Uploaded by Rudi

BMKG BARITO UTARA

advertisement
Alamat : Jl. Pendreh No.187 Muara Teweh, Kab.Barito Utara, Kalimantan Tengah Telp. 0519-21495
Whatsapp : 08152025364 E-mail : [email protected] Website: cuacabarito.com
Ketika MJO aktiv di sebagian wilayah Indonesia
PENGANTAR
Dengan semakin pesatnya Pembangunan di
negara kita umumnya serta daerah Kabupaten Barito
Utara dan Murung Raya pada khususnya, maka
Tim redaksi
Pengarah
Sudarmono
stasiun Meteorologi Beringin Barito Utara merasa
perlu untuk memberikan laporan kondisi cuaca/
iklim yang lebih berorientasi pada kebutuhan para
Pemimpin Redaksi
Sunardi
pengguna jasa informasi cuaca/ iklim tersebut.
Editor
Renysa Lidiano
Buletin edisi Mei
2019 ini memuat
informasi suhu permukaan, curah hujan, visibility /
jarak pandang horizontal, kelembaban udara, tekanan
udara, lama penyinaran matahari, penguapan, angin
permukaan ditambah dengan informasi indeks
kekeringan yang bermanfaat untuk memprediksi
Anggota Redaksi
Qomar Maulidi
Ivan Auyudy
Reny Susilowati
Cahyani Dian P.
Ayu Vista W.
akan adanya kebakaran hutan dan atau lahan di
daerah cakupan Stasiun meteorologi Beringin Barito
Utara.
Dengan segala keterbatasan yang ada, kami
berharap informasi ini dapat bermanfaat. Kami juga
mengharapkan
kritik
dan
saran
untuk
menyempurnakan materi buletin ini.
Muara Teweh,
Juni 2019
Kepala Stasiun Meteorologi
Beringin Barito Utara,
SUDARMONO
NIP. 1975040301996031001
i
Alamat Redaksi
Stamet. Beringin Barito Utara
Jl. Pendreh No.183
Kalimantan Tengah 73811
Email : [email protected]
DAFTAR ISI
Hal
Pengantar .....................................................................................................
i
DAFTAR ISI ...............................................................................................
ii
PENDAHULUAN.........................................................................................
iii
PENGERTIAN ............................................................................................
iv
I.
Laporan kejadian cuaca per Mei 2019 ...............................................
1
1.1. Tekanan Udara ............................................................................ .
1
1.2. Suhu Udara ................................................................................. .
1
1.3. Kelembaban Udara ..................................................................... .
2
1.4. Penyinaran Matahari ................................................................... .
3
1.5. Penguapan ................................................................................... .
3
1.6. Hujan ........................................................................................... .
4
1.7. Penglihatan Mendatar ................................................................. .
5
Evaluasi hujan bulan Mei 2019.................................................. .......
5
2.1. Evaluasi Hujan di Muara Teweh ................................................ .
5
2.2 Evaluasi Hujan di Puruk Cahu ..................................................... .
5
III.
Prakiraan Jumlah Curah Hujan per Juli 2019 dan Agustus 2019 ...... .
7
IV.
Laporan kondisi terakhir indeks kekeringan Mei 2019. ....................
7
V.
Prakiraan Daerah Potensi Banjir.........................................................
8
VI.
Angin Permukaan Daerah Muara Teweh dan sekitarnya. ..................
9
VII. Lightning Detector...................... ........................................................
10
II.
VIII. PM10 ...................................................................................................
VIII. Cuaca Ekstrim di Barito Utara dan Puruk Cahu .................................
ii
11
12
PENDAHULUAN
Stasiun Meteorologi Beringin Barito Utara merupakan salah satu Unit
Pelaksana Teknis di lingkungan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
yang memiliki tugas melaksanakan pengamatan, pengumpulan dan penyebaran
data, pengolahan, analisis dan prakiraan serta pelayanan jasa di bidang
Meteorologi terletak pada 000 56’ 26,79’’ LS dan 1140 53’ 34,58’’ BT dengan
ketinggian 40,82 dpl di Kabupaten Barito Utara Propinsi Kalimantan Tengah.
