2013 PROPOSAL SEMINAR INTERNASIONAL “COMPARISON OF EDUCATIONAL CONCEPT AND POLICY BETWEEN INDONESIA AND MALAYSIA” Komparasi Konsep dan Kebijakan Pendidikan Antara Indonesia dan Malaysia PANITIA SEMINAR INTERNASIONAL UNIVERSITAS IQRA BURU 2013 RESUME PROPOSAL No KEGIATAN KETERANGAN 1 Nama Kegiatan Seminar Internasional 2 Tema Kegiatan “COMPARISON OF EDUCATIONAL CONCEPT AND POLICY BETWEEN INDONESIA AND MALAYSIA” Komparasi Konsep dan Kebijakan Pendidikan Antara Indonesia dan Malaysia 3 Waktu dan Tempat Hari : Senin Tanggal : 20 Mei 2013 Jam : 09.00 WIT s/d Selesai Tempat : Hotel Grand Sarah - Namlea Pelaksanaan 4 Pemateri a. Prof. Dr. Mohd Kamarunizam Abdullah, UUM Research Institute for Malaysia, Indonesia, and Thailand, College of Law, Government and International Studies, Universiti Utara Malaysia. b. Assoc. Prof. Dr. Kamaluddin Nurdin Marjuni, Universiti Sains Islam Malaysia (USIM), Peraih Anugerah Buku Terbaik USIM 2009, Head Programme of Da’wah and Islamic ManagementUSIM. c. Darwis, MA, Sekretaris Jurusan Hubungan Internasional Universitas Hasanuddin Makassar. d. Dr. Abdul Haris Fatgehipon, Alumni Universitas Kebangsaan Malaysia, Jurusan Strategi dan Keamanan. (Rektor Universitas Iqra Buru). 5 Tujuan Kegiatan Universitas Iqra Buru mampu meningkatkan pendidikan dan menjalin kerja sama di bidang pendidikan dengan Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) dan Universiti Sains Islam Malaysia (USIM) 6 Anggaran yang Rp. 90.850.000.00.- dibutuhkan 7 Contac Person Saidna Zulfiqar, Hp: 085243486068 PROPOSAL SEMINAR INTERNASIONAL “COMPARISON OF EDUCATIONAL CONCEPT AND POLICY BETWEEN INDONESIA AND MALAYSIA” Komparasi Konsep dan Kebijakan Pendidikan Antara Indonesia dan Malaysia I. PENDAHULUAN Setiap negara mempunyai sistem pendidikan yang berbeda-beda dengan penekanan pada variabel tertentu di dalam pendidikan. Pada variabel tersebut terkandung tujuan yang akan dicapai, baik jangka panjang maupun jangka pendek yang akan memberikan arah bagi negara tersebut untuk menciptakan manusia dan bentuk negara yang mereka inginkan berdasarkan sumber daya manusia yang mereka rencanakan berdasarkan sistem pendidikan. Pendidikan yang diselenggarakan oleh umat manusia selalu disandarkan pada pandangan hidup atau falsafah yang dianut oleh masyarakat manusia bersangkutan, karena setiap masyarakat mempunyai falasafah dan pandangan hidupnya sendiri. Pandangan hidup masyarakat itulah yang memberi arah ke mana pendidikan akan menuju dan bagaimana cara memindahkan nilai-nilai tersebut. Pandangan hidup pulalah yang menentukan tujuan pendidikan suatu masyarakat Pendidikan di Indonesia dan Malaysia memiliki sejarah yang panjang mulai dari masa sebelum merdeka dan setelah merdeka. Perkembangan pendidikan ini banyak mendapat pengaruh dari bangsa yang menjajah di kedua negara ini. Pendidikan di Malaysia pada dasarnya banyak mengadopsi sistem dari negara Inggris hal ini dikarenakan dulunya Malaysia adalah salah satu negara bekas jajahan Inggris. Hal ini menyebabkan negara Malaysia maju dari segi pendidikannya. Salah satu penyebabanya adalah negara Inggris sangat memperhatikan pendidikan untuk negeri jajahannya. Jadi segala peniggalan pendidikan Inggris khususnya dari segi pendidikannya sangat dijaga dengan baik. Berbeda dengan negara Indonesia yang bekas jajahan Belanda, karena Belanda hanya ingin mengeruk kekayaan negara jajahannya tanpa memberikan pendidikan yang intensif untuk negara jajahannya. Setelah kemerdekaan, Malaysia banyak mengadopsi sistem pendidikan di Indonesia. Sebagaimana yang dilakukan Indonesia terhadap Malaysia di tahun 1960-an, dimana Malaysia