Alamat : Jl. Pendreh No.187 Muara Teweh, Kab.Barito Utara, Kalimantan Tengah Telp. 0519-21495 Whatsapp : 08152025364 E-mail : [email protected] Website: cuacabarito.com Ketika MJO aktiv di sebagian wilayah Indonesia PENGANTAR Dengan semakin pesatnya Pembangunan di negara kita umumnya serta daerah Kabupaten Barito Utara dan Murung Raya pada khususnya, maka Tim redaksi Pengarah Sudarmono stasiun Meteorologi Beringin Barito Utara merasa perlu untuk memberikan laporan kondisi cuaca/ iklim yang lebih berorientasi pada kebutuhan para Pemimpin Redaksi Sunardi pengguna jasa informasi cuaca/ iklim tersebut. Editor Renysa Lidiano Buletin edisi Mei 2019 ini memuat informasi suhu permukaan, curah hujan, visibility / jarak pandang horizontal, kelembaban udara, tekanan udara, lama penyinaran matahari, penguapan, angin permukaan ditambah dengan informasi indeks kekeringan yang bermanfaat untuk memprediksi Anggota Redaksi Qomar Maulidi Ivan Auyudy Reny Susilowati Cahyani Dian P. Ayu Vista W. akan adanya kebakaran hutan dan atau lahan di daerah cakupan Stasiun meteorologi Beringin Barito Utara. Dengan segala keterbatasan yang ada, kami berharap informasi ini dapat bermanfaat. Kami juga mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan materi buletin ini. Muara Teweh, Juni 2019 Kepala Stasiun Meteorologi Beringin Barito Utara, SUDARMONO NIP. 1975040301996031001 i Alamat Redaksi Stamet. Beringin Barito Utara Jl. Pendreh No.183 Kalimantan Tengah 73811 Email : [email protected] DAFTAR ISI Hal Pengantar ..................................................................................................... i DAFTAR ISI ............................................................................................... ii PENDAHULUAN......................................................................................... iii PENGERTIAN ............................................................................................ iv I. Laporan kejadian cuaca per Mei 2019 ............................................... 1 1.1. Tekanan Udara ............................................................................ . 1 1.2. Suhu Udara ................................................................................. . 1 1.3. Kelembaban Udara ..................................................................... . 2 1.4. Penyinaran Matahari ................................................................... . 3 1.5. Penguapan ................................................................................... . 3 1.6. Hujan ........................................................................................... . 4 1.7. Penglihatan Mendatar ................................................................. . 5 Evaluasi hujan bulan Mei 2019.................................................. ....... 5 2.1. Evaluasi Hujan di Muara Teweh ................................................ . 5 2.2 Evaluasi Hujan di Puruk Cahu ..................................................... . 5 III. Prakiraan Jumlah Curah Hujan per Juli 2019 dan Agustus 2019 ...... . 7 IV. Laporan kondisi terakhir indeks kekeringan Mei 2019. .................... 7 V. Prakiraan Daerah Potensi Banjir......................................................... 8 VI. Angin Permukaan Daerah Muara Teweh dan sekitarnya. .................. 9 VII. Lightning Detector...................... ........................................................ 