Uploaded by Sivia Angel

12-1-18-1-10-20170918

advertisement
Pengujian Karakteristik Perusahaan Dan Kinerja Lingkungan Terhadap
Corporate Social Responsibility Disclosure
(Studi Empiris: Perusahaan Food and Beverage di Indonesia)
Idamiharti1,Venny Darlis2
1,2
Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Andalas
Email: [email protected]
Naskah Masuk :12-05-2017
Naskah Diterima :29-05-2017
Naskah Disetujui : 19-06-2017
ABSTRACT
The purpose of this study was to examine the influence of size, profitability (ROE), leverage (DER),
growth and the firm environment performance (proper) on Corporate Social Responsibility
Disclosure (CSRD) in Indonesia. This research employed food and beverage companies that listed in
Indonesia Stock Exchange (ISE) in the period 2009-2013 as its samples. Using multiple linear
regressions, the results show that leverage (DER) and growth were not significantly influence CSRD
yet, firms’ size, profitability (ROE) and the firm environment performance (proper) have significant
effect on CSRD.
Keywords: Size, Profitability (ROE), Leverage (DER), Growth, Firm Environment
Performance (Proper) and CSR Disclosure
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh ukuran, profitabilitas (ROE), leverage (DER),
pertumbuhan dan kinerja lingkungan perusahaan (tepat) terhadap Corporate Social Responsibility
Disclosure (CSRD). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan makanan dan
minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEIE) periode 2009-2013. Pengujian hipotesis diuji
dengan menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa leverage (DER)
dan pertumbuhan tidak berpengaruh signifikan terhadap CSRD, namun ukuran, profitabilitas (ROE)
dan kinerja lingkungan perusahaan (proper) berpengaruh signifikan terhadap CSRD
Kata Kunci : Ukuran, Profitabilitas (ROE), Leverage (DER), Pertumbuhan, Kinerja Lingkungan
Perusahaan (Proper) dan Keterbukaan CSR
menyadari
PENDAHULUAN
Perusahaan saat ini dianggap
sebagai
institusi
dampak-dampak
sosial yang ditimbulkan oleh perusahaan
mampu
dalam menjalankan operasinya untuk
memberikan banyak keuntungan bagi
mencapai laba yang maksimal, yang
masyarakat,
semakin besar dan semakin sulit untuk
di
yang
adanya
mana
menurut
pendekatan teori akuntansi tradisional,
dikendalikan.
perusahaan
masyarakat
labanya
harus
agar
memaksimalkan
dapat
memberikan
Oleh
pun
dampak-dampak
masyarakat.
ditimbulkannya
seiring
dengan
berjalannya waktu, masyarakat semakin
menuntut
itu,
agar
perusahaan senantiasa memperhatikan
sumbangan yang maksimum kepada
Namun
karena
sosial
dan
yang
berupaya
mengatasinya (Rakhiemah, 2009).
Pengujian Karakteristik Perusahaan Dan Kinerja Lingkungan TerhadapCorporate Social Responsibility Disclosure-Idamiharti1, Venny D2 19
Saat ini, masih sedikit perusahaan yang
lingkungan dan pengungkapan CSR
memperhatikan
(Corporate
masalah
lingkungan
Social
Responsibility)
dalam aktifitas produksi. Hal ini dipicu
kemudian
menjadi
solusi
untuk
oleh
mengatasi
masalah
tersebut
pada
perusahaan
kesulitan
yang
dalam
mengalami
mengenal
dan
perusahaan.
mengidentifikasi kerusakan lingkungan
Awalnya CSR disclosure muncul
yang ditimbulkan (Gadenne, et.al, 2009)
karena adanya desakan dari eksternal
dan dampak lingkungan langsung dari
perusahaan seperti semakin mahalnya
perusahaan sulit untuk diukur (Perez-
sumber daya alam, penemuan teknologi
Sanchez et al., 2003). Pengelolaan
bersih, dampak perubahan iklim, dan
lingkungan
dan
meningkatnya beban sosial dari kegiatan
menengah sudah diatur oleh undang-
bisnis (Albino, 2009). Namun saat
undang, seperti adanya kewajiban untuk
sekarang praktek CSR lebih banyak
membuat AMDAL (Analisis Mengenai
dipicu
Dampak Lingkungan) secara berkala
perubahan pola pikir pelaku bisnis.
(Sembiring, 2005). Sementara itu, untuk
Dengan pengungkapan CSR diharapkan
usaha yang lebih kecil diwajibkan untuk
bisnis mempunyai prospek cerah di
membuat Unit Pengelolaan Lingkungan
masa depan.
(UKL)
bagi
usaha
dan
besar
Unit
Pemantauan
Lingkungan (UPL).
Salah
dihadapi
satu
oleh
menyelaraskan
oleh
faktor
Penelitian
internal,
ini
yaitu
menggunakan
perusahaan food and beverage sebagai
tantangan
yang
sampel penelitian karena perusahaan ini
adalah
mempunyai pasar domestik yang kuat.
pencapaian
Selain itu ukuran perusahaan dan tingkat
perusahaan
antara
produktifitas dan kesadaran lingkungan.
pertumbuhan
Isu ini menjadi penting karena semakin
beverage cukup tinggi, terbukti dengan
besarnya kerusakan lingkungan yang
beberapa perusahaan yang sudah mampu
dihasilkan seperti polusi udara, polusi
untuk ekspor ke luar negeri. Namun
air dan polusi suara akibat aktifitas
disisi
bisnis. Selain itu, jika perusahaan ingin
beverage dianggap sebagai salah satu
mengekspor produk ke luar negeri,
perusahaan yang sangat rentan dengan
mereka harus menciptakan produk yang
masalah lingkungan. Jenis perusahaan
ramah lingkungan karena konsumen luar
ini banyak menggunakan sumberdaya
negeri
lebih
lingkungan.
concern
terhadap
Pengukuran
isu
alam
lain,
dalam
kinerja
20 Jurnal Pembangunan Nagari Volume 2 Nomor 1 Edisi Juni 2017 : 19 - 38
perusahaan
perusahaan
food
food
kegiatannya.
and
and
Bagi
perusahaan yang menjalankan kegiatan
perusahaan
usaha yang berkaitan dengan sumber
lingkungan perusahaan yang diukur
daya
melalui
alam
diwajibkan
untuk
(growth)
peringkat
melaksanakan CSR, sebagaimana diatur
Corporate
dalam
Disclosure (CSRD).
Undang-Undang
Republik
serta
kinerja
proper
Social
terhadap
Responsibility
Indonesia nomor 40 tahun 2007 tentang
perseroan terbatas pasal 74 (Solihin,
TINJAUAN PUSTAKA
2009). Karenanya, penelitian ini ingin
Konsep Karakteristik Perusahaan
melihat lebih dekat kinerja lingkungan
dari perusahaan food and beverage.
