Uploaded by User44228

20180220 Pedoman Pelayanan Laboratorium

advertisement
KATA PENGANTAR
Bekasi, Januari 2018
Salam sejahtera untuk kita semua,
Laboratorium Rumah Sakit Permata Keluarga Lippo Cikarang berupaya keras
untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan eksternal dan internal
rumah sakit sehingga dapat memenuhi harapan dan kepuasan pelanggan dalam
setiap pelayanan kami.
Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan dan memenuhi kebutuhan dan
harapan seluruh pelanggan, klinisi, pasien, keluarga pasien, dan bagian terkait,
kami mencoba menerbitkan sebuah Buku Pedoman Pelayanan Laboratorium,
yang kami rancang sebagai acuan pelayanan bagi karyawan Laboratorium
Rumah Sakit Permata Keluarga Lippo Cikarang.
Terima kasih kepada seluruh staf dan pimpinan laboratorium yang telah bekerja
keras dalam setiap bentuk pelayanan dan pengabdian kepada Rumah Sakit
Permata Keluarga Lippo Cikarang yang tercinta ini.
Besar harapan kami, Buku Pedoman Pelayanan Laboratorium ini dapat berguna
dan memberi arti dalam peningkatan kualitas pelayanan laboratorium dan
mendorong peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit Permata Keluarga Lippo
Cikarang yang kita cintai.
1
PEDOMAN PELAYANAN INSTALASI LABORATORIUM
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan kesehatan di rumah sakit merupakan bagian integrasi yang tidak
dapat dipisahkan dari pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Saat ini
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang
kesehatan semakin meningkat dan mengarah kepada spesialistik dan sub
spesialistik. Semakin pesat lajunya pembangunan, semakin besar tuntutan
masyarakat dalam mendapatkan pelayanan yang lebih baik.
Perlu disadari bahwa dengan semakin tinggi tingkat pendidikan dan
kesejahteraan masyarakat, tuntutan masyarakat akan suatu pelayanan
kesehatanpun semakin meningkat. Dilain pihak pelayanan rumah sakit yang
bermutu baik di bidang diagnostik maupun pengobatan akan semakin tinggi.
Sejalan dengan hal tersebut maka pelayanan diagnosa yang diselenggarakan
oleh laboratorium akan semakin penting.
Saat ini, di Indonesia, Rumah Sakit Kelas C dan yang lebih tinggi sebagai
penyedia pelayanan kesehatan harus mempunyai laboratorium yang memberikan
pelayanan yang profesional dan berkualitas dengan mengedepankan
keselamatan pasien. Atas dasar itulah maka Rumah Sakit Permata Keluarga
Lippo Cikarang sebagai Rumah Sakit kelas C non pendidikan mendirikan
laboratorium yang meliputi pelayanan patologi klinik.
Jenis pemeriksaan laboratorium yang dibutuhkan di suatu rumah sakit,
tergantung dari banyak faktor, antara lain : jenis kasus yang dirawat/ prevalen,
jenis tindakan yang dapat dilakukan dan lain sebagainya. Kegiatan pemeriksaan
laboratorium kesehatan merupakan hal yang sangat menentukan dalam
penegakkan diagnosis, monitoring, terapi, dan prognosis penyakit maka hasil
pemeriksaannya harus berkualitas, tepat, cepat, dan teliti.
Dalam melaksanakan pelayanan, laboratorium mengikuti visi, misi dan tujuan
yang telah ditetapkan, yaitu :
2
B. TUJUAN PEDOMAN PELAYANAN LABORATORIUM
Tujuan Umum :
Menyelenggarakan pelayanan laboratorium secara profesional dan bermutu
sesuai dengan standar pelayanan yang berlaku.
Tujuan Khusus :
1. Memberikan kepuasan pelayanan laboratorium kepada pelanggan.
2. Memberikan kontribusi terbaik dalam mewujudkan peningkatan
pelayanan Rumah Sakit Permata Keluarga Lippo Cikarang.
C.
mutu
RUANG LINGKUP PELAYANAN
Pelayanan laboratorium bertujuan dan berorientasi untuk dapat secara optimal
menjadi salah satu penunjang diagnosa klinis pasien. Pedoman pelayanan
laboratorium ini disusun berdasarkan pokok-pokok dalam sistem manajemen
mutu. Pedoman ini menjelaskan seluruh sistem manajemen mutu dan struktur
dokumentasi (pedoman, prosedur, instruksi kerja, dll). Pelayanan yang dilakukan
oleh Laboratorium Rumah Sakit Permata Keluarga Lippo Cikarang dilaksanakan
dalam 24 jam setiap hari dan selama 7 hari dalam seminggu. Kemampuan
pelayanan di Laboratorium Rumah Sakit Permata Keluarga Lippo Cikarang
adalah sebagai berikut :
1. Patologi Klinik
Laboratorium patologi klinik meliputi pra-analitik, analitik, pasca-analitik,
pemantapan mutu serta kesehatan dan keselamatan kerja. Ruang lingkup
pemeriksaan patologi klinik meliputi :
1. Hematologi
2. Kimia Klinik
3. Imuno - Serologi
4. Mikrobiologi
5. Rutin Klinik
6. Pelayanan transfusi
2. Patologi Anatomi :
3
Patologi anatomi merupakan bagian dari laboratorium Rumah Sakit Permata
Keluarga Lippo Cikarang, yang sangat berperan dalam menentukan tingkat
keganasan suatu penyakit yang disebabkan adanya sel-sel proliferatif. Sejauh
ini palayanan bagian Patologi Anatomi masih di rujuk ke laboratorium rekanan
Rumah Sakit Permata Keluarga Lippo Cikarang, Pemeriksaan yang dirujuk
meliputi :
1. Sitologi
2. Histopatologi
3. Immunohistokimia
3. Pelayanan Darah PMI di Rumah Sakit
Pelayanan penyediaan kebutuhan darah untuk transfusi di Rumah Sakit
merupakan bagian dari laboratorium klinik Rumah Sakit Permata Keluarga
Lippo Cikarang. Pelayanan Darah rumah sakit menyediakan kebutuhan
pelayanan darah bagi pasien IGD dan rawat inap. Pelayanan ini meliputi :
1. Membantu pemesanan labu darah ke PMI
D. BATASAN OPERASIONAL
Bidang kerja pelayanan Laboratorium Rumah Sakit Permata Keluarga Lippo
Cikarang meliputi pengelolaan pasien, administrasi, dan pendidikan.
