SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) Disusun Oleh : ANDIKA PRATAMA HARAHAP : 1307035839 JABBAR YOGI SAPUTRA : 1307035673 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DIII FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah swt, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan kepada penulis sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya. Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah membantu dengan memberikan ideidenya dalam pembuatan makalah ini. sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi. Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi. Akhir kata, sebagai penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan khususnya kepada para pembaca pada umumnya dalam menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. Pekanbaru, April 2017 Penyusun i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ......................................................................................... i DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... iii DAFTAR TABEL ............................................................................................... iv BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ............................................................................................... 1 1.2. Perumusan Masalah ....................................................................................... 1 1.3. Tujuan Pembahasan. ...................................................................................... 2 1.4. Manfaat Pembahasan ..................................................................................... 2 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) ................................................................... 3 2.2. Perubahan Energi Pada PLTA ....................................................................... 3 2.2.1. Energi Potensial ................................................................................... 4 2.3. Type Dan Jenis PLTA Berdasarkan Sumber Enenrgi/Hidrologi ................... 5 BAB III PRINSIP KERJA 3.1. Prinsip Kerja PLTA Batang Agam ................................................................ 6 3.2. Bangunan Yang Terdapat Pada PLTA Batang Agam .................................... 7 3.3. Peralatan Mekanik dan Listrik Pada PLTA Batang Agam ............................ 12 BAB IV ANALISA PEMBAHASAN PLTA 4.1. Analisa Hasil Pembahasan ............................................................................. 16 4.2. Kelebihan Dan Kekurangan PLTA ................................................................ 17 4.3. Perawatan Peralatan PLTA ............................................................................ 17 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan .................................................................................................... 19 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 20 ii DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Pusat Listrik Tenaga Air .................................................................. 3 Gambar 2.2. Diagram Blok Proses Perubahan Energi .......................................... 3 Gambar 2.3. Peristiwa Benda Jatuh Terjadi Perubahan Energi Potensial Menjadi Energi Kinetik ................................................................... 4 Gambar 3.1. Alur Proses Pembangkitan Energi Listrik ........................................ 6 Gambar 3.2. Intake Weir (Pintu Air) .................................................................... 8 Gambar 3.3. Tunnel I (Terowongan I) .................................................................. 8 Gambar 3.4. Sand Trap (Kolam Penampung Pasir) .............................................. 9 Gambar 3.5. Daily Pondage (Kolam Tando) ........................................................ 9 Gambar 3.6. Surge Tank (Kolam Peredam) .......................................................... 10 Gambar 3.7. Valve Chamber ( Bangunan Katup Utama) ..................................... 