Uploaded by afifaaja05

BAB III DAUN SALAM

advertisement
62
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental dengan desain prepostes with control group untuk melihat perbedaan efektivitas air rebusan
daun salam dengan air rebusan seledri terhadap penurunan tekanan darah
lansia penderita hipertensi di kelurahan lubuk baja kota wilayah kerja
puskesmas lubuk baja kota batam tahun 2015.
Pretest Perlakuan Postest
Kelompok Eksperimen
01
Kelompok Kontrol
03
X1
X2
02
04
Gambar 3.1
Skema Desain penelitian True Eksperimen dengan pendekatan
Pretest-posttest Control Group Design
Keterangan :
01
: hasil pengukuran tekanan darah kelompok intervensi sebelum
diberi perlakuan
02
: hasil pengukuran tekanan darah kelompok intervensi sesudah
diberi perlakuan
X1
: perlakuan Air Rebusan Daun Salam
X2
: perlakuan air rebusan seledri
62
63
03
: hasil pengukuran tekanan darah kelompok kontrol awal sebagai
pretest
04
: hasil pengukuran tekanan darah kelompok kontrol akhir sebagai
posttest
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi target
Populasi target adalah populasi yang memenuhi criteria
sampling dan menjadi sasaran akhir penelitian. Populasi target bersifat
umum dan dibatasi oleh karakteristik demografis (Polit & Hungler
1999 dalam Nursalam, 2008). Populasi target dalam penelitian ini
adalah seluruh lansia penderita hipertensi di Kota Batam Tahun 2015.
2. Populasi terjangkau
Populasi terjangkau adalah populasi yang memiliki criteria
penelitian dan dapat di jangkau oleh peneliti dari kelompoknya
(Nursalam, 2008). Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah
sejumlah lansia penderita penderita hipertensi di Kelurahan Lubuk
Baja Kota berjumlah 93 lansia.
3. Sampel penelitian
Sampel penelitian adalah sebagian dari keseluruhan obyek yang
diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmojo, 1993
dalam Setiadi, 2007). Sampel adalah elemen-elemen populasi yang
dipilih berdasarkan kemampuan mewakilinya.
64
a. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
1) Kriteria Inklusi
Adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu
populasi target dan terjangkau yang akan diteliti (Nursalam &
Patriani, 2001). Adapun kriteria inklusi dalam penelitian ini
ialah :
a) Responden merupakan penderita hipertensi yang berusia
≥60 tahun yang terdiagnosa hipertensi ringan.
b) Menerapkan diet anti hipertensi dan diet rendah garam
c) Berperilaku hidup sehat dengan tidur 7 s/d 8 jam/hari
d) Tidak merokok dan mengkonsumsi alcohol
e) Bertempat tinggal di Kelurahan Lubuk Baja Kota.
f) Bersedia menghentikan konsumsi obat antihipertensi
selama pemberian perlakuan.
g) Bersedia menjadi responden dan mengikuti prosedur/protap
tindakan yang telah ditetapkan oleh peneliti.
h) Lansia yang tidak mengalami gangguan kognitif
2) Kriteria Eksklusi
Adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang
memenuhi kriteria inklusi karena berbagai sebab (Nursalam &
Patriani, 2001). Adapun kriteria eksklusi dalam penelitian ini
ialah:
65
a) Penderita hipertensi sedang, berat dan maligna.
b) Tidur < 7 jam dalam sehari
c) Berpilaku
hidup
tidak
sehat
seperti
merokok
dan
mengkonsumsi alcohol
d) Kondisi fisik dalam keadaan sakit dan tidak bisa
menghentikan pengobatan farmakologik.
4. Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan Sampel dalam penelitian ini menggunakan
Probability Sampling dengan teknik simple random sampling yaitu
pengambilan sampel dilakukan secara acak. Cara ini dipakai jika
anggota populasi dianggap homogen. Caranya dimasukkan semua
nama orang yang termasuk dalam populasi diletakkan dikotak,
setelah semuanya terkumpul baru kita ambil sejumlah sampel dari
populasi (Setiadi, 2007).
5. Besar Sampel
Belum banyak rumus yang dikembangkan untuk menentukan
besar sampel yang dibutuhkan pada penelitian eksperimental.
