Uploaded by User38933

RESUME LIQO BARU

advertisement
K.H Rahmat Abdullah
Rahmat Abdullah, yang sering disebut Bang Mamak oleh warga Kampung Kuningan,
meskipun lahir dari torsi Betawi asli, tapi dia selalu dihindari penunjukan hakim Betawi
Belanda bau kolonial. Dia lebih bangga menyebut Jayakarta, di karenakan dia bahwa
Pangeran Fatahillah nama yang diberikan ke tanah kelahirannya. Sikap bahwa tak ada yang
lahir dari semangat anti-kolonialisme dan imperialisme, dan kebanggaan (Izzah) warisan
perjuangan Islam.
di usia 11, minor Rahmat wajib melangkah Hayati tanpa perawatan ayahnya, di karenakan ia
menjadi yatim piatu, ayah melewati hanya di perusahaan percetakan layar itu sendiri, ia
mengarahkan dengan kakak dan adiknya untuk menutupi semua biaya dan siapa yang wajib
menanggung beban Hayati.
Meskipun demikian, Rahmat bukan remaja cengeng. Sementara kita wajib
berpartisipasi jerih payah untuk mencari nafkah, dia masih tak mau tertinggal dalam
pendidikan. awal pendidikan formal, ia mulai sejak masuk sekolah dasar negeri di Kuningan,
yang saat itu masih suatu desa Betawi, tak menolak pembangunan gedung pencakar langit.
Dan seperti kebanyakan dari generasi sekarang, Rahmat kecil setiap pagi bernyanyi (Al
Quran belajar membaca, membaca dan menulis bahasa Arab, studi mengenai iman, moralitas
dan fiqh dengan metode membaca buku dalam bahasa Arab, terjemahan nukil dan Syarh
ulama) merupakan sore diikuti oleh sekolah dasar. di tahun 1966, setelah lulus dari sekolah
dasar, yang diperpanjang bertahun-tahun mengajar dan setengah tahun sejak acara G-30-S /
PKI, Rahmat masuk SMA. Tapi kali ini dia wajib kembali di karenakan dilema dalam dirinya
sendiri. Ironisnya merupakan, pertama keaktifan dirinya sebagai anggota dari para
demonstran militan Kappi & KAMI dikenal sebagai Angkatan 66, akan tetapi di hari Jumat
bukannya masuk sekolah pukul 11.30, tepat di waktunya untuk berdoa Jumat.
Oleh di karenakan itu, di awal tahun ajaran berikutnya (1967/1968) Thanks
memutuskan untuk pindah ke Ma'had Assyafi'iyah, Bali Matraman. Hasil tes dan wawancara,
ia wajib duduk di kelas sekolah dasar (tingkat SD) pemerintah II. akan tetapi Afeksi karunia
tak puas dengan hasilnya, ia mencoba untuk membuat lobi dengan ulama, untuk tes lagi
hingga ia pindah duduk di kelas III.
Input belajar di Ma'had ini belas kasihan sehingga tempat. Selain itu, wajib mengikuti
Quran ke MTs Pembesar tinggi (Junior Level) sangat ketat dalam berbicara dan mengajar
bahasa Arab. Tapi tak ada jumlah waktu, ternyata guru dari kelas ini justru juga membacakan
dengan dia.
Thanks Genjah melompat untuk Kelas V, ini merupakan di mana ia belajar nahwu
dasar yang dicintainya di karenakan ilmu pengetahuan merupakan terkuaklah setiap misteri
intonasi dan narasi penyiar Indonesia Shauth, yang sering disiarkan oleh radio RRI dengan
Arab. Difusi merupakan program Rahmat favorit. Sehingga bahkan bila hidupnya dari
kekurangan, tapi di karenakan menyadari pentingnya komunikasi dan informasi, Rahmat
menyerah makan untuk uang yang diperoleh dari hasil kerjanya untuk mencari pelanggan
sablon untuk membeli radio. Dan radio masih merupakan simbol status untuk orang-orang
kaya zaman ini.
Setelah tahun kelima, Rahmat terus Assyafi'iyah MTs. Dalam MTs ushul ini ia belajar fiqh,
musthalah hadits, pendidikan psikologi dan ilmu pengetahuan, selain mempelajari lagi
nahwu, Sharf dan Balaghah. Tapi pelajaran yang paling dicintainya merupakan talaqqi.
Talaqqi Biasanya ini dilakukan oleh masyaikh (peneliti) dan pengawasan langsung dari
speaker pep selalu menginspirasi anak muda Grace, KH Abdullah Syafi'i.di waktu itu juga
Rahmat pelopor propaganda dengan mengajar Ma'had Asyafi'iyah dan Darul Muqorrobin,
Karet Kuningan. Di sinilah Rahmat remaja didedikasikan sebagai guru, pendidik dan
mengajarkan berbagai ilmu. Ini setiap hari dia tinggal selama bertahun-tahun di kaki Bali
Matraman di Karet Kuningan. Bahkan untuk membagikan pelajaran tambahan dalam bentuk
les ia lakukan dengan berjalan kaki memasuki lorong-lorong jalan Jakarta larut
malam.semangat Hayati dan berkhotbah membayar di bagian yang berbeda dari bait puisi,
puisi dan tulisan-tulisan kecil artikel yang dikirim ke berbagai media. Cukup sering, ia juga
berlatih bermain teater dengan sesama guru Hepotenusa atau teman senjata.
Dari upaya ini, selain membeli sepeda motor Honda 66 atau sering disebut Chips,
Rahmat Abdullah mampu mengasah karakter dan pikirannya untuk menjadi mahasiswa
terbaik dan favorit KH siswa. Abdullah Syafi'i. Bahkan ada di tahun 1980 dengan empat
rekannya akan dikirim ke Universitas Al Azhar di Kairo, Mesir, tapi sayangnya gagal di
karenakan "fitnah" dari lingkaran dalam.
Tapi itu tak menyurutkan Afeksi karunia untuk selalu belajar. di karenakan
pengetahuan dengan Mesir Sheikh KH tak pernah disajikan. Abdullah Syafi'i, ia mulai
mencintai buku melahap dan berpikir Islam yang Hassan al-Banna, Sayyid Qutb, Al Maududi
dan tokoh nasional seperti HOS Tjokroaminoto dan Natsir.
rata-rata memberitakan perjalanan sepanjang remaja kuningan bercinta saat dibahas dan
dipelajari dengan tokoh-tokoh seperti M Natsir Mohammad Roem atau Syafrudin
Prawiranegara. Rahmat juga mengaku terus terang mengadopsi logika dan metode wacana ia
mengambil speaker Isa Ansari dan Buya Hamka dan tuannya sendiri, Shafi Abdullah memuji
keras Evokasi Heroisme.remaja Rahmat dikenal sebagai demonstrator tapi sosok yang
dikenal sebagai manis, rasa sering bahkan tak Bisa marah. Kemarahan berusaha untuk
meledak bila disalahgunakan Islam. Seperti saudaranya saat ia mendengar percakapan,
Rahmi, saat meminta rekan bisnisnya yang bekerja sebagai Kopasanda -Kopassus- untuk
membayar utang mereka. Tapi Kopassanda malah menjawab: "Satu-satunya nabi Bisa
Dehidrasi janjinya." Liquid Rahmat mendengar pernyataan ini keluar dari bagian samping
dan Genjah berkata: "Nabi di mana ia berjanji tak benar," Kopasanda malah menjawab:
"kalian ndak wajib Empati campur dalam masalah ini. "Rahmat remaja langsung
menyambut," suara Mr. terdengar di telinga saya di sini, bahkan bila bapak berseragam, para
nabi janji rusak, "Perkataan Rahmat emosi. Kopasanda akhirnya meminta maaf.
Sikap tegas merupakan Disorientasi satu yang membuat muda Abdullah Rahmat
dihormati pemabuk atau hooligan. di karenakan tutorial pendekatan ramah. Meskipun
saudaranya tak pernah menyakiti yang kuningan kali juara, H. Hamdani, masih Bisa
menangani dengan bagus. Bahkan, ajaib muda yang ditangkap setelah itu.
anak laki-laki, preman, Artis memeluk, khususnya di seni teater wadah yang sering itu gelar
di lapangan di depan masjid Raudhtul -lapangan Fallah belakang Ambassador Malaysia
sekarang-.
Di sinilah Rahmat muda sering mengekspresikan puisi dan puisi, dan peran
imajinasi dan pikiran sebagai direktur dengan teater menunjukkan pengaturan dramatis
terbuka. Teater merupakan terakhir kali ia pentaskan berjudul "Battle of Yarmouk" yang
tampil dengan Abdullah Hehamahua (1984). saat permainan berada di bawah pengepungan
oleh aparat intelijen dan keamanan di karenakan dianggap . subversif di pemerintahan
Suharto
Setelah langkah tak diragukan lagi berkat KODIM kota Tapi Afeksi karunia datang untuk
membalas .. "bila ini menelepon Mom, aku datang bila panggilan setiap kali saya Kodim
akan pernah terjadi. bila kau ingin aku datang ke komando militer, yang lebih dulu kepada
ibu saya, "Perkataan muda melalui aparat mengatakan dari komando militer distrik, yang
dilemparkan surat panggilan. Bahkan Disorientasi satu petugas KODIM, Soeryat, telah
menangis di hadapan orang-orang muda berkat nasihat supaya tak "memberangus" Muslim.
keprihatinan mengalir ke propaganda, ternyata tanpa sepengetahuan usia Rahmat. Rahmat
hanya menyadari saat teman baru menikah mengingatkan bahwa itu merupakan waktu untuk
berpikir mengenai pembangunan rumah tangga. tak hingga ia menyadari bahwa ia sudah
masuk ke-32.
Malam itu, malam Kamis, 14 Ramadhan 1405 H (1984 M), tiga dari mereka; Ibu dan bibi
Rahmat datang mengkhitbah seorang anak yang telah muridnya, Sumarni, saat anugerah
duduk di MTs kelas II. saat bahkan anak kelas pertama Sumarni Madrasah Ibtidaiyah (lk.
