya memiliki
usaha dibidang makanan dan berkembang dengan baik. Beberapa diantaranya
adalah Ibu Nok, dahulu beliau bekerja sebagai buruh mencuci pakaian, kini beliau
berhasil memperbaiki kondisi perekonomiannya dengan berjualan ceriping
gethuk, keripik yang berbahan dasar singkong yang telah diolah kemudian
90
dititipkan di toko kelontong maupun toko oleh-oleh. Kemudian ada juga Ibu
Marsiah, yang dulu merupakan ibu rumah tangga, karena adanya bencana dan
mendapatkan pelatihan kini beliau setiap harinya membuat kue dan makanan
ringan untuk dititipkan di warung-warung.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan, kelompok Pemberdayaan dan
Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Desa Jumoyo sangat aktif disela kesibukannya
menjalankan tugasnya sebagai ibu rumah tangga. Para pengurus terjun langsung
tidak hanya sebagai penyuluh tetapi mereka membuktikan dengan terjun langsung
dengan membuka usaha. Salah satunya ialah Ibu Khanifah, setelah mendapat
bekal pelatihan yang cukup, beliau kemudian berani membuka home industry
bakpia dengan nama bakpia Pandan Mas. Tidak sekedar memberikan motivasi
melalui penyuluhan saja, para pengurus juga membimbing dan mengontrol
perkembangan para anggota yang sedang menjalankan usahannya dan
mendiskusikan hambatan yang terjadi. Agar para anggota terhindar dari sifat
putus asa dalam usaha yang mereka jalani, hal itu sangatlah lumrah terjadi
mengingat dalam menjalani usaha diperlukan pikiran yang baik dan semangat
untuk tidak menyerah, karna dikhawatirkan masih ada sisa-sisa trauma yang
membekas atas bencana erupsi merapi sehingga mempengaruhi usaha mereka
masing-masing.
Pengurus lain yang juga menjadi pionir adalah Ibu Sri. Beliau berhasil
membuat produk-produk kerajinan tangan dari bahan baku yang relatif murah dan
mudah dicari. Ibu Sri memulai usaha dengan membuat pernak-pernik serta
91
pemanfaatan kain perca yang kemudian dapat dibuat menjadi tas, dompet, taplak
meja, keset, dan lain sebagainya.
Bukan hanya Ibu Khanifah dan Ibu Sri saja yang berhasil memulai usaha
dari program pelatihan kelompok Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga
(PKK) Desa Jumoyo, saat ini keberhasilan program tersebut sudah bisa dirasakan
dengan bertambahnya masyarakat yang membuka usaha atau berwirausaha.
Sampai saat ini tercatat sudah ada sekitar 23 pengusaha rumahan baru di Desa
Jumoyo dengan produk yang beragam, dari produk kuliner seperti bakpia, keripik,
bermacam kue, berjualan gorengan, produk kerajinan seperti jasa menjahit,
membuat dompet, tas, dan lain sebagainya.
3. Faktor pendorong peran PKK dalam memotivasi masyarakat Desa
Jumoyo untuk berwirausaha
Dalam pelaksanaan program Pemberdayaan Dan Kesejahteraan Keluarga
(PKK) Di Desa Jumoyo terdapat faktor pendukung atau pendorong dalam
pelaksanaannya.
Faktor
pendorong
tersebut
akan
berpengaruh
terhadap
pelaksanaan program Pemberdayaan Dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Di Desa
Jumoyo. Faktor pendorong PKK dalam menjalankan perannya memotivasi warga
masyarakat Desa Jumoyo untuk berwirausaha seperti yang dikemukakan oleh DS
(23) selaku korban banjir lahar dingin, yaitu:
“.....Ya mungkin yang namanya manusia kalau ada saudara atau
tetangganya yang tertimpa bencana ya pasti akan terdorong dan bersimpati
untuk membantu ya mbak. Menurutku mereka membantu kami dengan
ikhlas soalnya setauku nggak ada gaji atau keuntungan juga buat mereka
membantu kami, jadi mungkin dorongannya ya rasa kemanusiaan dan
mereka ingin membuat kami para korban bangkit lagi dari trauma dan
membangun kembali perekonomian keluarga kami gitu mungkin mbak”
(wawancara 22/09/2018).
92
Hal tersebut juga disampaikan oleh SR (56) yang mengungkapkan bahwa
faktor yang mendorong PKK dalam membantu masyarakat adalah “kemanusiaan
dik, karena kita ya tidak perlu dimintai tolong ya langsung, karena dulu 2006 udah
pernah jadi tempat pengungsian jadi ya tahun 2010 itu udah tau ini dan itu yang
harus dilakukan” (wawancara 12/09/2018).
SK (41) selaku ketua PKK Desa Jumoyo juga memperkuat pendapat
tersebut bahwa alasan PKK tergerak untuk membantu masyarakat adalah:
“.....pertama ya rasa kemanusian atau panggilan jiwa mbak, selanjutnya
memang tugas dan tanggung jawab sebagai pengurus PKK di desa ini
untuk aktif mengontrol dan memotivasi khususnya diri kami agar dapat
melaksanakan program dengan baik. Satu lagi kekompakan para pengurus
dan antusiasme anggota membuat saya semakin semangat dan termotivasi
to” (wawancara 08/09/2018).
Selain adanya dorongan kemanusiaan, yang membuat PKK Desa jumoyo
sangat aktif dalam membantu masyarakat Desa Jumoyo adalah rasa tanggung
jawab yang tinggi karena merupakan kewajiban bagi mereka dalam membantu
masyarakat mencapai kesejahteraan. Seperti yang disampaikan oleh RHY (45)
bahwa “untuk pertamanya ya jelas kemanusiaan, yang kedua memang kita dari
PKK itu kan memang suatu organisasi yang dibentuk pemerintah yang tugasnya
untuk membantu kegiatan yang ada di pemerintah desa” (wawancara 15/09/2018).
Pernyataan tersebut juga diperkuat IBN (38) yang menuturkan bahwa “sudah
kewajibannya PKK kan mbak untuk membantu masyarakat, selain itu ya mungkin
simpati karena melihat saudara atau tetangganya terkena musibah masak ya mau
berdiam diri kan ya nggak etis mbak” (wawancara 26/09/2018).
93
Dari hasil wawancara yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa
berbagai faktor yang mendorong program kelompok PKK dalam memotivasi
warga Desa Jumoyo untuk berwirausaha pasca bencana erupsi gunung merapi
berasal dari dalam diri dan dari lingkungan sekitar. Meskipun kegiatan-kegiatan
tersebut sudah menjadi tanggung jawab para pengurus PKK, adanya bantuan dari
pemerintah desa juga menghasilkan antusiame yang baik dari anggota dan warga
sehingga memjadikan peran PKK bisa berjalan dengan baik.
Beberapa faktor lain diantaranya adalah penggilan jiwa dan rasa
kemanusiaan yang sangat besar. Dua faktor tersebut menimbulkan kepedulian
yang kemudian dapat memompa semangat lebih besar bagi para pengurus PKK
dalam menjalankan tugasnya.
4. Faktor penghambat peran PKK dalam memotivasi masyarakat Desa
Jumoyo untuk berwirausaha
Dalam menjalankan peranannya sebagai pelaksana program Pemberdayaan
dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) terdapat banyak faktor yang ada di dalamnya.
Tidak hanya faktor pendorong tetapi juga ada faktor-faktor yang menjadi
penghambat peran PKK dalam memotivasi masyarakat Desa Jumoyo untuk
berwirausaha. Hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan peneliti yang
menjadi faktor penghambat dalam pelaksanaan program kelompok PKK adalah
sebagai berikut kurangnya pemahaman tentang program yang digalakan oleh PKK
dan masih ada beberapa warga yang pesimis terhadap hasil program tersebut.
Seperti yang diungkapkan oleh SK (41) yaitu “walaupun kegiatan banyak
yang antusias, tetapi masih ada beberapa warga yang pesimis mbak dengan
adanya program dan ikhtiar dari PKK, ya kurang pahamlah manfaatnya
94
dikemudian hari” (wawancara 08/09/2018). Hal senada juga disampaikan oleh TA
(46) selaku anggota PKK Desa Jumoyo bahwa “terkadang sebelum kelihatan
hasilnya itu para peserta belum antusias, tapi setelah kelihatan hasilnya baru mau
ikut. Misalkan kegiatan dalam pelatihan dalam melaksanakan pelatihan yang
diberikan oleh narasumber” (wawancara 13/09/2018).
Faktor yang menghambat selain adanya rasa pesimis adalah karena
terkadang kesibukan menjaga anak, dan juga rasa gengsi beberapa warga, seperti
penuturan DS (23) yaitu:
“.....ibu-ibu itu kan ada yang momong anak kan, kadang anaknya itu rewel,
terus juga mereka ada yang malu jadi malas datang jadi merasa untuk apa
kegiatan seperti itu, mereka masih menutup diri. Kayaknya mereka belum
sadar ya arti wirausaha itu apa, memandirikan diri sendiri itu belum, takut
memulai mungkin ya” (wawancara 22/09/2018).
Hal senada juga disampaikan oleh RHY (45) selaku pengurus PKK Desa
Jumoyo bahwa:
“.....kadang-kadang ada mungkin dari kurang pengetahuannya mereka
yang membuat mereka terkadang belum merasakan butuh bantuan dari
kami. Selain itu salah satu yang terbatas itu alat-alat untuk memfasilitasi
masyarakat sebelum LSM dan pemerintah daerah masuk memberi
bantuan” (wawancara 15/09/2018).
Adanya keragu-raguan dan belum menyadari pentingnya memiliki
keterampilan sebagai pendukung perekonomian keluarga untuk kedepannya juga
menjadi faktor yang menghambat keberhasilan PKK Desa Jumoyo dalam
memotivasi warga untuk berwirausaha. Hal ini disampaikan oleh SR (56) yaitu:
“Kalau dikatakan apa yang menghambat ya mungkin karena pola pikir
masyarakat kita itu kadang malah membatasi kreatifitas ya dik. Misalkan
udah ada banyak pelatihan yang kita adakan, tapi mereka sendiri malah
masih tidak yakin apakah bisa keterampilan yang didapat itu menghasilkan
95
uang untuk memajukan keluarganya, apa iya akan berjalan, apakah
pemasarannya akan mudah, mungkin itu sih hambatannya, masih pada
ragu-ragu untuk mulai” (wawancara 12/09/2018).
RHY (45) memperkuat pendapat tersebut dengan menyampaikan bahwa :
“Yo kadang-kadang ada mungkin dari kurang pengetahuannya mereka
yang membuat mereka terkadang belum merasakan butuh bantuan dari
kami. Selain itu salah satu yang terbatas itu alat-alat untuk memfasilitasi
masyarakat sebelum LSM dan pemerintah daerah masuk memberi
bantuan” (wawancara 15/09/2018).
Beberapa hal lain yang menyebabkan terhambatnya program yang
diberikan PKK Desa Jumoyo adalah karena sebagian anggota memiliki pekerjaan
dan ada juga yang menjadi korban dan tinggal di pengungsian, sehingga
menyebabkan keterbatasan waktu dan tenaga, seperti yang disampaikan BY yang
pada saat itu berada di lapangan bersama ibu-ibu PKK Desa Jumoyo bahwa:
“.....Mungkin hambatannya waktu dan tenaga ya, mereka harus memanage
kapan harus di dapur umum, kapan harus bekerja dan kapan harus
mengurusi keluarga mereka sendiri. Jadi kadang mereka terlalu sibuk
mengurusi dapur umum yang akhirnya bikin mereka sakit, sering kali
mereka ijin nggak bisa dateng ke posko karena sakit” (wawancara
01/09/2018).
Hal senada juga disampaikan IBN (33) yang menuturkan bahwa “yang
menghambat itu mungkin karena mereka kan juga sama-sama korban bencana dan
beberapa ibu PKK itu juga tetangga saya di pengungsian, mereka ngurusin
keluarga mereka dan juga harus ngurusin pengungsi itu kan tanggungjawabnya
besar” (wawancara 26/09/2018).
Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan peneliti, ada beberapa
faktor penghambat dari peran PKK dalam memotivasi masyarakat Desa Jumoyo
96
untuk berwirausaha. Sangat disayangkan bahwa faktor tersebut adalah kurangnya
pemahaman anggota dan warga, masih ada warga yang pesimis dengan hasil yang
diperoleh, serta keragu-raguan dalam memulai sebuah usaha. Hal tersebut dapat
juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan warga dan kurangnya mencari informasi
tentang program-program peningkatan keterampilan yang tujuannya adalah
kesejahteraan keluarga.
Faktor selanjutnya adalah adanya keterbatasan waktu dan tenaga anggota
PKK yang disebabkan oleh sebagian anggota yang memiliki pekerjaan dan harus
membagi waktu untuk pekerjaannya, keluarganya, serta mengabdikan diri dan
membantu di dapur umum. Selain itu juga terdapat beberapa anggota PKK Desa
Jumoyo yang merupakan korban dari banjir lahar dingin sehingga harus tingggal
di pengungsian dan membagi waktunya untuk mengurus keluarga yang sedang
tertimpa bencana dan membantu di posko. Meskipun demikian PKK Desa
Jumoyo tetap bersemangat dalam melakukan kegiatan dan programnya.
Namun seberapa pun besarnya motivasi dari para pengurus PKK, apabila
kesadaran dari warga masih kurang membuat mereka semakin pesimis dalam
menaikkan taraf hidupnya. Padahal jika digali lebih dalam, program dari
kelompok PKK Desa Jumoyo dapat memberikan dampak yang signifikan dan
relatif lebih baik. Karena hanya dari melatih keterampilan dapat memberikan
dampak jangka panjang bagi para warga, yang sebelumnya memiliki tingkat
pendidikan rendah dapat diperbaiki menjadi ke tingkat yang lebih baik lagi.
97
D. Pembahasan
Bencana erupsi Gunung Merapi pada tahun 2010 berdampak besar
terhadap kehidupan masyarakat, dampak yang terjadi pun sangat dirasakan baik
materiil maupun imateriil. Sejak terjadinya erupsi Gunung Merapi, banyak hasil
erupsi berupa material seperti pasir, abu dan kerikil turut memenuhi halaman
masyarakat, debu vulkanik mengotori bagian luar maupun dalam rumah warga,
tidak hanya itu, kendaraan-kendaraan yang dimiliki wargapun tertutup debu
vulkanik yang sangat tebal.
Dampak itu semakin diperparah ketika terjadinya banjir lahar dingin yang
mengalir melewati Kali Putih, sehingga mengakibatkan Dusun Gempol Desa
Jumoyo terkubur lahar dingin hingga warga kehilangan tempat tinggal dan juga
harta bendanya. Tidak sedikit masyarakat Desa Jumoyo yang kehilangan mata
pencahariannya, dan pada waktu itu masyarakat diharuskan menetap di barak
pengungsian yang disebut Huntara (Hunian Sementara) demi terjaga kesehatan
dan keamanannya.
Pada saat itu masyarakat Desa Jumoyo menerima banyak bantuan dari
berbagai penjuru Indonesia yang bersimpati. Tidak hanya dari masyarakat luas,
bantuan juga datang dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat, akibatnya
keadaan ekonomi masyarakat Desa Jumoyo pada waktu itu berubah. Perubahan
keadaan ekonomi yang diakibatkan oleh bencana erupsi Gunung Merapi tahun
2010 memancing kepedulian Tim Penggerak PKK untuk berperan lebih demi
membangkitkan kembali semangat hidup masyarakat Desa Jumoyo agar dapat
mengembalikan kesejahteraannya.
98
Sebagai organisasi yang telah ada bersama masyarakat selama bertahuntahun, PKK dengan
peranannya
mencanangkan program-program
demi
membangkitkan kehidupan masyarakat seperti sebelum terjadinya erupsi, atau
bahkan lebih baik dari kondisi sebelum terjadinya erupsi. Bekerjasama dengan
beberapa instansi diantaranya pemerintah daerah maupun pusat, beberapa
relawan, dan LSM harapannya dapat membantu program-program yang telah
disusun oleh kelompok PKK untuk membekali warga yang terdampak erupsi
dengan pelatihan keterampilan agar masyarakat Desa Jumoyo dapat memperoleh
pendapatan alternatif dari sektor selain tambang dan pertanian, salah satunya
berwirausaha.
Peran Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) merupakan bantuan
dari sekelompok orang yang melakukan suatu tindakan dan ditujukan kepada
orang atau masyarakat melalui serangkaian materi pembinaan, penyuluhan, serta
pelatihan dengan tujuan dapat mengembangkan kemampuan, dengan perempuan
sebagai motor penggeraknya menuju terwujudnya keluarga bahagia, sejahtera,
maju, dan mandiri dilihat dari aspek material, mental, sosial, dan spiritual. Peran
PKK dalam hal ini merupakan suatu tanggung jawab sebagai bukti partisipasi
kaum perempuan dalam memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
perubahan suatu masyarakat.
PKK di Desa Jumoyo dibentuk atas dasar intruksi pemerintah, dengan
maksud mengedukasi warganya agar dapat memiliki program baru berupa
pemberdayaan perempuan. Untuk wilayah Kabupaten Magelang sendiri
pembentukan kelompok PKK dilakukan pada setiap desa. Desa Jumoyo yang
99
dengan program pembentukan PKK memiliki 13 dusun, berikut adalah rincian
nama dusun yang ada di Desa Jumoyo: a) Dusun Jumoyo Lor; b) Jumoyo Kidul;
c) Dusun Seloiring; d) Dusun Tegalsari; e) Dusun Pendem; f) Dusun
Gempol/Kadirogo; g) Dusun Kemburan; h) Dusun Dowakan; i) Dusun
Kemiren/Karanggawang; j) Dusun Wironayan/ Larangan; k) Babadan; l) Pulosari;
m) Remame, dari 13 dusun tersebut kemudian kelompok PKK yang ada di
masing-masing dusun dapat bergabung di tingkat pedesaan menjadi TP PKK Desa
Jumoyo.
Berdasarkan hasil penelitian dengan wawancara dan pengamatan serta
observasi lapangan, terungkap bagaimana peran Pemberdayaan dan Kesejahteraan
Keluarga (PKK) di Desa Jumoyo, faktor pendorong peran Pemberdayaan dan
Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Desa Jumoyo, tingkat keberhasilan peran
Pemberdayaan dan kesejahteraan Keluarga (PKK) di Desa Jumoyo, serta faktor
penghambat peran Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Desa
Jumoyo.
1. Peran PKK dalam meningkatkan motivasi wirausaha masyarakat Desa Jumoyo
pasca erupsi Gunung Merapi 2010
Dalam teori sosial Parson, peran didefinisikan sebagai harapan-harapan
yang diorganisasi terkait dengan konteks interaksi tertentu yang membentuk
orientasi motivasional individu terhadap yang lain (Scott, 2011: 228). Apabila
seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya,
maka dia menjalankan suatu peran. Dalam menjalankan kewajiban sesuai dengan
kedudukannya,
PKK
Desa
Jumoyo
100
telah
melaksanakan
mengupayakan
terwujudnya salah satu misi dibentuknya PKK yaitu meningkatkan pendidikan
dan ekonomi keluarga melalui berbagai upaya keterampilan dan pengembangan
koperasi. Upaya tersebut dilaksanakan melalui penyuluhan dan pelatihan
keterampilan, serta pembentukan koperasi Sumber Jaya untuk korban bencana
banjir lahar dingin erupsi Gunung Merapi tahun 2010.
Berdasarkan Hasil penelitian terungkap bahwa kelompok Pemberdayaan
dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Desa Jumoyo mempunyai peran yang
besar, yaitu memfasilitasi masyarakat dengan berbagai program pelatihan
keterampilan yang dapat menimbulkan inisiatif serta motivasi masyarakat dalam
mengembangkan keterampilan yang didapatkan menjadi sebuah ide usaha. Tujuan
dari program pelatihan tersebut selanjutnya diharapkan dapat mendorong dan
membantu warga terdampak untuk membuka home industry sebagai solusi
peningkatan kesejahteraan keluarga pasca bencana erupsi Gunung Merapi.
Implikasi PKK terhadap penyuluhan dan pelatihan masyarakat terdampak
pasca erupsi Gunung Merapi menjadi usaha kolaboratif yang melibatkan
partisipasi warga di Desa Jumoyo. Partisipasi pada konteks ini berupa kerja sama
antara warga dengan pemerintah dalam merencanakan, melaksanakan, menjaga
dan mengembangkan aktivitas pendidikan. Sebagai sebuah kerja sama,
masyarakat diasumsikan mempunyai aspirasi yang harus diakomodasi dalam
proses perencanaan dan pelaksanaan suatu program pendidikan. Lebih jauh, era
desentralisasi-otonomi juga berdampak pada semakin terbukanya kebebasan yang
dimiliki masyarakat untuk merancang dan melaksanakan pendidikan sesuai
kebutuhan sendiri. Akibatnya upaya menyelenggarakan pendidikan berbasis
101
masyarakat (community-based education.) yang merupakan perwujudan dari
demokratisasi pendidikan melalui perluasan pelayanan untuk kepentingan
masyarakat agar mandiri. Pendidikan berbasis masyarakat menjadi sebuah
gerakan penyadaran masyarakat untuk terus belajar
sepanjang hayat dalam
mengatasi tantangan kehidupan yag berubah-ubah dan semakin berat
Program yang sudah dilaksanakan oleh PKK menunjukkan bahwa
organisasi ini melakukan tugas dan fungsinya (peran) secara baik, hal ini sesuai
dengan pendapat Kadma, (2017: 972) bahwa peran adalah segala aktivitas atau
kegiatan yang dilakukan oleh suatu pihak didalam oposisi sosialnya yang
terorganisir didalam suatu kelompok dan juga melaksanakan fungsinya dalam
kehidupan organisasi atau masyarakat.
2. Keberhasilan peran PKK dalam memberikan motivasi wirausaha masyarakat
Desa Jumoyo pasca erupsi Gunung Merapi 2010
Keberhasilan kelompok Pemberdayaan dan kesejahteraan Keluarga (PKK)
di Desa Jumoyo dalam menjalankan perananya dalam memotivasi anggota PKK
dan warga pasca erupsi gunung Merapi pada tahun 2010 bisa dikatakan sudah
sesuai dengan peran dan tanggungjawab yang disematkan kepada mereka. Dengan
dilaksanakan program-program pelatihan, berarti PKK Desa Jumoyo telah
menjalankan tugas Pokja II dalam PKK yang menjabarkan salah satu dari 10
Program Pokok PKK yaitu Pendidikan dan Keterampilan, dan Pengembangan
Kehidupan Berkoperasi.
102
Tugas Kelompok Kerja (Pokja) II dijabarkan menjadi 10 poin antara lain
sebagai berikut:
1) Meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui pelatihan keterampilan usaha
ekonomi produktif, ekonomi kreatif, dan Usaha Mikro Kecil.
2) Mengembangkan kehidupan berkoperasi melalui peningkatan kelompok dan
kualitas Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) PKK
3) Identifikasi kebutuhan pelatihan: Latihan Penyuluh dan Pengelola Program
PKK (LP3PKK), Tim Penggerak dan Ketua- Ketua Kelompok PKK
(TPK3PKK), Pemberdayaan Masyarakat PKK (DAMAS PKK) dengan
penyempurnaan modulmodul PKK, dan pelatihan keterampilan dalam
peningkatan ekonomi keluarga.
4) Mendorong terbentuknya koperasi dan memotivasi keluarga tentang manfaat
koperasi sebagai salah satu upaya pembinaan dan peningkatan ekonomi
keluarga.
5) Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pendidikan untuk
semua.
6) Memantapkan Kelompok Belajar (Kejar) Paket A, B dan C
7) Membantu program Keaksaraan Fungsional (KF) dalam rangka meningkatkan
pendidikan keluarga.
8) Meningkatkan pengetahuan Tim Penggerak PKK dan kelompok-kelompok
PKK dan Dasawisma melalui penyuluhan, orientasi dan pelatihan.
9) Meningkatkan pendidikan dan keterampilan dalam keluarga untuk peningkatan
ekonomi keluarga.
103
Berdasarkan tugas Pokja II diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat 4
tugas
yang
dapat
terlaksana
dengan
optimal
melalui
program
yang
diselenggarakan PKK Desa Jumoyo untuk masyarakat yang menjadi korban
bencana erupsi Gunung Merapi tahun 2010. Tugas yang telah dilaksanakan
tersebut merupakan tugas yang berkaitan dengan peningkatan keterampilan dan
pengembangan kehidupan berkoperasi antara lain tercantum pada poin a), b), d)
dan i). Sedangkan poin c), e), f), g), dan h) yaitu mengenai peningkatan
pendidikan belum dapat dilaksanakan dengan optimal pada saat itu dikarenakan
PKK Desa Jumoyo sedang memprioritaskan kegiatan untuk terfokus pada
peningkatan kembali perekonomian masyarakat. Dengan keadaan ekonomi warga
semakin meningkat, tercatat telah muncul 23 pengusaha baru seperti membuka
warung, produksi batako, membuat makanan khas daerah yang dijual sebagai
oleh-oleh, konveksi, dan lain-lain. Hal ini berimbas kepada hubungan warga yang
semakin kompak dan di bidang pendidikan juga mengalami peningkatan.
Keberhasilan PKK Desa Jumoyo dalam berperan meningkatkan motivasi
wirausaha masyarakat Desa Jumoyo pasca erupsi Gunung Merapi 2010 telah
sesuai dengan Tujuan Gerakan PKK, yaitu memberdayakan keluarga untuk
meningkatkan kesejahteraan menuju terwujudnya keluarga beriman kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat, sejahtera lahir dan
batin. Sedangkan kesejahteraan dapat dilihat dari kondisi terpenuhinya kebutuhan
dasar dari setiap angggota keluarga secara material, sosial, mental dan spiritual
sehingga dapat hidup layak sebagai manusia yang bermanfaat (TPP PKK, 2015:
9). Dengan program pelatihan yang mendorong munculnya motivasi dalam
104
berwirausaha, masyarakat
dapat
meningkatkan kondisi
perekonomiannya
sehingga tercapai kesejahteraan keluarga.
Berdasarkan program yang telah diselenggarakan, tingkat keberhasilan
peran PKK dalam meningkatkan motivasi wirausaha masyarakat Desa Jumoyo
dapat diketahui melalui tindak lanjut masyarakat setelah terlaksananya program.
Selain outcome dari pelatihan berupa munculnya wirausaha-wirausaha baru,
keberhasilan peran PKK dapat dilihat dari berkembangnya wirausaha yang
berhasil
dalam
menjalani
dan
mengembangkan
bisnisnya,
membentuk
perkumpulan dan menjadi sebuah koperasi simpan pinjam. Hal tersebut dapat
dibuktikan dengan kemajuan Koperasi Sumber Jaya dalam membantu wirausaha
yang ada di Desa Jumoyo untuk mendapatkan pinjaman untuk modal tambahan
dalam mengembangkan usahanya. Berjalannya Koperasi Sumber Jaya juga
merupakan salah satu indikator keberhasilan Tugas PKK dalam mendorong
terbentuknya koperasi dan memotivasi keluarga tentang manfaat koperasi sebagai
dalah satu upaya pembinaan dan peningkatan ekonomi keluarga.