Menentukan besar sampel dengan menggunakan replikasi yang
dibutuhkan digunakan rumus berikut :
Besar Sampel untuk rancangan acak lengkap, acak kelompok atau
factorial, secara sederhana dapat digunakan rumus :
n = (t-1)(r-1)≥15
(Budijanto,D.pusdaktin Kemenkes RI)
66
Keterangan :
t = banyak kelompok perlakuan
r = jumlah replikasi
diketahui :
t=2
r=7
n = (2-1)(7-1)≥15
n =
(1)(6)≥15
n =
(6)≥15
karena hasil perhitungan n = 6 kecil dari 15 maka besar sampelnya
15 untuk masing masing kelompok.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Kelurahan Lubuk Baja Kota
yang merupakan persentase tertinggi kasus hipertensi di Wilayah Kerja
Puskesmas Lubuk Baja Kota Batam sebanyak 64,28% (93 Penderita).
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2015.
D. Variabel Penelitian
Jenis variabel dalam penelitian ini yaitu :
1. Variabel Bebas
Variabel bebas yaitu variabel yang dimanipulasi oleh peneliti untuk
menciptakan suatu dampak pada variabel terikat. Variabel ini biasanya
67
diamati, diukur untuk mengetahui hubungannya dengan variabel lain
(Setiadi, 2007).
Adapun variabel bebas dalam penelitian ini ialah air rebusan daun
salam dan air rebusan seledri.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel respon atau output. Sebagai variabel
respon berarti variabel ini akan muncul sebagai akibat dari manipulasi
suatu variabel bebas (Setiadi, 2007).
Adapun variabel terikat dalam penelitian ini ialah tekanan darah
lansia penderita hipertensi di Kelurahan Lubuk Baja Kota wilayah kerja
Puskesmas Lubuk Baja Kota Batam Tahun 2015
E. Kerangka Kerja
Berdasarkan kerangka konsep ini dijelaskan tentang variabel-variabel
yang dapat diukur dalam penelitian. Hubungan antara variabel variabel dalam
penelitian ini dapat dilihat pada skema berikut ini :
Variabel Bebas
Variabel Terikat
Kelompok Eksperimen
Pretest (01)
Posttest (02)
Perlakuan (X1)
Tekanan darah Lansia
dengan Hipertensi
Sebelum Perlakuan
Perlakuan Air
Rebusan Daun Salam
Tekanan Darah Lansia
Setelah diberikan
perlakuan air rebusan
daun salam
Kelompok Kontrol
Pretest (03)
Perlakuan (X2)
Posttest (04)
Tekanan Darah Lansia
Tekanan Darah Lansia
dengan Hipertensi
Sebelum Perlakuan
Perlakuan Air
Rebusan Seledri
Gambar 3.2 Skema Kerangka Kerja
Setelah diberikan
perlakuan air rebusan
seledri
68
F. Prosedur Penelitian
Prosedur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
a. Pengajuan judul
b. Pembuatan proposal penelitian
c. Konsultasi atau bimbingan penelitian
d. Izin sidang proposal dan penyerahan proposal penelitian
e. Seminar proposal penelitian
f. Pembuatan izin penelitian di Puskesmas Lubuk Baja Kota Batam
2. Tahap Pelaksanaan
Mengidentifikasi atau mengelompokkan lansia dengan hipertensi sesuai
dengan tekanan darahnya.
a. Kelompok Intervensi
1) Peneliti mengurus perizinan tempat penelitian dengan mengajukan
surat izin penelitian dari STIKes Mitra Bunda Persada Batam
ditujukan ke Kepala Puskesmas Lubuk Baja Kota Batam.
Menyiapkan alat dan bahan penelitian. Alat yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sphygmomanometer air raksa, stetoskop, air
rebusan daun salam dalam botol, gelas, catatan tekanan darah, alat
tulis,
dan kamera digital untuk dokumen),
lembar data
responden.
2) Persiapan sampel penelitian, sampel dipilih secara acak dengan
cara screening penderita hipertensi yang sesuai dengan kriteria
69
inklusi penelitian. Kemudian nama-nama sampel dikocok, untuk
kocokan pertama diambil 15 nama yang kemudian akan
dimasukkan kedalam kelompok intervensi.
3) Memberikan informasi penelitian dengan jelas kepada responden.
4) Mendapatkan informed consent dari responden.