Kabupaten Barito Utara merupakan wilayah negara Indonesia yang dekat
dengan garis katulistiwa serta dikelilingi oleh dua Samudra dan dua Benua. Posisi
ini menjadikan Indonesia sebagai daerah pertemuan sirkulasi meridional (UtaraSelatan) dikenal sebagai Sirkulasi Hadley dan sirkulasi zonal (Timur-Barat)
dikenal sebagai Sirkulasi Walker, dua sirkulasi yang sangat mempengaruhi
keragaman iklim di Indonesia. Pergerakan matahari yang berpindah dari 23.5°
Lintang Utara ke 23.5° Lintang Selatan sepanjang tahun mengakibatkan
timbulnya aktivitas monsun yang juga ikut berperan dalam mempengaruhi
keragaman iklim. Pengaruh lokal terhadap keragaman iklim juga tidak dapat
diabaikan, karena Barito Utara yang dilalui sungai Barito dan memiliki bentuk
topografi berbukit bukit serta tanaman hutan/perkebunan yang beragam masih
cukup luas menyebabkan sistem golakan lokal cukup dominan. Faktor lain yang
diperkirakan ikut berpengaruh terhadap keragaman iklim ialah gangguan siklon
tropis. Semua aktivitas dan sistem ini berlangsung secara bersamaan sepanjang
tahun akan tetapi besar pengaruh dari masing-masing aktivitas atau sistem
tersebut tidak sama dan dapat berubah dari tahun ke tahun.
ii
PENGERTIAN
1.
CURAH HUJAN
Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang jatuh pada tempat
yang datar dengan asumsi tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir.
Curah hujan 1 (satu) milimeter adalah air hujan setinggi 1 (satu) milimeter
saat tertampung pada tempat yang datar seluas 1 m 2 menghasilkan volume/
isi sebanyak 1 (satu) liter.
2.
CURAH HUJAN KUMULATIF SATU BULAN
Curah hujan kumulatif 1 (satu) bulan adalah jumlah curah hujan yang
terkumpul selama 28 atau 29 hari untuk bulan Desember dan 30 atau 31 hari
untuk bulan-bulan lainnya (sesuai jumlah hari dalam satu bulan di kalender).
3.
SIFAT HUJAN
Sifat hujan merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan
komulatif selama satu bulan disuatu tempat dengan rata-rata atau normalnya
selama periode tertentu pada bulan dan tempat yang sama.
Sufat hujan di bagi menjadi 3 kategori
a. Atas Normal (AN)
: Jika nilai perbandingannya >115% terhadap
rata-ratanya
b. Normal
: Jika nilai perbandingannya antara 85% - 115%
terhadap rata-ratanya
c. Bawah Normal (BN) : Jika nilai perbandingannya < 85% terhadap
rata-ratanya
Dengan demikian daerah yang sifat hujannya Bawah Normal (BN)
bukan berarti didaerah tersebut kurang hujan, demikian pula jika suatu
daerah yang sifat hujannya Atas Normal (AN) bukan berarti didaerah
tersebut banyak hujan. Hal ini bergantung pada curah hujan rata-rata
bulanannya pada tempat yang bersangkutan.
iii
4.
INDEKS BAHAYA KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN
Untuk keperluan pemantauan bahaya kebakaran hutan dan lahan pihak
BMKG Beringin Barito Utara memberi tambahan informasi berupa indeks
tingkat bahaya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan umumnya
dan Kabupaten Barito Utara khususnya. Indeks tingkat bahaya kebakaran
ini dikembangkan oleh Integrated Forest Fire Management (IFFM)
Departemen kehutanan dengan LSM dari Jerman GTZ.