1. Pengelolaan pasien
Pengelolaan pasien langsung dilakukan oleh tenaga analis kesehatan sesuai
dengan rujukan dokter maupun permintaan pasien mengacu pada prosedur yang
berlaku.
2. Administrasi
Pelayanan Laboratorium dimaksud untuk memastikan suatu lingkungan yang
menjamin pelayanan yang aman dan lancar, tepat waktu, dan efektif.
3. Pendidikan dan pelatihan
4
Melakukan pendidikan dan pelatihan kepada seluruh staf laboratorium dalam
bentuk in-house training dan ex-house training, yang materi-materinya berkaitan
dengan bidang seperti yang tertuang dalam ruang lingkup.
E. LANDASAN HUKUM
1. Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
No.340/MENKES/PER/III/2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit.
2. Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
No.411/MENKES/PER/III/2010 tentang Laboratorium Klinik.
3. Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
No.658/MENKES/PER/VIII/2009 tentang Jejaring Laboratorium Diagnostik
Penyakit Infeksi New Emerging dan
Re-Emerging.
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 129 / MENKES / SK
/ II / 2008 tentang Standar Minimal Pelayanan Rumah Sakit.
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1792 / MENKES /SK
/ XII / 2010 tentang Pedoman Pemeriksaan Kimia Klinik.
6. Undang-undang no.29 th 2009 tentang Praktek Kedokteran.
7. Undang-undang no. 23 th 1992 tentang Kesehatan.
8. Pedoman Pengelolaan Laboratorium Klinik Rumah Sakit, DepKes RI
DirJenYanMed Direktorat Rumah Sakit Khusus dan Swasta Sub Direktorat
Penunjang Medik, 1998.
9. Pedoman Pengelolaan Laboratorium Kesehatan yang Baik di Indonesia,
Forum Laboratorium Kesehatan Indonesia, 2008.
5
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA
Dalam menyelenggaraan pelayanan, pelayanan Laboratorium di Rumah Sakit
Permata Keluarga Lippo Cikarang dengan kualifikasi tenaga sebagai berikut:
1. Kepala SMF
2. Koordinator Laboratorium
3. Staf Pelaksana Kesehatan
NO
1
2
: Dokter Spesialis Patologi Klinik
: D3 Analis Kesehatan
: D3 Analis Kesehatan
BAGIAN
KEPALA SMF LABORATORIUM
KOORDINATOR
LABORATORIUM
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
3
STAF PELAKSANA KESEHATAN
1.
2.
3.
4.
KUALIFIKASI
Dokter Spesialis Patologi Klinik.
Pengalaman 1 tahun di bidangnya
Sehat,Jasmani dan rohani
Memiliki jiwa kepemimpinan
Berwibawa, jujur, disiplin, loyal,
tegas dan bertanggung jawab.
D3 Analis Kesehatan
Memahami
Dasar-dasar
Manajemen
Pengelolaan
Laboratorium
Pengalaman 3 tahun di bidangnya
Sehat,Jasmani dan rohani
Berwibawa, jujur, disiplin, loyal,
tegas dan bertanggung jawab.
D3 Analis Kesehatan
Memahami
Dasar-dasar
pengoperasian
alat
dan
pemeriksaan di laboratorium.
Sehat,Jasmani dan rohani
Berwibawa, jujur, disiplin, loyal, dan
bertanggung jawab.
6
B. Distribusi Ketenagaan
Jumlah ketenagaan di Bagian Laboratorium terdiri dari :
NO
BAGIAN
1
2
3
Kepala SMF Laboratorium
Koordinator Laboratorium
Staff Pelaksana Kesehatan
JUMLAH
PERSONIL
1
1
6
C. Pengaturan Jaga
Bagian Laboratorium Rumah Sakit Permata Keluarga Lippo Cikarang dalam
penyelenggaraannya melayani 24 jam yang dibagi beberapa shift :
No
1
Dinas
Pagi
Jam Dinas
Analis :07.00 – 14.00
2
Sore
Analis :14.00 - 21 .00
3
Malam
Analis :21.00 – 07.00
7
BAB III
STANDAR FASILITAS
1. AKOMODASI DAN LINGKUNGAN
Laboratorium Rumah Sakit Permata Keluarga Lippo Cikarang memiliki ruangan
yang cukup sehingga pekerjaan dapat dilakukan tanpa mengurangi mutu
keselamatan petugas maupun pelayanan pasien. Untuk persyaratan keamanan
ruangan, Laboratorium Rumah Sakit Permata Keluarga Lippo Cikarang memiliki
desain yang nyaman dan diupayakan tidak berpotensi dari resiko kecelakaan baik
untuk petugas maupun pasien. Laboratorium Rumah Sakit Permata Keluarga
Lippo Cikarang didesain mempunyai tempat pembuangan limbah, sarana
pengambilan spesimen, toilet, ruang kerja, ruang konsultasi, ruang tunggu, dan
ruang administrasi.
Laboratorium Rumah Sakit Permata Keluarga Lippo Cikarang memiliki sarana
penunjang untuk pelayanan laboratorium diantaranya adalah tersedianya
kecukupan air, listrik dan sarana umum lainnya.
Denah ruangan Laboratorium :
(LAMPIRAN)
2. STANDAR FASILITAS
Peralatan laboratorium adalah peralatan, bahan acuan, bahan habis pakai,
pereaksi (reagen), dan sistem (metode) analitik yang digunakan di laboratorium.
