TSUNAMI dan MITIGASInya Definisi Tsunami Istilah tsunami berasal dari bahasa Jepang Tsu artinya pelabuhan dan nami artinya gelombang laut. Dari kisah muncul istilah tsunami. Awalnya tsunami berarti gelombang laut yang menghantam pelabuhan. Tsunami adalah rangkaian gelombang laut yang mampu menjalar dengan kecepatan hingga lebih 900 km per jam, terutama diakibatkan oleh gempabumi yang terjadi di dasar laut. Kecepatan gelombang tsunami bergantung pada kedalaman laut. Di laut dengan kedalaman 7000 m misalnya, kecepatannya bisa mencapai 942,9 km/jam. Gelombang tsunami tertinggi yang tercatat sampai saat ini adalah tsunami di Alaska (Amerika Serikat) pada tahun 1958 yang disebabkan oleh amblasnya lempeng tektonik di Teluk Lituya. Tsunami merupakan sederetan gelombang laut yang mempuanyai energi sangat besar, yang dibangkitkan oleh pergerakan bumi khususnya pergerakan/perubahan dasar samudera secara tibatiba. Secara umum tsunami terdiri dari 3 – 5 gelombang, di mana gelombang pertama tidak selalu paling besar. Di dalam laut, tsunami mempunyai karakteristik sebagai berikut : 1. Amplitudo gelombangnya antara beberapa puluh centimeter sampai dengan 1 meter. 2. Periode gelombangnya antara 10 menit sampai dengan 20 menit. 3. Panjang gelombangnya antara 100 kilometer sampai dengan 200 kilometer. A. 1. PENYEBAB TERJADINYA TSUNAMI Gempa Bumi 2. Tanah Longsor 3. Letusan Gunung Berapi B. a. b. PROSES TERJADINYA TSUNAMI Pusat gempa (episentrum) barada di bawah laut. Pusat gempa berkisar antara 0-30 meter (biasanya dikenal dengan sebutan gempa dangkal) c. Magnitude gempa yang berdampak tsunami biasanya lebih dari 6 skala Richter. C. a. Tanda-tanda Terjadinya Tsunami Terjadinya gempa bumi di tengah laut dengan kekuatan besar b. Permukaan air laut tiba-tiba surut atau muncul gelombang tepi c. Munculnya ombank yang kuat tidak seperti biasanya d. Terdengar suara gemuruh, mendesis atau ledakan dari tengah laut e. Tercium bau garam yang menyengat D. Penjalaran Tsunami Kekuatan gelombang gempa jauh lebih cepat dibandingkan dengan gelombang tsunami. Kecepatan gelombang gempa berjisar antara 4-11 km/detik, sedangkan kecepatan penjalaran gelombang tsunami bervariasi antara 10 m/jam (0,0001 m/detik) sampai 800 km/jam (0,01 km/detik), bergantung pada kedalaman laut. Sistem peringatan dini tsunami adalah sebuah sistem yang dirancang untuk mendeteksi tsunami kemudian memberikan peringatan untuk mencegah jatuhnya korban. Sistem ini umumnya terdiri dari dua bagian penting yaitu jaringan sensor untuk mendeteksi tsunami serta infrastruktur jaringan komunikasi untuk memberikan peringatan dini adanya bahaya tsunami kepada wilayah yang diancam bahaya agar proses evakuasi dapat dilakukan secepat mungkin. Ada dua jenis sistem peringatan dini tsunami yaitu sistem peringatan dini tsunami internasional dan sistem peringatan dini tsunami regional. Gelombang tsunami memiliki kecepatan antara 500 sampai 1.000 km/j (sekitar 0,14 sampai 0,28 kilometer per detik) di perairan terbuka, sedangkan gempa bumi dapat dideteksi dengan segera karena getaran gempa yang memiliki kecepatan sekitar 4 kilometer per detik (14.400 km/j). Agar lebih tepat, gelombang tsunami harus dipantau langsung di perairan terbuka sejauh mungkin dari garis pantai, dengan menggunakan sensor dasar laut secara real time. E. KESIAPAN MENGHADAPI TSUNAMI Dengan kejadian bencana tsunami yang telah melanda Negara-negara yang dilalui oleh jalur pegunungan aktif, maka kita seharusnya sudah siap akan bencana tsunami ini. Karena Indonesia merupakan salah satu Negara yang paling rawan akan bencana tsunami tersebut. Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mengurangi resiko ancaman tsunami adalah sebagai beikut: 1. Membangun system peringatan dini (Early Warning System). Alat peringatan dini bencana tsunami ini sebenarnya sederhana saja, yakni suatu stasiun pasut (pasang naik dan pasang surut air laut) yang dihubungkan dengan pusat pengolah data yang bias membunyikan bel tanda bahaya saat permukaan air laut tidak normal. 2. Relokasi penduduk yang terancam bencana tsunami (population of risk) 3. Membuat jalur evakuasi dan persediaan lahan (Evacuation of Rute Emergency Shelter) 4. Membentuk tim penanggulangan bencan atsunami (Disaster management and disaster Assessment) 5. Membentuk instrument informasi dan komunikasi f. Tanda-tanda terjadinya Tsunami * Ketika terjadi gempa bumi, letusan gunung berapi dan tanah longsor di dasar laut serta dampak meteorit, a ir laut seketika berangsur surut atau naik secara mendadak dari garis pantai. * Gelombang air laut bergerak dengan cepat. * Memiliki gelombang pasang yang tinggi amplitudonya dan panjang. Dalam beberapa kasus amplitudo gelombang dapat mencapai 50 meter. Sedangkan panjang gelombang mencapai ribuan kilometer. Kapal kapal di tengah laut tidak merasakan adanya tsunami * Gelombang tsunami bergerak dengan kecepatan mencapai 500 sampai 1000 km perjam, tergantung dengan kedalaman laut . Biasanya membawa material lumpur laut yang cukup banyak * Biasanya gelombang laut itu akan menghantam pantai atau pelabuhan terdekat dalam waktu 10 sampai 30 menit. * Berpotensi besar menghantam pantai atau pelabuhan laut yang terdekat dengan sumber tsunami. * Gelombang tsunami biasanya berlapis-lapis. Setiap lapisan gelombang memiliki panjang gelombang sekitar 150 meter dan membutuhkan periode waktu sekitar 10 detik. G. Langkah-langkah persiapan Tsunami * Memetakan daerah rawan genangan tertinggi Tsunami * Melakukan latihan secara regular *Menyebarkan gambar peta evaluasi ke pelosok didaerah * Membuat deadline waktu respons evaluasi untuk diterapkan saat latihan H. Penyelamatan diri saat terjadi Tsunami * Segeralah lari bersama teman” ke bukit yg tinggi *Perahu jangan mendekat ke pantai * Jika ada gelombang awal , jangan turum ke daerah yang rendah * Lakukan pertolongan pertama pada korban jika gelombang benar” merendah * jangan masuk rumah didekat pantai yang mengalami Tsunami