Dari pengembangan yang berorientasi pada perilaku api dan
hubungannya dengan kondisi cuaca seperti suhu maksimum, jumlah curah
hujan harian dan rata rata tertinggi curah hujan tahunan dari stasiun
Meteorologi setempat maka dihasilkan sebuah rumus yang mendekati
disebut rumus “Keetch Byram” untuk menentukan tingkat kekeringan atau
tingkat bahaya kebakaran hutan dan lahan yang ada.
Rumus tersebut memberikan informasi berupa tingkatan bahaya
kebakaran mulai rendah , sedang, tinggi, ekstrim. Laporan tingkat bahaya
kebakaran tersebut menjadi bahan awal untuk tindakan yang harus
dilakukan guna menyelamatkan hutan dan atau lahan dari bahaya kebakaran
yang akan bisa terjadi.
5.
LIGHTNING DETECTOR
Lightning Detector adalah software yang digunakan untuk mendeteksi,
menganalisa data lightning secara real-time, dan membaca kembali file arsip
yang tersimpan. Cara kerjanya adalah setiap loncatan lightning (kilat dr
awan ke awan, awan ke tanah) atau didalam awan itu sendiri menghasilkan
beberapa pulse listrik I(strokes/sambaran). Pulse listrik inilah yang dideteksi
oleh antena pada sistem software ini. Masing-masing strokes dianalisa untuk
menentukan cuaca apakah ada lightning atau tidak.
iv
6.
PM10
Partikulat adalah zat padat/cair yang halus dan tersuspensi di udara.
Misalnya embun, debu, asap, fumes dan fog. Partikulat ini dapat terdiri atas
zar organik dan anorganik (Slamet, 2000). Suspended partikulat adalah
partikel halus diudara yang terbentuk pada pembakaran bahan bakar minyak.
Terutama partikel halus yang disebut PM10 (Particulat Matter 10) yang
sangat berbahaya bagi kesehatahn (Soemarwoto, 2002)
Partikulat (PM10) adalah partikel udara (debu, asap) yang berukuran
lebih kecil dari 10 mikron (mikrometer). Debu dan asap sering dijadikan
salah satu indikator pencemaran yang digunakan untuk menunjukan tingkat
bahaya baik terhadap lingkungan, kesehatan maupun keselamatan kerja.
Partikulat ini akan berada di udara dalam jangka waktu yang lama dalam
keadaan melayang diudara dan terhirup melalui saluran pernafasan.
Nilai ambang batas (NAB) adalah batas konsentrasi polusi udara yang
diperbolehkan berada
dalam udara ambien (NAB PM10 = 150
microgram/m3). Data hasil monitoring PM10 berupa range konsentrasi
partikulat sebagai berikut :
v
EVALUASI CUACA MUARA TEWEH DAN PURUK CAHU
BULAN MEI 2019
Kegiatan Pengamatan cuaca wilayah Muara Teweh dan Puruk Cahu dilakukan baik
secara manual maupaun otomatis di Stasiun Meteorologi Beringin Barito Utara. Pengamatan
cuaca tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan informasi cuaca terhadap kegiatan
penerbangan di Bandara Beringin, maupun kebutuhan lainnya. Pengamatan dilakukan dengan
mengamati dan mengukur, menggunakan instrumen maupun secara manual terhadap unsur-unsur
cuaca, diantaranya angin, penglihatan mendatar, keadaan cuaca, tekanan, suhu, hujan, awan dan
keadaan tanah. Sedangkan dalam kegiatan analisa dan prakiraan, dilakukan dengan
memperhatikan kondisi fisis dan dinamika atmosfer dengan memanfaatkan data dari model
BMKG.
I.
Laporan Kejadian Cuaca per Mei 2019
1.1 Tekanan Udara
Berdasarkan data tekanan udara tiap jam selama bulan Mei 2019, didapatkan
rata-rata tekanan udara sebesar 1010.0 mb. Kondisi tekanan udara rata-rata harian
selama bulan Mei 2019 dapat dilihat pada gambar grafik berikut ini:
Gambar 1. Tekanan Udara Harian Muara Teweh Bulan Mei 2019
1.2
Dari grafik tersebut, terlihat bahwa tekanan udara rata-rata harian pada bulan
Mei 2019 bernilai maksimum pada tanggal 2 Mei sebesar 1011.5 mb dan bernilai
minimum pada tanggal 31 Mei sebesar 1007.8 mb. Sedangkan tekanan maksimum
absolut terjadi pada tanggal 2 Mei 2019 sebesar 1014.1 mb , dan tekanan minimum
absolut terjadi pada tanggal 29 Mei sebesar 1005.1 mb.