Laboratorium Rumah Sakit Permata Keluarga Lippo Cikarang dilengkapi dengan
peralatan yang diperlukan dengan jenis layanan yang disediakan. Peralatan yang
memadai baik kuantitas maupun kualitas sangat membantu kelancaran
pelayanan.
Berikut jenis peralatan yang ada di Bagian Laboratorium Rumah Sakit Permata
Keluarga Lippo Cikarang :
Sub Bagian Hematologi
Alat–alat analyzer :
8
Peralatan analyzer yang mendukung pelayanan Hematologi di Rumah Sakit
Permata Keluarga Lippo Cikarang yaitu : Sysmex KX 21, XN-350 dan Ca-50.
Alat-alat penunjang: mikroskop, rotator, tabung westergreen, diff counter, objek
glass, dekglass, bilik hitung, clinipet dan timer.
Alat penunjang umum : komputer, tissue dan desinfektan.
Sub Bagian Kimia Klinik
Alat–alat analyzer :
Peralatan analyzer yang mendukung pelayanan Kimia Klinik di Rumah Sakit
Permata Keluarga Lippo Cikarang yaitu : Tokyo Boeki TMS 1024i
Alat-alat penunjang: sentrifuge, clinipet dan timer
Alat penunjang umum : komputer, tissue dan desinfektan
Sub Bagian Immuno - Serologi
Alat–alat analyzer :
Peralatan analyzer yang mendukung pelayanan Immunologi di Rumah Sakit
Permata Keluarga Lippo Cikarang yaitu : LB-6200 Microplate Reader
Alat-alat penunjang: sentrifuge, timer, dan clinipet
Alat penunjang umum : komputer, tissue dan desinfektan
Sub Bagian Klinik Rutin
Alat–alat analyzer :
Peralatan analyzer yang mendukung pelayanan Klinik Rutin di Rumah Sakit
Permata Keluarga Lippo Cikarang yaitu : Urometer Siemens Clinitek advantus.
Alat-alat penunjang: sentrifuge, clinipet, bilik hitung dan timer
Alat penunjang umum : komputer, tissue dan desinfektan
9
Sub Bagian Mikrobiologi
Peralatan yang mendukung pelayanan Mikrobiologi di Rumah Sakit Permata
Keluarga Lippo Cikarang yaitu :
Alat-alat penunjang: Mikroskop, oven, clinipet.
Alat penunjang umum : komputer, tissue dan desinfektan
10
BAB IV
TATA LAKSANA
PELAYANAN LABORATORIUM
Laboratorium Rumah Sakit Permata Keluarga Lippo Cikarang sebagai salah satu
bagian penunjang medis berusaha untuk memberikan hasil laboratorium yang
cepat, tepat dan dapat dipercaya sesuai dengan standar yang ditetapkan. Untuk
pelayanan terhadap pasien, dibagi menjadi :
PENDAFTARAN PELAYANAN
1. Pendaftaran Pelayanan Pasien Rawat Jalan.
Pasien Rawat Jalan yang dirujuk untuk mendapatkan pelayanan laboratorium
melakukan pendaftaran kepada staff front office sesuai dengan prosedur yang
berlaku.
Prosedur Penerimaan Pasien Rawat Jalan
1.
Petugas pemberi pelayanan menerima pasien atau keluarga pasien dengan
senyum, salam, sapa, sopan dan santun.
2.
Lakukan pelayanan terhadap pasien sesuai dengan urutan antrian pasien.
3.
Lakukan identifikasi terhadap pasien (sebagai pasien lama atau pasien baru,
menyertakan kartu berobat atau tidak, dengan atau tanpa formulir
pemeriksaan laboratorium) sesuai dengan Standar Prosedur Operasional
tentang input transaksi laboratorium.
4.
Lakukan skrining kebutuhan pemeriksaan pasien melalui komunikasi efektif
dengan pasien atau keluarga pasien.
5.
Jika diminta, berikan informasi tentang pemeriksaan laboratorium kepada
pasien dan bila terjadi kendala atau penundaan layanan terhadap
pemeriksaan laboratorium.
11
6. Tanyakan kembali identitas pasien dan jenis pemeriksaan yang diinginkan
kepada pasien atau keluarga.
7.
Buat rincian transaksi dalam komputer secara lengkap dan benar (Nomor RM,
identitas pasien, nama dokter, asal pasien, alamat dan nomor telepon pasien,
serta jenis pemeriksaan).
8. Berikan informasi kepada pasien atau keluarga pasien, bila terdapat
pemeriksaan yang dilakukan di laboratorium rujukan.
9.
Sampaikan konfirmasi biaya pemeriksaan kepada pasien, kemudian cetak
etiket identitas pasien dan transfer data ke sistem informasi laboratorium.
10. Informasikan waktu tunggu hasil pemeriksaan lalu mempersilahkan pasien
untuk menunggu giliran pengambilan spesimen di ruang tunggu pasien.
11. Pasien akan segera dilayani oleh petugas analis sesuai dengan urutan antrian
pelayanan dan secara kondisional untuk dilakukan pengambilan spesimen.
12. Setelah spesimen diambil, pasien akan mendapat arahan dari petugas
pemberi pelayanan untuk proses pasien selanjutnya.
2. Prosedur Penerimaan Pasien Rawat Inap
1.
Lakukan pengambilan spesimen darah pasien rawat inap setiap pagi sesuai
dengan formulir permintaan dari petugas rawat inap Rumah Sakit Permata
Keluarga Lippo Cikarang dari pukul 05.00 untuk permintaan rutin pagi.
2.
Petugas ruang rawat inap atau petugas TPK menyerahkan formulir
permintaan pemeriksaan laboratorium dan buku ekspedisi pemeriksaan
laboratorium kepada petugas analis .
3.
Periksa kesesuaian antara formulir permintaan pemeriksaan laboratorium
dengan buku ekspedisi pemeriksaan laboratorium.
4.
Buat rincian transaksi dalam komputer lalu transfer data ke sistem informasi
laboratorium.
12
5.
Cetak etiket identitas pasien (barcode), kemudian tempelkan pada form
pemeriksaan dan wadah spesimen
6.