10 Gambar 3.8. Penstock (Pipa Pesat) ....................................................................... 11 Gambar 3.9. Power House (Rumah Pembangkit) ................................................. 11 Gambar 3.10. Tail Race ( Saluran Air Buang) ...................................................... 12 Gambar 3.11. Turbin Hidraulik PLTA Batang Agam........................................... 13 Gambar 3.12. Generator PLTA Batang Agam ...................................................... 13 Gambar 3.13. Transformator PLTA Batang Agam ............................................... 14 Gambar 3.14. Governor PLTA Batang Agam ...................................................... 15 iii DAFTAR TABEL Tabel 3.1. Karakteristik Turbin Hidraulik PLTA Batang Agam .......................... 13 Tabel 3.3. Karakteristik Generator Hidraulik PLTA Batang Agam ..................... 14 Tabel 3.3. Karakteristik Transformator PLTA Batang Agam .............................. 14 iv BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan berlangsungnya waktu, sumber daya manusia yang terus bertambah ini akan menyebabkan suatu peristiwa kebutuhan sumber daya alam yang semakin meningkat. Salah satu dari kebutuhan yang sangat penting di dunia ini adalah sumber energi listrik, Di mana pada jaman modern ini bisa dikatakan bahwa segala sesuatu selalu berhubungan dengan yang namanya listrik. Tidak dapat dipungkiri bahwa semakin sulitnya menyalurkan energi listrik ini dalam jumlah banyak, terbukti adanya jadwal pemadaman listrik secara bergilir untuk beberapa wilayah guna mengurangi pemakaian listrik. Di negara Indonesia sedang dalam proses pemenuhan kebutuhan dari pasokan listrik, pihak pemerintah sedang menjalankan suatu solusi dimana akan membangun pembangkit listrik untuk memenuhi kekurangan pasokan listrik di Indonesia, salah satunya dengan membangun pembangkit listrik tenaga air. Pembangkit listrik tenaga air sangat cocok diterapkan di Indonesia karna indonesia memiliki potensi tersebut. Pembangkit listrik tenaga air ini juga sangat bermanfaat bagi lingkungan karena tidak menghasilkan polusi dan air hasil dari pembangkitan disalurkan kembali ke aliran sungai yang akan digunakan masyarakat sebagai pengairan sawah dsb. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas dapat diberikan perumusan masalah sebagai berikut: 1. Apa itu Pembangkit Listrik Tenaga Air? 2. Seperti apakah peralatan dan komponen PLTA? 3. Jelaskan prinsip kerja dari Pembangkit Listrik Tenaga Air! 4. Sebutkan kelebihan dan kekurangan PLTA. 1 1.3. Tujuan Dari rumusan masalah diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan pembuatan makalah ini agar dapat mengetahui sebagai berikut: 1. Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Air? 2. Peralatan dan komponen yang digunakan pada PLTA? 3. Prinsip kerja dari Pembangkit Listrik Tenaga Air! 4. Kelebihan dan kekurangan dari PLTA. 1.4. Manfaat Penulisan makalah ini disusun agar dapat bermanfaat sebagai berikut: 1. Informasi mengenai proses Pembangkit Listrik Tenaga Air. 2. Mengetahui peralatan dan komponen yang digunakan pada PLTA. 3. Mendapatkan penjelasan prinsip kerja dari Pembangkit Listrik Tenaga Air. 4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari PLTA. 2 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. PUSAT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) Gambar 2.1 Pusat Listrik Tenaga Air Pembangkit Listrik Tenaga Air adalah suatu sistem peralatan atau mesin yang dapat merubah energi potensial menjadi energi gerak dan melalui rotor dari generator akan diubah menjadi energi listrik pada stator generator. Untuk mendapatkan daya tertentu dari turbin sangat tergantung dari tinggi jatuh air dan debet air PLTA tergolong dalam pembangkit listrik non-termis yaitu pembangkit yang tidak memanfaatkan energy panas sebagai penggerak mulanya, melainkan menggunakan air. Lalu, bagaimanakah proses kerja dari PLTA? 2.2. PERUBAHAN ENERGI PADA PLTA Energi yang terkandung dalam suatu fluida ialah energi potensial, dalam proses aliran di