10 II. VIII. PM10 ................................................................................................... VIII. Cuaca Ekstrim di Barito Utara dan Puruk Cahu ................................. ii 11 12 PENDAHULUAN Stasiun Meteorologi Beringin Barito Utara merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika yang memiliki tugas melaksanakan pengamatan, pengumpulan dan penyebaran data, pengolahan, analisis dan prakiraan serta pelayanan jasa di bidang Meteorologi terletak pada 000 56’ 26,79’’ LS dan 1140 53’ 34,58’’ BT dengan ketinggian 40,82 dpl di Kabupaten Barito Utara Propinsi Kalimantan Tengah. Kabupaten Barito Utara merupakan wilayah negara Indonesia yang dekat dengan garis katulistiwa serta dikelilingi oleh dua Samudra dan dua Benua. Posisi ini menjadikan Indonesia sebagai daerah pertemuan sirkulasi meridional (UtaraSelatan) dikenal sebagai Sirkulasi Hadley dan sirkulasi zonal (Timur-Barat) dikenal sebagai Sirkulasi Walker, dua sirkulasi yang sangat mempengaruhi keragaman iklim di Indonesia. Pergerakan matahari yang berpindah dari 23.5° Lintang Utara ke 23.5° Lintang Selatan sepanjang tahun mengakibatkan timbulnya aktivitas monsun yang juga ikut berperan dalam mempengaruhi keragaman iklim. Pengaruh lokal terhadap keragaman iklim juga tidak dapat diabaikan, karena Barito Utara yang dilalui sungai Barito dan memiliki bentuk topografi berbukit bukit serta tanaman hutan/perkebunan yang beragam masih cukup luas menyebabkan sistem golakan lokal cukup dominan. Faktor lain yang diperkirakan ikut berpengaruh terhadap keragaman iklim ialah gangguan siklon tropis. Semua aktivitas dan sistem ini berlangsung secara bersamaan sepanjang tahun akan tetapi besar pengaruh dari masing-masing aktivitas atau sistem tersebut tidak sama dan dapat berubah dari tahun ke tahun. ii PENGERTIAN 1. CURAH HUJAN Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang jatuh pada tempat yang datar dengan asumsi tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) milimeter adalah air hujan setinggi 1 (satu) milimeter saat tertampung pada tempat yang datar seluas 1 m 2 menghasilkan volume/ isi sebanyak 1 (satu) liter. 2. CURAH HUJAN KUMULATIF SATU BULAN Curah hujan kumulatif 1 (satu) bulan adalah jumlah curah hujan yang terkumpul selama 28 atau 29 hari untuk bulan Desember dan 30 atau 31 hari untuk bulan-bulan lainnya (sesuai jumlah hari dalam satu bulan di kalender). 3. SIFAT HUJAN Sifat hujan merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan komulatif selama satu bulan disuatu tempat dengan rata-rata atau normalnya selama periode tertentu pada bulan dan tempat yang sama. Sufat hujan di bagi menjadi 3 kategori a. Atas Normal (AN) : Jika nilai perbandingannya >115% terhadap rata-ratanya b. Normal : Jika nilai perbandingannya antara 85% - 115% terhadap rata-ratanya c. Bawah Normal (BN) : Jika nilai perbandingannya < 85% terhadap rata-ratanya Dengan demikian daerah yang sifat hujannya Bawah Normal (BN) bukan berarti didaerah tersebut kurang hujan, demikian pula jika suatu daerah yang sifat hujannya Atas Normal (AN) bukan berarti didaerah tersebut banyak hujan. Hal ini bergantung pada curah hujan rata-rata bulanannya pada tempat yang bersangkutan. iii 4. INDEKS BAHAYA KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN Untuk keperluan pemantauan bahaya kebakaran hutan dan lahan pihak BMKG Beringin Barito Utara memberi tambahan informasi berupa indeks tingkat bahaya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan umumnya dan Kabupaten Barito Utara khususnya. Indeks tingkat bahaya kebakaran ini dikembangkan oleh Integrated Forest Fire Management (IFFM) Departemen kehutanan dengan LSM dari Jerman GTZ. Dari pengembangan yang berorientasi pada perilaku api dan hubungannya dengan kondisi cuaca seperti suhu maksimum, jumlah curah hujan harian dan rata rata tertinggi curah hujan tahunan dari stasiun Meteorologi setempat maka dihasilkan sebuah rumus yang mendekati disebut rumus “Keetch Byram” untuk menentukan tingkat kekeringan atau tingkat bahaya kebakaran hutan dan lahan yang ada. Rumus tersebut memberikan informasi berupa tingkatan bahaya kebakaran mulai rendah , sedang, tinggi, ekstrim. Laporan tingkat bahaya kebakaran tersebut menjadi bahan awal untuk tindakan yang harus dilakukan guna menyelamatkan hutan dan atau lahan dari bahaya kebakaran yang akan bisa terjadi. 