Keberanian seseorang untuk mendirikan usaha sendiri (berwirausaha)
seringkali terdorong oleh motivasi dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
bersama pihak luar yang praktis dan menarik, sehingga dapat membangkitkan
minat masyarakat untuk mulai mencoba berwirausaha. Tidak jarang juga setelah
seseorang memperoleh kursus atau pendidikan, bahkan setelah mendengarkan
cerita sukses pengalaman bisnis yang dimiliki orang-orang di sekitar kita,
meskipun bisnis kecil-kecilan, dapat menjadi pemicu, potensi dan motivsi utama
untuk menjadi wirausahawan yang berhasil. Motivasi untuk menjadi seorang
105
wirausaha biasanya muncul dengan sendirinya, setelah memiliki bekal cukup
untuk mengelola usaha dan siap mental secara total
Menurut Hamalik (2003: 173) motivasi menunjukkan kepada semua gejala
yang terkandung dalam stimulasi tindakan kearah tertentu yang sebelumnya tidak
ada tindakan kearah tujuan tersebut. Kasmir (2007: 27-28) menambahkan bahwa
ciri-ciri wirausaha yang berhasil adalah: memiliki visi dan tujuan yang jelas,
inisiatif dan selalu proaktif, berorientasi pada prestasi; berani mengambil resiko,
kerja keras, bertanggung jawab terhadap segala aktivitas yang dijalankannya,
komitmen pada berbagai pihak, mengembangkan dan memelihara hubungan baik
dengan berbagai pihak.
Hasil penelitian ini diperkuat oleh hasil penelitian Endang (2012: 63)
bahwa faktor-faktor motivasi berwirausaha pengusaha kecil dan menengah
(UKM) adalah visi dan tujuan yang jelas, orientasi ke masa depan, berkarsa dan
berkarya serta menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang telah ada.
3. Faktor pendorong peran PKK dalam memotivasi masyarakat Desa Jumoyo
untuk berwirausaha
Berbagai faktor yang mendorong peran PKK dalam memotivasi warga
Desa Jumoyo untuk berwirausaha pasca bencana erupsi gunung merapi faktor
tersebut berasal dari dalam diri dan dari luar diri, beberapa faktor tersebut
diantaranya adalah penggilan jiwa, rasa kemanusiaan, menjalan tugas sebagai
pengurus PKK, tanggung jawab sebagai pengurus PKK, bantuan dari pemerintah
desa serta antusiasme dari anggota dan warga yang tinggi menjadikan peran PKK
bisa berjalan dengan baik. Teori kebutuhan sangat berkaitan dengan penelitian ini.
106
Seperti dijelaskan Gunarsa (2008: 96) yakni, hubungan antara kebutuhan,
dorongan dan tujuan merupakan lingkaran motivasi. Kebutuhan fisiologis,
psikologis seseorang menimbulkan dorongan intrinsik dan esktrinsik untuk
bertingkah laku dalam mencapai tujuan tersebut. Kuatnya dorongan ini ditentukan
kadar kebutuhan yang melekat pada seseorang. Begitu juga dengan hubungan
penelitian ini dengan teori Hedonisme dimana seseorang akan termotivasi untuk
melakukan
sesuatu
aktivitas
apabila
aktivitas
itu
menyenangkan
dan
menggembirakan.
4. Faktor penghambat peran PKK dalam memotivasi masyarakat Desa Jumoyo
untuk berwirausaha
Faktor penghambat dari peran PKK dalam memotivasi masyarakat Desa
Jumoyo untuk berwirausaha adalah kurangnya pemahaman anggota dan warga,
serta masih ada warga yang pesimis dengan hasil yang diperoleh. Hal tersebut
dapat juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan warga dan kurangnya mencari
informasi tentang program-program peningkatan keterampilan yang tujuannya
adalah kesejahteraan keluarga.
Taliziduhu (1982) bahwa partisipasi masyarakat itu merupakan
keterlibatan fisik, mental dan emosi seseorang atau sekelompok masyarakat di
dalam gerakkan pembangunan dan mendorong yang bersangkutan untuk bertindak
atas kehendak atau prakarsa sendiri menurut kemampuan yang ada dalam
mengambil bagian dalam usaha penyelenggaraan suatu program pembangunan di
pedesaan
107
E. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini telah diusahakan dan dilaksanakan dengan prosedur ilmiah,
namun penelitian ini masih memiliki keterbatasan yaitu:
1. Peneliti tidak dapan menyebutkan jumlah peserta dalam program-program
yang diselenggarakan oleh PKK Desa Jumoyo, karena kegiatan yang beragam.
2. Peneliti tidak dapat memberikan data berupa angka pasti persentase
keberhasilan PKK Desa Jumoyo dan menunjukkan data yang valid mengenai
jumlah wirausaha yang muncul sejak terjadinya bencana karena fokus
penelitian ini untuk melihat bagaimana peran PKK dalam meningkatkan
motivasi masyarakat Desa Jumoyo untuk berwirausaha.
3. Peneliti tidak dapat menunjukkan data yang valid mengenai peningkatan
pendapatan dan taraf ekonomi masyarakat Desa Jumoyo setelah adanya
pelatihan yang diberikan PKK karena bersifat pribadi.
108
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan,
maka peneliti dapat menarik kesimpulan:
1. Peran Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dalam meningkatkan
motivasi wirausaha masyarakat Desa Jumoyo pasca erupsi Gunung Merapi
2010 dilakukan dengan peningkatan motivasi melalui penyuluhan dan
menfasilitasi program dengan mengadakan program pelatihan keterampilan
untuk selanjutnya mendorong dan membantu warga terdampak untuk
membuka home industry sebagai solusi peningkatan kesejahteraan keluarga
pasca bencana
2. Keberhasilan Peran Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dalam
meningkatkan motivasi wirausaha masyarakat Desa Jumoyo pasca erupsi
Gunung Merapi 2010 ditunjukkan dengan keadaan ekonomi warga semakin
meningkat, tercatat telah muncul 23 pengusaha baru seperti membuka warung,
membuat makanan khas untuk oleh-oleh, produksi batako, konveksi, serta
pengembangan modal usaha menjadi koperasi simpan-pinjam. Hal ini berimbas
kepada kesejahteraan warga yang meningkat dan dibidang pendidikan juga
mengalami peningkatan.
3. Faktor Pendorong Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dalam
meningkatkan motivasi wirausaha masyarakat Desa Jumoyo pasca erupsi
Gunung Merapi 2010 berasal dari dalam diri (intrinsik) dan dari luar diri
109
(ekstrinsik), beberapa faktor tersebut diantaranya adalah penggilan jiwa, rasa
kemanusiaan, menjalan tugas sebagai pengurus PKK, tanggung jawab sebagai
pengurus PKK, bantuan dari pemerintah desa serta antusiasme dari anggota
dan warga yang tinggi menjadikan peran PKK bisa berjalan dengan baik.
4. Faktor penghambat dari peran Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga
(PKK) dalam memotivasi masyarakat Desa Jumoyo untuk berwirausaha adalah
kurangnya pemahaman anggota dan warga, serta masih ada warga yang
pesimis dengan hasil yang diperoleh. Hal tersebut dapat juga dipengaruhi oleh
tingkat pendidikan warga dan kurangnya mencari informasi tentang programprogram peningkatan keterampilan yang tujuannya adalah kesejahteraan
keluarga
B. Implikasi
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan maka implikasi yang dapat
dirumuskan adalah sebagai berikut:
1. Jika peran PKK terhadap motivasi wirausaha masyarakat Desa Jumoyo pasca
bencana erupsi Gunung Merapi tahun 2010 berhasil, maka jumlah warga Desa
Jumoyo yang termotivasi untuk berwirausaha akan mengalami peningkatan.
2. Jika keberhasilan peran PKK dalam meningkatkan motivasi wirausaha
masyarakat Desa Jumoyo signifikan, maka jumlah wirausaha yang ada di Desa
Jumoyo akan meningkat.
3. Jika faktor pendorong peran PKK dalam meningkatkan motivasi wirausaha
masyarakat adalah rasa kemanusiaan dan rasa tanggungjawab, maka 10
Program Pokok PKK seharusnya dapat dilaksanakan dengan baik.
110
4. Jika faktor penghambat peran PKK dalam meningkatkan motivasi wirausaha
masyarakat Desa Jumoyo yaitu rasa pesimis beberapa warga dalam memulai
usaha dapat dikurangi, maka tujuan PKK untuk mencapai kesejahteraan
keluarga dapat terwujud.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini maka terdapat beberapa saran yang
peneliti ajukan bagi pengurus PKK, anggota PKK, tokoh masyarakat maupun
perempuan yang belum mengikuti progam Pemberdayaan dan Kesejahteraan
Keluarga (PKK) di Desa Jumoyo Kecamatan Salam Kabupaten Magelang:
1. Pengurus PKK melakukan kontrol perkembangan wirausaha dan senantiasa
melakukan penyegaran peningkatan wirausaha dengan mengadakan program
peningkatan SDM secara berkelanjutan melalui pelatihan keterampilan dan
pemanfaatan koperasi.
2. Anggota PKK selalu aktif mengadakan komunikasi secara berkesinambungan
dengan pengurus, tidak harus hanya menunggu kontrol dari pengurus supaya
program yang disusun dapat berjalan dengan baik dan merata di seluruh
wilayah Desa Jumoyo.
3. Tokoh Masyarakat/ Perangkat Desa, perlu lebih mendukung lagi program PKK
dan ikut mengedukasi terutama bagi warga yang belum ikut menjadi anggota
PKK serta menjembatani dengan instansi terkait tentang pengembangan
program.
111
DAFTAR PUSTAKA
Alma, B. (2013). Kewirausahaan untuk mahasiswa dan umum. Bandung:
Alfabeta.
Arikunto, S. (2006). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Arisandi. (2015) Peran PKK di dalam pemberdayaan perempuan di desa muara
bengkal ilir kecamatan muara bengkal kabupaten kutai timur. Ilmu
Pemerintahan. Skripsi. Universitas Mulawarman.
Astuti, HP. (2003). Pembinaan kesejahteraan keluarga (pkk) dan pemberdayaan
perempuan (penelitian di desa tamanan kecamatan banguntapan kabupaten
bantul provinsi daerah istimewa yogyakarta). pembangunan masyarakat
desa. Skripsi. Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa (APMD)
Yogyakarta.
Astuti. (2009). Upaya meningkatkan motivasi berwirausaha melalui konseling
karir pada siswa. Skripsi. IKIP Veteran Semarang.
Berry. (1981). Pokok-pokok pikiran dalam sosiologi. Jakarta: Rajawali.
Endang, NP. (2012). Analisis faktor-faktor motivasi berwirausaha terhadap
keberhasilan pengusaha UKM (studi pada UKM kota Malang). Jurnal
Profit, Vol. 6 (1), 63-66
Fudyartanto. (2002). Psikologi pendidikan. Yogyakarta: Global Jakarta.
Gepse, J.(2004). Peran wanita melalui organisasi pemberdayaan dan kesejahteraan
keluarga (pkk) dalam pembangunan desa. Ilmu Sosiatri. Skripsi. Sekolah
Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa (APMD) Yogyakarta.
Gunarsa, SD. (2008). Psikologi olahraga prestasi. Jakarta: Gunung Mulia.
Husdarta. (2010). Psikologi olahraga. Bandung: Alfabeta.
Ivancevich, dkk. (2008). Perilaku dan manajemen organisasi. Jakarta: Erlangga.
Kadma, HO. (2017). Peran PKK dalam meningkatkan pemberdayaan perempuan
di kelurahan bukuan kecamatan palaran kota samarinda. Ejournal Ilmu
Pemerintahan, 5 (3), 969-978.
Kasmir. (2007). Dasar-dasar perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
112
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. 2014. Gunung merapi-sejarah
letusan. Tersedia pada www.vsi.esdm.go.id diakses pada 27 April 2017
pukul 11.49 WIB.
Laura. (2010). Psikologi umum. Jakarta: Penerbit Erlangga
Lupiyoadi, R. (2007). Entrepreneurship from mindset to strategy. Jakarta:
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Mashud. (2004). Pemberdayaan masyarakat miskin, membuka wawasan terisolir.
Surabaya: Papirus.
Mathis dan Jackson. (2002). Manajemen sumber daya manusia. Yogyakarta:
Salemba Empat.
Matthew Miles dan Michael Huberman. (1992). Analisis data kualitatif. Jakarta:
UI Press.
Moko P. Astamoen. (2008). Entrepreneurship dalam perspektif kondisi bangsa
indonesia. Bandung: Alfabeta.
Moleong, Lexy J. (2008). Metodologi penelitian kuaitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Scott, J. (2011). Sosiologi: the key concept. Jakarta: Rajawali Pers.
Hamalik, O. (2003). Psikologi belajar dan mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Hadi, S. (1993). Metodelogi research jilid 1. Yogyakarta: Andi Offset.
______. (2004). Analisis regresi. Yogyakarta: Andi Offset.
Hasan, I. (2010). Metodologi penelitian pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Raho, B. (2007). Teori sosiologi modern. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.
Riswan, Y & Arifika, D. (2012). Perempuan dan bencana: memberdayakan
potensi sosial dan ekonomi perempuan korban banjir lahar dingin merapi.
Kawistara. Vol. 2 No. 2. hlm. 170.
Rupiyasih. (2015). peran pembelajaran kewirausahaan dalam meningkatkan minat
berwirausaha siswa kompetensi keahlian administrasi perkantoran smk
negeri 1 yogyakarta. Pendidikan Administrasi Perkantoran. Skripsi.
Universitas Negeri Yogyakarta.
113
Saiman, L. (2009). Kewirausahaan: teori, praktik, dan kasus-kasus. Jakarta:
Salemba Empat
Sardiman. (2009). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Sobur, A. (2013). Filasafat komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Soekanto, S. (1986). Sosiologi suatau pengantar. Jakarta: Rajawali.
Soekanto, S. (2002). Sosiologi suatu pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Soetrisno, L. (1997). Kemiskinan, perempuan, dan pemberdayaan. Yogyakarta:
Kanisius.
Sucipta, IN . (2009). Holistik soft skill. Denpasar: Udayana University Press.
Sugiyono. (2014). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.
______. (2009). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif,
dan r&d. Bandung: Alfabeta.
Sukirno, dkk. (2011). Pustakawan dalam mitigasi bencana. Yogyakarta: Pengurus
Daerah Ikatan Pustakawan Indonesia (PD IPI) Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Suryana. (2001). Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat
Sutari Imam B. (1981). Pengantar kesejahteraan keluarga. Yogyakarta: Institute
Press IKIP.
Sutopo, HB. (2006). Metodologi penelitian kualitatif. Surakarta: UNS Press
Syah, M. (2002). Psikologi belajar, Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada.
Taliziduhu, N. (1982). Partisipasi masyarakat desa di beberapa desa. Jakarta:
Bina Askara
Tanzeh, A. (2009). Pengantar metode penelitian. Yogyakarta: Teras.
Tim Penggerak PKK Kabupaten Magelang. (2016). Verifikasi data pelaksanaan
10 program pokok pkk. Tersedia pada www.pkk.magelangkab.go.id
diakses pada 28 April 2017 pukul 15.53 WIB.
114
TP PKK Pusat. (2015). Rumusan hasil rakernas viii PKK. Jakarta.
Vitayala A. (2010). Pemberdayaan perempuan dari masa ke masa. Bogor: IPB
Press.
Wijatno, S. (2009). Pengantar entrepreneurship. Jakarta: Gramedia
Yunus. (1992). Psikologi pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Zuriah, N. (2007). Metodologi penelitian sosial dan pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
115
LAMPIRAN
116
Lampiran 1. Pedoman Observasi
PEDOMAN OBSERVASI
Tanggal
:
Waktu
:
Tempat
:
No Aspek
Deskripsi
1. Keadaan Desa Jumoyo
a. Profil Desa Jumoyo
b. Profil PKK Desa Jumoyo
2. Kegiatan PKK Desa Jumoyo
a. Kegiatan dan program yang diadakan PKK
b. Sistematika program PKK
c. Sasaran kegiatan yang diadakan PKK
3. Latar belakang warga sebelum terjadi bencana erupsi
Gunung Merapi 2010
a. Pekerjaan yang ditekuni sebelum terjadinya
bencana
b. Kondisi ekonomi dalam keluarga sebelum tahun
2010
4. Kondisi warga saat terjadi bencana erupsi Gunung
Merapi tahun 2010
a. Apa yang terjadi pada warga saat terjadi
bencana
b. Apa sajakah kerugian yang diderita warga
akibat bencana tersebut
c. Bagaimana kondisi ekonomi keluarga warga
setelah terjadinya bencana
d. Perubahan sosial warga setelah terjadinya
bencana
e. Masalah yang dialami setelah terjadinya
bencana
f. Bagaimana cara warga mengatasi permasalahan
tersebut
5. Peran PKK Desa Jumoyo setelah terjadinya bencana
erupsi Gunung Merapi tahun 2010
a. Respon PKK terhadap bencana alam yang
terjadi
b. Kegiatan/program apa saja yang dilakukan PKK
117
6.
Desa Jumoyo untuk masyarakat yang terkena
dampak bencana
c. Faktor pendorong PKK Desa Jumoyo dalam
mengadakan program tersebut
d. Faktor penghambat PKK Desa Jumoyo dalam
melaksanakan program tersebut
e. Tanggapan masyarakat dengan dilaksanakan
program tersebut
f. Pengaruh apa saja yang terjadi setelah
terlaksananya program tersebut terhadap
masyarakat Desa Jumoyo
g. Tingkat keberhasilan program PKK Desa
Jumoyo
Peran PKK terhadap motivasi wirausaha masyarakat
Desa Jumoyo
a. Program PKK yang berfokus pada bidang
wirausaha
b. Pengaruh kegiatan yang dilakukan PKK Desa
Jumoyo terhadap keinginan masyarakat dalam
berwirausaha
118
Lampiran 2. Pedoman Wawancara
PEDOMAN WAWANCARA
Nama
:
Alamat
:
Umur
:
Pekerjaan
:
Daftar pertanyaan :
1. Apa yang Anda ketahui tentang PKK Desa Jumoyo?
2. Apa saja yang Anda ketahui tentang program yang PKK Desa Jumoyo
susun untuk masyarakat?
3. Bagaimana sistematika pelaksanaan setiap kegiatan yang diselenggarakan
PKK Desa Jumoyo?
4. Untuk siapakah program tersebut ditujukan?
5. Apa saja jenis pekerjaan masyarakat sebelum bencana erupsi Gunung
Merapi tahun 2010?
6. Bagaimana keadaan perekonomian keluarga sebelum terjadinya erupsi
Gunung Merapi tahun 2010?
7. Apakah yang terjadi kepada masyarakat Desa Jumoyo ketika banjir lahar
dingin akibat bencana erupsi Gunung Merapi tahun 2010 terjadi?
8. Apa saja kerugian yang diderita masyarakat pada saat bencana tersebut
terjadi?
9. Apakah terjadi perubahan kondisi ekonomi keluarga setelah bencana
terjadi?
10. Apakah terjadi perubahan pekerjaan, pendidikan, dan hubungan antar
masyarakat dengan adanya bencana erupsi Gunung Merapi tahun 2010?
11. Apa saja permasalahan yang di alami masyarakat dengan terjadinya erupsi
Gunung Merapi tahun 2010?
119
12. Apa yang dilakukan sebagai bentuk penyelesaian dari permasalahan
tersebut?
13. Ketika bencana erupsi Gunung Merapi tahun 2010 terjadi, apa respon
PKK Desa Jumoyo?
14. Apakah PKK pada saat itu bergerak untuk membantu masyarakat?
15. Kegiatan apa saja yang dilakukan PKK Desa Jumoyo untuk masyarakat
yang terkena dampak bencana?
16. Apa yang mendorong PKK Desa Jumoyo dalam melakukan kegiatan
tersebut?
17. Apa yang menghambat PKK Desa Jumoyo dalam melakukan kegiatan
tersebut?
18. Bagaimana tanggapan masyarakat Desa Jumoyo dengan diberikannya
bantuan tersebut?
19. Pengaruh apa saja yang terjadi setelah terlaksananya program tersebut
terhadap masyarakat Desa Jumoyo?
20. Berapa besar tingkat keberhasilan program yang diadakan PKK Desa
Jumoyo dalam membantu masyarakat setelah terjadinya bencana?
21. Apakah ada fokus program tertentu dari PKK untuk memberikan motivasi
bagi masyarakat Desa Jumoyo mengembangkan bisnis wirausaha?
22. Apa sajakah program tersebut?
23. Apakah kegiatan yang dilakukan PKK Desa Jumoyo tersebut memiliki
pengaruh terhadap keinginan masyarakat dalam berwirausaha?
24. Bagaimanakah hasil dari terselenggaranya program tersebut terhadap
motivasi wirausaha masyarakat Desa Jumoyo?
120
Lampiran 3. Checklist Dokumentasi
CHECKLIST DOKUMENTASI
Tanggal
:
Pukul
:
Tempat
:
Kondisi
No Aspek
Dekripsi
Ada
1.
Keadaan Desa Jumoyo
2.
Kegiatan
Jumoyo
3.
Latar belakang warga
sebelum terjadi bencana
erupsi Gunung Merapi
2010
4.
Kondisi warga saat
terjadi bencana erupsi
Gunung Merapi tahun
2010
5.
Peran
PKK
Desa
Jumoyo
setelah
terjadinya
bencana
erupsi Gunung Merapi
tahun 2010
6.
Peran PKK terhadap
motivasi
wirausaha
masyarakat
Desa
Jumoyo
PKK
Desa
121
Tidak Ada
Lampiran 4. Tabel Triangulasi
Hasil
No
Pokok Bahasan
Observasi
Wawancara
Dokumentasi
Desa Jumoyo adalah
sebuah
desa
yang
berlokasi di jalur lintas
regional Yogyakarta-Jawa
Tengah yang dilalui arus
sungai yang bernama Kali
Putih. Pada tanggal 9
Januari 2010, banjir lahar
dingin material erupsi
Gunung Merapi yang
terbesar
menerjang
beberapa dusun di Desa
Jumoyo
dan
menghanyutkan
rumah
dan
lahan
pertanian
masyarakat.
PKK
Desa
Jumoyo
merupakan organisasi yang
didirikan oleh pemerintah
dengan perempuan sebagai
motor penggeraknya dan
bertugas untuk membantu
Pemerintah Desa dalam
berperan
mewujudkan
kesejahteraan
keluarga.
Anggota PKK dan kader
posyandu 80 dan yang
aktif 31 orang per dusun
itu ada wakil 5 orang.
Terdapat
dokumentasi
mengenai
profil
Desa Jumoyo dan
mengenai
profil
PKK Desa Jumoyo
melalui
website
resmi Desa Jumoyo.
Keadaan Desa Jumoyo
1.
Profil Desa dan
PKK
Desa
Jumoyo
PKK
Desa
Jumoyo
merupakan
organisasi
yang menjadikan wanita
sebagai motor penggerak
dan
berperan
dalam
mencapai kesejahteraan
keluarga. PKK Jumoyo
aktif dalam mengikuti
program
yang
diinstruksikan
oleh
pemerintah
maupun
mengadakan program atas
inisiatif sendiri.
Desa Jumoyo adalah sebuah desa yang berlokasi di jalur lintas regional
Yogyakarta-Jawa Tengah yang dilalui arus sungai yang bernama Kali Putih.
Pada tanggal 9 Januari 2010, banjir lahar dingin material erupsi Gunung Merapi
yang terbesar menerjang beberapa dusun di Desa Jumoyo dan menghanyutkan
rumah dan lahan pertanian masyarakat.
Kesimpulan
PKK Desa Jumoyo merupakan organisasi yang didirikan oleh pemerintah
dengan perempuan sebagai motor penggeraknya dan bertugas untuk membantu
Pemerintah Desa dalam berperan mewujudkan kesejahteraan keluarga.
Kegiatan PKK Desa Jumoyo
2.
Program
diadakan
yang
PKK
Jenis
program
yang
diadakan PKK terdiri dari
122
Program yang saat ini
sedang berjalan
yaitu
Terdapat
dokumentasi
foto
Desa Jumoyo
Kesimpulan
3.
Sistematika
pelaksnaan
program
sosialisasi,
penyuluhan,
dan pelatihan. Contoh
program yang kini sedang
dilaksanakan PKK Desa
Jumoyo diantaranya: 1)
pelatihan keamanan dan
ketahanan pangan; 2)
pelatihan
pengelolaan
bank sampah yang bekerja
sama dengan Unilever dan
Pemerintah Desa
Posyandu
Balita
dan
Lansia, bank sampah yang
disponsori
oleh
UNILEVER,
program
ketahanan dan keamanan
pangan,
serta
senam
Lansia. Program yang
disusun
PKK
diselenggarakan melalui
penyuluhan, sosialisasi dan
pelatihan
serta
pendampingan.
kegiatan PKK Desa
Jumoyo
dari
narasumber ketika
wawancara
dan
buku daftar hadir
PKK Desa Jumoyo
yang menunjukkan
adanya
program
bank
sampah,
posyandu
dan
penyuluhan
keamanan pangan.
Program PKK selain pertemuan rutin ada juga sosialisasi, penyuluhan,
pelatihan dan pendampingan. Sedangkan program yang saat ini sedang
dijalankan antara lain Posyandu Balita, Posyandu Lansia, pengelolaan bank
sampah, serta penyuluhan ketahanan dan keamanan pangan.
1) Penyuluhan
dan
Sosialisasi
Penyuluhan dan sosialisasi
dilakukan
dengan
menunjuk
perwakilan
dusun untuk diberi materi
dari narasumber, setelah
itu peserta menyalurkan
informasi yang didapatkan
kepada anggota PKK
Dusun ketika pertemuan
rutin, kemudian anggota
PKK
dusun
menyampaikannya ketika
pertemuan rutin PKK RT,
jadi ilmu yang diberikan
tersalurkan ke tingkat
kelompok terkecil.
2) Pelatihan
dan
Workshop
Pelatihan dan workshop
yang diberikan berlaku
bagi umum sesuai minat
masyarakat. Kegiatan ini
diadakan
biasanya
mendatangkan pelatih dari
LSM atau balai pelatihan
yang ahli di bidangnya.
Program ini dilaksanakan
lebih dari satu kali dan
diawasi hasilnya agar
masyarakat mendapatkan
ilmu dan keterampilan
123
Program diselenggarakan
dengan sistematika melalui
pelatihan, penyuluhan dan
sosialisasi.
Dalam
menjalankan
kegiataan
binaannya, PKK Desa
Jumoyo
menerapkan
sistem penyampaian teori
kemudian
langsung
dilakukan praktik.
-
baru
serta
dapat
mengaplikasikannya
dikemudian hari.
3) Pendamping
an program
berkelanjuta
n
Beberapa program yang
diadakan PKK merupakan
program
yang
berkelanjutan.
Setiap
periode tertentu dilakukan
pertemuan untuk meninjau
perkembangan
atau
kemajuan yang terjadi,
agar
dapat
terus
progressive.
Kesimpulan
4.
Sasaran program
Kesimpulan
Sistematika kegiatan yang diselenggarakan PKK terdiri dari penyuluhan dan
sosialisasi, pelatihan, serta pendampingan, tergantung jenis program yang
diadakan.
Program dan kegiatan
yang dilakukan oleh PKK
bersifat
variatif
dan
ditujukan kepada semua
kalangan baik balita,
pemilik
usaha,
serta
lansia.
Program yang diadakan
PKK ditujukan untuk
berbagai
kalangan
masyarakat Desa Jumoyo,
ada yang untuk balita,
remaja, ibu-ibu, bapakbapak dan lansia
Terdapat
foto
dokumentasi PKK
Desa Jumoyo yang
menunjukkan
peserta programnya
berasal
dari
berbagai kalangan
usia
berdasarkan
program
yang
diadakan.
Program yang diselenggarakan ditujukan untuk masyarakat Desa Jumoyo
secara umum, dengan rentang usia yang beragam sesuai jenis kegiatan yang
diselenggrakan.
Latar belakang warga sebelum terjadi bencana erupsi Gunung Merapi 2010
5.
Pekerjaan warga
sebelum terjadi
bencana
Kesimpulan
Sebagian
besar
mata
pencaharian masyarakat
Desa Jumoyo adalah
buruh, penambang pasir,
dan
petani.
Namun
beberapa warganya ada
juga
yang
berprofesi
sebagai PNS, karyawan
swasta, pedagang dan
wiraswasta.