dalam pipa energi potensial berangsur-angsur berubah menjadi energi kinetik, di dalam turbin energi kinetik air berubah menjadi enrgi mekanik. Dan energi mekanik dayanya diteruskan lewat poros generator sehingga berubah menjadi energi listrik. Energi Potensial Energi Kinetik Energi Mekanik Gambar 2.2 Diagram Blok Proses Perubahan Energi 3 Energi Listrik 2.2.1 Energi Potensial Air merupakan energi potensial berdasarkan perbedaan ketinggian / kedudukannya. Untuk menentukan energi potensial dapat diperoleh dengan menyesuaikan kondisi air tersebut dan yang perlu diperhatikan adalah : a. Jumlah air yang tersedia. b. Ketinggian hidrolik dari air yang ada. m.g.h h Gambar 2.3 Peristiwa Benda Jatuh Terjadi Perubahan Energi Potensial Menjadi Energi Kinetik Jika benda jatuh dari ketinggian tertentu, kecepatan awalnya nol. Makin mendekati permukaan tanah, kecepatan benda jatuh makin besar. Kecepatan maksimal benda jatuh adalah saat menyentuh permukaan tanah. Besar kecepatan maksimal tersebut bergantung pada ketinggian benda dari permukaan tanah. 1. Energi Mekanik Yaitu energi yang menggerakan poros dengan perantara sudu jalan dalam rumah turbin. Energi potensial air dengan melalui injector atau casing atau saluran mendorong sudu jalan yang selanjutnya memutar poros turbin. 2. Energi Listrik Energi listrik terjadi karena perbedaan medan magnit di generator yang disebabkan oleh poros turbin yang terkopel dengan poros generator. Disini akan dijelaskan proses pembangkitan energi listrik dengan tipe dan jenis plta berdasarkan sumber air/hidrologi. Dengan menjelaskan sistem plta dibatang agam menggunakan tipe dan jenis aliran sungai langsung dengan kolam tando. 4 2.3. TIPE DAN JENIS PLTA BERDASARKAN SUMBER AIR / HIDROLOGI Dari cara memperoleh potensi air sebagai sumber energi PLTA dapat dibagi sebagai berikut : ▪ PLTA aliran sungai langsung tanpa kolam tando. ▪ PLTA aliran sungai langsung dengan kolam tando. ▪ PLTA aliran sungai langsung dengan waduk/reservoir. ▪ PLTA aliran danau. ▪ PLTA pasang surut. ▪ PLTA pompa. ▪ PLTA sistem kaskade. 5 BAB III PRINSIP KERJA 3.1. PRINSIP KERJA PLTA BATANG AGAM Gambar 3.1 Alur Proses Pembangkitan Energi listrik Pada PLTA Batang Agam mempunyai kapasitas 3x3,5 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Air ( PLTA ) Batang Agam turbinnya beroperasi dengan manfaatkan air yang bersumber dari sungai batang Agam. Air sungai dialirkan dari intake weir menuju kolam pasir. Dikolam pasir, air sungai diendapkan dan nantinya di kuras sesuai jadwalnya. Kemudian air akan ditampung dan dikumpulkan terlebih dahulu di kolam tando, sebelum dialirkan ke power house melalui pipa penstock. Air dikumpulkan di kolam tando, guna memenuhi pasokan air saat unit beroperasi full pada saat beban puncak dari jam 18.00 wib s/d 21.00 . Hal ini, jika hanya memanfaatkan debit langsung dari sungai batang agam, maka tidak akan cukup untuk mengoperasikan 3 unit secara full. Air dari kolam tando dialirkan melalui terowongan yang terbuat dari pipa steel liner yang dilengkapi dengan surge tank dan safety butterfly valve. Kemudian air tersebut diterjunkan melalui pipa pesat ( Penstock ) dengan kemiringan 70° dan memiliki panjang 240 m. Untuk memutar 3 unit turbin, 6 sesampai di power house, penstock tadi dibagi menjadi 3 untuk masing-masing unit yang dilengkapi dengan katup utama ( Inlet Valve ). Inlet valve tersebut berfungsi sebagai katup utama membuka dan menutup arah aliran air menuju spiral casing, namun sebelum inlet valve dibuka, terlebih dahulu membuka katup by pass valve yang berguna untuk menyamakan tekanan di daerah up stream dengan down stream. supaya dapat mencegah jangan sampai mengakibatkan spiral casing rusak apabila inlet valve di buka akibat tekanan yang air yang tiba-tiba. Setelah inlet valve terbuka maka air akan mengalir ke spiral cassing dan langsung masuk kedalam sudu tetap. Dimana aliran air masuk untuk memutar runner diatur oleh sudu atur (Guide Vane), dan memutar runner sampai mencapai 750 rpm. Air yang memutar runner langsung menuju draft band dan mengalir