Umur 5 tahun). Dia merupakan pemenang yang ditunjuk pertama untuk menantang praktik
ibadah.
saat khitbah tentu aja, saat keluarga walimah Rahmat Syawal menawarkan kebiasaan seperti
Rasululllah melihat, perwakilan dari guru agama perempuan berkata, "Ada masih walimah,
akan tetapi kalian tak akan menemukan berkat yang bulan (Ramadhan) merupakan.
"Akhirnya, disepakati untuk menikah besok malam, Jumat 15 Ramadhan." Ane Urusan KUA
masalah, hanya menerima surat aje, "Perkataan pendeta tadi. "Yah, rada-rada pertemuan ini,"
Perkataan Rahmat muda di jantung.
Oleh di karenakan itu hingga kelompok kiri di 15 Ramadhan, masih ada teman muda
dari masjid yang bertanya, "Apakah ini di mana kalian sih?" Selain itu, suasana di saat itu
masih represif. Bahkan satu bulan belum menikah, di pagi hari, tak lama setelah fajar ba'da
Tanjung periok, Rahmat memilih untuk mendengar rekaman insiden penembakan massal di
Tanjung Priok terjadi dalam semalam. Pagi ini, orang yang telah mulai disebut Ustadz
Rahmat dan pemuda Islam lainnya langsung memeriksa lokasi yang porak poranda. Mereka
telah mendengar bahwa itu merupakan hukum yang mengusulkan untuk selalu membawa
wanita untuk diajak juga kota sekitar yang berbeda di Jawa. "Untuk Evaluasi sikap
masyarakat dan apa istilah yang disebut" konsolidasi'lah "Perkataan Ustadz Rahmat dalam
suatu wawancara beberapa saat yang lalu.
Setelah menikah, ia tinggal di Kuningan, dengan saya ibu dan adik. hingga tiga anak,
Shofwatul Fida (19) Thoriq Ouda (17) dan Nusaibatul Hima (15).
di pemuda pertengahan 80-an melalui bergabung Harakat tumbuh Islamiyah di Indonesia.
Bersama Abu Ridho Hilmi Aminudin dan beberapa tokoh muda Islam lainnya terus bersatu
Dinamis dalam dakwah yang lebih luas dan teratur. berkhotbah gerakan terinspirasi oleh
Ikhwanul Muslimin yang didirikan oleh Hassan al-Banna di Mesir juga referensi antara muda
setelah itu
Pemikiran Hasan Al Banna telah lama terinspirasi kepribadian propaganda bertemu
pelaksanaannya dengan teman-teman yang merintis pendidikan dan regenerasi untuk
mempertahankan kesadaran Islam dan kemurniannya. Dalam wadah Rahmat baru selain
chatting, mengakses berbagai informasi tanpa mengabaikan fungsi utama juga sebagai
pendidik, pengajar, Rahmat meluncurkan suatu majalah Islam, dicintai dan populer di
kalangan anak muda. Namun sayangnya, saluran ekspresi pikir itu wajib dilarang selama
rezim Orde Baru mulai mengkhawatirkan kecepatan. Tapi itu tak mempengaruhi Embargo
Rahmat untuk membuka lembaran baru berekspresi dalam propaganda.
Dan setelah delapan tahun tinggal di Kuningan, ia menandatangani di Jl. Potlot I / RT
29 RW 2 3 Duren Tiga, Kalibata. Ia lahir anaknya, ISDA Ilaiha (13). Tapi daya tarik
propaganda tampaknya untuk memanggil. di tahun 1993, bersama dengan murid-muridnya
mencoba untuk membangun pembangunan pendidikan dan sosial dengan mendirikan Islamic
Center Iqro 'yang terletak di Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat.
Di sini juga, menetap dan membawa keluarganya ke pensil Gang menyewa, Duren
Tiga, Kalibata ke tanah yang masih penuh rawa-rawa untuk mengembangkan cita-cita
berekspresi melalui studi klasik dan kontemporer. Akhirnya merupakan mimpi perintis dan
anak-anak yang lahir, Umaimatul Wafa (11), Majdi Hafizhurrahman (9) Hasnan Fakhrul
Ahmadi (7) .Di sini menyangkut padat. Namun, kebiasaan pribadi, membaca, membaca AlQur'an dan penafsirannya, Hadis dan syarahnya tetap berjalan. Demikian pula, kegiatan
memenuhi resital di kantor, kampus, dan melayani berbagai macam saran independen dari
fajar hingga 08:00. agitasi lanjut di Iqro '.
Bahkan, rutinitas ini namun ia Hayati, meskipun sejak tahun 1999 telah dipercayakan
Ketua Partai Keadilan DPP Kaderisasi. Demikian pula, saat saklar menjadi Ketua Dewan
Syura dan Ketua Partai Keadilan Dewan Pertimbangan Sejahtera, yang ia dirikan bersama
teman-teman di lengan setelah lebih dari 10 tahun ia merintis.
di tahun 2004, militan protes, humanis, filsuf, guru dan pendidik dihormati pemuda ini wajib
masuk parlemen. Ustadz Rahmat terpilih sebagai wakil rakyat dari Kabupaten Bandung, Jawa
Barat. Dan hanya saat Ustadz Rahmat Abdullah berlari Bandung ini untuk pertama kalinya
dimenangkan oleh partai Islam.
Meskipun ia merupakan seorang wakil rakyat, Ustadz Rahmat dikenal di kalangan
Komisi III sebagai wakil rakyat yang tetap terbuka, namun penuh kesopanan dan puisi
filosofis sekaligus mengkritik setiap kebijakan. Apapun menteri, presiden dan pejabat mana
pun ia menyampaikan kritik pedas yang sering membangun wacana baru untuk para
pemimpin negeri ini.
Bahkan jabatan terakhir sebagai Presiden disiplin Penegakan Badan Organisasi Partai
Keadilan Sejahtera, ukuran dengan mandat penuh dan momentum semangat hingga akhir
hidupnya saat ia dijemput tak lama setelah kematian wudhu hendak memenuhi
pengabdiannya kepada Sang Pencipta, Selasa (14/6).
Harap kalian mungkin telah mengungkapkan seminggu sebelum meninggal. Di mana
istri biasanya ditegur diri sendiri saat membuka souvenir album. "Lihat ya, Betawi telah di
seluruh Global, Inggris, Jerman, Belanda, Perancis, Amerika Serikat juga Makkah. Tinggal
ke akheratnya dulu," ujarmu bercanda bahwa sekarang membuktikan.
Perpisahan guru saya, tak perjuanganmu kami akan terus
Ta’rifu Ghazwil Fikri
1. Pengertian Ghazwul Fikri
Perang salib dalam arti peperangan fisik mungkin sudah berakhir. Namun, satu hal
yang harus disadari oleh kaum muslimin, peperangan yang bersifat non fisik sejatinya
masih terus berlangsung hingga saat ini. Peperangan inilah yang kemudian disebut dengan
istilah al-ghazwul fikri.
Secara Bahasa, ghazwul fikri terdiri dari dua suku kata yaitu ghazwah dan fikr.
Ghazwah berarti serangan, serbuan atau invansi. Sedangkan fikr berarti pemikiran. Jadi,
secara bahasa ghazwul fikri diartikan sebagai invansi pemikiran.[1]
Sebagian orang menyebut ghazwul fikr dengan istilah perang ideologi, perang budaya,
perang urat syaraf, dan perang peradaban. Intinya, ia adalah peperangan dengan format
yang berbeda, yaitu penyerangan yang senjatanya berupa pemikiran, tulisan, ide-ide, teori,
argumentasi, propaganda, dialog dan perdebatan.
Konon, orang yang pertama kali menyadari pentingnya metode baru dalam
menaklukkan Islam adalah Raja Louis IX. Setelah ditawan oleh pasukan muslim di AlManshuriyah Mesir pada perang salib ke VII[2], di dalam memoarnya ia menulis: “Setelah
melalui perjalanan panjang, segalanya menjadi jelas bagi kita. Kehancuran kaum muslimin
dengan jalan konvensional (perang fisik) adalah mustahil. Karena mereka memiliki
metode yang jelas dan tegas diatas konsep jihad fii sabilillah. Dengan metode ini, mereka
tidak pernah mengalami kekalahan militer.” Ia melanjutkan: “Barat harus menempuh jalan
lain (bukan militer). Yaitu jalan ideologi dengan mencabut akar ajaran itu dan
mengosongkannya dari kekuatan, kenekatan dan keberanian. Caranya tidak lain adalah
dengan menghancurkan konsep-konsep dasar Islam dengan berbagai penafsiran dan
keragu-raguan.”[3]
Dalam artikel berjudul: “Serial Perang Salib Modern #3: Perang Salib,
Benarkah?” disebutkan bahwa Raja Louis IX berkata: ”Tidak mungkin meraih
kemenangan atas umat Islam melalui peperangan. Kita hanya akan bisa mengalahkan
mereka, dengan cara sebagai berikut: (a) menimbulkan perpecahan di kalangan pemimpin
umat Islam. Jika sudah terjadi, perluaslah ruangnya sehingga perselisihan ini menjadi
faktor yang melemahkan umat Islam. (b) Tidak memberi peluang berkuasanya seorang
penguasa yang shalih di negeri-negeri Islam dan Arab. (c) merusak pemerintahan di
negara-negara Islam dengan suap, kerusakan dan wanita sehingga fondasi bangunan
terpisah dengan puncak bangunan. (d) mencegah munculnya tentara yang meyakini hak
atas tanah airnya, rela berkorban demi membela prinsip tanah airnya. (e) mencegah
terbentuknya persatuan bangsa Arab di kawasan Arab. (f) Membuat sebuah negara Barat
di tengah kawasan Arab, mulai dari Ghaza di sebelah selatan, sampai Antokia di sebelah
utara, kemudian ke arah timur, terus memanjang sampai ke Barat.[4]
Sebelum menyimpulkan pengertian ghazwul fikri, perlu kita ketahui empat kata kunci
dan target dari ghazwul fikri ini.
Ifsadul akhlak (merusak akhlak), yaitu memporak-porandakan etika dan moral
kaum muslimin sehingga tidak lagi berakhlak sesuai etika dan moral ajaran Islam. Kaum
muslimin diserbu dengan budaya permissivisme (paham serba boleh), hedonisme (paham
memburu kelezatan materi), gemar bersenang-senang, melepaskan insting tanpa kendali,
berlebih-lebihan dalam memuaskan kesenangan perut, mencabut nilai-nilai kesopanan,
kesantunan, dan rasa malu dari kalangan pria maupun wanita.
