FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MULAWARMAN RISIKO PERUBAHAN SUKU BUNGA Muhammad Nur Madani NPM 1801026022 Dosen : Dr. Irwansyah, MM [email protected] Program Studi Magister Manajemen, Universitas Mulawarman Semua lembaga keuangan tentunya akan menghadapi suatu risiko suku bunga yang manamerupakan risiko yang dialami akibat adanya perubahan suku bunga yang terjadi di pasaran dan memberikan pengaruh tertentu terhadap perbankan. Risiko ini timbul dikarenakan adanya ketidakcocokan pada repricing aset dan kewajiban perbankan serta dapat memberikan pengaruhsecara keseluruhan terhadap pendapatan dan modal perbankan. Risiko perubahan suku bunga tersebutdapat saja berakibat pada timbulnya kerugian maupun keuntungan yang akan dialami perbankan. Ada 3 faktor yang mampu memberi pengaruh pada suku bunga domestik suatu Negara, yaitu, kondisi ekonomi global, stabilitas ekonomi dalam negeri dan stabilitas sosial dan politik dalam dan luar negeri. Kata kunci: Resiko Perubahan Suku Bunga meningkatkan terjadinya risiko yang tidak Latar Belakang Risiko pada perubahan suku bunga diinginkan. Risiko dibagi menjadi dua, yaitu memiliki pengaruh besar bagi suatu perusahaan. risiko yang bersifat sistemik dan sistematis. Naik dan turunnya suku bunga secara tidak Seluruh instrumen sekuritas pada pasar modal stabil memiliki efek bagi setiap keputusan baik termasuk ke dalam risiko yang sistematis, di yang bersifat jangka pendek maupun jangka mana risiko ini terjadi akibat adanya fluktuasi panjang. Oleh karena itu, penciptaan pada suatu atau ketidakpastian politik dan ekonomi yang kestabilan suku bunga merupakan harapan dan selanjutnya memberikan pengaruh kepada dambaan bagi banyak pebisnis. perilaku aset dalam pasar modal. Sehingga, Risiko menggambarkan adanya kemungkinan terjadinya tidak sesuatu yang tidak dapat dihindari atau tidak diinginkan dan sesuatu yang non-accrual dan mungkin untuk dikendalikan. Di sisi lain, tidak terduga dan atau direncanakan. Dalam risiko sistemik adalah risiko yang berkaitan ekonomi, dengan risiko fenomena adalah yang risiko sistematik dalam pasar modal adalah kemungkinan rangkaian proses yang terjadinya kerugian moneter akibat adanya dikendalikan/dijalankan seperti risiko investasi transaksi dan kerugian yang diakibatkan di dalam sebuah perusahaan yang dapat terjadi menurunnya imbal hasil keuangan. Fluktuasi akibat, misalnya, sebuah keputusan yang yang bersifat siklus dan perubahan harga dapat UNIVERSITAS MULAWARMAN 1 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MULAWARMAN berkenaan dengan aspek keuangan (Özdemir & Schmidbauer, 2014) dan berbagai melatarbelakanginya Dalam bukunya Resiko sidefinisikan sebagai bentuk-bentuk Kita akan membahas tentang risiko suku bunga (Tampubolon, 2004) sebab serta yang sejauh bisa mana pengaruh tersebut timbul dalam bentuk turut mempengaruhi bidang lainnya dan diharapkan kita mampu memahami dengan baik tentang : 1. Risiko suku bunga dari berbagai perspetif 2. Hubungan risiko suku bunga dan obligasi 3. Pengaruh suku bunga dengan kebijakan penawaran uang 4. Berbagai bentuk pernyataan yang diberikan serta mampu menyelesaikan kasus yang ada, hingga memberikan solusinya. Rumusan Masalah 1. Apa defenisi risiko suku bunga ? 2. Jelaskan bagaimana risiko suku bunga itu bisa terjadi! 3. Jelaskan bagaimana bentuk risiko yang terjadi pada pemegang obligasi ? 4. Apa saja faktor yang menyebabkan perubahaan pada suku bunga domestik? Tujuan 1. Mengetahui defenisi risiko suku bunga. 2. Mengetahui bagaimana risiko suku bunga itu bisa terjadi. 3. Mengetahui bagaimana bentuk risiko yang terjadi pada pemegang obligasi. 4. Mengetahui faktor yang menyebabkan perubahaan pada suku bunga domestik. peristiwayang mempunyaipengaruh terhadap kemampuan seseorang atau sebuah institusi untuk mencapai tujuannya. Sedangkan Risiko suku bunga adalah risiko yang dialami akibat dari perubahan suku bunga yang terjadi di pasaran yang mampu memberi pengaruh bagi pendapatan perusahaan. Adapun pengertian risiko suku bunga adalah terjadi sebagai akibat dari terdapat nya mismatched atas maturities pada interest rate related products di sisi aktiva dan passiva neraca bank. Dalam (Adi Suroso, 2016) Karl dan Fair (2001:635) mendefinisikan pembayaran pinjaman, suku bunga dalam bunga tahunan bentuk adalah dari suatu persentase dari pinjaman yang diperoleh dari jumlah bunga yang diterima tiap tahun dibagi dengan jumlah pinjaman. Nasir dan Mirza dalam (Parengkuan & Mahilo, 2015)mendefenisikan suku bunga sebagai harga dari penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu, atau harga dari penggunaan uang yang dipergunakan pada saat ini dan akan dikembalikan pada suatu saat mendatang. Pengertian tingkat bunga sebagai “harga” ini juga dapat dinyatakan sebagai harga yang harus dibayar apabila terjadi “pertukaran” antara satu rupiah di waktu yang akan datang. (Parengkuan & Mahilo, 2015)Dalam suku bunga juga terdapat apa yang disebut risiko suku bunga yaitu risiko Defenisi risiko suku bunga UNIVERSITAS MULAWARMAN 2 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MULAWARMAN berubahnya nilai investasi karena adanya 3. Jika faktor lainnya tetap, semakin perubahan dalam suku bunga pasar. rendah coupon rate, semakin besar Banyak faktor yang dapat menentukan suku bunga. bentuk distribusi tingkat suku bunga. (Özdemir & Schmidbauer, 