1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terapi komplementer juga ada yang menyebutnya dengan pengobatan holistik. Pendapat ini didasari oleh bentuk terapi yang mempengaruhi individu secara menyeluruh yaitu sebuah keharmonisan individu untuk mengintegrasikan pikiran, badan, dan jiwa dalam kesatuan fungsi (Smith et al., 2014). Perkembangan terapi komplementer akhir-akhir ini menjadi sorotan banyak negara. Pengobatan komplementer atau alternatif menjadi bagian penting dalam pelayanan kesehatan di Amerika Serikat dan negara lainnya (Snyder & Lindquis, 2014). Estimasi di Amerika Serikat 627 juta orang adalah pengguna terapi alternatif dan 386 juta orang yang mengunjungi praktik konvensional (Smith et al., 2014). Data lain menyebutkan terjadi peningkatan jumlah pengguna terapi komplementer di Amerika dari 33% pada tahun 2011 menjadi 42% di tahun 2014 (Eisenberg, 1998 dalam Snyder & Lindquis, 2014). Terapi komplementer yang ada menjadi salah satu pilihan pengobatan masyarakat. Di berbagai tempat pelayanan kesehatan tidak sedikit klien bertanya tentang terapi komplementer atau alternatif pada petugas kesehatan seperti dokter ataupun perawat. Masyarakat mengajak dialog perawat untuk penggunaan terapi alternatif (Smith et al., 2014). Hal ini terjadi karena klien ingin mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan pilihannya, sehingga apabila keinginan terpenuhi akan berdampak ada kepuasan klien. Hal ini dapat menjadi peluang bagi perawat untuk berperan memberikan terapi komplementer. Menurut WHO (World Health Organization), pengobatan komplementer adalah pengobatan non-konvensional yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan. Jadi untuk Indonesia, jamu misalnya, bukan termasuk pengobatan komplementer tetapi merupakan pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah pengobatan yang sudah dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan secara turun – temurun pada suatu negara. Tapi di Philipina misalnya, jamu Indonesia bisa dikategorikan sebagai pengobatan komplementer. Terapi komplementer adalah cara Penanggulangan Penyakit yang dilakukan sebagai pendukung kepada Pengobatan Medis Konvensional atau sebagai Pengobatan Pilihan lain diluar Pengobatan Medis yang Konvensional. Salah satu terapi komplementer yang kini populer dimasyarakat adalah terapi akupresur. Terapi akupresur adalah perkembangan 1 2 terapi pijat yang berlangsung seiring dengan perkembangan ilmu akupuntur karena tekhnik pijat akupresur adalah turunan dari ilmu akupuntur. Tekhnik dalam terapi ini menggunakan jari tangan sebagai pengganti jarum tetapi dilakukan pada titik-titik yang sama seperti yang digunakan pada terapi akupuntur. Ada beberapa jenis klasifikasi, cara, indikasi serta kontraindikasi dari terapi akupresur yang akan dijabarkan lebih jelas didalam makalah. 1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui teknik dan akupoint terapi komplementer khususnya akupuntur 1.2.2 Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui definisi akupresur. 2. Untuk mengetahui konsep akupresur. 3. Untuk mengetahui titik atau akupoint akupresur. 4. Untuk mengetahuiindikasi dan kontraindikasi akupresur. 5. Untuk mengetahui evaluasi akupresur. 1.3 Manfaat Mahasiswa mampu memahami tentang terapi komplementer serta mampu menerapkan metode perawatan komplementer khususnya terapi akupresur dengan pendekatan Student Center Learning. 1.5 Metode Penulisan Metode yang digunakan dalam penulisan laporan ini adalah studi kepustakaan yaitu dengan menggali informasi melalui sarana berbagai buku maupun literatur yang berkaitan dengan teori yang berhubungan dengan terapi akupresur. 1.6 Sistematika Penulisan Untuk memperoleh gambaran mengenai laporan ini, penulis menggunakan siatematika penulisan yang terdiri dari tiga bab yaitu : 1. BAB I Pendahuluan yang meliputi latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan. 2. BAB II menguraikan tentang definisi, tujuan, manfaat, klasifikasi, dan metode keperawatan komplementer. 3. BAB III Penutup yang mengemukakan simpulan dan saran yang dapat dipergunakan sebagai bahan pemikiran di masa yang akan datang. 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Terapi Akupresure Terapi akupresure merupakan terapi non medis yang meliputi pemijatan dengan cara menekan titik-titik syaraf tubuh terutama di bagian tangan dan kaki. Akupresur adalah salah satu bentuk fisioterapi dengan memberikan pemijatan dan stimulasi pada titik-titik tertentu pada tubuh. Berguna untuk mengurangi bermacam-macam sakit dan nyeri serta mengurangi ketegangan, kelelahan dan penyakit. Salah satu bentuk dari pembedahan dengan menusukkan jarum-jarum ke titik-titik tertentu di badan, akupresur menyembuhkan sakit dan nyeri yang sukar disembuhkan, nyeri punggung, spondilitis, kram perut, gangguan neurologis, artritis dan lain-lain (Mardiatun, 2013) Akupresur adalah salah satu bentuk pelayanan kesehatan tradisional jenis keterampilan dengan cara merangsang titik tertentu melalui penekanan pada permukaan tubuh dengan menggunakan jari maupun benda tumpul untuk tujuan kebugaran atau membantu mengatasi masalah kesehatan (Kemenkes, 2011). Menurut Wong, (2011), menjelaskan perbedaan akupresur dengan akupunktur, akupresur dilakukan dengan menggunakan jari tangan sedangkan akupunktur dengan menggunakan jarum, namun menggunakan titik tekan yang sama pada meridian organnya. Meridian merupakan jalurjalur aliran energi vital yang ada pada tubuh manusia yang menghubungkan masingmasing bagian tubuh membentuk sebuah kesatuan yang utuh dalam tubuh (Kemenkes, 2015). Falsafah yang mendasari akupresur adalah Taoisme. Falsafah ini menyatakan bahwa kehidupan jagad raya atau makhluk hidup termasuk manusia terdiri dari 2 unsur ini merupakan faktor yang mempengaruhi kesehatan. Manusia sehat memiliki unsur Yin dan Yang yang relatif seimbang. Jika salah satu dominan maka kesehatan terganggu atau tidak sehat. Akupresur bertujuan untuk menyeimbangkan Yin dan Yang. Unsur Yin dalam alam contohnya adalah perempuan, bulan,bagian bawah, kondisi lemah, dan keadaan gelap/bayangan. Dalam tubuh manusia unsur Yin adalah dada, perut, permukaan tubuh bagian dalam, cairan kotor, fisik da organ padat. Sedangkan dalam hal gejala penyakit, Yin adalah penyakit kronis, penderitanya tenang, tubuhnya dingin, lembab, lemah, pucat, nadi lambat, lemah dan tenggelam, selaput lidah putih, otot lidah layu, basah, gemuk, dan perjalanan penyakitnya regresif. Unsur Yang dalam alam contohnya adalah laki-laki, matahari, bagian atas, kondisi kuat dan keadaan terang/panas. Dalam tubuh manusia Yang 3 4 adalah punggung, pinggul, permukaan tubuh bagian luar, cairan bersih, psikis/mental, organ berongga. Adapun dalam hal yang menyangkut gejala penyakit, Yang adalah enyaki akut, penderitanya selalu gelisah, tubuhnya panas dan kering, nadi kuat, cepat, otot lidah kaku, selaputnya kuning kotor, serta perjalanan penyakit progresif (Sukanta, 2008). 