RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : MA Unggulan Nuris : Bahasa Indonesia :X/1 : Teks Laporan Hasil Observasi : 6 JP (3 pertemuan) A. Kompetensi Inti KI – 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI – 2 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI – 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI – 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi No. Kompetensi Dasar No. Indikator Pencapaian Kompetensi 3.1 Mengidentifikasi laporan hasil observasi yang dipresentasikan dengan lisan dan tulis 3.1.1 Menjelaskan pengertian teks laporan hasil observasi 3.1.2 Menemukan ciri-ciri teks laporan hasil observasi 3.1.3 Menemukan informasi penting pada teks laporan hasil observasi yang telah dibaca 3.1.4 Menjelaskan fungsi teks laporan hasil observasi yang telah dibaca 4.1 Menginterpretasi isi teks laporan 4.1.1 Menyusun ringkasan teks hasil observasi berdasarkan laporan hasil observasi yang interpretasi baik secara lisan telah dibaca maupun tulis C. Tujuan Pembelajaran Setelah berdiskusi tentang teks laporan hasil observasi, peserta didik dapat: 1. Menjelaskan pengertian teks laporan hasil observasi dengan tepat; 2. Menemukan ciri-ciri teks laporan hasil observasi dengan tepat; 3. Menemukan informasi penting pada teks laporan hasil observasi yang telah dibaca dengan tepat; 4. Menjelaskan fungsi teks laporan hasil observasi yang telah dibaca; 5. Menyusun ringkasan teks laporan hasil observasi yang telah dibaca. Fokus nilai-nilai sikap 1. Kesantunan dalam berbahasa 2. Kerjasama dalam berdiskusi D. Materi Pembelajaran a. Materi Pembelajaran Reguler 1. Fakta a) Teks Laporan Hasil Observasi Ragam Cara Berbagi, Peduli Korban Banjir b) Teks Laporan Hasil Observasi Sekaten, Tradisi Khas Jogja dan Solo 2. Konsep a) Definisi Teks Laporan Hasil Observasi Teks laporan hasil observasi adalah teks yang berisi tentang informasi berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan sebagai hasil dari pengamatan suatu objek. b) Fungsi Teks Laporan Hasil Observasi Fungsi teks laporan hasil observasi yaitu untuk memaparkan informasi atau fakta-fakta mengenai suatu objek tertentu. 3. Prinsip Ciri-Ciri Teks Laporan Hasil Observasi Ciri-ciri teks laporan hasil observasi antara lain merupakan hasil dari pengamatan, bersifat informatif, bersifat faktual, ragam bahasa ilmiah, menjelaskan manfaat dari hal yang diuraikan. 4. Prosedur Langkah-langkah menyusun ringkasan teks laporan hasil observasi. b. Materi Remidial 1. Fakta Teks Laporan Hasil Observasi Kebaikan Makan Sore untuk Kesehatan 2. Konsep Definisi teks laporan hasil observasi → teks laporan hasil observasi adalah teks yang berisi tentang informasi berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan sebagai hasil dari pengamatan suatu objek 3. Prinsip Ciri-Ciri Teks Laporan Hasil Observasi Ciri-ciri teks laporan hasil observasi antara lain merupakan hasil dari pengamatan, bersifat informatif, bersifat faktual, ragam bahasa ilmiah, menjelaskan manfaat dari hal yang diuraikan. c. Materi Pengayaan Prosedur Langkah-langkah menyusun ringkasan teks laporan hasil observasi. E. Metode Pembelajaran 1. Pendekatan 2. Model Pembelajaran 3. Metode : Saintifik : Take and Give : diskusi, ceramah, tanya jawab F. Media Pembelajaran Media : a. PPT tentang teks laporan hasil observasi b. Kartu Identitas G. Sumber Belajar Kosasih, Engkos. (2016). Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK. Bandung: Penerbit Yrama Widya. M.S., Mahsun.(2014). Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Suherli, dkk. (2017). Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dharmawati, Uti dan Y. Budi Artati. (2016). Bahasa Indonesia Mata Pelajaran Wajib SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Semester 1. Klaten: PT Intan Pariwara Kurniawan, Helmy. (2017). Sekaten, Tradisi Khas Jogja dan Solo. (https://www.hipwee.com/narasi/tradisi-sekaten-yang-hanya-ada-di-jogja-dansolo/ diakses pada 9 April 2018 pukul 8.29 WIB Agustin, Dwina. (2018). Kebaikan Makan Sore untuk Kesehatan. (http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/18/03/27/p68ftg328kebaikan-makan-sore-untuk-kesehatan diakses pada 6 April 2018 pukul 15.17WIB) H. Langkah-langkah Pembelajaran KEGIATAN Pendahuluan DESKRIPSI KEGIATAN 1. Guru menyapa peserta didik dengan salam 2. Guru mempersilakan peserta didik berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing 3. Guru mengecek kehadiran peserta didik 4. Guru mengingatkan kembali materi sebelumnya dengan bertanya untuk mengetahui penguasaan materi kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya 5. Guru mengaitkan materi pembelajaran yang akan disampaikan dengan pengalaman yang telah peserta didik alami 6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada peserta didik 7. Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari ALOKASI WAKTU 10 menit Inti Pertemuan Pertama Pertemuan Kedua Pertemuan Ketiga 1. Peserta didik diberi kartu identitas dan materi yang berbeda oleh guru 2. Peserta didik mempelajari materi yang diterima tentang pengertian dan ciri-ciri teks laporan hasil observasi 3. Peserta didik berdiri dan mencari informasi materi yang berbeda pada teman sejawat yang lain 4. Peserta didik saling memberikan informasi materi yang telah dipelajari kepada teman sejawat 5. Peserta didik bersama guru bertanya jawab atas materi yang telah didapat dari teman sejawat 6. Peserta didik mendengarkan penjelasan tambahan tentang pengertian dan ciri-ciri teks laporan hasil observasi 7. Peserta didik mengerjakan evaluasi tentang materi yang telah dipelajari 8. Peserta didik mengumpulkan hasil evaluasi yang telah dikerjakan kepada guru 1. Peserta didik diberi kartu identitas dan materi yang berbeda oleh guru 2. Peserta didik mempelajari materi yang diterima tentang fungsi dan informasi penting dalam teks laporan hasil observasi 3. Peserta didik berdiri dan mencari informasi materi yang berbeda pada teman sejawat yang lain 4. Peserta didik saling memberikan informasi materi yang telah dipelajari kepada teman sejawat 5. Peserta didik bersama guru bertanya jawab atas materi yang telah didapat dari teman sejawat 6. Peserta didik mendengarkan penjelasan tambahan tentang fungsi dan informasi penting dalam teks laporan hasil observasi 7. Peserta didik mengerjakan evaluasi tentang materi yang telah dipelajari 8. Peserta didik mengumpulkan hasil evaluasi yang telah dikerjakan kepada guru 1. Peserta didik membaca teks laporan hasil observasi berjudul “…………….” 70 menit 70 menit 70 menit Penutup 2. Peserta didik bertanya jawab tentang isi teks laporan hasil observasi 3. Peserta didik mendengarkan penjelasan tentang langkah-langkah menyusun ringkasan teks laporan hasil observasi 4. Peserta didik menemukan gagasan pokok setiap paragraf pada teks laporan hasil observasi yang telah dibaca 5. Peserta didik menyusun ringkasan teks laporan hasil observasi yang telah dibaca dari gagasan pokok yang telah ditemukan 6. Peserta didik mengumpulkan hasil ringkasan teks laporan hasil observasi yang telah dibaca kepada guru 1. Guru meminta peserta didik menyimpulkan butir-butir pokok materi tentang teks laporan hasil observasi 2. Guru membagikan kertas warna kuning dan biru untuk refleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan 3. Guru menugaskan peserta didik untuk menuliskan kesan pada kertas warna kuning dan pesan pada kertas warna biru sebagai refleksi pembelajaran 4. Guru meminta peserta didik mengumpulkan kertas yang telah ditulis kesan dan pesan selama mengikuti kegiatan pembelajaran 5. Guru menyampaikan rencana pembelajaran selanjutnya tentang struktur dan aspek kebahasaan teks laporan hasil observasi 6. