Uploaded by dinanorivana99

Audit Kas dan Bank kel 9

advertisement
AUDITING II
Audit Kas dan Bank
Nama Kelompok
Dina Norivana
Yoranika Nur Maulidya
1710313120013
1710313320075
Kelompok 9
Akun-Akun Kas dan Instrument Keuangan
1. Akun Kas Umum
Akun kas umum adalah akun utama pada
hampir semua organisasi, karena hampir
semua penerimaan dan pengeluaran mengalir
melalui akun ini.
4. Dana Kas Kecil Imprest
akun kas yang simpel untuk pengeluaranpengeluaran insidentil.
2. Akun Imprest
5. Setara Kas
Banyak perusahaan membuat akun
penggajian imprest terpisah untuk
meningkatkan pengendalian internal
atas pembayaran gaji
Setara kas mempunyai tingkat
likuiditas sangat tinggi sehingga
dapat dijadikan kas kembali dengan
cepat
3. Akun Bank Cabang
Akun
bank
cabang
berguna
untuk
membangun relasi dengan bank dalam
komunitas
lokal
dan
memungkinkan
sentralisasi operasional pada tingkat cabang.
6. Instrumen Keuangan
Akun instrumen keuangan meliputi investasi
dalam surat berharga seperti misalnya
sekuritas utang dan sekuritas saham,
instrumen derivatif, dan aktivitas hedging
Gambar Hubungan antara Akun Kas Umum dengan Akun Kas Lainnya
Kas di Bank dan Siklus-Siklus Transaksi
Hubungan antara kas di bank dan siklus-siklus transaksi lainnya memiliki dua fungsi, yaitu:
1.
Menunjukkan pentingnya
pengujian audit atas
berbagai siklus transaksi
terhadap pengauditan kas.
2.
Membantu dalam
pemahaman lebih lanjut
pengintegrasian berbagai
siklus transaksi.
Pengauditan Akun Kas Umum
4. Perancangan dan Pelaksanaan Pengujian
Pengendalian dan Pengujian Substantif Golongan
Transaksi (Tahap II)
1. Mengidentifikasi Risiko Bisnis Klien yang
Mempengaruhi Kas (Tahap I)
Risiko bisnis klien dapat timbul dari
kebijakan manajemen kas yang tidak
tepat.
2. Menetapkan Materialitas Pelaksanaan dan
Menilai Risiko Inheren (Tahap I)
kas sangat rentan terhadap pencurian
dibandingkan dengan aset lainnya
3. Menilai Risiko Pengendalian (Tahap I)
• Pengendalian atas siklus-siklus
• Rekonsiliasi bank independen
pengendalian
atas
penerimaan
dan
pengeluaran kas, transaksi kas diaudit melalui
pengujian atas transaksi-transaksi pada
siklus-siklus tersebut
5. Perancangan dan Pelaksanaan Prosedur
Analitis (Tahap III)
Prosedur
analitis
diharapkan
mengungkapkan salah saji dalam kas.
bisa
6. Perancangan Pengujian Rinci Saldo Kas
(Tahap III)
Titik tolak pemeriksaan atas saldo akun bank
umum adalah mendapatkan rekonsiliasi bank dari
klien untuk dimuat dalam dokumentasi auditor
Tiga Prosedur audit
1. Penerimaan Konfirmasi Bank
Para auditor biasanya memperoleh
konfirmasi langsung dari semua bank
atau lembaga keuangan yang memiliki
hubungan bisnis dengan klien, kecuali
apabila terdapat banyak akun yang tidak
aktif
2. Memeriksa Aktivitas Bank
Setelah Akhir Tahun Buku
Cutoff laporan bank adalah laporan
bank sebagian yang dikirimkan oleh
bank langsung kepada auditor atau
secara online ke catatan elektronik
akun klien di bank.
3. Pengujian Rekonsiliasi Bank
Dalam memeriksa rekonsiliasi,
auditor menggunakan informasi
yang tercantum dalam cutoff
laporan bank untuk memastikan
ketepatan unsur rekonsiliasi.
Prosedur Berorientasi Terhadap Kecurangan
Mereview ayat-ayat jurnal
ke akun kas untuk melihat
kemungkinan adanya hal
yang tidak biasa
Pengujian yang
dilakukan untuk
mendeteksi lapping
3
Memeriksa persetujuan dan
dokumen pendukung untuk
penghapusan piutang dan retur
penjualan
2
Membandingkan order dari
pembeli dengan penjualan
dan penerimaan kasnya
Konfirmasi piutang
usaha
1
4
5
Prosedur untuk menemukan kecurangan berkaitan langsung dengan saldo akhir tahun
1. Memperluas Pengujian
Rekonsialisi Bank
2. Pengujian kas
3. Pengujian transfer antar bank
Dalam pengujian saldo akun bank
untuk
penggajian
auditor
harus
mendapatkan rekonsiliasi bank, konfirmasi
bank, dan laporan bank atau pisah batas.
Prosedurnya dilakukan dengan cara yang
sama dengan kas umum kecuali cek
beredar yang biasanya terbatas untuk
pengujian kewajaran diperlukan prosedur
perluasan
jika
akun
bank
tidak
direkonsiliasi dengan saldo kas impress di
buku besar atau jika pengendalian tidak
memadai.