menuju tailrace. Pada putaran turbin mencapai 750 rpm, generator akan bereaksi dengan mengeluarkan tegangan 6,3 KV, generator bisa mengeluarkan tegangan itu karena shaft yang ada pada turbin seporos dengan shaft generator yang mengakibatkan generator juga akan ikut berputar. Setelah air melalui turbin, air akan dibuang keluar kembali ke aliran sungai agar menjaga ekosistem lingkungan sekitar. ▪ Daya listrik yang dibangkitkan dapat dihitung menggunakan pendekatan rumus : P = 9,8 . Q . H . ή t . ή g ( KW ) Dimana : P = Daya yang dihasilkan ( kW ) Q = Debit air ( m / detik ) H = Tinggi Terjun Air ( m ) ήt = Efisiensi Turbin ( % ) ήg = Efisiensi Generator ( % ) 3.2. BANGUNAN YANG TERDAPAT PADA PLTA BATANG AGAM Pada PLTA Batang Agam terdapat beberapa bangunan dengan fungsinya masing – masing. Bangunan ini merupakan satu kesatuan yang saling terkait 7 antara satu dengan yang lainnya. Berikut ini adalah bangunan yang ada pada PLTA Batang Agam beserta fungsinya. 1. Intake Weir (Pintu Air) Gambar 3.2 Intake Weir (Pintu Air) Intake weir berfungsi sebagai pintu air dari sungai batang agam dengan debit air maksimum 13 m3/s, diatur dengan suatu sistem tekanan udara. Walaupun debit air sungai lebih dari maksimum yang dibutuhkan, akan tetapi Intake Weir secara otomatis tetap mengambil maksimum 13 m3/s dengan luas penampang 5,4 m2 . 2. Tunnel 1 (Terowongan1) Gambar 3.3 Tunnel 1 (Terowongan 1) Dari intake weir, air disalurkan melalui terowongan I menuju sand trap (kolam pasir). Terowongan ini bentuknya kira-kira seperti ladam kuda dengan panjang 175,5 m dan diameter 2,50 m. 8 3. Sand Trap (Kolam Penampungan Pasir) Gambar 3.4 Sand Trap (Kolam Penampung Pasir) Sand trap atau kolam penampungan pasir berfungsi sebagai penangkap pasir yang terbawa oleh air sungai Batang Agam. Air yang diperlukan untuk memutar turbin harus bersih, bebas dari segala sampah, pasir dan kotoran lainnya. Sand trap ini memiliki luas 7.000 m2 dengan volume 20.000 m3. 4. Tunnel II (terowongan II) Terowongan II berfungsi untuk mengalirkan air dari kolam penampungan pasir menuju daily pondage (kolam tando). Terowongan II memiliki panjang 131m dan diameter 2,10 m. 5. Daily Pondage (Kolam Tando) Gambar 3.5 Daily Pondage (Kolam Tando) Daily pondage berfungsi untuk menampung air dari terowongan II yang kemudian di salurkan ke terowongan III. Kolam tando memiliki luas 45.000 m2. Bagian-bagian pondage (Kolam Tando) : Inlet : Sebagai pemasukan air dari kolam pasir Spillway : Sebagai pelimpahan air jika suatu waktu air pada kolam tando telah maksimum dan sebagai penguras jika suatu waktu kolam tando dibersihkan 9 Outlet : Berfungsi sebagai keluaran air dari kolam tando menuju terowongan III. 6. Tunnel III (Terowongan III) Tunnel III berfungsi untuk menyalurkan air dari outlet kolam tando menuju surge tank (kolam peredam). Terowongan ini menembus bukit sepanjang 1.150 meter. 7. Surge Tank (Kolam Peredam) Gambar 3.6 Surge Tank ( Kolam Peredam) Surge tank berfungsi untuk meredam pukulan air yang dapat menimbulkan tekanan balik bila debit air berubah secara mendadak. Surge tank juga berfungsi untuk menghilangkan gelembung – gelembung udara yang ada pada tekanan sebelum masuk ke dalam pipa pesat. Surge tank memiliki tinggi 26 m, diameter 7,6 m, serta elevasi dasar 669,60 dpl. 8. Valve Chamber (Bangunan Katup Utama) Gambar 3.7 Valve Chamber ( Katup Utama) Valve chamber ini dipasang antara ujung–ujung pipa pesat dengan sisi masuk turbin. Fungsi valve chamber adalah untuk menutup aliran air yang masuk 10 ke dalam turbin di saat turbin sedang tidak beroperasi dan sebagai pengaman dalam menghentikan turbin. Valve chamber memiliki elevasi dasar 668,04 m dpl dan elevasi atas 648,70 m dpl. 9. Penstock (Pipa Pesat) Gambar 3.8 Penstock (Pipa Pesat) Penstock berfungsi untuk mengalirkan air dari saluran penghantar ke turbin. Posisi kemiringan yang tajam dimaksudkan untuk memperoleh energi potensial air (tekanan air) memutar turbin air. Penstock memiliki panjang 240 m, diameter 2 m dengan kemiringan 70o. 10. Power House (Rumah Pembangkit) Gambar 