5) Mengisi lembaran observasi pada lampiran
6) Melakukan pengukuran tekanan darah (sistolik dan diastolik)
sebelum diberikan air rebusan daun salam, sesuai standar
operasional prosedur pengukuran tekanan darah. Setiap responden
diukur tekanan darahnya dengan posisi ( berbaring / duduk ) bila
pasien duduk salah satu tangan diletakkan diatas meja (tangan
kanan atau kiri dengan posisi flexi dan sejajar dengan jantung)
dan pengukuran dilakukan dua kali, pengukuran kedua dilakukan
setelah dua menit, jika hasil kedua pengukuran tidak sama lakukan
pengukuran ketiga, kemudian memasukkan hasil tekanan darah
responden kedalam lembar data responden sebagai data pretest.
7) Memberikan perlakuan air rebusan daun salam kepada kelompok
eksperiment. Pada tahapan ini air rebusan daun salam telah
dipersiapkan terlebih dahulu sesuai dengan langkah-langkah
pembuatan (SOP) dan diberikan setengah gelas setiap pagi dan
sore selama 7 hari.
8) Ukur tekanan darah lansia sebelum diberikan air rebusan daun
salam, pada keadaan tenang. Catat hasil pengukuran.
70
10. Air rebusan daun salam diberikan setengah gelas dan diminumkan
kepada responden. Peneliti mengukur kembali tekanan darah
(sistolik dan diastolik) setelah diberikan air rebusan daun salam
kepada responden, tekanan darah akan turun sampai dibawah
normal dan berlangsung selama 30-120 menit.
11. Apabila responden tidak menyelesaikan terapi sesuai prosedur
selama 7 hari dan terjadi efek samping berat atau gejala subjektif
yang tidak dapat di toleransi responden, maka responden tersebut
dinyatakan drop out.
12. Setelah 7 hari pemberian air rebusan daun salam, peneliti
mengukur kembali tekanan darah responden sesuai standar
operasional prosedur pengukuran tekanan darah. Kemudian
memasukkan hasil tekanan darah responden kedalam lembar data
responden sebagai data posttest.
13. Melakukan input data kemudian mengolah dan menganalisa data
hasil penelitian.
b. Kelompok Kontrol
Proses pelaksanaan penelitan pada kelompok kontrol adalah
sebagai berikut :
1) Memberikan perlakuan air rebusan seledri kepada kelompok
kontrol. Pada tahapan ini air rebusan seledri telah dipersiapkan
terlebih dahulu sesuai dengan langkah-langkah pembuatan (SOP)
dan diberikan setengah gelas setiap pagi dan sore selama 7 hari.
71
2) Ukur tekanan darah lansia sebelum diberikan air rebusan seledri,
pada keadaan tenang. Catat hasil pengukuran.
3) Air rebusan seledri diberikan setengah gelas dan diminumkan
kepada responden. Peneliti mengukur kembali tekanan darah
(sistolik dan diastolik) setelah diberikan air rebusan seledri kepada
responden.
4) Setelah 7 hari setelah pretest, peneliti mengukur kembali tekanan
darah responden kelompok kontrol sesuai standar operasional
prosedur pengukuran tekanan darah, kemudian memasukkan hasil
ukur tekanan darah responden kedalam lembar data responden
sebagai data postest
5) Selanjutnya, peneliti melakukan input data dan mengolah serta
menganalisa data kelompok kontrol
3. Tahap Akhir
a. Menyusun hasil laporan penelitian
b. Sidang hasil penelitian
G. Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan secara langsung
dengan mengukur tekanan darah (sistolik, diastolik) pada responden
kelompok intervensi dan kelompok kontrol yaitu berupa data pretest dan
postest, untuk pengumpulan data demografi seperti nama, usia, jenis
72
kelamin, riwayat penyakit sebelumnya serta riwayat merokok, teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah pengamatan dan wawancara.
Penelitian ini akan dilakukan di Kelurahan Lubuk Baja Kota di
Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Baja Kota Batam Tahun 2015 dan
direncanakan pada bulan Oktober. Penelitian ini dilakukan oleh peneliti
sendiri dan dibantu oleh 2 (dua) orang tenaga yang berlatar belakang sama
dengan peneliti dan sudah mendapatkan pembekalan oleh peneliti
sebelum penelitian dilaksanakan.
2. Kalibrasi Instrumen penelitian
Kalibrasi
adalah
kegiatan
untuk
menentukan
kebenaran
konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara
membandingkan terhadap standar ukur yang mampu telusuri (traceable)
ke standar nasional maupun internasional untuk satuan ukuran dan/atau
internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi (ISO/IEC Guide
17025:2005).