yang baru merdeka memerlukan guru-guru yang ahli teknik. Bahkan menurut Griya Maya Faiq (2007), pada era tahun 70an sampai 80an keadaan pendidikan di Malaysia masih tertinggal dibandingkan dengan di Indonesia. Banyak pemuda Malaysia yang datang belajar di Indonesia. Pemuda Malaysia banyak dikirim ke Indonesia; khususnya di UGM Yogyakarta, ITB Bandung, UI Jakarta, IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dan perguruan tinggi mapan lainnya. Di samping itu mereka pun juga mengirimkan pemudanya untuk belajar di Amerika Serikat (AS), Inggris, Jerman, dan negara tujuan pendidikan yang lainnya. Tradisi seperti ini masih dipertahankan hingga kini. Itulah sebabnya, meskipun jumlah penduduk Malaysia hanya sepersepuluh penduduk Indonesia tetapi saat ini jumlah mahasiswa Malaysia di AS hampir sama dengan jumlah mahasiswa Indonesia di AS. Hal ini menunjukkan bahwa Malaysia telah jauh lebih berkembang dari Indonesia yang notabene adalah negara yang dulunya diadopsi Malaysia. Berdasarkan data UNESCO tahun 2011 yang berisi hasil pemantauan pendidikan dunia dari 127 negara, Education Development Index (EDI) Indonesia berada pada posisi ke-69, sementara Malaysia di peringkat ke-65. Data di atas menunjukkan bahwa Malaysia kini telah menjelma menjadi negara maju di Asia Tenggara dilihat dari segi pendidikan. Posisi Indonesia dalam pemeringkatan pendidikan dunia berada di urutan 69. Bahkan, Indonesia kalah dibanding Malaysia. Kondisi ini mencerminkan perkembangan pendidikan di Indonesia masih tertinggal bila dibandingkan dengan negara berkembang lainnya. Keprihatinan juga muncul dari dunia pendidikan tinggi. Indonesia hanya menjadi negara tujuan bagi 3.023 mahasiswa asing sementara Malaysia menjadi negara tujuan bagi 41.310 mahasiswa asing (hampir 14 kali lipat ketimbang Indonesia) pada tahun 2009. Malaysia pun menjadi negara keempat tujuan kuliah bagi warga negara Singapore (606 mahasiswa pada tahun 2009), sementara Indonesia menjadi negara tujuan nomor satu bagi mahasiswa Timor Leste (1.421 mahasiswa pada 2009) dan tidak masuk ke dalam lima besar negara tujuan studi warga negara Singapore. Di sisi lain, hanya 32.346 mahasiswa Indonesia yang studi di luar negeri pada tahun 2009, sementara Malaysia memiliki lebih dari 1,5 kali lipat jumlah mahasiswa Indonesia yang studi di luar negeri (53.121 mahasiswa). Lima negara teratas untuk tujuan studi bagi mahasiswa Indonesia ialah Australia (10.205), U.S.A. (7.386), Malaysia (7.325), Jepang (1.788), Jerman (1.546) dan menarik untuk dicatat bahwa Malaysia masuk ke dalam lima besar negara tujuan studi bagi mahasiswa Indonesia. Padahal, Indonesia tidak masuk ke dalam lima besar negara tujuan studi bagi mahasiswa Malaysia (Australia [19.970], U.K. [12.697], U.S.A. [5.844], Rusia [2.516], Jepang [2.147]) pada tahun 2009. Pemerintah Indonesia telah membuat prioritas dalam upaya perbaikan kualitas manusia Indonesia melalui pendidikan dengan merealisasikan anggaran pendidikan yang mencapai 20% dari total APBN Negara yang patut didukung oleh adanya kerjasama nasional maupun internasional. Kerja sama kebahasaan antara Indonesia dan Malaysia telah bermula sejak tahun 1959. Ketika itu para pakar bahasa kedua Negara berkeinginan menyesuaikan system tulis, ejaan kedua bahasa. Dalam bidang pendidikan, kedua Negara telah menjalin hubungan dengan mengadakan pertukaran pelajar setiap tahunnya hingga 2009, dimana Universitas Airlangga dan Universitas Kebangsaan Malaysia menandatangani perjanjian kerja sama pendidikan. Masalah pendidikan merupakan masalah yang penting bagi setaip negara maka diperlukan pengelolaan yang serius dan matang dari pihak-pihak yang terkait. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan maka perlu kerjasama yang solid antar berbagai pihak. Dengan keharmonisan hubungan, usaha keras dan kerjasama tidak mustahil kualitas pendidikan di Indonesia dapat ditingkatkan sehingga dapat mengejar ketertinggalan dari negara lain. Hal yang patut disesali adalah bahwa dengan adanya tambang emas di Kabupaten Buru, kehidupan sebagian masyarakat berganti dan beralih pada pertambangan sehingga perhatian pemerintah lebih berfokus pada pertambangan, beberapa pegawai negeri sipil, petani kecil, pedagang, buruh, guru, bahkan siswa-siwa yang kurang mampu telah beralih profesi sebagai penambang yang mengakibatkan kemerosotan pada sektor pendidikan. Kealpaan masyarakat dan pemerintah akan pentingnya pendidikan yang kian memudar akibat tambang ini jelas semakin memperburuk output Sumber Daya Manusia (SDM) di Kabupaten Buru. Hal ini jelas akan menghambat perkembangan dan pembangunan daerah maupun pendidikan sebagai sarana pembentukan SDM yang handal di daerah yang harus diantisipasi dan diselesaikan oleh semua pihak. Pemerataan kualitas pendidikan bagi setiap warga negara, khususnya daerahdaerah yang jauh dari pusat kota. Daerah-daerah seperti ini seharusnya menjadi fokus pemerintah karena banyak sekali masyarakat yang tidak memperoleh hak mereka dalam memperoleh pendidikan. Terakhir, perbaikan kualitas para pendidik pun harus bisa diperhatikan oleh pemerintah. Jangan sampai para guru yang mengajari para calon pemimpin bangsa ini justru merupakan orang-orang yang tidak mengerti apa yang mereka ajarkan. Bertolak dari latar belakang tersebut maka kami sebagai akademisi Universitas Iqra Buru sebagai satu-satunya perguruan tinggi di Kabupaten Buru merasa terpanggil dan bertanggung jawab terhadap pentingnya pendidikan dan pembangunan daerah untuk menyelenggarakan sebuah seminar internasioanl sebagai gagasan awal kerja sama internasional yang diharapkan UNIQBU mampu menjalin kerja sama di bidang pendidikan dengan Malaysia dan menjadi wadah aspirasi bagi pemerintah Kabupaten Buru khususnya maupun Provinsi Maluku untuk menjalin kerja sama di bidang pendidikan maupun bidang lainnya dengan Malaysia. II. TEMA KEGIATAN Seminar Internasional ini bertema:” “COMPARISON OF EDUCATIONAL CONCEPT AND POLICY BETWEEN INDONESIA AND MALAYSIA” Komparasi Konsep dan Kebijakan Pendidikan Antara Indonesia dan Malaysia III. WAKTU DAN TEMPAT Waktu pelaksanaan Seminar Internasional ini adalah: Hari : Senin Tanggal : 20 Mei 2013 Jam : 09.00 WIT s/d Selesai Tempat : Grand Sarah Hotel - Namlea IV. TUJUAN KEGIATAN Melalui Seminar ini diharapkan Universitas Iqra Buru mampu meningkatkan kualitas pendidikan dan menjalin kerja sama di bidang pendidikan dengan Malaysia serta menjadi wadah aspirasi bagi pemerintah Kabupaten Buru khususnya maupun Provinsi Maluku untuk menjalin kerja sama di bidang lainnya dengan Malaysia. V. TARGET KEGIATAN a. Pemahaman/penyadaran hubungan diplomasi antara Indonesia dan Malaysia khususnya di bidang pendidikan. b. Menghasilkan sebuah kesepakatan untuk bekerja sama antara Universitas Iqra Buru dengan Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) dan Universitas Sains Islam Malaysia (USIM). c. Mendapatkan informasi tentang kerja sama Indonesia dan Malaysia pada sector lain serta memfasilitasi Pemerintah Daerah untuk bekerja sama. VI. SASARAN KEPESERTAAN a. Seluruh mahasiswa dan seluruh komponen Universitas b. Lembaga dan instansi pemerintah terkait c. Seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Buru VII. OUTPUT KEGIATAN a. Peserta seminar dapat