5. LIGHTNING DETECTOR Lightning Detector adalah software yang digunakan untuk mendeteksi, menganalisa data lightning secara real-time, dan membaca kembali file arsip yang tersimpan. Cara kerjanya adalah setiap loncatan lightning (kilat dr awan ke awan, awan ke tanah) atau didalam awan itu sendiri menghasilkan beberapa pulse listrik I(strokes/sambaran). Pulse listrik inilah yang dideteksi oleh antena pada sistem software ini. Masing-masing strokes dianalisa untuk menentukan cuaca apakah ada lightning atau tidak. iv 6. PM10 Partikulat adalah zat padat/cair yang halus dan tersuspensi di udara. Misalnya embun, debu, asap, fumes dan fog. Partikulat ini dapat terdiri atas zar organik dan anorganik (Slamet, 2000). Suspended partikulat adalah partikel halus diudara yang terbentuk pada pembakaran bahan bakar minyak. Terutama partikel halus yang disebut PM10 (Particulat Matter 10) yang sangat berbahaya bagi kesehatahn (Soemarwoto, 2002) Partikulat (PM10) adalah partikel udara (debu, asap) yang berukuran lebih kecil dari 10 mikron (mikrometer). Debu dan asap sering dijadikan salah satu indikator pencemaran yang digunakan untuk menunjukan tingkat bahaya baik terhadap lingkungan, kesehatan maupun keselamatan kerja. Partikulat ini akan berada di udara dalam jangka waktu yang lama dalam keadaan melayang diudara dan terhirup melalui saluran pernafasan. Nilai ambang batas (NAB) adalah batas konsentrasi polusi udara yang diperbolehkan berada dalam udara ambien (NAB PM10 = 150 microgram/m3). Data hasil monitoring PM10 berupa range konsentrasi partikulat sebagai berikut : v EVALUASI CUACA MUARA TEWEH DAN PURUK CAHU BULAN MEI 2019 Kegiatan Pengamatan cuaca wilayah Muara Teweh dan Puruk Cahu dilakukan baik secara manual maupaun otomatis di Stasiun Meteorologi Beringin Barito Utara. Pengamatan cuaca tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan informasi cuaca terhadap kegiatan penerbangan di Bandara Beringin, maupun kebutuhan lainnya. Pengamatan dilakukan dengan mengamati dan mengukur, menggunakan instrumen maupun secara manual terhadap unsur-unsur cuaca, diantaranya angin, penglihatan mendatar, keadaan cuaca, tekanan, suhu, hujan, awan dan keadaan tanah. Sedangkan dalam kegiatan analisa dan prakiraan, dilakukan dengan memperhatikan kondisi fisis dan dinamika atmosfer dengan memanfaatkan data dari model BMKG. I. Laporan Kejadian Cuaca per Mei 2019 1.1 Tekanan Udara Berdasarkan data tekanan udara tiap jam selama bulan Mei 2019, didapatkan rata-rata tekanan udara sebesar 1010.0 mb. Kondisi tekanan udara rata-rata harian selama bulan Mei 2019 dapat dilihat pada gambar grafik berikut ini: Gambar 1. Tekanan Udara Harian Muara Teweh Bulan Mei 2019 1.2 Dari grafik tersebut, terlihat bahwa tekanan udara rata-rata harian pada bulan Mei 2019 bernilai maksimum pada tanggal 2 Mei sebesar 1011.5 mb dan bernilai minimum pada tanggal 31 Mei sebesar 1007.8 mb. Sedangkan tekanan maksimum absolut terjadi pada tanggal 2 Mei 2019 sebesar 1014.1 mb , dan tekanan minimum absolut terjadi pada tanggal 29 Mei sebesar 1005.1 mb. Suhu Udara Stamet Beringin Barito Utara - Edisi Mei 2019 1 Berdasarkan data Suhu udara aktual tiap jam selama bulan Mei 2019, didapatkan rata-rata suhu udara bulanannya sebesar 28.1 °C. Kemudian dari data