3.9 Power House (Rumah Pembangkit) Setelah melalui proses dari pintu air, kolam penampungan pasir, kolam tando, kemudian air melalui terowongan meluncur lewat pipa pesat memutar turbin generator. Tempat turbin ini berada merupakan gedung yang sangat kokoh yang disebut sentral atau power house. Dalam gedung ini ditempatkan 3 unit turbin/generator untuk masing-masing berkapasitas 3,5 MW disimpan dan ditempatkan alat-alat kontrol bagi daerah areal servis peralatan bantu PLTA Batang Agam. 11 11. Tail Race (Saluran Air Buang) Gambar 3.10 Trail Race (Saluran Air Buang ) Tail race adalah bagian akhir atau yang paling ujung dari sistem aliran air suatu PLTA. Air yang di alirkan dari tempat penampungan air memasuki sebuah terowongan terus ke pipa pesat yang memiliki tekanan yang amat besar, sehingga mampu memutar turbin, maka air yang tidak ada kekuatan itu dibuang melalui draft tube dan seterusnya dialirkan ke saluran pembuangan (tail race) pada PLTA Batang Agam saluran pembuangan airnya berakhir di sungai Batang Agam. 3.3. PERALATAN MEKANIK DAN LISTRIK PADA PLTA BATANG AGAM Semenjak dimulainya pengambilan air dari sungai Batang Agam, setelah melalui beberapa terowongan, kolam penampungan sampai power house maka energy potensial air akan diubah menjadi energi kinetik, kemudian energy tersebut akan diubah menjadi energy mekanik dan diubah pula menjadi energy listrik. Energy listrik yang dihasilkan nantinya akan disalurkan ke beban. Di PLTA Batang Agam, tegangan yang dihasilkan generator adalah 6,3 kV dan dinaikkan menjadi 20 kV oleh transformator utama. Pada PLTA Batang Agam mempunyai kapasitas 3x3,5 MW. 12 1. Turbin Gambar 3.11 Turbin Hidraulik PLTA Batang Agam Adapun Turbin yang digunakan di PLTA Batang Agam ke tiga unit turbin type Horizontal Shaft Francis yaitu pada tiap unit 1, 2, dan 3 sama memiliki Rated Speed 750 rpm dan Runaway Speed 1330 rpm. Effective Head Output Discharge Maximum 98,7 m 3900 kW 4,60 m3/s Normal 90,8 m 3500 kW 4,49 m3/s Minimum 89,0 m 3350 kW 4,40 m3/s Tabel 3.1 Karakteristik Turbin Hidraulik PLTA Batang Agam 2. Generator Gambar 3.12 Generator PLTA Batang Agam Adapun Generator yang digunakan di PLTA Batang Agam AC Generator MEIDENSHA type TC-AF NO OF PHASE 3 Frequency 50Hz pada tiap unit 1,2, dan 3 sama memiliki : 13 Output 4700 kVA Power Factor 0,8 Speed 750 rpm Voltage 6300 V No of Poles 8 Class Of Insulation B Current 431 A Excitation Voltage 105 V Field Current 454 A Tabel 3.2 Karakteristik Generator PLTA Batang Agam Tahun Pembuatan Turbin dan Generator pada unit 1 dan unit 2 tahun 1975 sedangkan unit 3 pada tahun 1980 TOKYO JAPAN. 3. Transformator Gambar 3.13 Transformator PLTA Batang Agam Transformator yang digunakan PLTA Batang Agam ada dua tipe yaitu : ▪ Transformator Unit 1 dan 2 Merk UNINDO Type TTUB 21/6500 No. Seri A852018 Daya 6500 kVA Tegangan 6300/21000 Volt Arus 595,7 Ampere/187,6 A Frequency 50 Hz Phase/Vector Group 3/YNd5 Tahun Pembuatan 1985 Tahun Operasi 2010 Lokasi Operasi Sebelumnya PLTD Suka Merindu Tabel 3.3 Karakteristik Transformator PLTA Batang Agam 14 4. Governor Gambar 3.14 Governor PLTA Batang Agam Governor adalah untuk mengatur kecepatan putar turbin sesuai dengan yang direncanakan pada beban yang dibutuhkan, agar tetap pada putaran nominalnya walaupun kondisi beban berubah-ubah sesuai dengan nilai referensi (yaitu 500 rpm pada kasus di atas atau frekuensi 50 Hz pada generator). Prinsip kerja dari governor apabila beban listrik pada generator menurun, maka putaran porosnya akan membesar (misalnya menjadi 510 rpm), sehingga pendulum governor akan berputar lebih cepat dan kemudian akan menarik ujung kanan floating lever ke atas. Gerakan ini menyebabkan katup oli (pilotvalve/spool) bertekanan bergerak ke atas sehingga oli bertekanan akan mendorong servomotor bergerak ke bawah yang akan memperkecil aliran air menuju runner turbin. Akibatnya, putaran runner turbin yang lebih tinggi dari referensi 50 Hz tersebut akan menurun. Penurunan aliran dan putaran akan dibatasi dengan adanya feedback yang akan memberitahu (mengirim sinyal) ke pilot-valve untuk mengerakkan servomotor katup untuk tidak menutup katup aliran secara berlebihan. Dengan demikian, putaran runner akan menuju kecepatan putaran yang diinginkan tersebut. 