Bila terdapat pemeriksaan rujukan, waktu rujukan dan hasil rujukan di
konfirmasi ke perawat rawat inap, agar perawat rawat inap menulis pesan
dalam rekam medis pasien.
7.
Lakukan pengambilan bahan pemeriksaan di ruang rawat inap dengan
terlebih dahulu memperkenalkan diri dan melakukan identifikasi pasien
(menanyakan nama pasien dan mencocokan dengan identitas gelang pasien)
dan menjelaskan tujuan dan prosedur pengambilan spesimen.
8.
Bila ada tambahan pemeriksaan, petugas ruangan memberitahukan kepada
petugas analis untuk diproses lebih lanjut.
9.
Pengambilan bahan pemeriksaan urine, faeces, cairan tubuh lain, sekret dan
hapusan dilakukan oleh petugas ruangan kemudian diantar ke laboratorium.
10. Periksa identitas dan kesesuaian bahan pemeriksaan, memenuhi syarat untuk
dilakukan pemeriksaan ditinjau dari jumlah, volume, kualitas bahan
pemeriksaan dan cara pengirimannya. Bila tidak memenuhi syarat
informasikan kepada petugas ruangan untuk dilakukan pengambilan ulang.
11. Petugas analis melakukan analisa spesimen, evaluasi dan release hasil
pemeriksaan.
12. Jika hasil pemeriksaan Laboratorium telah selesai, petugas Laboratorium
menginfokan ke unit keperawatan yang meminta pemeriksaan Laboratorium
lewat telepon.
13. Catat serah terima lembar hasil pemeriksaan pada buku ekspedisi yang
harus ditandatangani oleh petugas pengambil hasil pemeriksaan
( perawat/TPK).
3. Prosedur pelayanan untuk pemeriksaan gawat darurat
1.
Spesimen diambil oleh petugas bagian IGD (Instalansi Gawat Darurat) pada
saat pemasangan infus atau oleh petugas Laboratorium sendiri sesuai
dengan formulir permintaan pemeriksaan Laboratorium.
13
2.
Petugas analis melakukan penginputan pemeriksaan sesuai dengan formulir
permintaan pemeriksaan, dan mencetak etiket identitas pasien (barcode),
kemudian menempelkannya pada form pemeriksaan dan wadah spesimen.
3.
Petugas analis melakukan analisa spesimen, evaluasi dan release hasil
pemeriksaan.
4.
Petugas laboratorium mengantar hasil pemeriksaan tersebut ke bagian IGD.
PERSIAPAN PELAYANAN
Persiapan pelayanan di bagian laboratorium meliputi persiapan tempat, persiapan
alat, dan persiapan pasien.
PENGGUNAAN ALAT POCT
Point of Care Testing (POCT) atau Bedside Test adalah pemeriksaan kesehatan
yang dilakukan didekat pasien atau disamping tempat tidur pasien, menggunakan
sampel darah atau urin dalam jumlah sedikit. Parameter pemeriksaan yang
dilakukan dengan alat POCT di Rumah Sakit Permata Keluarga Lippo Cikarang
adalah pemeriksaan Gula Darah dengan glucometer. Manfaat dari POCT ini yaitu
pelaporan hasil pemeriksaan lebih cepat sehingga pengambilan keputusan dapat
dilakukan lebih cepat.
Penggunaan alat glucometer di Rumah Sakit Permata Keluarga Lippo Cikarang
pada ruang-ruang berikut ini:
a. Ruang Perawatan lantai II
b. Ruang Perawatan lantai III
c. Ruang Perawatan lantai V
d. IGD
PEMERIKSAAN LABORATORIUM YANG DIRUJUK
Dalam pelaksanaannya, tidak semua pemeriksaan dapat dilaksanakan di
Laboratorium Rumah Sakit Permata Keluarga Lippo Cikarang, sehingga perlu
dilakukan kerjasama dengan laboratorium rujukan. Untuk pemilihan laboratorium
rujukan harus memenuhi kriteria terstandarisasi KAN atau ISO dan melaksanakan
pemantapan mutu internal maupun eksternal. Untuk itu Laboratorium Rumah
Sakit Permata Keluarga Lippo Cikarang harus memiliki surat perjanjian kerjasama,
14
fotocopy sertifikat KAN atau ISO dan hasil pemantapan mutu untuk beberapa
parameter pemeriksaan.
Untuk pelaporan hasil pemeriksaan yang dirujuk, maka hasil disampaikan
menggunakan format milik Laboratorium Rumah Sakit Permata Keluarga Lippo
Cikarang (kecuali bila ada grafik atau gambar, hasil dilampirkan), untuk hasil
Patologi Anatomi : PA, Pap Smear dan silotogi) hasil di fotocopy sesuai dengan
format dari Laboratorium rujukan.
Evaluasi laboratorium rujukan dilakukan per triwulan meliputi kecepatan waktu
panggil dan ketepatan pengiriman hasil.
PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN
Staff Laboratorium melakukan pelaporan hasil pelayanan dengan cara melakukan
realease dan authorise. Hasil kemudian secara otomatis dicetak. Hasil diberikan
atau diambil oleh petugas ruang rawat inap dan kepada pasien rawat jalan
dengan menggunakan buku ekspedisi penyerahan hasil atau kwitansi
pembayaran. Untuk waktu penyelesaian pemeriksaan ditetapkan waktu
pemeriksaan sesuai dengan daftar TAT (Turn Around Time) tiap pemeriksaan.
(LAMPIRAN)
15
BAB V
LOGISTIK
1. Formulir Permintaan Barang Expense ( SPB )
 Staf bagian logistic Laboratorium membuat Formulir Permintaan Barang
Expense ( SPB )
 Staf Laboratorium memberikan SPB yang telah ditanda tangani oleh
Koordinator Laboratorium dan Wakil Direktur Penunjang Medis kemudian
diserahkan ke Logistik Medis.
 Staf Laboratorium menerima barang sesuai dengan catatan yang
tercantum dalam SPB.
