Uploaded by User34976

(Fina M.) Slide Presentasi PE ORGANISASI PEMBELAJAR

advertisement
ORGANISASI PEMBELAJAR
(LEARNING ORGANIZATION)
Fina Mardiyanti (NIM. 1980411003)
PENGERTIAN
• Menurut Peter M. Senge dan Art Klener dijelaskan bahwa :
“Organisasi belajar adalah organisasi yang para anggotanya secara terus menerus
meningkatkan kapasitas kerjanya untuk menciptakan hasil-hasil yang sungguhsungguh diinginkan dan pola-pola berpikir yang baru serta tetap maju secara
terarah dan aspirasi bersama diberi ruang yang bebas, dan para anggota secara
terus menerus mempelajari bagaimana cara belajar kelompok”.
• Learning organization atau organisasi pembelajar didefinisikan sebagai organisasi
yang memberikan kesempatan dan mendorong setiap individu yang ada dalam
organisasi tersebut untuk terus belajar dan memperkuat kapasitas dirinya.
KARAKTERISTIK
Farago dan Skyrme (dalam Munandar, 2003) mengatakan bahwa organisasi
pembelajaran memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Berorientasi pada masa depan dan hal-hal yang sifatnya eksternal atau di
luar dari diri organisasi.
2. Arus dan pertukaran informasi yang jelas dan bebas.
3. Adanya komitmen untuk belajar dan usaha individu untuk mengembangkan
diri.
4. Memberdayakan dan meningkatkan individu-individu di dalam organisasi.
5. Mengembangkan iklim keterbukaan dan rasa saling percaya.
6. Belajar dari pengalaman.
SISTEM MODEL LEARNING ORGANIZING
Marquardt (1996)
Subsistem I
LEARNING (BELAJAR)
Subsistem II
ORGANIZATION (ORGANISASI)
Subsistem III
PEOPLE (ORANG/MANUSIA)
Subsistem IV
KNOWLEDGE (PENGETAHUAN)
Subsistem V
TECHNOLOGY (TEKNOLOGI)
SUBSISTEM I : LEARNING (BELAJAR)
• Belajar merupakan ruh yang memberikan gerak maju bagi mundurnya suatu
organisasi.
• Pembelajaran berhubungan dengan kemampuan pemimpin dalam
memberikan motivasi agar semua anggota organisasi melakukan upaya untuk
memperbaiki dan meningkatkan kemampuan kerjanya.
SUBSISTEM II : ORGANIZATION (ORGANISASI)
• Dalam organisasi belajar terdapat empat komponen yang harus diperhatikan
yaitu visi, budaya, strategi, dan struktur organisasi.
• Visi merupakan kondisi organisasi di masa depan yang diharapkan dapat
diwujudkan yang menjadi arahan dalam melaksanakan misi organisasi.
• Visi organisasi dikristalisasikan dalam budaya organisasi yang terdiri dari nilai,
norma, keyakinan, adat, kebiasaan organisasi.
• Berorientasi pada proses, terutama pada proses pembelajarannya
SUBSISTEM III : PEOPLE (ORANG/MANUSIA)
• Sub sistem ini merupakan unsur sentral karena tanpa sub sistem ini seluruh
sub sistem lain dan kegiatan akan lumpuh.
• Sub sistem ini terdiri dari anggota organisasi atau karyawan, pemimpin
organisasi, mitra usaha, masyarakat khususnya konsumen bagi organisasi
yang disebut perusahaan/industri.
SUBSISTEM IV : KNOWLEDGE (PENGETAHUAN)
• Empat kegiatan organisasi belajar yang berkenaan dengan pengetahuan, mencakup
1. Akuisisi berupa kegiatan pengumpulan dan penguasaan data serta informasi
dari sumber dalam atau luar organisasi.
2. Kreasi adalah pengetahuan baru yang diciptakan organisasi melalui kegiatan
penyelesaikan masalah yang dihadapi.
3. Penyimpanan adalah menghimpun data dan informasi dari berbagai sumber ke
dalam data base untuk memudahkan pimpinan/anggota mengakses data
informasi yang dibutuhkan.
4. Pemanfaatan pengetahuan adalah jaringan data informasi yang diperoleh dari
kegiatan tersebut diatas yang siap digunakan dalam melakukan kegiatan
organisasi belajar bagi anggotanya.
SUBSISTEM V : TECHNOLOGY (TEKNOLOGI)
• Merupakan sarana pendukung tersedianya akses pertukaran informasi untuk
proses pembelajaran.
• Subsistem ini terdiri dari proses, sistem dan struktur teknis untuk kolaborasi,
pembinaan, koordinasi dan pengembangan pengetahuan.
• Mencakup perangkat peralatan elektronik dan metode-metode yang efektif
untuk pembelajaran seperti seminar melalui komputer, simulasi dan dukungan
komputer untuk kolaborasi.