2.2 Konsep Akupressure Prinsip dari akupresur ini berasal dari pengobatan kedokteran timur, dimana dikenal adanya aliran energi vital di tubuh (dikenal dengan nama Chi atau Qi (Cina) dan Ki (Jepang)). Aliran energi ini sangat mempengaruhi kesehatan. Ketika aliran ini terhambat atau berkurang maka anda akan sakit dan ketika aliran ini bebas/ baik maka andapun akan sehat. Suplai dan aliran energi vital berjalan di saluran listrik tubuh yang tidak kelihatan , yang disebut “meridian”. Baik tidaknya meridian ini sangat bergantung dari diet, pola hidup, lingkungan, postur tubuh, cara bernafas, tingkah laku, gerakan tubuh, olah raga, sikap mental, kepribadian, dan sikap yang positif. Maka jelaslah bahwa pendekatan seseorang agar tetap sehat harus melihat pada banyak faktor ini. Salah satu teknik untuk melancarkan energi vital adalah dengan akupresur, yaitu : menekan titik tertentu (yang dikenal dengan nama acupoint) dengan menggunakan telunjuk maupun ibu jari untuk menstimulasi aliran energi di meridian. Tehnik ini sudah digunakan ratusan tahun dengan sangat aman dan efektif. Akupresur ini sangat mudah dipelajari dan juga membutuhkan waktu yang sedikit untuk menerapkannya. Acupoint terletak di seluruh tubuh, dekat dengan permukaan kulit dan terhubung satu sama lain melalui jaringan yang komplek dari meridian. Setiap acupoint mempunyai efek khusus pada sistem tubuh, atau organ tertentu. Menstimulasi dan memijat secara lembut titik tersebut akan terjadi perubahan fisiologi tubuh dan akan mempengaruhi keadaan mental dan emosional. Acupoint ini merupakan titik yang sensitif dan mempunyai efek tertentu yang terletak di sepanjang meridian akupuntur. Saat ini lebih dari 360 acupoint di meridian seluruh tubuh dan sekarang banyak lagi ditemukan titik –titik tambahan. Beberapa acupoints terletak di dekat organ target yang diaturnya sedangkan beberapa terletak jauh dari organ target. Kebanyakan acupoint ini terletak bilateral atau di dua sisi tubuh, oleh sebab itu akupresur dilakukan pada kedua sisi tubuh kecuali acupoint yang terletak di bagian tengah tubuh. Lokasi pasti dari acupoint dapat dilihat pada ilustrasi di bawah. Acupoint ini mungkin terletak sedikit dalam, di antara tulang, otot, atau tendon. Setelah anda mencapai daerah 5 dekat titik yang di ilustrasikan, perhatikan dan sisakan waktu sebentar untuk merasakan daerah tersebut dengan jari anda yang sensitif. Selalu ada daerah yang lebih sedikit sensitif dan pada keadaan yang imbalans acupoints biasanya lebih lembut dari sekitarnya. Dengan latihan yang sering dan teratur anda akan semakin sensitif dan rasa percaya diri akan bertambah. Semakin anda sering melakukannya, akan semakin mudah untuk menemukan lokasi acupoints. Penekanan dilakukan dengan ujung jari. Penekanan pada saat awal harus dilakukan dengan lembut, kemudian secara bertahap kekuatan penekanan ditambah sampai terasa sensasi yang ringan, tetapi tidak sakit. Pada individu yang sensitif seperti bayi , maupun orang tua maka tekanan dapat dibuat lebih lembut. Penekanan dapat dilakukan 30 detik sampai 2 menit. 2.3 Titik Akupresur Istilah titik akupresur yang dimaksud dalam buku panduan ini sama dengan titik akupunktur, selanjutnya titik akupunktur dalam buku panduan ini disebut sebagai titik akupresur. Titik akupresur merupakan tempat terpusatnya energi vital (qi) sekaligus merupakan tempat untuk melakukan penekanan sehingga tercapai keseimbangan yin yang dalam tubuh. 1. Jenis titik akupressure Titik akupresur ada 3 jenis yaitu : a) Titik akupresur umum adalah titik akupresur yang terletak di jalur meridian umum dan meridian istimewa. b) Titik akupresur ekstra adalah titik akupresur yang terletak di luar jalur meridian umum dan meridian istimewa c) Titik nyeri adalah titik akupresur yang bukan merupakan titik akupresur umum maupun titik akupresur ekstra. Pada titik tersebut akan dirasakan nyeri apabila dilakukan penekanan (dalam fase pasif) maupun tidak dilakukan penekanan (dalam fase aktif). 2. Penamaan a) Titik akupresur umum diberi nama sesuai dengan nama meridian serta urutan letak sesuai jalur meridian, misalnya titik LI 4 artinya titik nomor 4 pada jalur meridian usus besar (Large Intestine). b) Titik akupresur ekstra diberi nama dengan awalan EX yang berarti ekstra point diikuti area letak titik, yaitu : 6 1) Head Neck (HN) yang berarti kepala leher; 2) Back (B) yang berarti punggung; 3) Lower Extremity (LE) yang berarti tungkai bawah. Urutan lokasi titik akupresur ekstra dimulai dari lokasi yang lebih tinggi, misalnya titik EX-HN 3 artinya titik nomor 3 pada regio kepala dan leher (HN) (Kemenkes RI, 2015). 