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam. 10 menit I. Penilaian Pembelajaran 1. Teknik Penilaian a) Penilaian Sikap Teknik : Observasi Bentuk : Jurnal Observasi b) Penilaian Pengetahuan Teknik : Tes Tulis Bentuk : Objektif c) Penilaian Keterampilan Teknik : Penilaian Produk Bentuk : Penugasan menyusun ringkasan teks laporan hasil observasi 2. Instrumen Penilaian a. Kisi-kisi (terlampir) b. Soal (terlampir) c. Kunci jawaban (terlampir) d. Pedoman peskoran (terlampir) 3. Penilaian Pengayaan : terlampir 4. Penilaian Remedial : terlampir Jember, 25 Juni 2018 Mengetahui, Kepala MA Unggulan Nuris Balqis Al Humairo, S. Pd.I NIP. Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Anis Ita Rizqiyah, S.Pd NIP. LAMPIRAN 1 PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN Bacalah teks laporan hasil observasi berikut ini! Ragam Cara Berbagi, Peduli Korban Banjir Musibah banjir di Jakarta sudah merupakan musibah tahunan. Musibah tersebut bukan semata melumpuhkan akses transportasi yang kemudian membatasi aktivitas warga dan merugikan berbagai pihak. Banjir telah memakan banyak korban, jumlah pengungsi pun terus bertambah di sejumlah titik banjir di Jakarta hingga Bekasi. Berbagai pihak pun mulai mengulurkan tangan untuk memberikan bantuan dan menunjukkan kepedulian. Dari bantuan komunitas, yayasan, organisasi internasional, relawan, hingga situs belanja online juga turun tangan. Sementara itu, organisasi kemanusiaan internasional yang fokus pada pemenuhan hak anak, Plan Indonesia berkoordinasi dengan BNPB untuk menyalurkan bantuan nonpangan. Pada 18 Januari 2013, Plan Indonesia mendistribusikan paket bantuan nonpangan untuk 2668 warga yang tinggal di tenda-tenda darurat, tapatnya di Kelurahan Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat. “Berdasarkan pantauan tim tanggap darurat Plan Indonesia, kondisi kesehatan anak-anak di Rawa Buaya mulai terganggu. Sedikitnya terdapat 100 kasus diare dan saluran pernapasan yang dilaporkan ke petugas kesehatan setiap hari, sejak Rabu lalu. Plan berharap anak-anak di lokasi pengungsian mendapatkan prioritas bantuan,” kata Country Director Plan Indonesia, Peter La Raus, dalam siarannya. Bantuan nonpangan ini berupa selimut, perlengkapan sanitasi dan kebersihan. Tak hanya Cengkareng, bantuan ini juga akan didistribusikan di Kampung Melayu dan Bendungan Hilir. Tidak hanya Plan yang cepat tanggap dengan kondisi korban banjir di pengungsian. Yayasan Lampu Hati berkolaborasi dengan Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU, Relawan UI dan Tower Bersama Infrastruktur Grup juga bergerak bersama melakukan evakuasi, mendistribusikan bantuan, termasuk mendirikan posko bantuan dan kesehatan. Kegiatan evakuasi dan memberikan bantuan akan terus dilakukan sampai kondisi banjir sudah membaik dan masyarakat sudah kembali ke tempat tinggal masing-masing. Selanjutnya, Lampu Hati berharap tindak lanjut dan upaya Pemerintah mengatasi banjir dilakukan dengan berbagai proyek nyata. Berbagai pihak tergerak menjadi relawan memberikan bentuan secara mandiri dengan tetap berkoordinasi agar bantuan tepat sasaran. Inilah yang juga dilakukan relawan jurnalis fashion lifestyle, yang menggalang dana melalui broadcast message. Dalam 24 jam, sejumlah bantuan terkumpul, baik pakaian, keperluan anak hingga dewasa, juga nasi bungkus. Dengan mendapatkan bantuan dari mariner untuk modal transportasi dan pengamanan, bantuan berhasil didistribusikan di sejumlah kawasan, seperti kawasan Lapangan Ros Tebet, pemukiman Kampung Arus Cawang, juga kawasan Pseing, Grogol pada Sabtu, 19 Januari 2013. (Sumber : Kosasih, Engkos. (2016). Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK. Bandung: Penerbit Yrama Widya, halaman 47—48) A. Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi Teks laporan hasil observasi adalah teks yang mengemukakan fakta-fakta yang diperoleh melalui pengamatan sehingga dapat diperoleh pengetahuan atau wawasan tentang suatu hal dan bukan hasil imajinasi (Kosasih, 2016: 43). Sedangkan menurut Dharmawati dan Y Budhi (2016: 3) teks laporan hasil observasi adalah teks yang berisi tentang penjabaran umum mengenai sesuatu didasarkan pada hasil kegiatan observasi. Jadi, teks laporan hasil observasi adalah teks yang berisi tentang informasi berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan sebagai hasil dari pengamatan suatu objek. B. Fungsi Teks Laporan Hasil Observasi Teks laporan hasil observasi tergolong ke dalam jenis teks faktual. Teks tersebut bertujuan memaparkan informasi atau fakta-fakta mengenai suatu objek tertentu. Objek yang dimaksud bisa keadaan alam, perilaku sosial, kondisi budaya, benda, dan sejenisnya. Cara pengumpulan faktanya dapat dilakukan dengan pengamatan biasa, wawancara, ataupun penelitian lapangan dan laboratorium secara intensif. Dengan cara tersebut, suatu objek dapat digambarkan dengan kata-kata secara jelas. Dengan demikian, pembaca dapat memperoleh gabaran umum tentang suatu objek, ataupun yang lainnya. Wujud teksnya dapat berupa artikel, majalah, ataupun laporan penelitian. Contoh teks laporan hasil observasi dapat disajikan dalam bentuk populer. Pilihan kata dalam bentuk populer cenderung subjektif dan banyak kata konotatif di dalamnya. Selain itu, sebuah teks laporan hasil observasi dapat disajikan pula secara formal atau bergaya karya tulis ilmiah. Kata-kata yang digunakan dalam bentuk formal bersifat lugas (denotatif). Baik yang berbentuk formal ataupun populer, secara umum teks laporan hasil observasi bertujuan untuk menyampaikan fakta dan sejelasjelasnya (Kosasih, 2016: 44—45). C. Ciri-Ciri Teks Laporan Hasil Observasi Teks laporan hasil observasi mempunyai beberapa ciri-ciri, antara lain: 1. Hasil dari pengamatan atau penelitian yang terkini 2. Bersifat informatif; 3. Bersifat faktual; 4. Ragam bahasa ilmiah; 5. Menjelaskan manfaat dari hal yang telah diuraikan 6. Ditulis secara lengkap dan sempurna D. Langkah-Langkah Menyusun Ringkasan Teks Laporan Hasil Observasi Sebuah ringkasan pada dasarnya merupakan rangkaian pokok-pokok pikiran dari suatu teks yang dirangkai menjadi suatu kesatuan dengan tetap memerhatikan susunan serta keruntutan isi dari teks yang telah dibaca. Berikut ini merupakan langkah-langkah menyusun ringkasan teks laporan hasil observasi, antara lain: 1. Membaca secara keseluruhan teks laporan observasi dengan seksama; 2. Menemukan gagasan pokok setiap paragraf pada teks laporan hasil observasi yang telah dibaca; 3. Menyusun gagasan pokok setiap paragraf menjadi sebuah ringkasan teks laporan hasil observasi. DAFTAR PUSTAKA Dharmawati, Uti dan Y. Budi Artati. (2016). Bahasa Indonesia Mata Pelajaran Wajib SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Semester 1. Klaten: PT Intan Pariwara Kosasih, Engkos. (2016). Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK. Bandung: Penerbit Yrama Widya. M.S., Mahsun.(2014). Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Suherli, dkk. (2017). Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan LAMPIRAN 2 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN 1. Power Point tentang Teks Laporan Hasil Observasi 2. LAMPIRAN 3 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK NAMA NO ABSEN KELAS : : : 1) Tulislah identitasmu pada kartu yang telah diberikan oleh guru! 2) Bacalah materi yang kamu terima dari gurumu tentang pengertian, ciri-ciri, dan fungsi dari teks laporan hasil observasi! 3) Berdirilah dan cari informasi materi yang berbeda pada teman sejawatmu yang lainnya! 4) Isilah informasi materi lain dari temanmu pada kolom berikut: No. Informasi 1. 2. 3. 5) Berilah informasi materi yang telah kamu pelajari kepada teman sejawatmu! 6) Kembalilah ke tempat dudukmu setelah mendapatkan materi dari teman sejawatmu! 7) Bertanyajawab dengan guru atas materi yang telah didapat 8) Simaklah penjelasan tambahan materi dari guru tentang teks laporan hasil observasi! 9) Kerjakan evaluasi yang telah dibagikan oleh guru! LAMPIRAN 4 INSTRUMEN PENILAIAN (LEMBAR OBSERVASI, KISI-KISI, SOAL EVALUASI, KUNCI JAWABAN, DAN PEDOMAN PENSKORAN) INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP Jurnal Perkembangan Sikap Sosial Kesantunan Berbahasa Nama Sekolah : MA Unggulan Nuris Kelas/Semester : X /1 Tahun Pelajaran : 2018 / 2019 Catatan Perilaku Nama No. Tanggal Peserta Didik Santun Berbahasa Kurang Santun Berbahasa Tidak Santun Berbahasa Tindak Lanjut 1. 