15 BAB IV ANALISA 4.1. ANALISA HASIL PEMBAHASAN Berdasarkan dari pembahasan teori dan prinsip kerja dari pembangkit listik tenaga air dapat dianalisa sebagai berikut : 1. Pada PLTA batang agam digunakan turbin pada tabel 3.1 dengan spesifikasi sebagai berikut : tinggi jatuh air (H) dari penstock ke turbin adalah 90,8 m, debit air (Q) = 4,49 m3/s, gravitasi bumi (g) = 10 N/m, dan efisiensi turbin sebesar (µt) = 0,84. Persamaan daya turbin yang di dapat adalah : P = H . Q . g . µt P = 90,8 . 4,49 . 9,81 . 0,84 P = 3.425 kW Keterangan : 2. P = Daya turbin (kw) H = Tinggi jatuh air (m) Q = Debit air (m3/s) g = Gaya gravitasi bumi (N/m) µt = Efisiensi turbin Pada PLTA batang agam mempunyai kapasitas 3x3,5 MW dengan spesifikasi generator pada tabel 3.2 yang mempunyai tegangan dan arus yang dihasilkan generator sebesar 6,3 kV dan 431 A dengan faktor daya sebesar 0,8. Persamaan daya generator adalah sebagai berikut : P = E . I. √3 . cos φ P = 6,3 . 431 . 1,73 . 0,8 P = 3.757 kW Keterangan : P = Daya generator (kw) E = Tegangan yang dihasilkan generator (V) I = Arus yang dihasilkan generator (A) cosφ = Faktor daya 16 4.2. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PLTA A. Keuntungan 1. Biaya operasi relative ringan, karena PLTA tidak membeli bahan bakar seperti pada PLTU yang selalu membeli batu bara atau minyak bumi. PLTA hanya air yang diambil dari sungai untuk memutar turbin lalu dikembalikan lagi ke sungai. 2. Ramah lingkungan, karena tidak menghasilkan gas atau limbah buangan dalam proses produksinya. 3. Perawatan mudah, hanya membersihkan sampah yang terdapat pada air bendungan. 4. Waktu startingnya cepat, untuk mencapai daya listrik keluaran yang diinginkan (nominal) sangatlah cepat. 5. Efisiensi yang tinggi B. Kekurangan 1. Biaya pembangunan relative besar, sebagian besar untuk pembangunan infrastruktur yang ada pada PLTA. 2. Lokasi PLTA jauh dari beban atau jauh dari kota, karena lokasi pembangkitan dekat dengan sumber air. 3. Operasinya tergantung pada ketersediaan sumber air. Jika musim kemarau kadang kala tidak beroperasi. 4. Membutuhkan area yang luas, karena membutuhkan tempat untuk menampung air sementara (waduk). 4.3. PERAWATAN PERALATAN PLTA Perawatan pada tiap peralatan plta perlu dilakukan untuk menjaga agar setiap peralatan yang digunakan tidak terjadi kerusakan yang akan menyebabkan kegagalan operasi pada plta serta berkurangnya pasokan listrik dari plta tersebut. Misalnya perawatan pada turbin, akibat dari air bertekanan yang akan menggerakkan sudu-sudu turbin tersebut lambat laun akan mengalami kerusakan mekanik. Akibat adanya sampah yang ikut masuk melalui saluran penstock yang tidak tersaring, maka perlu dilakukan penyaringan air yaitu penyaringan kasar dan penyaringan halus. Penyaringan kasar hanya mampu menyaring sampah dengan 17 ukuran yang besar, seperti kayu, pelepah pisang, eceng gondok, dlsb. Sedangkan penyaringan halus mampu menyaring kotoran-kotoran seperti rumput dan juga batu kerikil. 18 BAB V PENUTUP 5.1. KESIMPULAN Dari pembahasan pada bab sebelumnya, dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut: 1. PLTA batang agam merupakan salah satu dari pembangkit listrik yang dimiliki oleh pln dengan bahan baku menggunakan air. 2. PLTA batang agam merupakan salah satu pembangkit energi listrik yang menggunakan tipe dan jenis pembangkitan aliran sungai langsung menggunakan kolam tando. 3. PLTA batang agam mempunyai kapasitas 3 x 3.5 MW. 4. PLTA merupakan salah satu dari jenis pembangkit energi terbarukan, karena pasokan pembangkitnya hanya menggunakan air yang banyak tersedia namun akan menjadi kendala jika terjadi musim kemarau. 5. PLTA merupakan pembangkit yang ramah lingkungan dan tidak mengahasilkan polusi. 19 . DAFTAR PUSTAKA Dokumentasi PLTA Batang Agam. PT. PLN (Persero) Unit Pendidikan Dan Pelatihan padang Document. 20