Literatur
studi
menunjukkan
sebelumnya
lebih
Pada
dasarnya,
penelitian
ini
menggunakan ukuran perusahaan (size),
bahwa
tingkat profitabilitas (ROE), leverage
banyak
(DER), dan tingkat pertumbuhan sebagai
mendalami regulasi lingkungan untuk
karakteristik
bisnis (Ambec and Lanoie, 2008), going
perusahaan (size) merupakan skala yang
green
dalam
digunakan dalam menentukan besar
transformasi bisnis (Vijfvinkel, 2011),
kecilnya suatu perusahaan. Perusahaan
nilai perusahaan dan CSR (Wagner,
yang skalanya besar biasanya cenderung
2004). Namun jumlah studi tentang
lebih banyak mengungkapkan tanggung
karakteristik perusahaan dan kinerja
jawab sosial daripada perusahaan yang
lingkungan terhadap CSR masih jarang,
mempunyai
terutama di negara berkembang. Oleh
dengan
karena itu, penelitian ini sangat penting
dinyatakan Sembiring (2005), bahwa
dalam
yang
semakin besar suatu perusahaan maka
perusahaan
biaya keagenan yang muncul juga
terhadap CSR sehingga pada akhirnya
semakin besar, untuk mengurangi biaya
mendorong perusahaan lebih memahami
keagenan
karakteristik dan kinerja lingkungan
cenderung mengungkapkan informasi
untuk pengungkapan CSR.
yang lebih luas.
sebagai
pendekatan
memperkaya
mengkaji
literatur
karakteristik
Tujuan
penelitian
ini
adalah
mengenai
para
tersebut,
Dikaitkan
seperti
yang
perusahaan
karakter
mengukur
eksekutif
Ukuran
kecil.
agensi
Selanjutnya,
profitabilitas
karakteristik
skala
teori
untuk mengidentifikasi bukti empiris
pengaruh
perusahaan.
tingkat
kemampuan
perusahaan
dalam
perusahaan yang diukur melalui ukuran
menciptakan tingkat keuntungan baik
perusahaan (size), profitabilitas (ROE),
dalam bentuk laba perusahaan maupun
leverage
nilai ekonomis atas penjualan, aset
(DER)
dan
pertumbuhan
Pengujian Karakteristik Perusahaan Dan Kinerja Lingkungan TerhadapCorporate Social Responsibility Disclosure-Idamiharti1, Venny D2 21
bersih perusahaan maupun modal sendiri
banyak
(shareholders equity) (Sembiring, 2005).
perusahaan
Hubungan kinerja keuangan dengan
kesempatan pertumbuhan yang lebih
tanggung
tinggi
jawab
sosial
perusahaan
sorotan
sehingga
yang
cenderung
diprediksi
mempunyai
lebih
banyak
Corporate
menurut Belkaoui dan Karpik (1989)
melakukan
dalam Angling (2010) paling baik
Responsibility Disclosure.
Social
diekspresikan dengan profitabilitas, Hal
itu disebabkan karena pandangan bahwa
Kinerja Lingkungan
tanggapan sosial yang diminta dari
Kinerja lingkungan perusahaan
manajemen sama dengan kemampuan
dalam penelitian ini diukur melalui
memperoleh laba.
PROPER
Karakter perusahaan yang lain
leverage.
adalah
Program
Penilaian
Peringkat Kinerja Perusahaan dalam
ini
Pengelolaan Lingkungan Hidup yang
modal
merupakan instrumen yang digunakan
perusahaan dan mengetahui resiko tak
oleh Kementerian Negara Lingkungan
tertagihnya suatu hutang. Semakin tinggi
Hidup untuk mengukur tingkat ketaatan
leverage
perusahaan berdasarkan peraturan yang
mencerminkan
Karakter
atau
struktur
suatu
perusahaan,
maka
perusahaan memiliki risiko keuangan
berlaku.
yang tinggi sehingga menjadi sorotan
dari
debtholders.
para
Perusahaan
PROPER
rutin
kepada
diumumkan
masyarakat,
secara
sehingga
dengan tingkat leverage yang tinggi
perusahaan
cenderung ingin melaporkan laba lebih
memperoleh insentif maupun disinsentif
tinggi
reputasi,
agar
kemungkinan
dapat
mengurangi
perusahaan
melanggar
perjanjian utang.
tergantung
dinilai
kepada
lingkungan
dalam
mulai
dikembangkan
Kementrian Lingkungan
peningkatan
Lingkungan
keuangan
perusahaan. Ulfa (2009) menyatakan
bahwa
growth
merupakan
tingkat
tingkat
pengelolan
perusahaan (growth) dapat menunjukkan
kinerja
akan
ketaatannya. Penilaian peringkat kinerja
perusahaan
Kemudian, karakter pertumbuhan
yang
(KLHK),
Hidup dan
sebagai
satu
alternatif instrumen sejak 1995. Program
ini
awalnya
dikenal
dengan
pertumbuhan perusahaan yang diukur
PROPER
dengan
penjualan
instrumen penataan dilakukan melalui
dengan
penyebaran informasi tingkat kinerja
mendapat
penataan masing – masing perusahaan
pertumbuhan
perusahaan.
pertumbuhan
Perusahaan
tinggi
akan
22 Jurnal Pembangunan Nagari Volume 2 Nomor 1 Edisi Juni 2017 : 19 - 38
PROKASIH.
nama
Alternatif
kepada stakeholder pada skala nasional.
Program
ini
diharapkan
mendorong
perusahaan
meningkatkan
kinerja
lingkungannya.
dampak
dapat
untuk
Corporate
pengelolaan
Disclosure
Dengan
lingkungan
Responsibility
Corporate Social Responsibility
kegiatan
(CSR) secara lebih sederhana dapat
dari
warna
Social
demikian
perusahaan dapat diminimalisasi.
Penggunaan
taatannya.
di
dalam
dikatakan
sebagai
timbal
balik
perusahaan
kepada
masyarakat
dan
penilaian PROPER merupakan bentuk
lingkungan sekitarnya. Dimana dalam
komunikatif
proses pengambilan keuntungan tersebut
penyampaian
kinerja
kepada masyarakat, mulai dari terbaik,
sering kali
EMAS,
lingkungan
HIJAU,
BIRU,
MERAH,
sampai ke yang terburuk, HITAM.