memahami hubungan diplomasi antara Indonesia dan Malaysia di bidang pendidikan secara baik dan dapat memberikan informasi untuk masyarakat luas. b. Adanya kerja sama Universitas Iqra Buru dengan Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) maupun Universiti Sains Islam Malaysia (USIM). c. Memberikan peluang kepada pemerintah daerah khususnya Kabupaten Buru untuk bekerja sama pada sector pertanian maupun kelapa sawit. VIII. PEMATERI/NARA SUMBER e. Prof. Dr. Mohd Kamarunizam Abdullah, UUM Research Institute for Malaysia, Indonesia, and Thailand, College of Law, Government and International Studies, Universiti Utara Malaysia. f. Assoc. Prof. Dr. Kamaluddin Nurdin Marjuni, Universiti Sains Islam Malaysia (USIM), Peraih Anugerah Buku Terbaik USIM 2009, Head Programme of Da’wah and Islamic Management-USIM. g. Darwis, MA, Sekretaris Jurusan Hubungan Internasional Universitas Hasanuddin Makassar. h. Dr. Abdul Haris Fatgehipon, Alumni Universitas Kebangsaan Malaysia, Jurusan Strategi dan Keamanan. (Rektor Universitas Iqra Buru). IX. KONSEP SEMINAR DAN TEKNIS ACARA No Waktu Acara 1 Senin 09.00 Wit Pembukaan acara seminar 2 Senin 09.10 Wit Sambutan-sambutan : Keterangan Co. acara + Mc Mc 1. Ketua Panitia Senin 10.30 Wit 2. Rektor UNIQBU 3. Bupati Kabupaten Buru 3 Senin 10.35 Wit Komparasi Konsep dan Kebijakan Pendidikan Pemateri Antara Malaysia dan Indonesia 4 Senin 11.45 Wit Kebijakan Pemerintah Indonesia terhadap Pemateri hubungan Bilateral Indonesia dan Malaysia pada bidang Pendidikan 5 Senin 12.30 Wit Kebijakan Pemerintah Malaysia terhadap Pemateri Dosen dan Mahasiswa Indonesia di Malaysia 6 Senin 13.40 Wit Strategi Pertahanan Keamanan Indonesia- Pemateri Malaysia di Era Globalisasi dan Dampaknya terhadap Pendidikan 7 Senin 14.45 Wit Diskusi Moderator 8 Senin 15.30 Wit Pembacaan kesimpulan hasil diskusi Moderator 9 Senin 16.00 Wit Penyerahan hasil diskusi kepada PEMDA- Panitia BURU sebagai bentuk aspirasi civitas akademika UNIQBU 10 Senin 16. 20 Wit Penutup Co. acara + Mc X. STRUKTUR KEPANITIAAN Pelindung : Rektor Univ. Iqra Buru; Dr. Abdul Haris Fatgehipon Penanggung jawab : Wakil Rektor III; Sofian Malik, S.H., M,H Organizing Commite : Ketua : Saidna Zulfiqar, Lc., M.Pd Wakil : Ali Mahsudin, S.Pd., M.Pd Sekretaris : Saleh Tuharea, S.Hut., MT Bendahara : Rosnani, S.Ag Co. Kesekret. : Asdar, SP., M.Si Co. Acara : Rasyid Rumata, S.Sos.I., M.Sos.I Co. Humas : Faisal Sangaji, SE., M.Si Co. Perlngkpn : Rusdianto, S.Hut Co. Dokumnt : Maryati, S.P., M.Si Co. Konsumsi : Hajiyanti Makatita. S.Pd XI. RENCANA ANGGARAN RANCANGAN BIAYA PENGELUARAN ANGGARAN (RUPIAH) A. Kesekretariatan Penggandaan proposal Surat menyurat Stempel dan landasan Alat tulis kantor Uniform Panitia Total B. Publikasi Dekorasi dan Dokumentasi 1) Publikasi Stiker Pamflet Spanduk Umbul-umbul Undangan Total 2) Dekorasi Sewa backdroup Kain, kertas dan lem 500,000.00 2,000,000.00 1,000,000.00 300,000.00 300,000.00 4,300,000.00 Total 500,000.00 500,000.00 1,000,000.00 Total 1,000,000.00 100,000.00 1,000,000.00 2,100,000.00 3) Dokumentasi Dokumentasi elektronik Cuci cetak film Sewa Viewer C. Humas Perijinan 750,000.00 1,000,000.00 350,000.00 2,050,000.00 1,000,000.00 5,100,000.00 200,000.00 Keamanan Publikasi Total 200,000.00 2,000,000.00 2,400,000.00 Total 800,000.00 1,000.000.00 1,800,000.00 D. Perlengkapan Sound system Sewa Kursi E. Transportasi, Akomodasi Peserta & Honor Pemateri Transportasi Pemateri Penginapan Pemateri Akomodasi peserta a. Buklet materi b. Seminar kit, c. Sertifikat d. Honor Pemateri Total F. Konsumsi Makan Peserta Snack Peserta Makan Pemateri Aqua Kopi dan Teh 