rata-rata suhu udara, suhu maksimum dan suhu minimum harian, di dapatkan grafik sebagai berikut: Gambar 2. Grafik Suhu Udara (Rata-rata, Mak dan Min) Muara Teweh Bulan Mei 2019 Dari grafik tersebut, terlihat bahwa suhu udara rata-rata harian pada bulan Mei 2019 bernilai maksimum pada tanggal 1,4, 7,19, 20, 22, 25 dan 26 Mei sebesar 29.0°C dan bernilai minimum pada tanggal 14 dan 17 Mei sebesar 26.0°C. Sedangkan suhu maksimum absolut terjadi pada tanggal 20 Mei 2019 sebesar 34.9 C , dan suhu minimum absolut terjadi pada tanggal 27 Mei sebesar 22.4°C. 1.3 Kelembaban Udara Berdasarkan data kelembaban udara tiap jam selama bulan Mei 2019, didapatkan rata-rata kelembaban udara pada bulan tersebut sebesar 83.7%. Kondisi kelembaban udara rata-rata harian selama bulan Mei digambarkan dengan grafik sebagai berikut : Stamet Beringin Barito Utara - Edisi Mei 2019 2 Gambar 3. Grafik Kelembaban Udara Muara Teweh Bulan Mei 2019 Dari grafik tersebut, terlihat bahwa kelembaban udara rata-rata harian pada bulan Mei 2019 bernilai maksimum pada tanggal 17 Mei sebesar 93.0 % dan bernilai minimum pada tanggal 1 dan 26 Mei sebesar 79.0 %. Sedangkan kelembaban maksimum absolut terjadi pada tanggal 1, 2, 3, 18, 23, dan 31 Mei 2019 sebesar 98% , dan kelembaban minimum absolut terjadi pada tanggal 25 Mei sebesar 54%. 1.4 Penyinaran Matahari Berdasarkan data penyinaran matahari yang terjadi di wilayah Muara Teweh pada bulan Mei 2019, didapatkan rata-rata penyinaran matahari selama bulan Mei 2019 sebesar 84%. Berikut grafik penyinaran matahari harian yang terjadi selama bulan Mei 2019 di Muara Teweh: Gambar 4. Grafik Penyinaran Matahari harian Muara Teweh bulan Mei 2019 Stamet Beringin Barito Utara - Edisi Mei 2019 3 Dari grafik tersebut didapat bahwa nilai maksimum lama penyinaran matahari yang terukur pada bulan Mei 2019 mencapai nilai 100 % yang terjadi pada tanggal 1, 2, 5, 6, 8, 9, 26, 28, 29 dan 30 Mei. Sedangkan nilai minimum terjadi pada tanggal 18 Mei sebesar 25 %. 1.5 Penguapan Berdasarkan data penguapan yang terjadi di wilayah Muara Teweh pada bulan Mei 2019, didapatkan rata-rata penguapan sebesar 4.5 mm. berikut grafik penguapan bulan Mei 2019 di Muara Teweh: Gambar 5. Grafik Penguapan Harian Muara Teweh Bulan Mei 2019 Dari grafik penguapan terlihat bahwa penguapan maksimum terjadi pada tanggal 11 Mei sebesar 7.3 mm dan penguapan minimum terjadi pada tanggal 18 Mei sebesar 1.2 mm. 1.6 Hujan Berdasarkan data curah hujan yang terjadi di wilayah Muara Teweh pada bulan Mei 2019, didapatkan jumlah curah hujan selama bulan Mei 2019 sebesar 198.2 mm dan hari hujan sebanyak 16 hari. Dan untuk wilayah Puruk Cahu di dapatkan jumlah curah hujan selama bulan Mei sebesar 279.0 mm dan hari hujan sebanyak 12 hari. berikut grafik curah hujan yang terjadi selama bulan Mei 2019 di Muara Teweh dan Puruk Cahu : Stamet Beringin Barito Utara - Edisi Mei 2019 4 Gambar 6. Grafik Curah Hujan di Muara Teweh Bulan Mei 2019 Dari grafik tersebut didapat bahwa jumlah hujan tertinggi pada bulan Mei 2019 terjadi pada tanggal 3 dengan mencapai jumlah curah hujan sebanyak 45.0 mm dan curah hujan terendah terjadi pada tanggal 22 Mei dengan jumlah curah hujan sebesar TTU (tidak terukur). Dan hari yang tidak ada jumlah curah hujannya sebanyak 15 hari. Gambar 7. Grafik Curah Hujan Puruk Cahu Bulan Mei 2019 Untuk wilayah Puruk Cahu dari grafik didapat bahwa jumlah hujan tertinggi pada bulan Mei 2019 terjadi pada tanggal 13 dengan jumlah curah hujan sebanyak 125.0 mm dan curah hujan terendah terjadi pada tanggal 27 Stamet Beringin Barito Utara - Edisi Mei 2019 5 dengan jumlah curah hujan sebesar TTU (tidak terukur). Dan hari yang tidak ada jumlah curah hujannya sebanyak 