Sebagian besar pekerjaan
masyarakat Desa Jumoyo
adalah penambang pasir,
petani dan pedagang.
Terdapat data dari
buku RPJMD Desa
Jumoyo
bahwa
pekerjaan
masyarakat
Desa
Jumoyo
sebagian
besar adalah buruh,
petani, swasta, dan
pedagang.
Mata pencaharian masyarakat Desa Jumoyo sebelum terjadinya bencana
beragam, namun sebagian besar merupakan buruh tani, penambang pasir, dan
pedagang.
124
6.
Kondisi ekonomi
masyarakat
sebelum terjadi
bencana
Kesimpulan
Kondisi
ekonomi
masyarakat Desa Jumoyo
secara
umum
dikategorikan
dibawah
sejahtera.
Kondisi
perekonomian
keluarga sebelum bencana
terjadi dikategorikan paspasan
atau
dibawah
sejahtera.
Kondisi ekonomi sebagian besar
masih dibawah sejahtera.
-
masyarakat Desa Jumoyo dikategorikan
Kondisi masyarakat Desa Jumoyo saat terjadi bencana
7.
Yang terjadi pada
masyarakat saat
terjadi bencana
Kesimpulan
8.
Kerugian
yang
diderita
masyarakat akibat
bencana
Kesimpulan
Masyarakat tidak pernah
menyangka bahwa banjir
lahar dingin Merapi akan
menenggelamkan
dan
menghanyutkan
tempat
tinggal , harta benda dan
lahan
pertaniannya.
Namun ketika terjadi
kejadian tersebut, warga
sudah terkondisi di tempat
evakuasi akhir, yaitu di
SD Jumoyo 2 dan di
lapangan Desa Jumoyo.
Pada saat terjadi banjir
lahar
dingin
terjadi,
masyarakat
mengalami
kepanikan karena bencana
tersebut baru pertama kali
menimpa Desa Jumoyo,
namun karena pada saat itu
sudah ada informasi dari
pos pemantauan Gunung
Merapi bahwa akan terjadi
banjir yang sangat besar,
demi antisipasi pemerintah
desa
mengevakuasi
warganya menuju titik
kumpul, sehingga saat
banjir menerjang, warga
sudah terkondisi.
Terdapat
dokumentasi berupa
foto dan data yang
menunjukkan
kondisi
saat
terjadinya bencana
dan kerusakan yang
diderita masyarakat
Desa Jumoyo pada
saat lahar dingin
menerjang.
Banjir lahar dingin erupsi Gunung Merapi tahun 2010 menyebabkan
masyarakat mengalami kepanikan karena peristiwa tersebut baru pertama kali
dialami, namun karena sudah adanya peringatan dari pos pemantauan Gunung
Merapi, maka masyarakat sudah terkondisikan ketika bencana terjadi sehingga
tidak menimbulkan korban jiwa.
Kerugian yang diderita
meliputi dua aspek yaitu
material
diantaranya
kehilangan rumah, lahan
pertanian, ladang, serta
harta
benda
lainnya.
Aspek yang kedua yaitu
non
material
berupa
trauma psikis.
Kerugian material yang
diderita masyarakat Desa
Jumoyo
antara
lain
hilangnya rumah dan harta
benda lainnya karena
hanyut terbawa arus banjir
lahar dingin, sawah dan
ladang, serta hilangnya
mata pencaharian para
kepala
keluarga.
Sementara kerugian non
material yang dialami ada
trauma psikis.
Terdapat
dokumentasi
dari
laman internet yang
memperlihatkan
kerugian
yang
dialami Masyarakat
Desa
Jumoyo
meliputi
rumah,
fasilitas
umum
Desa, dan lahan
pertanian.
Kerugian yang dialami masyarakat secara material meliputi hilangnya tempat
tinggal, lahan pertanian, juga harta benda yang hanyut terbawa arus lahar
dingin. Disamping material, kerugian yang diderita masyarakat juga termasuk
kerugian non material berupa hilangnya mata pencaharian serta menderita
trauma psikis.
125
9.
Kondisi ekonomi
masyarakat
setelah terjadinya
bencana
Kesimpulan
10.
Perubahan sosial
setelah terjadinya
bencana
Kesimpulan
11.
Permasalahan
yang
dialami
masyarakat
setelah terjadinya
bencana
Hilangnya lahan pertanian
dan ladang
sekaligus
membuat
mereka
kehilangan
pekerjaan,
namun
untuk
para
penambang pasir kejadian
tersebut menjadi lahan
pekerjaan yang melimpah
bagi mereka, beberapa
orang yang tadinya bertani
dan
berladang
pun
akhirnya beralih profesi
menjadi penambang pasir.
Meskipun belum dapat
dikatakan
sejahtera,
namun kondisi ekonomi
masyarakat Desa Jumoyo
dapat
dikatakan
mengalami peningkatan.
Kondisi
ekonomi
masyarakat
mengalami
penurunan sesaat setelah
bencana
berlangsung,
banyak kehilangan yang
dialami, dan tidak adanya
pemasukan
ekonomi
karena kejadian tersebut
menelan rumah dan lahan
pekerjaannya
sehingga
harus
tinggal
di
pengungsian,
namun
kemudian berangsur pulih
dan justru mengalami
peningkatan berkat adanya
bantuan dan fasilitas dari
pemerintah dan instansi
terkait, serta keinginan
masyarakat untuk bangkit.
Terdapat
dokumentasi
di
laman berita online
bahwa masyarakat
mengalami
kehilangan
mata
pencaharian.
Sesaat setelah terjadinya bencana, masyarakat yang sebagian besar kehilangan
lahan mata pencahariannya tidak mendapatkan pemasukan sehingga kondisi
perekonomiannya menurun drastis, namun berangsur membaik karena adanya
bantuan dan keinginan masyarakat untuk bangkit dengan memanfaatkan
material vulkanik yang ada.
Setelah terjadi bencana
erupsi Gunung Merapi dan
banjir lahar dingin tahun
2010, masyarakat Desa
Jumoyo menjadi lebih
akrab dan dekat karena
frekuensi gotong royong
serta saling membantu
mereka menjadi lebih
tinggi.
Terjadi
perubahan
pekerjaan sebagian besar
petani beralih profesi
menjadi
penambang,
perubahan
pendidikan
pada sebagian warga yang
mendapatkan
bantuan
pendidikan karena menjadi
korban bencana, serta
hubungan masyarakat yang
semakin
erat
dalam
bergotong-royong karena
kondisi yang sama sebagai
korban bencana.
Terdapat
dokumentasi
di
laman berita online
bahwa masyarakat
mengalami
alih
profesi
dan
memanfaatkan
banyaknya material
vulkanik
menjadi
penggali pasir dan
pemecah batu.
Perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat antara lain perubahan mata
pencaharian yang tadinya buruh tani dan petani menjadi penambang pasir dan
pemecah batu. Sedangkan dari segi pendidikan, sebagian masyarakat
mendapatkan bantuan pendidikan karena merupakan korban bencana. Selain
pekerjaan dan pendidikan, hubungan antar masyarakat Desa Jumoyo menjadi
semakin erat dalam bergotong-royong karena rasa peduli terhadap korban banjir
lahar dingin.
Masalah yang dialami
setelah terjadinya bencana
yaitu hilangnya pekerjaan
dan menurunnya taraf
ekonomi
masyarakat
terutama yang menjadi
korban banjir lahar dingin
126
Permasalahan yang terjadi
yaitu adanya penolakan
kebijakan
pemerintah
untuk merelokasi warga
dan
membangunkan
hunian tetap di lokasi yang
baru. Selain itu terjadinya
Terdapat
dokumentasi
di
laman berita online
yang memberitakan
terjadinya
demo
yang
dilakukan
ratusan
warga
yang harus tinggal di
pengungsian. Berada dan
tinggal selama berharihari
di
tenda
mengakibatkan perasaan
yang kurang nyaman dan
dapat memicu stress.
Kesimpulan
12.
Penyelesaian dari
permasalahan
yang dialami
Kesimpulan
bencanya
juga
menyebabkan masyarakat
kehilangan pekerjaan dan
pemasukan
untuk
keluarganya.
Dusun
Gempol
karena
menolak
adanya relokasi.
Permasalahan yang dialami masyarakat antara lain hilangnya pekerjaan yang
menyebabkan tidak adanya pemasukan untuk keluarga, stress akibat tinggal
terlalu lama di pengungsian, serta adanya penolakan terhadap kebijakan
relokasi dari pemerintah dengan pertimbangan keamanan jangka panjang.
Berrdasarkan pengamatan
melalui berita online
berbagai kegiatan untuk
mengisi waktu luang
warga terdampak banjir
lahar dingin maupun
masyarakat yang tidak
terdampak
dengan
mengadakan
kegiatankegiatan yang dilakukan
PKK
bersama
LSM
sehingga
masyarakat
dapat mengurangi potensi
kejenuhan.
Setelah terjadi demonstrasi
penolakan
relokasi,
pemerintah mengadakan
diskusi dengan masyarakat
dan akhirnya mencapai
kesepakatan
bahwa
pemerintah
tetap
membangunkan
hunian
tetap di lokasi yang baru,
namun warga dipersilakan
untuk tetap memiliki lahan
bekas rumahnya yang
hanyut
dan
membangunnya
lagi
dengan biaya mandiri.
Sedangkan dari PKK dan
pemerintah
desa
melakukan pendampingan
trauma
healing
dan
pelatihan serta penyuluhan
untuk
membekali
masyarakat
dengan
keterampilan baru dan
menyembuhkan
trauma
psikis yang dialami.
-
Penyelesaian dari permasalahan yang dialami antara lain dengan diadakannya
program trauma healing, pelatihan-pelatihan untuk mengisi waktu luang
masyarakat serta membangkitkan semangat masyarakat untuk bangkit, dan
diselenggarakan diskusi antara pemerintah dan warga terdampak lahar dingin
terkait relokasi sehingga mencapai kesepakatan.
Peran PKK Desa Jumoyo setelah terjadinya bencana erupsi Gunung Merapi 2010
13.
Respon PKK saat
terjadi bencana
PKK Desa Jumoyo secara
spontan
membantu
Pemdes
untuk
mengkondisikan
warga
pada saat itu. Selain
melakukan
penyediaan
logistik,
PKK
Desa
Jumoyo juga melakukan
pendampingan
kepada
127
Pada saat bencana terjadi,
PKK
Desa
Jumoyo
tanggap
dalam
menghadapi
korban
bencana,
menyediakan
logistik
serta
mendistribusikan bantuan
dari
donatur
maupun
pemerintah. Pada saat
Terdapat
dokumentasi jurnal
ilmiah
yang
menjelaskan PKK
Desa Jumoyo terjun
dalam melakukan
sosialisasi mitigasi
bencana
dan
mendirikan dapur
masyarakat yang saat itu
tidak banyak mengetahui
informasi tentang bencana
yang sedang dialaminya.
Kesimpulan
14.
Kegiatan/program
yang dilakukan
PKK
Desa
Jumoyo
untuk
masyarakat
terdampak
bencana.
Kesimpulan
15.
Faktor pendorong
PKK
Desa
Jumoyo
dalam
pelaksanaan
program
Kesimpulan
16.
Faktor
penghambat PKK
Desa
Jumoyo
terjadi bencana, PKK
bergerak
membantu
masyarakat
terdampak
banjir lahar dingin.
umum
pengungsian.
di
Pada saat terjadi bencana, PKK Desa Jumoyo tanggap dalam membantu
masyarakat melalui pengadaan logistik di dapur umum, bersama BPBD
melakukan sosialisasi mitigasi bencana.
Program
yang
dilaksanakan
PKK
diantaranya
trauma
healing,
beberapa
pelatihan
dan
pembentukan
koperasi
simpan pinjam untuk
membantu
kesulitan
warga.
Kegiatan yang dilakukan
PKK Desa Jumoyo setelah
terjadinya bencana antara
lain pendampingan di
dapur
umum,
trauma
healing,
sosialisasi
mitigasi bencana yang
diadakan oleh BPBD, serta
pelatihan keterampilan dan
peningkatan SDM.
Terdapat
dokumentasi
foto
dan artikel di laman
online Kementerian
Sosial bahwa ibu
Linda
Agum
Gumelar bersama
istri Gubernur Jawa
Tengah
sebagai
Ketua PKK Jawa
Tengah melakukan
kunjungan
dan
meninjau program
pelatihan
yang
diberikan
kepada
masyarakat korban
banjir lahir dingin.
Program yang dilakukan PKK Desa Jumoyo untuk masyarakat yang terdampak
bencana yaitu adanya trauma healing, sosialisasi mitigasi bencana, serta
beberapa pelatihan yang bekerjasama dengan LSM.
Faktor yang mendorong
PKK
Desa
untuk
membantu
masyarakat
didasari atas kemanusiaan
dan rasa tanggung jawab
sebagai
bagian
dari
masyarakat untuk saling
membantu ketika terjadi
musibah. Selain itu PKK
Desa Jumoyo juga ingin
masyarakat tidak terpuruk
atas
bencana
yang
menimpanya dan terus
berusaha untuk bangkit
kembali taraf hidupnya.
Faktor yang mendorong
PKK dalam melakukan
kegiatan tersebut adalah
rasa kemanusiaan serta
rasa
tanggungjawab
sebagai
bagian
dari
pemerintah desa untuk
membantu masyarakatnya
yang sedang mengalami
kesulitan.
Selain
kemanusiaan, kekompakan
para pengurus
dan
antusiasme
anggota
membuat
PKK
Desa
Jumoyo semakin semangat
dan termotivasi.
-
Faktor yang mendorong PKK melaksanakan program tersebut adalah adanya
dorongan kemanusiaan, tanggung jawab sebagai organisasi yang memiliki
tujuan untuk mencapai kesejahteraan keluarga, serta antusiasme anggota PKK
dan masyarakat yang membuat PKK Desa Jumoyo termotivasi.
Faktor yang menghambat
PKK dalam melaksanakan
beberapa program dan
128
Hambatan PKK Desa
Jumoyo
dalam
melaksanakan
kegiatan
-
dalam
pelaksanaan
program
Kesimpulan
17.
Tanggapan
masyarakat
dengan
adanya
program
yang
diadakan
PKK
Desa Jumoyo
Kesimpulan
18.
Pengaruh
dari
program
PKK
terhadap
masyarakat Desa
Jumoyo
kegiatan adalah karena
kurangnya
rasa
kepercayaan masyarakat
akan manfaat dan hasil
dari
program
yang
diadakan.
tersebut adalah adanya
ketidaksinambungan
antara waktu yang dimiliki
dengan kewajiban yang
harus dikerjakan, terlebih
beberapa anggota PKK
juga menjadi korban dan
mengungsi sehingga sulit
membagi waktu antara
pekerjaan, tanggung jawab
dalam
keluarga,
dan
tanggung jawab dalam
PKK. Faktor penghambat
lainnya yaitu kurangnya
kesadaran masyarakat akan
manfaat yang didapatkan
dengan mengikuti kegiatan
yang
diadakan
PKK,
adanya keraguan dalam
memulai
usaha,
dan
beberapa warga merasa
belum
membutuhkan
bantuan yang diberikan.
Faktor yang menghambat PKK dalam menyelenggarakan kegiatan tersebut
adalah kurangnya kesadaran masyrakat akan manfaat yang diperoleh dari
adanya kegiatan tersebut untuk memandirikan dirinya, adanya masyarakat yang
merasa belum membutuhkan bantuan atau ilmu tersebut, serta adanya rasa
keraguan untuk memulai suatu usaha.
Terdapat sebagian kecil
yang
kurang
sadar
pentingnya mendapatkan
keterampilan
yang
berguna untuk membantu
menopang
dan
meningkatkan
taraf
hidupnya, namun sebagian
besar masyarakat Desa
Jumoyo
mengapresiasi
dengan antusiasme yang
tinggi.
Respon masyarakat Desa
Jumoyo pada saat itu
berterimakasih
dan
antusias dalam menerima
bantuan dan mengikuti
kegiatan yang diadakan.
Terdapat
dokumentasi berupa
artikel di laman
Kementerian Sosial
mengenai
antusiasme
masyarakat dalam
mengikuti kegiatan
pelatihan
yang
diberikan
PKK
bersama Mahasiswa
dari
AKS
Ibu
Kartini.
Secara garis besar masyarakat antusias dalam mengikuti kegiatan yang
diselenggarakan PKK Desa Jumoyo.
Masyarakat Desa Jumoyo
menjadi termotivasi untuk
kembali
bangkit
dan
meningkatkan
taraf
ekonomi
keluarganya,
mereka juga mengalami
perubahan pola pikir
bahwa
kebanyakan
pekerjaan yang mereka
129
Pengaruh program yang
diadakan PKK terhadap
masyarakat Desa Jumoyo
adalah
bertambahnya
keterampilan,
lebih
teredukasi,
serta
masyarakat
menjadi
termotivasi
untuk
meningkatkan
kondisi
-
tekuni menguras tenaga
dan menyadari bahwa
memiliki
usaha
atau
pekerjaan sampingan yang
lebih
ringan
dan
menghasilkan
banyak
uang
akan
menjadi
peluang yang menjanjikan
untuk jangka panjang.
Kesimpulan
19.
Tingkat
keberhasilan
program
PKK
Desa Jumoyo
Kesimpulan
perekonomiannya.
Pengaruh program yang diadakan PKK terhadap masyarakat Desa Jumoyo
adalah bertambahnya keterampilan, menjadi termotivasi untuk kembali bangkit
dan meningkatkan taraf ekonomi keluarganya, lebih teredukasi, serta
masyarakat menjadi termotivasi untuk meningkatkan kondisi perekonomiannya.
Sejak tahun 2010, muncul
23 pengusaha baru dari
berbagai bidang yang
menunjukkan
bahwa
pengaruh yang diberikan
program PKK cukup
signifikan dan bermanfaat
bagi
kehidupan
masyarakat Desa Jumoyo.
Program atau kegiatan
yang diadakan PKK Desa
Jumoyo
mengalami
keberhasilan dilihat dari
kondisi
perekonomian
masyarakat yang sebagian
mengalami
peningkatan
dan mulai membuka usaha
dan beberapa mengalami
keberhasilan di berbagai
bidang serta memiliki
keterampilan yang dapat
diaplikasikan dikemudian
hari.
Terdapat
dokumentasi
foto
yang menunjukkan
aktivitas
anggota
program
binaan
PKK Desa Jumoyo
bekerjasama dengan
PALUMA
yang
masih
berjalan
hingga saat ini.
Program atau kegiatan yang diadakan PKK Desa Jumoyo mengalami
keberhasilan dilihat dari kondisi perekonomian masyarakat yang sebagian
mengalami peningkatan dan mulai membuka usaha dan beberapa mengalami
keberhasilan di berbagai bidang serta memiliki keterampilan yang dapat
diaplikasikan dikemudian hari.
Peran PKK terhadap motivasi wirausaha masyarakat Desa Jumoyo
20.
Program
PKK
yang
terfokus
pada
bidang
wirausaha
Terdapat
beberapa
program
diantaranya
sebagai
berikut:
1)
Pelatihan membatik; 2)
Pelatihan
pengolahan
makanan; 3) Pelatihan
menjahit; 4) Pelatihan
pemanfaatan kain perca;
5) Pelatihan pembuatan
paving dan batako.
130
Terdapat banyak program
yang diselenggarakan PKK
Desa
Jumoyo
yang
bertujuan
memotivasi
masyarakat
untuk
berwirausaha,
beberapa
merupakan
program
kerjasama dengan LSM.
Program tersebut pelatihan
keterampilan antara lain:
pelatihan
pengolahan
makanan, pengolahan kain
perca, menjahit, membuat
pernak pernik, menghias
jilbab,
membatik,
pendirian koperasi untuk
korban banjir lahar dingin,
serta pelatihan pembuatan
Terdapat
dokumentasi berupa
foto
kegiatan
pelatihan
dari
website
RISTEKDIKTI
serta hasil penelitian
mahasiswa
yang
menunjukkan
bahwa
PKK
bekerjasama dengan
YEU mengadakan
program-program
pelatihan
seperti
pelatihan tanggap
bencana,
hingga
pelatihan ekonomi
produktif
yang
paving dan batako.
Kesimpulan
21.
Pengaruh
kegiatan
yang
dilakukan PKK
Desa
Jumoyo
terhadap
keinginan
masyarakat dalam
berwirausaha
Kesimpulan
diberikan
kepada
warga
Gempol
untuk
membantu
mereka
dalam
bertahan
hidup
pasca bencana.
Terdapat banyak program yang diselenggarakan PKK Desa Jumoyo yang
bertujuan memotivasi masyarakat untuk berwirausaha, beberapa merupakan
program kerjasama dengan LSM. Program tersebut pelatihan keterampilan
antara lain: pelatihan pengolahan makanan, pengolahan kain perca, menjahit,
membuat pernak pernik, menghias jilbab, membatik, pendirian koperasi untuk
korban banjir lahar dingin, serta pelatihan pembuatan paving dan batako.
Kondisi usaha masyarakat
Desa Jumoyo hingga saat
ini dapat dikatakan banyak
yang berjalan dengan
baik. Seperti yang nampak
pada saat observasi yaitu
usaha bakpia Pandan Mas
yang
produksinya
mencapai 1600 bungkus
perharinya,
produksi
batako, batu bata, dan
beberapa industri rumah
tangga seperti ceriping
gethuk singkong, ceriping
talas, yang penjualannya
sudah mencapai took oleholeh
di
Kabupaten
Magelang
dan
Yogyakarta.
Dengan adanya program
dari PKK Desa Jumoyo,
masyarakat
jadi
termotivasi untuk memulai
menjalankan usaha serta
sadar akan pentingnya
memiliki
keterampilan.
Hasil
terselenggaranya
program terhadap motivasi
wirausaha
masyarakat
tidak hanya dilihat dari
niat namun dapat dilihat
dari hasil, terbukti saat ini
terdapat beberapa usaha
yang dikelola masyarakat
masih
berjalan
dan
berhasil.
Terdapat
dokumentasi
foto
yang menunjukkan
adanya
pemilikpemilik usaha yang
dimulai
karena
adanya
program
pelatihan
dan
suntikan modal dari
pemerintah maupun
LSM yang masih
beroperasi hingga
saat ini.
Dengan adanya program dari PKK Desa Jumoyo, masyarakat jadi termotivasi
untuk memulai menjalankan usaha serta sadar akan pentingnya memiliki
keterampilan. Hasil terselenggaranya program terhadap motivasi wirausaha
masyarakat tidak hanya dilihat dari niat namun dapat dilihat dari hasil, terbukti
saat ini terdapat beberapa usaha yang dikelola masyarakat masih berjalan dan
berhasil.
131
Lampiran 5. Lembar Observasi
LEMBAR OBSERVASI
Peran PKK Terhadap Motivasi Wirausaha Masyarakat Desa Jumoyo
Pasca Bencana Erupsi Merapi 2010
Tanggal
: 13 Agustus, 16 dan 27 September 2018
Waktu
: 11.00-16.00 WIB
Tempat
: Desa Jumoyo
No
Aspek
1.
Keadaan Desa
Jumoyo
Indikator
Deskripsi
a.
Profil Desa
Jumoyo
b.
Profil PKK
Desa
Jumoyo
132
a.
Desa Jumoyo terletak diantara Jalur
Jalan Provinsi Jawa Tengah, diantara
Propinsi DIY dan Kota Muntilan yang
merupakan jalur Lalu Lintas lintasan
regional. Memiliki luas 380.076 Ha,
Desa Jumoyo merupakan bagian dari
wilayah Kecamatan Salam, Kabupaten
Magelang, Jawa Tengah. Penggunaan
lahan di desa ini antara lain
diperuntukkan sebagai area pertanian,
ladang
,
industri,
perkebunan,
pemukiman, perdagangan dan jasa,
hutan, dan lain-lain. Sejak dilanda
banjir lahar dingin pada tahun 2010
dan
mengakibatkan
berbagai
kerusakan
fasilitas
umum
dan
beberapa fasilitas pribadi, Desa
Jumoyo
berangsur
mengalami
perbaikan dari segi sarana prasarana &
infrastruktur yaitu diantaranya kondisi
jalan desa yang sebagian besar sudah
tertata dan diaspal serta dilengkapi
dengan lampu penerangan dimalam
hari yang mencakup sepanjang jalan
wilayah desa. Selain itu, terdapat juga
beberapa
jembatan
baru
yang
dibangun akibat jembatan yang lama
mengalami kerusakan oleh material
banjir lahar dingin. Fasilitas umum
yang dimiliki Desa Jumoyo meliputi:
balai desa, lapangan sepak bola,
gedung serba guna, Taman Bermain
dan PAUD, Taman Kanak-kanak,
Sekolah Dasar, Sekolah Menengah
Kejuruan, klinik kesehatan, tempat
ibadah yaitu masjid, mushola, gereja,
serta makam.
2.
Kegiatan PKK
Desa Jumoyo
a.
Kegiata
n dan
program
yang
diadaka
n PKK
b.
Sistema
tika
program
PKK
c.
Sasaran
kegiatan
yang
diadaka
n PKK
b.
PKK Desa Jumoyo merupakan
organisasi
bertemakan
woman
empowerment yang menjadikan peran
perempuan sangat penting sebagai
motor
penggerak
kesejahteraan
keluarga. PKK Desa Jumoyo dibentuk
oleh
Pemerintah
Desa
untuk
membantu
program-program
Pemerintah Desa agar dapat berjalan
dengan baik. PKK Desa Jumoyo
beranggotakan 80 orang yang terdiri
dari perwakilan pengurus PKK Dusun
dari 13 Dusun yang ada di Desa
Jumoyo. PKK Jumoyo aktif dalam
mengikuti
program
yang
diinstruksikan
oleh
pemerintah
maupun mengadakan program atas
inisiatif sendiri.
a.
Jenis program yang diadakan PKK
terdiri dari sosialisasi, penyuluhan, dan
pelatihan. Contoh program yang kini
sedang dilaksanakan PKK Desa
Jumoyo diantaranya: 1) pelatihan
keamanan dan ketahanan pangan; 2)
pelatihan pengelolaan bank sampah
yang bekerja sama dengan Unilever
dan Pemerintah Desa
b.
Dalam
menjalankan
programnya, PKK Desa
menggunakan
beberapa
pendekatan
terhadap
diantaranya sebagai berukut:
setiap
Jumoyo
metode
warga,
4) Penyuluhan dan Sosialisasi
PKK Desa Jumoyo memiliki banyak program
penyuluhan dan sosialisasi yang biasanya
diselenggarakan berdasarkan inisiatif dari PKK
dan ada juga yang dilaksanakan atas permintaan
Pemerintah Desa, Pemerintah Daerah atau
bekerjasama
dengan
berbagai
LSM.
Penyuluhan dan sosialisasi dimulai dengan
menunjuk perwakilan setiap dusun untuk
datang ke kelurahan dan mendapatkan materi
dari narasumber, setelah itu wakil-wakil setiap
dusun tersebut wajib menyalurkan informasi
yang didapatkan kepada anggota PKK Dusun
ketika pertemuan rutin, kemudian anggota PKK
dusun menyampaikannya ketika pertemuan
133
rutin PKK RT, jadi ilmu yang diberikan
tersalurkan ke tingkat kelompok terkecil.
5) Pelatihan dan Workshop
Pada program pelatihan dan workshop,
biasanya PKK Desa Jumoyo memberikan
kesempatan kepada masyarakat untuk ikut serta
berdasarkan minatnya. Pelatihan dan workshop
yang diberikan berlaku bagi umum. Kegiatan
ini diadakan di balai desa dan biasanya
mendatangkan orang-orang dari LSM atau balai
pelatihan yang ahli di bidangnya. Program ini
dilaksanakan biasanya lebih dari satu kali dan
diawasi hasilnya agar masyarakat mendapatkan
ilmu dan keterampilan baru serta dapat
mengaplikasikannya dikemudian hari.
