AMPEROMETRI Oleh: Eka Ayu Sri Agustin 201651459 INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL – KAMAL JAKARTA 2019 TEORI PENGERTIAN Amperometri atau voltametri cara kerjanya didasarkan pada pengukuran arus sebagai fungsi dari potensial yang aplikasi (applied potential) pada saat terjadi polarisasi pada indicator elektroda atau elektroda kerja (working electrode). PRINSIP AMPEROMETRI KURVA TITRASI AMPEROMETRI KETERANGAN KURVA Kelebihan & Kelemahan KELEBIHAN Kelebihan analisis menggunakan metode ini antara lain: Sensitifitas pada saat titrasi amperometri sangat tinggi. Pengukuran arus dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi analit secara langsung. Tidak diperlukan indikator pada titrasi amperometri. KELEMAHAN Kelemahan analisis menggunakan metode ini antara lain: Sulit untuk mengukur arus dari beberapa analit. Perubahan arus sensitif terhadap penambahan analit. TITRASI AMPEROMETRIK Faktor-faktor yang mempengaruhi arus pembatas : 1. Jika arus migrasi hampir dihilangkan dengan penambahan cukup elektrolit pendukung, adalah laju difusi bahan elektroaktif dari ruahan larutan kepermukaan elektrode. jadi, arus difusi (= arus pembatas – arus sisa) berbanding lurus dengan konsentrasi bahan elektoaktif dalam larutan. 2. Jika suatu bahan elektroaktif disingkirkan dengan cara antaraksi dengan suatu reagensia, arus difusi akan berkurang. Arus fungsi yang diamati pada voltase luar yang sesuai diukur sebagai fungsi volume larutan penerasi: titik akhir adalah titik potong dua garis yangmenunjukkan perubahan arus sebelum dan sesudah titik kesetaraan KELEBIHAN TITRASI AMPEROMETRIK 1. 2. 3. 4. 5. 6. Titrasi biasa dilakukan dengan cepat Titrasi dapat dilakukan dalam hal-hal hubungan kelarutan Sejumlah titrasi amperomeritik dapat dilakukan pada pengenceran-pengenceran (sekitar 10-4) Garam “asing” seringkali dapat berada disitu tanpa menggangu, dan mememang biasa ditambahkan sebagai elektrolit pendukung agar arus migrasi terhilangkan. Hasil titrasi tak bergantung pada karakteristik pipa kapiler Temperatur tak perlu diketahui asal saja dijaga konstan selama titrasi Amperometri Biosensor Biosensor amperometri bekerja dengan produksi arus ketika potensial diterapkan antara dua elektroda. Mereka umumnya memiliki waktu respon, rentang dinamis dan kepekaan mirip dengan biosensor potensiometri. Biosensor amperometri sederhana dalam pemakaian umum melibatkan elektroda oksigen Clark. Suatu potensi dibawa antara katoda platinum pusat dan anoda perak melingkar dan menghasilkan arus listrik (I) yang bekerja antar elektroda dengan cara larutan jenuh KCl. Kompartemen elektroda ini dipisahkan dari biokatalis (oksidase glukosa) oleh membran plastik tipis, yang hanya permeabel terhadap oksigen. Solusi analit dipisahkan dari biokatalis dengan membran lain, yang permeabel terhadap substrat dan produk . Biosensor ini biasanya sekitar 1 cm tetapi telah diperkecil untuk diameter 0,25 mm menggunakan kawat katoda Pt dalam baja berlapis anoda jarum perak dan memanfaatkan dip-coated membrane. PROSEDUR AMPEROMETRI Larutan yang akan diuji ditaruh ke dalam sel titrasi dengan volume sudah diketahui, kemudian disusun seperti pada gambar. Alat dinyalakan dan oksigen yang terlarut dipisahkan dengan mengalirkan secara perlahan nitrogen murni selama sekitar 15 menit. Voltase luar disesuaikan sesuai yang diinginkan, kemudian arus listrik difusi awal dicatat. Reagensia yang volumenya diketahui diteteskan dari buret semimikro, kemudian nitrogen dialirkan ke dalam larutan selama sekitar 2 menit Aliran gas yang lewat pada larutan itu kemudian dihentikan, tetapi tetap dibiarkan mengalir diatas larutan. Besarnya arus dan pembacaan buret dicatat. Prosedur ini diulang sampai diperoleh data yang cukup untuk menetapkan titik akhir sebagai titik potong dua bagian grafik yang linier. GAMBAR GAMBAR INSTRUMEN Amperometric Biosensor APLIKASI PENGGUNAAN KASUS APLIKASI AMPEROMETRI Aplikasi yang penting dari amperometri adalah dalam kontruksi sensor kimia. Sensor amperometri yang pertama dikembangkan untuk melarutkan O dalam darah, yang mana dikembangkan pada 1956 oleh L.C. Clark. Contoh lain pada sensor amperometri adalah sensor glukosa (David, 2000). Dewasa ini, biosensor telah banyak diteliti dan dikembangkan oleh para