2014) Perilaku BI rate merupakan suku bunga acuan dari mikro, adanya kebijakan oleh Bank Indonesia yang fenomena makro secara agregat, dan faktor mencerminkan sikap dari kebijakan moneter eksternal termasuk gejolak negatif dapat dan merubah dinamika suku bunga; baik secara Perubahan suku bunga bisa mempengaruhi bertahap ataupun berubah secara drastis. Dari variabilitas return suatu investasi. Perubahan sudut pandang internasional, hukum covered suku bunga akan mempengaruhi harga saham interestrate parity dapat memberian gambaran secara terbalik. Artinya, jika suku bunga hubungan mendasar antara variabel suku meningkat maka harga saham akan turun. bunga, nilai tukar, dan inflasi. Demikian pula sebaliknya, jika suku bunga diumumkan oleh Bank Indonesia. turun, harga saham naik. (Parengkuan & Mahilo, 2015) Pengertian tingkat bunga Risiko Suku Bunga sebagai “harga” ini juga dapat dinyatakan (Sudana, 2009 : 126) Risiko yang timbul sebagai harga yang harus dibayar apabila bagi pemilik obligasi sebagai akibat fluktuasi terjadi “pertukaran” antara satu rupiah di suku bungan dipasar disebut resiko suku bunga. waktu yang akan datang. Dalam suku bunga Berapa besar resiko suku bunga suatu obligasi, juga terdapat apa yang disebut risiko suku tergantung harga bunga yaitu risiko berubahnya nilai investasi obligasi terhadap perubahan suku bunga di karena adanya perubahan dalam suku bunga pasar. (Sudana, 2009 : 126) Besar kecilnya pasar. Adapun rumus yang dipakai untuk sensitivitas harga terhadap perubahan suku menentukan risiko suku bunga adalah sebagai bunga ditentukan oleh dua hal yaitu : berikut: pada seberapa sensitif 1. Jangka waktu sampai jatuh tempo (time to maturity) dan besarnya coupon rate. 2. Jika faktor lainnya tetap, semakin panjang jangka waktu jatuh tempo, semakin besar resiko suku bung UNIVERSITAS MULAWARMAN ΔY = a + b2Δx2 + c Keterangan: Y = Closing price Δ = Delta X2 = Suku Bunga Sumber: (Khasanah & Darmawan, 2018) 3 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MULAWARMAN meningkat sejalan dengan makin lamanya Struktur Suku Bungan Pada waktu tertentu suku bunga jangka pendek dan suku bunga jangka panjang pada umumnya berbeda. Kadang-kadang suku bunga jangka pendek lebih tinggi daripada suku bunga jangka panjang, atau sebaliknya. Hubungan antara suku bunga jangka pendek denga suku nbunga jangka panjang dikenal kenaikan risiko suku bunga pada tingkat yang semakin menurun, demikian juga premi risiko suku bunga. Pada gambar 8.4.A dan Gambar 8.4.B, tampak bahwa struktur suku bunga mencerminkan kombinasi pengaruh dari sukuu bunga riil, premi inflasi, dan premi risiko suku dengan istilah struktur suku bunga. Apa yang menentukan struktur suku bunga? Ada tiga komponen yang menentukan struktur suku bunga, yaitu: suku bunga riil, suku bunga, dan suku bunga bunga. jangka waktu jatuh tempo. Akan tetapi Suku bunga merupakan komponen utama yang menentukan suku bunga setiap surat utang, tanpa memperhatikan jangka waktu jatuh tempo. Ketika suku bunga riil tinggi, maka semua suku bunga berhutang tinggi dan bunga. Gambar tersebut juga menunjukkan interaksi ketiga faktor Sebaliknya prospek di masa depan akan datang sangat menentang terhadap naiknya suku bunga. Investor yang berpikir untuk meminjamkan uang dengan kisaran waktu, berakibat upward-sloping term structure (pada gambar bagian atas) dan downward-sloping term structure (pada gambar bagian bawah). Upward-sloping term structure menunjukkan bagaimana tingkat inflasi naik secara gradual, dan bersamaan dengan itu, premi risiko suku bunga naik pada Downward-sloping sebaliknya. yang tingkat menurun. term structure, menunjukkan bahwa inflasi diharapkan turun pada masa yang akan datang, dan penurunan tersebut cukup untuk menutup premi risiko suku bunga. akan mempelajari nilai yang akan menerima pengembalian uang yang dipinjamkan jatuh tempo. Sebagai akibatnya investor akan meminta kompensasi atas kerugian dalam bentuk suku bunga nominal yang lebih tinggi. Kompensasi ini dikenal dengan nama inflasi premium. Semakin panjang jangka waktu jatuh tempo, semakin besar risiko suku bunga, dengan demikian premi risiko suku bunga juga UNIVERSITAS MULAWARMAN 4 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MULAWARMAN tingkat return yang diharapkan juga penuh dengan kondisi yang berfluktuasi, dengan kata lain jika estimasi keuntungan yang diharapkan tidak tercapai atau actual returnnya adalah tidak diperoleh bahkan terlalu jauh maka kerugian finansialah yang akan diperoleh. Maka kita dapat memberikan suatu garis penegasan dalam konteks manajemen risiko , yaitu : a. Pada saat suku bunga mengalami (Sudana, 2009. 