3 Lokasi Titik Akupressure a) Feng chi Gambar 1. Akupoint Fengsui Genggam tangan dengan saling mengaitkan jari. Kemudian gunakan ibu jari untuk menekan ke titik tengkorak kepalamu. Pijat dan stimulasi area ini selama 4-5 detik. Titik ini direkomendasikan saat kamu merasa sakit kepala, migrain, kelelahan, atau mengalami gejala flu. b) Jian jing Gambar 2. Akupoint Jian Jing Titik ini terletak di ujung kedua bahu. Kamu bisa memijatnya dengan memberi tekanan ke arah bawah pada kedua titik tersebut menggunakan jari telunjuk 7 atau ibu jari. Pijat titik ini selama 4-5 detik untuk meredakan otot leher yang kaku, tegang pada bahu, dan sakit kepala kronis sehari-hari. c) San yin jiao Gambar 3. Akupoint San Yin Jiao Letakan 4 jari di atas titik tertinggi pergelangan kakimu. Berikan tekanan kuat pada titik ini dan pijat selama 4-5 detik. Ini berguna bagi perempuan yang sedang mengalami kram perut karena menstruasi, sakit pinggang, hingga insomnia. Tapi ingat, ibu hamil enggak disarankan melakukan akupresur pada titik ini. d) Zhong zhu Gambar 4. Akupoint Zhong zhu Titik ini terletak di belakang buku-buku jarimu, antara jari manis dan kelingking. Tekan kuat titik ini sambil memijat selama 4-5 detik. Akupresur 8 ini untuk mengurangi sakit kepala yang muncul tiba-tiba, nyeri bahu, otot leher yang tegang, dan nyeri pada punggung bagian atas. e) Zu san Li Gambar 5. Akupoint Zu San Li Titik akupresur ini terletak di sisi yang menghadap ke luar kaki, sekitar 4 jari lebarnya dari bagian bawah tempurung lututmu. Tekan dan pijat otot pada area titik ini sekitar 4-5 detik, ketika kamu mengalami rasa lelah dan stres berlebih, .atau memiliki masalah pada pencernaan f) Nei guan Gambar 6. Akupoint Nei Guan Letakan 4 jari di bawah bagian dalam pergelangan tanganmu. Di situlah titik akupresur untuk mengatasi rasa mual saat hamil, mual karena mabuk, dan sakit kepala. Pijat titik ini perlahan selama 4-5 detik. 9 g) Shou san li Gambar7. Shou San Li Titik ini terletak pada permukaan luar lengan bawah. Di bawah lipatan siku selebar 3 jari saat siku ditekuk 90°. Pijat area ini selama 4-5 detik karena dapat mengurangi kaku pada leher, nyeri pada bahu, dan diare. h) He gu Gabar 8. Akupoint He Gu Pijatlah titik yang terletak di antara pangkal ibu jari dan jari telunjuk selama 45 detik. Rangsangan pada titik ini dapat meredakan sakit kepala, sakit leher, sakit gigi, dan stres. Jangan lakukan jika kamu sedang hamil karena ini bisa memicu induksi. 10 i) Tai chong Gambar 9. Akupoint Tai Chong Titik Tai Chong terletak pada punggung kaki sekitar 2 jari lebarnya di bawah pangkal jari telunjuk dan ibu jari kaki. Pijatan kencang pada area ini selama 23 detik berpengaruh pada tekanan darah tinggi, kram menstruasi, sakit punggung belakang, dan sakit kepala. j) Yin tang Gambar 10. Akupoint Yin Tang Pijatlah titik yang berada pada dahimu, persis di antara kedua ujung dalam alis. Pijat selama 1 menit dengan lembut. Dan ulangi beberapa kali dalam seminggu untuk membantu mengurangi stres, mata tegang, sakit kepala, hidung tersumbat, dan insomnia. 11 k) Lao gong Gambar 11. Akupoint Lao Gong Titik ini terletak di bagian tengah telapak tangan. Tekan titik tersebut untuk menstimulasi selama 2-3 detik. Ulangi beberapa kali dalam seminggu. Akupresur pada titik ini berguna untuk meredakan demam ringan dan rasa panik berlebih. Akupunktur atau akupresur bertujuan melancarkan qi meridian-meridian di dalam tubuh manusia. Di dalam tubuh 4 manusia terdapat 12 meridian umum yang mewakili organ-organ dalam tubuh. a. Paru-paru (Lu=lung) Paru-paru berfungsi mengatur udara dan membantu jantung dalam melaksanakan fungsinya. Keadaan kulit dan bulu mencerminkan kuat dan lemahnya fungsi paru-paru. Gejala yang muncul bila terdapat kelainan pada paru-paru adalah sesak nafas, nafas berbunyi/bersuara (gejala asma), batuk dan rasa penuh dalam dada, penyakit tenggorokan, kelainan kulit, hidung tersumbat, rhinitis. Meridian paru tertuang sebagai berikut : 12 Gambar 12. Meridian Paru (Lu:Lung) b. Usus besar (LI=large intestine) Usus besar berperan dalam mengangkut sisa makanan dan minuman dari lambung serta pembuangan sisa ke urine dan feses. Gejala yang muncul jika terdapat masalah pada usus besar adalah 5 wasir, nyeri usus, usus berbunyi disertai mules dan diare, perut kembung, muka merah, panas, sakit gigi, mulut kering, terasa kaku dan tak bisa bergerak bebas pada bahu, lengan serta tangan. 13 Gambar 13. Meridian Usus Besar (Li:Large Intestine) c. Lambung (St=stomach) Lambung merupakan sumber penampungan makanan dan minuman, tempat terjadinya pengolahan makanan. Setelah diolah menjadi sari-sari makanan akan disalurkan ke semua organ, sehingga organ bisa menjalankan fungsinya masing-masing. Gejala yang muncul bila terdapat masalah pada lambung yaitu diabetes, badan kurus meskipun nafsu makan 14 banyak, susah menelan, perut kembung, nyeri lambung, cegukan, berliur, pembengkakan leher, kelainan dan kemupuhan otot tungkai. Gambar 14. Meridian Lambung (St=stomach) d. Limpa (Sp=spleen) Fungsi utama limpa mengangkut sari makanan yang dihasilkan oleh lambung. Limpa mempengaruhi atau mengatur darah. Limpa juga mengatur seluruh otot dalam badan dan menentukan kekuatan keempat alat gerak. Gejala yang muncul bila terjadi kelainan pada limpa adalah lidah menjadi kaku, pangkal lidah nyeri, mual, nyeri epigastrik (ulu hati), sering menarik napas dalam, rasa tubuh menjadi berat, diare dengan campuran feses yang keras. 15 Gambar 15. Meridian Limpa (Sp:Spleen) e. Jantung (Ht=heart) Jantung adalah organ utama yang mengendalikan organorgan lainnya, mengatur pergerakan dari keempat alat gerak dan tulang, perubahanperubahan pada tiap pikiran (rasio) dan emosi. Jantung mempengaruhi cara berpikir, perubahan emosi dan keadaan mental. Jantung memiliki peran utama dalam peredaran darah dan pembuluh darah. Gejala yang terjadi jika terdapat masalah pada jantung antara lain menurunnya nafsu makan, sulit tidur, badan kurus tidak bertenaga, kulit pucat dan kering, melankolis, pemurung, mania, euforia, nyeri pada ulu hati, nyeri pada belikat, nyeri bagian dalam lengan disertai rasa haus dan kulit tangan dingin. 16 Gambar 16. Meridian Jantung (Ht:Heart) f. Usus kecil (SI=small intestine) Usus kecil menerima makanan dan minuman dari lambung kemudian mengolahnya. Sari makanan dan minuman disalurkan ke salurannya menuju ke jantung lalu ke paru-paru dengan pengaruh daya pengangkutan limpa, sedangkan sisa-sisa makanan diteruskan ke usus besar. Gejala yang muncul jika terjadi kelainan pada usus kecil antara lain melena, hemoroid, nyeri 8 tenggorokan dan tonsilofaringitis, bahu terasa seperti patah, tuli, mata kuning, ngilu, nyeri dan ngilu dari daerah leher bagian luar kemudian menjalar ke daerah lengan sampai tangan. 17 Gambar 17. Meridian Usus Kecil (SI: Small Intestine) g. Kandung Kemih (Bl=bladder) Kandung kemih berfungsi untuk pengaturan cairan. Kandung kemih menerima hasil pengolahan makanan dari lambung dan usus kecil yang berbentuk cairan, kemudian mengatur pengeluarannya melalui urin/berkemih. Gejala yang terjadi jika terdapat masalah pada kandung kemih antara lain tidak bisa berkemih, berkemih hanya sedikit dan menetes, kaku pada punggung, mata sakit, leher nyeri. 