Uploaded by Sipenguin

347186271-Prinsip-Dan-Cara-Kerja-Biomimetik-Biomimikri

advertisement

Pada dasarnya Biomimetic dan Biomimikri itu berbeda
Biomimetik (biomimetics) adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan
material, mekanisme dan sistem yang dibuat oleh manusia dengan jalan meniru desain dan
sistem yang terdapat di alam, yang dalam penggunaanya hanya membutuhkan sebuah stimulasi
atau rangsangan dari luar.
Hal ini digunakan pada bidang-bidang: robotika, teknologi nano, kecerdasan buatan, dan juga di
pertahanan.
Biomimetik merupakan sains baru yang terus berkembang, merupakan metode pemecahan
masalah yang manusia hadapi dapat menemukan solusinya dengan belajar dari model yang
berasal dari rancangan alam. Alam merupakan rancangan dengan solusi terbaik, efisien dan
optimal. Metodologi biomimetik berupaya melihat solusi dari masalah yang manusia hadapi
melalui perspektif yang berdasarkan bagaimana alam menemukan solusi terhadap masalah yang
sama yang manusia hadapi. Tidak hanya itu, biomimetik juga merupakan metode yang tepat
untuk inovasi, invensi, dan reinvensi rancangan yang sudah ada. Menemukan aspek baru dalam
desain serta menambah nilai lain terhadap desain tersebut seperti material yang lebih baik, ramah
lingkungan, estetika, dan sebagainya.

Contoh Permasalah pada kasus yang diberikan
Gedung pencakar langit merupakan kebanggaan abad ke-21. Namun bangunan megah ini
memunculkan satu masalah baru yang memeras otak para arsitek dan insinyur, yakni bagaimana
menjaga bagian luar gedung tinggi agar tetap bersih. Banyak perusahaan di seluruh dunia
melakukan penelitian dan mencoba mencari jalan keluar permasalahan ini. Ternyata, jawaban itu
tak datang dari laboratorium dan teknologi, tapi dari tempat yang sangat akrab: alam.
Gambar 1 Permukaan daun bunga Teratai yang selalu bersih
(Google, gambar, 2017)
Bunga teratai yang dikenal sebagai lili putih tumbuh di lingkungan kotor berlumpur. Meskipun
begitu, daunnya selalu bersih. Ada butiran debu pada permukaan teratai ini. Namun bunga ini
menghilangkannya dengan cara paling menarik. Bunga teratai mengalirkan tetesan air hujan pada
permukaan daunnya ke arah butiran debu. Dimana tetesan air hujan tersebut akan menghimpun
seluruh debu, membawanya mengalir ke bawah dan jatuh ke permukaan tanah. Akhirnya, daun
pun
kembali
bersih
tanpa
noda.
Inilah
mengapa
teratai
selalu
tetap
bersih.
Sifat yang menarik dari daunya bunga teratai ini, kini digunakan dalam perancangan
bagian luar gedung. Terdapat sebuah perusahaan, ISPO, yang mengaplikasikan hal ini dalam hal
pembuatan bahan pelapis luar yang disebut Lotusan (“Lotus” berarti “teratai”). Perbedaan antara
dua permukaan yang dilapisi dan yang tidak dilapisi Lotusan dapat dilihat jelas. Permukaan yang
dilapisi Lotusan mampu membersihkan permukaannya sendiri dengan tetesan air hujan, persis
seperti teratai.
Gambar 2. Permukaan jendela yang dilapisi dengan Lotus
(Google gambar, 2017)
Permukaan yang dilapisi (gambar kiri dan kanan) dan tidak dilapisi (gambar tengah) lotus atau
pelapis khusus dengan sifat menyerupai permukaan teratai. Pelapis khusus memungkinkan
butiran-butiran air menghimpun kotoran yang dilaluinya.
Dengan meniru dari prinsip kerja yang sudah ada didalam alam yakni pada daun bunga
teratai maka akan dihasilkan sebuah material yang dapat diaplikasikan pada jendela, dimana
nanti sifat dari jendela itu akan mirip dengan sifat daun bunga teratai yang akan selalu bersih
meskipun dalam lingkungan yang kotor, dengan begitu kita tidak susah payah dalam
membersihkan kaca pada jendela, khususnya pada kaca jendela di gedung bertingkat lebih dari
100 lantai.

Biomimikri
Biomimikri adalah ilmu yang menempatkan obyek alam (khususnya makhluk hidup)
sebagai model perancangan dan proses, menirunya dan diaplikasikan pada teknologi modern.
Dimana berbeda dengan biomimetik yang dalam penggunaanya memerlukan rangsangan dari
luar untuk bekerja, namun biomimikri meniru secara sama persis dengan apa yang dilakukan
oleh objek alam yang ditiru, dengan kata lain membutuhkan perantara dalam kelangsungan
kerjanya.

Contoh Permasalah pada kasus yang diberikan
Sistem perekat cicak lebih ditiru sebagai jenis perekat modern yang sedang
dikembangkan. bagaimana bakteri menempel pada korbannya, bagaimana tanaman tertentu
mampu merekat di dinding-dinding bangunan, dan bagaimana lalat bisa berjalan terbalik dengan
kaki di atas. Akhirnya, ditemukan contoh paling tepat yakni pada hewan cicak.
Cicak adalah contoh yang sempurna bagaimana cicak memiliki perekat yang super kuat.
Di permukaan bawah kaki-kaki cecak, terdapat jutaan tonjolan kecil. Setiap tonjolan tersebut
mampu menjadi penempel ke permukaan apa pun dengan mengeluarkan muatan molekul positif
atau negatif. Kekuatan jutaan tonjolan tersebut membuat cecak yang tergantung di dinding
mampu menahan beban sehingga 120 Kg. Selain itu, ketika cecak mengangkat kakinya, meski
sedang berjalan di atas pasir, kakinya akan tetap bersih.
Gambar 3. Struktur permukaan pada kaki cicak
(Google gambar, 2017)
Dalam kasus yang diberikan kita dapat membuat sebuah alat modern yang dapat
diaplikasikan dari cara kerja cicak yang sanggup berjalan dengan sangat bagus didinding serta
dapat menahan beban yang besar yakni 120 Kg. dengan begitu didapatkan alat modern yang
sesuai dengan kasus yang berikan.
beberapa pakar tetap menentang pemakaian kata ‘mimicry‘ (peniruan). Mereka
berpendapat, kita tidak boleh meniru mentah-mentah begitu saja dari alam. Yang diperlukan
pertama-tama adalah mengerti prinsip dasar ilmiah, dan setelah itu mencari inspirasi dari alam
yang
sesuai
dengan
prinsip-prinsip
ilmiah
tersebut.
Namun,
kalau
pun
istilah biomimicry nantinya diganti, hal itu tetap tidak mengubah kenyataan bahwa kita selalu
bisa menarik pelajaran dari hasil riset yang telah dilakukan selama 4 milyar tahun di muka bumi
ini.
Download