Tahthimul fikrah (menghancurkan pemikiran), yaitu mengacaukan pemahaman
kaum muslimin dengan memunculkan berbagai macam isme-isme yang asing dan
bertentangan dengan ajaran Islam, seperti: atheisme, materialisme, komunisme,
liberalisme, dan lain-lain.
Idzabatus syakhshiyyah (melarutkan kepribadiaan), yaitu menggoyahkan sikap
hidup kaum muslimin sehingga enggan beramar ma’ruf nahi munkar dan bahkan
bersikap mujamalah (basa-basi), toleran atau ikut-ikutan kepada orang-orang yang
menyimpang dari nilai-nilai ajaran Islam. Misalnya dengan dalih HAM, tidak sedikit kaum
muslimin ikut-ikutan mentolerir, bahkan melegalkan hal-hal yang bertentangan dengan
nilai-nilai agama. Contoh: lesbian, gay, biseksual, dan transgander (LGBT).
Ar-Riddah (murtad), yaitu melepaskan kewajiban agama, mengingkarinya, bahkan
keluar dari agama.
Target dari ghazwul fikri ini adalah berubahnya pribadi-pribadi muslim sehingga
menjadi orang-orang yang memberikan al-wala-u lil kafirin (loyalitas, kesetiaan, dan
kecintaan kepada orang-orang yang ingkar kepada Allah Ta’ala).
Menurut Ali Abdul Halim Mahmud[5], ghazwul fikri merupakan suatu upaya untuk
menjadikan:
1. Bangsa yang lemah atau sedang berkembang, tunduk kepada negara penyerbu.
2. Semua negara, negara Islam khususnya, agar selalu menjadi pengekor setia negaranegara maju, sehingga terjadi ketergantungan di segala bidang.
3. Semua bangsa, bangsa Islam khususnya, mengadopsi ideologi dan pemikiran kafir
secara membabi buta dan serampangan, berpaling dari manhaj Islam, Al Quran dan
Sunnah.
4. Bangsa-bangsa mengambil sistem pendidikan dan pengajaran negara-negara penyerbu.
5. Umat Islam terputus hubungannya dengan sejarah masa lalu, sirah nabinya dan salafus
saleh.
6. Bangsa-bangsa atau negara-negara yang diserbu menggunakan bahasa penyerbu.
Ghazwul fikri adalah upaya melembagakan moral, tradisi, dan adat-istiadat
bangsa penyerbu di negara yang diserbunya.
Sejak awal, Islam telah memperingatkan kaum muslimin agar waspada terhadap orangorang kafir dan munafik yang selalu berupaya menyesatkan mereka,
‫ذ‬
‫ً ووو َو َون و فنوُفوكو واُو فَُو وا ومك َو َنُف فَُكو ْو َو وَُّدَو‬
‫كج فَُو وىنذح َ و ََ خِْوك وو خْ َم فه َن َون ذ خَِّفَو َو ول و‬
‫ِخ و‬
‫ً خلِ خب َخف اف وه خ‬
“Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu
kamu menjadi sama (dengan mereka). Maka janganlah kamu jadikan di antara mereka
penolong-penolong(mu), hingga mereka berhijrah pada jalan Allah.” (QS. An-Nisa, 4:
89)
KOMITMEN MUSLIM SEJATI
1. APA ARTINYA SAYA MENGAKU ISLAM
Menjadi seorang muslim sejak lahir, bukan berarti hanya menerima saja akan
apa yang diberikan atau diajarkan orangtua. Tapi untuk menjadi muslim sejati
dibutuhkan perjuangan yang sangat. Jangan sampai apa yang sudah di tangan harus
terlepas begitu saja. Ironis, kalau orangtua sudah emperkenalkan islam pada kita, tapi
akhirnya kita terhempas ke kubangan neraka.
Agar terhindar dari kengerian itu, setidaknya seorang muslim harus bisa
mengislamkan empat kriteria vital yang harus diperjuangkan.
1. Saya harus mengislamkan akidah saya.
Hal ini merupakan upaya pertama yang harus ditancapkan ke dalam hati kita.
Jangan sampai ada virus-virus kemusyrikan yang merongrong akidah. Berdialog
secara kontinue kepada Allah baik melalui shalat atau tidak, seperti mentafakuri
alam misalnya. Segala yang diciptakan-Nya bukanlah sesuatu yang kebetulan, tapi
semata-mata telah Allah rancang sedemikian rupa agar semua bermakna. Makanya
Allah memperkenalkan dengan nama-nama indah berupa asmaul husna yang tak
ada keraguan didalamnya bahwa Allah Maha satu dala sifatnya.
2. Saya harus mengislamkan ibadah saya.
Ibadah merupakan puncak ketundukkan dan puncak kesadaran akan
keagungan ma’bud. Dan dengan ibadah ini merupakan interaksi istimewa antara
khalik dan makhluk. Sekuat mungkin, seorang muslim harus mengazamkan bahwa
setiap detik dalam kehidupannya adalah ibadah. Karena sejatinya seorang muslim
diciptakan adalah untuk beribadah. Melakukan ibadah yang terus bersambung dan
penelaahan setiap saat, maka akan ada gairah yang muncul berupa peningkatan
hidup yang berkwalitas. Kebiasaan-kebiasaan dalam keseharianpun dengan
sendirinya akan bertambah bagus, sehingga semua aktifitas selalu dikaitkan kepada
Allah azza wazala.
3. Saya harus mengislamkan akhlak saya
Akhlak merupakan buahnya keimanan dan keislaman seseorang, sehingga kala
pengadilan di akhirat nanti, akhlak baik bisa menjadi pemberat dalam amal. Oleh
karena itu, seorang muslim seharusnya mengupgrade akhlaknya setiap saat. Selalu
bertanya ke dalam diri, apakah akhlak sudah sesuai aturan islam atau tidak.
Ada beberapa akhlak seorang muslim yang harus melekat selama hayat di kandung
badan.
 Bersikap wara (hati-hati) terhadap syubhat
 Menahan pandangan (ghadul bashar)
 Menjaga lidah
 Malu (haya’)
 Pemaaf dan sabar
 Jujur, berhati-hatilah dengan kedustaan kecil yang akan merusak keislaman dan
keimanan.
 Rendah hati
 Menjauhi prasangka, ghibah,dan encari cela sesama muslim.
 Dermawan dan pemurah
 Menjaga teladan yang baik
4. Saya harus mengislamkan keluarga dan rumah tangga saya
Keshalihan dalam akidah, ibadah dan akhlak tidak akan sempurna kalau hanya
dimiliki sendiri. Tapi semua itu harus ada ditularkan kepada orang di sekeliling kita
terutama keluarga dan rumah tangga. Hal ini merupakan langkah alamiah dan
harus tertata rapi dala keluarga kecil kita. Moment pernikahan bukan hanya
dianggap kesakralaln belaka, tapi harus difahami, bahwa pernikahan akan
dipertanggung jawabkan di akhirat kelak. Bukan hanya waktu pernikahan, tapi
pasca pernikahan dan tanggung jawab bersama dalam mendidik anak-anak.
Setelah dalam lingkup keluarga kecil ini, maka pada akhirnya bisa menularkan ke
sekeliling kita lebih luas.
Setelah ikrar diri yang empat diatas maka akan lahir tekad yang kuat sehingga bisa
melahirkan dua tekad yang harus dilaksanakan, yaitu:
1. Saya harus mengalahkan nafsu saya
Hawa nafsu akan senantiasa menemani hari-hari seorang muslim. Dan
seseorang yang bisa mengalahkan nafsu inilah maka yang akan selamat dari sengatan
api neraka. Dengan demikian seorang muslim sejati sudah seharusnya meniti hari
dengan terus belajar dan membentengi diri dari hawa nafsu yang akan membawa diri
ke ambang kesengsaraan.
Sifat-sifat Manusia
Ada dua sifat manusia yang mempengaruhi seseorang dalam menghadapi perang
melawan nafsu ini ;
 Tipe manusia yang dikalahkan nafsu itu sendiri
 Tipe manusia yang bersungguh-sungguh memerangi nafsu dan keinginannya.
Perangkat-perangkat untuk memenangkan pertarungan melawan hawa nafsu
 Hati, selama hati ini lembut, jernih dan selalu dzikrullah maka nafsu bisa
dikalahkan
 Akal, cahaya akal tidak dapay dipadamkan kecuali oleh kemaksiatan-kemaksiatan,
tidak berhenti berbuat maksiat dan enggan bertaubat.
Indikasi-indikasi kekalahan akhlak
Ketika pertahanan dan kekebalan diri manusia runtuh, maka setan menjadi kawan
karibnya.
Penyakit yang berbahaya yang menimapa manusia yang kalah adalah adanya waswas
yang menghinggapi.
Sarana-sarana untuk membentengi diri dari masuknya syaithan
Salah seorang ulama shalih berdasarkan perenungan dan penelaahannya, ternyata
syaithan masuk melalui 10 pintu untuk mendatangi manusia
 Ambisi dan buruk sangka, hadapi dengan sikap percaya dan menerima.
 Kecintaan kepada makhluk dan panjang angan-angan, hadapi dengan rasa takut
terhadap datangnya kematian yang akan datang secara tiba-tiba.
 Keinginan santai dan bersenang-senang, hadapi dengan menyadari akan hilangnya
nikmat dan buruknya hisab.
 Berbangga diri, hadapi dengan selalu mengingat karunia dan rasa takut kepada
akibat yang akan menimpa.
 Meremehkan dan kurang menghargai orang lain hadapi dengan mengenali hak dan
kehormatan mereka.
 Dengki, maka hadapi dengan sikap menerima dan rela dengan pembagian yang
diberikan Allah swt, kepada makhlu-makhluknya.
 Riya dan ingin dipuji, maka hadapi dengan keikhlasan.
 Kikir, hadapi dengan sikap bahwa akan fana-nya semua yang ada di makhluk
 Sombong, hadapi dengan sikap rendah hati.
 Tamak, hadapi dengan percaya bahwa semua yang ada di sisi Allah dan bersikap
zuhud terhadap apa yang dimiliki manusia.