18 Gambar 18. Meridian Kandung Kemih (Bl: Bladder) h. Ginjal (Ki=Kidney) Ginjal berhubungan dengan kegiatan kerja dan kepandaian/kecerdasan. Ginjal merupakan organ yang bekerja berat sehingga membutuhkan banyak energi. Ginjal merupakan organ penyimpanan dan pengaturan sari makanan dan sistem reproduksi, mengatur tulang, membentuk sumsum dan mempunyai hubungan dengan otak. Gejala yang muncul jika terjadi kelainan ginjal antara lain mudah marah, mudah lupa, semangat tidak stabil, lamban, kaki tangan dingin, bengkak (edema), pinggang kaku, lumbago, pergerakan alat gerak tidak dapat dikontrol, lemah dan tidak bertenaga, asites, hidrotorak, tidak ada nafsu makan, penglihatan kabur, mudah merasa takut dan sukar buang air besar dan kecil. 19 Gambar 19. Meridian Ginjal (Ki: Kidney) i. Perikardium (Pc=pericardium) Perikardium berfungsi sebagai pelindung dari jantung dan juga mewakili pekerjaan jantung. Gejala yang terjadi jika terdapat masalah pada perikardium umumnya sama dengan penyakit jantung, rasa panas pada telapak tangan, bahu dan siku kejang, nyeri pada dada, dada terasa sesak, gelisah, muka merah serta tertawa yang sulit dihentikan. Gambar 20. Meridian Pericardium (Pc: Pericardium) 20 j. San ciao (TE=triple energizer) San ciao merupakan kantung besar yang melindungi bagian dalam terhadap pengaruh luar, memberikan qi untuk 11 semua organ, mulai dari rongga dada terus ke bawah ke rongga pinggul. Hampir semua kelainan ada hubungannya dengan san ciao, contohnya perut kembung, nyeri iga, lidah kering, haus, tenggorokan tersumbat, muntah dengan rasa asam, nyeri dada dan punggung, sesak dan batuk, diare, tuli, tampak tolol, tak bersemangat dan kaku pada pundak. Gambar 21. Meridian San ciao (TE:Triple Energizer) k. Kandung Empedu (GB=gallbladder) Kandung empedu adalah kantong yang menyimpan empedu yang berasal dari hati. Dari kandung empedu, empedu diekskresikan ke usus halus untuk menyempurnakan proses pencernaan yang sudah terjadi sebelumnya di lambung. Gejala yang terjadi jika terdapat masalah pada kandung empedu antara lain insomnia, ketakutan, rasa khawatir, ragu-ragu bertindak, rasa pahit di mulut, sering meludah, sakit kepala, sakit tenggorokan, nyeri sudut mata, pembengkakan di bawah iga, banyak 21 keluar keringat dan merasa dingin, baal dan nyeri bagian dada, iga, 12 pantat, tungkai bagian bawah lateral, sampai ke kaki bagian lateral. Gambar 22. Meridian Kandung Empedu (GB: Gallbladder) l. Hati (LR=lever) Hati berfungsi untuk menyimpan darah serta mengatur jumlah darah, memberikan perlindungan terhadap serangan luar dan serangan mental. Hati merupakan pengatur otot tendon sehingga mempengaruhi 22 pergerakan dari keempat alat gerak dan memegang peranan penting dalam fungsi alat kelamin (penis). Gejala yang muncul jika terjadi kelainan pada hati antara lain impotensi, leukorea, hernia, enuresis, inkontinensia urin, retensi urin, skrotum mengecil dan gejala gatal-gatal pada genetalia. Gambar 23. Meridian Hati (Lr: Lever) Terdapat beberapa cara untuk memijat yaitu dengan cara menekan secara ringan, sedang dan keras. Beberapa cara dengan menggunakan tangan, beras tempel, benda tumpul, api moksa yang dibakar dan didekatkan ke daerah yang sakit dan diulangi beberapa kali. Sebelum dipijat, diolesi minyak agar kulit tidak lecet. a. Menekan Penekanan dapat dilakukan dengan ibu jari, telunjuk dan jari tengah yang disatukan dalam kepalan tangan. Penekanan dilakukan di daerah keluhan dengan tujuan untuk mendeteksi jenis 23 keluhan meridian atau organ selain untuk melancarkan aliran energi dan darah. b. Memutar Memutar dilakukan di daerah pergelangan tangan atau kaki. Tujuan dari metode memutar adalah merenggangkan dan merelaksasikan otot-otot yang mengalami ketegangan. c. Mengetuk Mengetuk biasanya melibatkan gerakan mengetuk-ngetuk titik-titik meridian organ. Biasanya dengan jari tengah atau ibu jari, telunjuk dan jari tengah yang disatukan, dilakukan setiap 2 atau 3 detik sekali selama beberapa menit. d. Menepuk Menepuk digunakan untuk mendorong aliran energi dan darah. Caranya dengan menepuk telapak tangan yang terbuka sebanyak 5-10 kali pada berbagai meridian. e. Menarik Menarik digunakan untuk menarik jari-jari tangan atau kaki dengan cara diurut terlebih dahulu kemudian ditarik perlahan menggunakan jari jempol dan telunjuk dengan tenaga yang pelan dan tidak secara mendadak. Jumlah pijatan menyesuaikan dengan kondisi yang dialami pasien. Apabila kondisi energi dalam tubuh lemah, maka pijatan dikuatkan dengan jumlah pijatan 30 kali. Apabila kondisi energi yang ada dalam tubuh terlalu kuat, maka dilemahkan dengan jumlah pijatan 50 kali. 2.4 Manfaat Akupressure Manfaat Akupresur dapat dimanfaatkan untuk pencegahan penyakit, penyembuhan, rehabilitasi, menghilangkan rasa sakit, serta mencegah kekambuhan penyakit (Sunetra, 2004). Di dalam tubuh manusia terdapat 12 (dua belas) meridian umum dan 2 (dua) meridian istimewa yang mewakili organ-organ dalam tubuh, yang dapat dimanipulasi untuk melancarkan energi (qi), sehingga tubuh menjadi seimbang/sehat (Wong, 2011). Menurut Kemenkes, (2015) menjelaskan bahwa akupresur dapat digunakan untuk meningkatkan stamina tubuh, melancarkan peredaran darah, mengurangi rasa sakit, serta mengurangi stres/menenangkan pikiran. Penelitian uji klinis tentang pengaruh akupresur pada titik neiguan pada pasien sectio caesaria yang dilakukan di Rumah Sakit Sin-Lau, Taiwan, menyimpulkan bahwa akupresur pada titik tersebut dapat menurunkan kecemasan, persepsi nyeri, serta meningkatkan kenyamanan pasien selama dilakukan tindakan operasi (Chen et al., 2005). Hal senada juga disimpulkan dalam penelitian Reza et al., (2010) yang menyimpulkan bahwa akupresur efektif untuk memperbaiki kualitas 24 tidur pada usia lanjut yang dirawat di rumah di Negara Iran. Penelitian uji klinis yang dilakukan oleh Gharloghi et al., (2012) juga menjelaskan bahwa akupresur pada titik (Sp.6) dan (Sp. 8) dapat mengatasi nyeri pada saat haid. 2.5 Indikasi Beberapa accupoint untuk mengatasi beberapa kondisi nyeri seperti : Sakit kepala tipe tegang, migren, sakit gigi, nyeri sendi, depresi dan kecemasan, nyeri tulang belakang a. Sakit kepala tipe tegang dan migren Beberapa titik yang digunakan untuk mengurangi nyeri kepala adalah : 1) Titik yang terletak di puncak kepala ; pertemuan antara garis yang menghubungkan kedua telinga dan garis yang ditarik dari bagian tengah hidung (titik 1a). Efek : mengurangi rasa tegang di kepala. 