2. 3. Jurnal Perkembangan Sikap Sosial Kerjasama Diskusi Nama Sekolah : MA Unggulan Nuris Kelas/Semester : X /1 Tahun Pelajaran : 2018 / 2019 Catatan Perilaku Nama No. Tanggal Peserta Didik 1. 2. 3. Bekerja Sama Kurang Bekerja Sama Tidak Bekerja Sama Tindak Lanjut INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN 1. KISI-KISI Kompetensi Dasar 3.1 Mengidentifikasi laporan hasil observasi yang dipresentasikan dengan lisan dan tulis Indikator Soal 3.1.1 Menjelaskan pengertian teks laporan hasil observasi 3.1.2 Menemukan ciri-ciri teks laporan hasil observasi 3.1.3 Menemukan informasi penting pada teks laporan hasil observasi yang telah dibaca 3.1.4 Menjelaskan fungsi teks laporan hasil observasi yang telah dibaca Teknik Penilaian Nomor Soal 1 2 Tes tulis 3 Bentuk objektif 4 2. SOAL EVALUASI Nama Hari/tanggal Kelas : : : Bacalah teks teks laporan hasil observasi berikut kemudian kerjakan soal-soal yang telah disediakan! Sekaten, Tradisi Khas Jogja dan Solo Jogjakarta dan Surakarta merupakan dua Kota yang masih memiliki nuansa Jawa kental. Kedua Kota ini dikenal masih melestarikan budaya warisan leluhur hingga sekarang, salah satunya adalah Sekaten dan Grebeg Maulud. Sekaten berasal dari kata sekati, yaitu nama dari dua perangkat gamelan pusaka Kraton Yogyakarta yang bernama Kanjeng Kyai Sekati yang ditabuh dalam rangkaian acara peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Ada pula yang menyebutkan Sekaten berasal dari kata suka dan ati yang berarti suka hati atau senang hati. Hal ini didasarkan bahwa pada saat menyambut perayaan kelahiran Nabi Muhammad SAW, orang-orang dalam suasana bersuka hati. Sekaten sendiri adalah acara peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW yang diadakan setahun sekali setiap tanggal 5 bulan Jawa Mulud (Rabiul Awal tahun Hijriah), yang diadakan di Alun-alun utara Surakarta dan Yogyakarta. Biasanya terdapat pasar malam dalam perayaan Sekaten. Pasar malam ini berlangsung selama perayaan Sekaten, bahkan berminggu-minggu sebelumnya. Di dalam pasar malam, ada banyak jenis permainan seperti, komedi putar, odong-odong, serta banyak penjual makanan yang menjajakan kuliner-kuliner khas dari Kota ini. Puncak dari acara sekaten ini adalah Grebeg Maulud. Keraton Yogyakarta dan Surakarta setiap tahun mengadakan upacara grebeg sebanyak 3 kali, yaitu Grebeg Syawal pada saat hari raya Idul Fitri, Grebeg besar pada saat hari raya Idul Adha, dan Grebeg Maulud atau sering disebut dengan Grebeg Sekaten pada peringatan Maulid Nabi Muhammad setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam kalender Islam. Grebeg adalah upacara adat berupa sedekah yang dilakukan pihak kraton kepada masyarakat berupa gunungan. Gunungan tersebut berisi hasil bumi seperti kacang-kacangan, buah, berbagai macam sayuran yang disusun melingkar. Grebeg Maulud ditandai dengan dikeluarkannya gunungan makanan dari dalam kompleks keraton dan dibawa menuju Masjid Agung Keraton. Gunungan tersebut biasanya menjadi rebutan warga. Setiap orang akan bersaing sebanyak-banyaknya untuk mendapatkan hasil-hasil bumi yang berada di dalam gunungan. Sebelum diperebutkan, gunungan didoakan terlebih dahulu di dalam keraton agar menjadi berkah. Masyarakat mempercayai jika hasil bumi yang berasal dari gunungan ini dibawa pulang dan ditanam di sawah atau ladang akan menjadi subur dan bebas dari segala macam bencana dan malapetaka. Sumber : Kurniawan, Helmy. (2017). Sekaten, Tradisi Khas Jogja dan Solo. (https://www.hipwee.com/narasi/tradisi-sekaten-yang-hanya-ada-di-jogja-dan-solo/ diakses pada 9 April 2018 pukul 8.29 WIB dengan pengubahan) 1. Apakah yang dimaksud dengan teks laporan hasil observasi? ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… 2. Sebutkan enam ciri-ciri teks laporan hasil observasi! ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… 3. Tulislah informasi-informasi penting pada teks laporan hasil observasi yang telah kamu baca! ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… 4. Jelaskan fungsi teks laporan hasil observasi yang telah kamu baca! ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… 3. KUNCI JAWABAN 1. Teks laporan hasil observasi adalah teks yang berisi tentang informasi berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan sebagai hasil dari pengamatan suatu objek. 2. Ciri-ciri teks laporan hasil observasi: 1) Hasil dari pengamatan atau penelitian yang terkini; 2) Bersifat informatif; 3) Bersifat faktual; 4) Ragam bahasa ilmiah; 5) Menjelaskan manfaat dari hal yang telah diuraikan; 6) Ditulis secara lengkap dan sempurna. 3. Informasi penting dalam teks Sekaten, Tradisi Khas Jogja dan Solo 1) Yogyakarta dan Surakarta (Solo) merupakan kota yang masih menjalankan tradisi Sekaten 2) Sekaten dilaksanakan untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW setiap tahunnya 3) Pelaksanaan tradisi Sekaten bertempat di Alun-Alun Yogyakarta maupun Surakarta 4) Puncak acara Sekaten adalah dengan diadakannya upacara grebeg sebanyak tiga kali yaitu Grebeg Syawal, Grebeg Besar, dan Grebeg Maulud. 5) Setiap orang berebut hasil bumi yang terdapat pada gunungan yang dikeluarkan saat Grebeg Maulud karena dipercayai hasil bumi yang didapat tersebut jika ditanam di sawah atau ladang akan menjadi subur dan bebas dari segala macam bencana. 4. Teks laporan hasil observasi Sekaten, Tradisi Khas Jogja dan Solo berfungsi untuk menjelaskan tentang tradisi Sekaten yang berlangsung di Jogja dan Solo meliputi asal-usul kata Sekaten, proses berlangsungnya, dan juga tujuan dari pelaksanaan tradisi itu sendiri. 4. PEDOMAN PENSKORAN No 1 2 3 4 Kriteria Penilaian Skor a) Dapat menjelaskan pengertian teks laporan hasil observasi meliputi 3 kata kunci (informasi, fakta, hasil dari pengamatan) dengan tepat b) Dapat menjelaskan pengertian teks laporan hasil observasi meliputi 2 kata kunci dengan tepat c) Dapat menjelaskan pengertian teks laporan hasil observasi meliputi 1 kata kunci dengan tepat a) Dapat menyebutkan 6 ciri-ciri teks laporan hasil observasi b) Dapat menyebutkan 3—5 ciri-ciri teks laporan hasil observasi c) Dapat menyebutkan 1—2 ciri-ciri teks laporan hasil observasi a) Dapat menuliskan 5 atau lebih informasi penting pada teks laporan hasil observasi dengan tepat b) Dapat menuliskan 3—4 informasi penting pada teks laporan hasil observasi dengan tepat c) Dapat menuliskan 1—2 informasi penting pada teks laporan hasil observasi dengan tepat a) Dapat menjelaskan fungsi teks laporan hasil observasi meliputi 3 kata kunci (penjelasan tradisi Sekaten, proses tradisi Sekaten, tujuan tradisi Sekaten) dengan tepat b) Dapat menjelaskan fungsi teks laporan hasil observasi meliputi 2 kata kunci dengan tepat c) Dapat menjelaskan fungsi teks laporan hasil observasi meliputi 3 kata kunci dengan tepat 3 Skor akhir = Skor yang diperoleh Dibagi Skor Maksimal x 100 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN 1. KISI-KISI Kompetensi Dasar Indikator Soal Teknik Penilaian 4.5 Menginterpretasi isi teks laporan hasil observasi berdasarkan interpretasi baik secara lisan maupun tulis 4.5.1 Menyusun ringkasan teks laporan hasil observasi yang telah dibaca Penilaian produk Nomor Soal 1 Bentuk penugasan menyusun ringkasan teks laporan hasil observasi yang telah dibaca 2. PENUGASAN MENULIS EVALUASI Nama Hari/tanggal Kelas : : : Bacalah teks laporan hasil observasi berikut kemudian kerjakan soal yang telah disediakan! Sekaten, Tradisi Khas Jogja dan Solo Jogjakarta dan Surakarta merupakan dua Kota yang masih memiliki nuansa Jawa kental. Kedua Kota ini dikenal masih melestarikan budaya warisan leluhur hingga sekarang, salah satunya adalah Sekaten dan Grebeg Maulud. Sekaten berasal dari kata sekati, yaitu nama dari dua perangkat gamelan pusaka Kraton Yogyakarta yang bernama Kanjeng Kyai Sekati yang ditabuh dalam rangkaian acara peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Ada pula yang