Secara
sederhana
masyarakat
mengetahui
tingkat
pengelolaan
lingkungan
perusahaan
dengan
hanya
pada
melihat
ataupun
for
Sustainable
adalah
pembangunan
lebih rinci, KLH dapat menyampaikan
meningkatkan
secara khusus.
karyawan
ketaatan
pengendalian
pengendalian
terhadap
CSR
berkesinambungan
dari kalangan bisnis untuk berperilaku
pihak yang memerlukan informasi yang
adalah
Development,
komitmen
etis
penilaian
sosial
Menurut World Business Council
peringkat warna yang ada. Bagi pihak-
``Aspek
dampak
lainnya.
dapat
penaatan
menimbulkan kerusakan
dan
memberi
kontribusi
ekonomi,
kualitas
dan
bagi
seraya
kehidupan
keluarganya,
serta
PROPER
komunitas lokal dan masyarakat luas
peraturan
pada umumnya. Tujuan utama korporasi
pencemaran
air,
pencemaran
udara,
adalah
memperoleh
semakin
profit
ditinggalkan.
semata
Sebaliknya
pengelolaan limbah B3, AMDAL serta
konsep triple bottom line (profit, planet,
pengendalian
people)
pencemaran
laut.
yang
digagas
ke
dalam
Elkington
dipenuhi. Jika perusahaan memenuhi
mainstream etika bisnis (Sembiring,
seluruh
2005).
compliance)
maka
tersebut
akan
(in
masuk
John
Ketentuan ini bersifat wajib untuk
peraturan
makin
oleh
Menurut konsep signal theory
diperoleh
peringkat EMAS, HIJAU dan BIRU,
menyatakan
jika tidak maka MERAH atau HITAM,
memberikan sinyal-sinyal kepada pihak
tergantung
luar
kepada
aspek
ketidak-
bahwa
perusahaan
perusahaan
dengan
tujuan
Pengujian Karakteristik Perusahaan Dan Kinerja Lingkungan TerhadapCorporate Social Responsibility Disclosure-Idamiharti1, Venny D2 23
meningkatkan
nilai
perusahaan
dana, pekerja atau pelatih sukarela,
laporan
keterlibatan atau dukungan perusahaan
bagi
bagi pendidikan masyarakat, program
dilaporkan,
ketenagakerjaan, dan program-program
perusahaan juga melakukan pelaporan
serupa lainnya, juga memberikan produk
yang bersifat sukarela. Salah satu dari
yang aman dan berkualitas (Kusniadji,
pengungkapan sukarela yang dilakukan
2011). CSR juga memberi manfaat
oleh perusahan adalah pengungkapan
lingkungan.
CSR pada laporan tahunan perusahaan.
meliputi daur ulang materi yang lebih
Pengungkapan
merupakan
besar, ketahanan, dan fungsionalitas
sebuah sinyal positif yang diberikan oleh
produk yang lebih baik, lebih banyak
perusahaan
penggunaan sumber daya yang dapat
(Brigham,
2011).
keungan
yang
perusahaan
Selain
diwajibkan
untuk
CSR
ini
kepada
pihak
luar
perusahaan yang nantinya akan direspon
stakeholder
oleh
melalui
shareholder
dan
perubahan
harga
dan
perubahan
perusahaan
Manfaat
diperbaharui,
manajemen
ini
biasanya
pemanfaatan
perangkat
lingkungan
dalam
saham
perencanaan bisnis, termasuk standar
laba
eko-labeling dan manajemen lingkungan
(Kusniadji, 2011).
perusahaan.
dan Williams
Untuk penelitian ini indikator
(2007, p. 242) dalam Kusniadji (2011),
yang digunakan hanyalah tiga kategori,
CSR dapat membantu meningkatkan
yaitu indikator lingkungan, tenaga kerja
kinerja
perusahaan,
dan masyarakat. Indikator lingkungan
operasinya,
mencakup dua indikator yang terdiri
Menurut Yusuf
keuangan
menurunkan
biaya
meningkatkan
citra
dan
dari : indikator lingkungan dan indikator
penjualan
energi. Indikator tenaga kerja mencakup
dan loyalitas pelanggan, menghasilkan
dua kategori yaitu indikator kesehatan
produktivitas dan kualitas produk yang
dan
lebih
indikator
reputasinya,
merek
meningkatkan
tinggi,
menarik
dan
keselamatan
tenaga
lain-lain
kerja
tenaga
dan
kerja.
mempertahankan karyawan, mengakses
Sedangkan untuk indikator masyarakat
modal,
memastikan
mencakup kategori produk, keterlibatan
keselamatan produk, serta menurunkan
masyarakat, dan umum (Sembiring,
kewajiban legal suatu organisasi. CSR
2005).
juga
membantu
memberikan
manfaat
kepada
masyarakat dan khalayak. Misalnya,
24 Jurnal Pembangunan Nagari Volume 2 Nomor 1 Edisi Juni 2017 : 19 - 38
Beberapa penelitian menunjukkan
Hubungan karakteristik perusahaan
bahwa
dan CSR disclosure
Dari
perspektif
ekonomi,
kinerja
lingkungan
akan
berpengaruh terhadap kinerja finansial
perusahaan akan mengungkapkan suatu
perusahaan.
informasi jika informasi tersebut akan
(2007)
meningkatkan nilai perusahaan. Dengan
pengaruh yang signifikan antara kinerja
menerapkan
lingkungan dengan kinerja ekonomi. Hal
CSR,
diharapkan
Almilia
menemukan
memberikan
dan
Wijayanto
bahwa
penjelasan
terdapat
perusahaan akan memperoleh legitimasi
ini
sosial dan memaksimalkan kekuatan
kinerja
keuangannya dalam jangka panjang. Hal
memberikan
ini mengindikasikan bahwa perusahaan
finansial perusahaan yang tercermin
yang menerapkan CSR mengharapkan
pada tingkat return tahunan perusahaan
akan direspon positif oleh para pelaku
yang
pasar (Sembiring, 2005).
industri.
lingkungan
perusahaan
akibat
dibandingkan
bahwa
pada
dengan
kinerja
return
Berdasarkan penjelasan tinjauan
Hubungan kinerja lingkungan dengan
pustaka
diatas,
maka
kerangka
CSR disclosure
pemikiran untuk penelitian ini dapat
digambarkan sebagai berikut:
1. Karakteristik Perusahaan:
- Size
- Profitability (ROE)
- Leverage (DER)
- Growth
2. Kinerja Lingkungan (Proper)
Corporate Social
Responsibility Disclosure
(CSRD)
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian
METODOLOGI
purposive
Populasi dan Sampel
sebagai berikut:
Populasi dalam penelitian ini
a.
sampling
dengan
kriteria
Perusahaan food and beverage yang
adalah semua perusahaan food and
terdaftar pada BEI (Bursa Efek
beverage yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia).
Indonesia (BEI) selama periode 2009-
b.
Perusahaan food and beverage yang
2013, yaitu sebanyak 17 perusahaan.
secara terus menerus melaporkan data
Metoda pengambilan sampel adalah
keuangan pada periode 2009-2013
dan memperoleh laba.
Pengujian Karakteristik Perusahaan Dan Kinerja Lingkungan TerhadapCorporate Social Responsibility Disclosure-Idamiharti1, Venny D2 25
Berdasarkan
didapatkan
10
kriteria
tersebut
Operasional Variabel
perusahaan
sebagai
Variabel Terikat (Dependent Variable )
sampel dengan total observasi sebanyak
50 observasi.