2) Titik yang terletak di bagian dalam alis mata, di atas sudut mata bagian dalam (titik 2a). Efek : mengurangi rasa tegang di dahi dan nyeri sekitar mata. 3) Titik yang terletak di sudut mata bagian luar (titik 2b). Efek: mengurangi nyeri kepala, migren dan mata pedih. 4) Titik yang terletak di dahi sekitar 1 ibu jari di atas bagian tengah alis (titik 2c). Efek : menghilangkan nyeri kepala bagian depan dan penglihatan kabur. 5) Titik yang terletak di bagian belakang kepala, pada perbatasan lekukan antara bagian dasar tengkorak dengan otot leher (titik 3a). Efek : mengurangi nyeri kepala dan leher yang kaku. 6) Titik yang terletak di tengah segitiga yang dibentuk oleh tulang ibu jari dan jari telunjuk (titik 4a). Efek : mengurangi nyeri kepala dan mata pedih. 7) Titik yang terletak di belakang pergelangan kaki ( titik 5a). Efek : mengurangi nyeri kepala dan leher kaku. 8) Titik yang terletak di tengah, 1 jari di atas batas rambut (titik 1b ). Efek : mengurangi nyeri kepala bagian depan dan mata pedih. 9) Titik yang terletak di tengah antara dua alis (titik 1c). Efek : mengurangi nyeri kepala bagian depan dan nyeri kepala akibat hidung tersumbat. 10) Titik yang terletak 4 jari di bawah tempurung lutut (titik 6a). Efek : merupakan titik penguat sistem pencernaan dan mengurangi nyeri kepala akibat ketidakseimbangan sistem pencernaan, intoleransi makanan, dan kelelahan. 11) Titik yang terletak 1 ibu jari dari ujung alis mata dan sudut luar mata (titik 1d). Efek : mengurangi nyeri akibat migren dan nyeri mata. 25 12) Titik yang terletak 2 jari di atas telinga (titik 1e). Efek : mengurangi nyeri kepala migren. 13) Titik yang terletak di bagian luar dari lengan anda. 3 jari dari pergelangan tangan, dilekukan antara dua tulang. (titik 7a). Efek : mengurangi nyeri akibat migren dan nyeri di pipi. 14) Titik yang terletak di atas telapak kaki, 2 jari di atas sendi jari kaki, antara jari ke 4 dan 5. (titik 6b). Efek : mengurangi nyeri migren, penglihatan kabur dan nyeri mata. b. Sakit gigi Pada penekanan daerah muka dilakukan pada sisi yang tidak sakit. 1) Titik yang terletak di depan sudut tulang rahang (titik 1f). Efek : mengurangi nyeri gigi dan pembengkakan di muka. 2) Titik yang terletak pada tulang pipi. Di depan lubang telinga (titik 1g). Efek : mengurangi nyeri gigi, nyeri pada wajah. 3) Titik yang terletak di depan siku tangan, pada saat siku ini ditekuk (titik 8a). Efek : mengurangi nyeri gigi dan nyeri yang ada di mulut. c. Kesehatan sendi Beberapa acupoints dapat membantu menyehatkan sendi dan memperkuat sendi di seluruh tubuh. Beberapa acupoints juga membantu menguatkan otot yang menunjang sendi. 1) Titik yang terletak di belakang leher, sejajar dengan pundak, 2 jari di samping tulang belakang. (titik 3b). Efek : merupakan titik yang sangat berpengaruh pada kesehatan sendi di seluruh tubuh, meningkatkan kekuatan tubuh, tulang dan sendi yang sehat. 2) Titik yang terletak di bagian belakang lutut. 4 jari di atas tulang kaki (titik 9a). Efek : menguatkan tulang di seluruh tubuh, khususnya tulang dan sendi lutut. 3) Titik yang terletak di bagian luar dari kaki, di atas permukaan pertemuan antara 2 tulang (titik 6c). Efek : menguatkan tendon dan otot pada seluruh tubuh, terutama : sendi kaki dan menguatkan otot kaki. 4) Titik yang terletak di titik tertinggi dari pundak (titik 3c) . Efek : mengurangi kekakuan dan nyeri di daerah leher dan pundak d. Siku tangan 1) Titik (8a). Efek : Menguatkan siku tangan 26 2) Titik yang terletak di bagian luar dari tangan, 3 jari di atas pergelangan tangan, di antara kedua tulang (titik 7a). Efek : meningkatkan mobilitas dari siku dan mengurangi nyeri di siku, lengan dan jari tangan. e. Pergelangan tangan dan tangan 1) Titik (a). Titik yang terletak antara tendon di sisi dalam tangan, 3 jari di atas pergelangan tangan (titik 10 a). Mengurangi nyeri di siku , pergelangan tangan dan merilekskan otot di lengan bawah. 2) Titik yang terletak di permukaan luar pergelangan tangan. Pada lekukan antar tulang, jika pergelangan tangan dilekukkan ke arah atas, sejajar dengan jari manis (titik 7b). Efek : mengurangi nyeri di pergelangan tangan, telapak tangan dan jari-jari. f. Kesehatan tulang belakang Untuk menyehatkan tulang belakang dapat dilakukan penekanan titik-titik untuk kesehatan sendi. Ditambah dengan beberapa titik berikut : 1) Titik yang terletak di puncak dari pundak, perbatasan dengan leher (titik 3c). Efek: mengurangi nyeri di daerah pundak dan punggung atas. 2) Titik yang terletak di dekat lipatan siku, pada saat siku dibengkokkan (titik 8) Efek: menghilangkan nyeri dan kekakuan pada tubuh bagian atas. 3) Titik- titik yang terletak di bagian belakang tubuh (titik 11a). Untuk penekanan titik- titik daerah ini dapat menggunakan 2 buah bola tenis yang dimasukkan dalam kaus kaki dan diletakkan dibelang punggung .Efek : mengurangi nyeri pinggang bawah. 4) Titik yang terletak di bagian belakang lutut, diantara tendon (titik 9a). Efek : menghilangkan nyeri di daerah kaki dan tulang belakang. 5) Titik yang terletak di bagian belakang pergelangan kaki (titik 5a). Efek : mengurangi nyeri di tulang belakang dan kaki g. Kesehatan Sendi pinggul 1) Titik yang terletak di bagian pinggul anda (titik 11b). Efek : meningkatkan mobilitas dan mengurangi nyeri. h. Kesehatan Sendi lutut 1) Titik yang terletak di bawah lutut, pada lekukan tulang (knee acupoint). Efek : mengurangi nyeri dan kekakuan di lutut. 2) Titik yang terletak di belakang pergelangan kaki (titik 5a). Efek : mengurangi nyeri di lutut dan tungkai bawah. 