DIMENSI LEARNING ORGANIZATION
Dimensi I
SYSTEM THINKING (BERPIKIR SISTEM)
Dimensi II
PERSONAL MASTERY (PENGUASAAN DIRI)
Dimensi III
MENTAL MODEL (MODEL MENTAL)
Dimensi IV
SHARED VISION (VISI BERSAMA)
Dimensi V
TEAM LEARNING (KOMUNITAS PEMBELAJAR)
DIMENSI I : SYSTEM THINKING (BERPIKIR SISTEM)
• Berpikir sistem adalah melihat permasalahan sebagai keseluruhan dalam
sistem organisasi dan tidak terpecah menjadi bagian – bagian yang lebih
kecil.
• Organisasi pada dasarnya terdiri atas unit yang harus bekerjasama untuk
menghasilkan kinerja yang optimal. Unit-unit antara lain ada yang disebut
divisi, direktorat, bagian, atau cabang.
• The whole is greater than the sum its parts
DIMENSI II : PERSONAL MASTERY (PENGUASAAN DIRI)
• Karakteristik orang yang memiliki personal mastery yang tinggi :
1. Selalu introspeksi diri.
2. Mempelajari masalah yang dialami/terjadi.
3. Berusaha untuk jujur dalam melihat permasalahan.
4. Mampu menciptakan dan menjaga tekanan untuk berkreasi.
5. Tidak berhenti mengembangkan kemampuan untuk menghasilkan sesuatu
yang diinginkan.
• Hambatan – hambatan dalam personal mastery :
1. Pandangan sinisme.
2. Takut dengan perubahan.
DIMENSI III : MENTAL MODEL (MODEL MENTAL)
• Senge menyebutkan bahwa model mental adalah suatu aktivitas
perenungan terus menerus, mengklarifikasikan dan memperbaiki gambaran
– gambaran internal kita tentang dunia dan melihat bagaimana hal itu
membentuk tindakan dan keputusan kita
• Model mental terkait dengan bagaimana seseorang berpikir dengan
mendalam tentang mengapa dan bagaimana dia melakukan tindakan atau
aktivitas dalam berorganisasi.
• Model mental merupakan suatu pembuatan peta atau model kerangka kerja
dalam setiap individu untuk melihat bagaimana melakukan pendekatan
terhadap masalah yang dihadapinya.
DIMENSI IV : SHARED VISION (VISI BERSAMA)
•
Visi bersama adalah suatu gambaran umum dari organisasi dan tindakan
organisasi yang mengikat orang – orang secara bersama – sama dari keseluruhan
identifikasi dan perasaan yang dituju.
•
Dengan visi bersama, organisasi dapat membangun suatu rasa komitmen dalam
suatu kelompok, dengan membuat gambaran – gambaran bersama tentang masa
depan yang sedang coba diciptakan, prinsip – prinsip serta praktek penuntun yang
melaluinya yang diharapkan untuk bisa mencapai masa depan
•
Untuk menggerakkan organisasi pada tujuan yang sama dengan aktivitas yang
terfokus pada pencapaian tujuan bersama diperlukan adanya visi yang dimiliki
oleh semua orang dan semua unit yang ada dalam organisasi.
DIMENSI V : TEAM LEARNING (KOMUNITAS PEMBELAJAR)
• Komunitas pembelajar terbentuk karena adanya dialog.
• Dialog berfungsi untuk memotivasi anggota kelompok sebagai individu
pembelajar.
• Team learning adalah suatu keahlian percakapan dan keahlian berpikir
kolektif sehingga kelompok – kelompok dapat diandalkan untuk bisa
mengembangkan kecerdasan dan kemampuan yang lebih besar daripada
jumlah bakat para anggotanya.
• Pembelajaran dalam organisasi akan semakin cepat kalau mau berbagi
wawasan dan belajar bersama-sama.
DAFTAR PUSTAKA
Heryana, A., 2019. Kepemimpinan Berfikir Sistem: Aplikasi pada Bidang Kesehatan. Jakarta. Available from: URL:
https://www.academia.edu/38734430/Kepemimpinan_Berfikir_Sistem_Aplikasi_pada_Bidang_Kesehatan.
Pramesti, G., 2014. Summary Learning Organization (LO).Universitas Jember. Jember. Available from: URL:
https://www.scribd.com/doc/283169212/Learning-Organizing.
Suprayogi, Roi Anjas. 2019. Mentransformasikan Organisasi Menjadi Learning Organizations.
https://sditalqalam.wordpress.com/2008/01/09/mentransformasikan-organisasi-menjadi-learning-organizations/.
Diakses pada tanggal 13 Oktober 2019
LIFE IS LEARNING
SO, DON’T EVER STOP LEARNING
BECAUSE LIFE NEVER STOP TEACHING
SO THAT WE CAN CONTINUE GROWING
TERIMA KASIH
Download