Mata Kuliah : Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Dosen Pengampu : Artati, S.Si., M.Si Jenis Tugas : Kelompok PENANGANAN LIMBAH KLINIS DAN BIOLOGIS Oleh : DIRA MAHARANI (PO714203191.013) HUSNUL KHATIMAH (PO714203191.015) NURUL MUHLISA (PO714203191.027) SYAKILA KHAERA SYAH (PO714203191.033) JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR TAHUN AKADEMIK 2019/2020 i KATA PENGANTAR Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT., atas segala kebesaran dan limpahan rahmat serta hidayah yang diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Penanganan Limbah Klinis dan Biologis“ Sesuai dengan waktu yang telah direncanakan sebelumnya. Tak lupa selawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW. beserta keluarga dan sahabat, semoga selalu dapat menuntun penulis pada ruang dan waktu yang lain. Dalam penyusunan makalah ini, penulis mengalami berbagai kesulitan. Akan tetapi, berkat dukungan, bimbingan, dan masukan dari berbagai pihak maka kesulitankesulitan tersebut dapat teratasi. Maka dari itu, melalui kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimah kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu,yakni: 1. Artati,S.Si.,M.Si selaku Dosen pembimbing mata kuliah K3. 2. Hj.Syahida Djasang,SKM.,M.kes selaku Dosen pembimbing mata kuliah K3. 3. Orang tua yang senangtiasa mendukung kami dalam do’a. 4. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu – persatu Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari, itu , kritik dan saran yang bersifat membangun selalu penulis harapkan dari berbagai pihak agar dapat menyempurnakan makalah ini. Makassar, 14 September 2019 Penulis ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................... A Latar Belakang.................................................................................................. 1 B Rumusan Masalah .......................................................................................... 1 C Tujuan Penulisan .............................................................................................. 2 D Manfaat Penulisan ............................................................................................ 2 BAB 2 PEMBAHASAN ................................................................................................ A Limbah Klinis ................................................................................................... 3 B Limbah Biologis ............................................................................................... 4 C Penanganan Limbah Klinis dan Biologis ......................................................... 5 1. Pemisahan ..................................................................................................... 5 2. Penampungan ............................................................................................... 5 3. Pengankutan ................................................................................................. 6 4. Pemilahan dan Pengurangan ......................................................................... 6 BAB 3 PENUTUP ........................................................................................................... A Kesimpulan ....................................................................................................... 7 B Saran ................................................................................................................. 7 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 8 iii iv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungannya karena tidak mempunyai nilai ekonomi. Limbah mengandung bahan pencemar yang bersifat racun dan bahaya. Limbah ini dikenal dengan limbah B3 (bahan beracun dan berbahaya). Limbah Laboratorium adalah buangan yang berasal dari laboratorium. Dalam hal ini khususnya adalah laboratorium kimia. Limbah ini dapat berasal dari bahan kimia, peralatan untuk pekerjaan laboratorium dan lain-lain. Limbah laboratorium ini mempunyai resiko berbahaya bagi lingkungan dan mahluk hidup.Sebagai limbah, kehadirannya cukup mengkhawatirkan terutama yang bersumber dari laboratorium kimia. Bahan beracun dan berbahaya banyak digunakan di laboratorium kimia. Beracun dan berbahaya dari limbah ditunjukkan oleh sifat fisik dan kimia bahan itu sendiri, baik dari jumlah maupun kualitasnya. Beberapa kriteria berbahaya dan beracun telah ditetapkan antara lain mudah terbakar, mudah meledak, korosif, oksidator dan reduktor, iritasi bukan radioaktif, mutagenik, patogenik, mudah membusuk dan lain-lain. Dalam jumlah tertentu dengan kadar tertentu, kehadirannya dapat merusakkan kesehatan bahkan mematikan manusia atau kehidupan lainnya sehingga perlu ditetapkan batas-batas yang diperkenankan dalam lingkungan pada waktu tertentu. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah 1. Apa yang dimaksud dengan limbah klinis ? 2. Apa yang dimaksud dengan limbah biologis? 3. Bagaimana pengolahan dan penanganan limbah klinis dan biologis? 1 C. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini adalah 1. Untuk mengetahui apa itu limbah klinis. 2. Untuk mengetahui apa itu limbah biologis. 3. Untuk mengetahui pengolahan dan penanganan limbah klinis dan biologis. D. Manfaat Penulisan Manfaat penulisan makalah ini adalah kita dapat mengetahui tentang limbah klinis, limbah biologis, dan bagaimana cara penanganan dan pengolahannya agar tidak menimbulkan dampak negative baik bagi diri sendiri maupun lingkungan. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Limbah Klinis Limbah klinis adalah limbah yang berasal dari pelayanan medis, perawatan, gigi farmasi dan yang sejenisnya yang beracun, bersifat infeksius, berbahaya atau bisa membahayakan kecuali jika dilakukan pengamanan tertentu. Jenis Limbah Klinis Bentuk limbah klinis bermacam-macam dan berdasarkan potensi yang terkandung di dalamnya dapat dikelompokkan sebagai berikut : a) Limbah benda tajam adalah objek atau alat yang memiliki sudut tajam, sisi, ujung atau bagian menonjol yang dapat memotong atau menusuk kulit seperti jarum hipodermik, perlengkapan intravena, pipet pasteur, pecahan gelas, pisau bedah. Semua benda tajam ini memiliki potensi bahaya dan dapat menyebabkan cedera melalui sobekan atau tusukan. Benda-benda tajam yang terbuang mungkin terkontaminasi oleh darah, cairan tubuh, bahan mikrobiologi, bahan beracun atau radio aktif. b) Limbah infeksius mencakup pengertian sebagai berikut: Limbah laboratorium yang berkaitan dengan pemeriksaan mikrobiologi dari poliklinik. Limbah jaringan tubuh meliputi organ, anggota badan, darah dan cairan tubuh. Limbah sitotoksik adalah bahan yang terkontaminasi atau mungkin terkontaminasi dengan obat sitotoksik selama peracikan, pengangkutan atau tindakan terapi sitotoksik. Limbah farmasi ini dapat berasal dari obat-obat kadaluwarsa, obat-obat yang terbuang karena batch yang tidak memenuhi spesifikasi atau kemasan yang terkontaminasi, obatobat yang dibuang oleh pasien atau dibuang oleh masyarakat, obat-obat yang tidak lagi diperlukan oleh institusi bersangkutan dan limbah yang dihasilkan selama produksi obat- obatan. c) Limbah kimia adalah limbah yang dihasilkan dari penggunaan bahan kimia dalam tindakan medis, veterinari, laboratorium, proses sterilisasi, dan riset. 3 d) Limbah sitotoksik adalah bahan yang terkontaminasi atau mungkin terkontaminasi dengan obat sitotoksik selama peracikan, pengangkutan atau tindakan terapi sitotoksik. Limbah yang terdapat limbah sitotoksik didalamnya harus dibakar dalam incinerator dengan suhu diatas 1000oc. B. Limbah Biologis Limbah/sampah biologis adalah limbah/sampah yang terdiri dari sampah Organik. Yang mana Sampah organik, adalah sampah yang dihasilkan dari bahanbahan hayati yang dapat didegradasi oleh mikroba atau bersifat biodegradable. Sampah ini dengan mudah dapat diuraikan melalui proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa-sisa makanan, pembungkus (selain kertas, karet dan plastik), tepung, sayuran, kulit buah, daun dan ranting. Selain itu, pasar tradisional juga banyak menyumbangkan sampah organik seperti sampah sayuran, buah-buahan dan lain-lain. Jenis limbah biologis : 1. Darah manusia, produk darah, dan material yang berpotensi menyebabkan infeksi. 