6) Monitoring
berkelanjutan
program
Beberapa program yang diadakan PKK
merupakan program yang berkelanjutan,
misalkan posyandu balita dan lansia, ketahanan
dan keamanan pangan, serta program paluma.
Setiap periode tertentu dilakukan pertemuan
untuk meninjau perkembangan atau kemajuan
yang terjadi, agar dapat terus progressive.
3.
Latar belakang
warga sebelum
terjadi bencana
erupsi Gunung
Merapi 2010
c.
Pekerjaan
yang
ditekuni
sebelum
terjadinya
bencana
d.
Kondisi
ekonomi
dalam
keluarga
sebelum
tahun 2010
134
c.
Program dan kegiatan yang dilakukan
oleh PKK bersifat variatif dan
ditujukan kepada semua kalangan baik
balita, pemilik usaha, serta lansia.
a.
Sebagian besar mata pencaharian
masyarakat Desa Jumoyo adalah
buruh, penambang pasir, dan petani.
Namun beberapa warganya ada juga
yang
berprofesi
sebagai
PNS,
karyawan swasta, pedagang dan
wiraswasta.
b.
Pada saat sebelum terjadi erupsi dan
banjir lahar dingin Gunung Merapi
pada tahun 2010, kondisi ekonomi
masyarakat Desa Jumoyo secara
umum
dikategorikan
dibawah
sejahtera. Hal ini disebabkan oleh
sebagian besar masyarakatnya lebih
senang menjadi buruh dibandingkan
dengan
membuka
usaha
dan
memandirikan diri sendiri karena
ditengarai
kurangnya
kesadaran
manfaat memiliki usaha mandiri untuk
kemudian hari.
4.
Kondisi warga
saat
terjadi
bencana erupsi
Gunung Merapi
tahun 2010
a.
Apa
yang
terjadi pada
warga saat
terjadi
bencana
b.
Apa sajakah
kerugian
yang
diderita
warga akibat
bencana
tersebut
c.
Bagaimana
kondisi
ekonomi
keluarga
warga
setelah
terjadinya
bencana
d.
Perubahan
sosial warga
setelah
terjadinya
bencana
e.
Masalah
yang dialami
setelah
terjadinya
bencana
f.
Bagaimana
cara warga
mengatasi
permasalaha
n tersebut
135
a.
Pada saat terjadinya erupsi dan banjir
lahar dingin Gunung Merapi tahun
2010, masyarakat Desa Jumoyo sudah
selalu waspada karena memang daerah
tersebut dilalui aliran Kali Putih yang
sering menjadi salah satu tempat arus
lahar dingin akan mengalir. Meskipun
demikian
warga
tidak
pernah
menyangka bahwa banjir lahar dingin
tersebut akan menenggelamkan dan
menghanyutkan tempat tinggal dan
harta bendanya. Namun ketika terjadi
kejadian tersebut, warga sudah
terkondisi di tempat evakuasi akhir,
yaitu di SD Jumoyo 2 dan di lapangan
Desa Jumoyo.
b.
Kerugian yang diderita meliputi dua
aspek yaitu material diantaranya
kehilangan rumah, lahan pertanian,
ladang, serta harta benda lainnya.
Aspek yang kedua yaitu non material
berupa trauma psikis.
c.
Ketika bencana terjadi, banyak warga
yang kehilangan lahan pertanian dan
ladang yang sekaligus membuat
mereka kehilangan pekerjaan, namun
untuk para penambang pasir justru
kejadian tersebut menjadi lahan
pekerjaan yang melimpah bagi
mereka, beberapa orang yang tadinya
bertani dan berladang pun akhirnya
tidak punya pilihan lain dan beralih
profesi menjadi penambang pasir.
Meskipun belum dapat dikatakan
sejahtera, namun kondisi ekonomi
masyarakat Desa Jumoyo dapat
dikatakan mengalami peningkatan.
d.
Warga Desa Jumoyo selalu hidup
berdampingan dan harmonis dalam
keberagaman,
meski
terdapat
perbedaan
keyakinan.
Dalam
bermasyarakat, Desa Jumoyo memiliki
beberapa
kegiatan
sosial
pada
umumnya seperti kerja bakti, gotongroyong, pertemuan anggota Rukun
Tetangga,
kegiatan
keagamaan,
kegiatan kesenian yaitu rebana,
jathilan, kubro siswo, serta kuda
lumping. Mayoritas penduduk Desa
Jumoyo memiliki pendidikan akhir
SMA. Setelah terjadi bencana erupsi
Gunung Merapi dan banjir lahar dingin
tahun 2010, masyarakat Desa Jumoyo
menjadi lebih akrab dan dekat karena
frekuensi gotong royong serta saling
membantu mereka menjadi lebih
sering.
5.
Peran
PKK
Desa Jumoyo
setelah
terjadinya
bencana erupsi
Gunung Merapi
tahun 2010
a.
Respon
PKK
terhadap
bencana
alam yang
terjadi
b.
Kegiatan/pro
gram
apa
saja
yang
dilakukan
PKK Desa
Jumoyo
untuk
masyarakat
yang terkena
dampak
bencana
c.
d.
Faktor
pendorong
PKK Desa
Jumoyo
dalam
mengadakan
program
tersebut
Faktor
penghambat
PKK Desa
136
e.
Masalah
yang
dialami
setelah
terjadinya bencana yaitu hilangnya
pekerjaan dan menurunnya taraf
ekonomi mmasyarakat terutama yang
menjadi korban banjir lahar dingin
yang harus tinggal di pengungsian.
Berada dan tinggal selama berhari-hari
di tenda tentu saja mengakibatkan
perasaan yang kurang nyaman dan
dapat memicu stress.
f.
Dilakukan berbagai kegiatan untuk
mengisi waktu luang warga terdampak
banjir lahar dingin maupun masyarakat
yang
tidak
terdampak
dengan
mengadakan kegiatan-kegiatan yang
dilakukan PKK bersama LSM
sehingga
masyarakat
dapat
mengurangi potensi kejenuhan.
a.
Ketika terjadi bencana alam, pihak
yang wajib bergerak untuk membantu
warga adalah Pemerintah Desa,
meskipun demikian Pemerintah Desa
tidak mungkin dapat melakukannya
sendiri, untuk itulah PKK Desa
Jumoyo sangat dibutuhkan. PKK Desa
Jumoyo secara spontan membantu
Pemdes untuk mengkondisikan warga
pada saat itu. Selain melakukan
penyediaan logistik, PKK Desa
Jumoyo
juga
melakukan
pendampingan kepada masyarakat
yang saat itu tidak banyak mengetahui
informasi tentang bencana yang
sedang dialaminya.
b.
Program yang dilaksanakan PKK
diantaranya trauma healing, beberapa
pelatihan dan pembentukan koperasi
simpan pinjam untuk membantu
kesulitan warga.
c.
Faktor yang mendorong PKK Desa
untuk membantu masyarakat didasari
atas kemanusiaan dan rasa tanggung
jawab sebagai bagian dari masyarakat
untuk saling membantu ketika terjadi
musibah. Selain itu PKK Desa Jumoyo
juga ingin masyarakat tidak terpuruk
atas bencana yang menimpanya dan
Jumoyo
dalam
melaksanaka
n program
tersebut
e.
f.
g.
6.
Peran
PKK
terhadap
motivasi
wirausaha
masyarakat
Desa Jumoyo
terus berusaha untuk bangkit kembali
taraf hidupnya.
d.
Tanggapan
masyarakat
dengan
dilaksanakan
program
tersebut
Faktor yang menghambat PKK dalam
melaksanakan beberapa program dan
kegiatan adalah karena kurangnya rasa
kepercayaan masyarakat akan manfaat
dan hasil dari program yang diadakan.
e.
Pengaruh
apa
saja
yang terjadi
setelah
terlaksanany
a program
tersebut
terhadap
masyarakat
Desa
Jumoyo
Terdapat sebagian kecil yang kurang
sadar
pentingnya
mendapatkan
keterampilan yang berguna untuk
membantu
menopang
dan
meningkatkan taraf hidupnya, namun
sebagian besar masyarakat Desa
Jumoyo
mengapresiasi
dengan
antusiasme yang tinggi.
f.
Masyarakat Desa Jumoyo menjadi
termotivasi untuk kembali bangkit dan
meningkatkan
taraf
ekonomi
keluarganya, mereka juga mengalami
perubahan
pola
pikir
bahwa
kebanyakan pekerjaan yang mereka
tekuni menguras tenaga dan menyadari
bahwa memiliki usaha atau pekerjaan
sampingan yang lebih ringan dan
menghasilkan banyak uang akan
menjadi peluang yang menjanjikan
untuk jangka panjang.
g.
Wirausaha yang ada di Desa Jumoyo
menurut data dari pemerintah Desa
Jumoyo berjumlah 226 orang, yang
meliputi pemilik pertokoan, warung,
jasa menjahit, jasa salon dan potong
rambut, pemilik industri rumah tangga
meliputi kue, makanan ringan,
produksi batako, produksi batu bata,
bengkel, gergaji batu, pemilik depo
pasir, dan pemahat patung. Sejak tahun
2010, muncul 23 pengusaha baru dari
berbagai bidang yang menunjukkan
bahwa pengaruh yang diberikan
program PKK cukup signifikan dan
bermanfaat bagi kehidupan masyarakat
Desa Jumoyo.
a.
Terdapat
beberapa
program
diantaranya sebagai berikut: 1)
Pelatihan membatik; 2) Pelatihan
pengolahan makanan; 3) Pelatihan
menjahit; 4) Pelatihan pemanfaatan
kain perca; 5) Pelatihan pembuatan
paving dan batako.
Tingkat
keberhasilan
program
PKK Desa
Jumoyo
a.
Program
PKK yang
berfokus
pada bidang
wirausaha
b.
Pengaruh
kegiatan
137
yang
dilakukan
PKK Desa
Jumoyo
terhadap
keinginan
masyarakat
dalam
berwirausah
a
138
b.
Kondisi usaha masyarakat Desa
Jumoyo hingga saat ini dapat
dikatakan banyak yang berjalan
dengan baik. Seperti yang nampak
pada saat observasi yaitu usaha bakpia
Pandan Mas yang produksinya
mencapai 1600 bungkus perharinya,
produksi batako, batu bata, dan
beberapa industri rumah tangga seperti
ceriping gethuk singkong, ceriping
talas, yang penjualannya sudah
mencapai took oleh-oleh di Kabupaten
Magelang dan Yogyakarta.
Lampiran 6. Hasil Wawancara
HASIL WAWANCARA
1.
Nama
: SK
Alamat
: Dusun Jumoyo Lor
Umur
: 41 tahun
Pekerjaan
: Wirausaha
Waktu
: 8 September 2018
1.
Apa yang Anda ketahui tentang PKK Desa Jumoyo?
Jawaban: PKK Desa Jumoyo itu ya sebuah organisasi yang digerakkan oleh kaum
perempuan dibawah binaan pemerintah Desa Jumoyo. Pengurusnya ada 7,
anggota dan kader posyandu sekitar 80 orang dengan angggota yang aktif di
pertemuan itu 31 orang.
2.
Apa saja yang Anda ketahui tentang program yang PKK Desa Jumoyo susun
untuk masyarakat?
Jawaban: Programe yo gotong royong, terus tentang keamanan pangan bagi
keluarga dan sekolah, terus program desa ramah anak. Kegiatan rutinnya ada
posyandu lansia, balita, sosialisasi ke dusun-dusun.
3.
Bagaimana sistematika pelaksanaan setiap kegiatan yang diselenggarakan
PKK Desa Jumoyo?
Jawaban: Sosialisasi kita mengundang salah dua perwakilan dusun untuk
disosialisasi di desa, terus tindak lanjutnya sosialisasi keliling ke dusun untuk
sosialisasi ke remaja dan orangtua.
4.
Untuk siapakah program tersebut ditujukan?
Jawaban: Ya ada yang untuk remaja, balita, lansia, macem-macem.
5.
Apa saja jenis pekerjaan masyarakat sebelum bencana erupsi Gunung Merapi
tahun 2010?
Jawaban: Buruh dan penambang pasir 50%, 20% pedagang, 20% karyawan,
sisanya lain-lain.
139
6.
Bagaimana keadaan perekonomian keluarga sebelum terjadinya erupsi
Gunung Merapi tahun 2010?
Jawaban: Setelah erupsi malah dadi luwih apik, sebelum erupsi kurang sejahtera,
kategorinya masih miskin.
7.
Apakah yang terjadi kepada masyarakat Desa Jumoyo ketika banjir lahar
dingin akibat bencana erupsi Gunung Merapi tahun 2010 terjadi?
Jawaban: Sudah terkondisikan, tidak ada korban jiwa kan berarti sudah
terkondisikan to mbak.
8.
Apa saja kerugian yang diderita masyarakat pada saat bencana tersebut
terjadi?
Jawaban: Banyak, kerugian material immaterial. Material itu bangsane rumah,
sawah, lahan pertanian. Yang immaterial itu psikis, berlama-lama di
pengungsian kan juga jadi stress.
9.
Apakah terjadi perubahan kondisi ekonomi keluarga setelah bencana terjadi?
Jawaban: Lebih baik. Karena 40% pekerja tambang yang kemarinnya belum jadi
pekerja tambang pun terus akhirnya jadi pekerja tambang karena banyak pasir
dan melimpahnya material. Otomatis kan masyarakat jadi sejahtera berarti
hidupe.
10. Apakah terjadi perubahan pekerjaan, pendidikan, dan hubungan antar
masyarakat dengan adanya bencana erupsi Gunung Merapi tahun 2010?
Jawaban: Biasa aja, tidak ada perubahan, ya dari segi pekerjaan memang terjadi
beberapa perubahan misalnya yang tadinya bukan penambang karena
kejadian erupsi itu terus pindah jadi penambang, soale pendapatane kan
banyak sekali nambang. Pola hidupnya yang berubah, masyarakat kan terus
jadi konsumtif to apa-apa dibeli.
11. Apa saja permasalahan yang di alami masyarakat dengan terjadinya erupsi
Gunung Merapi tahun 2010?
Jawaban: Penolakan huntap, yo dulu kan ada penolakan huntap, warga menolak
direlokasi karena nggak mau ninggalke Gempol. Yaa anu, karena itu hal yang
luar biasa, masyarakat jadi kaget, kalo yang tua-tua wes berpengalaman, tapi
beberapa yang belum pernah ya jadi kaget. Selain itu warga kehilangan lahan
pertanian terus jadi kehilangan pekerjaan dan akhirnya alih profesi.
12. Apa yang dilakukan sebagai bentuk penyelesaian dari permasalahan tersebut?
140
Jawaban: Ya penyelesaiannya mereka alih profesi itu tadi. Kebanyakan jadi
penambang, tapi ada juga yang terus merintis usaha dodolan makanan, bikin
batako dari pasir merapi, dan sebagainya.
13. Ketika bencana erupsi Gunung Merapi tahun 2010 terjadi, apa respon PKK
Desa Jumoyo?
Jawaban: Langsung membentuk tim untuk dapur umum pelayanan pengungsi
sama pemerintah daerah dan PMI.
14. Apakah PKK pada saat itu bergerak untuk membantu masyarakat?
Jawaban: Iya, salah satu sek paling getol turun lapangan selain pemerintah desa ya
PKK, karena meh siapa lagi yang membantu ngurusi pengungsi yang segitu
banyak nek bukan kita.
15. Kegiatan apa saja yang dilakukan PKK Desa Jumoyo untuk masyarakat yang
terkena dampak bencana?
Jawaban: Melayani di dapur umum, pendampingan, trauma healing bersama
dengan pemerintah daerah dan LSM.
16. Apa yang mendorong PKK Desa Jumoyo dalam melakukan kegiatan
tersebut?
Jawaban: Apa ya. Pertama ya rasa kemanusian dan panggilan jiwa mbak,
selanjutnya memang tugas dan tanggung jawab sebagai pengurus PKK di
desa ini untuk aktif mengontrol dan memotivasi khususnya diri kami agar
dapat melaksanakan program dengan baik. Satu lagi kekompakan para
pengurus dan antusiasme anggota membuat kita semakin semangat dan
termotivasi to.
17. Apa yang menghambat PKK Desa Jumoyo dalam melakukan kegiatan
tersebut?
Jawaban: Walaupun kegiatan banyak yang antusias, tetapi masih ada beberapa
warga yang pesimis mbak dengan adanya program dan ikhtiar dari PKK, ya
kurang pahamlah manfaatnya dikemudian hari.
18. Bagaimana tanggapan masyarakat Desa Jumoyo dengan diberikannya
bantuan tersebut?
Jawaban: Ya bersyukur, antusias. Yang mengikuti banyak.
141
19. Pengaruh apa saja yang terjadi setelah terlaksananya program tersebut
terhadap masyarakat Desa Jumoyo?
Jawaban: Jadi tambah keterampilan.
20. Berapa besar tingkat keberhasilan program yang diadakan PKK Desa Jumoyo
dalam membantu masyarakat setelah terjadinya bencana?
Jawaban: Ya alhamdulillah, dulu masyarakat disini dikatakan kurang sejahtera
tingkat ekonominya, sekarang dengan adanya pelatihan dan penyuluhan yang
ada dari tingkat desa ke dusun-dusun sekarang berbekal keterampilan,
sekarang banyak yang membuka usaha ada warung makanan yang sasarannya
para penambang dan sopir, ada yang membuka home industry, ada yang buka
konveksi, dan ada juga yang membuat pernak-pernik. Ya keberhasilane kirakira 60 persen lah. Yang dulunya nggak punya rumah bagus sekarang jadi
punya rumah bagus, yang dulu nggak punya sepeda motor sekarang punya
sepeda motor. Yang pada bisa bikin makanan ya terus bikin, kayak roti, terus
paluma juga masih berjalan.
21. Apakah ada fokus program tertentu dari PKK untuk memberikan motivasi
bagi masyarakat Desa Jumoyo mengembangkan bisnis wirausaha?
Jawaban: Ada sih beberapa dari LSM dan pemerintah desa yang memfasilitasi.
22. Apa sajakah program tersebut?
Jawaban: Ya banyak itu pelatihan-pelatihan yang diberikan dari LSM, pemerintah
daerah juga kan kayak pelatihan menjahit, membatik, pelatihan boga, dan
pernik-pernik dari kain perca contohnya gantungan kunci, tas, keset dan
masih ada beberapa lagi kegiatan, banyak.
23. Apakah kegiatan yang dilakukan PKK Desa Jumoyo tersebut memiliki
pengaruh terhadap keinginan masyarakat dalam berwirausaha?
Jawaban: Ya menambah keterampilan terus mereka jadi pengen njajal bikin-bikin
dan ngetrapke ilmunya terus njajal usaha. Apalagi ada program dari paluma
yang memberikan pinjaman modal usaha jadi warga nggak sulit buat
mencoba buka usaha.
24. Bagaimanakah hasil dari terselenggaranya program tersebut terhadap
motivasi wirausaha masyarakat Desa Jumoyo?
Jawaban: Kita bisa melihat hasil kan dari output yang dihasilkan dari programprogram yang ada tadi. Misale sekarang jumlah wirausaha disini jadi
142
bertambah, ada yang jualan bakpia, pernak pernik, makanan, batako, masih
berjalan sekarang dan kayake pada berhasil-berhasil.
2.
Nama
: SR
Alamat
: Dusun Seloiring
Umur
: 56 tahun
Pekerjaan
: Wiraswasta
Waktu
: 12 September 2018
1.
Apa yang Anda ketahui tentang PKK Desa Jumoyo?
Jawaban: PKK itu ya organisasi yang motor penggeraknya kaum wanita, tugasnya
membantu pemerintah untuk melaksanakan program-program yang tujuannya
sesuai namanya ya dik, menyejahterakan keluarga. Kalo PKK sendiri
pengurusnya ada 6 orang, kader PKK dan kader posyandu 80 dan yang aktif
31 orang per dusun itu ada wakil 5 orang.
2.
Apa saja yang Anda ketahui tentang program yang PKK Desa Jumoyo susun
untuk masyarakat?
Jawaban: Kalau kita sekarang programnya tetep posyandu, selain posyandu ya
kita sekarang yang digemborkan ketahanan dan keamanan pangan desa.
Kegiatan rutin ya kumpulan, sama sosialisasi door to door kerumah-rumah
dari BPOM.
3.
Bagaimana sistematika pelaksanaan setiap kegiatan yang diselenggarakan
PKK Desa Jumoyo?
Jawaban: Program kan ada macem-macem, ya sistematikanya kalo kita ada yang
melalui sosialisasi, ada yang lewat pelatihan-pelatihan yang biasanya dibantu
pihak luar, ada juga yang dilakukan berkelompok seperti kumpulan rutin itu.
Biasanya kami juga ngajaki perwakilan warga untuk ikut sosialisasi atau
penyuluhan disuatu tempat gitu, nanti ketika sudah selesai ya perwakilan itu
tadi menyampaikan apa yang dia dapatkan selama penyuluhan kepada warga
pas kumpulan.
4.
Untuk siapakah program tersebut ditujukan?
143
Jawaban: Siapa aja, untuk lansia ada, ibu-ibu ada, untuk remaja ada, anak-anak
juga ada, tergantung programnya dik.
5.
Apa saja jenis pekerjaan masyarakat sebelum bencana erupsi Gunung Merapi
tahun 2010?
Jawaban: Kebanyakan pada thuthuk to dik, cari batu, cari pasir, ya ada juga
beberapa petani, berkebun. Tapi banyak juga kita mengajarkan mereka itu
untuk berkreasi, misalkan cara membuat kerudung.
6.
Bagaimana keadaan perekonomian keluarga sebelum terjadinya erupsi
Gunung Merapi tahun 2010?
Jawaban: Ya kalau dulu mereka hidupnya bisa dibilang pas-pasan nggih, dibawah
sejahtera, setelah adanya bencana, kan ada banyak bantuan, mereka-mereka
yang memberi bantuan itu kan berharapnya perekonomian warga jadi lebih
maju, banyak yang diajarkan kepinteran-kepinteran gitu sebenernya, tapi kan
warga itu ada yang melaksanakan ada yang tidak, biasanya ming yaudah
misalkan contoh mudahnya saja diajari untuk keterampilan itu ada yang bisa
lanjut ada yang tidak, tapi ada banyak yang bisa berjalan sampai sekarang,
sehingga itu bisa menopang ekonominya.
7.
Apakah yang terjadi kepada masyarakat Desa Jumoyo ketika banjir lahar
dingin akibat bencana erupsi Gunung Merapi tahun 2010 terjadi?
Jawaban: Yo otomatis bingung karena terjadinya lahar dingin baru sekali itu, saya
sendiri juga baru mengalami sekali itu jadi ya jelas pontang-panting ya terus
yang di desa sendiri itu lagi ngopeni pengungsi erupsi, eh kita sendiri juga
disuruh mengungsi, sehingga kita takut. Setelah erupsi itu kan trus kita dapet
penyuluhan, cara mengatasi seperti ini, dulu kan kita tidak tau apa yang harus
kita lakukan kalo ada kejadian begitu. Habis itukan sudah diberi HT jadi
gampang berkomunikasi kalau ada banjir dari atas sana diberi tahu, kalau pas
pertama kan tidak tau jadi tiba-tiba lhes gitu rumahe ilang kabeh yo kita
bingung apa yang harus kita lakukan.
8.
Apa saja kerugian yang diderita masyarakat pada saat bencana tersebut
terjadi?
Jawaban: Yo banyak dik, wong jelas rumah tinggalnya aja ada yang bagus ada
yang jelek, kalau yang bagus bisa ratusan juta kan kalo ditaksir dengan uang
seperti itu. Harta benda pasti, kalo nyawa disini nggak ada. Lahan pertanian
khususnya Gempol sama Seloiring itu ilang ikut terendam material lahar
dingin.
144
9.
Apakah terjadi perubahan kondisi ekonomi keluarga setelah bencana terjadi?
Jawaban: Yang tadinya petani jadi nggak punya pekerjaan. Istilahnya entekentekan to dik kalau kayak gitu. Walaupun setelah itu otomatis kalau yang
punya lahan yang dilewati aliran lahar sungai itu dapat ganti rugi jadi
dibelikan sawah ditempat lain atau diganti uang. Sehingga kesejahteraannya
justru meningkat untuk orang-orang yang punya lahan yang dilewati lahar
dingin itu.
10. Apakah terjadi perubahan pekerjaan, pendidikan, dan hubungan antar
masyarakat dengan adanya bencana erupsi Gunung Merapi tahun 2010?
Jawaban: Tetep, kalau petani ya balik lagi petani gitu kan, terus karena banyak
pasir ya karena disekitar sini pada memanfaatkan itu, yang tadinya thuthuk
karena ada pasir ya terus terjun kesitu, karena uangnya banyak.
11. Apa saja permasalahan yang di alami masyarakat dengan terjadinya erupsi
Gunung Merapi tahun 2010?
Jawaban: Permasalahan yang timbul ya karena masyarakat belum tau apa sih yang
harus dilakukan dengan adanya erupsi ini gitu. Tapi kan setelah itu terus ada
LSM masuk dan dari BPBD kemudian kita dikasih sedikit ilmu kemudian
kita tularkan lewat PKK, mitigasi bencana. Nek selain itu ya keterbatasan
SDM dan alat aja sih dik.
12. Apa yang dilakukan sebagai bentuk penyelesaian dari permasalahan tersebut?
Jawaban: Kan setelah itu terus ada LSM masuk dan dari BPBD kemudian kita
dikasih sedikit ilmu kemudian kita tularkan lewat PKK, mitigasi bencana.
13. Ketika bencana erupsi Gunung Merapi tahun 2010 terjadi, apa respon PKK
Desa Jumoyo?
Jawaban: Ya kemarin begitu tau terjadi seperti itu karena kita memang tempat
pengungsian ya kita langsung menyediakan tempat. Kita langsung kesana,
masak untuk menyediakan makan disana, kita siaga disana.
14. Apakah PKK pada saat itu bergerak untuk membantu masyarakat?
Jawaban: Lha iya to dik, PKK kan kudu siap siaga kalau ada kegiatan apapun kita
harus turun lapangan membantu pemerintah desa.
15. Kegiatan apa saja yang dilakukan PKK Desa Jumoyo untuk masyarakat yang
terkena dampak bencana?
145
Jawaban: Yang jelas menyediakan logistik di pengungsian ya, terus ada
pendampingan dari LSM untuk mengurangi trauma warga yang terdampak
gitu dik, ya ada PMI juga relawan-relawan gitu membantu.
16. Apa yang mendorong PKK Desa Jumoyo dalam melakukan kegiatan
tersebut?
Jawaban: Kemanusiaan dik, karena kita ya tidak perlu dimintai tolong ya
langsung, karena dulu 2006 udah pernah jadi tempat pengungsian jadi ya
tahun 2010 itu udah tau ini dan itu yang harus dilakukan.
17. Apa yang menghambat PKK Desa Jumoyo dalam melakukan kegiatan
tersebut?
Jawaban: Kalau dikatakan apa yang menghambat ya mungkin karena pola pikir
masyarakat kita itu kadang malah membatasi kreatifitas ya dik. Misalkan
udah ada banyak pelatihan yang kita adakan, tapi mereka sendiri malah masih
tidak yakin apakah bisa keterampilan yang didapat itu menghasilkan uang
untuk memajukan keluarganya, apa iya akan berjalan, apakah pemasarannya
akan mudah, mungkin itu sih hambatannya, masih pada ragu-ragu untuk
mulai.
18. Bagaimana tanggapan masyarakat Desa Jumoyo dengan diberikannya
bantuan tersebut?
