APLIKASI SISTEM INDUSTRI PRAKTIKUM 1 TES SAKLAR LEVEL DISUSUN OLEH Yoga Bayu Anggana Pratama (170400390) KELAS Teknik Komputer Kontrol 5C DOSEN PENGAMPU Hanum Arrosida, S.ST., MT POLITEKNIK NEGERI MADIUN JURUSAN TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER KONTROL 2019 Tujuan: - Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja pompa secara otomatis berdasarkan pembacaansensor level atas Prosedure: PART 3.3 TES SAKLAR LEVEL Pada bagian ini, kamu akan menghubungkan sirkuit untuk tes saklar level rendah dan level tinggi LSL 200 dan LSH 200, berturut-turut. Sirkuit ini akan digunakan VFD dan pompa sentrifugal. 1. Pastikan sirkuit pengaman sirkuit utama pada keadaan off. 2. Tempatkan kabel koneksi dan hubungkan sesuai sirkuit pada gambar 32. Koneksi sirkuit ini menghubungkan saklar level rendah dan level tinggi LSL 200 dan LSH 200, berturut-turut, ke logika kontrol terprogram (PLC). Itu juga menghubungkan VFD dan pompa sentrifugal. 3. Tempatkan katup tangan HV 200B jalur tangki penyimpanan, seperti ditunjukkan gambar 33. 4. Buka (penuh berlawanan jarumjam HV 200B. 5. Tempatkan katup kontrol arus FV 200,seperti pada gambar 34. 6. Buka (searah jarum jam) FV 200. FV 200 harus terbuka secara signifikan, tetapi disini tidak ada “Stop” jika kenop diputar terlalu banyak berlawanan jarum jam. Tentang dua rotasi penuh berlawanan dengan jarum jam dari posisi tertutup penuh (penuh searah jarum jam) adalah point pembuka yang bagus. 7. Pastikan pada tangki penyimpanan mengembalikan katup tangan HV 200D, seperti pada gambar 35. 8. Tutup penuh (penuh searah jarum jam) HV 200D. 9. Tempatkan jalur tekanan memintasi katup tangan HV 100, seperti gambar 36. 10. Buka HV 100 dengan memutar pegangan hitam ke kanan. Pegangan hitam harus tegak lurus dengan trainer hitam. 11. Nyalakan pemutus arus sirkuit utama. 12. Tempatkan Variabel Frequency Drive (VFD), sesuai gambar 38. VFD secara otomatis menyala dengan trainer. Tampilan awal harus mengindikasikan frekuensi keluaran saat ini, yang mana adalah 0 Hz, sesuai gambar 37. Jika penunjuk salah berkedip dan muncul kode kesalahan (yaitu nilai yang dimulai dengan “F”) pada tampilan, unduh Powerfiex 4 buku pengguna dari http://ab.rockwellautoation.com, jika masalah tidak dapat diselesaikan menggunakan buku pedoman manual, hubungi amatrol untuk bantuan. 13. Pada VFD , tekan Sel untuk menyalakan grup parameter. Huruf (A,d,P) Parameter grup seharusnya menyala. 14. Tekan panah atas atau bawah sampai grup parameter berubag menjadi “P”. “P” merepresentasikan program grup dasar. 15. Tekan tombol enter untuk masuk ke program grup dasar. Angka yang benar seharusnya berkedip. 16. Tekan panah atas atau bawah untuk menggulirkan hingga angka parameter sampai P031 pada tampilan. 17. Tekan tombol enter untuk melihat nilai parameter. 18. Pastikan jika nilai parameter teratur pada 220. 19. Jik perlu , lakukan substep berikut untuk mengubah nilai parameter. A. Tekan tombol enter untuk masuk ke mode program. Angka yang benar seharusnya berkedip dan program LED harus menerangi jika itu adalah parameter terprogram. B. Tekan panah atas dan bawah untuk mengubah nilai parameter. C. Tekan enter untuk menyimpan nilai baru. 20. Tekan tombol Esc untuk kembali ke nilai parameter. 21. Ulangi step 16 sampai 19 untuk mengatur atau memastikan pengaturan parameter VFD berikut: P031 = 220 (tegangan rotasi motor [VAC]) P033 = 4.5 (arus berlebih motor [Amp]) P036 = 1 (skema kontrol 3 kabel untuk memulai perangkat). P038 = 0 (sumber kecepatan potensiometer pada kontrol panel VFD) P039 = 10.0 (waktu akselerasi adalah 10 sekon) P040 = 5.0 (waktu deklarasi 5 sekon). 22. Tekan Esc untuk menampilkan parameter grup. Huruf menu grup parameter harus berkedip. 23. Tekan panah atas atau bawah sampai huruf parameter grup berubah menjadi “A”. Ini merepresentasikan grup program lanjutan. 