134 -135) kenaikan dan harga saham di pasar Risiko Pada Situasi Suku Bunga Dan Saham (market price) mengalami penurunan, (Khasanah & Darmawan, 2018) Apabila memindahkan dananya dari saham ke suku bunga terlalu tinggi maka biaya peminjamanjuga semakin tinggi yang pada maka investor akan cenderung deposito (time deposit). b. Pada saat kondisi pasar saham akhirnya akan mempengaruhi pembayaran mengalami kenaikan atau bergairah dividen dan tingkat return saham yang maka menurun. Ketika suku bunga tinggi investor memindahkan dananya yang tersimpan akan lebih memilih menginvestasikan dananya di deposito (time deposit) ke saham. dalam deposito, Dengan alasan berinvestasi di saham sehingga harga saham semakin menurun, serta adalah memiliki tingkat keuntungan berdampak pada penurunan return saham. yang lebih tinggi. Pada bentuk saat tabungan akan c. Investor adalah mereka yang memiliki dalam karakteristik “penghindar risiko”, dan bentuk time deposit (deposito) maka artinya ia menyukai.keuntungan.yang suistainab sudah le (berkelanjutan). dananya melihat sisi memutuskan cenderung untuk menempatkan seorang atau investor di bank keuntungan dan kenyamanan, terutama jika ia membandingkan berinvestasi di tempat lain seperti membeli saham. Suku Bunga Dan Jangka Waktu Obligasi (Azis, 2015:100) Obligasi adalah efek (Hayati, 2017:146-147) Kondisi pasar utang pendapatan tetap dimana penerbit saham yang berfluktuasi menyebabkan tingkat (emiten) setuju untuk membayar sejumlah risiko bunga tetap untuk jangka waktu tertentu dan memiliki UNIVERSITAS MULAWARMAN posisi tersendiri, 5 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MULAWARMAN akan membayar kembali jumlah pokoknya pada saat jatuh tempo. Jadi, Obligasi pada dasarnya merupan surat pengakuan utang atas pinjaman yang diterima oleh perusahaan penerbit obligasi dari masyarakat pemodal. Suku bunga dan jangka waktu obligasi memiliki keterkaitan dalam memberikan ketetapan. Untuk ini ada dua bentuk keputusan yang biasa berlaku atau diterapkan oleh pemerintah dan perusahaan, yaitu obligasi dengan jangka waktu pendek (short term) dan obligasi dengan jangka waktu panjang (long term). Dimana obligasi jangka waktu pendek memiliki suku bunga yang lebih rendah dari pada obligasi yang jangka panjang, contohnya pada tanggal 26 februari 2019, misalnya pemerintah menerbitkan obligasi dengan tenor 5 dan 10 tahun. Untuk tenor 5 tahun telah ditanggungnya dan semakin besar pula penurunan dalam harga obligasi. Kedua, konsep time line (garis waktu) yang terus bergerak ke depan, yaitu melihat pada penggunaan uang semakin cepat digunakan semakin baik, karena semakin cepat bisa diturnover-kan. Bisa cepat diturnover secara otomatis risiko juga menjadi lebih tinggi, sedangkan investor adalah mereka yang memiliki karakteristik penghindar risiko, dengan begitu rekomendasi yang dibuat adalah sulit memperoleh keuntungan dalam jangka waktu yang singkat, yaitu 5 tahun, maka investor guna menghindari kerugian atau memutuskan untuk mendapatkan keuntungan dalam bentuk yield yang hanya 10,5% saja. Ketiga, konsep inflasi bahwa inflasi itu sifatnya struktural dan terus naik dari waktu ke waktu, sementara inflasi adalah menurunnya nilai uang dan naiknya harga barang, maka artinya nilai mata uang semakin lama semakin terjadi penurunan. diserap pasar senilai 1 milyar dollar AS Konsep manajemen risiko pada suku bunga obligasi dengan yield (bunga) 10,5 persen. Sedangkan (Hayati, 2017: 148-149)beberapa alasan untuk tenor 10 tahun diserap pasar 2 miliar yang bisa kita pahami mengapa suku bunga dollar AS dengan yield lebih tinggi 11,75 obligasi memiliki angka suku bunga yang persen. berbeda pada masa kurun waktu 5 hingga 10 (Hayati, 2017: 147-149) Untuk memahami ini secara lebih dalam ada tiga alasan mengapa tahun, jika ini kita lihat dari segi perspektif manajemen risiko, yaitu : suku bunga obligasi dengan tenor 5 hingga 10 Pertama, dengan kondisi suku bunga tahun berbeda suku bunganya, yaitu : obligasi yang cenderung stabil maka masyarakat akan merasa lebih nyaman serta lebih menguntungkan dari pada menempatkan uang tersebut dipasar atau dengan asumsi menginvestasikan uang tersebut ke pasar akan jauh memiliki tingkat risiko yang tinggi. Kedua, jika seorang membeli obligasi dengan masa tenor 10 (sepuluh) tahun dan suku bunga fixed yang di tetapkan adalah 11,75% maka artinya pemegang Pertama, obligasi adalah surat utang. Dalam konsep utang semakin lama jangka waktunya semakin tinggi suku bunga yang biasanya ditetapkan. Karena melihat pada nilai utang yang semakin jauh waktunya maka semakin turun nilainya. Semakin lama investor menanamkan uangnya dalam obligasi, semakin besar kerugian yang UNIVERSITAS MULAWARMAN 6 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MULAWARMAN obligasi tersebut adalah akan selalu menerima keuntungan secara stabil selama sepuluh tahun sebesar angka tersebut. Disamping penerimaan dari keuntungan bunga obligasi tersebut ia juga memiliki kesempatan untuk mengalokasikan dananya ke tempat lain yang juga memiliki sisi profitable dan risiko yang rendah. Ketiga, penjual obligasi dengan masa waktu 5 hingga 10 tahun dan jarak suku bunga yang juga tidak begitu tinggi ini akan memberi kenyamanan dari segi mengelola dana dari hasil penjualan obligasi sesuai dengan master plan yang dikonsepkan sejak awal tanpa harus terburu-buru dan bekerja secara under pressure (dibawah tekanan). Karena jika bekerja terlalu dibawah tekanan kadang kala dikhawatirkan pekerjaan tersebut tidak akan terselesaikan secara maksimal, teliti, dan akurat. Contohnya perusahaan pengeboran migas melakukan penjualan obligasi sebesar Rp. 1 triliun dengan tenor 10 tahun dan suku bunga yang ditetapkan adalah 11% (sebelas persen), maka sebagaimana kita ketahui secara konsep manajemen risiko pada perusahaan migas memiliki beberapa sumber risiko pada perusahaan migas memiliki beberapa sumber risiko yang terjadi secara umum seperti : a. Cadangan migas yang sewaktuwaktu bisa habis lebih cepat dari yang diperkirakan karena faktor pergerakan kulit bumi atau bergesernya kerak bumi, dan