Dalam
penelitian
adalah
Corporate
Social Responsibility Disclosure (CSRD)
Sumber Data
Sumber utama data dan informasi
yaitu pengungkapan aktifitas CSR yang
penelitian adalah perusahaan food and
dilakukan
beverage. Data yang digunakan adalah
dengan rumus berikut ini:
sekunder
yang
menjadi variabel terikat atau variabel
yang dipengaruhi
data
ini
dengan
mengakses
laporan keuangan pada BEI (Bursa Efek
perusahaan
yang
diukur
CSRD = jumlah CSRD yang
diungkapkan / 78 item CSR disclosure
Indonesia) dan juga laporan keuangan
yang diterbitkan oleh masing-masing
Variabel Bebas (Independent Variable )
perusahaan. Sasaran dari pengumpulan
Variabel bebas atau variabel yang
data ini adalah untuk menggali informasi
mempengaruhi
mengenai karakteristik perusahaan dan
adalah :
CSR
disclosure
perusahaan.
masing-masing
Selain
itu
juga
1. Ukuran
dalam
penelitian
perusahaan
jumlah
aset
(size)
yang
ini
yaitu
dimiliki
menggunakan data dari Kementerian
perusahaan, diukur dengan: Size =
Lingkungan Hidup, dan bank data
Logaritma Natural Total Asset
pemerintah untuk mengetahui peringkat
proper
yaitu
kemampuan
perusahaan
perusahaan dalam menghasilkan laba,
sebagai indikator kinerja lingkungan.
diukur dengan Return On Equity
Penelitian ini bersifat asosiatif yaitu
(ROE), yaitu:
untuk
masing-masing
2. Profitabilitas
mengidentifikasi
pengaruh
karakteristik perusahaan dan kinerja
lingkungan terhadap CSR disclosure
pada perusahaan food and beverage
yang terdaftar pada BEI (Bursa Efek
Indonesia) periode 2009-2013 dengan
menggunakan
berganda.
analisis
regresi
linier
LabaBersih
Ekuitas
3. Leverage yaitu tingkat penggunaan
ROE =
hutang dalam perusahaan, diukur
dengan Debt to Equity Ratio (DER),
yaitu:
Debt
Equity
4. Growth yaitu tingkat pertumbuhan
DER =
perusahaan
26 Jurnal Pembangunan Nagari Volume 2 Nomor 1 Edisi Juni 2017 : 19 - 38
yang
mengacu
pada
perubahan penjualan, diukur dengan
Tolerance), uji heteroskedastisitas (uji
rumus berikut:
Breusch Pagan) dan uji autokorelasi (uji
Penjualant - Penjualant - 1
Penjualant - 1
5. Kinerja lingkungan yaitu tingkat
Growth =
ketaatan
perusahaan
peraturan
yang
Kementrian
melalui
terhadap
ditetapkan
Lingkungan
peringkat
terbaik, emas, hijau, biru, merah,
sampai ke yang terburuk, hitam.
warna
diberi nilai dengan skala 1 sampai
dengan 5, 1 untuk yang terburuk
(hitam) sampai dengan 5 untuk yang
terbaik (emas).
Metode Analisis Data
Metode
analisis
data
adalah sebagai berikut:
CSRD = a + b1Size + b2Profit +
b3Leverage + b4Growth +
Hidup
proper
peringkat
regresi linier berganda yang digunakan
oleh
berdasarkan warna mulai dari yang
Masing-masing
Durbin Watson). Sedangkan persamaan
yang
b5Proper + e
Keterangan;
CSRD = Corporate Social
Responsibility Disclosure
a
= konstanta
b1-b5
= koefisien regresi
e
= tingkat kesalahan
Size
= Ukuran perusahaan (Ln
Total Asset)
Profit
= profitabilitas perusahaan
(ROE)
Leverage = tingkat hutang perusahaan
(DER)
Growth = tingkat pertumbuhan
perusahaan (perubahan
penjualan)
Proper = peringkat kinerja lingkungan
perusahaan
digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan analisis regresi
linier berganda dengan menggunakan uji
asumsi klasik terlebih dahulu yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
Statistik Deskriptif
Analisis
bertujuan untuk memperoleh model dan
tingkat ketelitian yang tinggi agar hasil
analisis dapat diinterpretasikan secara
akurat untuk memperoleh model regresi
yang
menghasilkan
estimator
linear
tidak bias yang terbaik (Best Linear
Unbias
Estimator/BLUE)
(Priyatno,
2009). Uji asumsi klasik yang dilakukan
meliputi uji normalitas (uji Shapiro
Wilk), uji multikolinearitas (VIF &
deskriptif
dilakukan
untuk mengetahui gambaran mengenai
karakterisik
data
penelitian.
Dalam
analisis ini akan diperoleh informasi
mengenai mean, standar deviasi, nilai
maksimum, dan nilai minimum. Mean
menunjukkan nilai rata- rata dari data.
Nilai
maksimum
dan
minimum
menunjukan nilai terbesar dan nilai
terkecil dari data. Untuk ukuran standar
penyimpangan didapat dari nilai standar
Pengujian Karakteristik Perusahaan Dan Kinerja Lingkungan TerhadapCorporate Social Responsibility Disclosure-Idamiharti1, Venny D2 27
deviasi. Analisis deskriptif penelitian ini
secara lengkap dapat dilihat pada Tabel
1 berikut:
Tabel 1 Statistik Deskriptif
Variabel
Observasi
Size
50
Profit
50
Leverage
50
Growth
50
Proper
50
CSRD
50
Mean
19.66
0.32
1.26
0.15
2.84
0.49
Std. Dev
5.75
0.50
1.34
0.36
0.68
0.08
Min.
12.09
0.05
0.19
-0.99
1.00
0.37
Max
28.66
3.23
8.43
1.27
4.00
0.64
Sumber: Hasil pengolahan data dengan STATA 12
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa
Pengujian Hipotesis
terdapat 50 observasi dengan sampel
Analisis Linear Berganda
sebanyak 10 perusahaan selama periode
Sebelum
pengujian
hipotesis,
2009-2013. Kemudian jika dilihat dari
terlebih dahulu telah dilakukan uji
standar
terbesar
asumsi klasik yang terdiri dari uji
penyimpangannya berada pada variabel
normalitas, uji heteroskedastisitas, uji
profitabilitas
nilai
multikolinearitas dan uji autokorelasi.
standar deviasi lebih besar dari nilai
Berdasarkan pengujian yang dilakukan
mean. Ini mengindikasikan bahwa tidak
semua uji asumsi klasik telah terpenuhi,
terdapat pengelompokkan data yang
artinya model regresi telah layak untuk
baik untuk variabel tersebut.
digunakan. Hasil pengujian regresi dapat
deviasi
(ROE),
yang
dimana
dilihat pada Tabel 2 berikut ini:
Tabel 2 Hasil Regresi Linear Berganda
CSRD
Coeff.
Std. Error
Size
0.006
0.002
Profit
0.085
0.03
Leverage
-0.0008
0.009
Growth
0.02
0.02
Proper
0.04
0.01
t
3.98
3.22
-0.08
0.78
2.53
P > (t)
0.000
0.002
0.934
0.438
0.015
Const.