Instrument adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data, agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya
lebih baik, sehingga data dapat lebih mudah diolah (Saryono, 2011).
Penelitian ini menggunakan instrumen berupa lembar observasi yang
dibuat oleh peneliti sendiri.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini ialah alat pengukuran
tekanan darah yaitu Sphygmomanometer air raksa dan stetoskop yang
sudah baku, dan
sebagai standar pengukuran tekanan darah. Peneliti
73
menggunakan air rebusan daun salam yang telah peneliti buat sesuai
dengan aturan cara pembuatan (SOP). Alat lain yang dibutuhkan untuk
menunjang pengumpulan data pada penelitian ini ialah: formulir isian
responden yang berisi inisial responden, usia, jenis kelamin, tekanan
darah sebelum dan sesudah diberikan perlakuan.
3. Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap
persiapan dan tahap pelaksanaan
a. Tahap Persiapan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan alat dan bahan yang
akan digunakan untuk mengumpulkan data berupa lembar
observasi,
alat untuk mengukur tekanan darah
responden
Sphygmomanometer dan stetoskop, air rebusan daun salam dan air
rebusan seledri.
b. Tahap Pelaksanaan
Rancangan alur pengumpulan data terapi air rebusan daun
salam sebagai berikut :
74
Screening lansia penderita hipertensi yang terpilih secara acak
Memenuhi kriteria inklusi, Ekslusi, Penanda
tanganan informed consent
Pemeriksaan I
(Tekanan Darah sebagai data pretest)
Pemberian Air rebusan daun salam untuk
kelompok eksperimen dan air rebusan seledri
untuk kelompok kontrol 2 kali sehari selama 7
hari.
Droup Out
Pemeriksaan II
(Tekanan Darah sebagai data postest)
Penjelasan hasil terapi
Skema 3.3 Alur Pengumpulan Data
H. Pengolahan dan Analisis Data
1. Pengolahan Data
Pengolahan data pada dasarnya merupakan suatu proses untuk
memperoleh data atau data ringkasan berdasarkan suatu kelompok data
dengan menggunakan rumus tertentu sehingga menghasilkan rumus yang
ditentukan (Setiadi, 2007)
Data
yang
diterima
diolah
menggunakan
langlah-langkah
(Notoatmodjo, 2005) :
a. Editing
Editing adalah pemeriksaan kembali jawaban responden pada
kuesioner yang mencakup kelengkapan jawaban, keterbacaan tulisan,
keseragaman ukuran dan sebagainya sebelum diberi kode.
75
b. Coding
Coding adalah kegiatan merubah data dalam bentuk huruf pada
kuesioner tertutup atau semi tertutup menurut macamnya menjadi
bentuk angka untuk pengolahan data.
c. Data File
Data File merupakan kegiatan pembuatan program pengolahan
data.
d. Entry Data
Entry Data adalah pengetikan kode jawaban responden/hasil
pengamatan dari kuesioner ke dalam program pengolahan data.
e.
Cleaning Data
Cleaning Data merupakan pembersihan data hasil entry data
agar terhindar dari ketidaksesuaian dengan coding jawaban/hasil
pengamatan responden pada kuesioner.
2. Analisis Data
Pengolahan data hasil penelitian ini dikelompokkan menjadi dua
kelompok, yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Pengolahan
dan analisis data dilakukan secara manual dan komputerisasi dengan
mengunakan aplikasi uji statistik. Data hasil penelitian selanjutnya
dianalisis secara univariat dan bivariat.
a. Analisis Univariat
Analisis Univariat merupakan analisis data yang disajikan
dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, ukuran tendensi sentral, atau
76
grafik (Saryono, 2011). Untuk data numerik (umur dan tekranan
darah) digunakan nilai mean, simpangan baku, nilai minimum dan
nilai maksimum. Sedangkan data kategorik (jenis kelamin, riwayat
penyakit sebelumnya, dan riwayat merokok) dijelaskan dengan nilai
presentasi responden.
b. Analisis Bivariat
Analisis Bivariat merupakan analisis data yang digunakan
untuk mengetahui interaksi dua variabel, baik berupa komparatif,
asosiatif, maupun korelatif (Setiadi, 2007). Sebelum dilakukan
analisis bivariat maka dilakukanlah uji normalitas data untuk
mengetahui data tersebut berdistribusi normal atau tidak dengan
menggunakan uji binomial dan transform data. Setelah didapatkan
data tersebut berdistribusi normal maka syarat uji ”t-test” dapat
terpenuhi. Analisis bivariat pada penelitian ini adalah untuk
mengetahui perbedaan tekanan darah (sistolik dan diastolik) sebelum
dan sesudah diberikan air rebusan daun salam pada kelompok
intervensi dan air rebusan seledri pada kelompok kontrol dengan
menggunakan uji t-test dua kelompok berpasangan. Untuk melihat
perbedaan efektivitas air rebusan daun salam dengan air rebusan
seledri terhadap tekanan darah lansia hipertensi maka digunakan uji ttest independent.