19 hari. 1.7 Penglihatan Mendatar Penglihatan mendatar pada Stasiun Meteorologi Beringin Barito Utara diukur secara estimasi berdasarkan pedoman jarak terhadap titik tertentu. Selama bulan Mei, dalam kondisi cerah jarak penglihatan mendatar berkisar antara 4 – 13 km. sedangkan dalam kondisi cuaca buruk, jarak penglihatan mendatar dapat mencapai kurang dari 1 km umumnya tidak terjadi di Muara Teweh. Akan tetapi pada tanggal 2 Mei 2019 tejadi penglihatan mendatar mencapai 400m pada jam 23.00 UTC (05.00 WIB), hal ini di karenakan tebalnya fog (kabut). II. Evaluasi Hujan Bulan Mei 2019 2.1 Evaluasi Hujan di Muara Teweh Pada bulan Mei2019, jumlah curah hujan di Muara teweh yang tercatat sebesar 198.2 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 16 hari. Curah hujan tersebut, jika dibandingkan dengan curah hujan normal Muara Teweh bulan Mei yang didasarkan pada rata-rata selama 37 tahun, maka sifat hujan pada bulan Mei 2019 bersifat Bawah Normal. 2.2 Evaluasi Hujan di Puruk Cahu Pada bulan Mei 2019, jumlah curah hujan di Puruk Cahu yang tercatat sebesar 279.0 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 12 hari. Curah hujan tersebut, jika dibandingkan dengan curah hujan normal Puruk Cahu bulan Mei yang didasarkan pada rata-rata selama 33 tahun, maka sifat hujan pada bulan Mei 2019 bersifat Normal. Intensitas hujan harian pada bulan Mei 2019 di Muara Teweh dan Puruk Cahu yang tercatat, di kelompokkan berdasarkan kriteria sebagai berikut : - Hujan sangan ringan : Intensitas hujan < 5 mm dalam 24 jam - Hujan ringan : Intensitas hujan 5-20 mm dalam 24 jam - Hujan sedang : Intensitas hujan 20-50 mm dalam 24 jam - Hujan lebat : Intensitas hujan 50-100 mm dalam 24 jam - Hujan sangan lebat : Intensitas hujan >100 mm dalam 24 jam Stamet Beringin Barito Utara - Edisi Mei 2019 6 Gambar 8. Grafik Intensitas Hujan Harian Muara Teweh Bulan Mei2019 Maka curah hujan di Muara Teweh selama bulan Mei2019 yang bersifat sangat ringan sebesar 23%, ringan sebesar 19%, sedang sebesar 10%, lebat 0% dan sangat lebat sebesar 0%. Sedangkan kondisi yang tidak ada hujan pada bulan Mei2019 adalah sebesar 48%. Gambar 9. Grafik Intensitas Hujan Harian Puruk Cahu Bulan Mei 2019 Maka curah hujan di Puruk Cahu selama bulan Mei 2019 yang bersifat sangat ringan sebesar 13%, ringan sebesar 13%, sedang sebesar 10%, lebat 0% dan sangat lebat sebesar 7%. Sedangkan kondisi yang tidak ada hujan pada bulan Mei sebesar 61%. III. Prakiraan Jumlah Curah Hujan Per Juli 2019 Stamet Beringin Barito Utara - Edisi Mei 2019 7 Prakiraan Jumlah Curah Hujan di wilayah Muara Teweh dan Puruk Cahu pada bulan Juli 2019 tingkatannya adalah Rendah hingga Menengah untuk wilayah Muara Teweh dan Menengah untuk wilayah Puruk Cahu. Berikut peta prakiraan curah hujan untuk bulan Juli 2019 berdasarkan sumber dari BMKG Palangkaraya: Gambar 10. Peta Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan Juli 2019 Untuk prakiraan curah hujan bulan Juli 2019 sebagian besar wilayah Kalimantan Tengah pada umumnya berada pada tingkatan rendah hingga menengah, khusus untuk wilayah Muara Teweh curah hujan berkisar antara 50-150 mm dan Puruk Cahu curah hujan berkisar antara 100-150 mm Prakiraan Jumlah Curah Hujan Per Agustus 2019 Prakiraan Jumlah Curah Hujan bulan Agustus 2019 di wilayah Muara Teweh yaitu berada pada tingkatan Rendah dan di wilayah Puruk Cahu yaitu berada pada tingkatan Rendah hingga Menengah. Berikut peta prakiraan curah hujan untuk bulan Agustus 2019 berdasarkan sumber dari BMKG Palangkaraya: Stamet Beringin Barito Utara - Edisi Mei 2019 8 Gambar 10. Peta Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan Agustus 2019 Untuk prakiraan curah hujan bulan