Jawaban: Alhamdulillah kalau warga Desa Jumoyo tuh ada apa aja diterima,
bersyukur, dikasih pelatihan apa gitu yang mau ikut, nyenengke dik orangorangnya. Walaupun ada segelintir yang merasa “kok Cuma begini”, tapi
kebanyakan pada seneng dan mengapresiasi usaha kami buat membantu
mereka.
19. Pengaruh apa saja yang terjadi setelah terlaksananya program tersebut
terhadap masyarakat Desa Jumoyo?
Jawaban: Kalau kemarin itu banyak yang tepat sasaran, misalkan kemarin itu kan
warga sudah diberi motivasi kayak diadakan pelatihan-pelatihan, terus
mereka dapat pelatihan, ada banyak yang sampai sekarang dapat
menggunakan ilmunya. Ada juga yang minta dilatih, terus diberikan alat-alat
jadi bisa berjalan usahanya sampai sekarang.
146
20. Berapa besar tingkat keberhasilan program yang diadakan PKK Desa Jumoyo
dalam membantu masyarakat setelah terjadinya bencana?
Jawaban: Program sudah sesuai sasaran dan beberapa cukup berhasil ya kira-kira
60an persen ada kali dik. Setelah program pelatihan dilaksanakan anggota
dan warga banyak yang membuka usaha rumahan dan selalu kami diskusikan
dan pantau pada saat pertemuan rutin.
21. Apakah ada fokus program tertentu dari PKK untuk memberikan motivasi
bagi masyarakat Desa Jumoyo mengembangkan bisnis wirausaha?
Jawaban: Kebetulan ya alhamdulillah banyak program yang kita lakukan dik,
dibantu dari berbagai pihak, ada yang dari LSM, pemerintah, dharma wanita,
ya beberapa gitu terlaksana dengan baik.
22. Apa sajakah program tersebut?
Jawaban: Ada banyak sih dik, pelatihan boga ada, jahit-menjahit ada,
keterampilan bikin batako ada, keripik, kue, pernik-pernik ada, bikin batik
juga ada. Ya dari LSM dari luar. Buat bros, gitu-gitu kan bisa dijual. Ini juga
ini pemanfaatan barang bekas dari plastik jadi keset kayak gini.
23. Apakah kegiatan yang dilakukan PKK Desa Jumoyo tersebut memiliki
pengaruh terhadap keinginan masyarakat dalam berwirausaha?
Jawaban: Tentu saja sedikit banyak ya berpengaruh dong dik, dulu kan istilahe
belum punya keterampilan yang itu terus dikasih pelatihan, pada beberapa
pelatihan ada pihak LSM yang bersedia memberi modal atau memberi alat,
itu kan mereka jadi dipermudah kalo mau memulai usaha ya jadinya beberapa
ada yang merintis sejak itu.
24. Bagaimanakah hasil dari terselenggaranya program tersebut terhadap
motivasi wirausaha masyarakat Desa Jumoyo?
Jawaban: Kalo sekarang yang masih terlihat ya ada beberapa orang yang usahanya
udah maju, kayak bakpia, batako, batu bata, ya ada banyak yang udah sukses
tapi ada beberapa juga yang masih usaha rumahan kecil-kecilan, tapi kan
mereka itu patut di apresiasi to dik, bisa tekun menjalani nya sampek
sekarang.
147
3.
Nama
: TA
Alamat
: Dusun Seloiring
Umur
: 46 tahun
Pekerjaan
: Pemilik warung makan
Waktu
: 13 September 2018
1.
Apa yang Anda ketahui tentang PKK Desa Jumoyo?
Jawaban: Apa ya mbak, PKK itu ya organisasi ibu-ibu di Desa Jumoyo yang
kegiatannya beragam dan memberdayakan ibu-ibu.
2.
Apa saja yang Anda ketahui tentang program yang PKK Desa Jumoyo susun
untuk masyarakat?
Jawaban: Yang saya tahu itu pemanfaatan lingkungan, yang digalakkan itu
posyandu balita dan lansia, terus senam. Selain itu ada pertemuan rutin sama
penyuluhan-penyuluhan.
3.
Bagaimana sistematika pelaksanaan setiap kegiatan yang diselenggarakan
PKK Desa Jumoyo?
Jawaban: Penyuluhannya bergilir dengan sistem teori langsung praktek.
4.
Untuk siapakah program tersebut ditujukan?
Jawaban: Terutama untuk ibu-ibu yang belum mempunyai pekerjaan tetap dan
sebagai sambilan.
5.
Apa saja jenis pekerjaan masyarakat sebelum bencana erupsi Gunung Merapi
tahun 2010?
Jawaban: Ada yang petani, ada yang pedagang, sebagian besar penambang pasir.
6.
Bagaimana keadaan perekonomian keluarga sebelum terjadinya erupsi
Gunung Merapi tahun 2010?
Jawaban: Yoo, kurang sejahtera.
7.
Apakah yang terjadi kepada masyarakat Desa Jumoyo ketika banjir lahar
dingin akibat bencana erupsi Gunung Merapi tahun 2010 terjadi?
Jawaban: Semula panik, tapi kemudian bisa terkondisikan.
148
8.
Apa saja kerugian yang diderita masyarakat pada saat bencana tersebut
terjadi?
Jawaban: Kerugiannya sawah dan ladang yang hilang, tempat tinggal juga banyak
yang hilang, tempat atau lahan mencari nafkah juga banyak yang hilang.
9.
Apakah terjadi perubahan kondisi ekonomi keluarga setelah bencana terjadi?
Jawaban: Awalnya memang kalang kabut mbak kehilangan lahan, kehilangan
pekerjaan, tapi setelah kejadian dan ada bantuan ganti rugi dari pemerintah itu
keadaan kembali normal atau malah bahkan lebih baik. Kondisi ekonominya
justru meningkat.
10. Apakah terjadi perubahan pekerjaan, pendidikan, dan hubungan antar
masyarakat dengan adanya bencana erupsi Gunung Merapi tahun 2010?
Jawaban: Ya yang tadinya nggak sekolah jadi bisa sekolah, contohnya anak saya
kemarin hanya mau SMA sekarang jadi kuliah. Kalau perubahan pekerjaan ya
ada, saya dulu jualan lontong sekarang jadi buka warung makan. Kalau petani
gitu sekarang jadi penambang pasir.
11. Apa saja permasalahan yang di alami masyarakat dengan terjadinya erupsi
Gunung Merapi tahun 2010?
Jawaban: Awalnya permasalahannya memang kita kehilangan rumah, merasa
tidak nyaman tinggal di pengungsian.
12. Apa yang dilakukan sebagai bentuk penyelesaian dari permasalahan tersebut?
Jawaban: Ya dari pemerintah menyediakan huntara, kemudian huntap.
13. Ketika bencana erupsi Gunung Merapi tahun 2010 terjadi, apa respon PKK
Desa Jumoyo?
Jawaban: Ya langsung membantu to ya mbak, langsung siaga di pengungsian.
14. Apakah PKK pada saat itu bergerak untuk membantu masyarakat?
Jawaban: Tentu saja to mbak, kalau nggak dibantu terus mau gimana.
15. Kegiatan apa saja yang dilakukan PKK Desa Jumoyo untuk masyarakat yang
terkena dampak bencana?
Jawaban: Trauma healing, terus ketrampilan untuk meningkatkan kewirausahaan,
keterampilan peningkatan SDM. Bekerjasama dengan lembaga lain, LSM
149
gitu. Membuat kue-kue, terus makanan ringan, makanan kering kaya keripik,
slondok, ceriping gethuk.
16. Apa yang mendorong PKK Desa Jumoyo dalam melakukan kegiatan
tersebut?
Jawaban: Motivasinya untuk meningkatkan kesejahteraan bagi warga Desa
Jumoyo.
17. Apa yang menghambat PKK Desa Jumoyo dalam melakukan kegiatan
tersebut?
Jawaban: Hambatan banyak, terkadang sebelum kelihatan hasilnya itu para
peserta belum antusias, tapi setelah kelihatan hasilnya baru mau ikut.
Misalkan kegiatan dalam pelatihan dalam melaksanakan pelatihan yang
diberikan oleh narasumber.
18. Bagaimana tanggapan masyarakat Desa Jumoyo dengan diberikannya
bantuan tersebut?
Jawaban: Antusias. Ada kecemburuan sosial pada beberapa orang tapi secara
keseluruhan mereka antusias.
19. Pengaruh apa saja yang terjadi setelah terlaksananya program tersebut
terhadap masyarakat Desa Jumoyo?
Jawaban: Pengaruhnya dari sisi negatifnya masyarakat ada yang karena bantuan
itu jadi menharapkan terus, tapi disisi baiknya dengan adanya bantuan itu kita
memotivasi untuk kesejahteraannya, menambah keterampilan.
20. Berapa besar tingkat keberhasilan program yang diadakan PKK Desa Jumoyo
dalam membantu masyarakat setelah terjadinya bencana?
Jawaban: 60% untuk semua dusun. Ada beberapa yang gagal tapi sebagian besar
berhasil. Saya sekarang membuka warung dan masih ikut juga dengan ibu-ibu
yang lain membuat pernak-pernik mbak, ini semua berkat ibu-ibu pengurus
PKK desa yang aktif selalu memotivasi dan membimbing warga.
Alhamdulillah ya itu tadi saya bisa menyekolahkan anak saya sampai ke
perguruan tinggi. Padahal dulu saya hanya berniat menyekolahkanya sampai
SMA, sangat bersyukur pokonya mbak.
21. Apakah ada fokus program tertentu dari PKK untuk memberikan motivasi
bagi masyarakat Desa Jumoyo mengembangkan bisnis wirausaha?
150
Jawaban: Peningkatan kewirausahaan, keterampilan-keterampilan membuat kue,
membuat macam-macam snack.
22. Apa sajakah program tersebut?
Jawaban: Saya dan ibu-ibu disini mengikuti banyak program sesuai dengan
pilihan diantaranya ada membuat makanan kaya kue dan snack, ada yang
membatik, ada juga yang menjahit, tapi kalau saya lebih tertarik kepada
membuat makanan untuk jualan mbak karna lebih gampang. Khususnya
untuk bapak-bapak itu ada pelatihan membuat paving sama batako.
23. Apakah kegiatan yang dilakukan PKK Desa Jumoyo tersebut memiliki
pengaruh terhadap keinginan masyarakat dalam berwirausaha?
Jawaban: Ada, dari yang kemaren belum mempunyai usaha, sekarang jadi
mempunyai usaha, ya memotivasi.
24. Bagaimanakah hasil dari terselenggaranya program tersebut terhadap
motivasi wirausaha masyarakat Desa Jumoyo?
Jawaban: Contohnya yang kemaren tidak mempunyai pekerjaan sekarang jadi
mempunyai pekerjaan dengan membuat kue, membuat ceriping, semacam itu,
yang tadinya nggak menjahit sekarang jadi menjahit.
4.
Nama
: RHY
Alamat
: Dusun Jumoyo Lor
Umur
: 45 tahun
Pekerjaan
: Karyawan klinik
Waktu
: 15 September 2018
1.
Apa yang Anda ketahui tentang PKK Desa Jumoyo?
Jawaban: Organisasi yang dibentuk oleh desa yang bertugas untuk membantu
kegiatan-kegiatan desa.
2.
Apa saja yang Anda ketahui tentang program yang PKK Desa Jumoyo susun
untuk masyarakat?
Jawaban: Kumpulan itu setiap bulan sekali dilaksanakan berkeliling dari masingmasing RW. Untuk saat ini PKK beserta pemerintah desa programnya
151
lingkungan ramah anak, selanjutnya ada program pengolahan sampah
berkelanjutan dengan Unilever yang saat ini sudah 60% berhasil selama 5
bulan. Program terbaru bersama PKK itu adanya program TPS3R sampah
residu yang itu maksudnya kita mengambil sampah-sampah dari perorangan,
dibuang ke TPS dan untuk sampah organiknya kita kelola untuk menjadi
pupuk kompos. Yang kompos tersebut nantinya akan disetorkan ke gapoktani
untuk memberi pupuk ke lahan pertanian mereka. Setelah itu ada penyuluhan
keamanan pangan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat
bagaimana pangan dan sebagainya bisa dikonsusmsi secara sehat dan aman.
3.
Bagaimana sistematika pelaksanaan setiap kegiatan yang diselenggarakan
PKK Desa Jumoyo?
Jawaban: Yang pertama bank sampah, dikelola langsung oleh PKK ya, yang
bekerjasama dengan pemdes yang mengelola sampah kita bagi menjadi 13
pos sampah atau namanya BSU di masing-masing Dusun. Dan dari dusun
masing-masing kita menerima sampah per nasabah dari warga dusun tersebut.
Masing-masing BSU itu nanti dipilah baru disetor ke BSS setiap 2 minggu
sekali yang dikelola langsung dari kelurahan. TPS3R diselenggarakan
pemdes difasilitasi 2 kendaraan untuk mengambil residu dan dibuang ke BSS.
Kalau ketahanan pangan itu sosialisasi ke RW dan kita juga keliling dari
rumah ke rumah untuk menilik keberhasilan kita dalam sosialisasi.
4.
Untuk siapakah program tersebut ditujukan?
Jawaban: Semua warga.
5.
Apa saja jenis pekerjaan masyarakat sebelum bencana erupsi Gunung Merapi
tahun 2010?
Jawaban: Yo bertani sama penambang pasir.
6.
Bagaimana keadaan perekonomian keluarga sebelum terjadinya erupsi
Gunung Merapi tahun 2010?
Jawaban: Ya mau dikatakan terpuruk ya enggak, tapi masih dibawah rata-rata.
7.
Apakah yang terjadi kepada masyarakat Desa Jumoyo ketika banjir lahar
dingin akibat bencana erupsi Gunung Merapi tahun 2010 terjadi?
Jawaban: Karena mungkin dari masyarakat kebanyakan baru pertama kali
mengalami terutama ya kacau, bingung itu yang terjadi mbak, sementara
belum terkondisi, tapi kan terus dari PKK itu berusaha mengkondisikan. Pas
terjadinya banjir itu warganya udah terkondisi di tempat evakuasi akhir.
152
8.
Apa saja kerugian yang diderita masyarakat pada saat bencana tersebut
terjadi?
Jawaban: Ya yang jelas kerugian materi ya, rumah, tanah, warga dusun gempol
dan seloiring. Waktu itu termasuk KLB 3, sawah, ladang hilang. Non
materinya tu ada traumanya yang sampai sekarang saya sendiri masih terbawa
takut kalau denger erupsi merapi. Tapi ya bagaimana itu memang proses
alam, karena dulu kali putih itu nggak sebesar sekarang ini jadi ketika kena
lahar dingin mbludak.
9.
Apakah terjadi perubahan kondisi ekonomi keluarga setelah bencana terjadi?
Jawaban: Yang jelas pertamanya rugi, tapi setelah itu ya lebih baik ekonominya.
Karena materialnya melimpah dan bisa memanfaatkan untuk menambah
penghasilan.
10. Apakah terjadi perubahan pekerjaan, pendidikan, dan hubungan antar
masyarakat dengan adanya bencana erupsi Gunung Merapi tahun 2010?
Jawaban: Ya tentu saja ada perubahan, tadinya yang suka jadi penambang pasir,
sekarang jadi juragan depo, untuk anak-anak yang dulunya terkendala biaya
karena adanya bencana ini pemerintah menyediakan fasilitas pendidikan,
untuk yang nggak kuliah ada program desa yang juga membantu. Kalau
hubungan antar masyarakat tetap rukun dan akrab.
11. Apa saja permasalahan yang di alami masyarakat dengan terjadinya erupsi
Gunung Merapi tahun 2010?
Jawaban: Ya itu, bingung dengan keadaan, takut karena kehilangan pekerjaan,
mau tinggal dimana, takut mikirin keluarganya mau bagaimana.
12. Apa yang dilakukan sebagai bentuk penyelesaian dari permasalahan tersebut?
Jawaban: Ya alhamdulillah dari pemdes dan PKK dibantu pemda kita melakukan
pendampingan seperti memberikan trauma healing untuk menyembuhkan
mereka yang mungkin kena trauma, memberikan penyuluhan, pelatihan, itu
tidak murni dari PKK tapi kerjasama dengan pemerintah yang terkait.
13. Ketika bencana erupsi Gunung Merapi tahun 2010 terjadi, apa respon PKK
Desa Jumoyo?
Jawaban: Respon PKK karena pas terjadi erupsi spontan kita mengkondisikan di
lapangan, waktu itu baru PKK dan pemdes.
153
14. Apakah PKK pada saat itu bergerak untuk membantu masyarakat?
Jawaban: Iya jelas.
15. Kegiatan apa saja yang dilakukan PKK Desa Jumoyo untuk masyarakat yang
terkena dampak bencana?
Jawaban: Kegiatan yang diberikan ya trauma healing tadi, mitigasi juga.
16. Apa yang mendorong PKK Desa Jumoyo dalam melakukan kegiatan
tersebut?
Jawaban: Ya untuk pertamanya ya jelas kemanusiaan, yang kedua memang kita
dari PKK itu kan memang suatu organisasi yang dibentuk pemerintah yang
tugasnya untuk membantu kegiatan yang ada di pemerintah desa.
17. Apa yang menghambat PKK Desa Jumoyo dalam melakukan kegiatan
tersebut?
Jawaban: Yo kadang-kadang ada mungkin dari kurang pengetahuannya mereka
yang membuat mereka terkadang belum merasakan butuh bantuan dari kami.
Selain itu salah satu yang terbatas itu alat-alat untuk memfasilitasi masyarakat
sebelum LSM dan pemerintah daerah masuk memberi bantuan.
18. Bagaimana tanggapan masyarakat Desa Jumoyo dengan diberikannya
bantuan tersebut?
Jawaban: Alhamdulillah responnya baik, mendukung dengan ditunjukkan
antusiasme yang tanpa disuruh mereka selalu membantu menjalankan
program kita.
19. Pengaruh apa saja yang terjadi setelah terlaksananya program tersebut
terhadap masyarakat Desa Jumoyo?
Jawaban: Pengaruhnya baik ya, masyarakat jadi bisa tau dengan kita memberikan
pelatihan-pelatihan itu otomatis ilmu yang belum pernah mereka dapatkan
jadi bisa dia dapatkan dengan kita memberikan pelatihan.
20. Berapa besar tingkat keberhasilan program yang diadakan PKK Desa Jumoyo
dalam membantu masyarakat setelah terjadinya bencana?
Jawaban: Bisa dikatakan berhasil sih. Sekitar 80% lah mbak, banyak kok mbak
yang terus termotivasi ingin memulai usaha pada saat itu. Pada beberapa
154
program juga ada yang diberikan pinjaman modal dan alat produksi sehingga
keinginan mereka untuk jualan atau memulai usaha bisa dikatakan menjadi
lebih mudah.
21. Apakah ada fokus program tertentu dari PKK untuk memberikan motivasi
bagi masyarakat Desa Jumoyo mengembangkan bisnis wirausaha?
Jawaban: Ada dong mbak, ya lumayan banyak sebenarnya.
22. Apa sajakah program tersebut?
Jawaban: Waktu itu ada pelatihan membatik, ada pelatihan bikin makanan itu,
terus yang sampai sekarang masih berjalan itu ya pelatihan kewirausahaan
yang kerjasama dengan paluma, sekarang masih berjalan dan sampai saat ini
bisa menjadi koperasi simpan pinjam. Ada juga usaha pembuatan batako,
paving dan sebagainya.
23. Apakah kegiatan yang dilakukan PKK Desa Jumoyo tersebut memiliki
pengaruh terhadap keinginan masyarakat dalam berwirausaha?
Jawaban: Iya, nah itu tadi bekerjasama dengan paluma, yang tadinya belum
wirausaha jadi ada pelatihan terus jadi ada yang membuat ceriping gethuk.
Kayak yang bikin batako itu sampai sekarang malah sukses sekali, ya
alhamdulillah berhasil lah.
24. Bagaimanakah hasil dari terselenggaranya program tersebut terhadap
motivasi wirausaha masyarakat Desa Jumoyo?
Jawaban: Misalkan kita memberikan pelatihan untuk pengolahan makanan, nah
dia antusias untuk mengikutinya, jadi mereka bisa produksi sendiri, dititipkan
di warung-warung. Sampai sekarang masih berjalan dan untuk paluma sudah
berkembang menjadi simpan pinjam.
155
5.
Nama
: DS
Alamat
: Dusun Gempol
Umur
: 23 tahun
Pekerjaan
: Guru
Waktu
: 22 September 2018
1.
Apa yang Anda ketahui tentang PKK Desa Jumoyo?
Jawaban: PKK itu setau saya ya organisasi yang menjadikan wanita sebagai motor
penggerak utamanya untuk melaksanakan program-program yang bertujuan
untuk menyejahterakan keluarga melaui pemberdayaan wanita.
2.
Apa saja yang Anda ketahui tentang program yang PKK Desa Jumoyo susun
untuk masyarakat?
Jawaban: Kalau program PKK saat ini sih yang saya tau ada bank sampah,
koperasi paluma dan penyuluhan-penyuluhan biasa lah mbak dari pemerintah
ada macam-macam pelatihan dan penyuluhan gitu.
3.
Bagaimana sistematika pelaksanaan setiap kegiatan yang diselenggarakan
PKK Desa Jumoyo?
Jawaban: Nek setauku ya biasane diambil beberapa perwakilan dari dusun untuk
mendapatkan penyuluhan atau pelatihan gitu to mbak kadang di desa, kadang
di kecamatan juga, terus nanti wakil itu meneruskan apa yang dia dapatkan ke
dusun melalui sosialisasi gitu.
4.
Untuk siapakah program tersebut ditujukan?
Jawaban: Ya menurut saya ada program tertentu untuk setiap kalangan sih.
5.
Apa saja jenis pekerjaan masyarakat sebelum bencana erupsi Gunung Merapi
tahun 2010?
Jawaban: Pekerjaannya yang saya tau itu biasanya mereka buruh pasir itu, buruh
menaikkan dan menurunkan pasir, terus sebagian besar bertani, dan sebagian
berdagang di pasar.
6.
Bagaimana keadaan perekonomian keluarga sebelum terjadinya erupsi
Gunung Merapi tahun 2010?
156
Jawaban: Kalau keluarga saya itu orang tua bekerja sebagai petani terus nyambi
buruh pasar, terus untuk keadaan ekonominya ya bisa dibilang pas-pasan.
Hariannya mengandalkan buruh pasir kalau orangtua. Setau saya kebanyakan
orang jumoyo ya ekonominya pas-pasan ya mbak.
7.
Apakah yang terjadi kepada masyarakat Desa Jumoyo ketika banjir lahar
dingin akibat bencana erupsi Gunung Merapi tahun 2010 terjadi?
Jawaban: Pada saat itu kan gunung merapi meletus, pemerintah memberi
peringatan kan, kita kan belum pernah mengalami seperti itu, setelah itu
diinformasikan untuk segera evakuasi, ibuk saya nyuruh untuk
mengumpulkan barang-barang yang berharga, terus abis itu ke titik kumpul
itu di pinggir jalan di gapura udah disediakan truk, lalu pada saat itu kami
bersama para lansia dan para wanita itu terus mengungsi ke balai desa
jumoyo, kalau tidak salah jam 3 sore, banjirnya itu maghrib.
8.
Apa saja kerugian yang diderita masyarakat pada saat bencana tersebut
terjadi?
Jawaban: Kalau kerugian yang paling utama itu matinya mata pencaharian para
kepala keluarga ya, jadi yang pasti mereka tidak bisa bekerja otomatis tidak
ada pemasukan itu kerugian yang pertama, yang kedua ada juga yang
mengalami kerusakan rumah hingga hilangnya rumah dan barang berharga.
Jadi ada juga yang udah tau mau banjir tapi namanya orang desa malah
menyimpan uangnya dibawah bantal dirumahnya, yaudah hanyut uangnya.
Ada juga kerugian psikis, yang trauma gitu orang tua itu udah dibilang jangan
disitu malah masih di lokasi jadi mereka lari-lari gitu lho mbak.
9.
Apakah terjadi perubahan kondisi ekonomi keluarga setelah bencana terjadi?
Jawaban: Kalo setelah bencana terjadi itu kami malah merasakan hidup kami
merasakan peningkatan ya, karena yang pertama ketika mengungsi itu justru
malah banyak bantuan yang datang melimpah, dulu saya mengungsi itu
totalnya 3 tahun pindah-pindah. Kalau pekerjaannya sih tetep ya karena
penambang pasir, ada pasir kan otomatis malah tambah banyak bisa
menambang sendiri.
10. Apakah terjadi perubahan pekerjaan, pendidikan, dan hubungan antar
masyarakat dengan adanya bencana erupsi Gunung Merapi tahun 2010?
Jawaban: Kalau pekerjaan mungkin yang bertani malah beralih ke tambang pasir.
Kalau pendidikan ya dari sekolah langsung biasanya korban erupsi itu malah
dikasih bantuan, untuk itu kan malah keuntungan ya karena kita pas daftar
157
sekolah gitu ditanya dari mana, karena dari gempol kena banjir otomatis
diprioritaskan untuk dapat bantuan pendidikan dari sekolahnya. Kalau dusun
gempol itu kenapa bisa membangun rumah lagi karena gotong-royong, jadi
bangun rumahnya itu misalkan minggu ini yang ini yang membangun rumah,
jadi gantian saling membantu gitu. Jadi hubungan masyarakatnya malah
semakin solid karena senasib ya sama-sama korban.
11. Apa saja permasalahan yang di alami masyarakat dengan terjadinya erupsi
Gunung Merapi tahun 2010?
Jawaban: Kalau permasalahan mungkin karena orang desa ya jadi pemikirannya
tu hanya mereka tu misal bisa bekerja mendapat uang itu cukup.
12. Apa yang dilakukan sebagai bentuk penyelesaian dari permasalahan tersebut?
Jawaban: Ya mempertahankan kerukunan aja sih sama-sama korban saling
membantu aja gitu.
13. Ketika bencana erupsi Gunung Merapi tahun 2010 terjadi, apa respon PKK
Desa Jumoyo?
Jawaban: Kalo yang saya tau PKK itu bekerjasama dengan perangkat desa ya
mereka membantu di posko, menyediakan makanan, kemudian ada juga
banyak lembaga yang datang untuk berkolaborasi membantu kami korban
bencana.
14. Apakah PKK pada saat itu bergerak untuk membantu masyarakat?
Jawaban: Kalau yang saya tau ada pembuatan koperasi, terus pelatihan membuat
kerajinan tangan, bekerjasama sama YEU kalo saya nggak salah.
15. Kegiatan apa saja yang dilakukan PKK Desa Jumoyo untuk masyarakat yang
terkena dampak bencana?
Jawaban: Kalo yang saya ingat waktu itu ya ada sosialisasi mitigasi bencana, ada
juga pelatihan keterampilan mengolah makanan, bikin paving sama batako
juga buat bapak-bapak gitu, terus ada juga penyuluhan dan pembinaan
koperasi, pelatihan menjahit, seinget saya itu sih mbak.
16. Apa yang mendorong PKK Desa Jumoyo dalam melakukan kegiatan
tersebut?
158
Jawaban: Ya mungkin yang namanya manusia kalau ada saudara atau tetangganya
yang tertimpa bencana ya pasti akan terdorong dan bersimpati untuk
membantu ya mbak. Menurutku mereka membantu kami dengan ikhlas
soalnya setauku nggak ada gaji atau keuntungan juga buat mereka membantu
kami, jadi mungkin dorongannya ya rasa kemanusiaan dan mereka ingin
membuat kami para korban bangkit lagi dari trauma dan membangun kembali
perekonomian keluarga kami gitu mungkin mbak.
17. Apa yang menghambat PKK Desa Jumoyo dalam melakukan kegiatan
tersebut?