2. Saya harus yakin bahwa masa depan adalah milik Islam
Keyakinan ini berkat dorongan beberapa faktor,yakni :
 Rabbaniyah Manhaj Islam
 Universilitas Manhaj Islam
 Elastisitas Manhaj Islam
 Kelengkapan Manhaj Islam
 Keterbatasan Sistem-sistem “Wadh’iyah”
3. APA ARTINYA SAYA BERAFILIASI KEPADA PERGERAKAN ISLAM
Dasar untuk mengaku sebagai aktivis pergerakan Islam adalah hendaknya pada
diri seseorang telah terwujud semua sifat dan karakteristik pengakuannya sebagai
muslim. Sebab, pengakuan sebagai muslim merupakan dasar, sementara pengakuan
sebagai aktivis pergerakan adalah bagian yang tak terpisahkan dari ketulusan dalam
pengakuan seseorang sebagai penganut agama ini.
Adapun karakteristik yang harus dimiliki setiap muslim agar pengakuannya
keislamannya benar adalah :
Saya Harus Hidup Untuk Islam,
Di dunia ini manusia terkelompokkan menjadi 3 :
i. Golongan yang hidup untuk dunia.
ii. Golongan yang tercampakkan di antara dunia dan akhirat.
iii. Dolongan yang menganggap bahwa dunia adalah lahan bagi kehidupan akhirat.
Bagaimana saya hidup untuk Islam ?
1) Mengetahui tujuan hidup.
2) Mengetahui nilai dunia dibandingkan dengan akhirat.
3) Menyadari bahwa kematian akan datang dan mengambil pelajaran darinya.
4) Mengetahui hakikat islam.
5) Mengetahui hakikat jahiliyyah.
Karakteristik manusia yang hidup untuk Islam
1) Teguh dalam melaksanakan ajaran-ajaran Islam.
2) Memiliki kepedulian terhadap kemashlahatan Islam.
3) Bangga dengan kebenaran dan yakin kepada Allah.
4) Senantiasa konsisten dalam memperjuangkan Islam.
Saya Harus Meyakini Kewajiban Memperjuangkan Islam,
1. Kewajibannya sebagai perinsip.
2. Kewajibanya sebagai Hukum.
3. Kewajibannya Menegakkan Islam sebagai Kebutuhan Darurat.
4. Kewajiban secara Individu dan Kolektif.
5. Barangsiapa berjihad, sesungguhnya dia berjihad untuk dirinya sendiri.
Pergerakkan Islam : Misi, Karakteristik, dan Perlengkapannya.
1. Misi Pergerakan Islam.
Yaitu menghambakan manusia kepada Allah swt, sebagai pribadi ataupun sebagai
masyarakat dengan memperjuangkan tegaknya masyarakat Islam yang mengambil
hukum-hukum Islam berdasar Alquran dan Sunnah.
2. Karakteristik Dasar Pergerakan Islam.
a. Menonjolkan pergerakan yang berdasar ketuhanan (rabbaniyah)
b. Pergerakan yang selalu independen karena lahir dari realitas masyarakat islam.
c. Merupakan pergerakan yang progresif. Substansi keyakinan,peraturan, dan
konsepnya mengenai alam, manusia dan kehidupan lebih maju dan mampu
memecahkan permasalan manusia.
d. Merupakan pergerakan yang komprehensif, dakwahnya tidak terbatas pada satu
sisi tapi perbaikan dalam segala aspek.
e. Menjauhi perselisihan fiqih
3. Spesifikasi Pergerakan Islam.
a. Jauh dari kekuasaan para penguasa dan politikus
b. Memiliki tahapan-tahapan dalam langkah-langkahnya.
c. Mengutamakan aktivitas dan produktivitas daripada klaim dan propaganda.
d. Mengatur nafas yang panjang, karena orang yang mengorbankan dirinya terhadap
jalan dakwah ini sungguh panjang.
e. Nyata dalam aktivitas, rahasia dalam berorganisasi.
f. Uzlah kejiwaan bukan uzlah fisik.
g. Tujuan tidak menghalalkan segala cara.
4. Perelengkapan Pergerakan Islam
a. Memiliki keimanan yang kuat, dalam,suci, dan kekal, meyakini bahwa
pertolongan Allah pasti ada.
b. Meyakini jalan yang mereka tempuh serta keistimewaan dan kebaiknnya.
c. Meyakini persaudaraan antar muslim.
d. Meyakini agung dan besarnya pahala.
e. Meyakini akan diri mereka sendiri, bahwa mereka ditakdirkanuntuk
menyelamatkan semesta.
Dan perlengkapan yang lain adalah jihad fi sabilillah.
1. Saya Harus Mengetahui Jalan Pergerakan Islam.
Landasan dan alur pemikiran dan tujuan akhirnya haruslah diketahui, agar tidak
salah menempatkan.
2. Saya Harus Mengetahui Dimensi-Dimensi Afiliasi Saya Terhadap Pergerakan.
a. Afiliasi dalam Akidah
b. Afiliasi Dalam Tujuan
3. Saya Harus Mengetahui Poros-Poros Perjuangan Islam.
1) Poros Perjuangan Islam
a. Kejelasan Tujuan
b. Kejelasan Jalan, ada beberapa karakter jalan yang harus ditempuh oleh
pergerakan islam, yakni:
o Bersifat Transformatif
o Bersifat Komprehensif
o Bersifat Universal
c. Komitmen Terhadap Jalan Rasulullah saw
2) Posisi Kekuatan Fisik dalam Strategi Pergerakan
4. Saya Harus Mengetahui Persyaratan Baiat dan keanggotaan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
 Kualitas bukan Kuantitas.
 Baiat Dan Hukumnya.
 Ketaatan dan Hukumnya.
 Rukun-rukun baiat.
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)
j)
Al-fahmu (pemahaman)
Al-ikhlas (keikhlasan)
Al-amal (amal)
Al-jihad (jihad)
At-tadhiyah (pengorbanan)
At-tha’ah (ketaatan)
Ats-tsabat (keteguhan)
At-tajarud (dedikasi)
Al-ukhuwah (persaudaraan)
Ats-tsiqah (kepercayaan)
Kewajiban-Kewajiban Akhi Muslim
Kewajiban akhi muslim ini bukan hanya sekedar terhadap diri, tapi menyangkut
terhadap rumah dan masyarakatnya. Secara ringkas ada 38 kewajiban yang harus
dilakukan, yakni :
1) Membaca wirid harian tidak kurang dari satu juz per hari
2) Membaca, mendengarkan, merenungkan setiapkandungan isi Al-quran dan
mempelajari shiroh Nabawi dan siroh para salaf.
3) Chek-up kesehatan.
4) Hindari konsumsi teh,kopi dan perangsang lainnya secara berlebihan.
5) Perhatikan kebersihan diri dan lingkungan.
6) Berkata jujur dan tidak berbohong
7) Menepati janji.
8) Menjadi seorang yang pemberani dan tabah.
9) Bersikaplah tenang dan selalu mengutamakan sikap serius.
10)
Jadilah orang pemalu, halus perasaan, segera merasakan pengaruh kebaikan
dan keburukan.
11)
Jadilah orang yang adil dalam setiap keadaan.
12)
Menjadi orang yang enerjik dalam membantu pekerjaan umum.
13)
Memiliki hati yang penyayang, pemurah dan berlapang dada.
14)
Pandai membaca dan menulis yang disertai menuntut ilmu serta mendalami
jikalau anda seorang spesialis.
15)
Tekuni pekerjaan yang bernilai ekonomis.
16)
Jangan berambisi dalam jabatan, anggaplah itu intu rezeki yang tersempit,
tetapi bila hal itu datang jangan menolaknya.
17)
Memiliki minat yang tinggi dalam menjalankan profesi
18)
Berfsikap baik dalam menuntut hak
19)
Jauhilah perjudian
20)
Jauhilah riba dalam seluruh muamalah.
21)
Bantulah perkembangan perekonomian islam.
22)
Berpartisipasilah dalam berdakwah dengan sebagian dari harta anda.
23)
Menabung untuk hal-hal yang tak terduga.
24)
Berusahalah semampu mungkin untuk menghidupkan tradisi muslim.
25)
Boikotlah pengadilan adat dan yang tak berbau islami.
26)
Senantiasa menyadari akan pengawasan Allah.
27)
Bertaharah secara baik dan benar.
28)
Laksanakanlah shalat secara baik.
29)
Berpuasalah di bulan ramadan dan berhaji jika mampu.
30)
Azamkan dalam diri niat berjihad dan mati syahid.
31)
Bertaubat dan beristighfar.
32)
Bermujahadahlah agar bisa mengendalikan hawa nafsu, tahan pandangan,
kendalikan hati dan selalu mengarahakan pada hal-hal yang baik.
33)
Hindari khamr, miras, obat penenang dan sejenisnya.
34)
Jauhilah sahabat yang buruk dan tempat maksiat.
35)
Perangilah tempat hiburan, alih-alih mendekatinya serta jauhi gaya hidup
mewah.
36)
Kenalilah anggota group dan pahamilah hak-hak mereka.
37)
Lepaskan semua keterikatan anda dengan kelompok manapun yang tidak
memberikan kemashlahatan pada fikrah.
38)
Berusahalah berdakwah di setiap tempat dan beritahukanlah kepada pimpinan
segala keadaan anda.
USMAN BIN AFFAN
Usman dilahirkan di Thaif
Pada tahun 576 M
Usman adalah putra dari pasangan Affan bin Abu Ash bin Umayah dan Urwah binti Al
Baidik binti Abdul Muthalib
Usman berasal dari keturunan Bani Umayah/ Umayah
Garis keturunan Usman akan bertemu dengan Rasulullah pada keturuanan Usman akan
bertemu dengan keturunan Abdul Manaf Bin Qusyai
KISAH USMAN SEBELUM MASUK ISLAM
Sejak kecil sudah dilatih oleh orang tuanya berniaga mengarungi padang pasir ke Negeri
tetangga yaitu kenegri Syam yang pada waktu itu termasuk jajahan negeri Romawi dan juga
ke Hira yang pada waktu termasuk jajahan negeri Persia
KISAH USMAN SETELAH MASUK ISLAM
Usman merupakan sahabat karib dari Abu Bakar.