24. Tekan tombol enter untuk masuk ke grup program lanjtan. Angka yang benar pada tampilan seharusnya berkedip/ 25. Ulangi langka 16 sampau 19 untuk mengatur atau memastikan pengaturan parameter VFD berikut : A088 = 230 (tegangan maksimum [VAC]) A089 = 3.5 (arus maksimum keluaran [Amp]) A091 = 2.0 (frekuensi PWM [kHz]) 26. Tekan Esc dua kali untuk meninggalkan melihat parameter dan mengeditnya. NOTE Untuk mengatur semua nilai parameter VFD pada nilai asal pabrik. Lakukan prosedur pada Appendix B2. Jika Reset pabrik telah selesai, ulangi step 12-25. 27. Tempatkan saklar level rendah dan slevel tinggi LSL 200 dan LSH 200, berturut-turut pada tangki proses seperti gambar 38. 28. Pastikan bahwa saklar level rendah LSL 200 memposisikan jauh kebawah dari siku ganjalan sebisanya. Jika tidak memindahkan nya. 29. Pastikan bahwa saklar level tinggi dari LSH 200 pada posisi jauh keatas dari siku ganjalan sebisanya. Jika tidak memindahkan itu. 30. Tempatkan LED pada akhir dari saklar level rendah dan level tinggi LSL 200 dan LSH 200, berturut-turut seperti pada gambar 39. LED pada saklar LSL 200 akan menyala ketika sensor mendeteksi air dalam tangki proses (kira-kira 0.25 cm (0.6 inchi)), seperti pada gambar 40. NOTE Ketika saklar level tinggi LSH 200 terhubung dengan PLC, PLC akan secara otomatis menghentikan pompa jika level air dalam tangki proses dipicu oleh saklar. Itu akan mencegah level air dalam tangki berlebih. 31. Tekan tombol mulai hijau VFD pada panel VFD-PLC INTERFACE untuk memulai pompa sentrofugal. 32. Putar kenob kontrol kecepatan VFD penuh searah jarum jam untuk memastikann kecepatan pompa pada maksimal rpm. Tampilan VFD harus menunjukan 50.0 (untuk operasi 50 Hz) atau 60.0 (untuk operasi 60 Hz). Pastikan bahwa arus yang melewati sistem dengan mengamati arus melalui rotameter vertikal FI 200A, seperti ditunjukan pada gambar42. Jika disana tidak ada arus, gunakan tombol berhenti merah VFD untuk menghentikan pompa dari pengoperasian. Pastikan bahwa jalur katup tangan tangki penyimpanan HV 200B terbuka (penuh berlawanan jarum jam). Pastikan bahwa katup kontrol arus FV 200 terbuka (tidak penuh searah jarum jam). Jika katup itu terbuka dan masih tidak ada arus, pompa mungkin butuh persiapan. NOTE Pompa harus nya tidak beroperasi tanpa cairan. Segel pompa dan pembungkus bergantung pada cairan yang dipompa sebagai pelumas. Penghentian dari sebuah pompa sentrifugal mungkin dapat secara penuh tertutup tanpa merugikan pompa, kadang, operasi yang terus menerus dengan sebuah penghentian tertutup tidak direkomendasikan karena pompa dapat terlalu panas. 33. Jika pompa sentrifugal tidak dibutuhkan untuk di siapkan, loncat ke step 36. Jika tidak, siapkan pompa sentrifugal, tempatkan baut pada kiri akhir dari pompa, seperti ditunjukan pada gambar 43. 34. Gunakan kunci inggris penyetel untuk melonggarkan baut sampai air keluar dan siap mengalir (yaitu ketika tidak ada udara)/ 35. Eratkan baut dasar dan ulangi langkah 30-31. Jika pompa telah dirapikan, dan disana tetap tidak ada arus pada langkah 31, hubungi amatrol untuk bantuan. 36. Amati level air dalam tangki proses dengan mengobservasi indikator level pada tanda level standar pada samping tangki. 37. Amati LED pada saklar level rendah LSL 200. 38. Pastikan bahwa lampu LED LSL 200 ketika level air mencapai atas sekitar ¼ dari diameter dari sensor. Seperti pada gambar 44. LED seharusnya menyala ketika level air kira-kira 0.25 cm (0.6 ichi). 39. Ketika level air mencapai kira-kira 15 cm (6 inchi), tekan tombol STOP VFD pada panel INTERFACE VFD-PLC untuk menghentikan pompa sentrifugal. 40. Buka kembali katup tangan HV 200D (penuh searah jarum jam) tangki penyimpanan untuk memperbolehkan air untuk mulai terkuras dari tangki proses. 41. Ketika level air dalam tangki proses mencapai kira-kira 8 cm (3 inchi), tutup kembali katup tangan HV 200D (penuh searah jarum jam) 42. Tekan tombol mulai hijau VFD pada panel INTERFACE VFD-PLC untuk memulai pompa sentrifugal. 43. Amati level air dalam tangki proses dengan mengobservasi indikasi level pada tanda level standar pada samping tangki. 