 Untuk barang non medis ( umum ), petugas analis melakukan penginputan
pada system Smarthis.
 Staf Laboratorium menerima barang umum pada hari selasa dan jumat
sesuai dengan permintaan.
2. Surat Terima Barang ( STB Mutasi )
 Staf Logistik memberikan barang kepada Bagian Laboratorium sesuai
dengan permintaan.
 Staf Laboratorium menandatangani surat terima barang.
16
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN DAN PETUGAS
PENGERTIAN
Keselamatan pasien (patient safety) rumah sakit adalah suatu sistem dimana
rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi :
assessmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan
risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan
tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko.
Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan
oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan
tindakan yang seharusnya dilakukan.
TUJUAN
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
2. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat.
3. Menurunnya Kejadian Tidak diinginkan (KTD) di rumah sakit.
4. Terlaksananya program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan KTD.
TATA LAKSANA KESELAMATAN PASIEN DAN PETUGAS
Bagian Laboratorium Rumah Sakit Permata Keluarga Lippo Cikarang ikut aktif
berperan serta dalam meningkatkan budaya keselamatan pasien. Berikut ini
peran serta bagian Laboratorium dalam kegiatan keselamatan pasien:
1.
Melakukan identifikasi pasien dengan benar untuk memastikan tidak
terjadinya kesalahan dalam identifikasi pasien selama pelayanan.
2.
Meningkatkan komunikasi efektif untuk mengurangi kesalahan dan
menghasilkan peningkatan keselamatan pasien (tepat waktu, akurat,
lengkap, jelas dan difahami oleh pihak terkait).
3.
Selalu mencuci tangan ketika :
- Sebelum kontak pasien
17
- Sebelum melakukan pekerjaan spesifik
- Setelah kontak pasien
- Setelah berisiko terkena cairan tubuh / spesimen dari pasien
- Setelah keluar dari lingkungan sekitar pasien
4.
Membuang sampah disesuaikan dengan tanda yang terdapat pada tempat
sampah:
- Hitam untuk limbah padat dari kegiatan perkantoran, dapur, taman, dan
alat medis yang tidak terkontaminasi darah atau cairan tubuh pasien.
Khusus sampah domestik
- Kuning untuk limbah dari pelayanan klinis, perawatan, laboratorium dan
atau semua benda yang sudah terkontaminasi dengan darah atau cairan
tubuh pasien. Khusus sampah infeksius (perban, diapers, tissue,
tampon, sarung tangan, dll).
- Kontainer Kuning Khusus sampah benda tajam (spuit, ampul, vial, set
infuse, dll).
5.
Meningkatkan keamanan untuk penggunaan reagen dan alat yang bermutu,
dengan cara :
- Kalibrasi alat laboratorium
- QC Internal dan eksternal terhadap parameter laboratorium
- Evaluasi alat dan reagen terhadap masalah
6.
Meningkatkan keamanan untuk pelaksanaan pemeriksaan dan pelaporan
hasil pemeriksaan dengan cara :
- Adanya persetujuan tindakan medis untuk tindakan tertentu
- Pelaporan hasil kritis laboratorium
- Adanya laporan perpindahan tanggung jawab pelayanan laboratorium
18
-
-
Identifikasi pasien secara benar dengan menyebutkan dua identitas
pasien (nama dan tanggal lahir) sebelum melakukan pengambilan
spesimen
Screening berlapis mengenai identifikasi pasien dan spesimen, mulai
dari :
a. Penerimaan pasien (oleh tenaga administrasi/petugas ruang rawat
inap)
b. Pengambilan darah (oleh petugas rawat jalan/ petugas keliling)
c. Penerimaan dan pemberian identitas barcode (oleh petugas sentral
bahan)
d. Pemeriksaan spesimen (oleh petugas sub bagian masing-masing)
e. Validasi pemeriksaan dan identitas pasien
f. Pelaporan hasil oleh Dokter Spesialis Patologi Klinik atau analis
senior.
g. Bila ada hasil kritis, diwajibkan untuk setiap analis melaporkan hasil
pemeriksaan secepatnya kepada DPJP atau perawat yang
bersangkutan.
19
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Pelaksanaan program keselamatan kerja, kebakaran dan kewaspadaan bencana
berkolaborasi dengan bagian K3RS. Dalam hal ini bagian laboratorium berperan
aktif dalam pelatihan yang diadakan oleh rumah sakit dibawah koordinasi K3RS.
Untuk pencegahan dan penanganan internal laboratorium, pelaksanaan diatur
dalam prosedur tersendiri.
Bahaya yang merupakan sumber kecelakaan di laboratorium yaitu bahaya
biologik, kimiawi, elektro-mekanik dan kebakaran.
Bahaya biologik berasal dari bahan infeksius seperti darah, sputum, urine, faeces,
cairan tubuh lain yang terpapar bakteri, virus, parasit dll.
Pencegahan dapat dilakukan dengan :
1. Menggunakan jas laboratorium, masker untuk (subbagian mikrobiologi dan
Patologi) dan sarung tangan pada saat bekerja sesuai dengan tuntunan
universal precaution laboratorium
2. Melakukan pemeriksaan dengan waspada
3. Setelah selesai melakukan pemeriksaan, lakukan desinfeksi terhadap sampel,
alat dan area kerja
4. Imunisasi bagi seluruh karyawan laboratorium.
Bahaya kimiawi berupa asam kuat, bahan kaustik, oksida kuat, dapat
menimbulkan luka bakar pada kulit, ledakan kebakaran, uap atau asap
yang beracun
Pencegahan dapat dilakukan dengan :
1. Bekerja dengan sangat hati-hati, bila terkena kulit segera cuci dengan air
mengalir
20
2. Zat kimia tersebut disimpan ditempat khusus dengan label jelas
3. Tidak menggunakan mulut pada saat mengisap bahan kimia tersebut tetapi
menggunakan pipet dengan karet pengisap
4. Bahaya elektro-mekanik dari bahan elektrik yang dapat menimbulkan
kebakaran Pencegahan dapat dilakukan dengan :
-
Untuk semua alat yang menggunakan aliran listrik sebelum dipakai
dilakukan pemeriksaan aliran listrik dan mematikannya bila telah selesai
melakukan pemeriksaan
- Untuk alat-alat yang menggunakan gas, periksa tabung serta salurannya
setiap akan digunakan. Jauhkanlah tabung gas dari api. Bila terjadi letupan
api gunakan tabung pemadam kebakaran
Untuk keselamatan kerja Laboratorium Rumah Sakit Permata Keluarga Lippo
Cikarang, diatur dalam Program Keselamatan dan Keamanan Laboratorium
Rumah Sakit Permata Keluarga Lippo Cikarang.