peneliti dan industri, dan dalam dunia biosensor research, topik yang sedang berkembang sekarang ini adalah biosensor yang berbasis DNA (genosensor). Aplikasi yang penting dari amperometri adalah dalam kontruksi sensor kimia. Sensor amperometri yang pertama dikembangkan untuk melarutkan Oksigen dalam darah, yang mana dikembangkan pada 1956 oleh L.C. Clark. Contoh lain pada sensor amperometri adalah sensor glukosa. PEMBAHASAN PEMBAHASAN Amperometri merupakan prosedur untuk indikasi elektrometrik pada titrasi. Pada indikasi amperometri titrasi yang diukur adalah perubahan kekuatan arus antara dua elektroda, dimana dipasang suatu konstanta tengangan dan tengan searah tertentu. Amperometri adalah metode elektrokimia yang didasarkan pada perubahan kekuatan arus antara dua elektrode, dan pada umumnya salah satu elektrodenya merupakan elektroda ukur (misalnya elektroda tetes raksa, elektrode terotasi atau elektrode tertentu yang sesuai lainnya) dan elektroda satunya lagi merupakan elektroda pembanding, yang dicelupkan ke dalam larutan yang hendak diperiksa dan dipasang dengan tegangan konstan tertentu. Proses Pengukuran Proses pengukuran dapat dijelaskan sebagai berikut menggunakan contoh titrasi pengendapan timbal dengan ion sulfat. Titrasi amperometri secara prinsip dapat dilakukan dalam sel ukur suatu polograf, yang digunakan untuk pengukuran arus. Tetapi elektoda tetes raksa hampir tidak digunakan lagi, karena selama titrasi harus diaduk dan pengadukan dapat menyebabkan gangguan pada pengukuran secara polarografi. Oleh karena itu digunakan elektroda platina terotasi sebagai elektroda ukur. Pada elektroda ukur dan elektroda bantu dipasang tegangan searah yang konstan, yang tingginya sama dengan potensial setengah gelombang ion timbal. Arus yang sama dengan arus batas difusi pada pengukuran polarografi larutan ini akan mengalir dan proporsional dengan kosentrasi arus ion timbal. Dengan penambahan ion sulfat timbal(II) sulfat akan mengendap dengan demikian kosentrasi ion timbal juga akan berkurang. Pada titik ekuivalen kekuatan arus sama diukur, yang selama pengukuran polarografi larutan yang telah dititrasi ini dengan tegangan Ux diamati sebagai arus sisa. Melalui ekstrapolasi liniear titik ukur ini akan didapat titik eukivalen seperti pada indikasi konduktometri. Pereaksi natrium sulfat yang ditambahkan tidak ikut serta pada proses katode. Bidang Penggunaan Titrasi amperometri dapat juga digunakan untuk larutan yang sangat encer sampai sekitar 10-6 mol. Dengan demikian melampaui kepekaan potensiometri dan kondektometri. Cara ini juga lebih reprodusibel dibandingkan penentuan polarografi langsung. Selain itu, aplikasi penggunaan amperometri yaitu pada biosensor. Biosensor amperometri bekerja dengan produksi arus ketika potensial diterapkan antara dua elektroda. Mereka umumnya memiliki waktu respon, rentang dinamis dan kepekaan mirip dengan biosensor potensiometri. Biosensor amperometri sederhana dalam pemakaian umum melibatkan elektroda oksigen Clark. KESIMPULAN KESIMPULAN Dapat di simpulkan bahwa, Amperometri adalah metode elektrokimia yang didasarkan pada perubahan kekuatan arus antara dua elektrode, dan pada umumnya salah satu elektrodenya merupakan elektroda ukur (misalnya elektroda tetes raksa, elektrode terotasi atau elektrode tertentu yang sesuai lainnya) dan elektroda satunya lagi merupakan elektroda pembanding, yang dicelupkan ke dalam larutan yang hendak diperiksa dan dipasang dengan tegangan konstan tertentu. Aplikasi penggunaan amperometri dapat digunakan untuk biosensor kimia dan titrasi amperometri. SARAN Dapat disarankan untuk mahasiswa, untuk menggunakan PPT ini sebagai tambahan belajar materi “Amperometri” dan perlu di tambahkan lagi materinya dari buku – buku standart yang lebih terjamin dan jelas. DAFTAR PUSTAKA https://id.scribd.com/doc/137183827/AmperometriPotensiometri-Radiasi-elektromagnetik-PolarografiReraktometri (Diakses pada tanggal 23 Desember 2018) http://shasaawalia56.blogspot.com/2017/11/ppt-kimiaanalisis-potensiometri.html (Diakses pada tanggal 23 Desember 2018) https://id.scribd.com/doc/82180679/AMPEROMETRI (Diakses pada tanggal 11 Januari 2019) https://id.scribd.com/doc/152197443/Voltametri (Diakses pada tanggal 11 Januari 2019 TERIMA KASIH