27 i. Kesehatan pergelangan kaki 1) Titik yang terletak di belakang pergelangan kaki (titik 5a). Efek : mengurangi nyeri dan menguatkan pergelangan kaki. 2) Titik yang terletak pada bagian luar dari pergelangan kaki dan di bagian luar dari tendon (titik 6c). Efek : mengurangi nyeri dan pembengkakan di pergelangan kaki. j. Kesehatan telapak kaki 1) Titik yang terletak di dasar telapak kaki, pada bagian lekukan dekat dengan tonjolan telapak kaki (titik 12 a). Efek : megurangi nyeri pada telapak kaki. 2) k. Titik-titik untuk kesehatan pergelangan kaki (titik 6b, 6c). Acupoint untuk membantu anda lebih rileks Beberapa acupoint di bagian tubuh dapat membuat anda lebih rileks. Beberapa titik tersebut adalah : 1) Titik 1a. Efek : meningkatkan konsentrasi dan menyeimbangkan pikiran anda. 2) Titik 4a. Efek : mengurangi kecemasan. Catatan : jangan menekan titik ini terlalu keras pada wanita hamil. 3) Titik yang terletak di dekat pergelangan tangan sejajar dengan jari ke 5 (titik 10b). Efek : membuat rileks tubuh anda. Merupakan titik kunci untuk mengurangi segala kecemasan dan gangguan tidur. 4) Titik yang terletak di antara tendon, tiga jari di atas pergelangan tangan (gambar 10a). Efek : mengurangi kecemasan dan membuat rileks tubuh anda 28 Gambar 24. beberapa titik akupresur untuk mengurangi nyeri 29 2.5 Kontraindikasi Akupressure Larangan pemijatan Akupresur sebaiknya tidak dilakukan pada daerah yang terasa nyeri, suhu badan meningkat, influenza berat, nyeri rematik, tidak sadar, daerah kemaluan, serta tidak dilakukan pada kamar yang lembab (Sunetra, 2004). Pemanfaatan akupresur sebaiknya tidak dilakukan pada pasien dalam keadaan terlalu lapar, kenyang, capai, emosi, setelah donor darah, serta setelah berolahraga (Kemenkes, 2011). Menurut Kemenkes, (2015) menjelaskan bahwa tindakan akupresur perlu dilakukan secara hatihati atau dikonsultasikan dengan dokter sebelum melakukan akupresur mandiri, seperti pada pasien yang mengalami gangguan pembekuan darah, kasus gawat darurat, memerlukan tindakan operasi, menggunakan obat pengencer darah, tumor ganas, serta dalam keadaan hamil. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemijatan akupresur a. Kebersihan terapis Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun antiseptic sebelum melakukan dan setelah melakukan terapi sangatlah penting.Hal tersebut dilakukan untuk mencegah penularan penyakit antara terapis dengan pasien. b. Bagian-bagian yang tidak dapat dipijat Pemijatan tidak dapat dilakukan pada kondisi kulit terkelupas, tepat pada bagian tulang yang patah, dan tepat bagian yang bengkak. c. Pasien dalam kondisi gawat Penyakit-penyakit yang tidak boleh dipijat adalah tiga penyakit yang dapat menyebabkan kematian tiba-tiba, yaitu ketika terjadi serangan jantung, gagal napas olehparu-paru, dan penyakit pada saraf otak (misalnya stroke, pecah pembuluh darah, dan cidera otak). Apabila terapis menemukan gejala-gejala diatas segera rujuk ke rumah sakit karena penanganan yang keliru dapat menyebabkan pasien terlambat mendapatkan pengobatan yang lebih baik. 2.6 Evaluasi Terapi Akupresur Berbagai jnis penelitian untuk mengembangkan konsep terapi akupresure pada berbagai jenis penyakit terutama pada pemeliharaan kesehatan perempuan telah banyak dilakukan diantaranya : 2.6.1 Akupresur untuk dismenore Penelitian yang telah dilakukan oleh Zulia, Heni dan Rohmayanti pada tahun 2015 yang berjudul “Efektifitas Aromaterapi Lavender dan Terapi 30 Akupresur dalam Mengatasi Dismenore pada Mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Magelang Tahun 2015”, hasil penelitian tersebut menunjukkan terapi akupresur lebih efektif mengurangi nyeri karena memiliki efek analgesik. Terapi akupresur dan aromaterapi lavender merupakan cara untuk menurunkan nyeri dismenore dengan cara kerja yang berbeda. Sedangkan aromaterapi merangsang relaksasi dengan bau yang dihirup oleh seseorang. Terapi akupresur dengan pemijatan atau penekanan pada titik LI 4 (Hegu) dan ST 36 (Zusanli) akan meningkatkan kadar endorphin sehingga lebih cepat menurunkan rasa nyeri sedangkan aroma yang dihirup melalui proses pernafasan kemudian baru merangsang kinerja otak dan juga dipengaruhi oleh dalamnya pernafasan sehingga responden banyak yang mengalami penurunan nyeri dismenore karena terapi akupresur. 2.6.2 Penelitian akupresur untuk morning sickness Penelitian akupresur untuk morning sickness telah dilakukan oleh Geby, Heni, Priyo tahun 2015 di Kecamatan Windusari Kabupaten Magelang dengan menggunakan metode Quasi Eksperimen two group prettest and posstest design dengan uji Mann Whitney. Jumlah sampel penelitian yaitu 40 orang, 20 orang kelompok akupresur dan 20 orang kelompok aromaterapi peppermint. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportional random sampling. Pemilihan terapi menggunakan teknik simple random sampling. Titik akupresur yang digunakan adalah titik PC 6 dan ST 36. Pada penelitian tersebut, terapi akupresur pada titik PC 6 dan ST 36 efektif dalam menurunkan morning sickness pada ibu hamil.Terapi lainnya yang dapat mengatasi morning sickness pada ibu hamil yaitu aromaterapi. Salah satu aromaterapi yang dapat menurunkan morning sickness yaitu aromaterapi peppermint. Aromaterapi peppermint merupakan aromaterapi yang mendinginkan, menenangkan dan menyegarkan. Peppermint juga bagus untuk meringankan mual dan muntah. Menthol dan methone merupakan kandungan dari peppermint yang bermanfaat untuk memperlancar sistem pencernaan, meringankan kembung, mual dan kram karena mempunyai efek anestesi ringan, dan antispasmodik yang bekerja di usus halus pada sistem gastrointestinal sehingga mampu mengurangi mual dan muntah. Efek menghirup aromaterapi peppermint yaitu molekul yang sudah dihirup akan diubah oleh cilia menjadi 31 impuls listrik yang akan dikirimkan ke otak melalui sistem olfaktorius, semua bau akan mencapai sistem limbik dalam otak (pusat emosi dan sensori) sehingga akan mempengaruhi suasana hati seseorang. Pada penelitian tersebut aromaterapi peppermint efektif untuk mengurangi morning sickness pada ibu hamil. Terapi akupresur lebih efektif dalam mengurangi morning sickness karena pemberian tekanan pada titik akupresur meningkatkan hormon ACTH, beta endorphin dan CTZ yang berada di sistem saraf pusat, menstimulasi sistem regulator tubuh serta mengaktifkan sistem endokrin dan saraf vagus pada sistem pencernaan yang dapat menstimulasi fungsi fisiologis kearah homeostatis, stimulasi yang diberikan memperbaiki aliran energi di lambung dan sehingga dapat mengurangi gangguan lambung seperti mual dan muntah. Kelemahan aromaterapi dalam mengurangi morning sickness yaitu dipengaruhi oleh kedalaman nafas ketika menghirup aromaterapi, perjalanan yang dimulai dari hidung lalu dari cilia diubah menjadi impuls listrik kemudian dihantarkan ke sistem limbik kemudian ke otak lalu mempengaruhi suasana hati seseorang sehingga membutuhkan proses yang lama untuk mengurangi mual dan muntah. 