Suhu Udara
Stamet Beringin Barito Utara - Edisi Mei 2019
1
Berdasarkan data Suhu udara aktual tiap jam selama bulan Mei 2019,
didapatkan rata-rata suhu udara bulanannya sebesar 28.1 °C. Kemudian dari data
rata-rata suhu udara, suhu maksimum dan suhu minimum harian, di dapatkan grafik
sebagai berikut:
Gambar 2. Grafik Suhu Udara (Rata-rata, Mak dan Min) Muara Teweh Bulan Mei 2019
Dari grafik tersebut, terlihat bahwa suhu udara rata-rata harian pada bulan Mei
2019 bernilai maksimum pada tanggal 1,4, 7,19, 20, 22, 25 dan 26 Mei sebesar
29.0°C dan bernilai minimum pada tanggal 14 dan 17 Mei sebesar 26.0°C.
Sedangkan suhu maksimum absolut terjadi pada tanggal 20 Mei 2019 sebesar 34.9 C ,
dan suhu minimum absolut terjadi pada tanggal 27 Mei sebesar 22.4°C.
1.3 Kelembaban Udara
Berdasarkan data kelembaban udara tiap jam selama bulan Mei 2019,
didapatkan rata-rata kelembaban udara pada bulan tersebut sebesar 83.7%. Kondisi
kelembaban udara rata-rata harian selama bulan Mei digambarkan dengan grafik
sebagai berikut :
Stamet Beringin Barito Utara - Edisi Mei 2019
2
Gambar 3. Grafik Kelembaban Udara Muara Teweh Bulan Mei 2019
Dari grafik tersebut, terlihat bahwa kelembaban udara rata-rata harian pada
bulan Mei 2019 bernilai maksimum pada tanggal 17 Mei sebesar 93.0 % dan bernilai
minimum pada tanggal 1 dan 26 Mei sebesar 79.0 %. Sedangkan kelembaban
maksimum absolut terjadi pada tanggal 1, 2, 3, 18, 23, dan 31 Mei 2019 sebesar 98%
, dan kelembaban minimum absolut terjadi pada tanggal 25 Mei sebesar 54%.
1.4
Penyinaran Matahari
Berdasarkan data penyinaran matahari yang terjadi di wilayah Muara Teweh
pada bulan Mei 2019, didapatkan rata-rata penyinaran matahari selama bulan Mei
2019 sebesar 84%. Berikut grafik penyinaran matahari harian yang terjadi selama
bulan Mei 2019 di Muara Teweh:
Gambar 4. Grafik Penyinaran Matahari harian Muara Teweh bulan Mei 2019
Stamet Beringin Barito Utara - Edisi Mei 2019
3
Dari grafik tersebut didapat bahwa nilai maksimum lama penyinaran matahari
yang terukur pada bulan Mei 2019 mencapai nilai 100 % yang terjadi pada tanggal
1, 2, 5, 6, 8, 9, 26, 28, 29 dan 30 Mei. Sedangkan nilai minimum terjadi pada
tanggal 18 Mei sebesar 25 %.
1.5 Penguapan
Berdasarkan data penguapan yang terjadi di wilayah Muara Teweh pada bulan
Mei 2019, didapatkan rata-rata penguapan sebesar 4.5 mm. berikut grafik penguapan
bulan Mei 2019 di Muara Teweh:
Gambar 5. Grafik Penguapan Harian Muara Teweh Bulan Mei 2019
Dari grafik penguapan terlihat bahwa penguapan maksimum terjadi pada
tanggal 11 Mei sebesar 7.3 mm dan penguapan minimum terjadi pada tanggal 18
Mei sebesar 1.2 mm.
