Uploaded by Tauherate

PROSES DATA PASIEN

advertisement
TAUHERATE, Amd.,AK
 Data/dokumen adalah Suatu hasil rekaman
yang berisi informasi. Dalam pengertian
sehari-hari dokumen diartikan sebagai secarik
kertas yang berisi tulisan atau grafis lainnya.
 Jenis-jenis dokumen yang dikelola antara
lain: surat-surat (surat masuk/keluar), SOP,
laporan kegiatan, dokumen kepegawaian,
dokumen keuangan dan dokumen pemeriksaan
pasien
 Rekam
Medis
menurut
Permenkes
No.269/Menkes/Per/III/2008 adalah Berkas yang
berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan yang
telah diberikan kepada pasien.
 Fungsi rekam medis:
1. Menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka
upaya peningkatan pelayanan kesehatan di institusi
pelayanan kesehatan
2. Sebagai alat informasi medis
3. Alat komunikasi
4. Bukti tertulis tentang pelayanan
5. Alat untuk analisis dan evaluasi kualitas pelayanan
 Secara garis besar, kegiatan rakam medis terdiri
dari 3 kegiatan yaitu:
1. Pencataan / pengumpulan data
Yaitu pencatatan identitas pasien (berupa data khas
diantaranya: nama, tempat dan tanggal lahir, jenis
kelamin, alamat, status perkawinan. Dan data social
seperti: agama,pendidikan, pekerjaan,identitas
orangtua,
identitas
penanggung
jawab
pembayaran) dilakukan di tempat pendaftaran atau
tempat penerimaan pasien dan dikerjakan oleh
petugas perekam medis.
2. Pengelolaan berkas / dokumen atau penyimpanan
Yaitu upaya pengelolaan rekam medis agar isinya
lengkap, mudah dimengerti, mudah disimpan, dan
mudah
diambil
kembalijika
diperlukan.
Pengelolaan ini erat kaitannya dengan tempat
penyimpanan rekam medis, system penomoran,
alat-alat yang digunakan, assembling (yaitu salah
satu kegiatan yang berfungsi untuk meneliti
kelengkapan isi dan perakit dokumen rekam
medis sebelum disimpan), analisis kuantitatif dan
kualitatif.
3. Pengelolaan data
Yaitu kegiatan mengumpulkan data, menghtung dan
menganalisis data-data dari kegiatan maupun data-data
medis dan non medis yang ada direkam medis sehingga
dapat menjadi suatu laporan antau informasi yang
dibutuhkan.
Pengelolaan data meliputi pengumpulan data dari buku
register dipindah ke sensus harian dari tiap tempat
penerimaan pasien dan tempat pelayanan, kemudian
berkas yang sudah lengkap dapat dilakukan pengolahan
data atau koding( pemnerian kode penyakit dari
giagnosa)
kemudian
dapat
dilakukan
index
(pengelompokan) berdasarkan identitas pasien, alamat,
penyakit,dokter yang merawat dll.
 Cara Pengumpulan Data Pasien, dapat dilakukan
dengan cara:
1. Wawancara langsung
2. Mengisi formulir
bersangkutan
identifikasi
oleh
orang
yang
3. Gabungan antara wawancara dan pengisian formulir
 Tata Cara Pencatatan data Pasien
Untuk dapat mencatat data pasien yang lengkap
maka perlu disediakan kolom-kolom dan caraa
pengisian atau penulisan yang benar.
1. Nomor rekam medis (Nomor Urut Pasien/
Nomor induk Pasien)
Dalam penulisan nomor rekam medis diperlukan
aturan sistem penomoran yaitu tata cara
penulisan nomor yang diberikan kepada pasien
yang datang sebagai bagian dari identitas pribadi
pasien yang bersangkutan.
 Ada tiga sistem pemberian nomor pada pasien, yaitu:
a. Pemberian nomor cara seri
Dikenal dengan nama Serial Numbering System (SNS)
adalah Suatu sistem penomoran dimana setiap penderita
yang berkunjung selalu mendapatkan nomor baru.
Keuntungan: Petugas mudah mengerjakan.
Kerugian: Membutuhkan waktu lama dalam mencari
dokumen rekam medis lama.
b. Pemberian nomor cara unit
Dikenal dengan nama Unit Numbering System (UNS)
adalah Suatu sistem penomoran dimana sistem ini
memberikan satu nomor kepada pasien pada saat pasien
pertama kali datang dan digunakan selamanya pada
kunjungan berikutnya.
Keuntungan: Informasi klinis tentang pasien dapat
berkelanjutan karena semua data dan informasi mengenai
pasien dan pelayanan yang diberikan berada dalam satu
folder.
Kerugian: Pelayanan pendaftaran terhadap pasien yang
pernah berkunjung atau sebagai pasien lama akan lebih
lama.
c. Pemberian nomor cara seri
Dikenal dengan Serial Unit Numbering System (SUNS)
adalah Suatu sistem pemberian nomor dengan cara
penggabungan sistem seri dan sistem unit. Dimana setiap
pasien datang berkunjung diberikan nomor baru dengan
dokumen baru. Kemudian setelah pelayanan petugas
akan mencari bukti lama rekam medis pasien dan
menggabungkannya dengan dokumen yang baru.
Keuntungan: Pelayanan menjadi lebih cepat karena
semua pasien dianggap pasien baru.
Kerugian: Petugas menjadi lebih repot setelah selesai
pelayanan.
2. Nama Pasien
Penulisan nama pasien dalam dokumen rekam medis
terdiri dari beberapa cara yang dikelompokkan dari jenis
nama pasien.
a. Apabila dengan wawancara, penyebutan nama sebaiknya
dengan di eja, hal ini dilakukan untuk menghindari
kesalahan penulisan nama.
b. Nama pasien harus lengkap (bukan nama panggilan)
c. Nama gelar ditulis di belakang nama asli dan di dalam
tanda kurung.
Contoh: Nama : Prof.Dr. Emil, ditulis : Emil (Prof.Dr)
d. Nama pasien diikuti dengan nama suami.
e. Pasien dengan marga, maka penulisannya adalah nama
marga diikuti nama sendiri
f. Nama ditulis dengan ejaan yang disempurnakan
g. Bagi pasien perempuan, diakhiri dengan Nn atau Ny
sesuai dengan status perkawinannya, Untuk Tuan, bapak
dan Saudara tidak dicantumkan.
3. Alamat
Penulisan alamat sebaiknya ditulis alamat tinggal sekarang (sesuai
dengan KTP), dengan mencatat nama jalan, nomor rumah, RT/RW,
Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten atau Kota Madya dan Kode
Pos.
4. Tempat tanggal Lahir
5. Usia
Diisi sesuai isian/kolom yang disediakan. Misalnya jika usianya
masih dalam hari maka penulisan diletakkan dalam kolom hari, jika
usianya bulan maka penulisan dalam kolom bulan, dst.
6. Jenis Kelamin
7. Status Perkawinan
a. Kawin
b. Belum / tidak kawin
c. Duda
d. Janda
Download