2.6.3 Penelitian terkait akupresur untuk mengatasi nyeri persalinan Penelitian tentang akupresur untuk mengatasi nyeri persalinan telah dilakukan oleh Setyowati, Koestoer, Heni (2015) terhadap 76 ibu bersalin primipara di Puskesmas Cimanggis Depok. Desain penelitian menggunakan quasi eksperimen pre and post test with control group. 38 orang ibu bersalin dilakukan akupresur sebagai kelompok intervensi dan ibu bersalin sebagai kelompok kontrol. Akupresur dilakukan dengan menggunakan alat Pain Digital Acupresure (PDA) yang telah dibuat oleh tim peneliti. PDA sebelum digunakan pada ibu bersalin telah diujicobakan terlebih dahulu pada hewan coba yaitu kambing di Laboratorium Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (IPB). Hasil dari uji coba tersebut yaitu PDA tidak mengganggu Denyut Jantung Fetus (DJF) maupun kontraksi otot rahim yang diperiksa menggunakan alat Cardiotocografi (CTG). Bahkan proses persalinan hewan yang dipasang alat PDA lebih cepat dibandingkan dengan hewan yang tidak dipasang alat PDA. Pada alat PDA yang ditempelkan pada acupoint terdiri dari dua pasang. Acupoint yang digunakan yaitu Jianjing (GB 21), Li 4 (Hegu), Celiao (BL 32) dan Sanyinjiao (Sp 6). Akupreusr dilakukan selama 30 menit, 15 menit pertama 32 pad ditempelkan pada acupoint GB 21 dan Li 4, 15 menit berikutnya pad ditempelkan pada acupoint BL 32 dan Sp 6 secara bilateral (sisi kanan dan kiri). Lokasi titik akupresur selama proses persalinan sebagai berikut : a. Titik Cien Cing (Jianjing) Titik ini terletak pada bahu lurus di bawah telinga, diantara dua otot atau pada pertengahan antara tonjolan tulang leher (servikal 7) dan pangkal lengan atas. Titik ini berguna pada fase pertama dan kedua persalinan untuk menstimulasi kontraksi uterus. b. Titik BL 32 (Ce Liao) Lokasi titik ini adalah 0.8 cun atau 1 jari sisi kelangkang kedua. Titik ini banyak digunakan karena menimbulkan anestesi pada saat kontraksi. Penekanan pada titik BL 32 juga dapat dilakukan pada wanita melahirkan yang selalu ingin mengejan sedangkan serviks belum dilatasi sempurna. c. Titik LI 4 (Hegu) Titik ini terletak antara pangkal tulang jempol tangan dan pangkal tulang telunjuk tangan (tulang metakarpal pertama dan kedua). Penekanan pada titik ini akan mengintensifkan kontraksi. Dapat digunakan selama fase kedua persalinan, bertujuan agar tubuh berusaha menggerakkan bayi turun melewati jalan lahir. Penekanan pada titik ini juga berguna terutama saat ibu kelelahan dan mengedan tidak efektif. d. Titik SP 6 (Sanyinjiao) Terletak tiga cun atau empat jari di atas mata kaki sebelah dalam, rapat dengan tulang tibia atau sisi dalam tulang tibia. Titik ini penting untuk membantu dilatasi servik dan dapat digunakan ketika servik tidak efektif berdilatasi selama persalinan. 33 Gambar 25. Akupoint untuk mengurangi nyeri persalinan Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan yang signifikan intensitas nyeri sebelum dilakukan tindakan pemasangan alat PDA dan setelah dilakukan pemasangan PDA baik setelah dilakukan tindakan pada 30 menit pertama, kedua maupun ketiga pada kelompok intrvensi. Tidak terdapat perbedaan antara sebelum dan setelah dilakukan tindakan pada kelompok kontrol serta ada perbedaan yang signifikan selisih intensitas nyeri sebelum dan setelah dilakukan tindakan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol baik setelah dilakukan tindakan pada 30 menit pertama, kedua maupun ketiga. 2.6.4 Akupresur untuk memenuhi kecukupan ASI Penelitian tentang pengaruh akupresur pada ibu menyusui terhadap kecukupan asupan asi bayi telah dilakukan oleh Cholifah, Heni dan Reni (2014). Desain penelitian ini adalah quasy experimental dengan rancangan penelitian pretest-posttest control group design. Pada penelitian tersebut, pengambilan sampel dilakukan dengan cara undian. Besar sampel pada penelitian ini berjumlah 34 responden. hasil uji selisih antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan uji Mann whitney didapatkan hasil bahwa nilai p=0.000 (p value < α 0.05). Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada kecukupan ASI antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan mean different 14.12 dan p value 0.000. Akupresur adalah tindakan non invasive dengan memberikan pijatan dan stimulasi pada acupoint tertentu yang berguna untuk mengurangi atau mengobati berbagai jenis penyakit dan nyeri serta mengurangi ketegangan dan kelelahan. Akupresur berhubungan dengan sistem meridian dan energi vital/chi sie. Meridain 34 adalah saluran energi vital yang melintasi seluruh bagian tubuh seperti jaring labalaba yang membujur dan melintang untuk menghubungkan seluruh bagian tubuh. Sedangkan energi vital/chi sie adalah energi yang mengalir dalam tubuh yang diperlukan untuk kelangsungan hidup. Akupresur untuk kecukupan ASI dapat dilakukan dengan pemijatan atau penekanan pada beberapa titik acupoint. Penelitian ini menerapkan pemijatan atau penekanan pada titik meridian ST 15 dan ST 16. Titik meridian ST 15 terletak pada garis lateral dada II di intercosta II, empat cun lateral garis medial tubuh. Sedangkan ST 16 terletak pada garis lateral dada II di intercosta III, empat cun lateral garis medial tubuh. Akupresur pada acupoint tersebut memberikan stimulus pada syaraf-syaraf kelenjar payudara untuk dapat meningkatkan produksi ASI. Akupresur merupakan salah satu teknik akupuntur berdasarkan keseimbangan bioenergi tubuh yang dalam dunia kedokteran disebut sebagai homeostatis dan telah terbukti secara medis bahwa beberapa titik akupuntur mempunyai sifat organ spesifik baik berdasarkan reflek saraf maupun perubahan biokimia atau neurohumoral yang menyebabkan perbaikan jaringan organ tertentu dalam tubuh. 