21
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Sejalan dengan meningkatnya pendidikan dan keadaan sosial ekonomi
masyarakat maka sistem nilai dan orientasi dalam masyarakat pun mulai berubah.
Masyarakat cenderung menuntut pelayanan umum dan pelayanan kesehatan
yang lebih baik, lebih ramah dan bermutu. Keberhasilan upaya peningkatan mutu
pelayanan kesehatan sangat tergantung dari jalinan kerja sama yang baik di
antara semua satuan kerja, berbagai profesi terkait serta dukungan dari pihak
Laboratorium.
Upaya peningkatan mutu ini bertujuan untuk mengenalkan dan meningkatkan
budaya Pelayanan Prima dan Keselamatan Pasien. Selain itu setiap karyawan
dan setiap profesi diharapkan dapat melakukan upaya meningkatkan kepuasan
pasien dan menghindari kesalahan tindakan.
SASARAN MUTU LABORATORIUM
Sasaran peningkatan mutu bagian Laboratorium antara lain:
1. Ekspertise pemeriksaan GDT dan BM oleh dokter spesialis patologi klinik
(SpPK)
2. TAT (Turn around Time)
3. Total Error
4. Zerro error Service
5. Kesalahan Penyerahan Hasil
6. Kepuasan Pelanggan
Untuk mencapai sasaran tersebut diatas bagian Laboratorium melakukan usaha
melalui:
1. Survei kepuasan pelanggan internal dan eksternal yang direncanakan pada
tahun 2015 dilaksanakan 2 x dengan cara memberikan kuesioner kepada
pasien dan pelanggan internal maupun eksternal Laboratorium. Data survei
kemudian dikumpulkan dan diolah, dianalisa serta ditindaklanjuti.
22
2.
3.
4.
5.
Melakukan pelaporan bila terjadi kesalahan dan melakukan evaluasi terhadap
pencapaian yang didapat.
Melaksanakan pelaporan kepada Wadir Medis sesuai dengan batas waktu
yang ditetapkan.
Menentukan action plan dan realisasinya
Melakukan validasi metode
PEMANTAPAN MUTU
Sistem manajemen mutu laboratorium setidaknya harus mencakup :
pengendalian mutu internal dan keikutsertaan dalam pengendalian mutu
eksternal.
1. Pemantapan Mutu Internal
Pemantapan mutu internal adalah seluruh upaya pencegahan dan pengawasan
yang dilaksanakan oleh laboratorium secara terus menerus untuk mendeteksi
secara dini terhadap kesalahan yang terjadi pada setiap tahap pemeriksaan
sehingga diperoleh hasil pemeriksaan yang tepat dan teliti.
Kegiatan pemantapan mutu internal dilakukan pada tahap pra-analitik, analitik
dan pasca-analitik.
Pada tahap preanalitik dilakukan identifikasi terhadap pasien dan spesimen
sampai memberi identitas spesimen.
Pada tahap analitik dilakukan pengolah spesimen, kontrol dan kalibrasi peralatan
laboratorium sampai dengan menguji ketelitian dan ketepatan.
Pada tahap postanalitik dilakukan analisa data, validasi hasil pemeriksaan,
interpretasi hasil sampai dengan pelaporan hasil yang benar.
Kontrol alat dilakukan setiap hari sebelum pemeriksaan spesimen menggunakan
bahan kontrol yang disediakan di laboratorium rumah sakit.
Evaluasi hasil pemeriksaan bahan kontrol dilakukan sesuai aturan ”Westgard
multirule”, yang dimodifikasi.
Seluruh kegiatan pemantapan mutu internal dilakukan dengan benar mengacu
pada dokumen instruksi kerja alat dan instruksi kerja metode secara teratur
sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
Kegiatan pemantapan mutu internal dievaluasi dan ditindaklanjuti pada
pertemuan bulanan.
23
Pemantapan Mutu Eksternal
Pengendalian mutu eksternal adalah program pemantapan mutu yang
diselenggarakan oleh badan tertentu yang bersifat internasional, nasional
maupun regional.
Pengendalian mutu eksternal yang telah dan akan diikuti oleh Laboratorium
Rumah Sakit Permata Keluarga Lippo Cikarang adalah :
1. PKEL-PDS PATKLIN (Pemantapan Kualitas Eksternal Laboratorium Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia) bidang Kimia Klinik,
Hematologi dan Koagulasi yang diadakan dua siklus dalam satu tahun.
 Kimia Klinik, parameter yang dikerjakan adalah Bilirubin, SGOT, SGPT,
GGT, Alkaliphofatase, Protein Total, Albumin, Kolesterol Total, Trigliserida,
Ureum, Kreatinin, Asam Urat, Glukosa, Natrium, Kalium, Chlorida dan
Calsium.
 Hematologi klinik, parameter yang dikerjakan adalah Hemoglobin, Lekosit,
Eritrosit, Hematokrit dan Trombosit.
 Koagulasi, parameter yang dikerjakan adalah Masa Prothombin beserta
INR, aPTT .
 Bahan pemeriksaan serum kontrol dikerjakan pada tanggal yang telah
diinstruksikan.
 Hasil pemeriksaan laboratorium dicatat dalam formulir hasil yang tersedia
dalam satuan/ unit yang diminta dan dicantumkan metode pemeriksaan
untuk setiap parameter, alat, fotometer dan reagen yang digunakan serta
nomor kode peserta.