0.22
0.06
3.64
Sumber: Hasil pengolahan data dengan STATA 12
0.001
Berdasarkan Tabel 2 diatas
yaitu
95% Conf. Interval
0.0034
0.0104
0.032
0.137
-0.0204
0.0188
-0.0318
0.072
0.0073
0.0646
0.0998
ukuran
0.347
perusahaan
(size),
diperoleh persamaan regresi sebagai
profitabilitas (ROE), leverage (DER),
berikut:
pertumbuhan
CSRD = 0.22 + 0.006Size +
lingkungan (proper) terhadap variabel
0.085Profit – 0.0008Leverage
dependen
+ 0.02Growth + 0.04Proper + e
Responsibility
Persamaan di atas menunjukkan
hubungan antara variabel independen
Nilai
(growth)
yaitu
dan
Corporate
Disclosure
konstanta
sebesar
kinerja
Social
(CSRD).
0.22
menunjukkan apabila semua variabel
28 Jurnal Pembangunan Nagari Volume 2 Nomor 1 Edisi Juni 2017 : 19 - 38
independen bernilai 0, maka CSRD akan
yang positif sebesar
0.02 yang
bernilai positif sebesar 0.22. Koefisien
artinya setiap kenaikan 1% growth akan
variabel
(size)
meningkatkan CSRD sebesar 0.02%
bernilai positif 0.006 yang artinya setiap
dengan asumsi variabel lainnya konstan.
kenaikan 1% size
akan menaikkan
Sementara variabel kinerja lingkungan
CSRD sebesar 0.006% dengan asumsi
(PROPER) juga memiliki nilai yang
variabel lain konstan. Koefisien variabel
positif, yaitu sebesar 0.04. Hal ini
profitabilitas
menunjukkan
ukuran
perusahaan
(ROE)
bernilai
positif
setiap
kenaikan
1%
0.085. Maka dapat disimpulkan setiap
PROPER akan meningkatkan CSRD
kenaikan
sebesar 0.04% dengan asumsi variabel
1%
profitabilitas
akan
meningkatkan CSRD sebesar 0.085%
lain konstan.
dengan asumsi variabel lain konstan.
Koefisien
variabel
leverage
(DER)
Uji Goodness of Fit
memiliki nilai yang negatif yaitu sebesar
Uji Goodness of Fit berguna
-0.0008 yang artinya setiap kenaikan 1%
untuk melihat seberapa besar proporsi
leverage
sumbangan
akan
menurunkan
CSRD
seluruh
variabel
bebas
sebesar 0.0008% dengan asumsi variabel
terhadap variabel terikat, dengan hasil
lain
sebagai berikut:
tetap.
Selanjutnya,
variabel
pertumbuhan (growth) memiliki nilai
Tabel 3 Hasil Uji Goodness of Fit
Source
Model
Residual
Total
SS
0.116
0.177
0.294
df
5
44
49
Number of Observa on : 50
F (5,44)
: 5.76
Prob > F
: 0.0004
R-Squared
: 0.3958
Adj R-Squared
: 0.3271
Root MSE
: 0.0635
MS
0.023
0.004
0.006
Sumber : Hasil Analisis
Pengujian
besarnya
hubungan
(size), profitabilitas (ROE), leverage
antara variabel independen terhadap
(DER),
pertumbuhan
(growth)
variabel dependen dalam penelitian ini
kinerja
diukur menggunakan adjusted R square,
berpengaruh sebanyak 32.71% terhadap
karena jumlah variabel independen lebih
CSRD.
dari satu. Berdasarkan hasil pengolahan
67.29%
data pada Tabel 3 diatas, diperoleh nilai
lainnya diluar variabel pada penelitian
adjusted R square sebesar 0.3271. Hal
ini.
lingkungan
Sedangkan,
sisanya
dan
(proper)
sebesar
dipengaruhi oleh variabel
ini menunjukkan ukuran perusahaan
Pengujian Karakteristik Perusahaan Dan Kinerja Lingkungan TerhadapCorporate Social Responsibility Disclosure-Idamiharti1, Venny D2 29
Uji Koefisien Regresi Secara Simultan
significance level 0.05 ( α = 5% ). Jika
(Uji F)
nilai signifikansi ≤ 0.05 maka dapat
Uji F atau uji simultan adalah uji
statistik
yang
menunjukkan
dikatakan
variabel
independen
apakah
berpengaruh signifikan secara simultan
semua variabel independen (bebas) yang
terhadap variabel dependen. Jika nilai
terdapat
signifikansi > 0.05 maka tidak terdapat
dalam
model
regresi
mempunyai pengaruh yang signifikan
pengaruh
secara
simultan antara variabel independen
simultan
terhadap
dependen
(terikat).
dilakukan
dengan
variabel
Pengujian
ini
yang
signifikan
secara
terhadap variabel dependen
menggunakan
.
Tabel 4 Hasil Uji F
Source
Model
Residual
Total
SS
0.116
0.177
0.294
df
5
44
49
MS
0.023
0.004
0.006
Sumber : Hasil Analisis Data
Pada tabel di atas terlihat bahwa
Number of Observa on : 50
F (5,44)
: 5.76
Prob > F
: 0.0004
R-Squared
: 0.3958
Adj R-Squared
: 0.3271
Root MSE
: 0.0635
variabel
independen
nilai probabilita F sebesar 0.0004 yang
individu/parsial
berarti kecil dari 0.05, maka dapat
dependennya.
dikatakan variabel ukuran perusahaan
dengan menggunakan significance level
(size), profitabilitas (ROE), leverage
0.05 ( α = 5% ). Jika nilai signifikansi ≤
(DER),
pertumbuhan
0.05 maka dapat dikatakan variabel
kinerja
lingkungan
simultan
Corporate
(growth)
(proper)
berpengaruh
Social
dan
secara
terhadap
Responsibility
independen
secara
terhadap
secara
Pengujian
berpengaruh
parsial
terhadap
variabel
dilakukan
signifikan
variabel
dependen. Jika nilai signifikansi > 0.05
Disclosure (CSRD).
maka tidak terdapat pengaruh yang
Uji Koefisien Regresi Secara Parsial
signifikan secara parsial antara variabel
(Uji t)
independen terhadap variabel dependen.
Uji t atau uji parsial bertujuan untuk
Berikut ini merupakan hasil uji parsial
melihat seberapa besar pengaruh setiap
dalam penelitian ini:
30 Jurnal Pembangunan Nagari Volume 2 Nomor 1 Edisi Juni 2017 : 19 - 38
Tabel 5 Hasil Uji t
Variabel
Ukuran Perusahaan (Size)
Profitability (ROE)
Leverage (DER)
Growth
Proper
p>|t|
0.000
0.002
0.934
0.438
0.015
Hasil
Signifikan
Signifikan
Tidak Signifikan
Tidak signifikan
Signifikan
Sumber : Hasil Analisis
Berdasarkan
hasil
uji-t
pada
Pembahasan
Table 5 diatas, ukuran perusahaan (size)
Ukuran Perusahaan (Size) Terhadap
mempunyai nilai signifikansi sebesar
CSR Disclosure
0.000 yang lebih kecil dari 0.05. Hal ini
menunjukkan
hipotesis
1
diterima,
Dalam hipotesis 1
bahwa
ukuran
dinyatakan
perusahaan
(size)
dimana ukuran perusahaan (size) secara
berpengaruh terhadap CSR disclosure,
parsial mempunyai pengaruh terhadap
hal ini sesuai dengan hasil penelitian.