1.6 Hujan
Berdasarkan data curah hujan yang terjadi di wilayah Muara Teweh pada
bulan Mei 2019, didapatkan jumlah curah hujan selama bulan Mei 2019 sebesar
198.2 mm dan hari hujan sebanyak 16 hari. Dan untuk wilayah Puruk Cahu di
dapatkan jumlah curah hujan selama bulan Mei sebesar 279.0 mm dan hari hujan
sebanyak 12 hari. berikut grafik curah hujan yang terjadi selama bulan Mei 2019 di
Muara Teweh dan Puruk Cahu :
Stamet Beringin Barito Utara - Edisi Mei 2019
4
Gambar 6. Grafik Curah Hujan di Muara Teweh Bulan Mei 2019
Dari grafik tersebut didapat bahwa jumlah hujan tertinggi pada bulan Mei
2019 terjadi pada tanggal 3 dengan mencapai jumlah curah hujan sebanyak 45.0
mm dan curah hujan terendah terjadi pada tanggal 22 Mei dengan jumlah curah
hujan sebesar TTU (tidak terukur). Dan hari yang tidak ada jumlah curah
hujannya sebanyak 15 hari.
Gambar 7. Grafik Curah Hujan Puruk Cahu Bulan Mei 2019
Untuk wilayah Puruk Cahu dari grafik didapat bahwa jumlah hujan
tertinggi pada bulan Mei 2019 terjadi pada tanggal 13 dengan jumlah curah
hujan sebanyak 125.0 mm dan curah hujan terendah terjadi pada tanggal 27
Stamet Beringin Barito Utara - Edisi Mei 2019
5
dengan jumlah curah hujan sebesar TTU (tidak terukur). Dan hari yang tidak ada
jumlah curah hujannya sebanyak 19 hari.
1.7
Penglihatan Mendatar
Penglihatan mendatar pada Stasiun Meteorologi Beringin Barito Utara
diukur secara estimasi berdasarkan pedoman jarak terhadap titik tertentu. Selama
bulan Mei, dalam kondisi cerah jarak penglihatan mendatar berkisar antara 4 – 13
km. sedangkan dalam kondisi cuaca buruk, jarak penglihatan mendatar dapat
mencapai kurang dari 1 km umumnya tidak terjadi di Muara Teweh. Akan tetapi
pada tanggal 2 Mei 2019 tejadi penglihatan mendatar mencapai 400m pada jam
23.00 UTC (05.00 WIB), hal ini di karenakan tebalnya fog (kabut).
II. Evaluasi Hujan Bulan Mei 2019
2.1
Evaluasi Hujan di Muara Teweh
Pada bulan Mei2019, jumlah curah hujan di Muara teweh yang tercatat
sebesar 198.2 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 16 hari. Curah hujan
tersebut, jika dibandingkan dengan curah hujan normal Muara Teweh bulan Mei
yang didasarkan pada rata-rata selama 37 tahun, maka sifat hujan pada bulan Mei
2019 bersifat Bawah Normal.
2.2
Evaluasi Hujan di Puruk Cahu
Pada bulan Mei 2019, jumlah curah hujan di Puruk Cahu yang tercatat
sebesar 279.0 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 12 hari. Curah hujan
tersebut, jika dibandingkan dengan curah hujan normal Puruk Cahu bulan Mei
yang didasarkan pada rata-rata selama 33 tahun, maka sifat hujan pada bulan Mei
2019 bersifat Normal.