Usman adalah menantu Nabi Muhammad dengan menikah 2 putri Nabi yaitu setelah yaitu
setalah Rukayah dan menikah dengan Umi Kalsum.
Sehingga dijuluki Zun Nur’ain artinya “ Pemilik dua Cahaya “
KETELADANAN KEPRIBADIAN USMAN BIN AFFAN
Kedermawaan Usman
Usman adalah sosok pribadi yang kaya raya dan suka mendermakan hartanya untuk perang
Tabuk.
Usman mendermakan 940 ekor untaa, 60 ekor kuda dan 10.000 dinar
KEADILAN USMAN BIN AFFAN
Pernah suatu ketika Usman berkata kepada budaknya “ karena aku pernah menjewermu maka
jewerlah aku “ kisah ini diceritakan oleh Abul Furat
KESEDERHANAAN USMAN
Diriwayatkan dari Abdul Malik bin Syadad dia berkata “ bahwa ia pernah melihat USman
pada saat sholat jum’at memakai kain mantel yang kasar yang harganya sekitar empat atau
lima dirham, kain ikat kepalanya juga ada yang robek
USMAN ADALAH DIPLOMAT YANG ULUNG
Pada bulan Zulqo’adah tahun 6 H rasulullah bersama 1.400 pasukan kaum muslimin
berangkat ke Mekkah untuk menunaikan Umrah. Ketika sampai di Hudaibiyah Rasulullah
dan kaum Kaum muslimin dihadang oleh kaum kafir Quraisy. Dan rasulullah mengutus
Usman Bin Affan
PROSES PENGANGKATAN USMAN BIN AFFAN SEBAGAI KHALIFAH
Sebelum Umar wafat beliau telah mengangkat tim musyawarah yang terdiri dari Usman bin
Affan, Ali bin Abi Thalib, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin
Auf dan Saad bin Abi Waqash
Umar melarang anaknya untuk masuk dalam tim Musyawarah yang bermana Abdullah bin
Umar
Pertimbangan Usman diangkat menjadi khalifah yaitu Dia lebih tua dalam usia, dan lebih
senior dal hal sahabat Nabi Muhammad
Usman dibaiat oleh kaum muslimin pada usia 70 tahun di masjid Nabawi pada tahun 23
H/644 M
JASA-JASA USMAN BIN AFFAN SEBAGAI KHALIFAH
Memperluas daerah kaum muslimin
Atas usulam Muawwiyah Usman membentuk Armada laut
Wilayah Usman meliputi Afrika, Asia , Eropa
Umar membagi wilayahnya menjadi 10 Propinsi dengan masing-masing gubernur
Gubernur Mekkah adalah Nafi bin Abdul Harist
Gubernur Basrah adalah Abu Musa bin Abdullah
Gubernur Damaskus aadalh Muawwiyah bin Abi Sufyan
Gubernur Mesir Amr bin Ash
Gubernur Taif adalah Sufyan bin Abdullah
Membangun masjid Nabawi di Mekkah
Membangun gedung pengadilan
Membukukan Al-Qur’an dengan alas an adanya perbedaa dialek dalam melafalkan Al-Qur’an
Orang yang menaruh perhatian tentang perbedaan dialaek adalah Huzaifah bin Yaman
Usman mengambil Al-Quran yang disimpan oleh Hafsah bin Umar
Usman kemudian menunjuk Zaid bin Sabit sebagai ketua
Menunjuk anggota yaitu Abdullah bin Zubair dan Abdurrahman bin Harist
Kemudian mereka menggandakan menjadi 5 buah yang dikirim ke Mekkah, Suriah, Basrah,
kuffah
AKHIR HAYAT USMAN BIN AFFAN
Pemerintahan Umar berlangsung dalam dua periode yaitu 6 tahun pertama dan 6 tahun kedua
Banyak sekali perselisihan dikarenakan Khalifah Usman bin Affan lebih mementingkan
keluarganya yaitu bani Umayah sebagai pembantunya dalam pemeintahan serta pengawasan
yang kurang dari khalifah atas kebijakan yang diambil pemabantunya
Potes datang dari Mesir yang dipimpin oleh Abdullah bin Abi Bakar
Dari Kuffah yang dipimpin oleh Asham Amiri dan juga sebagian kota Basrah mereka dating
dengan membawa pasukan sejumlah 1.500 dan mengepung rumah Usman dan masuk melaui
genting dan membunuh Usman dari belakang
Peristiwa pembunuhan USman terjadi pada tanggal 12 Zulhijah 35 H atau 20 Mei 655M.
Usman menjadi khalifah selama 12 tahun
Umar wafat dalam usia 82 tahun
ADAB SEBELUM ILMU
Pelajarilah Adab Sebelum Mempelajari Ilmu
Ketahuilah bahwa ulama salaf sangat perhatian sekali pada masalah adab dan akhlak.
Mereka pun mengarahkan murid-muridnya mempelajari adab sebelum menggeluti suatu
bidang ilmu dan menemukan berbagai macam khilaf ulama. Imam Darul Hijrah, Imam
Malik rahimahullah pernah berkata pada seorang pemuda Quraisy,
‫تعلم األدب قبل أن تتعلم العلم‬
“Pelajarilah adab sebelum mempelajari suatu ilmu.”
Kenapa sampai para ulama mendahulukan mempelajari adab? Sebagaimana Yusuf bin Al
Husain berkata,
‫باألدب تفهم العلم‬
“Dengan mempelajari adab, maka engkau jadi mudah memahami ilmu.”
Guru penulis, Syaikh Sholeh Al ‘Ushoimi berkata, “Dengan memperhatikan adab maka
akan mudah meraih ilmu. Sedikit perhatian pada adab, maka ilmu akan disia-siakan.”
Oleh karenanya, para ulama sangat perhatian sekali mempelajarinya.
Ibnul Mubarok berkata,
‫ وتعلمنا العلم عشرين‬،ً‫تعلمنا األدب ثالثين عاما‬
“Kami mempelajari masalah adab itu selama 30 tahun sedangkan kami mempelajari ilmu
selama 20 tahun.”
Ibnu Sirin berkata,
‫الهدي كما يتعلمون العلم‬
‫كانوا يتعلمون‬
َ
“Mereka -para ulama- dahulu mempelajari petunjuk (adab) sebagaimana mereka menguasai
suatu ilmu.”
Makhlad bin Al Husain berkata pada Ibnul Mubarok,
‫نحن إلى كثير من األدب أحوج منا إلى كثير من حديث‬
“Kami lebih butuh dalam mempelajari adab daripada banyak menguasai hadits.” Ini yang
terjadi di zaman beliau, tentu di zaman kita ini adab dan akhlak seharusnya lebih serius
dipelajari.
Dalam Siyar A’lamin Nubala’ karya Adz Dzahabi disebutkan bahwa ‘Abdullah bin Wahab
berkata,
‫ما نقلنا من أدب مالك أكثر مما تعلمنا من علمه‬
“Yang kami nukil dari (Imam) Malik lebih banyak dalam hal adab dibanding ilmunya.”
Imam Malik juga pernah berkata, “Dulu ibuku menyuruhku untuk duduk bermajelis dengan
Robi’ah Ibnu Abi ‘Abdirrahman -seorang fakih di kota Madinah di masanya-. Ibuku
berkata,
‫تعلم من أدبه قبل علمه‬
“Pelajarilah adab darinya sebelum mengambil ilmunya.”
Imam Abu Hanifah lebih senang mempelajari kisah-kisah para ulama dibanding menguasai
bab fiqih. Karena dari situ beliau banyak mempelajari adab, itulah yang kurang dari kita
saat ini. Imam Abu Hanifah berkata,
‫ير ِم ْن ْال ِف ْق ِه ِألَنَّ َها آدَابُ ْالقَ ْو ِم َوأ َ ْخ َالقُ ُه ْم‬
ِ ‫ع ْن ْالعُلَ َم‬
َ ُ‫ْال ِحكَايَات‬
َ َ‫اء َو ُم َجال‬
ٍ ِ‫ي ِم ْن َكث‬
َّ َ‫ستِ ِه ْم أ َ َحبُّ إل‬
“Kisah-kisah para ulama dan duduk bersama mereka lebih aku sukai daripada menguasai
beberapa bab fiqih. Karena dalam kisah mereka diajarkan berbagai adab dan akhlaq luhur
mereka.” (Al Madkhol, 1: 164)
Di antara yang mesti kita perhatikan adalah dalam hal pembicaraan, yaitu menjaga lisan.
Luruskanlah lisan kita untuk berkata yang baik, santun dan bermanfaat. ‘Umar bin ‘Abdul
‘Aziz berkata,
‫ ق َّل كال ُمه إال فيما يعنيه‬، ‫من عد َّ كالمه من عمله‬
“Siapa yang menghitung-hitung perkataannya dibanding amalnya, tentu ia akan sedikit
bicara kecuali dalam hal yang bermanfaat” Kata Ibnu Rajab, “Benarlah kata beliau.
Kebanyakan manusia tidak menghitung perkataannya dari amalannya” (Jaami’ul ‘Ulum wal
Hikam, 1: 291).
Berbeda Pendapat Bukan Berarti Mesti Bermusuhan
Sungguh mengagumkan apa yang dikatakan oleh ulama besar semacam Imam Syafi’i
kepada Yunus Ash Shadafiy -nama kunyahnya Abu Musa-. Imam Syafi’i berkata,
‫ي َم ْسأَلَ ٍة‬
َ ‫يَا أَبَا ُم ْو‬
ْ ِ‫ أَالَ يَ ْست َ ِق ْي ُم أ َ ْن نَ ُك ْونَ إِ ْخ َوانًا َوإِ ْن لَ ْم نَت َّ ِف ْق ف‬،‫سى‬
“Wahai Abu Musa, bukankah kita tetap bersaudara (bersahabat) meskipun kita tidak
bersepakat dalam suatu masalah?” (Siyar A’lamin Nubala’, 10: 16).
Berdoalah Agar Memiliki Adab dan Akhlak yang Mulia
Dari Ziyad bin ‘Ilaqoh dari pamannya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca do’a,
‫اء‬
ِ ‫اللَّ ُه َّم إِنِى أَعُوذ ُ بِكَ ِم ْن ُم ْنك ََرا‬
ِ ‫ق َواأل َ ْع َما ِل َواأل َ ْه َو‬
ِ َ‫ت األ َ ْخال‬
“Allahumma inni a’udzu bika min munkarotil akhlaaqi wal a’maali wal ahwaa’ [artinya: Ya
Allah, aku berlindung kepadamu dari akhlaq, amal dan hawa nafsu yang mungkar].” (HR.