CSRD. Begitu juga dengan variabel
Hasil penelitian ini menunjukkan nilai
profitabilitas
kinerja
koefisien regresi sebesar 0.006 dengan
lingkungan (PROPER), masing-masing
signifikansi sebesar 0.000 yang artinya
memiliki nilai signifikansi 0.002 dan
ukuran perusahaan (size) berpengaruh
0.015. Kedua variabel ini mempunyai
positif terhadap CSR disclosure (CSRD).
nilai signifikansi yang lebih kecil dari
Ukuran perusahaan (size) berpengaruh
0.05. Ini berarti bahwa hipotesis 2 dan
positif terhadap CSRD yang artinya
hipotesis
dimana
semakin besar ukuran perusahaan maka
kinerja
semakin tinggi tingkat pengungkapan
(ROE)
5
profitabilitas
dan
diterima,
(ROE)
dan
lingkungan (PROPER) secara parsial
CSR
mempunyai pengaruh terhadap CSRD.
perusahaan. Hal ini sesuai dengan teori
Sementara variabel leverage (DER) dan
agensi, dimana perusahaan besar yang
pertumbuhan (growth) mempunyai nilai
memiliki biaya keagenan yang lebih
signifikansi secara berturut-turut sebesar
besar akan mengungkapkan informasi
0.934 dan 0.438 . Kedua variabel ini
yang lebih luas untuk mengurangi biaya
mempunyai nilai signifikansi yang lebih
keagenan
besar dari 0.05, sehingga hipotesis 3 dan
perusahaan besar merupakan emiten
4 tidak diterima. Hal ini berarti leverage
yang banyak disoroti, pengungkapan
(DER) dan pertumbuhan (growth) secara
yang
parsial
pengurangan biaya politis sebagai wujud
CSRD.
tidak
berpengaruh
terhadap
(CSRD)
yang
tersebut.
lebih
tanggungjawab
dilakukan
Disamping
besar
sosial
itu,
merupakan
perusahaan
Pengujian Karakteristik Perusahaan Dan Kinerja Lingkungan TerhadapCorporate Social Responsibility Disclosure-Idamiharti1, Venny D2 31
(Sembiring, 2005). Menurut Cowen,
CSR yang dilakukan perusahaan juga
et.al (1987) dalam Sembiring (2005),
cenderung semakin luas. Namun, hasil
secara teroritis perusahaan besar tidak
penelitian
akan lepas dari tekanan. Perusahaan
dengan hasil penelitian Veronica (2008)
besar dengan aktifitas
yang menemukan bahwa size tidak
operasi dan
pengaruh yang lebih besar terhadap
masyarakat
memiliki
akan
memiliki
perbedaan
berpengaruh terhadap CSRD.
memungkinkan
pemegang
memperhatikan
ini
saham
program
sosial
yang
dan
Profitabilitas (ROE) Terhadap CSR
Disclosure
lingkungan yang dibuat perusahaan,
Hipotesis 2 menyatakan bahwa
sehingga pengungkapan tanggungjawab
profitabilitas yang diproksikan dengan
sosial perusahaan akan semakin luas.
Return On Equity (ROE) berpengaruh
Dari sisi tenaga kerja, tentu perusahaan
terhadap CSR disclosure, hal ini sesuai
besar juga cenderung memiliki jumlah
dengan hasil penelitian. Hasil penelitian
tenaga kerja yang lebih besar pula.
ini menunjukkan nilai koefisien regresi
Dengan semakin banyaknya jumlah
sebesar
tenaga kerja dalam suatu perusahaan,
sebesar 0.002 yang artinya profitabilitas
maka tekanan pada pihak manajemen
(ROE) berpengaruh positif terhadap
untuk
memperhatikan
CSR disclosure (CSRD).
tenaga
kerja
akan
kepentingan
semakin
0.085 dengan signifikansi
besar.
Profitabilitas berpengaruh positif
Program berkaitan dengan tenaga kerja
terhadap CSRD yang artinya semakin
yang merupakan bagian
tinggi
dari CSR
kemampuan
perusahaan
perusahaan akan semakin banyak pula
menghasilkan laba, maka semakin tinggi
dilakukan oleh perusahaan. Hal ini
pula tingkat pengungkapan CSR (CSRD)
berarti program CSR perusahaan juga
yang dilakukan perusahaan. Hal ini
semakin banyak dan akan diungkapkan
sesuai dengan teori agensi, dimana
dalam laporan tahunan perusahaan.
perolehan laba yang semakin besar akan
Hasil penelitian ini mendukung
membuat perusahaan mengungkapkan
hasil penelitian-penelitian sebelumnya,
informasi
yaitu hasil penelitian Sembiring (2005),
mengurangi biaya keagenan. Disamping
Ambec and Lanoie (2008), Hasibuan
itu, perusahaan dengan laba yang tinggi
(2001) dan Gray, et.al (2001) yang
juga akan memiliki kemampuan yang
menyatakan
lebih
bahwa
semakin
besar
ukuran perusahaan maka pengungkapan
yang
dalam
lebih
luas
membiayai
untuk
kegiatan
sosialnya, sehingga mereka pun lebih
32 Jurnal Pembangunan Nagari Volume 2 Nomor 1 Edisi Juni 2017 : 19 - 38
mampu untuk melakukan program CSR-
disclosure,
nya dalam jumlah yang lebih banyak.
hipotesis 3 tidak diterima.
Hal ini tentu saja diikuti dengan
dengan
Nilai
demikian
koefisien
regresi
maka
yang
pengungkapan CSR yang lebih luas
negatif mengindikasikan semakin tinggi
dalam
tingkat
laporan
tahunan
perusahaan.
leverage
perusahaan,
maka
Selain itu, pengungkapan CSR yang
semakin rendah pengungkapan CSR
lebih
perusahaan.
luas
juga
disebabkan
karena
Menurut
Belkaoui
dan
pandangan bahwa tanggapan sosial yang
Karpik (1989) dalam Sembiring (2005)
diminta dari manajemen sama dengan
keputusan
kemampuan memperoleh laba.
informasi sosial akan diikuti dengan
Hasil penelitian ini mendukung
untuk
pengeluran
mengungkapkan
biaya
yang
dapat
hasil penelitian-penelitian sebelumnya,
menurunkan pendapatan. Sesuai dengan
yaitu hasil penelitian Veronica (2008)
teori
dan Hackston dan Milne (1996) yang
perusahaan dengan tingkat leverage
menyatakan
tinggi
yang
maka
pengungkapan CSR yang dilakukannya
bahwa
profitabilitas
semakin
perusahaan
agensi,
maka
tinggi
pengungkapan CSR yang dilakukan
agar
tidak
perusahaan juga cenderung semakin luas.
debtholders.