Audit Atas Akun
Bank Penggajian
Impres
Audit Atas Kas Kecil Impres
1. Pengendalian Internal atas
Kas Kecil
2. Pengujian Audit Atas Kas
Kecil
Pengendalian
internal yang paling penting
dalam
kas
kecil
adalah
penggunaan dana impress yang
merupakan tanggung jawab
perorangan. Dana untuk kas
kecil tidak dapat digabungkan
dengan penerimaan lainnya, dan
dana harus disimpan terpisah
dari aktivitas lainnya.
Prosedur utamanya adalah
menghitung saldo kas kecil dan
melanjutkan dengan pengujian
terperinci atas satu atau dua
transaksi pengeluaran.
Prosedur utama harus meliputi:
• Menjumlahkan voucher pendukung kas
kecil
yang
menujukkan
jumlah
pengeluaran.
• Memperhatikan urutan voucher kas
kecil.
• Memeriksa otorisasi dan pembatalan
voucher kas kecil.
• Memeriksa
kewajaran
dokumen
pendukung, biasanya terdiri atas
gulungan register kas, faktur, dan bukti
penerimaan.
Kasus Audit Kas/Teller
Laporan Fiktif Kas di Bank BRI Unit TapungRaya
Kepala Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Tapung Raya, Masril terbukti
melakukan transfer uang Rp 1,6 miliar dan merekayasa dokumen laporan keuangan.
Perbuatannya diketahui oleh tim auditor dan pengawas dari BRI Cabang
Bangkinang pada hari rabu 23 Februari 2011 saat melakukan pemeriksaan di BRI
Unit Tapung. Tim ini menemukan kejanggalan dari hasil pemeriksaan antara jumlah
saldo neraca dengan kas tidak seimbang. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut ternyata diketahui adanya transaksi gantung yaitu adanya pembukuan setoran
kas Rp 1,6 Miliar yang berasal dari BRI Unit Pasir Pengaraian II ke BRI Unit
Tapung pada tanggal 14 Februari 2011 yang dilakukan oleh Masril, namun tidak
disertai dengan pengiriman fisik uangnya.
Dari kejadian tersebut Masril telah melakukan tindak pidana membuat atau
menyebabkan adanya pencatatan palsu dalam pembukuan atau laporan maupun
dalam dokumen laporan kegiatan usaha, laporan transaksi atau rekening Bank.
Penyelesaian Masalah
Dalam pengauditan, untuk memeriksa kemungkinan terjadinya kecurangan dalam
akun kas maka diperlukan adanya pengujian. Dari kasus tersebut, terdapat kecurangan
berupa pembuatan catatan palsu dalam pembukuan atau dokumen laporan kegiatan usaha.
Kecurangan dapat terjadi karena kelemahan pengendalian perusahaan, maka diperlukan
prosedur audit yang efektif untuk menemukan kecurangan. Ada beberapa upaya yang
dilakukan auditor agar dapat menemukan kecurangan tersebut, diantaranya :
 Memperluas Pengujian Rekonsiliasi Bank
Dilakukan jika terdapat kesalahan penyajian yang disengaja dan memeriksa apakah
semua unsur yang ada dalam rekonsiliasi bank telah dicantumkan dengan benar.
 Pengujian Kas
yaitu pengujian atas transaksi terbukukan dan merupakan metode yang sangat bagus
untuk membandingkan penerimaan kas dan pengeluaran terbukukan dengan akun bank dan
rekonsialiasi bank.
Penyelesaian Masalah
 Pengujian Transfer Antar Bank
pelaku penggelapan biasanya menutupi pencurian kas dengan melakukan apa
yang disebut dengan kiting, yaitu: menstransfer uang dari bank yang satu ke bank
yang lain dan mencatat transaksi tersebut dengan cara yang salah.
Ada beberapa hal yang harus diaudit pada daftar transfer antar bank:
1. Ketepatan informasi pada daftar transfer antar bank harus diperiksa.
2. Transfer antar bank harus dicatat baik pada bank penerima maupun
penyetor.
3. Tanggal pencatatan pengeluaran dan penerimaan untuk setiap transfer harus
menunjukkan tanggal pada tahun buku yang sama.
4. Pengeluaran dalam daftar transfer antar bank harus dengan benar
dimasukkan ke atau dikeluarkan dari check dalam perjalanan dalam
rekonsiliasi bank akhir tahun.
5. Penerimaan dalam daftar transfer antar bank harus dengan benar
dimasukkan ke atau dikeluarkan dari setoran dalam perjalanan dalam
rekonsiliasi bank akhir tahun.
Penyelesaian Masalah
Cara lain yang bisa dilakukan untuk mengatasi kasus tersebut adalah:
• Terdapat Prosedur Otoritas Yang Wajar:
1.
Harus ada batas transaksi untuk masing-masing teller dan head teller.
2.
Teller secara pribadi tidak diperkenankan menerima kuasa dalam bentuk apapun dari nasabah untuk
melaksanakan transaksi atas nasabah tersebut.
3.
Teller secara pribadi dilarang menerima titipan barang atau dokumen penting milik nasabah.
• Dokumen dan catatan yang cukup:
1.
Setiap setoran/penarikan tunai harus dihitung dan dicocokkan dengan bukti setoran/penarikan
2.
Setiap transaksi harus dibukukan secara baik dan dilengkapi dengan bukti pendukung
• Kontrol fisik atas uang tunai dan catatan
1.
Head teller harus memeriksa saldo kas, apakah sesuai dengan yang dilaporkan oleh teller
2.
Setiap selisih harus diidentifikasi, dilaporkan kepada head teller dan pemimpin cabang, diinvestigasi dan
dikoreksi
Thank You
Download