 Lembar pertama formulir hasil yang telah diisi dikirimkan kepada
penyelenggara dalam waktu yang telah ditetapkan dan lembar kedua untuk
arsip peserta.
 Hasil evaluasi penyelenggara dikirim kembali kepada peserta. Dari hasil
tersebut peserta dapat menilai perbandingan hasil peserta terhadap nilai
target.
 Hasil quality control eksternal tersebut diinformasikan kepada seluruh
petugas laboratorium, dievaluasi dan dilakukan perbaikan bila terdapat
penyimpangan dari nilai target.
2. Pemantapan Mutu Eksternal Ikatan Laboratorium Kesehatan Indonesia (ILKI)
Program Nasional Pemantapan Mutu Eksternal (PN PME) adalah suatu
program untuk menilai penampilan pemeriksaan laboratorium secara periodik,
24
serentak, dan berkesinambungan yang dilakukan oleh pihak luar laboratorium
(independen) dengan jalan membandingkan hasil pemeriksaan laboratorium
peserta terhadap nilai target.
 Kimia Klinik, parameter yang dikerjakan adalah Bilirubin, SGOT, SGPT,
GGT, Alkaliphofatase, Protein Total, Albumin, Kolesterol Total, Trigliserida,
Ureum, Kreatinin, Asam Urat, Glukosa, Natrium, Kalium, Chlorida dan
Calsium.
 Hematologi klinik, parameter yang dikerjakan adalah Hemoglobin, Lekosit,
Eritrosit, Hematokrit dan Trombosit.
 Urinalisis rutin, parameter yang dikerjakan adalah makroskopis,
mikroskopis, dan kimia klinik untuk urine.
25
BAB IX
PENUTUP
Buku Pedoman Pelayanan Laboratorium ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi
seluruh pemberi pelayanan di Rumah Sakit Permata Keluarga Lippo Cikarang
khususnya di bagian Laboratorium. Segala bentuk kritik, saran, dan tanggapan
akan kami akomodasi guna perbaikan di masa yang akan datang.
Evaluasi Pedoman Pelayanan Laboratorium ini akan dilakukan setiap 3 tahun
atau sesuai kebutuhan. Apabila dalam pelaksanaannya terdapat ketidaksesuaian
maka Buku Pedoman Pelayanan Laboratorium ini dapat direvisi.
26
Lembar Pengesahan
Bekasi, Januari 2018
Rumah Sakit Permata Keluarga Lippo Cikarang
Mengetahui,
Direktorat Penunjang Medik Rumah Sakit Permata Keluarga
Lippo Cikarang
Dr. Hendra Subroto SpPK
Kepala SMF Laboratorium
Dr. Nisinno S Kosala,MARS
Wadir Medik
Dr. Y. Bambang Sulistyo
Direktur
27
LAMPIRAN 1
ANALISA KEBUTUHAN TENAGA LABORATORIUM TAHUN 2018
1.
PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA INSTALASI LABORATORIUM TAHUN 2018
NO
1
Kegiatan
Penerimaan/pendaftaran pasien rawat
jalan (posting, dan memasukkan data ke
LIS)
Registrasi hasil (pencatatan &pelaporan
hasil)
SAMPLING
Centifuge sampel
Pengerjaan sampel (DL, Kimia, Klinik,
Imser,Urinalisa, Faeces, Mikrobiologi)
JUMLAH WAKYU YANG DIPAKAI 1 S/D
5
JUMLAH WAKTU KELELAHAN (10%
DARI WAKTU YANG DIPAKAI)
VOLUME BEBAN KERJA (JUMLAH
PASIEN PERHARI)
VOLUME BEBAN KERJA PERHARI = 7
JAM
JUMLAH TENAGA YANG DIBUTUHKAN
(A+B) X (C/D)
2
3
4
5
A
B
C
D
E
No
1
2
-
Rerata Waktu
(Per Detik)
Jenis ketenagaan
Kepala pelayanan laboratorium/koordinator
Teknis laboratorium/Analis
Jumlah
TOTAL
TENAGA YANG SUDAH ADA
TENAGA YANG DIBUTUHKAN
Beban Kerja
300
(per menit)
5
600
10
300
900
1200
5
15
60
3300
55
330
5.5
50
50
25200
420
6.8
7
Jumah saat ini
1
6
7
: 7 ORANG
: 7 ORANG
: 0 ORANG
28
LAMPIRAN II
DENAH RUANGAN LABORATORIUM
29
LAMPIRAN III
DAFTAR INVENTARIS PERALATAN
DAFTAR INVENTARIS KANTOR TH. 2017
UNIT
NO.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
: LABORATORIUM
NAMA BARANG
AC "PANASONIC"
AC + REMOTE " PANASONIC"
AC + REMOTE "DAIKIN"
CPU
FILLING KABINET (3 SUSUN)
KITCHEN SET
KULKAS BESAR "SHARP" 2 PINTU
KULKAS SEDANG "SHARP" 2 PINTU
KURSI "FUTURA "
KURSI BIRU BESAR "CHAIRMAN"
KURSI BULAT RODA HIJAU
KURSI BULAT RODA HITAM
KURSI DOKTER
MEJA KERJA
MEJA PANJANG
SOFT BOARD
TELEPONE "PANASONIC"
WHITE BOARD
PRINTER Lq 310 EPSON
TOTAL QTY
QTY SO KETERANGAN
2
1
1
1
1
1
1
1
3
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
23
30
DAFTAR INVENTARIS ALKES TH. 2017
UNIT
NO.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
: LABORATORIUM