menyebutkan Sekaten berasal dari kata suka dan ati yang berarti suka hati atau senang hati. Hal ini didasarkan bahwa pada saat menyambut perayaan kelahiran Nabi Muhammad SAW, orang-orang dalam suasana bersuka hati. Sekaten sendiri adalah acara peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW yang diadakan setahun sekali setiap tanggal 5 bulan Jawa Mulud (Rabiul Awal tahun Hijriah), yang diadakan di Alun-alun utara Surakarta dan Yogyakarta. Biasanya terdapat pasar malam dalam perayaan Sekaten. Pasar malam ini berlangsung selama perayaan Sekaten, bahkan berminggu-minggu sebelumnya. Di dalam pasar malam, ada banyak jenis permainan seperti, komedi putar, odong-odong, serta banyak penjual makanan yang menjajakan kuliner-kuliner khas dari Kota ini. Puncak dari acara sekaten ini adalah Grebeg Maulud. Keraton Yogyakarta dan Surakarta setiap tahun mengadakan upacara grebeg sebanyak 3 kali, yaitu Grebeg Syawal pada saat hari raya Idul Fitri, Grebeg besar pada saat hari raya Idul Adha, dan Grebeg Maulud atau sering disebut dengan Grebeg Sekaten pada peringatan Maulid Nabi Muhammad setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam kalender Islam. Grebeg adalah upacara adat berupa sedekah yang dilakukan pihak kraton kepada masyarakat berupa gunungan. Gunungan tersebut berisi hasil bumi seperti kacang-kacangan, buah, berbagai macam sayuran yang disusun melingkar. Grebeg Maulud ditandai dengan dikeluarkannya gunungan makanan dari dalam kompleks keraton dan dibawa menuju Masjid Agung Keraton. Gunungan tersebut biasanya menjadi rebutan warga. Setiap orang akan bersaing sebanyak-banyaknya untuk mendapatkan hasil-hasil bumi yang berada di dalam gunungan. Sebelum diperebutkan, gunungan didoakan terlebih dahulu di dalam keraton agar menjadi berkah. Masyarakat mempercayai jika hasil bumi yang berasal dari gunungan ini dibawa pulang dan ditanam di sawah atau ladang akan menjadi subur dan bebas dari segala macam bencana dan malapetaka. Sumber : Kurniawan, Helmy. (2017). Sekaten, Tradisi Khas Jogja dan Solo. (https://www.hipwee.com/narasi/tradisi-sekaten-yang-hanya-ada-di-jogja-dan-solo/ diakses pada 9 April 2018 pukul 8.29 WIB dengan pengubahan) Susunlah sebuah ringkasan dari teks laporan hasil observasi Sekaten, Tradisi Khas Jogja dan Solo dalam bentuk tulisan! ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… 3. PEDOMAN PESKORAN No 1 Kriteria Penilaian Keruntutan Isi: a) Runtut sesuai dan sesuai dengan teks aslinya b) Kurang runtut dan sesuai dengan teks aslinya c) Tidak runtut dan tidak sesuai dengan aslinya Kepaduan Kalimat : a) Semua kalimat padu b) Terdapat 1—3 kalimat yang tidak padu c) Terdapat 4 atau lebih kalimat yang tidak padu Ketepatan Penggunaan Diksi : a) Semua penggunaan diksi tepat Skor 3 2 1 3 2 1 3 b) Terdapat 1—3 penggunaan diksi yang tidak tepat c) Terdapat 4 atau lebih penggunaan diksi yang tidak tepat Skor akhir = Skor yang diperoleh Dibagi Skor Maksimal 2 1 x 90 LAMPIRAN 5 PENILAIAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN (SOAL, KUNCI JAWABAN, PEDOMAN PESKORAN) SOAL REMEDIAL Bacalah teks laporan hasil observasi berikut kemudian kerjakan soal yang telah disediakan! Kebaikan Makan Sore untuk Kesehatan Makan malam kerap dipandang sebagai perusak untuk orang-orang yang ingin menurunkan berat badan. Ketimbang memusingkan makan malam, mengapa tidak menggesernya menjadi makan sore. Dikutip dari Times of India, memecah waktu makan di sore akan membantu untuk memenuhi kebugaran tubuh. Ketimbang makan malam yang menyulitkan dan penuh penolakan dari pelbagai studi, saran makan sore pun jadi masuk akal. Rujuta Diwekars Fitness Project mengungkapkan, makan makanan sehat untuk mengganti makan malam bisa dilakukan antara pukul 16.00 hingga 18.00. Makan di waktu itu menjadi cara untuk mengikuti siklus alami tubuh. Pengaturan waktu itu berkenaan dengan siklus alami hormon kortisol. Hormon tersebut akan naik saat pagi hari, sehingga membuat usus segar dan bersih. Saat malam hari, hormon