77
H. Definisi Operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional
NO
VARIABEL
DEFINISI
OPERASIONAL
PARAMETER
CARA UKUR
ALAT
UKUR
SKALA
UKUR
HASIL
UKUR
1
Variabel
Bebas
Air
rebusan
daun salam
Salah satu
pengobatan
yang
menggunakan
bahan dari
alam (daun
salam) yang air
rebusannya
diberikan
kepada lansia
penderita
hipertensi .
Untuk
kepentingan
analisis,
dikategorikan
menjadi dua :
1. Diminum
setiap hari
sesuai SOP
2. Tidak
diminum
setiap hari
Sesuai SOP
SOP (Standar
Operasional
Prosedur)
pembuatan air
rebusan daun
salam sbb :
1. Cuci bersih
7-10
Lembar
daun salam.
2. Rebus
dengan
3
gelas
air
(750
ml)
sampai
dengan
tersisa
1
gelas (250
ml).
3. Dinginkan,
kemudian
saring lalu
bagi
menjadi ½
gelas (125
ml)
4. Minumlah
½ gelas (125
ml)
air
saringan
tersebut
sebanyak 2
kali sehari
5. Pemberian
terapi
selama
7
hari
(Kurniawati,
2010)
Pengukuran air
rebusan daun
salam
dilakukan
dengan
mengukur
dengan gelas
ukur
Gelas
Ukur
Nomina 1. Diminu
l
m½
Gelas 2
kali
sehari
selama 7
hari
2. Tidak
Diminu
m½
Gelas 2
kali
sehari
selama 7
hari
78
2
Variabel
Bebas
Air
rebusan
Seledri
Pengobatan
tradisional
menggunakan
metode
perebusan
bahan dari
alam berupa
seledri yang air
rebusannya
diberikan
kepada lansia
penderita
hipertensi .
Untuk
kepentingan
analisis,
dikategorikan
menjadi dua :
1. Diminum
setiap hari
sesuai SOP
2. Tidak
diminum
setiap hari
Sesuai SOP
SOP (Standar
Operasional
Prosedur)
pembuatan air
rebusan daun
salam sbb :
1. Cuci bersih
40
gram
seledri.
2. Rebus
dengan
2
gelas
air
(500
ml)
selama 15
menit.
3. Dinginkan,
kemudian
saring,
4. Minumlah
½ gelas air
saringan
tersebut
sebanyak 2
kali sehari
(pagi
dan
sore).
5. Pemberian
terapi
dilakukan
selama
7
hari
(Dalimartha,
2008)
Pengukuran
seledri
dilakukan
dengan
menggunakan
timbangan dan
air
rebusan
seledri
dilakukan
pengukuran
dengan
mengukur
dengan gelas
ukur
Timba
ngan
gram
dan
Gelas
Ukur
Nomina 1. Diminu
l
m½
Gelas 2
kali
sehari
selama 7
hari
2. Tidak
Diminu
m½
Gelas 2
kali
sehari
selama 7
hari
2
Variabel
Dependen
Tekanan
darah
Lansia
Penderita
Hipertensi
Hasil
pengukuran
rata-rata
tekanan
sistolik dan
diastolik
dengan satuan
mmHg
sebelum dan
sesudah di
berikan air
perlakuan
Sebagai
Patokan
diambil batas
normal tekanan
darah bagi
lansia adalah :
1. Tekanan
sistolik 120139 mmHg
2. Tekanan
diastolik
≤90mmHg
Diukur dengan
menggunakan
sphygmomano
meter
dan
stetoskop
Pengu Interval
kur
tekana
n
darah
Sphyg
moma
nomete
r dan
stetosk
op
Tekanan
darah ratarata lansia
sebelum
dan
sesudah
diberikan
perlakuan
79
(WHO dalam
Nanang, 2011)
I. Etika Penelitian
Penelitian yang menggunakan manusia sebagai subjek tidak boleh
bertentangan dengan etik. Tujuan penelitian harus etis dalam arti hak
responden harus dilindungi. Pada penelitian ini, maka peneliti mendapatkan
pengantar
dari
STIKes
Mitra
Bunda
Persada
Batam
kemudian
menyerahkannya kepada Kepala Puskesmas Lubuk Baja untuk mendapatkan
izin penelitian di wilayah kerja Puskesmas tersebut. Setelah mendapatkan
persetujuan, peneliti melakukan penelitian dengan menekankan masalah
etika, meliputi :
1. Lembar Persetujuan Penelitian (Informed Consent)
Informed consent merupakan informasi yang adekuat tentang
penelitian yang diperoleh dari partisipan. Partisipan bebas menentukan
pilihan, memberikan kesempatan kepada mereka untuk ikut atau tidak ikut
berpartisipasi dalam penelitian secara sukarela. Lembar persetujuan di
edarkan sebelum penelitian dilaksanakan agar responden mengetahui
maksud dan tujuan penelitian, serta dampak yang akan terjadi selama
dalam pengumpulan data. Jika responden bersedia diteliti mereka harus
menandatangani lembar persetujuan tersebut, jika tidak peneliti harus
menghormati hak-hak responden (Swarjana, 2012).