Jawaban: Para ibu-ibu itu kan ada yang momong anak kan, kadang anaknya itu
rewel, terus juga mereka ada yang malu jadi malas datang jadi merasa untuk
apa kegiatan seperti itu, mereka masih menutup diri. Kayaknya mereka belum
sadar ya arti wirausaha itu apa, memandirikan diri sendiri itu belum, takut
memulai mungkin ya.
18. Bagaimana tanggapan masyarakat Desa Jumoyo dengan diberikannya
bantuan tersebut?
Jawaban: Responnya beda-beda ada yang bersemangat karena mendapatkan ilmu
baru, seperti cara mengolah keripik lah, apa lah, tapi ada juga yang cuek
karena merasa tidak membutuhkan itu. Karena kurang sadar manfaat
wirausaha, padahal kan kalo mereka bisa menerapkan itu kan sangat
menguntungkan to, mereka bisa mandiri.
19. Pengaruh apa saja yang terjadi setelah terlaksananya program tersebut
terhadap masyarakat Desa Jumoyo?
Jawaban: Kalo aku ya bisa cerita ya, kalo ibuku dulu kan jadi pengurus koperasi
kan, jadi dikirim ke luar kota-luar kota gitu mengikuti pameran-pameran, jadi
otomatis pengalamannya bertambah, jaringannya bertambah, jadi teredukasi,
lebih maju pikirannya.
20. Berapa besar tingkat keberhasilan program yang diadakan PKK Desa Jumoyo
dalam membantu masyarakat setelah terjadinya bencana?
Jawaban: Kalau di saya jelas karena dengan adanya program itu saya jadi kagum
dengan ibu saya, ibu saya tu orang desa tapi bisa ke banyak kota punya
kenalan banyak orang penting gitu lho kalo ke aku sih gitu jadi termotivasi
buat jadi wirausaha. Tapi kalau untuk program yang kelompok gitu kalau
boleh jujur sepertinya kurang berhasil, misalkan pada program pembentukan
koperasi untuk korban banjir lahar dingin, jadi ketua dan bendaharanya sudah
159
semangat, tapi anggotanya pada loyo, ya koperasi nggak bisa jalan. Jadi bisa
dibilang kalau yang berhasil itu secara garis besar dari individu sih mbak,
yang mau memanfaatkan keterampilan yang sudah dimiliki untuk
mengembangkan usaha gitu.
21. Apakah ada fokus program tertentu dari PKK untuk memberikan motivasi
bagi masyarakat Desa Jumoyo mengembangkan bisnis wirausaha?
Jawaban: Ya itu tadi mbak banyak pelatihan-pelatihan.
22. Apa sajakah program tersebut?
Jawaban: Kayak membuat paving dan batako, itu kan memanfaatkan material
pasir dari lahar dingin itu, terus ada juga pelatihan membentuk koperasi, terus
bikin keripik-keripik gitu lho mbak. Ada juga membatik sama menjahit kalo
buat ibu-ibu.
23. Apakah kegiatan yang dilakukan PKK Desa Jumoyo tersebut memiliki
pengaruh terhadap keinginan masyarakat dalam berwirausaha?
Jawaban: Kalau menurutku ya karena program dari PKK gitu, aku jadi tau bahwa
kita perlu memiliki keterampilan dan itu tu penting buat kita memandirikan
diri kita sendiri, jadi ya termotivasi mbak untuk memulai cari uang sendiri.
24. Bagaimanakah hasil dari terselenggaranya program tersebut terhadap
motivasi wirausaha masyarakat Desa Jumoyo?
Jawaban: Kalau dari diri saya sendiri mbak dulu tu saya waktu masih ngungsi itu
jualan pulsa, pas masih di huntara, terus jualan baju pernah, bisnis casing hp,
bisnis topi. Kalau dari omset berhasil sih. Jadi kayak seneng aja gitu lho kita
bisa mengubah uang yang tadinya sedikit menjadi banyak.
160
6.
Nama
: IBN
Alamat
: Dusun Gempol
Umur
: 38 tahun
Pekerjaan
: Wirausaha batako
Waktu
: 26 September 2018
Daftar pertanyaan :
1.
Apa yang Anda ketahui tentang PKK Desa Jumoyo?
Jawaban: Apa ya mbak, PKK itu ya kegiatan ibu-ibu yang merupakan bagian dari
pemerintahan desa. Gitu kan mbak.
2.
Apa saja yang Anda ketahui tentang program yang PKK Desa Jumoyo susun
untuk masyarakat?
Jawaban: Kalau yang saya sering tau dari istri saya ya kegiatannya ada posyandu
sama bank sampah kalo sekarang.
3.
Bagaimana sistematika pelaksanaan setiap kegiatan yang diselenggarakan
PKK Desa Jumoyo?
Jawaban: Nek mbiyen pas bar erupsi itu saya pernah ikut salah satu program PKK
mbak, kan dulu material lahar dingin itu banyak banget, terus dibuat pelatihan
bikin paving dan batako, nah pas itu tiap seminggu sekali datang ke Dusun
Pendem, pertemuan dan diajari disana.
4.
Untuk siapakah program tersebut ditujukan?
Jawaban: Fokusnya untuk masyarakat Desa Jumoyo kayaknya boleh ikut mbak
bapak-bapak dan anak muda gitu, mungkin karena kami korban banjir lahar
dingin, lahan kami tergenang pasir jadinya diberi pelatihan biar bisa
bermanfaat itu pasir.
5.
Apa saja jenis pekerjaan masyarakat sebelum bencana erupsi Gunung Merapi
tahun 2010?
Jawaban: Nek kula riyin sehari-hari ya ngajar ngaji sama nggarap sawah. Kalo
orang Jumoyo kebanyakan memang penambang pasir dan petani ya
pekerjaannya.
161
6.
Bagaimana keadaan perekonomian keluarga sebelum terjadinya erupsi
Gunung Merapi tahun 2010?
Jawaban: Bisa dikatakan pas-pasan dulu saya.
7.
Apakah yang terjadi kepada masyarakat Desa Jumoyo ketika banjir lahar
dingin akibat bencana erupsi Gunung Merapi tahun 2010 terjadi?
Jawaban: Kacau mbak. Rumah ilang terbawa banjir, sawah juga udah nggak kaya
sawah lagi.
8.
Apa saja kerugian yang diderita masyarakat pada saat bencana tersebut
terjadi?
Jawaban: Ya yang pasti satu kehilangan rumah beserta perabot dan harta benda
yang lain, dua kayak saya gini jadi nggak punya lahan garapan lagi karena
terendam pasir dan batu.
9.
Apakah terjadi perubahan kondisi ekonomi keluarga setelah bencana terjadi?
Jawaban: Pada saat terjadinya ya jelas sangat merosot perekonomian kami, nggak
punya rumah, nggak punya sawah, tinggal di tenda, dan tidak ada pekerjaan
lagi. Tapi setelah itu semua berlalu, kami mulai menata kembali ekonomi
kami, ya ada yang nambang pasir, itu penghasilane lumayan banyak lho mbak
sehari bisa sampai 300ribu, tapi kalau saya dulu belajar bikin batako, saya
jual dan ternyata rame.
10. Apakah terjadi perubahan pekerjaan, pendidikan, dan hubungan antar
masyarakat dengan adanya bencana erupsi Gunung Merapi tahun 2010?
Jawaban: Pekerjaan jelas berubah, mau nggarap apa mbak dulu ada sawah terus
jadi pasir tok gitu, kalau pendidikan tidak ada sih yang berubah. Hubungan
antar masyarakat ya sama aja, cuma bedanya dulu kami tinggal di Gempol
rumahnya berjauhan, karena saat itu di pengungsian jadi deket.
11. Apa saja permasalahan yang di alami masyarakat dengan terjadinya erupsi
Gunung Merapi tahun 2010?
Jawaban: Pas itu yang paling saya ingat itu masalah relokasi mbak. Saya dan
warga yang lain itu nggak mau ada relokasi di huntap. Ya gimana sudah dari
jaman dulu sebelum saya lahir tinggal di Gempol, kok pemerintah mau
seenaknya merelokasi rumah kami.
12. Apa yang dilakukan sebagai bentuk penyelesaian dari permasalahan tersebut?
162
Jawaban: Karena ada kejadian itu, dulu tu saya sama orang-orang itu sampai
demo kok mbak, menolak relokasi itu kami demo, terus pemerintah
merespon, ada dialog terbuka gitu yang diadakan pemerintah desa, kami
menyampaikan kalo apapun yang terjadi pokoknya tetep tinggal di Gempol,
terus akhirnya pemerintah tetap mau membangunkan hunian tetap buat kami,
tapi kami tetep boleh bangun rumah lagi di Gempol. Alhamdulillah
pemerintah mau mendengarkan kami mbak.
13. Ketika bencana erupsi Gunung Merapi tahun 2010 terjadi, apa respon PKK
Desa Jumoyo?
Jawaban: Yang jelas dulu waktu kami di evakuasi ke pengungsian, disana yang
ngurusin kami itu PKK, orang kelurahan sama orang-orang dari PMI mbak.
Ada juga badan yang ngurusi bencana itu apa ya mbak namanya, itu juga
membantu.
14. Apakah PKK pada saat itu bergerak untuk membantu masyarakat?
Jawaban: Iya kan mbak kayak yang tak bilang barusan, yang bantu itu PKK sama
pemerintah desa dan PMI.
15. Kegiatan apa saja yang dilakukan PKK Desa Jumoyo untuk masyarakat yang
terkena dampak bencana?
Jawaban: Masak di dapur umum ngurusin kami dari segala kebutuhan, ngelola
bantuan-bantuan yang datang, terus ada juga acara-acara yang dibikin buat
anak-anak supaya nggak trauma.
16. Apa yang mendorong PKK Desa Jumoyo dalam melakukan kegiatan
tersebut?
Jawaban: Menurut saya ya sudah kewajibannya PKK kan mbak untuk membantu
masyarakat, selain itu ya mungkin simpati karena melihat saudara atau
tetangganya terkena musibah masak ya mau berdiam diri kan ya nggak etis
mbak.
17. Apa yang menghambat PKK Desa Jumoyo dalam melakukan kegiatan
tersebut?
Jawaban: Ini kalo menurut saya, yang menghambat itu mungkin karena mereka
kan juga sama-sama korban bencana dan beberapa ibu PKK itu juga tetangga
saya di pengungsian, mereka ngurusin keluarga mereka dan juga harus
ngurusin pengungsi itu kan tanggungjawabnya besar.
163
18. Bagaimana tanggapan masyarakat Desa Jumoyo dengan diberikannya
bantuan tersebut?
Jawaban: Kalo saya waktu itu ya sangat-sangat berterimakasih mbak beliau-beliau
ini mau mengorbankan waktu tenaganya buat ngurusin kami. Apalagi mereka
juga yang dulu membantu saya hingga saya bisa bangkit dari keterpurukan
ekonomi malahan sampai jauh lebih baik dari sebelum rumah saya tenggelam
mbak.
19. Pengaruh apa saja yang terjadi setelah terlaksananya program tersebut
terhadap masyarakat Desa Jumoyo?
Jawaban: Pengaruhnya yaa kalo dari program PKK itu waktu saya dapet pelatihan
bikin paving dan batako itu mbak, pengaruhnya ya besar banget, dulu itu
kerjaan saya cuma saba alas ngurusin padi, kalau sekarang bisa sampai luar
kota buat ketemu pembeli, berubah banget mbak kondisi saya dan keluarga,
mashaAllah.
20. Berapa besar tingkat keberhasilan program yang diadakan PKK Desa Jumoyo
dalam membantu masyarakat setelah terjadinya bencana?
Jawaban: Ini dari saya apa dari semua yang ikut pelatihan mbak? Kalo saya ya
sangat besyukur alhamdulillah berhasil 100%, lha wong dulu waktu rumah
hanyut itu saya jadi nggak punya apa-apa, kendaraan nggak punya, kerjaan
nggak punya. Sekarang ya alhamdulillah sekali dulu dikasih modal alat cetak
batako yang sampai sekarang saya musiumkan karena kenang-kenangan awal
saya memulai usaha ini mbak, sekarang cetakannya saya sudah beli sendiri
dan punya banyak, usaha saya alhamdulillah pengiriman batako sudah sampai
luar kota dan bisa mencukupi keluarga terus bisa membantu orang lain juga
yang jadi karyawan saya itu udah ada 22 orang, menurut saya berhasil sekali.
21. Apakah ada fokus program tertentu dari PKK untuk memberikan motivasi
bagi masyarakat Desa Jumoyo mengembangkan bisnis wirausaha?
Jawaban: Ada mbak pelatihan-pelatihan kayak yang saya ikut itu kan juga
programnya PKK.
22. Apa sajakah program tersebut?
Jawaban: Seperti yang saya bilang tadi, sebenarnya ada banyak sih istri saya itu
belajar merajut, menjahit dan bikin payet jilbab gitu lho mbak, tapi kalau
yang saya ikuti ya bikin batako itu, kan memanfaatkan material yang ada
yang waktu itu melimpah.
164
23. Apakah kegiatan yang dilakukan PKK Desa Jumoyo tersebut memiliki
pengaruh terhadap keinginan masyarakat dalam berwirausaha?
Jawaban: Berpengaruh sekali buat saya, karena saya menyadari kalau ketrampilan
itu ilmu yang sangat berharga dan bisa digunakan terus sampai kita sukses,
dan kalo mau mengandalkan tambang itu kan memang dapatnya banyak tapi
tenaga kita terkuras setiap harinya, sedangkan kalo bikin usaha kan kita bisa
mencari orang untuk membantu kita, ya pas mengawali memang berat tapi
melihat pasar kan banyak orang yang membutuhkan batako untuk mbangunmbangun, jadi ya lama-kelamaan jalan. Jadi ya membuat saya bersemangat
menjalankan usaha mbak.
24. Bagaimanakah hasil dari terselenggaranya program tersebut terhadap
motivasi wirausaha masyarakat Desa Jumoyo?
Jawaban: Dulu saya sempat terpuruk, dengan diajarin bikin batako saya bisa
berhasil, istilahnya bencana membawa berkah lah mbak, coba kalau dulu saya
nggak tertimpa musibah, mungkin hidup saya masih gitu-gitu aja, tapi
sekarang saya seperti ini, saya sadar kalau usaha keras itu bisa menghasilkan
sukses, jadi sejak diajari bikin batako itu saya bertekad untuk jualan batako
hasilnya saya bisa survive usaha sampai sekarang.
7.
Nama
: BY
Alamat
: Dusun Gempol
Umur
: 33 tahun
Pekerjaan
: Karyawan
Waktu
: 1 Oktober 2018
Daftar pertanyaan :
1.
Apa yang Anda ketahui tentang PKK Desa Jumoyo?
Jawaban: Hehe apa ya organisasi yang ada di Desa Jumoyo ya dik, yang
anggotanya itu ibu-ibu.
2.
Apa saja yang Anda ketahui tentang program yang PKK Desa Jumoyo susun
untuk masyarakat?
Jawaban: Kalau pas saya ada di dapur umum, program PKK yang saya tahu waktu
itu ya pendampingan trauma healing buat pengungsi, sosialisasi mitigasi
165
bencana, sama pelatihan-pelatihan prakarya gitu. Kalau sekarang nggak tau
programnya apa saja, kan saya sudah nggak disana lagi.
3.
Bagaimana sistematika pelaksanaan setiap kegiatan yang diselenggarakan
PKK Desa Jumoyo?
Jawaban: Waktu itu lebih seperti melalui penyuluhan dan sosialisasi ke huntara,
sama praktek langsung dik kalau pelatihannya gitu, jadi abis dapet ilmunya
langsung praktek dan keliatan hasilnya.
4.
Untuk siapakah program tersebut ditujukan?
Jawaban: Untuk para pengungsi sih utamanya, yang kena banjir lahar dingin, tapi
siapa saja warga desa boleh ikut kok.
5.
Apa saja jenis pekerjaan masyarakat sebelum bencana erupsi Gunung Merapi
tahun 2010?
Jawaban: Saya kurang tau dik kalau sebelum bencana terjadi, karena saya mulai
ke Jumoyo itu setelah erupsi terjadi dan banyak pengungsi.
6.
Bagaimana keadaan perekonomian keluarga sebelum terjadinya erupsi
Gunung Merapi tahun 2010?
Jawaban: Kurang tau juga, mungkin kalau pertanyaan yang kayak gitu yang lebih
tau pak lurah atau bu lurah ya dik, hehe.
7.
Apakah yang terjadi kepada masyarakat Desa Jumoyo ketika banjir lahar
dingin akibat bencana erupsi Gunung Merapi tahun 2010 terjadi?
Jawaban: Banyak dukanya dik, rumah hanyut, barang-barang yang ada didalam
rumah ikut hanyut, kasian banget korban itu, kehilangannya banyak.
8.
Apa saja kerugian yang diderita masyarakat pada saat bencana tersebut
terjadi?
Jawaban: Itu tadi, rumah, tanah, sawah, ladang, kerjaan juga ikut ilang kan kalo
yang tadinya tani.
9.
Apakah terjadi perubahan kondisi ekonomi keluarga setelah bencana terjadi?
Jawaban: Pada saat kejadian, iya jelas mengalami penurunan, tapi setelah banyak
bantuan datang dan mulai bekerja kembali, ekonomi warganya sudah kembali
lagi, bahkan mereka bisa mendirikan rumahnya lagi itu di Gempol, padahal
sudah dibuatkan hunian tetap sama pemerintah.
166
10. Apakah terjadi perubahan pekerjaan, pendidikan, dan hubungan antar
masyarakat dengan adanya bencana erupsi Gunung Merapi tahun 2010?
Jawaban: Saya kurang tau ya dik kalo masalah pendidikan sama hubungan antar
masyarakatnya gimana, cuman kalau dari segi pekerjaan jelas terjadi banyak
perubahan sih. Banyak yang tadinya penambang biasa, sekarang jadi juragan
depo, karena banjir lahar dingin itu mbawa material pasir buanyak banget
kan.
11. Apa saja permasalahan yang di alami masyarakat dengan terjadinya erupsi
Gunung Merapi tahun 2010?
Jawaban: Permasalahan nggak ada sih. Pernah ada sempet penolakan huntap
karena menolak pindah dari Gempol dan kena relokasi, beberapa pengungsi
demo gitu.
12. Apa yang dilakukan sebagai bentuk penyelesaian dari permasalahan tersebut?
Jawaban: Habis pada demo itu kan terus dikasih pilihan sama pemerintah mau
tinggal di huntap atau gempol, kalo tetep di gempol ya resikonya harus bikin
rumah sendiri, tapi pihak pemerintah sudah nagsih jatah hunian tetap per
keluarga, jadi terserah mau ditinggali atau tidak, problem solved.
13. Ketika bencana erupsi Gunung Merapi tahun 2010 terjadi, apa respon PKK
Desa Jumoyo?
Jawaban: PKK itu yang mengatur semua arus logistik pengungsian, mengelola
keuangan dan ngadain berbagai kegiatan, waktu itu banyak LSM ngajak
kerjasama untuk turun membantu, jadi difasilitasi oleh PKK.
14. Apakah PKK pada saat itu bergerak untuk membantu masyarakat?
Jawaban: Definitely. Sebelum kami datang ke posko, PKK lah yang bergerak
dalam pengadaan dan pendampingan pengungsi.
15. Kegiatan apa saja yang dilakukan PKK Desa Jumoyo untuk masyarakat yang
terkena dampak bencana?
Jawaban: Banyak dik, kalau saya sih ingetnya waktu itu ada Bu Linda Agum
Gumelar dan ketua PKK Jawa Tengah sampai datang berkunjung memantau
ibu-ibu pengungsi workshop bikin jilbab yang dikasih manik-manik gitu,
sama latihan tata boga juga, ada mahasiswa yang pengabdian masyarakat di
Jumoyo kok, jadi PKK banyak yang bantuin.
167
16. Apa yang mendorong PKK Desa Jumoyo dalam melakukan kegiatan
tersebut?
Jawaban: It was obvious, wasn’t it? Humanity and empathy. It was not about their
obligation as government organisation, but their soul were called as human
to helped when other urgentlly needed it.
17. Apa yang menghambat PKK Desa Jumoyo dalam melakukan kegiatan
tersebut?
Jawaban: Mungkin hambatannya waktu dan tenaga ya, mereka harus memanage
kapan harus di dapur umum, kapan harus bekerja dan kapan harus mengurusi
keluarga mereka sendiri. Jadi kadang mereka terlalu sibuk mengurusi dapur
umum yang akhirnya bikin mereka sakit, sering kali mereka ijin nggak bisa
dateng ke posko karena sakit.
18. Bagaimana tanggapan masyarakat Desa Jumoyo dengan diberikannya
bantuan tersebut?
Jawaban: Masyarakat yang mengungsi pada saat itu sih berterimakasih dik,
mereka juga kalo ada penyuluhan apa ikut, ada pelatihan apa ikut, jadi PKK
dan kami juga semangat walaupun hari-hari kita semua waktu itu sangat
berat.
19. Pengaruh apa saja yang terjadi setelah terlaksananya program tersebut
terhadap masyarakat Desa Jumoyo?
Jawaban: Menurut perspektif saya, warga Jumoyo dapat skill dan relasi baru
tentunya akan berguna untuk kehidupan mereka nantinya.
20. Berapa besar tingkat keberhasilan program yang diadakan PKK Desa Jumoyo
dalam membantu masyarakat setelah terjadinya bencana?
Jawaban: Saya kurang paham berapa persennya, tapi kalau saya pantau lewat FB,
itukan saya berteman dengan beberapa warga yang akhirnya jadi akrab dan
masih in touch lewat FB sampai sekarang kan, beberapa orang yang saya
kenal sekarang jadi punya bisnis, ada yang bakpia, ada yang nyetak batako,
jualan keset.
21. Apakah ada fokus program tertentu dari PKK untuk memberikan motivasi
bagi masyarakat Desa Jumoyo mengembangkan bisnis wirausaha?
Jawaban: Ada beberapa dik yang saya jelasin tadi.
22. Apa sajakah program tersebut?
168
Jawaban: Ya pelatihan-pelatihan tata boga, tata rias, dan tata busana ada juga. Itu
kan akan jadi keterampilan untuk mereka-mereka yang ada keinginan
membuka usaha.
23. Apakah kegiatan yang dilakukan PKK Desa Jumoyo tersebut memiliki
pengaruh terhadap keinginan masyarakat dalam berwirausaha?
Jawaban: Sepengetahuan saya, pada beberapa orang, berpengaruh. Contohnya pak
IBN itu kan? Sampai sekarang jadi sukses gitu jualan batako, otomatis dia
menerapkan ilmu yang diberikan pada saat itu untuk menopang
perekonomiannya, dan berhasil.
24. Bagaimanakah hasil dari terselenggaranya program tersebut terhadap
motivasi wirausaha masyarakat Desa Jumoyo?
Jawaban: Bisa dikatakan tidak ada sesuatu yang berlalu dengan sia-sia, setiap
bantuan yang diberikan pasti ada manfaatnya. Maksud saya begini, mungkin
orang itu tidak langsung bergerak tepat setelah mendapatkan pelatihan,
penyuluhan dan sebagainya, tapi tentu saja akan ada sesuatu yang didapat saat
itu dan pasti akan berguna entah langsung setelah itu juga ataupun beberapa
tahun setelahnya.
169
Lampiran 7. Lembar Dokumentasi
Peran PKK terhadap Motivasi Wirausaha Masyarakat Desa Jumoyo
Pasca Bencana Erupsi Merapi 2010
No
Aspek
Kondisi
Ada
Tidak
Dekripsi
Keadaan Desa Jumoyo
√
Didapatkan
website
Desa
Jumoyo
http://desajumoyo.magelangkab.go.id/first#
1.
2.
3.
4.
Kegiatan
Jumoyo
PKK
Desa
Latar belakang warga
sebelum terjadi bencana
erupsi Gunung Merapi
2010
Kondisi
warga
saat
terjadi bencana erupsi
Gunung Merapi tahun
2010
Didapatkan dari dokumentasi foto PKK
Desa Jumoyo, dari narasumber ketika
wawancara, serta buku daftar hadir anggota
PKK..
Didapatkan data dari buku Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa
(RPJMD) Desa Jumoyo tahun 2010-2014
√
√
Didapatkan dokumentasi dari
https://www.viva.co.id/foto/berita/2693banjir-lahar-dingin-merapi dan
https://puslit.kemsos.go.id/upload/post/files/
450bf2cac163e2f5046896b541bfe36d.pdf
https://www.liputan6.com/news/read/31847
0/korban-banjir-lahar-dingin-alih-profesi
√
5.
6.
Peran PKK Desa Jumoyo
setelah
terjadinya
bencana erupsi Gunung
Merapi tahun 2010
√
Didapatkan dari hasil penelitian yang
dimuat di laman Kementerian Sosial
https://puslit.kemsos.go.id/upload/post/files/
450bf2cac163e2f5046896b541bfe36d.pdf
√
Didapatkan dari laman Ristekdikti Jawa
Tengah
http://kopertis6.or.id/index.php?option=com
_content&view=article&id=345%3Amenter
i-pemberdayaan-perempuan-tinjau-lokasipengabdian-masyarakat-aks-ibukartini&catid=47%3Anews&Itemid=118
Peran PKK terhadap
motivasi
wirausaha
masyarakat Desa Jumoyo
170
Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian
a.
Kondisi Desa Jumoyo Pada Saat Terjadi Bencana
Gambar 1. Kondisi permukiman Gambar 2. Lahan pertanian warga
warga tertimbun material vulkanik.
yang diterjang banjir lahar dingin.
b.
Program PKK Desa Jumoyo
Gambar 3. Pelatihan keterampilan Gambar 4. Menteri Pemberdayaan
yang diberikan PKK bersama dosen Perempuan Linda Agum Gumelar
dari AKS Ibu Kartini
meninjau kegiatan pelatihan bagi
korban banjir lahar dingin.
171
Gambar 5. Program bank sampah Gambar 6. Pengenalan jenis-jenis
yang dikelola PKK di Desa Jumoyo. sampah dan pelatihan daur ulang
sampah menjadi tas oleh PKK.
c.
Keberhasilan Peran PKK dalam Meningkatkan Motivasi Wirausaha
Masyarakat Desa Jumoyo Pasca Bencana Erupsi Merapi 2010
Gambar 7. Usaha produksi batako Gambar 8. Usaha bakpia warga
yang memanfaatkan material vulkanik Desa Jumoyo.
masih berjalan dengan baik.
172
Gambar 9. Pembukuan arus simpan-pinjam Koperasi Sumber Jaya
d. Dokumentasi Wawancara Peneliti
Gambar 10. Wawancara dengan SK
Gambar 11. Wawancara dengan SR
173
174
Lampiran 9. Tabel Reduksi Data dan Kesimpulan
Reduksi Data dan Kesimpulan
No
1.
2.
Informan
Jawaban
Apa yang Anda ketahui tentang PKK Desa Jumoyo?
SK
PKK Desa Jumoyo itu ya sebuah organisasi yang digerakkan oleh kaum
perempuan dibawah binaan pemerintah Desa Jumoyo. Pengurusnya ada 7,
anggota dan kader posyandu sekitar 80 orang dengan angggota yang aktif
di pertemuan itu 31 orang.
SR
PKK itu ya organisasi yang motor penggeraknya kaum wanita, tugasnya
membantu pemerintah untuk melaksanakan program-program yang
tujuannya sesuai namanya ya dik, menyejahterakan keluarga. Kalo PKK
sendiri pengurusnya ada 6 orang, kader PKK dan kader posyandu 80 dan
yang aktif 31 orang per dusun itu ada wakil 5 orang.
TA
Apa ya mbak, PKK itu ya organisasi ibu-ibu di Desa Jumoyo yang
kegiatannya beragam dan memberdayakan ibu-ibu.
RHY
Organisasi yang dibentuk oleh desa yang bertugas untuk membantu
kegiatan-kegiatan desa.