Intensitas hujan harian pada bulan Mei 2019 di Muara Teweh dan Puruk Cahu
yang tercatat, di kelompokkan berdasarkan kriteria sebagai berikut :
- Hujan sangan ringan : Intensitas hujan < 5 mm dalam 24 jam
- Hujan ringan
: Intensitas hujan 5-20 mm dalam 24 jam
- Hujan sedang
: Intensitas hujan 20-50 mm dalam 24 jam
- Hujan lebat
: Intensitas hujan 50-100 mm dalam 24 jam
- Hujan sangan lebat
: Intensitas hujan >100 mm dalam 24 jam
Stamet Beringin Barito Utara - Edisi Mei 2019
6
Gambar 8. Grafik Intensitas Hujan Harian Muara Teweh Bulan Mei2019
Maka curah hujan di Muara Teweh selama bulan Mei2019 yang bersifat
sangat ringan sebesar 23%, ringan sebesar 19%, sedang sebesar 10%, lebat 0% dan
sangat lebat sebesar 0%. Sedangkan kondisi yang tidak ada hujan pada bulan
Mei2019 adalah sebesar 48%.
Gambar 9. Grafik Intensitas Hujan Harian Puruk Cahu Bulan Mei 2019
Maka curah hujan di Puruk Cahu selama bulan Mei 2019 yang bersifat
sangat ringan sebesar 13%, ringan sebesar 13%, sedang sebesar 10%, lebat 0% dan
sangat lebat sebesar 7%. Sedangkan kondisi yang tidak ada hujan pada bulan Mei
sebesar 61%.
III.
Prakiraan Jumlah Curah Hujan Per Juli 2019
Stamet Beringin Barito Utara - Edisi Mei 2019
7
Prakiraan Jumlah Curah Hujan di wilayah Muara Teweh dan Puruk Cahu pada
bulan Juli 2019 tingkatannya adalah Rendah hingga Menengah untuk wilayah Muara
Teweh dan Menengah untuk wilayah Puruk Cahu. Berikut peta prakiraan curah hujan
untuk bulan Juli 2019 berdasarkan sumber dari BMKG Palangkaraya:
Gambar 10. Peta Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan Juli 2019
Untuk prakiraan curah hujan bulan Juli 2019 sebagian besar wilayah Kalimantan
Tengah pada umumnya berada pada tingkatan rendah hingga menengah, khusus
untuk wilayah Muara Teweh curah hujan berkisar antara 50-150 mm dan Puruk Cahu
curah hujan berkisar antara 100-150 mm
Prakiraan Jumlah Curah Hujan Per Agustus 2019
Prakiraan Jumlah Curah Hujan bulan Agustus 2019 di wilayah Muara Teweh
yaitu berada pada tingkatan Rendah dan di wilayah Puruk Cahu yaitu berada pada
tingkatan Rendah hingga Menengah. Berikut peta prakiraan curah hujan untuk
bulan Agustus 2019 berdasarkan sumber dari BMKG Palangkaraya:
Stamet Beringin Barito Utara - Edisi Mei 2019
8
Gambar 10. Peta Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan Agustus 2019
Untuk prakiraan curah hujan bulan Agustus 2019 sebagian besar wilayah Kalimantan
Tengah pada umumnya berkisar pada kisaran rendah hingga menengah. Khusus untuk
wilayah Muara Teweh, curah hujan berkisar antara 50-100 mm dan Puruk Cahu
berkisar antara 50-150 mm
IV.
Laporan Kondisi Terakhir Indeks Kekeringan Bulan Mei 2019
Indeks kekeringan bulan Mei di buat untuk mengetahui tingkat kerawanan
kebakaran di wilayah Muara Teweh. Berikut indeks kekeringan untuk bulan Mei 2019:
Stamet Beringin Barito Utara - Edisi Mei 2019
9
Gambar 12. Indeks Tingkat Bahaya Kebakaran Muara Teweh bulan Mei 2019
Dari gambar tersebut bisa di lihat bahwa indeks tingkat bahaya kebakaran di
wilayah Muara Teweh untuk bulan Mei 2019, secara umum indeks berada pada indeks
sedang hingga tinggi. Pada awal hingga pertengahan bulan Mei, indeks berada pada
tingkat sedang lalu pada pertengahan bulan hingga akhir bulan Mei indeks meningkat
mencapai tingkatan tinggi yaitu sebesar 1713. Secara umum indeks berada pada
tingkat sedang hingga tinggi, hal ini dikarenakan curah hujan yang semakin menurun
selama bulan Mei 2019. Tetap diperlukan kewaspadaan beberapa pihak terkait untuk
memimalisir terjadinya kebakaran lahan/hutan.