2.6.5 Akupresur untuk insomnia pada wanita Menopause Penelitian tentang akupresur untuk mengatasi insomia pada wanita menopause telah dilakukan oleh Meylana, Heni dan Rohmayanti dengan judul Efektivitas Akupresur Dan Aromaterapi Lavender Terhadap Insomnia Pada Wanita Perimenopause Di Desa Pancuranmas Magelang. Rancangan Penelitian quasi eksperimen. Penelitan ini menggunakan two group pretest and posttest design yang terdiri dari dua kelompok intervensi, satu kelompok diberi terapi akupresur dan satu kelompok diberikan aromaterapi lavender. Sebelum intervensi peneliti terlebih dahulu melakukan penilaian insomnia reponden (pretest). Intervensi akupresur titik penekanan pada daerah titik neiguan, titik shen men dan titik san yin jiou dilakukan 1 kali dalam sehari, frekuensi 3 hari dalam seminggu selama 2 minggu. Pada kelompok aromaterapi lavender dilakukan dengan menuangkan 3 tetes minyak esensial lavender ke dalam tisu dan dihirup melalui hidung selama 10 menit dan diletakkan di bagian dada yang dilakukan 1 kali sebelum tidur selama 7 hari. Setelah intervensi peneliti kembali melakukan penilaian insomnia responden (post test) pada kedua kelompok untuk mengetahui 35 perubahan skor insomnia pada wanita perimenopause antara sebelum dan setelah dilakukan intervensi. Hasil penelitian ini menunjukkan perbedaan yang signifikan penurunan skor insomnia antara tindakan akupresur dan aromaterapi lavender, penurunan skor insomnia pada tindakan akupresur lebih besar dibandingkan dengan pemberian tindakan aromaterapi lavender. Terapi akupresur dapat membantu gangguan tidur karena dapat mengubah tingkat serum melatonin dan serotonin yang berfungsi dalam proses tidur. Terapi akupresur lebih efektif dalam mengurangiinsomnia karena pemberian tekanan pada titik akupresur, menstimulasi keseimbangan energi mempengaruhi sel saraf pusat dan meningkatkan pengeluaran serotonin sehingga mengaktifkan kelenjar pineal yang mempengaruhi SCN (entrains suprachiasmatic nucleus) di hipotalamus anterior sehingga terjadi penurunan sleep latency, nocturnal awakening dan meningkatkan kualitas dan kuantitas tidur. Terapi aromaterapi lavender dapat mengatasi insomnia tetapi lebih cepat akupresur. Aromaterapi dalam mengurangi insomnia dipengaruhi oleh kedalaman nafas ketika menghirup aromaterapi, perjalanan yang dimulai dari hidung lalu ke sistem limbik kemudian ke otak sehingga membutuhkan proses yang lama untuk mempertahankan kualitas tidur baik dan tingkat kepekaan individu yang satu dan yang lain berbeda dalam menghirup aromaterapi. 36 BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan Pengobatan dengan akupuntur tidak menimbulkan efek samping seperti pada pengobatan menggunakan obat-obatan sering dijumpai efek samping dan akupuntur dapat dilakukan tanpa memandang usia. Manfaat pengobatan dengan akupuntur adalah pengaturan fungsi tubuh secara keseluruhan, sedangkan pengobatan dengan obat-obatan ditujukan hanya pada proses penyembuhan penyakit atau gejalanya. Akupuntur dapat mempengaruhi banyak reseptor dan bekerja pada meridian dan kolateral, dengan demikian akupuntur dapat mengobati berbagai macam penyakit. Terapi akupuntur adalah metode pengobatan alternatif dangan menggunakan jarum, pengobatan akupuntur di Indonesia telah diakui, bedasarkan dua keputusan mentri kesehataan. Sehingga alternatif pengobatan tradisional ini bisa dicoba siapapun yang terindikasi dengan terapi akupuntur. 3.2 Saran 3.2.1 Mahasiswa keperawatan Bagi mahasiswa diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan dalam dunia pengobatan tradisional. 3.2.2 Teman sejawat keperawatan Dapat dijadikan bahan acuan untuk memberikan asuhan keperawatan khususnya untuk terapi keperawatan komplementer khususnya akupresure. 3.2.3 Masyarakat Bagi masyarakat disarankan dapat memilih dan menggunakan pengobatan tradisional apa pun dengan catatan, pengobatan tersebut sudah mendapatkan ijin dari pemerintah dan sudah terbukti baik secara medis. 36 37 DAFTAR PUSTAKA Chen, H.M., Chen, C.H., 2010. “Effects of Acupressure on Menstrual Distress in adolescent Girls; A Comparison between Hegu- Sanyinjiao Matched Points And Hegu, Zusanli Single Point”, Journals Clinical Nursing:19 (7-8): 998-1007. Cholifah, Heni dan Reni. 2015. “Akupresur Pada Ibu Menyusui Meningkatkan Kecukupan Asupan Asi Bayi di Kecamatan Mungkid Tahun 2014”. Jurnal Keperawatan Maternitas. Volume 3, No. 2, 22November 2019; 111-117 Geby, Heni, Priyo. 2015. “Efektifitas Akupresur Dan Aromaterapi Peppermint Dalam Mengatasi Morning Sickness Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Windusari Tahun 2j015”. Skripsi (Tidak Dipublikasikan). Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Magelang. Kementerian Kesehatan RI, 2015. “Panduan Akupresur Mandiri Bagi Pekerja Di Tempat Kerja”. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI Kemenkes RI. 2011. “Rencana Strategis Kemenkes Kesehatan Tahun 2015-2019”. Jakarta. Mardiatun. 2013. “Pengaruh akupresur dalam meminimalisir dismenore primer pada remaja putri di jurusan keperawatan poltekes kemenkes mataram”. Diperoleh 25 November 2019 dari http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/JHS/ article/download/1086/883. Meylana, Heni, Rohmayanti. 2015. “Efektivitas Akupresur Dan Aromaterapi Lavender Terhadap Insomnia Pada Wanita Perimenopause Di Desa Pancuranmas Magelang”. Journal Of Holistic Nursing Science; 2(2), p. 28-37, ISSN 2579-7751. Setyowati, Koestoer, Heni. 2015. “The Effectiveness Of ‘Pain Digital Acupressure (Pda)’ In Reducing Labor Pain And The Duration Of The Second Stage Of Labor”. International Journal of Development ResearchVol. 07, Issue, 07, pp.13578-13583. Smith, CA, et al, 2014. “Relaxation Techniques for Pain Management in Labour”, Cochrane database Syst Rev:7;(12);CD009514 Snyder & Lindquist. 2014.” Complementary/alternative therapies in nursing. 4th edition”. New York : Springer Publishing Company, Inc. Sukanta. 2008. “Pijat akupresur untuk kesehatan”. Jakarta : Penebar Plus+. Wong LP, Khoo EM, 2011. “Dysmenorrhea in a multiethnic population of adolescent Asian Girls”. Int J Gynaecol Obstet, 2019 Nov 25. Zulia, Heni, Rohmayanti 2015), “Efektifitas Aromaterapi Lavender Dan Terapi Akupresur Dalam Mengatasi Dismenore Pada Mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Magelang Tahun 2015”. Skripsi (Tidak Dipublikasikan). Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Magelang.