berbagai kejadian lainnya yang bersifat spesifik. b. Kebocoran dan patahan pipa yang terjadi pada saat dilakukan pengeboran atau pada saat sudah dilakukan pengeboran atau juga pada masa proses produksi berlangsung baik disebabkan oleh human error maupun karena mesin, ini seperti yang terjadi pada kasus lumpur panas oleh PT. Lapindo Brantas di Sidoarjo, Jawa Timur. UNIVERSITAS MULAWARMAN Dan itu mengharuskan perusahaan mengeluarkan biaya besar untuk melakukan pergantian pada berbagai kerusakan yang telah terjadi khususnya masyarakat sebagai bentuk risk cost perusahaan. c. Naik turunnya harga migas dipasaran internasional secara tidak stabil mampu memberi pengaruh pada pencatatan akuntansi perusahaan. Keempat, pemegang serta pembeli obligasi umumnya adalah mereka yang memiliki kelebihan dana dan menginginkan dana tersebut diamankan ke tempat yang memiliki risiko yang seminimal mungkin, yang salah satunya adalah membeli obligasi khususnya obligasi yang dijual oleh pemerintah. Risiko Pada Hubungan Obligasi Dan Saham Obligasi adalah suatu surat berharga yang dijual kepada dicantumkan publik, beberapa dimana ketentuan disana yang menjelaskan berbagai hal seperti nilai nominal, tingkat suku bunga, jangka waktu, nama penerbit dan beberapa ketentuan lainnya yang menjelaskan dalam undang-undang yang disahkan oleh lembaga terkait. Obligasi yang memiliki tingkat suku bunga tetap dan obligasi yang memiliki tingkat suku bunga berubah berdasarkan keadaan pasar mampu memberi pengaruh khusus pada keputusan yang dibuat oleh seorang investor. Pada saat seorang investor memegang obligasi dengan suku bunga tetap dan pasar saham mengalami kenaikan atau tingkat kegairahan pasar saham mengalami peningkatan maka investor cenderung akan 7 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MULAWARMAN mengalihkan sejumlah dananya dari obligasi portofolio. Sehingga dalam konteks ini yang saham. perlu kita pahami bahwa perbankan Contoh : suku bunga obligasi adalah merupakan salah satu lembaga yang bergerak 10,5% dengan masa tenor 5 (lima) tahun dan dalam.lingkungan.bisnis.yang sophisticated da bersifat fixed (tetap), sedangkan pasar saham n untuk menghindari agar posisi bank tetap sedang memiliki likuiditas yang kuat salah satunya mengalami diperkirakan akan kegairahan terus dan mengalami dengan. pertumbuhan yang konstan dalam masa 3-5 Menerapkan.manajemen.hedging.(lindung.nila tahun ini. Kondisi ini menyebabkan investor i)..Penetapan hedging mampu.memberi peng- yang profitabel akan cenderung untuk memilih aruh membawa dana yang dimiliki untuk diletakkan mengantisipasi risiko. di pasar saham. Dampak Perubahan Suku Bunga Bagi Perusahaan Pada saat obligasi mengikuti kondisi harga pada penurunan risiko atau pasar, naik dan turunnya suku bunga yang (Hayati, 2017:152) Menurut Mamduh M. berlaku di pasaran mampu member arti bagi Hanafi perubahan tingkat perolehan menyebabkan perusahaan menghadapi dua keuntungan sebagaimana dikatakan yang didapat. oleh Ini (Tandelilin, tipe risiko, yaitu : a. Risiko perubahan pendapatan : pendapatan bersih (hasil investasi dikurangi biaya) berubah yaitu berkurang dari yang diharapkan). b. Risiko perubahan nilai pasar berubah karena perubahan tingkat bunga, yaitu berubah karena lebih kecil (turun nilainya). 2010:248) bahwa jika suku bunga yang berlaku meningkat maka harga obligasi juga akan turun, dan sebaliknya. Logikanya adalah bahwa jika suku bunga meningkat, maka tingkat return yang disyaratkan investor atas suatu obligasi juga akan meningkat”. Hal ini berlaku jika terjadi penurunan tren tingkat suku bunga bank”. bunga bisa Risiko Pada Perubahan Suku Bunga Dan Permintaan Uang Memang permasalahan yang utama pada (Hayati, 2017:153) Secara sederhana kita bisa obligasi yang bersifat floating interest rate menyimpulkan bahwa permintaan uang sangat bonds adalah mengikuti kondisi dan situasi dipengaruhi oleh faktor kondisi berlakunya yang berlaku di pasar. Pasar dengan segala suku pergerakannya mampu memberi efek pengaruh sebaliknya. Kita dapat menarik beberapa pada profit and loss (keuntungan dan kerugian) kesimpulan dari pergerakan perubahan naik yang akan ditimbulkannya, seperti turunnya suku bunga yaitu : pada bunga dipasaran dan begitu pula perbankan mampu memberi perubahan pada UNIVERSITAS MULAWARMAN 8 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MULAWARMAN a. Pertama, pada saat tingkat suku bunga perolehan dana dari hasil penjualan obligasi diturunkan dari titik A ke titik C maka maka control atau pengawasan secara ketat publik akan memberi berbagai reaksi di terhadap dana yang diperoleh tersebut antaranya menempatkan kelebihan dana adalah mutlak untuk dilakukan agar risiko yang dimilikinya untuk membeli asset-aset kehilangan dana tidak terjadi. Ini juga bisa yang terjadi diperkirakan keuntungan. Baik akan memberikan keuntungan seperti kasus terlambatnya tersebut pembayaran bunga obligasi sebagai bentuk bersifat tatap dan stabil seperti membeli pencerminan kegagalan dalam kemampuan obligasi maupun beberapa surat berharga mengelola dana penjualan obligasi secara lainnya. Atau menempatkan dananya pada tepat. dunia usaha yang di anggap memiliki tingkat profitable yang berprospek. d. Keempat, pada saat tingkat suk buna dinaikkan dari titik A ke titik B maka b. Kedua, pada saat suku bunga diturunkan dari titik A ke titik C bahkan ke titik D maka