Namun, hasil penelitian ini memiliki
akan
menjadi
manajemen
mengurangi
sorotan
para
Tidak adanya pengaruh yang
penelitian
signifikan dari leverage terhadap CSRD
Sembiring (2005) dan Gray, et. al (2001)
dalam penelitian ini disebabkan karena
dimana ditemukan bahwa profitabilitas
di
tidak berpengaruh terhadap CSRD.
yang tinggi dari perusahaan terhadap
perbedaan
dengan
hasil
Indonesia derajat ketergantungan
hutang
Leverage
(DER)
Terhadap
CSR
Hasil pengujian statistik untuk
leverage
perusahaan
tersebut
hubungan yang
Disclosure
variabel
juga terjadi dan perusahaan-
debtholders,
dengan
bank
walaupun
diproksikan
mempunyai suatu derajat ketergantungan
dengan Debt to Equity Ratio (DER)
yang tinggi pada hutang (Sembiring,
menunjukkan nilai
koefisien regresi
2005). Hal ini tercermin dari data
sebesar -0.0008 dan tingkat signifikasi
sampel yang digunakan dalam penelitian
sebesar 0.934 yang artinya variabel
ini,
leverage berpengaruh negatif namun
menunjukkan
tidak
perusahaan dari 10 perusahaan sampel)
signifikan
yang
sebagai
baik
mempunyai
terhadap
CSR
dimana
rata-rata
perusahaan
bahwa
80%
(8
Pengujian Karakteristik Perusahaan Dan Kinerja Lingkungan TerhadapCorporate Social Responsibility Disclosure-Idamiharti1, Venny D2 33
mempunyai
rasio
hutang
terhadap
semakin tinggi pula pengungkapan CSR
modal sendiri lebih dari satu. Ini dapat
perusahaan.
diinterpretasikan
perusahaan-
pertumbuhan
mempunyai
banyak
perusahaan
bahwa
tersebut
Perusahaan
tinggi
sorotan
dengan
akan
mendapat
sehingga
diprediksi
hutang yang lebih besar dari modalnya
perusahaan
sendiri. Tanpa
kesempatan pertumbuhan yang lebih
dengan
hubungan yang baik
debtholders,
para
maka
tinggi
yang
mempunyai
cenderung
lebih
Corporate
berdasarkan teori agensi, hal ini akan
melakukan
berpengaruh
Responsibility Disclosure.
negatif
terhadap
pengungkapan tanggung jawab sosial.
banyak
Social
Tidak adanya pengaruh yang
sesuai
signifikan dari growth terhadap CSRD
dengan hasil penelitian Veronica (2008)
dalam penelitian ini disebabkan karena
dan Sembiring (2005) yang menemukan
pengungkapan
Hasil
penelitian
leverage
bahwa
tidak
ini
berpengaruh
tahunan
CSR
perusahaan
terhadap pengungkapan tanggungjawab
kewajiban
sosial perusahaan
melakukannya,
dalam
laporan
telah
menjadi
perusahaan
untuk
sehingga
tinggi
rendahnya tingkat growth perusahaan
tidak terlalu menjadi patokan dalam
Growth Terhadap CSR Disclosure
Hipotesis
empat
menyatakan
penyampaian
CSR
perusahaan.
berpengaruh terhadap CSR disclosure,
investor berorientasi pada kinerja jangka
namun hipotesis ini tidak terdukung
pendek
dalam
keuntungan (profit) pada tahun berjalan,
penelitian
ini.
Hasil
dengan
itu,
dilakukan
bahwa pertumbuhan perusahaan (growth)
hasil
Selain
yang
kebanyakan
berorientasi
pengujian statistik untuk variabel growth
sedangkan
Corporate
menunjukkan nilai
Responsibility
dianggap
koefisien regresi
kepada
Social
berpengaruh
sebesar 0.02 dan tingkat signifikasi
pada kinerja jangka menengah dan
sebesar 0.438 yang artinya variabel
jangka panjang.
growth berpengaruh positif namun tidak
Hasil
penelitian
ini
sesuai
signifikan terhadap CSR disclosure,
dengan hasil penelitian Ulfa (2009)
dengan demikian maka hipotesis 4 tidak
yang menemukan bahwa growth tidak
diterima.
berpengaruh
Nilai
koefisien
regresi
yang
growth
perusahaan,
pengungkapan
tanggungjawab sosial perusahaan..
positif mengindikasikan semakin tinggi
tingkat
terhadap
maka
34 Jurnal Pembangunan Nagari Volume 2 Nomor 1 Edisi Juni 2017 : 19 - 38
Kinerja
Lingkungan
(PROPER)
ini
Terhadap CSR Disclosure
Hasil pengujian statistik untuk
variabel
kinerja
lingkungan dengan kinerja ekonomi. Hal
lingkungan
yang
memberikan
kinerja
penjelasan
lingkungan
memberikan
bahwa
perusahaan
akibat
pada
kinerja
diproksikan dengan peringkat PROPER
finansial perusahaan yang tercermin
menunjukkan nilai
pada tingkat return tahunan perusahaan
koefisien regresi
yang
sebesar 0.015 yang artinya variabel
industri,
kinerja lingkungan berpengaruh positif
semakin
signifikan terhadap CSR disclosure,
pengungkapan kinerja lingkungan dan
dengan demikian maka hipotesis 5
tanggungjawab
diterima.
publik sebagai sinyal positif bagi para
Kinerja lingkungan berpengaruh
dibandingkan
return
sebesar 0.04 dan tingkat signifikasi
sehingga
dengan
perusahaan
terdorong
akan
melakukan
sosialnya
terhadap
investor
positif terhadap CSRD yang artinya
semakin
baik
kinerja
lingkungan
Implikasi Penelitian
perusahaan, maka semakin tinggi pula
Berdasarkan hasil penelitian ini
tingkat pengungkapan CSR (CSRD)
dapat
yang dilakukan perusahaan. Hal ini
perusahaan seperti ukuran perusahaan
sesuai dengan teori legitimasi dan
dan
signalling theory , dimana informasi-
lingkungan
informasi baik (good news) seperti
terhadap
kinerja atau ketaatan dan kepedulian
demikian diharapkan perusahaan untuk
terhadap lingkungan dapat memberikan
dapat
sinyal positif bagi para investor diluar,
meningkatkan
hal inipun juga dapat menekan tekanan
semakin
dari
melakukan
para
aktivis
sosial
terhadap
terlihat
bahwa
profitabilitas
serta
perusahaan
CSR
selalu
karakteristik
kinerja
berpengaruh
disclosure.