Tirmidzi no. 3591, shahih)
Doa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang lainnya,
َ‫سيِئَ َها إِالَّ أ َ ْنت‬
ْ َ‫سيِئ َ َها الَ ي‬
ْ ‫سنِ َها إِالَّ أ َ ْنتَ َوا‬
ْ ‫ص ِر‬
ُ ‫ص ِر‬
َ ‫ف‬
َ ‫ف‬
َ ‫ع نِى‬
َ ‫ع ن ِى‬
َ ‫ق الَ يَ ْهدِى أل َ ْح‬
َ ‫اللَّ ُه َّم ا ْه ِدنِى أل َ ْح‬
ِ َ‫س ِن األ َ ْخال‬
“Allahummahdinii li ahsanil akhlaaqi laa yahdi li-ahsanihaa illa anta, washrif ‘anni sayyiahaa, laa yashrif ‘anni sayyi-ahaa illa anta [artinya: Ya Allah, tunjukilah padaku akhlak
yang baik, tidak ada yang dapat menunjukinya kecuali Engkau. Dan palingkanlah kejelekan
akhlak dariku, tidak ada yang memalinggkannya kecuali Engkau].” (HR. Muslim no. 771,
dari ‘Ali bin Abi Tholib)
‫أسأل هللا أن يزرقنا األدب وحسن الخلق‬
Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar mengaruniakan pada kami adab dan akhlak yang
mulia.
PERANG KHANDAQ / AHZAB
Perang khandaq terjadi disekitar kota Madinah bagian utara pada bulan Syawal tahun
5 H, .Bani Nadhir yang memiliki rasa dendam terhadap Rasulullah yang mengeluarkan
mereka dari bagian Madinah diluapkan dengan menghasut tokoh kafir Quraisy agar bersekutu
untuk mengalahkan kaum muslimin.
Abu Sofyan menyiapkan pasukan perang berkekuatan 10.000 orang, yaitu terdiri dari
kaum kafir Quraisy dan beberapa kabilah yang bersekutu dengan Quraisy. Karena terdiri dari
beberapa kabilah, maka dikatakan “Ahzab” yang artinya golongan-golongan. Oleh karena itu,
dinamakan perang Ahzab.
Melihat pasukan kafir Quraisy sudah siap siaga, Rasulullah langsung bermusyawarah.
Salman Al Farizi mengusulkan agar membuat khandaq (Parit) di sekitar kota Madinah
sehingga musuh akan merasa sulit memasuki kota Madinah dan memudahkan bagi pasukan
Islam untuk menghadang Mereka.
Rasulullah menyetujui usul tersenut, sehingga peperangan ini terkenal dengan nama
perang parit (Khandaq). Penggalian Parit tersebut dipimpin langsung oleh Rasulullah. Beliau
turut bekerja membawa dan menggali batu sehingga memberikan semangat para sahabat
untuk bekerja.
Terbujurlah parit dari arah barat ketimur di kawasan utara kota Madinah, sedangkan
arah lain terdapat perumahan penduduk dan perkebunan kurma, sehingga kota Madinah telah
dibentengi. Kemudian pasukan Islam telah disiagakan di kawasan timur kota Madinah. Saad
bin Ubadah membawa bendera Anshar dan Zaid bin Harits membawa bendera Muhajirin.
Ketika Pasukan Kafir Quraisy akan masuk ke kota Madinah mereka terkejut dengan
taktik perang pasukan Islam. Kota Madinah telah dikelilingi oleh parit sehingga menghalangi
mereka memasuki kota Madinah, sehingga mereka mendirikan kemah pasukan di pinggir
parit.
Beberapa tokoh dari kafir Quraisy mencoba untuk menerobos parit untuk menghadapi
pasukan Islam, seperti yang dilakukan oleh Ikhrimah bin Abbu dan beberapa kawannya. Ali
bin Abu Thalib menghadapi mereka sehingga Ikhrimah tewas di tangan Ali Bin Ali Thalib,
sedang lainnya menyelamatkan diri, lalu terjadilah peperangan dua pasukan dengan saling
melempar tombak dan panah.
Kesempatan yang genting dipergunakan oleh kaum yahudi Bani Quraisy untuk
mendengarkan perjanjian. Mereka enggan membantu pasukan Islam bahkan bersekutu
dengan kafir Quraisy untuk menghancurkan pasukan Islam.
Seorang tokoh yang disegani oleh golongan Yahudi maupun kafir Quraisy , bernama
Nuaim bin Mas’ud, memeluk agama Islam secara sembunyi-sembunyi, sehingga mereka
tidak mengetahuinya. Beliau meminta kepada Rasulullah untuk melaksanakan taktiknya guna
memecah belah kekuatan musuh.
Setelah menghadap ketua Bani Quraizah, Nuaim segera menghadap tokoh-tokoh suku
Ghatfah dan kafir Quraisy dan memberitahukan pernyataan golongan Yahudi Bani Quraizah.
Kemudian Abu Sufyan mengirim utusan untuk melakukan penyerangan serentak terhadap
Rasulullah. Bani Quraizah mengajukan usul seperti yang telah disampaikan Nuaim kepada
mereka. Mulailah timbul perpecahan pada kekuatan musuh, saling tidak percaya satu dengan
lain.
Taktik yang dilakukan oleh Nuaim telah berhasil memecahkan kekuatan musuh.
Udara yang sangat dingin serta angin yang berhembus kencang membuat hati mereka
semakin takut sehingga mereka segera kembali ke Mekkah untuk menyelamatkan diri.
PERANG UHUD
Perang Uhud terjadi pada pertengahan Sya’ban tahun 3 H bertepatan dengan bulan
Januari 625 M. Peperangan ini terjadi di kaki Gunung Uhud yang berada di sebelah utara kota
Madinah.
Kekalahan pasukan Quraisy dalam perang sebelumnya yaitu perang Badar
menimbulkan dendam terhadap kaum muslimin. Oleh karena itu, mereka bertekad untuk
mengadakan pembalasan. Agar kekalahan dalam perang Badar tidak terulang lagi. Kafir
Quraisy mempersiapkan perbekalan yang besar.
Abu Sofyan mengumpulkan 3000 pasukan terpilih yang terdiri dari orang - orang
Quraisy, Arab Kinanah, Tihamah, Bani Al Harist, Bani Al Haun dan Bani Al Musthalib.
Setelah Rasulullah mendengar bala tentara kafir Quraisyi telah berangkat dari Mekkah
menuju Madinah, bermusyawarahlah beliau dengan para sahabat membicarakan tindakan apa
yang harus diambil.
Ada yang mengusulkan pada Nabi agar kaum muslimin keluar untuk menghadapi
musuh diluar kota. Ada pula pendapat beberapa sahabat yang mengusulkan agar kaum
muslimin tidak keluar dari kota Madinah, tetapi bertahan saja dalam kota, dan mengadakan
perlawanan dan pembelaan dari rumah – rumah dan lorong – lorong kota.
Akhirnya disepakati untuk menghadapi musuh diluar kota 1000 pasukan Islam
berangkat untuk menghadapi yang menyerang. Baru saja berangkat, seorang munafik yang
bernamaAbdullah ibnu Ubai beserta 300 pengikutnya keluar dari pasukan Islam.
Nabi beserta dengan pasukan muslim sampai ke Bukit Uhud, lalu beliau mengatur
strateginya. Lima puluh orang pasukan pemanah dibawah pimpinan yang bernama Abdullah
ibnu Jabir ditempatkan di atas bukit untuk menutup jalan pasukan berkuda kafir Quraisy.
Rasulullah berpesan kepada mereka untuk tidak meninggalkan tempat hingga perang selesai.
Pasukan Islam yang lain, ditempatkan dibawah bukit.
Pertempuran dimulai dengan perang tanding lebih dahulu. Dari pihak kafir keluarlah
Talhah ibnu Abi Tahah, dari muslimin keluarlah Ali melawannya, Talhah tewas. Lalu tampil
Usman, dari muslimin tampilkan Hamzah. Usman tewas. Tampil lagi As’ad saudara Talhah
dan Usman, lalu ditewaskan oleh Ali. Kemudian majulah saudaranya yang keempat, yaitu
Musami, dan dia juga tewas.
Terjadilah perang yang sebenarnya. Pasukan Muslim mampu membuat sebagian
pasukan kafir Quraisy kucar-kacir. Setelah melihat tanda-tanda kemenangan, pasukan muslim
selanjutnya mulai mengumpulkan harta rampasan dari tentara Quraisy yang tewas dan
melarikan diri dari medan perang.
TAUHID
Tauhid secara bahasa arab merupakan bentuk masdar dari fi’il wahhadayuwahhidu (dengan huruf ha di tasydid), yang artinya menjadikan sesuatu satu saja. Syaikh
Muhammad bin Shalih Al Utsaimin berkata: “Makna ini tidak tepat kecuali diikuti dengan
penafian. Yaitu menafikan segala sesuatu selain sesuatu yang kita jadikan satu saja,
kemudian baru menetapkannya” (Syarh Tsalatsatil Ushul, 39).
Secara istilah syar’i, makna tauhid adalah menjadikan Allah sebagai satu-satunya
sesembahan yang benar dengan segala kekhususannya (Syarh Tsalatsatil Ushul, 39). Dari
makna ini sesungguhnya dapat dipahami bahwa banyak hal yang dijadikan sesembahan
oleh manusia, bisa jadi berupa Malaikat, para Nabi, orang-orang shalih atau bahkan
makhluk Allah yang lain, namun seorang yang bertauhid hanya menjadikan Allah sebagai
satu-satunya sesembahan saja.
Pembagian Tauhid
Dari hasil pengkajian terhadap dalil-dalil tauhid yang dilakukan para ulama sejak
dahulu hingga sekarang, mereka menyimpulkan bahwa ada tauhid terbagi menjadi tiga:
Tauhid Rububiyah, Tauhid Uluhiyah dan Tauhid Al Asma Was Shifat.