banyak pihak yang berkeinginan diperkirakan akan terjadi beberapa hal yaitu : 1) Perubahan bagi pemegang menarik dana atau simpanan dari bank kelebihan likuiditas, yaitu mereka untuk cenderung selanjutnya dipakai guna akan menyimpan mengembangkan usaha atau meminjamkan uangnya diperbankan karena di dananya tersebut kepihak yang di anggap anggap lebih menarik. Ini bisa memiliki kapabilitas dalam mengelola dan terjadi pada saat suku bunga mengatur keuangan secara baik deposito dinaikkan maka public serta tentunya mampu memberikan keuntungan akan secara menarik dan aman. uang yang dimiliki ke deposito, c. Ketiga, pada saat suku bunga diturunkan berusaha memindahkan dengan alasan mendepositokan dari titik A ke titik C bahkan ke titik D uang diperbankan jauh lebih bahkan lebih jauh lagi maka ini akan bisa aman dan lebih stabil, seperti mengakibatkan persoalan jika tidak di setiap penerimaan bunga sebagai lakukan kontrol secara hati-hati. Karena keuntungan yang diterima. mereka yang membeli asset dan mereka 2) Menaikkan suku bunga dari titik A yang menerima uang dari hasil penjualan ke titik B dapat dilihat dari sudut asset tersebut harus dilihat dari berbagai kebijakan segi terutama kemampuan mengelola dana tujuan berbagai bentuk antara lain yang telah diperoleh tersebut. Seperti seperti : UNIVERSITAS MULAWARMAN pemerintah dengan 9 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MULAWARMAN Menerapkan berbagai bentuk akan diikuti oleh pergerakan oleh R1 ke R2 kebijakan hingga ke R3. kewaspadaan (kehati-hatian) dalam bidang moneter karena diperkirakan jika diturunkannya suku bunga pinjaman terlalu jauh dan dibiarkan terlalu lama mampu menyebabkan terjadinya inflasi karena Mendapatkan dana dan faktor pengalokasian belum tentu dana yang tepat sesuai dengan proyek usaha yang dikerjakan, seperti timbulnya gagal usaha sehingga kemampuan membayar kredit salahan, mengalami ini Suku bunga kredit akan mempengaruhi penyaluran kredit dari suatu bank. Apabila suku bunga kredit meningkat masyarakat cenderung tidak akan meminjam uang di bank. Maka profitabilitas yang di dapat oleh bank publik begitu mudah. Resiko Suku Bunga Pada Bank angsuran perma- menyebabkan telah terjadinya kredit macet. Kondisi naik dan turunnya suku bunga yang akan menurun karena rendahnya pendapatan bunga.(Anggreni & Suardhika, 2014) Semakin meningkatnya suku bunga kredit juga akan mengakibatnya adanya kredit macet, di akibatkan oleh debitur yang meminjam uang di bank kemungkinan tidak bisa membayar hutangnya.(Hardanto, 2006:77-78) resiko suku bunga pada bank, disebabkan oleh : traded market risk interest rate rusk in the banking book Traded Market Risk ditetapkan oleh perbankan lebih jauh mampu memberi pengaruh pada kondisi perkembangan bisnis disuatu Negara. Pada saat penawaran uang ditingkatkan maka jumlah produksi akan terjadi peningkatan dengan asumsi daya beli masyarakat juga akan terjadi peningkatan. Kondisi ini terjadi pada saat D1 bergerak ke D2 dan D3 serta kuantitas permintaan uang oleh publik juga terjadi peningkatan yaitu dari Q1 bergerak ke Q2 dan Q3, dimana otomatis ini juga UNIVERSITAS MULAWARMAN Traded market risk adalah risiko kerugian dari nilai investasi sehubungan dengan pembelian dan penjualan instrumen keuangan di pasar secara terus menerus (trading) dengan tujuan mencari keun- tungan. Traded market risk erat kaitannya diambil, dengan untuk tingkat risiko memperoleh sengaja profit yang dinginkan. Keputusan pendanaan (funding decisions) untuk pembelian obligasi tersebut, antara lain: 10 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MULAWARMAN Matched pendanaan Hinsa Siahaan (buku) Bank-bank komersial berdurasi sama) Tak ada risiko, tetapi ketika melakukan asesmen terhadap bahaya potensi profit rendah. risiko Long (obligasi funding dan (pendanaan jangka panjang) Asumsi: suku bunga akan naik di masa depan. Short funding (pendanaan pergerakan suku bunga biasanya menggunakan metode berikut: Gap measurement Duration measurement, dan Regression analysis. jangka pendek) Asumsi: suku bunga akan turun di masa depan. Gap Measurement Bank Interest Rate Risk In The Banking Book Banking book market risk adalah risiko kerugian di mana bank terkena eksposur risiko perubahan harga pasar (suku bunga) karena dapat berusaha menentukan ancaman risiko suku bunga yang dihadapinya dengan cara memantau gap dari waktu ke waktu, yang didefinisikan seperti berikut: Gap = Rate-sensitive assets – Rate-sensitive liabilities =Aktiva peka dengan perubahan bunga - Liabilitie yang peka dengan perubahan suku bunga struktur bisnis bank, seperti aktivitas lending dan deposit (simpan pinjam nasabah komersial dan ritel). Bersifat short funding, karena karakteristik pendanaan dari nasabah berjangka waktu pendek (deposito, tabungan, dan lain-lain). Juga, bersifat 'involuntary trading position, yaitu memiliki posisi trading 'bukan karena keinginannya. Untuk menghindari risiko ini, butuh melakukan match antara suku bunga lending dan funding (disebut proses hedging). Beberapa cara melakukan hedging. Mengubah model bisnis (mengubah lending rate atau mengubah funding rate); Meminjamkan deposito nasabah ke bank lain (lending interbank) dan melakukan pendanaan dari bank lain; Melakukan perjanjian swap. Rumus lain yang dapat digunakan adalah gap ratio yang diukur denga perbandingan” volume aktiva peka dengan