Dengan
memperhatikan
kinerjanya
mendorong
dan
sehingga
perusahaan
kegiatan
yang
perusahaan, sehingga perusahaan akan
bertanggungjawab terhadap lingkungan
semakin
untuk
sosialnya dan tidak hanya berorientasi
CSR-nya
laba saja. Demikian juga dengan item-
terdorong
mengungkapkan
kegiatan
secara lebih luas.
item
Hasil penelitian ini mendukung
pengungkapan tanggung jawab
sosial perusahaan, hendaknya senantiasa
hasil penelitian Almilia dan Wijayanto
diperbaharui
(2007) yang menemukan bahwa terdapat
yang ada
pengaruh yang signifikan antara kinerja
mungkin
sesuai
di
dapat
dengan
kondisi
masyarakat. Hal
dilakukan
ini
dengan
Pengujian Karakteristik Perusahaan Dan Kinerja Lingkungan TerhadapCorporate Social Responsibility Disclosure-Idamiharti1, Venny D2 35
melibatkan para aktivis sosial serta pihak
dimasukkan dalam penelitian ini.
berwenang terkait dengan masalah sosial.
Disamping itu, tahun pengamatan
juga tidak terlalu panjang sehingga
memungkinkan
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data
dan pengujian hipotesis didapatkan hasil
leverage
bahwa
growth
yang
Kemudian,
kurang
hasil
akurat.
terdapatnya
unsur
tidak
subjektivitas dalam menentukan indeks
berpengaruh terhadap CSR disclosure
pengungkapan CSR. Hal ini dikarenakan
perusahaan food and beverage yang
tidak adanya ketentuan baku yang dapat
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
dijadikan acuan sehingga penentuan
Namun,
(size),
indeks untuk indikator dalam katagori
profitabilitas dan kinerja lingkungan
yang sama dapat berbeda untuk setiap
(proper) berpengaruh terhadap CSR
peneliti
ukuran
dan
penelitian
timbulnya
perusahaan
disclosure perusahaan food and beverage
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) periode 2009 – 2013. Hal ini
menunjukkan bahwa
ukuran
perusahaan,
kemampuan
semakin
semakin
perusahaan
besar
tinggi
dalam
menghasilkan laba serta semakin baik
kinerja lingkungannya akan semakin
meningkatkan kesadaran tanggung jawab
sosial perusahaan.
penelitian
diharapkan
dapat
selanjutnya
menggunakan
perusahaan yang berada disektor lain
seperti
otomotif
dan
pertambangan,
karena sektor-sektor ini juga sangat
rentan terhadap masalah lingkungan.
Selain
itu,menambah
variabel
independen yang lain seperti biaya
operasional,
Keterbatasan
Adapun
SARAN
Bagi
tipe
industri
dan
kepemilikan manajemen untuk melihat
beberapa
keterbatasan
yang terdapat dalam penelitian ini yaitu
jumlah sampel yang masih terbatas
karena hanya menggunakan perusahaanperusahaan yang tergabung dalam sektor
food and beverage saja. Selain itu, nilai
adjusted R square yang masih rendah.
Hal ini menunjukkan bahwa masih
banyak variabel lain yang mempengaruhi
pengaruhnya terhadap Corporate Social
Responsibility Disclosure. Serta juga
dapat menggunakan proksi lain sebagai
indikator variabel seperti jumlah tenaga
kerja
untuk
mengukur
ukuran
perusahaan (size), Earning Per Share
(EPS) untuk mengukur profitabilitas dan
sebagainya.
Kemudian,
menambah
jumlah sampel penelitian dan tahun
CSR disclosure diluar variabel yang
36 Jurnal Pembangunan Nagari Volume 2 Nomor 1 Edisi Juni 2017 : 19 - 38
pengamatan
supaya
hasil
penelitian
lebih akurat. Penelitian selanjutnya juga
dapat menggunakan cara pengungkapan
CSR yang berbeda, sehingga bisa terjadi
keberagaman penelitian
DAFTAR PUSTAKA
AAmbec, S., Paul Lanoie, (2008). Does
It Pay to Be Green? A
Systematic Overview. Academy
of Management Peerspectives,
November 2008: 45-62.
Albino, V., Balice, A., R. Dangelico
(2009). Environmental Strategies
and Green Product Development:
An Overview on SustainabilityDriven Companies. Business
Strategy and the Environment,
18: 83-96
Almilia, L. Spica. dan D. Wijayanto.
(2007). Pengaruh Environmental
Performance Dan Environmental
DisclosureTerhadap Economical
Performance. Proceedings The
1st Accounting Confrence,
Depok, 7-9 November2007. pp.
1-23.
Angling, Mahatma Pian KS. (2010).
Pengaruh
Karakteristik
Perusahaan
dan
Regulasi
Pemerintah
Terhadap
Pengungkapan Corporate Social
Responsibility
(CSR)
Pada
Laporan Tahunan di Indonesia.
Skripsi. Universitas Diponegoro.
Brigham dan Houston (2011). Dasardasar Manajemen Keuangan,
Jilid 1, Salemba Empat, Jakarta
Fauzi, H. et a. (2010). Triple Bottom
Line as Sustainable Corporate
Performance: A Proposition for
the
Future.
Journal
of
Sustainability (2): 1345-1360
Gadenne, David L., Kennedy, Jessica, &
McKeiver, Catherine. (2009). An
Empirical Study of
Environmental Awareness and
Practices in SMEs. Journal of
Business Ethics, 84(1), 45-63.
doi: 10.1007/s10551-008-9672-9.
Gerstenfeld A and Roberts H (2000).
Size matters: barriers and
prospects for environmental
management in small and
medium enterprises in Hillary R
(ed) (2000) Small and medium
enterprises
and
the
environment
–
Business
imperatives.
Greenleaf
Publishing limited, Sheffield,UK
Ghozali, Imam (2009). Aplikasi Analisis
Multivariate Dengan Program
SPSS,
Penerbit
Universitas
Diponegoro. Semarang.
Gray, R., Javad, M., Power, David
M., and Sinclair C. Donald.,
(2001).
“Social
And
Environmental Disclosure, And
Corporate Characteristic: A
Research
Note
And
Extension”.,
Journal
of
Business
Finance
and
Accounting, Vol 28 No. 3, pp
327-356.
Hasibuan, Rizal (2001). “Pengaruh
Karakteristik
Perusahaan
Terhadap
Pengungkapan
Sosial”
Tesis,
Universitas
Diponegoro, Semarang
Hasil Penilaian PROPER KLH (2013).
http://www.menlh.go.id/hasilpenilaian-proper-klh-2013/,
di
akses 25 APRIL 2014
Kusniadji,
S.
(2011).
Mengkomunikasikan
Program
Corporate Social Responsibility
Untuk
Meningkatkan
Citra
Perusahaan. Jurnal Komunikasi
Universitas Tarumanegara. Vol.
3. No.1. p. 55-63.
Pengujian Karakteristik Perusahaan Dan Kinerja Lingkungan TerhadapCorporate Social Responsibility Disclosure-Idamiharti1, Venny D2 37
38 Jurnal Pembangunan Nagari Volume 2 Nomor 1 Edisi Juni 2017 : 19 - 38
Download