Agustus 2019 sebagian besar wilayah Kalimantan Tengah pada umumnya berkisar pada kisaran rendah hingga menengah. Khusus untuk wilayah Muara Teweh, curah hujan berkisar antara 50-100 mm dan Puruk Cahu berkisar antara 50-150 mm IV. Laporan Kondisi Terakhir Indeks Kekeringan Bulan Mei 2019 Indeks kekeringan bulan Mei di buat untuk mengetahui tingkat kerawanan kebakaran di wilayah Muara Teweh. Berikut indeks kekeringan untuk bulan Mei 2019: Stamet Beringin Barito Utara - Edisi Mei 2019 9 Gambar 12. Indeks Tingkat Bahaya Kebakaran Muara Teweh bulan Mei 2019 Dari gambar tersebut bisa di lihat bahwa indeks tingkat bahaya kebakaran di wilayah Muara Teweh untuk bulan Mei 2019, secara umum indeks berada pada indeks sedang hingga tinggi. Pada awal hingga pertengahan bulan Mei, indeks berada pada tingkat sedang lalu pada pertengahan bulan hingga akhir bulan Mei indeks meningkat mencapai tingkatan tinggi yaitu sebesar 1713. Secara umum indeks berada pada tingkat sedang hingga tinggi, hal ini dikarenakan curah hujan yang semakin menurun selama bulan Mei 2019. Tetap diperlukan kewaspadaan beberapa pihak terkait untuk memimalisir terjadinya kebakaran lahan/hutan. V. Prakiraan Daerah Potensi Banjir Prakiraan Daerah Potensi Banjir di buat untuk mengetahui tingkat kerawanan banjir dan daerah-daerah yang berpotensi terkena dampak dari banjir tersebut. Untuk wilayah Muara Teweh dan Puruk Cahu prakiraan daerah potensi banjir bulan Juni 2019 adalah : Stamet Beringin Barito Utara - Edisi Mei 2019 10 Gambar 13. Peta Prakiraan Daerah Potensi Banjir Juli 2019 Pada bulan Juli 2019, di perkirakan tidak terdapat wilayah yang berpotensi banjir baik di wilayah Muara Teweh maupun di wilayah Puruk Cahu. VI. Angin Permukaan Daerah Muara Teweh dan Sekitarnya Berdasarkan data arah dan kecepatan angin per jam yang terukur di Stasiun Meteorologi Beringin Barito Utara selama bulan Mei 2019, maka di buat windrose arah dan kecepatan angin untuk bulan Mei dan bulan Mei selama 5 tahun (2015-2019) sebagai berikut : Stamet Beringin Barito Utara - Edisi Mei 2019 11 Gambar 14. Wind Rose Daerah Muara Teweh Bulan Mei 2019 Dari gambar windrose tersebut, dapat diketahui bahwa arah angin terbanyak pada bulan Mei 2019 berasal dari arah Barat Daya dengan kecepatan rata-rata antara 4 – 7 knots. Sedangkan Calm sebanyak 80.91%. Gambar 15. Wind Rose Daerah Muara Teweh Bulan Mei selama 5 Tahun (2015-2019) Stamet Beringin Barito Utara - Edisi Mei 2019 12 Dari gambar windrose tersebut dapat diketahui bahwa arah angin terbanyak selama 5 tahun berasal dari arah Barat Daya dengan kecepatan rata-rata berkisar antara 0 - 4 knot. Dengan kecepatan angin terbanyak selama 5 tahun adalah Calm sebanyak 74.13%. VII. Lightning Detector Berdasarkan Lightning Detector terjadi kejadian ekstreem di wilayah Muara Teweh dan sekitarnya bulan Mei 2019. Berikut peta Lightning Detector sebagai berikut: Gambar 16. Lightning Detector tanggal 02 Mei 2019 Dari gambar di atas dapat dilihat terpantaunya aktifitas cuaca berupa petir atau kilat di daerah Muara Teweh dan sekitarnya. Stamet Beringin Barito Utara - Edisi Mei 2019 13 VIII. Cuaca Ekstrim di Barito Utara dan Puruk Cahu Kriteria Muara Teweh Terjadi Tanggal Puruk Cahu Terjadi Tanggal Angin >45 km/jam - - Suhu Udara > 34 °C 1 Mei = 34.7°C - 4 Mei = 34.7 °C 5 Mei = 34.3 °C 7 Mei = 34.3 °C 8 Mei = 34.6 °C 9 Mei = 34.3°C 13 Mei = 34.5 °C 16 Mei = 34.5 °C 20 Mei = 34.9 °C 22 Mei = 34.1 °C 25 Mei = 34.7 °C 26 Mei = 34.2 °C 27 Mei = 34.3 °C 28 Mei = 34.3 °C 30 Mei = 34.5 °C Suhu Udara < 15 °C - - Kelembaban Udara <40 % - - Hujan > 50 mm/hari - 13 Mei = 125 mm Visilibity < 1000 m 2 Mei = 400m (fog) - Stamet Beringin Barito Utara - Edisi Mei 2019 14