perubahan suku bunga dibagi dengan liabilities yang peka denga perubahan suku bunga. Gap ratio sama dengan nol (a gap of zero sanma dengan 1.00) diartikan bahwa aktiva peka suku bunga sama dengan liabilities peka suku bunga, sehingga net interest margin tidak akan di- pengaruhi fluktuasi suku bunga secara sensitif. Sementara negative gap (gap ratio lebih kecil dari 1.00) berarti liabilities yang peka dengan perubahan suku bunga jauh lebih besar dari aktiva yang peka dengan perubahan suku bunga. Bank dengan negative gap Metode Penilaian Risiko Suku Bunga UNIVERSITAS MULAWARMAN biasanya sangat berkepentingan dengan 11 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MULAWARMAN potensi kenaikan suku bunga, yang akan kepekaan aktiva terhadap pergerakan suku mengurangi net interest margin. bunga. Ada beberapa cara mengukur durasi Kendatipun penggunaan gap sebagai metode mudah untuk mengukur risiko suku aktiva, salah satu di antaranya yang biasa digunakan adalah: bunga bank, tetapi ada kelemahannya. Bank harus dapat mengklasifikasikan liabilities dan aktiva yang peka terhadap perubahan suku bunga dan yang tidak peka. Sebagai contoh, apakah treasury security dengan jatuh tempo satu tahun termasuk yang peka atau tidak terhadap perubahan suku bunga? Seberapa pendek jangka waktu sekuritas agar termasuk kelas yang peka terhadap perubahan suku bunga? Setiap bank mempunyai sistem (Siahaan, 2009:141) Analisis Regresi pengklasifikasian peka atau tidak peka. Apa Dua metode di atas menjelaskan penilaian pun sistem yang dipergunakan, selalu terdapat risiko suku bank berdasarkan komposisi kemungkinan neraca bank. Metode lain adalah me- nentukan salah penaksiran gap measurement seberapa besar kinerja bank dipengaruhi Duration Measurement pergerakan suku bunga. Untuk itu terlebih Pendekatan lain untuk menilai risiko suku bunga adalah dengan mengukur durasi dahulu ditentukan tolok-ukur yang digunakan dan dengan suku bunga yang tersedia, serta (menghitung durasi). Beberapa aktiva atau model yang dapat mengestimasi saling li-abilities lebih sensitif dibandingkan dengan hubungan antartolok- ukur yang dapat dipilih. yang lain, meskipun frekuensi penyesuaian Tolok-ukur kinerja bank yang lazim digunakan dan jatuh temponya sama. Nilai 10-tahun zero adalah return on assets, return on equity, dan coupon bond lebih sensitif terhadap fluktuasi percentage change in stock price. Ukuran suku bunga dibandingkan dengan "10-tahun tingkat bunga yang biasa digunakan adalah obligasi yang membayar ku- pon." Jadi, nilai tingkat bunga pasar yang dominan, yaitu pasar aktiva bank yang ditanamkan pada zero- sekuritas utang pemerintah yang bebas risiko coupon bonds akan sangat rentan terhadap (misalnya suku bunga freasury bill). dan Untuk menentukan seberapa besar kinerja lembaga keuangan lain, biasanya meng- bank dipengaruhi perubahan suku bunga, dapat gunakan konsep duration untuk mengukur digunakan analisis regresi dari data historis. pergerakan suku bunga. UNIVERSITAS MULAWARMAN Bank-bank 12 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MULAWARMAN Umpamanya dengan menggunakan treasury pergerakan suku bunga. Berdasarkan riset bill yield (YT) sebagai ukuran suku bunga yang pernah dilakukan, disimpulkan bahwa bebas risiko, indeks saham S&P 500 sebagai tingkat pengembalian saham bank berbanding ukuran market return (Rm) atau tingkat terbalik dengan arah pergerakan suku bunga perngem balian pasar, dan (R) sebagai ukuran (koefisien B2, adalah negatif dan significant). tingkat pengembalian saham bank, sehingga Hasil ini dapat berasal dari ketidakseimbangan model regresinya dapat dibuat sebagai berikut: tingkat sensitivitas liabilities versus tingkat sensitivitas assets. Sebab hakikatnya bank cenderung memiliki gap negative (liabilities lebih sensitif daripada assels), artinya kenaikan suku bunga akan menurunkan kinerja bank. Hasil ini dapat digeneralisir untuk industri perbankan, tetapi tidak dapat diaplikasikan untuk setiap bank. Oleh karena aktiva dan pasiva bank berubah dari waktu ke waktu, ancaman risiko Koefisien regresi B2, dalam model ini suku bunga harus dinilai kembali (reassessed) adalah suatu ukuran yang menjelaskan sejauh secara terus-menerus. Setiap terjadi perubahan mana tingkat pengembalian saham bank ancaman risiko suku bunga, reaksi kinerja dipengaruhi oleh perubahan suku bunga pasar. bank terhadap pola perubahan suku bunga Koefisien yang positif (negatif) menjelaskan tertentu juga akan berubah. kinerja membaik (memburuk) karena kenaikan suku bunga pasar. Seandainya besarnya Metode Mengurangi Risiko Suku Bunga koefisien tidak cukup signifikan perbedaannya Semenjak tahun 1970-an bank telah dari nol, berarti tingkat pengembalian saham memantau adanya risiko suku bunga, sebab bank terisolir dari pergerakan suku bunga pergerakan suku bunga sangat mudah berubah (perubahan suku bunga tidak memengaruhi atau sangat volatil. (Siahaan, 2009)suku bunga pengembalian saham). tersebut dapat dikurangi dengan: Model serupa di atas telah diuji Maturity matching (pencocokan jatuh penggunaannya pada portofolio saham yang tempo sumber pen- danaan dengan diperdagangkan kepada masyarakat, atau yang penggunaan), perdagangkan di bursa efek, apakah tingkat pengem- balian saham bank dipengaruhi UNIVERSITAS MULAWARMAN 13 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MULAWARMAN Using floating-rate (menggunakan loan pinjaman tingkat bunga mengambang), kontrak berjangka suku bunga), Using akan mengalami kesulitan mengombinasikan deposito jangka pendek dengan permohonan pinjaman yang sama jatuh Using interest rate futures contracts (menggunakan Bank temponya. Berdasarkan studi yang pernah dilakukan (Mitchell), semua bank dari kecil dan besar telah menurunkan jangka yang yang interest rate swaps waktu aktivanya semenjak tahun 1979. Jadi, (menggunakan kontrak saling serah walaupun suku bunga semakin volatil pada terima bunga). 