2. Tanpa Nama (Anomity)
80
Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, peneliti tidak akan
mencantumkan nama subjek pada lembar pengumpulan data pada
responden yang telah diberikan perlakuan (air rebusan daun salam).
Lembar tersebut hanya akan di beri kode inisial.
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari sujek dijamin
kerahasiaannya. Hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan
atau dilaporkan pada hasil riset.
4. Prinsip Manfaat (Principle of Beneficience)
a. Bebas dari Kerugian (Freedom From Harm)
Berbagai kemungkinan atau masalah terkait dengan etika
penelitian dapat saja terjadi terutama terhadap subjek penelitian
ataupun partisipan, kerugian terhadap partisipan dapat terjadi secara
bervariasi, termasuk fisik (injury, fatique), psikologis (stress,
ketakutan), sosial (kehilangan teman), ekonomi (loss of wages).
Peneliti harus berusaha meminimalisisr segala bentuk kerugian (harm)
dan
ketidaknyamanan
(discomfort)
serta
selalu
berusaha
menyeimbangkan sebisa mungkin potensial benefit dan risks menjadi
seorang partisipan (Swarjana, 2012).
b. Bebas dari Eksploitasi (Freedom From Exploitation)
Peneliti tidak boleh menempatkan partisipan pada kondisi yang
tidak menguntungkan atau terexpose dalam situasi yang tidak di
81
persiapkan sebelumnya. Partisipan harus betul-betul dijamin telah
diberikan semua informasi yang dibutuhkan (Swarjana, 2012).
c. Resiko (The Risk/Benefit Ratio)
Dalam
melakukan
penelitian,
seorang
peneliti
harus
mempertimbangkan secara teliti risk dan benefit. Pengkajian terhadap
risks dan benefit dari individu yang terlibat dalam penelitian
(participant) yang mungkin mengalami pengalaman tertentu harus dishare untuk melakukan evaluasi (Swarjana, 2012).
Peneliti harus secara hati-hati mempertimbangkan resiko dan
keuntungan yang akan berakibat kepada subyek pada setiap tindakan.
Pada penelitian ini, peneliti telah mempertimbangkan segala risiko
yang akan terjadi kepada responden, seperti kegagalan dalam
pemberian air rebusan daun salam, sehingga peneliti berkoordinasi
dengan puskesmas untuk meminimalkan risiko.
5. Justice (Prinsip Keadilan)
a. Hak untuk mendapatkan perilaku adil (the right to fair treatment)
Partisipan berhak untuk diperlakukan adil dan mendapatkan
perlakuan yang sama sebelum, selama dan sesudah mereka
berpartisipasi dalam penelitian (Swarjana, 2012).
b. Hak dijaga kerahasiaannya (the right to privacy)
Semua penelitian yang melibatkan manusia akan selalu
mengganggu kehidupan pribadi partisipan. Peneliti wajib menjaga
kerahasiaan
informasi atau data yang diberikan oleh partisipan,
82
termasuk menjaga privacy partisipan. Kerahasiaan dapat dijaga
dengan tanpa menyebutkan nama (anonymity) atau dengan prosedur
lainnya (confidentiality procedures) (Swarjana, 2012).
Download