Yang dimaksud dengan Tauhid Rububiyyah adalah mentauhidkan Allah dalam
kejadian-kejadian yang hanya bisa dilakukan oleh Allah, serta menyatakan dengan tegas
bahwa Allah Ta’ala adalah Rabb, Raja, dan Pencipta semua makhluk, dan Allahlah yang
mengatur dan mengubah keadaan mereka. (Al Jadid Syarh Kitab Tauhid, 17). Meyakini
rububiyah yaitu meyakini kekuasaan Allah dalam mencipta dan mengatur alam semesta,
misalnya meyakini bumi dan langit serta isinya diciptakan oleh Allah, Allahlah yang
memberikan rizqi, Allah yang mendatangkan badai dan hujan, Allah menggerakan bintangbintang, dll. Di nyatakan dalam Al Qur’an:
‫ق وَ وجِو وب د‬
‫م وَو‬
‫وْهَلِلف ومك خ‬
‫كَو خ‬
‫ْمدو و َوْ و َمَ ف خ ذل خ وْذَّخَ وََلِلوضو وْ ذ‬
‫م وَ َوس و َ و‬
‫ْل وم و‬
“Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dan Mengadakan gelap
dan terang” (QS. Al An’am: 1)
Dan perhatikanlah baik-baik, tauhid rububiyyah ini diyakini semua orang baik mukmin,
maupun kafir, sejak dahulu hingga sekarang. Bahkan mereka menyembah dan beribadah
kepada Allah. Hal ini dikhabarkan dalam Al Qur’an:
‫ًق و َْن و فه َن وْ َن وََلِلوأو فه َن ْوِوأفوْف ذن ذ‬
‫ِف‬
‫وَْو خ َن و‬
“Sungguh jika kamu bertanya kepada mereka (orang-orang kafir jahiliyah), ’Siapa yang
telah menciptakan mereka?’, niscaya mereka akan menjawab ‘Allah’ ”. (QS. Az Zukhruf:
87)
‫ً ذِ وُ وْ ذ‬
‫َ وَ َوْأو وم وُ ْوِوأفوْف ذن ذ‬
‫كَو خ‬
‫ًق و َْن و فه َن وْ َن وََلِلوضو وْ ذ‬
‫ِف‬
‫ق وَ و‬
‫وَْو خ َن و‬
‫م وَ َوس و َ و‬
‫ا َم و‬
‫ْل وم و‬
“Sungguh jika kamu bertanya kepada mereka (orang-orang kafir jahiliyah), ’Siapa yang
telah menciptakan langit dan bumi serta menjalankan matahari juga bulan?’, niscaya
mereka akan menjawab ‘Allah’ ”. (QS. Al Ankabut 61)
Oleh karena itu kita dapati ayahanda dari Rasulullah shallallahu’alaihi
wasallam bernama Abdullah, yang artinya hamba Allah. Padahal ketika Abdullah diberi
nama demikian, Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam tentunya belum lahir.
Adapun yang tidak mengimani rububiyah Allah adalah kaum komunis atheis.
Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu berkata: “Orang-orang komunis tidak mengakui adanya
Tuhan. Dengan keyakinan mereka yang demikian, berarti mereka lebih kufur daripada
orang-orang kafir jahiliyah” (Lihat Minhaj Firqotin Najiyyah)
Pertanyaan, jika orang kafir jahiliyyah sudah menyembah dan beribadah kepada
Allah sejak dahulu, lalu apa yang diperjuangkan oleh Rasulullah dan para sahabat?
Mengapa mereka berlelah-lelah penuh penderitaan dan mendapat banyak perlawanan dari
kaum kafirin? Jawabannya, meski orang kafir jahilyyah beribadah kepada Allah mereka
tidak bertauhid uluhiyyah kepada Allah, dan inilah yang diperjuangkan oleh Rasulullah dan
para sahabat.
Tauhid Uluhiyyah adalah mentauhidkan Allah dalam segala bentuk peribadahan baik yang
zhahir maupun batin (Al Jadid Syarh Kitab Tauhid, 17). Dalilnya:
‫كَو ُو َْلن و خِِنف اخاذكَو ُو َِلفَ ف وَاخاذ‬
“Hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta
pertolongan” (Al Fatihah: 5)
Sedangkan makna ibadah adalah semua hal yang dicintai oleh Allah baik berupa
perkataan maupun perbuatan. Apa maksud ‘yang dicintai Allah’? Yaitu segala sesuatu yang
telah diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya, segala sesuatu yang dijanjikan balasan
kebaikan bila melakukannya. Seperti shalat, puasa, bershodaqoh, menyembelih. Termasuk
ibadah juga berdoa, cinta, bertawakkal, istighotsah dan isti’anah. Maka seorang yang
bertauhid uluhiyah hanya meyerahkan semua ibadah ini kepada Allah semata, dan tidak
kepada yang lain. Sedangkan orang kafir jahiliyyah selain beribadah kepada Allah mereka
juga memohon, berdoa, beristighotsah kepada selain Allah. Dan inilah yang diperangi
Rasulullah, ini juga inti dari ajaran para Nabi dan Rasul seluruhnya,
mendakwahkan tauhid uluhiyyah. Allah Ta’ala berfirman:
‫ِو وَو َجنومخلفوو وْ ذ‬
َ ً
‫وَ َ و خك و َهلفَ فَو ذ‬
‫مك فومو وَْوأوََ َوِو َموك َخف‬
‫فا خُب َ ف ذْا و ف‬
“Sungguh telah kami utus Rasul untuk setiap uumat dengan tujuan untuk mengatakan:
‘Sembahlah Allah saja dan jauhilah thagut‘” (QS. An Nahl: 36)
Syaikh DR. Shalih Al Fauzan berkata: “Dari tiga bagian tauhid ini yang paling
ditekankan adalah tauhid uluhiyah. Karena ini adalah misi dakwah para rasul, dan alasan
diturunkannya kitab-kitab suci, dan alasan ditegakkannya jihad di jalan Allah. Semua itu
adalah agar hanya Allah saja yang disembah, dan agar penghambaan kepada selainNya
ditinggalkan” (Lihat Syarh Aqidah Ath Thahawiyah).
Perhatikanlah, sungguh aneh jika ada sekelompok ummat Islam yang sangat
bersemangat menegakkan syariat, berjihad dan memerangi orang kafir, namun mereka tidak
memiliki perhatian serius terhadap tauhid uluhiyyah. Padahal tujuan ditegakkan syariat,
jihad adalah untuk ditegakkan tauhid uluhiyyah. Mereka memerangi orang kafir karena
orang kafir tersebut tidak bertauhid uluhiyyah, sedangkan mereka sendiri tidak perhatian
terhadap tauhid uluhiyyah??
Sedangkan Tauhid Al Asma’ was Sifat adalah mentauhidkan Allah Ta’ala dalam
penetapan nama dan sifat Allah, yaitu sesuai dengan yang Ia tetapkan bagi diri-Nya dalam
Al Qur’an dan Hadits Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam. Cara bertauhid asma wa
sifat Allah ialah dengan menetapkan nama dan sifat Allah sesuai yang Allah tetapkan bagi
diriNya dan menafikan nama dan sifat yang Allah nafikan dari diriNya, dengan tanpa tahrif,
tanpa ta’thil dan tanpa takyif (Lihat Syarh Tsalatsatil Ushul). Allah Ta’ala berfirman yang
artinya:
‫وَ خ ذل خ َوس و ًَ ومك فو َوْ ف َْلموح َوكَُّهفواف َخ وهك‬
“Hanya milik Allah nama-nama yang husna, maka memohonlah kepada-Nya dengan
menyebut nama-nama-Nya” (QS. Al A’raf: 180)
Tahrif adalah memalingkan makna ayat atau hadits tentang nama atau sifat Allah
dari makna zhahir-nya menjadi makna lain yang batil. Sebagai misalnya kata ‘istiwa’ yang
artinya ‘bersemayam’ dipalingkan menjadi ‘menguasai’.
Ta’thil adalah mengingkari dan menolak sebagian sifat-sifat Allah. Sebagaimana
sebagian orang yang menolak bahwa Allah berada di atas langit dan mereka berkata Allah
berada di mana-mana.
Takyif adalah menggambarkan hakikat wujud Allah. Padahal Allah sama sekali
tidak serupa dengan makhluknya, sehingga tidak ada makhluk yang mampu
menggambarkan hakikat wujudnya. Misalnya sebagian orang berusaha menggambarkan
bentuk tangan Allah,bentuk wajah Allah, dan lain-lain.
Adapun penyimpangan lain dalam tauhid asma wa sifat Allah adalah tasybih dan tafwidh.
Tasybih adalah menyerupakan sifat-sifat Allah dengan sifat makhluk-Nya. Padahal
Allah berfirman yang artinya:
ُِ
‫ََ ا خوم َ خَلِل خِ و‬
‫ف وو وَو وفو وْ ذ‬
‫َ ف‬
‫ْل خمِ فل َوْلو خ‬
‫ْ وِ و‬
َ ‫س‬
“Tidak ada sesuatupun yang menyerupai Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar Lagi
Maha Melihat” (QS. Asy Syura: 11)
Kemudian tafwidh, yaitu tidak menolak nama atau sifat Allah namun enggan
menetapkan maknanya. Misalnya sebagian orang yang berkata ‘Allah Ta’ala memang beristiwa di atas ‘Arsy namun kita tidak tahu maknanya. Makna istiwa kita serahkan kepada
Allah’. Pemahaman ini tidak benar karena Allah Ta’ala telah mengabarkan sifat-sifatNya
dalam Qur’an dan Sunnah agar hamba-hambaNya mengetahui. Dan Allah telah
mengabarkannya dengan bahasa Arab yang jelas dipahami. Maka jika kita
berpemahaman tafwidh maka sama dengan menganggap perbuatan Allah mengabarkan
sifat-sifatNya dalam Al Qur’an adalah sia-sia karena tidak dapat dipahami oleh hamba-Nya.