tersebut akan turun dan membuat tidur lebih nyenyak. Ketika seseorang makan di malam hari atau membunuh nafsu makan dengan teh atau kopi, tubuh bekerja menghasilkan lebih banyak kortisol daripada menguranginya. Hal ini menyebabkan makan berlebihan saat makan malam, berakibat tidur yang buruk, pencernaan lambat, masalah PCOD atau tiroid, dan insensitivitas insulin. Karena itu makan sore antara jam tersebut sangat dianjurkan. Akan lebih baik lagi bila yang dikonsumsi berupa makanan sehat. Dengan cara itu, bentuk tubuh ideal pun akan bisa terlihat perubahannya setelah lima hari berikutnya. Agustin, Dwina. (2018). Kebaikan Makan Sore untuk Kesehatan. (http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/18/03/27/p68ftg328-kebaikan-makan-sore-untukkesehatan diakses pada 6 April 2018 pukul 15.17 WIB) 1. Apakah yang dimaksud dengan teks laporan hasil observasi? 2. Sebutkan enam ciri-ciri teks laporan hasil observasi! 3. Tulislah informasi-informasi penting pada teks laporan hasil observasi yang telah kamu baca! KUNCI JAWABAN REMEDIAL 1. Teks laporan hasil observasi adalah teks yang berisi tentang informasi berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan sebagai hasil dari pengamatan suatu objek 2. Ciri-ciri teks laporan hasil observasi: a) Hasil dari pengamatan atau penelitian yang terkini; b) Bersifat informatif; c) Bersifat faktual; d) Ragam bahasa ilmiah; e) Menjelaskan manfaat dari hal yang telah diuraikan; f) Ditulis secara lengkap dan sempurna. 3. Informasi penting dalam teks Kebaikan Makan Sore untuk Kesehatan: a) Dikutip dari Times of India, memecah waktu makan di sore akan membantu untuk memenuhi kebugaran tubuh; b) Menurut Rujuta Diwekars Fitness Project, makan makanan sehat untuk mengganti makan malam bisa dilakukan antara pukul 16.00 hingga 18.00 c) Pengaturan waktu berkenaan dengan siklus alami hormone kortisol dapat membuat usus segar dan bersih saat pagi hari serta membuat tidur lebih nyenyak pada malam hari d) Makan malam berlebihan menyebabkan pencernaan lambat, tidur yang buruk, serta masalah pada PCOD atau tiroid dan insentivitas insulin e) Perubahan tubuh ideal akan setelah menerapkan pola makan sore akan terlihat setelah lima hari berikutnya PEDOMAN PESKORAN REMEDIAL No 1 2 3 Kriteria Penilaian Skor A. Dapat menjelaskan pengertian teks laporan hasil observasi meliputi 3 kata kunci (informasi, fakta, hasil dari pengamatan) dengan tepat B. Dapat menjelaskan pengertian teks laporan hasil observasi meliputi 2 kata kunci dengan tepat C. Dapat menjelaskan pengertian teks laporan hasil observasi meliputi 1 kata kunci dengan tepat A. Dapat menyebutkan 6 ciri-ciri teks laporan hasil observasi B. Dapat menyebutkan 3—5 ciri-ciri teks laporan hasil observasi C. Dapat menyebutkan 1—2 ciri-ciri teks laporan hasil observasi A. Dapat menuliskan 5 atau lebih informasi penting pada teks laporan hasil observasi dengan tepat B. Dapat menuliskan 3—4 informasi penting pada teks laporan hasil observasi dengan tepat C. Dapat menuliskan 1—2 informasi penting pada teks laporan hasil observasi dengan tepat 3 Skor akhir = Skor yang diperoleh Dibagi Skor Maksimal x 100 2 1 3 2 1 3 2 1 SOAL PENGAYAAN Temukanlah teks laporan hasil observasi di koran, majalah, tabloid atau media online kemudian susunlah sebuah ringkasan teks laporan hasil observasi tersebut menggunakan bahasamu sendiri dengan memerhatikan kesesuaian isinya! RUBRIK PENILAIAN PENGAYAAN No 1 Kriteria Penilaian Keruntutan Isi: d) Runtut sesuai dan sesuai dengan teks aslinya e) Kurang runtut dan sesuai dengan teks aslinya f) Tidak runtut dan tidak sesuai dengan aslinya Kepaduan Kalimat : d) Semua kalimat padu e) Terdapat 1—3 kalimat yang tidak padu f) Terdapat 4 atau lebih kalimat yang tidak padu Ketepatan Penggunaan Diksi : d) Semua penggunaan diksi tepat e) Terdapat 1—3 penggunaan diksi yang tidak tepat f) Terdapat 4 atau lebih penggunaan diksi yang tidak tepat Skor akhir = Skor yang diperoleh Dibagi Skor Maksimal x 90 Skor 3 2 1 3 2 1 3 2 1