20,000,000.00 5,000,000.00 2,000,000.00 2,000,000.00 850,000.00 10,000,000.00 39,850,000.00 Total 10,000,000.00 4,000,000.00 4,000.000.00 1,000,000.00 200,000.00 15,200,000.00 Total 2,000,000.00 2,000,000.00 G. Dana Taktis H. Rekapitulasi Pengeluaran 1. Kesekretariatan 2. Publikasi Dekorasi dan Dokumentasi 3. Humas 4. Perlengkapan 5. Transportasi Akomodasi peserta & Pemateri 6. Konsumsi 7. Dana Taktis Total Total Dana yang Dibutuhkan (Dicari dari sponsor dan donatur) 5,100,000.00 7,400,000.00 2,400,000.00 1,800,000.00 39,850,000.00 15,200,000.00 2,000,000.00 90,85,000.00 90,850,000.00 XII. SPONSORSHIP a. Sponsor Tunggal Dalam pengertian bahwa pihak (instansi) terkait mendukung atau bekerja sama dengan pihak penyelenggara (UNIQBU) dan menutupi semua dana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan dan menjadi satu-satunya sponsor dalam penyelenggaraan kegiatan. Untuk ketentuan dan syarat kerjasama dengan instansi (perusahaan) terkait dalam hal promosi produk dsb, berdasarkan kesepakatankesepakatan dengan pihak penyelenggara. b. Sponsor Utama Dalam pengertian bahwa pihak (instansi) terkait mendukung atau bekerja sama dengan pihak penyelenggara (UNIQBU) dengan menutupi 75% dana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan. Untuk ketentuan dan syarat kerjasama dengan instansi (perusahaan) terkait dalam hal promosi produk dsb, berdasarkan kesepakatan-kesepakatan dengan pihak penyelenggara. c. Sponsor Pendamping Dalam pengertian bahwa pihak (instansi) terkait mendukung atau bekerja sama dengan pihak penyelenggara (UNIQBU) untuk pengadaan dana dengan jumlah tertentu atas kesepakatan bersama dengan pihak penyelenggaran kegiatan. XIII. PENUTUP Demikian proposal ini dibuat, semoga apa yang menjadi tujuan dari kegiatan seminar internasional ini dapat terwujud dalam rangka mengembangkan SDM melalui bidang pendidikan di Kabupaten Buru khusunya di Universitas Iqra Buru serta dapat memfasilitasi pemerintah daerah untuk bekerja sama. Atas perhatian dan dukungan Bapak/Ibu dihaturkan banyak terima kasih. Namlea, 22 April 2013 Panitia Seminar Internasional UNIQBU Ketua Sekretaris Saidna Zulfiqar, Lc., M.Pd Saleh Tuharea, S.Hut., MT Mengetahui, Rektor, Dr. Abdul Haris Fatgehipon YAYASAN MUSLIM BURU UNIVERSITAS IQRA BURU PANITIA SEMINAR INTERNASIONAL Jln. Prof. Dr. H. Abdurahman Bassalamah, SE., M.Sc. Telp/Fax (0911) 21909 Namlea Nomor Lampiran Perihal : 006/H.011/PANPEL-UNIQBU/IV/2013 : 1 (satu) Rangkap : Permohonan Bantuan Dana Seminar Internasional UNIQBU Kepada Yth, Bapak Bupati Kabupaten Buru DiTempat Assalamu’Alaikum Wr. Wb. Dengan hormat, Dalam rangka meningkatkan SDM dan mutu pendidikan di Universitas Iqra Buru (UNIQBU) khususnya dan di Kabupaten Buru umumnya, UNIQBU akan melaksanakan Seminar Internasional sebagai langkah awal menjalin kerja sama internasional bidang pendidikan dengan Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) dan Universiti Sains Islam Malaysia (USIM) yang dijadwalkan pada tanggal 20 Mei 2013 di kampus UNIQBU, maka kami dari Panitia Seminar Internasional UNIQBU mengajukan proposal permohonan bantuan dana ini. Demikian proposal ini, atas bantuan, dukungan dan kerjasama Bapak dihaturkan banyak terima kasih. Wassalamu’Alaikum Wr. Wb. Namlea, 22 April 2013 Panitia Seminar Internasional - UNIQBU Ketua Sekretaris Saidna Zulfiqar, Lc., M.Pd Saleh Tuharea, S.Hut., MT Mengetahui, Rektor, Dr. Abdul Haris Fatgehipon Tembusan; Ditujukan kepada Yth: 1. Bapak Ketua DPRD Kabupaten Buru di Namlea 2. Bapak Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Buru di Namlea 3. Bapak Ketua Yayasan Muslim Buru di Namlea 4. Arsip