2. Limbah patologi, merupakan limbah jaringan tubuh yang terbuang dari proses bedah atau autopsi dan dianggap beresiko tinggi, sebaiknya diotoklaf sebelum keluar dari unit patologi. Misalnya, organ tubuh, janin, muntahan, dan urin. 3. Limbah cair, merupakan limbah berupa cairan yang berasal dari hasil buangan bahan-bahan yang telah terpakai dari suatu proses produksi industry, domestic (rumah tangga), serta laboratorium yang tercampur (tersuspensi) dan terlarut di dalam air. Dari sisi jumlah, limbah cair yang dihasilkan oleh suatu laboratorium umumnya memang relative sedikit, akan tetapi limbah cair ini tercemar oleh berbagai jenis bahan organik dan logam berat. Secara kolektif dan dalam kurun waktu yang lama dapat berdampak nyata pada lingkungan apabila tidak dikelola secara memadai, karena bahan organic dan logam berat tersebut akan terakumulasi. Limbah cair dalam laboratorium biasanya berasal dari buangan 4 hasil reaksi-reaksi berbagai larutan kimia dalam suatu eksperimen yang mana aliran buaangannya akan membahayakan lingkungan bila tidak dilakukan pengelolahan limbah terlebih dahulu. C. Penanganan Limbah Klinis dan Biologis 1. Pemisahan Proses pemilahan dan reduksi sampah hendaknya merupakan proses yang kontinyu yang pelaksanaannya harus mempertimbangkan : Kelancaran penanganan dan penampungan sampah. 1. Pengurangan volume 2. Pengemasan dan pemberian label yang jelas dari berbagai jenis sampah untuk efisiensi biaya, petugas dan pembuangan. 3. Pengemasan dan pelabelan harus jelas untuk mengurangi biaya. 4. Standarisasi kantong dan container penanganan limbah 2. Penampungan Sampah medis hendaknya diangkut sesering mungkin, dikatakan penuh itu kalau 2/3 atau ¾ kantong penuh Sementara menunggu pengangkutan, hendaknya : - Simpan dalam kontainer memenuhi syarat - Lokasi strategis, dalam kantong warna dan kode terpisah 5 - Taruh di tempat yg kering dan ada sarana pencuci - Aman dari orang yang tak bertanggung jawab - Terjangkau kendaraan pengangkut sampah Sampah medis yang tidak berbahaya dapat ditampung bersama sampah lain sambil menunggu pemusnahan. 3. Pengangkutan Pengangkuta dilakukan dengan menggunakan kereta troli dengan syarat : - Permukaan harus licin dan tidak tembus - Tidak akan menjadi sarang serangga - Mudah dibersihkan dan dikeringkan - Sampah tidak menempel pada alat angkut - Sampah mudah diisikan, diikat dan dituang kembali Jika tidak ada sarana maka, - Sediakan bak terpisah dari sampah biasa dalam alat truk pengangkut, lakukan upaya pencegahan kontaminasi dengan sampah lain - Harus dapat dijamin bahwa sampah dalam keadaan aman dan tidak terjadi kebocoran atau tumpah 4. Pemilahan dan Pengurangan Pengolahan dan pembuangan yang aman merupakan langkah kunci dalam pengurangan penyakit atau cedera melalui kontak dengan bahan yang berpotensi menimbulkan resiko kesehatan dan pencemaran lingkungan. Metode yang digunakan untuk mengolah dan membuang sampah medis tergantung pada faktor-faktor khusus yang sesuai dengan institusi yang berkaitan dengan peraturan yang berlaku dan aspek lingkungan yang berpengaruh terhadap masyarakat. 6 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungannya karena tidak mempunyai nilai ekonomi. Limbah mengandung bahan pencemar yang bersifat racun dan bahaya. Dalam jumlah tertentu dengan kadar tertentu, kehadirannya dapat merusakkan kesehatan bahkan mematikan manusia atau kehidupan lainnya sehingga perlu ditetapkan batas-batas yang diperkenankan dalam lingkungan pada waktu tertentu. Setiap limbah mempunyai cara penanganan dan penanganan tersendiri tergantung dari jenisnya. B. Saran Penulis menyarankan agar pengguna/praktikan berhati– hati dalam penggunaan alat atau bahan yang berasal dari laboratorium, agar tidak menimbulkan efek negatif pada tubuh. 7 DAFTAR PUSTAKA Bungodemo, LA., Hamid, R., dan Triwardani, V. 2013. Penanganan Limbah Biologi dan Klinik. Yogyakarta : STIKES Guna Bangsa Yogyakarta. https://www.scribd.com/document/318817628/Penanganan-Limbah-Biologi-DanKlinik [Diakses tanggal 14 September 2019] https://arpiljumawal.blogspot.com/2014/12/limbah-klinis.html?m=1 [Diakses tanggal 13 September 2019] Fariadi, 2010. Limbah Medis. http://puskajikesling.blogspot.com/2010/02/limbah-medis.html?m=1 [Diakses tanggal 13 September 2019] 8 vi