DS
PKK itu setau saya ya organisasi yang menjadikan wanita sebagai motor
penggerak utamanya untuk melaksanakan program-program yang
bertujuan untuk menyejahterakan keluarga melaui pemberdayaan wanita.
IBN
Apa ya mbak, PKK itu ya kegiatan ibu-ibu yang merupakan bagian dari
pemerintahan desa. Gitu kan mbak.
BY
Hehe apa ya organisasi yang ada di Desa Jumoyo ya dik, yang anggotanya
itu ibu-ibu.
Kesimpulan PKK Desa Jumoyo merupakan organisasi yang didirikan oleh pemerintah
dengan perempuan sebagai motor penggeraknya dan bertugas untuk
membantu Pemerintah Desa dalam berperan mewujudkan kesejahteraan
keluarga. Anggota PKK dan kader posyandu 80 dan yang aktif 31 orang
per dusun itu ada wakil 5 orang.
Apa saja yang Anda ketahui tentang program yang PKK Desa Jumoyo susun untuk
masyarakat?
SK
Programe yo gotong royong, terus tentang keamanan pangan bagi
keluarga dan sekolah, terus program desa ramah anak. Kegiatan rutinnya
ada posyandu lansia, balita, sosialisasi ke dusun-dusun.
SR
Kalau kita sekarang programnya tetep posyandu, selain posyandu ya kita
sekarang yang digemborkan ketahanan dan keamanan pangan desa.
Kegiatan rutin ya kumpulan, sama sosialisasi door to door kerumah-rumah
dari BPOM.
TA
Yang saya tahu itu pemanfaatan lingkungan, yang digalakkan itu
posyandu balita dan lansia, terus senam. Selain itu ada pertemuan rutin
sama penyuluhan-penyuluhan.
RHY
Kumpulan itu setiap bulan sekali dilaksanakan berkeliling dari masingmasing RW. Untuk saat ini PKK beserta pemerintah desa programnya
lingkungan ramah anak, selanjutnya ada program pengolahan sampah
berkelanjutan dengan Unilever yang saat ini sudah 60% berhasil selama 5
bulan. Program terbaru bersama PKK itu adanya program TPS3R sampah
residu yang itu maksudnya kita mengambil sampah-sampah dari
perorangan, dibuang ke TPS dan untuk sampah organiknya kita kelola
untuk menjadi pupuk kompos. Yang kompos tersebut nantinya akan
disetorkan ke gapoktani untuk memberi pupuk ke lahan pertanian mereka.
Setelah itu ada penyuluhan keamanan pangan untuk memberikan
pengetahuan kepada masyarakat bagaimana pangan dan sebagainya bisa
175
dikonsusmsi secara sehat dan aman.
Kalau program PKK saat ini sih yang saya tau ada bank sampah, koperasi
paluma dan penyuluhan-penyuluhan biasa lah mbak dari pemerintah ada
macam-macam pelatihan dan penyuluhan gitu.
IBN
Kalau yang saya sering tau dari istri saya ya kegiatannya ada posyandu
sama bank sampah kalo sekarang.
BY
Kalau pas saya ada di dapur umum, program PKK yang saya tahu waktu
itu ya pendampingan trauma healing buat pengungsi, sosialisasi mitigasi
bencana, sama pelatihan-pelatihan prakarya gitu. Kalau sekarang nggak
tau programnya apa saja, kan saya sudah nggak disana lagi.
Kesimpulan Program yang saat ini sedang berjalan yaitu Posyandu Balita dan Lansia,
bank sampah yang disponsori oleh UNILEVER, program ketahanan dan
keamanan pangan, serta senam Lansia. Program yang disusun PKK
diselenggarakan melalui penyuluhan, sosialisasi dan pelatihan serta
pendampingan.
Bagaimana sistematika pelaksanaan setiap kegiatan yang diselenggarakan PKK Desa
Jumoyo?
SK
Sosialisasi kita mengundang salah dua perwakilan dusun untuk
disosialisasi di desa, terus tindak lanjutnya sosialisasi keliling ke dusun
untuk sosialisasi ke remaja dan orangtua.
SR
Program kan ada macem-macem, ya sistematikanya kalo kita ada yang
melalui sosialisasi, ada yang lewat pelatihan-pelatihan yang biasanya
dibantu pihak luar, ada juga yang dilakukan berkelompok seperti
kumpulan rutin itu. Biasanya kami juga ngajaki perwakilan warga untuk
ikut sosialisasi atau penyuluhan disuatu tempat gitu, nanti ketika sudah
selesai ya perwakilan itu tadi menyampaikan apa yang dia dapatkan
selama penyuluhan kepada warga pas kumpulan.
TA
Penyuluhannya bergilir dengan sistem teori langsung praktek.
RHY
Yang pertama bank sampah, dikelola langsung oleh PKK ya, yang
bekerjasama dengan pemdes yang mengelola sampah kita bagi menjadi 13
pos sampah atau namanya BSU di masing-masing Dusun. Dan dari dusun
masing-masing kita menerima sampah per nasabah dari warga dusun
tersebut. Masing-masing BSU itu nanti dipilah baru disetor ke BSS setiap
2 minggu sekali yang dikelola langsung dari kelurahan. TPS3R
diselenggarakan pemdes difasilitasi 2 kendaraan untuk mengambil residu
dan dibuang ke BSS. Kalau ketahanan pangan itu sosialisasi ke RW dan
kita juga keliling dari rumah ke rumah untuk menilik keberhasilan kita
dalam sosialisasi.
DS
Nek setauku ya biasane diambil beberapa perwakilan dari dusun untuk
mendapatkan penyuluhan atau pelatihan gitu to mbak kadang di desa,
kadang di kecamatan juga, terus nanti wakil itu meneruskan apa yang dia
dapatkan ke dusun melalui sosialisasi gitu.
IBN
Nek mbiyen pas bar erupsi itu saya pernah ikut salah satu program PKK
mbak, kan dulu material lahar dingin itu banyak banget, terus dibuat
pelatihan bikin paving dan batako, nah pas itu tiap seminggu sekali datang
ke Dusun Pendem, pertemuan dan diajari disana.
BY
Waktu itu lebih seperti melalui penyuluhan dan sosialisasi ke huntara,
sama praktek langsung dik kalau pelatihannya gitu, jadi abis dapet
ilmunya langsung praktek dan keliatan hasilnya.
Kesimpulan Program diselenggarakan dengan sistematika melalui pelatihan,
penyuluhan dan sosialisasi. Dalam menjalankan kegiataan binaannya,
PKK Desa Jumoyo menerapkan sistem penyampaian teori kemudian
langsung dilakukan praktik.
DS
3.
176
4.
5.
6.
Untuk siapakah program tersebut ditujukan?
SK
Ya ada yang untuk remaja, balita, lansia, macem-macem.
SR
Siapa aja, untuk lansia ada, ibu-ibu ada, untuk remaja ada, anak-anak juga
ada, tergantung programnya dik.
TA
Terutama untuk ibu-ibu yang belum mempunyai pekerjaan tetap dan
sebagai sambilan.
RHY
Semua warga.
DS
Ya menurut saya ada program tertentu untuk setiap kalangan sih.
IBN
Fokusnya untuk masyarakat Desa Jumoyo kayaknya boleh ikut mbak
bapak-bapak dan anak muda gitu, mungkin karena kami korban banjir
lahar dingin, lahan kami tergenang pasir jadinya diberi pelatihan biar bisa
bermanfaat itu pasir.
BY
Untuk para pengungsi sih utamanya, yang kena banjir lahar dingin, tapi
siapa saja warga desa boleh ikut kok.
Kesimpulan Program yang diadakan PKK ditujukan untuk berbagai kalangan
masyarakat Desa Jumoyo, ada yang untuk balita, remaja, ibu-ibu, bapakbapak dan lansia.
Apa saja jenis pekerjaan masyarakat sebelum bencana erupsi Gunung Merapi tahun
2010?
SK
Buruh dan penambang pasir 50%, 20% pedagang, 20% karyawan, sisanya
lain-lain.
SR
Kebanyakan pada thuthuk to dik, cari batu, cari pasir, ya ada juga
beberapa petani, berkebun. Tapi banyak juga kita mengajarkan mereka itu
untuk berkreasi, misalkan cara membuat kerudung.
TA
Ada yang petani, ada yang pedagang, sebagian besar penambang pasir.
RHY
Yo bertani sama penambang pasir.
DS
Pekerjaannya yang saya tau itu biasanya mereka buruh pasir itu, buruh
menaikkan dan menurunkan pasir, terus sebagian besar bertani, dan
sebagian berdagang di pasar.
IBN
Nek kula riyin sehari-hari ya ngajar ngaji sama nggarap sawah. Kalo orang
Jumoyo kebanyakan memang penambang pasir dan petani ya
pekerjaannya.
BY
Saya kurang tau dik kalau sebelum bencana terjadi, karena saya mulai ke
Jumoyo itu setelah erupsi terjadi dan banyak pengungsi.
Kesimpulan Sebagian besar pekerjaan masyarakat Desa Jumoyo adalah penambang
pasir, petani dan pedagang.
Bagaimana keadaan perekonomian keluarga sebelum terjadinya erupsi Gunung Merapi
tahun 2010?
SK
Setelah erupsi malah dadi luwih apik, sebelum erupsi kurang sejahtera,
kategorinya masih miskin.
SR
Ya kalau dulu mereka hidupnya bisa dibilang pas-pasan nggih, dibawah
sejahtera, setelah adanya bencana, kan ada banyak bantuan, merekamereka yang memberi bantuan itu kan berharapnya perekonomian warga
jadi lebih maju, banyak yang diajarkan kepinteran-kepinteran gitu
sebenernya, tapi kan warga itu ada yang melaksanakan ada yang tidak,
biasanya mudah misalkan contoh mudahnya saja diajari untuk
keterampilan itu ada yang bisa lanjut ada yang tidak, tapi ada banyak yang
bisa berjalan sampai sekarang, sehingga itu bisa menopang ekonominya.
TA
Yoo, kurang sejahtera.
RHY
Ya mau dikatakan terpuruk ya enggak, tapi masih dibawah rata-rata.
DS
Kalau keluarga saya itu orang tua bekerja sebagai petani terus nyambi
buruh pasar, terus untuk keadaan ekonominya ya bisa dibilang pas-pasan.
Hariannya mengandalkan buruh pasir kalau orangtua. Setau saya
kebanyakan orang jumoyo ya ekonominya pas-pasan ya mbak.
177
IBN
BY
7.
8.
Bisa dikatakan pas-pasan dulu saya.
Kurang tau juga, mungkin kalau pertanyaan yang kayak gitu yang lebih
tau pak lurah atau bu lurah ya dik, hehe.
Kesimpulan Kondisi perekonomian keluarga sebelum bencana terjadi dikategorikan
pas-pasan atau dibawah sejahtera.
Apakah yang terjadi kepada masyarakat Desa Jumoyo ketika banjir lahar dingin akibat
bencana erupsi Gunung Merapi tahun 2010 terjadi?
SK
Sudah terkondisikan, tidak ada korban jiwa kan berarti sudah
terkondisikan to mbak.
SR
Yo otomatis bingung karena terjadinya lahar dingin baru sekali itu, saya
sendiri juga baru mengalami sekali itu jadi ya jelas pontang-panting ya
terus yang di desa sendiri itu lagi ngopeni pengungsi erupsi, eh kita sendiri
juga disuruh mengungsi, sehingga kita takut. Setelah erupsi itu kan terus
kita dapet penyuluhan, cara mengatasi seperti ini, dulu kan kita tidak tau
apa yang harus kita lakukan kalo ada kejadian begitu. Habis itukan sudah
diberi HT jadi gampang berkomunikasi kalau ada banjir dari atas sana
diberi tahu, kalau pas pertama kan tidak tau jadi tiba-tiba lhes gitu rumahe
ilang kabeh yo kita bingung apa yang harus kita lakukan.
TA
Semula panik, tapi kemudian bisa terkondisikan.
RHY
Karena mungkin dari masyarakat kebanyakan baru pertama kali
mengalami terutama ya kacau, bingung itu yang terjadi mbak, sementara
belum terkondisi, tapi kan terus dari PKK itu berusaha mengkondisikan.
Pas terjadinya banjir itu warganya udah terkondisi di tempat evakuasi
akhir.
DS
Pada saat itu kan gunung merapi meletus, pemerintah memberi peringatan
kan, kita kan belum pernah mengalami seperti itu, setelah itu
diinformasikan untuk segera evakuasi, ibuk saya nyuruh untuk
mengumpulkan barang-barang yang berharga, terus abis itu ke titik
kumpul itu di pinggir jalan di gapura udah disediakan truk, lalu pada saat
itu kami bersama para lansia dan para wanita itu terus mengungsi ke balai
desa jumoyo, kalau tidak salah jam 3 sore, banjirnya itu maghrib.
IBN
Kacau mbak. Rumah ilang terbawa banjir, sawah juga udah nggak kayak
sawah lagi.
BY
Banyak dukanya dik, rumah hanyut, barang-barang yang ada didalam
rumah ikut hanyut, kasian banget korban itu, kehilangannya banyak.
Kesimpulan Pada saat terjadi banjir lahar dingin terjadi, masyarakat mengalami
kepanikan karena bencana tersebut baru pertama kali menimpa Desa
Jumoyo, namun karena pada saat itu sudah ada informasi dari pos
pemantauan Gunung Merapi bahwa akan terjadi banjir yang sangat besar,
demi antisipasi pemerintah desa mengevakuasi warganya menuju titik
kumpul, sehingga saat banjir menerjang, warga sudah terkondisi.
Apa saja kerugian yang diderita masyarakat pada saat bencana tersebut terjadi?
SK
Banyak, kerugian material immaterial. Material itu bangsane rumah,
sawah, lahan pertanian. Yang immaterial itu psikis, berlama-lama di
pengungsian kan juga jadi stress.
SR
Yo banyak dik, wong jelas rumah tinggalnya aja ada yang bagus ada yang
jelek, kalau yang bagus bisa ratusan juta kan kalo ditaksir dengan uang
seperti itu. Harta benda pasti, kalo nyawa disini nggak ada. Lahan
pertanian khususnya Gempol sama Seloiring itu ilang ikut terendam
material lahar dingin.
TA
Kerugiannya sawah dan ladang yang hilang, tempat tinggal juga banyak
yang hilang, tempat atau lahan mencari nafkah juga banyak yang hilang.
RHY
Ya yang jelas kerugian materi ya, rumah, tanah, warga dusun gempol dan
seloiring. Waktu itu termasuk KLB 3, sawah, ladang hilang. Non
materinya tu ada traumanya yang sampai sekarang saya sendiri masih
178
DS
IBN
BY
Kesimpulan
9.
terbawa takut kalau denger erupsi merapi. Tapi ya bagaimana itu memang
proses alam, karena dulu kali putih itu nggak sebesar sekarang ini jadi
ketika kena lahar dingin mbludak.
Kalau kerugian yang paling utama itu matinya mata pencaharian para
kepala keluarga ya, jadi yang pasti mereka tidak bisa bekerja otomatis
tidak ada pemasukan itu kerugian yang pertama, yang kedua ada juga
yang mengalami kerusakan rumah hingga hilangnya rumah dan barang
berharga. Jadi ada juga yang udah tau mau banjir tapi namanya orang desa
malah menyimpan uangnya dibawah bantal dirumahnya, yaudah hanyut
uangnya. Ada juga kerugian psikis, yang trauma gitu orang tua itu udah
dibilang jangan disitu malah masih di lokasi jadi mereka lari-lari gitu lho
mbak.
Ya yang pasti satu kehilangan rumah beserta perabot dan harta benda yang
lain, dua kayak saya gini jadi nggak punya lahan garapan lagi karena
terendam pasir dan batu.
Itu tadi, rumah, tanah, sawah, ladang, kerjaan juga ikut ilang kan kalo
yang tadinya tani.
Kerugian material yang diderita masyarakat Desa Jumoyo antara lain
hilangnya rumah dan harta benda lainnya karena hanyut terbawa arus
banjir lahar dingin, sawah dan ladang, serta hilangnya mata pencaharian
para kepala keluarga. Sementara kerugian non material yang dialami ada
trauma psikis.
Apakah terjadi perubahan kondisi ekonomi keluarga setelah bencana terjadi?
SK
Lebih baik. Karena 40% pekerja tambang yang kemarinnya belum jadi
pekerja tambang pun terus akhirnya jadi pekerja tambang karena banyak
pasir dan melimpahnya material. Otomatis kan masyarakat jadi sejahtera
berarti hidupe.
SR
Yang tadinya petani jadi nggak punya pekerjaan. Istilahnya entek-entekan
to dik kalau kayak gitu. Walaupun setelah itu otomatis kalau yang punya
lahan yang dilewati aliran lahar sungai itu dapat ganti rugi jadi dibelikan
sawah ditempat lain atau diganti uang. Sehingga kesejahteraannya justru
meningkat untuk orang-orang yang punya lahan yang dilewati lahar dingin
itu.
TA
Awalnya memang kalang kabut mbak kehilangan lahan, kehilangan
pekerjaan, tapi setelah kejadian dan ada bantuan ganti rugi dari
pemerintah itu keadaan kembali normal atau malah bahkan lebih baik.
Kondisi ekonominya justru meningkat.
RHY
Yang jelas pertamanya rugi, tapi setelah itu ya lebih baik ekonominya.
Karena materialnya melimpah dan bisa memanfaatkan untuk menambah
penghasilan.
DS
Kalo setelah bencana terjadi itu kami malah merasakan hidup kami
merasakan peningkatan ya, karena yang pertama ketika mengungsi itu
justru malah banyak bantuan yang datang melimpah, dulu saya mengungsi
itu totalnya 3 tahun pindah-pindah. Kalau pekerjaannya sih tetep ya
karena penambang pasir, ada pasir kan otomatis malah tambah banyak
bisa menambang sendiri.
IBN
Pada saat terjadinya ya jelas sangat merosot perekonomian kami, nggak
punya rumah, nggak punya sawah, tinggal di tenda, dan tidak ada
pekerjaan lagi. Tapi setelah itu semua berlalu, kami mulai menata kembali
ekonomi kami, ya ada yang nambang pasir, itu penghasilane lumayan
banyak lho mbak sehari bisa sampai 300ribu, tapi kalau saya dulu belajar
bikin batako, saya jual dan ternyata rame.
BY
Pada saat kejadian, iya jelas mengalami penurunan, tapi setelah banyak
bantuan datang dan mulai bekerja kembali, ekonomi warganya sudah
179
10.
11.
kembali lagi, bahkan mereka bisa mendirikan rumahnya lagi itu di
Gempol, padahal sudah dibuatkan hunian tetap sama pemerintah.
Kesimpulan Kondisi ekonomi masyarakat mengalami penurunan
sesaat setelah
bencana berlangsung, banyak kehilangan yang dialami, dan tidak adanya
pemasukan ekonomi karena kejadian tersebut menelan rumah dan lahan
pekerjaannya sehingga harus tinggal di pengungsian, namun kemudian
berangsur pulih dan justru mengalami peningkatan berkat adanya bantuan
dan fasilitas dari pemerintah dan instansi terkait, serta keinginan
masyarakat untuk bangkit.
Apakah terjadi perubahan pekerjaan, pendidikan, dan hubungan antar masyarakat dengan
adanya bencana erupsi Gunung Merapi tahun 2010?
SK
Biasa aja, tidak ada perubahan, ya dari segi pekerjaan memang terjadi
beberapa perubahan misalnya yang tadinya bukan penambang karena
kejadian erupsi itu terus pindah jadi penambang, soale pendapatane kan
banyak sekali nambang. Pola hidupnya yang berubah, masyarakat kan
terus jadi konsumtif to apa-apa dibeli.
SR
Tetep, kalau petani ya balik lagi petani gitu kan, terus karena banyak pasir
ya karena disekitar sini pada memanfaatkan itu, yang tadinya thuthuk
karena ada pasir ya terus terjun kesitu, karena uangnya banyak.
TA
Ya yang tadinya nggak sekolah jadi bisa sekolah, contohnya anak saya
kemarin hanya mau SMA sekarang jadi kuliah. Kalau perubahan
pekerjaan ya ada, saya dulu jualan lontong sekarang jadi buka warung
makan. Kalau petani gitu sekarang jadi penambang pasir.
RHY
Ya tentu saja ada perubahan, tadinya yang suka jadi penambang pasir,
sekarang jadi juragan depo, untuk anak-anak yang dulunya terkendala
biaya karena adanya bencana ini pemerintah menyediakan fasilitas
pendidikan, untuk yang nggak kuliah ada program desa yang juga
membantu. Kalau hubungan antar masyarakat tetap rukun dan akrab.
DS
Kalau pekerjaan mungkin yang bertani malah beralih ke tambang pasir.
Kalau pendidikan ya dari sekolah langsung biasanya korban erupsi itu
malah dikasih bantuan, untuk itu kan malah keuntungan ya karena kita pas
daftar sekolah gitu ditanya dari mana, karena dari gempol kena banjir
otomatis diprioritaskan untuk dapat bantuan pendidikan dari sekolahnya.
Kalau dusun gempol itu kenapa bisa membangun rumah lagi karena
gotong-royong, jadi bangun rumahnya itu misalkan minggu ini yang ini
yang membangun rumah, jadi gantian saling membantu gitu. Jadi
hubungan masyarakatnya malah semakin solid karena senasib ya samasama korban.
IBN
Pekerjaan jelas berubah, mau nggarap apa mbak dulu ada sawah terus jadi
pasir tok gitu, kalau pendidikan tidak ada sih yang berubah. Hubungan
antar masyarakat ya sama aja, cuma bedanya dulu kami tinggal di Gempol
rumahnya berjauhan, karena saat itu di pengungsian jadi deket.
BY
Saya kurang tau ya dik kalo masalah pendidikan sama hubungan antar
masyarakatnya gimana, cuman kalau dari segi pekerjaan jelas terjadi
banyak perubahan sih. Banyak yang tadinya penambang biasa, sekarang
jadi punya depo, karena banjir lahar dingin itu mbawa material pasir
buanyak banget kan.
Kesimpulan Terjadi perubahan pekerjaan sebagian besar petani beralih profesi menjadi
penambang, perubahan pendidikan pada sebagian warga yang
mendapatkan bantuan pendidikan karena menjadi korban bencana, serta
hubungan masyarakat yang semakin erat dalam bergotong-royong karena
kondisi yang sama sebagai korban bencana.
Apa saja permasalahan yang di alami masyarakat dengan terjadinya erupsi Gunung
Merapi tahun 2010?
SK
Penolakan huntap, yo dulu kan ada penolakan huntap, warga menolak
180
12.
direlokasi karena nggak mau ninggalke Gempol. Yaa anu, karena itu hal
yang luar biasa, masyarakat jadi kaget, kalo yang tua-tua wes
berpengalaman, tapi beberapa yang belum pernah ya jadi kaget. Selain itu
warga kehilangan lahan pertanian terus jadi kehilangan pekerjaan dan
akhirnya alih profesi.
SR
Permasalahan yang timbul ya karena masyarakat belum tau apa sih yang
harus dilakukan dengan adanya erupsi ini gitu. Tapi kan setelah itu terus
ada LSM masuk dan dari BPBD kemudian kita dikasih sedikit ilmu
kemudian kita tularkan lewat PKK, mitigasi bencana. Nek selain itu ya
keterbatasan SDM dan alat aja sih dik.
TA
Awalnya permasalahannya memang kita kehilangan rumah, merasa tidak
nyaman tinggal di pengungsian.
RHY
Ya itu, bingung dengan keadaan, takut karena kehilangan pekerjaan, mau
tinggal dimana, takut mikirin keluarganya mau bagaimana.
DS
Kalau permasalahan mungkin karena orang desa ya jadi pemikirannya tu
hanya mereka tu misal bisa bekerja mendapat uang itu cukup.
IBN
Pas itu yang paling saya ingat itu masalah relokasi mbak. Saya dan warga
yang lain itu nggak mau ada relokasi di huntap. Ya gimana sudah dari
jaman dulu sebelum saya lahir tinggal di Gempol, kok pemerintah mau
seenaknya merelokasi rumah kami.
BY
Permasalahan nggak ada sih. Pernah ada sempet penolakan huntap karena
menolak pindah dari Gempol dan kena relokasi, beberapa pengungsi demo
gitu.
Kesimpulan Permasalahan yang terjadi yaitu adanya penolakan kebijakan pemerintah
untuk merelokasi warga dan membangunkan hunian tetap di lokasi yang
baru. Selain itu terjadinya bencanya juga menyebabkan masyarakat
kehilangan pekerjaan dan pemasukan untuk keluarganya.
Apa yang dilakukan sebagai bentuk penyelesaian dari permasalahan tersebut?
SK
Ya penyelesaiannya mereka alih profesi itu tadi. Kebanyakan jadi
penambang, tapi ada juga yang terus merintis usaha dodolan makanan,
bikin batako dari pasir merapi, dan sebagainya.
SR
Kan setelah itu terus ada LSM masuk dan dari BPBD kemudian kita
dikasih sedikit ilmu kemudian kita tularkan lewat PKK, mitigasi bencana.
TA
Ya dari pemerintah menyediakan huntara, kemudian huntap.
RHY
Ya alhamdulillah dari pemdes dan PKK dibantu pemda kita melakukan
pendampingan seperti memberikan trauma healing untuk menyembuhkan
mereka yang mungkin kena trauma, memberikan penyuluhan, pelatihan,
itu tidak murni dari PKK tapi kerjasama dengan pemerintah yang terkait.
DS
Ya mempertahankan kerukunan aja sih sama-sama korban saling
membantu aja gitu.
IBN
Karena ada kejadian itu, dulu tu saya sama orang-orang itu sampai demo
kok mbak, menolak relokasi itu kami demo, terus pemerintah merespon,
ada dialog terbuka gitu yang diadakan pemerintah desa, kami
menyampaikan kalo apapun yang terjadi pokoknya tetep tinggal di
Gempol, terus akhirnya pemerintah tetap mau membangunkan hunian
tetap buat kami, tapi kami tetep boleh bangun rumah lagi di Gempol.
Alhamdulillah pemerintah mau mendengarkan kami mbak.
BY
Habis pada demo itu kan terus dikasih pilihan sama pemerintah mau
tinggal di huntap atau gempol, kalo tetep di gempol ya resikonya harus
bikin rumah sendiri, tapi pihak pemerintah sudah nagsih jatah hunian tetap
per keluarga, jadi terserah mau ditinggali atau tidak, problem solved.
Kesimpulan Setelah terjadi demonstrasi penolakan relokasi, pemerintah mengadakan
diskusi dengan masyarakat dan akhirnya mencapai kesepakatan bahwa
pemerintah tetap membangunkan hunian tetap di lokasi yang baru, namun
warga dipersilakan untuk tetap memiliki lahan bekas rumahnya yang
181
13.
14.
15.
hanyut dan membangunnya lagi dengan biaya mandiri. Sedangkan dari
PKK dan pemerintah desa melakukan pendampingan trauma healing dan
pelatihan serta penyuluhan untuk membekali masyarakat dengan
keterampilan baru dan menyembuhkan trauma psikis yang dialami.
Ketika bencana erupsi Gunung Merapi tahun 2010 terjadi, apa respon PKK Desa
Jumoyo?
SK
Langsung membentuk tim untuk dapur umum pelayanan pengungsi sama
pemerintah daerah dan PMI.
SR
Ya kemarin begitu tau terjadi seperti itu karena kita memang tempat
pengungsian ya kita langsung menyediakan tempat. Kita langsung kesana,
masak untuk menyediakan makan disana, kita siaga disana.
TA
Ya langsung membantu to ya mbak, langsung siaga di pengungsian.
RHY
Respon PKK karena pas terjadi erupsi spontan kita mengkondisikan di
lapangan, waktu itu baru PKK dan pemdes.
