Uploaded by User43569

Ontologi Filsafat Pendidikan Menurut Aliran perenialisme dan rekonstruksionisme

advertisement
Ontologi Filsafat Pendidikan Menurut Beberapa Aliran
1. Aliran Perenialisme
Perennialisme memandang pendidikan sebagai jalan kembali atau proses
mengembalikan keadaan sekarang. Perennialisme memberikan sumbangan yang
berpengaruh baik teori maupun praktekbagi kebudayaan dan pendidikan jaman
sekarang. Di zaman kehidupan modern ini banyak menimbulkan krisis di berbagai
bidang
kehidupan
manusia,
terutama
dalam
bidang
pendidikan.
Untuk
mengembalikan keadaan krisis ini, maka perenialisme memberikan jalan keluar yaitu
berupa kembali kepada kebudayaan masa lampau yang dianggap cukup ideal dan
teruji ketangguhannya. Untuk itulah pendidikan harus lebih banyak mengarahkan
pusat perhatiannya kepada kebudayaan ideal yang telah teruji dan tangguh. Ontologi
perennialisme menyatakan segala yang ada di alam ini terdiri dari materi dan bentuk
atau badan dan jiwa yang disebutdengan substansi, bila dihubungkan dengan manusia
maka manusia itu adalah potensialitas yang didalam hidupnya tidak jarang dikuasai
oleh sifat eksistensi keduniaan tidak jarang pula dimilikkinya akal,perasaan dan
kemauannya semua ini dapat diatasi. Maka dengan suasana ini manusia dapat
bergerak menuju tujuan (teologis) dalam hal ini untuk mendekatkan diri pada
supernatural (Tuhan) yang merupakan pencipta manusia itu sendiri dan merupakan
tujuan akhir.1
2. Aliran Rekonstruksionisme
Dengan ontologi, dapat diterangkan bagaimana hakikat dari segala sesuatu.
Aliran rekonstruksionalisme memandang bahwa realita itu bersifat universal, yang
mana realita itu ada dimana dan sama di setiap tempat. Aliran rekonstruksionisme
berkeyakinan bahwa tugas penyelamatan dunia merupakan tugas semua umat manusia
atau bangsa. Karenanya pembinaan kembali daya intelektual dan spiritual yang sehat
akan membina kembali manusia melalui pendidikan yangtepat atas nilai dan norma
yang benar pula demi generasi sekarang dan generasi yang akan datang, sehingga
terbentuk dunia baru dalam pengawasan umat manusia. Kaitan aliran ini dengan
pendidikan adalah pendidikan itu tidak diselenggrakan secara terpusat melainkan
secara universal. Mengingat situasi dan kondisi disetiap tempatberbeda-beda. Di sini
1
Jalaluddin Abdullah Idi, Filsafat Pendidikan (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997), hal. 92
setiap sekolah berhak menentukan indicator sesuai dengan situasi, lingkungan, serta
kebutuhan peserta didik.
Kewajiban pendidik melalui latar belakang ontologis ialah membina daya
pikir yang tinggi dan kritis. Implikasi pandangn ontologi di dalam pendiddikan ialah
bahwa pengalaman manusia yang harus memperkaya kepribadian bukanlah hanya
alam raya dan isinya dalam arti sebagai pengalaman sehari-hari, melainkan sesuatu
yang tak terbatas.
Dalam kajian tentang Filsafat Pendidikan Islam yang difokuskan kepada
Ontologi Pendidikan Islam ini berusaha untuk mengupas tentang hakikat pendidikan
Islam dan pola organisasi pendidikan Islam. Sementara itu, ontologi sendiri memiliki
arti ilmu hakikat.2 Kalau kita membicarakan ilmu hakikat ini sangat luas, apakah
hakikat dibalik alam nyata ini, menyelidiki hakikat dari segala sesuatu dari alam nyata
yang terbatas oleh panca indera kita. Hakikat ialah realitas, realitas ialah ke-real-an,
real yakni kenyataan yang sebenarnya, kenyataan yang sesungguhnya, keadaan
sebenarnya sesuatu, bukanlah keadaan yang sementara atau keadaan yang menipu,
bukan pula keadaan yang berubah dan bukan sesuatu yang fatamorgana.
Sebagaimana pendapat Jujun, bahwa kajian ontologi mengacu pada hakikat
yang dikaji.3 Epistimologi berhubungan dengan prosesnya,4 yang meliputi sumbersumber, karakteristik, sifat, dan kebenarannya.5 Sementara aksiologi berkaitan dengan
nilai gunanya.6 Perspektif filosofis ini dapat memperkaya horison kita dalam
memandang pendidikan Islam. Artinya, kita akan menyadari bahwa pendidikan Islam
tidak hanya berkaitan dengan pesoalan Fiqih, tetapi juga mencakup segala cabang
pengetahuan yang diajarkan dari sudut pandang Islam.7 Dan yang menjadi perhatian
daam tulisan ini adalah pendidikan Islam dalam tinjaun ontologis.
2
Ahmad Tafsir, Filsafat Umum: Akal dan Hati Sejak Thales Sampai Capra (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2001), hal 28.
3
ujun S. Suriasumantri, “Tentang Hakekat Ilmu: Sebuah Pengantar Redaksi”, dalam Jujun S.
Suriasumantri (ed), Ilmu Dalam Perspektif: Sebuah Kumpulan Karangan Tentang Hakekat Ilmu, (Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia, 2006), hal. 3
4
Ibid., hal. 9.
5
A. Susanto, Filsafat Ilmu: Suatu Kajian Dalam Dimensi Ontologis, Epistimologis, dan Aksiologis,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hal. 135.
6
Jujun, Jujun S. Suriasumantri, “Tentang Hakekat Ilmu: Sebuah Pengantar, hal. 35.
7
Ali Ashraf, Horison Baru Pendidikan Islam, terj. Sori Siregar, (Pustaka Firdaus, 1996), hal. 86.
Download