Pentingnya mempelajari tauhid
Banyak orang yang mengaku Islam. Namun jika kita tanyakan kepada mereka, apa
itu tauhid, bagaimana tauhid yang benar, maka sedikit sekali orang yang dapat
menjawabnya. Sungguh ironis melihat realita orang-orang yang mengidolakan artis-artis
atau pemain sepakbola saja begitu hafal dengan nama, hobi, alamat, sifat, bahkan keadaan
mereka sehari-hari. Di sisi lain seseorang mengaku menyembah Allah namun ia tidak
mengenal Allah yang disembahnya. Ia tidak tahu bagaimana sifat-sifat Allah, tidak tahu
nama-nama Allah, tidak mengetahui apa hak-hak Allah yang wajib dipenuhinya. Yang
akibatnya, ia tidak mentauhidkan Allah dengan benar dan terjerumus dalam perbuatan
syirik. Wal’iyydzubillah. Maka sangat penting dan urgen bagi setiap muslim mempelajari
tauhid yang benar, bahkan inilah ilmu yang paling utama. Syaikh Muhammad bin Shalih Al
Utsaimin berkata: “Sesungguhnya ilmu tauhid adalah ilmu yang paling mulia dan paling
agung kedudukannya. Setiap muslim wajib mempelajari, mengetahui, dan memahami ilmu
tersebut, karena merupakan ilmu tentang Allah Subhanahu wa Ta’ala, tentang nama-namaNya, sifat-sifat-Nya, dan hak-hak-Nya atas hamba-Nya” (Syarh Ushulil Iman, 4).
AFATUL LISAN (BAHAYA LIDAH)
Diantara bagian tubuh yang harus kita jaga dengan sungguh-sungguh adalah lidah
atau lisan kita. Ketahuilah, sekerat daging ini dapat mendatangkan keridhoan Allah ta’ala dan
membawa kita ke surga jika digunakan untuk taat kepada-Nya; namun sebaliknya, ia dapat
pula mendatangkan murka Allah Ta’ala dan menjerumuskan kita ke neraka jika digunakan
untuk maksiat kepada-Nya.
Perhatikanlah hadits-hadits berikut ini:
Dari Sahl bin Sa’ad As-Saidi radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam bersabda,
‫ن وم َن وْ َن‬
َ ‫ن وم َن خ جَ َلِلو َِ خِ وََِنو وَ وْك خْ َ وِ َِ خِ وََِنو وْك خْف وا‬
َ ‫َوْ وَّمذاو ْوِ ف َ و‬
“Barangsiapa yang menjamin untukku bisa menjaga apa yang ada di antara dua janggutnya
(janggut dan kumis) dan apa yang ada di antara kedua kakinya, maka aku menjamin surga
untuknya.” (HR. Al-Bukhari no. 6474)
‫ِف وا ََُوِفِف وَ َكَ ْو وهك اف ََلِل خأف وَ ذ‬
‫وخ خْ َن خَ َكْ ون خَلِل وم خا ْو وِنو ونَلِلذ فن َوْ وِ َلَو وَ خا ذك ُّو و وجكم خَ وهك ذ‬
‫وك خْ َن خَ َكْ ون خَلِل وم خا ْو وِن و ونَلِلذ فن َوْ وِ َلَو خا ذك‬
‫ًِ خ‬
‫اف ََلِل خأف وَ ذ خ‬
‫ِ و‬
‫ِخ خ ن وَو خ‬
‫وج وهمذ ون َخف خَ وهك وا َه خوَ وَ َكَ ْو وهك‬
“Sesungguhnya ada seorang hamba benar-benar berbicara dengan satu kalimat yang
termasuk keridhaan Allah, dia tidak menganggapnya penting; dengan sebab satu kalimat itu
Allah menaikkannya beberapa derajat. Dan sesungguhnya ada seorang hamba benar-benar
berbicara dengan satu kalimat yang termasuk kemurkaan Allah, dia tidak menganggapnya
penting; dengan sebab satu kalimat itu dia terjungkal di dalam neraka Jahannam”. (HR alBukhari, No. 6478).
‫ًَلِلذ ون وهَلِلو َِ خِ ذ‬
‫َوْ وَّمذاوا فافَ خَََلِلفمخ وه وم َل وه خَلِلُ َممخف ذ‬
‫وو وه خن‬
‫كِا َ خَن َوْلو وُ خ‬
‫ِخ و ف‬
‫َوأوك وا وَ و‬: ‫ًو وا اوك‬
‫ِف و‬
‫َوك وا وه خ‬: ‫ف وجك وو‬
َ ‫ف خ خاْوح َوه وَُوَخ‬
ُ ‫ىَلِلذح وْمذلخ‬
َ ِ‫وْ وم َْلقوْواو َوه وَُنَنو ْوأوََ َوْ ف‬:
َ ‫ْل وماو َ و َهنخ َض‬
‫ْلن وكَ و وَْو َِ ذ‬
‫َ َُمو فا َمنو ْو خ َن« َوأوك وا‬
‫َوأوك وا‬: ‫ًو وا اوك‬
‫ِخ و ف‬
‫َخ وو خ‬
‫ذ‬
‫»وَُْولواو وََففذ وْمذ و‬.
‫وىَووا و‬
‫ملواو َو ََ و‬
َ
َ
َ
‫و‬
‫و‬
‫ف‬
‫وْ ذ‬،
‫َوك وا‬:«‫ْل وم خا خهنَضو اخ ذك وََل‬
‫ خهنَ خأ وهك َخف َفِخِنو َكَ ذ‬، ‫وْ وَوْ خم َم و ا‬
‫هك خْ خن ذ‬
‫وُْ خى خن يخَ وهَلِلوح وَوُْو َف فو وْ وو فا ف‬
‫َخ خِنَ خأ وهك َوُو ذُُّو َ َك وْمذ و‬، ‫وَُْولو خا وََوفذ‬
َ ‫ض َوْ وَّكَخ ول َوق و‬
َ ‫ك يوْخفو َ ف خم َض ْو َن َون خ َك‬
‫َْ وَََ فْ َُ ذ‬
‫ع خِ َن يوْخفو َ ف خم َض ْو َن َونخ َك‬
‫وْ فم َمن خوُ وه َن وَو َُِو َخ َكْ وم َِ فُ خ‬،
‫ْلكُوفو َو فن ذ‬
‫خْ َن اخ ذَ خْ و‬
‫وْه َمَّكو وَو ًَ خ‬
َ
َُ‫»وْ وِِ خ‬.
Dari Al-Barra ibnu Azib yang mengatakan bahwa pernah seorang lelaki Badui datang kepada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu bertanya, “Wahai Rasulullah, ajarilah aku
suatu amal yang dapat memasukkan diriku ke dalam surga.” Maka Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam menjawab: “Sesungguhnya aku telah berniat akan meringkas khotbah ini,
tetapi ternyata engkau menjadikannya panjang. Merdekakanlah budak dan bantulah untuk
memerdekakannya.”
Lelaki Badui itu bertanya, “Wahai Rasulullah, bukankah keduanya itu
sama?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Tidak, sesungguhnya yang
pertama berarti engkau memerdekakan budak seutuhnya, sedangkan yang kedua berarti
engkau hanya membantu memerdekakannya. Dan gemarlah berderma, berilah saudara yang
zalim. Maka jika kamu tidak mampu mengerjakannya, berilah makan orang yang kelaparan,
berilah minum orang yang kehausan, beramar maruf dan bernahi munkarlah. Dan jika kamu
tidak mampu mengerjakannya, maka cegahlah lisanmu kecuali terhadap kebaikan.” (Musnad
Ahmad)
Oleh karena itu, kita hendaknya mengikuti taujih rabbani mengenai pemeliharaan lidah ini,
‫ْ ذ‬
َ‫ََوَوا َ و وْ وُ وْ َن خا ذَ ُوََّ ووو فو َن خْ َن وا خُِ َخف وَِ وَُ و‬
َ ‫كن َوَِنو خا‬
‫نكوخ و ََ خنغوك وو يوْخفو او َُ وِ َب وَ وْ َن وْمذ خ‬
‫ِخ وْ َُ و‬
‫َو و‬
‫ى ولص َ و ََ وْ َِ فَُْ َو ََ خَ و‬
‫ْل َو و‬
‫و‬
ِ‫وه خهِ َمك َجَ َُو ُفهَ َخِ خ‬
“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari
orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan
perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari
keredhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.” (QS. An-Nisa’
:114).
Ketahuilah, sesungguhnya perkataan itu terbagi ke dalam empat bagian: (1) perkataan yang
berbahaya sepenuhnya, (2) perkataan yang mengandung manfaat dan bahaya (kedua
perkataan ini harus ditinggalkan), dan (3) perkataan yang tidak mengandung bahaya dan tidak
mengandung manfaat (menyibukkan diri dengannya berarti menyia-nyiakan waktu dan
berakibat beratnya hisab), serta (4) perkataan yang bermanfaat sepenuhnya.
Berikut ini adalah afatul lisan (bahaya-bahaya lidah) yang harus kita hindari dengan
sungguh-sungguh:
Pertama, pembicaraan yang tidak berguna.
Kedua, melibatkan diri dalam pembicaraan yang batil.
Ketiga, perbantahan dan perdebatan.
Keempat, memaksakan bersajak dan berfasih-fasih dalam bicara.
Kelima, berkata keji, jorok dan cacian.
Keenam, melaknati sesuatu.
Ketujuh, nyanyian dan syair
Kesembilan, ejekan dan cemoohan.
Kesepuluh, menyebarkan rahasia.
Kesebelas, janji palsu dan berdusta.
Kedua belas, menggunjing (ghibah).
Ketigabelas, perkataan orang bermuka dua.
Keempatbelas, pujian atau sanjungan.
Kelima belas, banyak bicara.
Keenam belas, terlalu banyak bertanya sehingga menimbulkan kesulitan.
‫ف و وفُا وَُوو َو خَ َف وه َن‬
‫ىَلِلذح ُخ و ف‬
‫َوك وا وه َمِف ُف و خ‬: ‫ً خم َِنف‬
‫ً َو وا و‬
‫اوأف َو فا وَ و‬: ‫َوكجَ نومخل َفواف وه َمِ ف ُو وه َِن ف فن َن وْك‬، َ‫خَ خِ َ و وْ ََُ ف فن َن وْ وك‬
‫ًَلِلذ ون وهَلِلو َِ خِ ُف و‬
‫ن و‬
َ
‫َوقَ ف َوو‬
Ketujuhbelas, namimah (menghasut/mengadu domba).
Download