DS
Kalo yang saya tau PKK itu bekerjasama dengan perangkat desa ya
mereka membantu di posko, menyediakan makanan, kemudian ada juga
banyak lembaga yang datang untuk berkolaborasi membantu kami korban
bencana.
IBN
Yang jelas dulu waktu kami di evakuasi ke pengungsian, disana yang
ngurusin kami itu PKK, orang kelurahan sama orang-orang dari PMI
mbak. Ada juga badan yang ngurusi bencana itu apa ya mbak namanya,
itu juga membantu.
BY
PKK itu yang mengatur semua arus logistik pengungsian, mengelola
keuangan dan ngadain berbagai kegiatan, waktu itu banyak LSM ngajak
kerjasama untuk turun membantu, jadi difasilitasi oleh PKK.
Kesimpulan Pada saat bencana terjadi, PKK Desa Jumoyo tanggap dalam menghadapi
korban bencana, menyediakan logistik serta mendistribusikan bantuan dari
donatur maupun pemerintah.
Apakah PKK pada saat itu bergerak untuk membantu masyarakat?
SK
Iya, salah satu sek paling getol turun lapangan selain pemerintah desa ya
PKK, karena meh siapa lagi yang membantu ngurusi pengungsi yang
segitu banyak nek bukan kita.
SR
Lha iya to dik, PKK kan kudu siap siaga kalau ada kegiatan apapun kita
harus turun lapangan membantu pemerintah desa.
TA
Tentu saja to mbak, kalau nggak dibantu terus mau gimana
RHY
Iya jelas.
DS
Kalau yang saya tau ada pembuatan koperasi, terus pelatihan membuat
kerajinan tangan, bekerjasama sama YEU kalo saya nggak salah.
IBN
Iya kan mbak kayak yang tak bilang barusan, yang bantu itu PKK sama
pemerintah desa dan PMI.
BY
Definitely. Sebelum kami datang ke posko, PKK lah yang bergerak dalam
pengadaan dan pendampingan pengungsi.
Kesimpulan Pada saat terjadi bencana, PKK bergerak membantu masyarakat
terdampak banjir lahar dingin.
Kegiatan apa saja yang dilakukan PKK Desa Jumoyo untuk masyarakat yang terkena
dampak bencana?
SK
Melayani di dapur umum, pendampingan, trauma healing bersama dengan
pemerintah daerah dan LSM.
SR
TA
Yang jelas menyediakan logistik di pengungsian ya, terus ada
pendampingan dari LSM untuk mengurangi trauma warga yang
terdampak gitu dik, ya ada PMI juga relawan-relawan gitu membantu.
Trauma healing, terus ketrampilan untuk meningkatkan kewirausahaan,
keterampilan peningkatan SDM. Bekerjasama dengan lembaga lain, LSM
182
16.
17.
gitu. Membuat kue-kue, terus makanan ringan, makanan kering kaya
keripik, slondok, ceriping gethuk.
RHY
Kegiatan yang diberikan ya trauma healing tadi, mitigasi juga.
DS
Kalo yang saya ingat waktu itu ya ada sosialisasi mitigasi bencana, ada
juga pelatihan keterampilan mengolah makanan, bikin paving sama batako
juga buat bapak-bapak gitu, terus ada juga penyuluhan dan pembinaan
koperasi, pelatihan menjahit, seinget saya itu sih mbak.
IBN
Masak di dapur umum ngurusin kami dari segala kebutuhan, ngelola
bantuan-bantuan yang datang, terus ada juga acara-acara yang dibikin buat
anak-anak supaya nggak trauma.
BY
Banyak dik, kalau saya sih ingetnya waktu itu ada Bu Linda Agum
Gumelar dan ketua PKK Jawa Tengah sampai datang berkunjung
memantau ibu-ibu pengungsi workshop bikin jilbab yang dikasih manikmanik gitu, sama latihan tata boga juga, ada mahasiswa yang pengabdian
masyarakat di Jumoyo kok, jadi PKK banyak yang bantuin.
Kesimpulan Kegiatan yang dilakukan PKK Desa Jumoyo setelah terjadinya bencana
antara lain pendampingan di dapur umum, trauma healing, sosialisasi
mitigasi bencana yang diadakan oleh BPBD, serta pelatihan keterampilan
dan peningkatan SDM.
Apa yang mendorong PKK Desa Jumoyo dalam melakukan kegiatan tersebut?
SK
Apa ya. Pertama ya rasa kemanusian dan panggilan jiwa mbak,
selanjutnya memang tugas dan tanggung jawab sebagai pengurus PKK di
desa ini untuk aktif mengontrol dan memotivasi khususnya diri kami agar
dapat melaksanakan program dengan baik. Satu lagi kekompakan para
pengurus dan antusiasme anggota membuat kita semakin semangat dan
termotivasi to.
SR
Kemanusiaan dik, karena kita ya tidak perlu dimintai tolong ya langsung,
karena dulu 2006 udah pernah jadi tempat pengungsian jadi ya tahun 2010
itu udah tau ini dan itu yang harus dilakukan.
TA
Motivasinya untuk meningkatkan kesejahteraan bagi warga Desa Jumoyo.
RHY
Ya untuk pertamanya ya jelas kemanusiaan, yang kedua memang kita dari
PKK itu kan memang suatu organisasi yang dibentuk pemerintah yang
tugasnya untuk membantu kegiatan yang ada di pemerintah desa.
DS
Ya mungkin yang namanya manusia kalau ada saudara atau tetangganya
yang tertimpa bencana ya pasti akan terdorong dan bersimpati untuk
membantu ya mbak. Menurutku mereka membantu kami dengan ikhlas
soalnya setauku nggak ada gaji atau keuntungan juga buat mereka
membantu kami, jadi mungkin dorongannya ya rasa kemanusiaan dan
mereka ingin membuat kami para korban bangkit lagi dari trauma dan
membangun kembali perekonomian keluarga kami gitu mungkin mbak.
IBN
Menurut saya ya sudah kewajibannya PKK kan mbak untuk membantu
masyarakat, selain itu ya mungkin simpati karena melihat saudara atau
tetangganya terkena musibah masak ya mau berdiam diri kan ya nggak
etis mbak.
BY
It was obvious, wasn’t it? Humanity and empathy. It was not about their
obligation as government organisation, but their soul were called as
human to helped when other urgentlly needed it.
Kesimpulan Faktor yang mendorong PKK dalam melakukan kegiatan tersebut adalah
rasa kemanusiaan serta rasa tanggungjawab sebagai bagian dari
pemerintah desa untuk membantu masyarakatnya yang sedang mengalami
kesulitan. Selain kemanusiaan, kekompakan para pengurus
dan
antusiasme anggota membuat PKK Desa Jumoyo semakin semangat dan
termotivasi.
Apa yang menghambat PKK Desa Jumoyo dalam melakukan kegiatan tersebut?
SK
Walaupun kegiatan banyak yang antusias, tetapi masih ada beberapa
183
18.
warga yang pesimis mbak dengan adanya program dan ikhtiar dari PKK,
ya kurang pahamlah manfaatnya dikemudian hari.
SR
Kalau dikatakan apa yang menghambat ya mungkin karena pola pikir
masyarakat kita itu kadang malah membatasi kreatifitas ya dik. Misalkan
udah ada banyak pelatihan yang kita adakan, tapi mereka sendiri malah
masih tidak yakin apakah bisa keterampilan yang didapat itu
menghasilkan uang untuk memajukan keluarganya, apa iya akan berjalan,
apakah pemasarannya akan mudah, mungkin itu sih hambatannya, masih
pada ragu-ragu untuk mulai.
TA
Hambatan banyak, terkadang sebelum kelihatan hasilnya itu para peserta
belum antusias, tapi setelah kelihatan hasilnya baru mau ikut. Misalkan
kegiatan dalam pelatihan dalam melaksanakan pelatihan yang diberikan
oleh narasumber.
RHY
Yo kadang-kadang ada mungkin dari kurang pengetahuannya mereka
yang membuat mereka terkadang belum merasakan butuh bantuan dari
kami. Selain itu salah satu yang terbatas itu alat-alat untuk memfasilitasi
masyarakat sebelum LSM dan pemerintah daerah masuk memberi
bantuan.
DS
Para ibu-ibu itu kan ada yang momong anak kan, kadang anaknya itu
rewel, terus juga mereka ada yang malu jadi malas datang jadi merasa
untuk apa kegiatan seperti itu, mereka masih menutup diri. Kayaknya
mereka belum sadar ya arti wirausaha itu apa, memandirikan diri sendiri
itu belum, takut memulai mungkin ya.
IBN
Ini kalo menurut saya, yang menghambat itu mungkin karena mereka kan
juga sama-sama korban bencana dan beberapa ibu PKK itu juga tetangga
saya di pengungsian, mereka ngurusin keluarga mereka dan juga harus
ngurusin pengungsi itu kan tanggungjawabnya besar.
BY
Mungkin hambatannya waktu dan tenaga ya, mereka harus memanage
kapan harus di dapur umum, kapan harus bekerja dan kapan harus
mengurusi keluarga mereka sendiri. Jadi kadang mereka terlalu sibuk
mengurusi dapur umum yang akhirnya bikin mereka sakit, sering kali
mereka ijin nggak bisa dateng ke posko karena sakit.
Kesimpulan Hambatan PKK Desa Jumoyo dalam melaksanakan kegiatan tersebut
adalah adanya ketidaksinambungan antara waktu yang dimiliki dengan
kewajiban yang harus dikerjakan, terlebih beberapa anggota PKK juga
menjadi korban dan mengungsi sehingga sulit membagi waktu antara
pekerjaan, tanggung jawab dalam keluarga, dan tanggung jawab dalam
PKK. Faktor penghambat lainnya yaitu kurangnya kesadaran masyarakat
akan manfaat yang didapatkan dengan mengikuti kegiatan yang diadakan
PKK, adanya keraguan dalam memulai usaha, dan beberapa warga merasa
belum membutuhkan bantuan yang diberikan.
Bagaimana tanggapan masyarakat Desa Jumoyo dengan diberikannya bantuan tersebut?
SK
Ya bersyukur, antusias. Yang mengikuti banyak.
SR
Alhamdulillah kalau warga Desa Jumoyo tuh ada apa aja diterima,
bersyukur, dikasih pelatihan apa gitu yang mau ikut, nyenengke dik
orang-orangnya. Walaupun ada segelintir yang merasa “kok cuma begini”,
tapi kebanyakan pada seneng dan mengapresiasi usaha kami buat
membantu mereka.
TA
Antusias. Ada kecemburuan sosial pada beberapa orang tapi secara
keseluruhan mereka antusias.
RHY
Alhamdulillah responnya baik, mendukung dengan ditunjukkan
antusiasme yang tanpa disuruh mereka selalu membantu menjalankan
program kita.
DS
Responnya beda-beda ada yang bersemangat karena mendapatkan ilmu
baru, seperti cara mengolah keripik lah, apa lah, tapi ada juga yang cuek
184
19.
20.
karena merasa tidak membutuhkan itu. Karena kurang sadar manfaat
wirausaha, padahal kan kalo mereka bisa menerapkan itu kan sangat
menguntungkan to, mereka bisa mandiri.
IBN
Kalo saya waktu itu ya sangat-sangat berterimakasih mbak beliau-beliau
ini mau mengorbankan waktu tenaganya buat ngurusin kami. Apalagi
mereka juga yang dulu membantu saya hingga saya bisa bangkit dari
keterpurukan ekonomi malahan sampai jauh lebih baik dari sebelum
rumah saya tenggelam mbak.
BY
Masyarakat yang mengungsi pada saat itu sih berterimakasih dik, mereka
juga kalo ada penyuluhan apa ikut, ada pelatihan apa ikut, jadi PKK dan
kami juga semangat walaupun hari-hari kita semua waktu itu sangat berat.
Kesimpulan Respon masyarakat Desa Jumoyo pada saat itu berterimakasih dan
antusias dalam menerima bantuan dan mengikuti kegiatan yang diadakan.
Pengaruh apa saja yang terjadi setelah terlaksananya program tersebut terhadap
masyarakat Desa Jumoyo?
SK
Jadi tambah keterampilan.
SR
Kalau kemarin itu banyak yang tepat sasaran, misalkan kemarin itu kan
warga sudah diberi motivasi kayak diadakan pelatihan-pelatihan, terus
mereka dapat pelatihan, ada banyak yang sampai sekarang dapat
menggunakan ilmunya. Ada juga yang minta dilatih, terus diberikan alatalat jadi bisa berjalan usahanya sampai sekarang.
TA
Pengaruhnya dari sisi negatifnya masyarakat ada yang karena bantuan itu
jadi menharapkan terus, tapi disisi baiknya dengan adanya bantuan itu kita
memotivasi untuk kesejahteraannya, menambah keterampilan.
RHY
Pengaruhnya baik ya, masyarakat jadi bisa tau dengan kita memberikan
pelatihan-pelatihan itu otomatis ilmu yang belum pernah mereka dapatkan
jadi bisa dia dapatkan dengan kita memberikan pelatihan.
DS
Kalo aku ya bisa cerita ya, kalo ibuku dulu kan jadi pengurus koperasi
kan, jadi dikirim ke luar kota-luar kota gitu mengikuti pameran-pameran,
jadi otomatis pengalamannya bertambah, jaringannya bertambah, jadi
teredukasi, lebih maju pikirannya.
IBN
Pengaruhnya yaa kalo dari program PKK itu waktu saya dapet pelatihan
bikin paving dan batako itu mbak, pengaruhnya ya besar banget, dulu itu
kerjaan saya cuma saba alas ngurusin padi, kalau sekarang bisa sampai
luar kota buat ketemu pembeli, berubah banget mbak kondisi saya dan
keluarga, mashaAllah.
BY
Menurut perspektif saya, warga Jumoyo dapat skill dan relasi baru
tentunya akan berguna untuk kehidupan mereka nantinya.
Kesimpulan Pengaruh program yang diadakan PKK terhadap masyarakat Desa Jumoyo
adalah bertambahnya keterampilan, lebih teredukasi, serta masyarakat
menjadi termotivasi untuk meningkatkan kondisi perekonomiannya.
Berapa besar tingkat keberhasilan program yang diadakan PKK Desa Jumoyo dalam
membantu masyarakat setelah terjadinya bencana?
SK
Ya alhamdulillah, dulu masyarakat disini dikatakan kurang sejahtera
tingkat ekonominya, sekarang dengan adanya pelatihan dan penyuluhan
yang ada dari tingkat desa ke dusun-dusun sekarang berbekal
keterampilan, sekarang banyak yang membuka usaha ada warung
makanan yang sasarannya para penambang dan sopir, ada yang membuka
home industry, ada yang buka konveksi, dan ada juga yang membuat
pernak-pernik. Ya keberhasilane kira-kira 60 persen lah. Yang dulunya
nggak punya rumah bagus sekarang jadi punya rumah bagus, yang dulu
nggak punya sepeda motor sekarang punya sepeda motor. Yang pada bisa
bikin makanan ya terus bikin, kayak roti, terus paluma juga masih
berjalan.
SR
Program sudah sesuai sasaran dan beberapa cukup berhasil ya kira-kira
185
21.
60an persen ada kali dik. Setelah program pelatihan dilaksanakan anggota
dan warga banyak yang membuka usaha rumahan dan selalu kami
diskusikan dan pantau pada saat pertemuan rutin.
TA
60% untuk semua dusun. Ada beberapa yang gagal tapi sebagian besar
berhasil. Saya sekarang membuka warung dan masih ikut juga dengan
ibu-ibu yang lain membuat pernak-pernik mbak, ini semua berkat ibu-ibu
pengurus PKK desa yang aktif selalu memotivasi dan membimbing
warga. Alhamdulillah ya itu tadi saya bisa menyekolahkan anak saya
sampai ke perguruan tinggi. Padahal dulu saya hanya berniat
menyekolahkanya sampai SMA, sangat bersyukur pokonya mbak.
RHY
Bisa dikatakan berhasil sih. Sekitar 80% lah mbak, banyak kok mbak yang
terus termotivasi ingin memulai usaha pada saat itu. Pada beberapa
program juga ada yang diberikan pinjaman modal dan alat produksi
sehingga keinginan mereka untuk jualan atau memulai usaha bisa
dikatakan menjadi lebih mudah.
DS
Kalau di saya jelas karena dengan adanya program itu saya jadi kagum
dengan ibu saya, ibu saya tu orang desa tapi bisa ke banyak kota punya
kenalan banyak orang penting gitu lho kalo ke aku sih gitu jadi
termotivasi buat jadi wirausaha. Tapi kalau untuk program yang kelompok
gitu kalau boleh jujur sepertinya kurang berhasil, misalkan pada program
pembentukan koperasi untuk korban banjir lahar dingin, jadi ketua dan
bendaharanya sudah semangat, tapi anggotanya pada loyo, ya koperasi
nggak bisa jalan. Jadi bisa dibilang kalau yang berhasil itu secara garis
besar dari individu sih mbak, yang mau memanfaatkan keterampilan yang
sudah dimiliki untuk mengembangkan usaha gitu.
IBN
Ini dari saya apa dari semua yang ikut pelatihan mbak? Kalo saya ya
sangat besyukur alhamdulillah berhasil 100%, lha wong dulu waktu
rumah hanyut itu saya jadi nggak punya apa-apa, kendaraan nggak punya,
kerjaan nggak punya. Sekarang ya alhamdulillah sekali dulu dikasih
modal alat cetak batako yang sampai sekarang saya musiumkan karena
kenang-kenangan awal saya memulai usaha ini mbak, sekarang
cetakannya saya sudah beli sendiri dan punya banyak, usaha saya
alhamdulillah pengiriman batako sudah sampai luar kota dan bisa
mencukupi keluarga terus bisa membantu orang lain juga yang jadi
karyawan saya itu udah ada 22 orang, menurut saya berhasil sekali.
BY
Saya kurang paham berapa persennya, tapi kalau saya pantau lewat FB,
itukan saya berteman dengan beberapa warga yang akhirnya jadi akrab
dan masih in touch lewat FB sampai sekarang kan, beberapa orang yang
saya kenal sekarang jadi punya bisnis, ada yang bakpia, ada yang nyetak
batako, jualan keset.
Kesimpulan Program atau kegiatan yang diadakan PKK Desa Jumoyo mengalami
keberhasilan dilihat dari kondisi perekonomian masyarakat yang sebagian
mengalami peningkatan dan mulai membuka usaha dan beberapa
mengalami keberhasilan di berbagai bidang serta memiliki keterampilan
yang dapat diaplikasikan dikemudian hari.
Apakah ada fokus program tertentu dari PKK untuk memberikan motivasi bagi
masyarakat Desa Jumoyo mengembangkan bisnis wirausaha?
SK
Ada sih beberapa dari LSM dan pemerintah desa yang memfasilitasi.
SR
Kebetulan ya alhamdulillah banyak program yang kita lakukan dik,
dibantu dari berbagai pihak, ada yang dari LSM, pemerintah, dharma
wanita, ya beberapa gitu terlaksana dengan baik.
TA
Peningkatan kewirausahaan, keterampilan-keterampilan membuat kue,
membuat macam-macam snack.
RHY
Ada dong mbak, ya lumayan banyak sebenarnya
DS
Ya itu tadi mbak banyak pelatihan-pelatihan.
186
IBN
22.
23.
Ada mbak pelatihan-pelatihan kayak yang saya ikut itu kan juga
programnya PKK.
BY
Ada beberapa dik yang saya jelasin tadi.
Kesimpulan Terdapat banyak program yang diselenggarakan PKK Desa Jumoyo yang
bertujuan memotivasi masyarakat untuk berwirausaha, beberapa
merupakan program kerjasama dengan LSM.
Apa sajakah program tersebut?
SK
Ya banyak itu pelatihan-pelatihan yang diberikan dari LSM, pemerintah
daerah juga kan kayak pelatihan menjahit, membatik, pelatihan boga, dan
pernik-pernik dari kain perca contohnya gantungan kunci, tas, keset dan
masih ada beberapa lagi kegiatan, banyak.
SR
Ada banyak sih dik, pelatihan boga ada, jahit-menjahit ada, keterampilan
bikin batako ada, keripik, kue, pernik-pernik ada, bikin batik juga ada. Ya
dari LSM dari luar. Buat bros, gitu-gitu kan bisa dijual. Ini juga ini
pemanfaatan barang bekas dari plastik jadi keset kayak gini.
TA
Saya dan ibu-ibu disini mengikuti banyak program sesuai dengan pilihan
diantaranya ada membuat makanan kaya kue dan snack, ada yang
membatik, ada juga yang menjahit, tapi kalau saya lebih tertarik kepada
membuat makanan untuk jualan mbak karna lebih gampang. Khususnya
untuk bapak-bapak itu ada pelatihan membuat paving sama batako.
RHY
Waktu itu ada pelatihan membatik, ada pelatihan bikin makanan itu, terus
yang sampai sekarang masih berjalan itu ya pelatihan kewirausahaan yang
kerjasama dengan paluma, sekarang masih berjalan dan sampai saat ini
bisa menjadi koperasi simpan pinjam. Ada juga usaha pembuatan batako,
paving dan sebagainya.
DS
Kayak membuat paving dan batako, itu kan memanfaatkan material pasir
dari lahar dingin itu, terus ada juga pelatihan membentuk koperasi, terus
bikin keripik-keripik gitu lho mbak. Ada juga membatik sama menjahit
kalo buat ibu-ibu.
IBN
Seperti yang saya bilang tadi, sebenarnya ada banyak sih istri saya itu
belajar merajut, menjahit dan bikin payet jilbab gitu lho mbak, tapi kalau
yang saya ikuti ya bikin batako itu, kan memanfaatkan material yang ada
yang waktu itu melimpah.
BY
Ya pelatihan-pelatihan tata boga, tata rias, dan tata busana ada juga. Itu
kan akan jadi keterampilan untuk mereka-mereka yang ada keinginan
membuka usaha.
Kesimpulan Terdapat beberapa program pelatihan keterampilan antara lain: pelatihan
pengolahan makanan, pengolahan kain perca, menjahit, membuat pernak
pernik, menghias jilbab, membatik, pendirian koperasi untuk korban
banjir lahar dingin, serta pelatihan pembuatan paving dan batako.
Apakah kegiatan yang dilakukan PKK Desa Jumoyo tersebut memiliki pengaruh
terhadap keinginan masyarakat dalam berwirausaha?
SK
Ya menambah keterampilan terus mereka jadi pengen njajal bikin-bikin
dan ngetrapke ilmunya terus njajal usaha. Apalagi ada program dari
paluma yang memberikan pinjaman modal usaha jadi warga nggak sulit
buat mencoba buka usaha.
SR
Tentu saja sedikit banyak ya berpengaruh dong dik, dulu kan istilahe
belum punya keterampilan yang itu terus dikasih pelatihan, pada beberapa
pelatihan ada pihak LSM yang bersedia memberi modal atau memberi
alat, itu kan mereka jadi dipermudah kalo mau memulai usaha ya jadinya
beberapa ada yang merintis sejak itu.
TA
Ada, dari yang kemaren belum mempunyai usaha, sekarang jadi
mempunyai usaha, ya memotivasi.
187
RHY
24.
Iya, nah itu tadi bekerjasama dengan paluma, yang tadinya belum
wirausaha jadi ada pelatihan terus jadi ada yang membuat ceriping gethuk.
Kayak yang bikin batako itu sampai sekarang malah sukses sekali, ya
alhamdulillah berhasil lah.
DS
Kalau menurutku ya karena program dari PKK gitu, aku jadi tau bahwa
kita perlu memiliki keterampilan dan itu tu penting buat kita
memandirikan diri kita sendiri, jadi ya termotivasi mbak untuk memulai
cari uang sendiri.
IBN
Berpengaruh sekali buat saya, karena saya menyadari kalau ketrampilan
itu ilmu yang sangat berharga dan bisa digunakan terus sampai kita
sukses, dan kalo mau mengandalkan tambang itu kan memang dapatnya
banyak tapi tenaga kita terkuras setiap harinya, sedangkan kalo bikin
usaha kan kita bisa mencari orang untuk membantu kita, ya pas
mengawali memang berat tapi melihat pasar kan banyak orang yang
membutuhkan batako untuk mbangun-mbangun, jadi ya lama-kelamaan
jalan. Jadi ya membuat saya bersemangat menjalankan usaha mbak.
BY
Sepengetahuan saya, pada beberapa orang, berpengaruh. Contohnya pak
IBN itu kan? Sampai sekarang jadi sukses gitu jualan batako, otomatis dia
menerapkan ilmu yang diberikan pada saat itu untuk menopang
perekonomiannya, dan berhasil.
Kesimpulan Dengan adanya program dari PKK Desa Jumoyo, masyarakat jadi
termotivasi untuk memulai menjalankan usaha serta sadar akan
pentingnya memiliki keterampilan.
Bagaimanakah hasil dari terselenggaranya program tersebut terhadap motivasi wirausaha
masyarakat Desa Jumoyo?
SK
Kita bisa melihat hasil kan dari output yang dihasilkan dari programprogram yang ada tadi. Misale sekarang jumlah wirausaha disini jadi
bertambah, ada yang jualan bakpia, pernak pernik, makanan, batako,
masih berjalan sekarang dan kayake pada berhasil-berhasil.
SR
Kalo sekarang yang masih terlihat ya ada beberapa orang yang usahanya
udah maju, kayak bakpia, batako, batu bata, ya ada banyak yang udah
sukses tapi ada beberapa juga yang masih usaha rumahan kecil-kecilan,
tapi kan mereka itu patut di apresiasi to dik, bisa tekun menjalani nya
sampek sekarang.
TA
Contohnya yang kemaren tidak mempunyai pekerjaan sekarang jadi
mempunyai pekerjaan dengan membuat kue, membuat ceriping, semacam
itu, yang tadinya nggak menjahit sekarang jadi menjahit.
RHY
Misalkan kita memberikan pelatihan untuk pengolahan makanan, nah dia
antusias untuk mengikutinya, jadi mereka bisa produksi sendiri, dititipkan
di warung-warung. Sampai sekarang masih berjalan dan untuk paluma
sudah berkembang menjadi simpan pinjam.
DS
Kalau dari diri saya sendiri mbak dulu tu saya waktu masih ngungsi itu
jualan pulsa, pas masih di huntara, terus jualan baju pernah, bisnis casing
hp, bisnis topi. Kalau dari omset berhasil sih. Jadi kayak seneng aja gitu
lho kita bisa mengubah uang yang tadinya sedikit menjadi banyak.
IBN
Dulu saya sempat terpuruk, dengan diajarin bikin batako saya bisa
berhasil, istilahnya bencana membawa berkah lah mbak, coba kalau dulu
saya nggak tertimpa musibah, mungkin hidup saya masih gitu-gitu aja,
tapi sekarang saya seperti ini, saya sadar kalau usaha keras itu bisa
menghasilkan sukses, jadi sejak diajari bikin batako itu saya bertekad
untuk jualan batako hasilnya saya bisa survive usaha sampai sekarang.
BY
Bisa dikatakan tidak ada sesuatu yang berlalu dengan sia-sia, setiap
bantuan yang diberikan pasti ada manfaatnya. Maksud saya begini,
mungkin orang itu tidak langsung bergerak tepat setelah mendapatkan
pelatihan, penyuluhan dan sebagainya, tapi tentu saja akan ada sesuatu
188
yang didapat saat itu dan pasti akan berguna entah langsung setelah itu
juga ataupun beberapa tahun setelahnya.
Kesimpulan
Hasil terselenggaranya program terhadap motivasi wirausaha masyarakat
tidak hanya dilihat dari niat namun dapat dilihat dari hasil, terbukti saat ini
terdapat beberapa usaha yang dikelola masyarakat masih berjalan dan
berhasil.
189
Download