NAMA BARANG
BATANG PENGADUK
BATERAI UPS 650va
BENGKOK SEDANG
BILIRUBIN ANALYZER
BOTOL SEMPROT
BOX ES BESAR
BOX ES KECIL
CENTRIFUGE GEMMY 12 LUBANG
CENTRIFUGE H-C-12 "HEALTH"
CENTRIFUGE JAMUR
CHAMBER (MANGKUK PAPSMEAR)
CLINIPETTE
COUNTER DIFFCOUNT
GELAS UKUR 100 ML
GELAS UKUR 500ml
GELAS UKUR PLASTIK
KAMAR HITUNG
KOM + TUTUP (BESAR)
MICROSKOP "OLYMPUS'
OHSE
OVEN "MEMMERT"
PEMBAKAR SPIRTUS/BUNSEN
PENJEPIT TABUNG KAYU
PINSET
PIPET UKUR 10ml
PIPET UKUR 5ml
PIPET VOLUM 10ml
RAK CLINIPETTE
RAK LED
RAK PENGECATAN
RAK POT URIN (50)
RAK TABUNG REAKSI KECIL (100)
RAK TABUNG REAKSI KECIL (50)
ROTATOR (SHAKER) VRN-360
STOPWATCH
SYSMEX KX 21
TIMER
TMS 1024i
TORNIQUET
WATERBATH "MEMMERT"
XN-350
TOTAL QTY
QTY SO
2
1
2
1
1
1
1
1
2
1
1
8
1
1
1
1
2
2
1
1
1
1
2
2
1
1
1
1
3
1
1
6
3
1
1
1
2
1
2
1
1
66
KETERANGAN
31
LAMPIRAN IV
DAFTAR CRITICAL VALUE LABORATORIUM RS PERMATA KELUARGA
LIPPO CIKARANG
Pemeriksaan Hematologi dan Koagulasi
Parameter
Nilai
kritis
rendah
< 7 g/dl
< 9,5 g/dl
< 20%
< 33 vol %
< 2 x 103/mm3
< 40 x 103/mm3
1
2
3
4
5
6
Hemoglobin
Hemoglobin (Neonatus)
Hematokrit
Hematokrit (Neonatus)
Jumlah Leukosit
Trombosit
7
Activated
Partial Tidak ada
Thromboplastin
Time
(aPTT)
Protrombin Time (PT)
Nol
8
9 Bleeding Time
Tidak ada
Sel blast dan sel sickle harus segera dilaporkan.
Nilai
kritis
tinggi
>20 g/dl
>22g/dl
>60%
>70 vol %
>30 x 103/mm3
>10.000
x
3
3
10 /mm
>78 detik
Usulan
INR > 36 atau
PT > 30 detik
>15 menit
Pemeriksaan Kimia Klinik
Parameter
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Glukosa, Dewasa
Glukosa, Neonatus
Bilirubin, Dewasa
Bilirubin, Neonatus
Ureum
Kreatinin
Natrium
Kalium Dewasa
Kalium Neonatus
Kalsium
Nilai
kritis
rendah
< 60 mg/dl
< 30 mg/dl
Tidak ada
Tidak ada
2 mg/dl
0.4 mg/dl
< 120 mEq/L
< 2.8 mEq/L
< 2.8 mEq/L
< 6 mg/dl
Nilai
kritis
tinggi
>300 mg/dl
>325 mg/dl
>15 mg/dl
>13 mg/dl
>80 mg/dl
2.8 mg/dl
>160 mEq/L
>6.7 mEq/L
>7 mEq/L
>13 mg/dl
Usulan
32
Pemeriksaan Imunoserologi
Parameter
1
HBsAg
2
Anti HIV
3
Narkoba
Nilai
harus
Catatan
dilaporkan jika
Reaktif
Pemeriksaan HBsAg metode
rapid merupakan pemeriksaan
screening. Untuk konfirmasi
mohon dilanjutkan dengan
pemeriksaan metode Enzyme
Linked Immunoassay (ELISA)
atau Electrochemiluminescence
Immunoassay (ECLIA).
Reaktif
Pemeriksaan Anti HIV metode
rapid merupakan pemeriksaan
screening. Untuk konfirmasi
mohon dilanjutkan dengan
pemeriksaan metode Enzyme
Linked Immunoassay (ELISA)
atau Electrochemiluminescence
Immunoassay (ECLIA).
Reaktif
Pemeriksaan narkoba metode
rapid merupakan pemeriksaan
screening. Untuk konfirmasi
mohon dilanjutkan dengan
pemeriksaan metode Gass
Chromatography / Mass
Spectrophotometry (GC/MS).
Usulan
Cerebro Spinal Fluid (CSF)
Parameter
1
Total protein
2
Glukosa
3
Leukosit
4
Blast atau
keganasan
Nilai
kritis
rendah
Rendah – Tidak
ada
Rendah < 80% of
blood level
Rendah – Tidak
ada
Nilai kritis tinggi
Usulan
Tinggi> 45 mg/dl
-
Tinggi : Meningkat
sampai 20 netrofil
segmen
sel Rendah – Tidak Tinggi > 10/mm3
ada
33
Pemeriksaan Urine
Parameter
Nilai
rendah
Tidak ada
1
Mikroskopik
2
RBC silinder, Cast Tidak ada
micro
Glukosa
Tidak ada
Keton
Tidak ada
3
4
kritis Nilai kritis tinggi
Usulan
Kristal
patologis
(urat,
cystein,
leucine, tyrosine)
RBC positif
positif kuat
Positif kuat
34
LAMPIRAN V
JADWAL KALIBRASI DAN MAINTANANCE ALAT
Jadwal Maintenance Alat
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Instrumen
TMS
1024i
XN-350
KX-21
Easylite
Nycocard
Mikroskop
CA-50
Clinitek
Mikropipet
1
√
2
√
3
√
4
√
5
√
6
√
7
√
8
√
9
√
10
√
11
√
12
√
13
√
14
√
15
√
16
√
17
√
18
√
19
√
20
√
21
√
22
√
23
√
24
√
25
√
26
√
27
√
28
√
29
√
30
√
31
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Jadwal Kalibrasi Alat
Kalibrasi Alat TMS 1024i, Sysmex KX-21, Sysmex XNL-35 dilakukan minimal satu kali setiap tahun, kecuali untuk
mikropipet, centrifuge, rotator dilakukan kalibrasi minimal dua kali dalam satu tahun
1
1
Download