44. Amati LED pada saklar level tinggi LSH 200. 45. Pastikan bahwa LED LSH 200 menyala ketika level air mencapai atas sekitar ¼ dari diameter sensor, sesuai yang i=ditunuukkan gambar 45. LED harusnya menyala ketika level air kira-kira 25 cm (10 inchi). 46. Pastikan bahwa pompa sentrifugal otomatis mati ketika level air mencapai saklar level tinggi LSH 200 (LED menyala). 47. Jika pompa tidak otomatis berhenti ketika air mencapai saklar LSH 200, tekan tombol merah berhenti VFD pada panel INTERFACE VFD-PLC untuk menghentikan pompa sentrifugal. Cek kembali pengkabelan dalam gambar 32. Jika pengkabelan benar, hubungi Amatrol untuk bantuan 48. Buka (penuh searah jarum jam ) katup tangan tangki penyimpanan HV 200D untuk memperbolehkan air untuk mulai mengering dari tangki proses. 49. Jika kamu melanjutkan ke bagian 3.4 loncat ke langkah 56. 50. Pada VFD, tekan Sel untuk menampilkan Parameter group. Huruf grup parameter (A,d,P) harus berkedip. 51. Tekan panah atas atau bawah sampai huruf parameter grup berubah menjadi “P”. “P” menandakan grup program dasar. 52. Tekan button enter untuk masuk ke grup program dasar. Digit yang benar dalam tampilan harusnya berkedip. 53. Tekan panah atas atau bawah untuk menggulirkan sampai angka parameter P038 ditampilkan. 54. Tekan buton enter untuk melihat nilai parameter. 55. Lakukan substep untuk merubah nilai parameter P038. A. Tekan tombol enter untuk masuk ke mode program Digit yang benar seharusnya berkedip dan program LED harus menerangi jika itu sebuah parameter terprogram. B. Tekan panah atas atau panah bawah untuk merubah nilai parameter ke 3 (sumber kecepatan adalah 4-20 mA sinyal analog). C. Tekan tombol enter untuk menyimpan nilai baru D. Tekan Esc dua kali untuk keluar dari melihat dan mengedit parameter. CATATAN Untuk mereset nilai semua parameter VFD ke pengaturan pabrik, lakukan langkah dalam apendix B2. Jika reset pengaturan pabrik selesai, ulangi langkah 12-25 dan kemudian langkah 48-55. 56. Buka kembali (penuh searah jarum jam) katup tangan HV 200D tangki penyimpanan untuk memperbolehkan air untuk terkuras dari tangki proses. 57. Matikan saklar pemutus utama. CATATAN Kamu mungkin melihat F004 berkedip indikasi kesalahan pada VFD seperti trainer power telah mati. Indikasi kesalagan adalah sebuah kondisi tegangan berada dibawah , dan normal seperti tenaga di hilangkan dari VFD. 58. Lepaskan semua kabel. Jika ada sirkuit yang tidak beroperasi seperti deskripsi, hubungi amatrol untuk bantuan. Rangkaian: Parameter: P031 = 220 A088 = 230 P033 = 4,5 A089 = 3,5 P036 = 1 A091 = 2.0 P038 = 0 P039 = 10,0 Operasi VFD = 45. Hz P040 = 5.0 Hasil: No. Level atas yang terbaca Kondisi Pompa 1. 2 inchi On 2. 4 inchi On 3. 6 inchi Off Analisa Data Percobaan: Pada praktikum ini bertujuan agar pompa dapat berhenti apabila tekah mencapai set point yang diinginkan. Setelah semua parameter disiapkan/diatur maka didapat setpoint yaitu 6 inchi. Selain dilakukan pengamatan saat ketinggian air mencapai setpoint juga dilakukan pengamatan saat ketinggian air 2 inchi dan 4 inchi. Saat ketinggian air mencapai 2 inchi pompa tetap menyala dan mengalirkan air, sehingga didapat data percobaan saat air mencapai 2 inchi maka popa tetap menyala. Ketika tinggi air mencapai 4 inchi dilakukan pengamatan kembali, ternyata pompa tetap menyala dan mengalirkan air ke bak penampungan, sehingga didapat data pompa tetap menyala meskipun tinggi air mencapai 4 inchi. Saat tinggi air mencapai setpoint 6 inchi dilakukan pengamatan kembali, didapat data yang berbeda yaitu pompa berhenti saat mencapai setpoint. Berarti didapat data saat level air mencapai 6 inchi maka pompa akan mati. Ini sesuai dengan pengaturan alat yang telah di atur sebelumnya. Kesimpulan Dari hasil praktikum dapat disimpulkan: - Rangkaian bekerja sesuai yang diinginkan dibuktikan dengan pompa dapat mengalirkan air ke tangki - Pembacaan ketinggian air dengan sensor level cukup akurat