1980-an, bank-bank berhasil me- ngurangi ancaman risiko suku bunga karena mengurangi Maturity Matching: Mengharmoniskan Jatuh Tempo Sumber dengan Jatuh perbedaan jatuh tempo aktivanya dengan jatuh tempo liabilities. Tempo Penggunaan Dana Salah satu cara atau metode untuk Using Floating-Rate Loan mengurangi risiko suku bu- nga adalah Pinjaman mencocokkan (to match) jatuh tempo tiap mengambang deposito bank memungkinkan bank mendukung (mendanai) menerima dana "deposito satu taun" maka aktiva jangka panjang dengan deposito jangka dana tersebut dapat diinvestasikan atau pendek tanpa terlalu dihadapkan dengan dipinjamkan yang jatuh temponya juga satu bahaya risiko suku bunga. Walaupun memang tahun. Walaupun strategi ini akan dapat floating-rate loan tidak dapat menghilangkan menghindari risiko suku bunga, tetapi jika risiko seratus persen. Jika cost of fiunds diimplementasikan tidak akan efektif. Sebab berubah dengan basis yang frekuensinya lebih pada de- sering daripada suku bunga aktiva, margin posito-deposito jangka pendek dalam jumlah bunga bersih (net interest margin) bank masih besar dan tidak akan sanggup mencocokkan tetap dipengaruhi oleh fluktuasi suku bunga. dengan umumnya aktiva bank misalnya menerima de-ngan (floating-rate suku loan), bunga yang jatuh temponya dengan pinjaman yang jatuh temponya lebih panjang. Peminjam, Using Interest-Rate Futures Contracts borrowers atau debitur, jarang meminjam Metode lain yang dapat digunakan bank untuk jangka pendek, misalnya satu bulan, untuk menurunkan ancaman risiko suku bunga atau bahkan yang enam bulan pun jarang. yang dihadapinya adalah mempergunakan Lagi pula volume deposito relatif lebih kecil kontrak suku bunga berjangka, dengan cara dari jumlah loan. mengunci harga instrumen keuangan tertentu UNIVERSITAS MULAWARMAN 14 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MULAWARMAN yang dapat di- beli atau dijual pada tanggal sukubunga) atau perjanjian suku bunga antara setelmen tertentu di masa yang akan datang. dua pihak yang saling berkepentingan. Dalam Sebagai contoh, ada kontrak CD berjangka kontrak ini, kedua belah pihak sepakat untuk yang diperdagangkan di pasar. Ketika bank secara periodik saling mempertukarkan arus mengunci harga pada harga mana mereka kas berdasarkan "suku bunga tertentu". Swap dapat menjual CD pada tanggal setelmen suku bunga tetap dengan bunga mengambang tertentu, ini artinya bank secara efektif (a fixed-for-floating swap) memungkinkan mengunci biaya yang dikeluarkannya untuk salah satu pihak secara berkala menukarkan mendapatkan dana. Konsekuensinya, semua arus kas yang pasti (tetap) dengan arus kas biaya dana yang akan datang agak terisolir dari yang jumlahnya mengambang bergantung pergerakan suku bunga pasar Gambar 5.3 pada suku bunga yang berlaku di pasar. Jadi, menjelaskan bagaimana penggunaan kontrak salah satu pihak mungkin membayar lebih keuangan mengurangi murah atau lebih mahal (mungkin untung ketidakpastian (uncertainty) margin bunga mungkin buntung). Bank yang liabilitiesnya bersih bank. Menjual CD berjangka (pada lebih sensitif terhadap risiko suku bunga, masa yang akan datang), akan mengurangi dibandingkan assets-nya dapat melakukan potensi dampak buruk kenaikan suku bunga swap (perjanjian) membayar dengan bunga terhadap biaya bunga bank Tetapi juga akan tetap dengan pembayaran dengan suku bunga mengurangi potensi dampak menguntungkan mengambang selama periode tertentu yang penurunan suku bunga atas biaya bunga yang disepakati. Jika tingkat bunga di pasar naik, ditanggung bank. Misalkan pada mulanya bank akan untung karena kas yang akan bank memiliki lebih banyak liabilities yang diterimanya meningkat sementara arus kas lebih bunga, keluar yang harus dibayarkannya jumlahnya akan tetap. Ini dapat mengimbangi dampak buruk berjangka sensitif dapat terhadap penggunaan kontrak menurunkan gap-nya suku berjangka dan karena itu naiknya suku bunga pasar terhadap mengurangi dampak perubahan suku bunga "pendapatan bunga bersih" bank. Pada awal terhadap ict interest miegin (margin bunga tahun 1990-an suku bunga tidak biasa rendah, bersih) menyebabkan bank seperti First Union Bank mengambil posisi swap yang melindungi dirinya dari kenaikan suku bunga. Chemical Using Interest-Rate Swaps Bank komersial dapat juga melindungi dirinya dari risiko suku bunga dengan menggunakan interest UNIVERSITAS MULAWARMAN rate swaps (swap Banking Corporation mempergunakan interest rate swaps untuk mendapatkan keuntungan dari penurunan suku bunga. Pada 1993 15 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MULAWARMAN Chemical semakin berkepentingan dengan kemungkinan naiknya suku bunga Kesimpulan dan Risiko suku bunga adalah risiko yang berupaya mengurangi ancaman risiko suku dialami akibat dari perubahan suku bunga bunga yang dihadapinya. yang