V.
Prakiraan Daerah Potensi Banjir
Prakiraan Daerah Potensi Banjir di buat untuk mengetahui tingkat kerawanan
banjir dan daerah-daerah yang berpotensi terkena dampak dari banjir tersebut. Untuk
wilayah Muara Teweh dan Puruk Cahu prakiraan daerah potensi banjir bulan Juni
2019 adalah :
Stamet Beringin Barito Utara - Edisi Mei 2019
10
Gambar 13. Peta Prakiraan Daerah Potensi Banjir Juli 2019
Pada bulan Juli 2019, di perkirakan tidak terdapat wilayah yang berpotensi banjir
baik di wilayah Muara Teweh maupun di wilayah Puruk Cahu.
VI.
Angin Permukaan Daerah Muara Teweh dan Sekitarnya
Berdasarkan data arah dan kecepatan angin per jam yang terukur di Stasiun
Meteorologi Beringin Barito Utara selama bulan Mei 2019, maka di buat windrose arah
dan kecepatan angin untuk bulan Mei dan bulan Mei selama 5 tahun (2015-2019)
sebagai berikut :
Stamet Beringin Barito Utara - Edisi Mei 2019
11
Gambar 14. Wind Rose Daerah Muara Teweh Bulan Mei 2019
Dari gambar windrose tersebut, dapat diketahui bahwa arah angin terbanyak
pada bulan Mei 2019 berasal dari arah Barat Daya dengan kecepatan rata-rata antara 4 –
7 knots. Sedangkan Calm sebanyak 80.91%.
Gambar 15. Wind Rose Daerah Muara Teweh Bulan Mei selama 5 Tahun (2015-2019)
Stamet Beringin Barito Utara - Edisi Mei 2019
12
Dari gambar windrose tersebut dapat diketahui bahwa arah angin terbanyak
selama 5 tahun berasal dari arah Barat Daya dengan kecepatan rata-rata berkisar antara
0 - 4 knot. Dengan kecepatan angin terbanyak selama 5 tahun adalah Calm sebanyak
74.13%.
VII. Lightning Detector
Berdasarkan Lightning Detector terjadi kejadian ekstreem di wilayah Muara
Teweh dan sekitarnya bulan Mei 2019. Berikut peta Lightning Detector sebagai
berikut:
Gambar 16. Lightning Detector tanggal 02 Mei 2019
Dari gambar di atas dapat dilihat terpantaunya aktifitas cuaca berupa petir atau
kilat di daerah Muara Teweh dan sekitarnya.
Stamet Beringin Barito Utara - Edisi Mei 2019
13
VIII.
Cuaca Ekstrim di Barito Utara dan Puruk Cahu
Kriteria
Muara Teweh
Terjadi Tanggal
Puruk Cahu
Terjadi Tanggal
Angin >45 km/jam
-
-
Suhu Udara > 34 °C
1 Mei = 34.7°C
-
4 Mei = 34.7 °C
5 Mei = 34.3 °C
7 Mei = 34.3 °C
8 Mei = 34.6 °C
9 Mei = 34.3°C
13 Mei = 34.5 °C
16 Mei = 34.5 °C
20 Mei = 34.9 °C
22 Mei = 34.1 °C
25 Mei = 34.7 °C
26 Mei = 34.2 °C
27 Mei = 34.3 °C
28 Mei = 34.3 °C
30 Mei = 34.5 °C
Suhu Udara < 15 °C
-
-
Kelembaban Udara <40 %
-
-
Hujan > 50 mm/hari
-
13 Mei = 125 mm
Visilibity < 1000 m
2 Mei = 400m (fog)
-
Stamet Beringin Barito Utara - Edisi Mei 2019
14
Download