terjadi di pasaran yang mampu memberi pengaruh bagi pendapatan perusahaan. Adapun pengertian risiko suku bunga menurut Mashud Ali adalah terjadi sebagai akibat dari terdapatnya mismatched atas maturities pada interest rate related products di sisi aktiva dan passiva neraca bank. Menurut Mamduh (M.Hanafi, 2014) perubahan tingkat bunga bisa menyebabkan perusahaan menghadapi dua tipe risiko, yaitu : Kontrak perjanjian suku bunga atau swap a. Risiko perubahan pendapatan yang bersedia membayar dengan suku bunga dikurangi biaya) berubah yaitu berkurang mengambang kepada pihak yang menerima dari yang diharapkan). dengan suku bunga tetap. b. (hasil : interest rate mengharuskan adanya pihak lain pembayaran bersih pendapatan investasi Risiko perubahan nilai pasar berubah Lembaga keuangan yang mempunyai aktiva karena perubahan tingkat bunga, yaitu bunga berubah bersedia ketimbang liabilitiesnya, membayar dengan mungkin suku karena lebih kecil (turun nilainya). bunga mengurangi Ada 3 faktor yang mampu memberi ancaman risiko suku bunga yang dihadapinya. pengaruh pada suku bunga domestik suatu Lembaga pelebih sensitif terhadap perubahan Negara, yaitu : suku perlu a. Kondisi ekonomi global mencocokkan kebutuhan kedua pihak yang b. Stabilitas ekonomi dalam negeri melakukan perjanjian suku bunga. Beberapa c. Stabilitas sosial dan politik dalam dan mengambang, yang karena rantara dapat biasanya investment banking dan bank komersial besar luar negeri. menyediakan jasa atau memegang peranan penting di dalam mengatur suap interest rate Saran Semoga makalah ini dapat bermanfaat penting di dalam mengatur suap interest.rate bagi pembaca maupun pendengar dan semoga kelompok masyarakat bisa lebih mengetahui tentang risiko suku bunga dan sebagainya. UNIVERSITAS MULAWARMAN 16 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MULAWARMAN Daftar Pustaka Adi Suroso, A. (2016). PENGARUH SUKU BUNGA TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KREDIT BRIGUNA PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk KANTOR UNIT CITRA NIAGA SAMARINDA. Ekonomia, 5(2), 61–67. Anggreni, M., & Suardhika, M. (2014). Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Kecukupan Modal, Risiko Kredit Dan Suku Bunga Kredit Terhadap Profitabilitas Bank Bumn Tahun 2010-2012. E-Jurnal Akuntansi, 9(1), 27–37. Azis, M. (2015). MANAJEMEN INVESTASI. Retrieved from https://books.google.co.id/books?id=QUn_CAAA QBAJ&printsec=frontcover&dq=MANAJEMEN +INVESTASI&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwid5 oPGzsHmAhWDA3IKHXMvDZoQ6AEIMDAB #v=onepage&q=MANAJEMEN INVESTASI&f=false Hardanto, S. S. (2006). Manajemen Resiko Bagi Bank Umum (Tingkat I; A. Subandi, Ed.). Retrieved from https://books.google.co.id/books?id=KmGPOeYo dyoC&printsec=frontcover&dq=Manajemen+Resi ko+Bagi+Bank+Umum&hl=id&sa=X&ved=0ahU KEwjInKrgzMHmAhWDxDgGHRoYAdIQ6AEI KzAA#v=onepage&q=Manajemen Resiko Bagi Bank Umum&f=false Hayati, S. (2017). Manajemen Resiko (I; P. Cristian, Ed.). Retrieved from https://books.google.co.id/books?id=y1JLDwAA QBAJ&printsec=frontcover&dq=manajemen+resi ko&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjl4JnNvsHmAh Uh6XMBHSWwAnsQ6AEIRDAE#v=onepage& q=manajemen resiko&f=false Parengkuan, T., & Mahilo, M. (2015). Dampak Risiko Suku Bunga, Inflasi, Dan Kurs Terhadap Return Saham Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 3(3), 1–10. Siahaan, H. (2009). Manajemen Resiko ( Pada Perusahaan dan Birokrasi). Retrieved from https://books.google.co.id/books?id=7R5bDwAA QBAJ&printsec=frontcover&dq=Manajemen+Re siko+(+Pada+Perusahaan+dan+Birokrasi)&hl=id &sa=X&ved=0ahUKEwjxjtn1y8HmAhV2xTgGH VzRBKAQ6AEIKzAA#v=onepage&q=Manajem en Resiko ( Pada Perusahaan dan Birokrasi)&f=false Sudana, I. M. (2009). Manajemen Keuangan Teori dan Praktik. Retrieved from https://books.google.co.id/books?id=i-CkDwAAQ BAJ&printsec=frontcover&dq=Manajemen+Keua ngan+Teori+dan+Praktik&hl=id&sa=X&ved=0ah UKEwj-v8fl28HmAhWDheYKHeSFDgQQ6AEI KTAA#v=onepage&q=Manajemen Keuangan Teori dan Praktik&f=false Tampubolon, R. (2004). RISK MANAJEMEN (R. L. Toruan, Ed.). Retrieved from https://books.google.co.id/books?id=uwKElEC7G pAC&printsec=frontcover&dq=RISK+MANAGE MENT&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiE5sKtzcH mAhVizzgGHUniDCcQ6AEILDAA#v=onepage &q=RISK MANAGEMENT&f=false Tandelilin, E. (2010). Portofolio dan Investasi (Pertama). Retrieved from https://books.google.co.id/books?id=YLORI8ul44 kC&printsec=frontcover&dq=Portofolio+dan+Inv estasi&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiLpvCE1M HmAhXZZSsKHYXdAeMQ6AEIKTAA#v=onep age&q=Portofolio dan Investasi&f=false Khasanah, Y. N., & Darmawan, A. (2018). Pengaruh Risiko Inflasi, Risiko Suku Bunga, Risiko Kurs Valuta Asing , Dan Leverage Terhadap Return Saham ( Studi Pada Industri Manufaktur Sub Sektor Otomotif Dan Komponen Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2016 ). Jurnal Administrasi Bisnis, 57(1), 63–72. M.Hanafi, M. (2014). Risiko, Proses Manajemen Risiko, dan Enterprise Risk Management. Management Research Review, 1–40. Retrieved from http://repository.ut.ac.id/4789/1/EKMA4262-M1. pdf Özdemir, D., & Schmidbauer, H. (2014). Risiko Tingkat Suku Bunga Di Pasar Keuangan Turki Pada Periode Waktu Yang Berbeda. Buletin Ekonomi Moneter Dan Perbankan, 16(3), 195–218. https://doi.org/10.21098/bemp.v16i3.21 UNIVERSITAS MULAWARMAN 17